PDF Resume Peb New Compress
PDF Resume Peb New Compress
Definisi
Preeklampsia adalah sindrom spesifik kehamilan berupa berkurangnya perfusi organ akibat
vasospasme dan aktivasi endotel. Penyakit ini merupakan penyakit dengan tanda-tanda
hipertensi, edema dan proteinuria yang
yang timbul akibat kehamilan
kehamilan yang biasanya terjadi pada
triwulan ketiga kehamilan tetapi dapat timbul juga sebelum triwulan ketiga seperti pada
pasien mola hidatidosa.
Etiologi
Apa yang menjadi penyebab terjadinya preeklampsia hingga saat ini belum diketahui
Terdapat banyak teori yang
yang ingin menjelaskan tentang penyebab dari penyakit ini
ini tetapi tidak
ada yang memberikan jawaban yang memuaskan. Teori yang dapat diterima harus dapat
menjelaskan tentang mengapa preeklampsia meningkat prevalensinya pada primigravida,
hidramnion, kehamilan ganda dan mola hidatidosa. Selain itu teori tersebut harus dapat
menjelaskan penyebab bertambahnya frekuensi preeklampsia dengan bertambahnya usia
kehamilan, penyebab terjadinya perbaikan keadaan penderita setelah janin mati dalam
kandungan, penyebab jarang timbul kembali preeklampsia pada kehamilan berikutnya dan
penyebab timbulnya gejala-gejala seperti hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma.
koma.
Patogenesis
Teori sekarang yang dipakai sebagai penyebab
pen yebab preeklampsi adalah teori “iskemia plasenta”.
Namun teori ini belum dapat menerangkan semua hal yang berkaitan dengan penyakit
preeklampsi. Adapun teori-teori lain yang dipakai sebagai penyebab preeklampsi tersebut
adalah :
a. Peran Prostasiklin dan Tromboksan
Pada preeklampsi dan eklampsi didapatkan kerusakan pada endotel vaskuler, sehingga
sekresi vasodilatator prostasiklin oleh sel-sel endotelial plasenta berkurang,
sedangkan pada kehamilan normal, prostasiklin meningkat. Sekresi tromboksan oleh
trombosit bertambah sehingga timbul vasokonstriksi generalisata dan sekresi
aldosteron menurun. Akibat perubahan ini menyebabkan pengurangan perfusi
plasenta sebanyak 50%, hipertensi dan penurunan
penurunan volume plasma.
b. Peran Faktor Imunologis
Preeklampsi sering terjadi pada kehamilan pertama karena pada kehamilan pertama
terjadi pembentukan
pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna.
Pada preeklampsi terjadi kompleks imun humoral dan aktivasi komplemen. Hal Hal ini
dapat diikuti dengan terjadinya pembentukan proteinuria.
Penatalaksanaan
Penanganan umum
- Jika tekanan diastolik > 110mmHg, berikan antihipertensi sampai tekanan diastolik
diantara 90-100mmHg
- Pasang infus ringer laktat engan jarum besar (16 gauge atau >)
- Ukur keseimbangan cairan jangan sampai terjadi overload
- Kateresasi urin untuk pengeluaran volume dan proteinuria
- Jika jumlah urin <30ml per jam:
o Infus cairan dipertahankan 1 1/8 jam
Antikonvulsan
Magnesium sulfat merupakan obat pilihan untuk mencegah dan mengatasi kejang pada
preeklampsia dan eklampsia.
- Dosis awal
o Magesium sulfat 4 g IV sebagai larutan 20% dalam 5 menit
o Refleks patella +
o Urin <30ml/jam
Antihipertensi
sublingual
o Labetolol 10 mg IV yang jika respon tidak baik dalam 10 menit diberikan lagi
dengan dosis 20 g IV
Persalinan
- Pada PEB, persalinan harus terjadi selama 24 jam sedang pada eklampsia dalam 12
jam sejak gejala eklampsia muncul
- Jika terdapat gawat janin, atau persalinan tidak dapat terjadi dalam 12 jam (pada
eklampsia) lakukan sectio caesaria
- Jika seksio caesaria akan dilakukan, perhatikan bahwa:
o Tidak terdapat koagulopati
Perawatan postpartum
Komplikasi
1. Solusio plasenta.
plasenta. Komplikasi ini biasanya terjadi pada ibu hamil yang menderita
hipertensi akut. Di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo 15,5 % solusio plasenta
terjadi pada pasien preeklampsia.
2. Hipofibrinogenemia. Pada preeklampsia berat, Zuspan (1978) menemukan 23%
hipofibrinogenemia.
3. Hemolisis. Penderita dengan preeklampsia berat kadang-kadang menunjukan gejala klinik
hemolisis yang dikenal karena ikterus. Belum diketahui dengan pasti apakah ini
merupakan kerusakan sel-sel hati atau destruksi sel darah merah. Nekrosis periportal hati
yang sering ditemukan pada autopsi penderita eklampsia dapat menerangkan mekanisme
ikterus tersebut.
4. Perdarahan otak. Komplikasi ini merupakan penyebab utama kematian maternal.
5. Kelainan mata. Kehilangan penglihatan untuk sementara yang berlangsung selama
seminggu dapat terjadi. Perdarahan kadang-kadang terjadi pada retina, hal ini merupakan
tanda gawat dan akan terjadi apopleksia serebri.
6. Nekrosis hati. Nekrosis periportal hati pada pasien preeklampsia-eklampsia diakibatkan
vasospasmus arteriol umum.
umum. Kerusakan sel-sel hati dapat diketahui dengan pemeriksaan
faal hati.
7. Sindroma HELLP, yaitu hemolysis, elevated liver enzymes dan low platelet.
8. Kelainan ginjal. Kelainan ini berupa endoteliosis glomerulus berupa pembengkakan
sitoplasma sel endotelial tubulus ginjal tanpa kelainan struktur lainnya. Kelainan lain
yang dapat timbul ialah anuria sampai gagal ginjal.
9. Prematuritas, dismaturitas dan kematian janin intrauterin.
10. Komplikasi lain berupa lidah tergigit, trauma dan fraktur karena terjatuh akibat kejang,
pneumonia aspirasi dan DIC.