Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEBIDANAN

KEGAWATDARURATAN MATERNAL
DAN NEONATAL PADA NY. L G1P1A0 UK
37-38 MINGGU DENGAN
PEB DI RSUD H ABDUL MANAP KOTA
JAMBI TAHUN 2022
Latar Belakang
Preeklamsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi ante, intra
dan postpartum. Preeklampsia-eklampsia juga penyebab utama kematian ibu dan
penyebab kematian perinatal tertinggi di Indonesia.
Pembagian preeklamsia menjadi berat dan ringan tidaklah berarti adanya dua
penyakit yang jelas berbeda, sebab seringkali ditemukan penderita degan
preekalmsinya ringan mendadak kejang jatuh dan koma.
Preeklampsia dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, oedema paru dan
perdarahan serebral, sedangkan pada janin dapat menyababkan fetal distress,
intrauterine fetal growth retriction ( IUGR ) dan solusio plasenta ( Prawirohardjo, 2012).
TINJAUAN TEORI

Pengertian Preeklampsia
Preeklamsia adalah kelainan multi yang terjadi pada kehamilan yang ditandai dengan
adanya hipertensi dan edema,serta dapat disertai proteinuria,biasanya terjadi pada usia
kehamilan 20 minggu keatas atau dalam 37 minggu,ataupun dapat terjadi segera sesudah
persalinan.

Patofisiologi Preeklampsia
Pada hipertensi dalam kehamilan tidak terjadi invasi sel-sel trophoblast
pada lapisan otot arteri spiralis dan jaringan matriks prose inflamasi. Plasenta
juka akan melepaskan debris trophoblast dalam kehamilan normal. Sebagai sisa-
sisa proses apoptosis dan nekrotik trophoblast, akibat reaksi stress oksidatif.
Sehingga terjadi peningkatan produksi nekrotik trophoblast. Makin banyak sel
trophoblast plasenta maka reaksi stress oksidatif makin meningkat, sehingga
jumlah sisa demdris trophoblast juga makin meningkat. Keadaan ini
menimbulkan beban reaksi inflamasi dalam darah ibu jauh lebih besar
disbanding inflamasi dalam kehamilan normal
TANDA DAN GEJALA PREEKLAMPSIA

1. Kehamilan dengan hipertensi esensial akan berlangsung normal sampai aterm.


2. Pada kehamilan setelah 30 minggu, 30% wanita hamil akan menunjukkan kenaikan
tekanan darah namun tanpa tanda gejala.
3. 20% wanita hamil akan menunjukkan kenaikan tekanan darah yang mencolok,
diantaranya disertai dengan edema dan proterin dengan keluhan sakit kepala, yeri
epigastrium, oyong mual muntah dan gangguan penglihatan ( visus ).
4. Sakit kepala : meskipun sakit kepala merupakan gejala yang relative biasa selama
kehamilan, sakit kepala dapat menjadi gejala awal dari edema otak.
5. Gangguan penglihatan mungkin merupakan gejala preeklamsia berat dan dapat
menunjukkan spasme anterior retina, iskemia, edema atau pada kasus-kasus yang
jarang. (Sarwono Prawirdjo,2009)
MACAM-MACAM PREEKLAMPSIA

- PREEKLAMPSIA RINGAN
- PREEKLAMPSIA BERAT

DIAGNOSA POTENSIAL

- IUFD
- EKLAMSIA
- IUGR
PENANGANAN PREEKLAMPSIA
 Jika tekanan diastolic tetap lebih 110 mmHg berikan obat antihipertensi
sampai tekanan diastolic di antara 90-100 mmHg
 Pasang infuse dengan jarum besar
 Ukur keseimbangan cairan jangan sampai terjadi overload cairan
 Kateterisasi urin unruk memantau pengeluaran dan proteinuria
 Jika jumlah urin kurang dari 30 ml per jam :
 Hentikan magnesium sulfat (MgSO4) dan berikan cairan I.V (NaCl 0,9 % atau
Ringer Laktat) Pada kecepatan 1 Liter/jam
 Pantau Kemungkinan odema paru.
 Jangan tinggalkan pasien sendirian, kejang disertai aspirasi muntah daoat
mengakibatkan kematian ibu dan janin
 Observasi tanda-tanda vital, reflex dan denyut jantung janin setiap jam.
 Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru.
 Hentikan pemberian cairan I.V dan berikan diuretic misalnya furosemid 40 mg
I.V sekali saja jika ada edema paru.
 Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan sederhana (Beside clotting
test)
              

PERAWATAN KONSERVATIF
CARA PERSALINAN
• Jika ibu tidak dalam sedang dalam proses bersalin,periksa serviks, Jika serviks
dalam kondisi yang matang untuk induksi, Mulailah induksi persalinan
• Jika pasien sedang dalam proses persalinan dan terdapat kemajuan yang memadai
ditinjau dari patograf dan tidak terdapat komplikasi janin atau ibu,lanjutkan
percobaan persalinan pervaginam dengan pematuan janin/ibu yang ketat
• Jika terdapat indikasi obsterik untuk persalinan dengan cara sesar, lakukan
prosedur sejak awal
BAB III
TINJAUAN KASUS
 
BAB IV
TINJAUAN KASUS
A. Pengumpulan Data  
Perawatan yang penting pada preeklamsia berat ialah pengelolaan cairan karena
penderita preeklamsia dan eklamsia mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya edema
paru dan pliguria. Sebab terjadinya kedua keadaan tersebut belum jelas, tetapi faktor
yang sangat menentukan terjadinyaedema paru dan oliguria ialah hipovolemia,
vasospanse, kerusakan sel endotel, penurunan gradient tekanan onkotik koloid.

Pemberian obat anti kejang: MgSO4

Setelah diberikan MgSO4pada Ny.L, tekanan darah ny.L mengalami penurunan


yaitu menjadi 110/80 mmHg sebelum menjalani persalinan.
B. Interpretasi Data
Dalam interpelasi data didapatkan diagnosa yang sama dengan yang ada dalam teori
diatas karena keadaan yang fisiologis, tidak didapatkan komplikasi pada Ny.L

C. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial


Di dalam identifikasi diagnosa dan masalah potensial, di dalam teori menyatakan
masalah potensial yang terjadi pada ibu yang mengalamai preeklamsi Di dalam praktek tidak
di temukan masalah potensial yang terjadi pada Ny.L

D. Identifikasi Kebutuhan akan Tindakan Segera / Kolaborasi


Dalam mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera / kolaborasi, diteori pada
ibu dengan kegawatdaruratan maternal dan neonatal diperlukan adanya kolaborasi dengan
Dokter SpOG.Maka dalam Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera / kolaborasi tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dengan kasus yang di temukan dilapangan.

E. Perencanaan
Didalam perencanaan pada ibu nifas pada Ny. L tidak didapatkan asuhan
kebidanan yang tidak sesuai dengan teori kecuali bila didapatkan komplikasi lain pada ibu
menjalani persalinan tersebut.
F. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya asuhan kebidanan dilakukan sesuai dengan kebutuhan ibu bersalin
degan memberikan anjuran yang seharusnya dilakukan pada ibu bersalin agar tidak terjadi
komplikasi pada saat persalinan.
 
G. Evaluasi
Pada tahap evaluasi ibu mau melakukan apa yang telah dianjurkan bidan. Ibu
mendapatkan asuhan dari tenaga kesehatan sehingga kebutuhan ibu tertangani. Hal ini
merupakan hasil yang yang diharapkan ibu dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai