Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM I

REGULASI SUHU TUBUH DAN KADAR CO2 DAN O2 DALAM TUBUH

ASY SYIFA’UL QOLBY

21312244072

PROGRAM STUDI PENDIDKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021
A. Judul
Regulasi Suhu Tubuh dan Kadar CO2 dan O2 dalam Tubuh

B. Tujuan
1. Memberikan contoh regulasi dalam tubuh manusia
2. Menjelaskan mekanisme thermoregulasi manusia

C. Dasar Teori

Didalam tubuh makhluk hidup terdapat sistem regulasi yang akan mengatur
semua sistem oragan di dalam tubuhnya agar semua sistem tersebut dapat bekerja
secara seimbang. Sistem regulasi itu bekerja untuk menerima rangsangan,
mengolahnya, dan kemudian meneruskannya untuk menanggapi rangsangan tersebut.
Sistem regulasi yang dimiliki oleh hewan termasuk manusia meliputi sistem saraf
beserta indera dan sistem endokrin. Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi
hewan karena tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf pada manusia
dibedakanmenjadi dua. Yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf
pusat merupakan pusat dari sistem saraf, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang (Subahar, 2009: 67).

Homeostasis adalah suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan


kelangsungan hidup organisme di dalam suatu ekosistem dan juga secara khusus
menggambarkan kelangsungan hidup suatu sel-sel dalam suatu organisme,
homeostasis juga menunjukkan lingkungan yang mendukung kelangsungan hidup sel-
sel. Semua sistem tubuh organisme saling bekerja sama untuk mempertahankan
homeostasis dalam tubuh kita. Homeostasis dibutuhkan sel dan jaringan tubuh kita
untuk dapat bekerja dengan baik menghadapi stresor perubahan lingkungan eksternal.
Adapun beberapa mekanisme homeostasis yang penting antara lain thermoregulasi,
osmoregulasi, regulasi air dan elektrolit, serta glukoregulasi (Subahar, 2009: 57).

Pada dasarnya, ketika terjadi perubahan dalam tubuh kita, ada 2 mekanisme
respon yang mungkin terjadi yaitu :

1. Umpan balik negatif, yaitu suatu proses yang terjadi ketika sistem tubuh kita
butuh diambatkan atau bahkan memberhentikan secara komplit suatu proses yang
sedang terjadi. Contoh ketika tekanan darah meningkat, reseptor di arteri karotis
akan mendeteksinya danmengirimkan sinyal ke otak. Otak kemudian akan
mengirimkan pesan ke jantung untuk memperlambat denyutnya sehingga aliran
darah yang dipompa lebih sedikit dan mengakibatkan penurunan tekanan darah.
2. Umpan balik positif, yaitusuatu resp[on untuk menimbulkan atau menguatkan
suatu proses fisiologis dan atau aksi dari suatu sistem. Rtespon ini biasanya
merupakan suatu proses siklik yang dapat terus berlanjut memperkuat suatu aksi
atau suatu proses sampai suatu respon umpan balik negatif mengambil alih.

Semua kegiatan dan kerja alat-alat dalam tubuh kita diatur dalam sistem
regulasi (koordinasi). Regulasi merupakan cara semua organ dan sitem tubuh bekerja
sama secara efisian. Sistem ini terbagi atas tiga bagian, yaitu melalui sistem saraf,
hormon dan alat indera. Pengaturan sistem saraf diatur oleh urat saraf sedangkan
pengaturan sistem hormon melalui darah (Safitri : 2004).

Berikut adalah beberapa contoh proses regulasi :

1. Regulasi suhu tubuh ( Thermoregulasi )


Manusia merupakan makhluk homeothermik yang berarti dapat mengatur suhu
tubuh sendiri untuk mencapai suatu ekuilibrium (keseimbangan) sehingga suhu
tubuh cenderung konstan yang tidak banyak terpengaruh oleh suhu lingkungan.
Enzim manusia bekerja efektif pada suhu 37 ºC. Pusat pengsaturan suhu ada di
otak bagian hipotalamus. Terdapat beberapa efektor yang terlibat dimana antar
mamalia bervariasi. Temperatur diatur dengan beberapa mekanisme. Fluktuasi
temperatur dideteksi oleh reseptor yang disebut thermoreseptor, contohnya adalah
kulit. Jika kita terlalu panas atau dingin baik karena pengaruh dari lingkungan luar
atau dalam tubuh kita, maka thermoreseptor akan memgirimkan impuls saraf ke
hipotalamus. Selanjutnya Hypothalamus akan mengirimkan pesan respon ke
efektor seperti kulit untuk meningkatkan atau mengurangi hilangnya panas dari
permukaan dengan :
a. Peningkatan suhu tubuh direspon dengan berdirinya bulu rambut (piloereksi)
karena kontraksi otot-otot kulit sedangkan menurunnyasuhu tubuh direspon
dengan pewnahanan panas tubuh dengan mendatarnya bulu rambut karena
relaksasi otot-otot kulit.
b. Kelenjar-kelenjar di bawah kulit akan mensekresi keringat ke permukaan
kulit untuk meningkatkan hilangnya panas dengan evaporasi jika suhu tubuh
meningkat. Sekresi keringat akan berhenti jika suhu tubuh sudah kembali
normal.
c. Pembuluh darah yang mengaliri kulit akan melebar untuk membawa lebih
banyak panas keluar tubuh (vasodilatasi) jika suhu tubuh meningkat, dan
pembuluh darah akan mengkerut (vasokonstriksi) untuk meminimalkan
hilangnya panas lewat kulit jika suhu tubuh sudah normal kembali.

Jika terjadi penurunan suhu yang berkepanjangan, maka hypothalamus akan


meningkatkan sekresi hormon TRH untuk menstimulasi pengeluaran TSH oleh
hipofisis yang akan menstimulasi kenaikan sekresi hormone tiroksin oleh kelenjar
tiroid. Hormon ini akan memacu metabolisme yang memiliki produk sampingan
energi panas. Selain itu,mekanisme non spesifik lain untuk mengatasi penurunan
suhu tubuh adalah dengan kontraksi otot-otot ekstremitas (menggigil) untuk
memproduksi panas (Safitri: 2004).

2. Regulasi cairan Tubuh ( Osmoregulasi )


Osmoregulasi adalah suatu proses untuk mempertahankan keseimbangan
cairan, air, dan elektrolit dalam tubuh kita. Spesifik, osmoregulasi adalah
pengaturan konsentrasi cairan di pembuluh darah dan secara efektif juga mengatur
jumlah air yang tersedia untuk diserap sel tubuh. Pengaturan homeostasis cairan
tubuh dilakukan dengan mekanismesebagai berikut :
a. Perubahan konsentrasi cairan dideteksi oleh osmoreseptor sistem sirkulasi ke
hypothalamus untuk mengaktifkan umpan balik negatif.
b. Hypothalamus kemudian mengirimkan sinyal kimiawi ke kelenjar hipofisis
untuk mensekresi hormon ADH (Anti Diuretika Hormone) yang akan bekerja
pada organ target ginjal dimana ginjal bertanggung jawab untuk menstabilkan
konsentrasi cairan tubuh (Safitri : 2004).
c. Ketika hormon ADH mencapai organ target, terjadi perubahan pada ginjal
yaitu menjadi kurang atau lebih bersifat permeable terhadap air.
3. Pengaturan Kadar Glukosa Darah ( Glukoregulasi )
Ada 2 hormon yang berperan penting dalam pengaturan kadar glukosa darah
yaitu insulin yang dihasilkan oleh sel β islet langerhans pada pankreas dan
glukagon yang dihasilkan oleh sel α islet langerhans pada pankreas. Insulin akan
menurunkan kadar glikosa dalam darah dengan memasukkannya sel maupun
merangsang hati untuk menyimpan kelebihannya dalam bentuk glikogen.
Sedangkan glukagon akan menstimulasi hati untuk membongkar glikogen jika
tubuh mengalami kekurangan glukosa. (Pertiwi, 2008)

D. Metode Praktikum

1. Hari/tanggal : Jum’at, 12 November 2021


Waktu : 09.20-11.00
Tempat : Rumah masing-masing praktikan
2. Alat dan Bahan :
a. Termometer
b. Stopwatch HP
c. Alat Tulis

3. Langkah Kerja
Menenentukan 4 orang nara coba (jika dimungkinkan 2 orang putra dan 2
orang putri)

Mengukur suhu tubuh awal naracoba (sebelum melakukan aktivitas)

Mengukur frekuensi nadinya setiap menit sebagai frekuensi nadi awal.

Mengukur frekuensi respirasinya (inspirasi atau ekspirasinya) per menit.

Mengamati keringat pada naracoba (nyatakan dengan sedikit, banyak, atau


tidak ada)

Meminta naracoba untuk meakukan aktivitas ringan (misalnya jalan di


tempat) selama 5-10 menit. Kemudian ukurlah suhu, frekuensi nadi, dan
frekuensi respirasi naracoba tersebut.

Mengulangi lag langkah 6 tetapi dengan aktivitas yang lebih berat (misalnya
lari-lari, naik turun tangga)

Meminta data dari dua kelompok yang lain.

Membuat tabulasi datadan organisasikan data sehingga tampak


perbandingan antara data dari putri dan putri.

Mendiskusikan dengan teman menggunakan referensi untuk menjelaskan


fenomena tersebut.
E. Data Hasil
1. Data Hasil Kelompok 5

Aktivita Naracoba Sebelum Sesudah


s
Suhu Frekuensi Frekuensi Jumlah Suhu Frekuensi denyut Frekuensi
denyut nadi
(°C) Pernapasan keringat (°C) pernapasan
nadi (menit)
(menit) (menit) (menit )

Jalan 1 Nama: Bagas Restu 36,2 67 23 - 36,4 88 37


di Maulana
Umur: 19 tahun
tempat
Jenis kelamin: Laki -

(5’) laki
BB: 85 kg
TB : 173 cm

2 Nama: Randy Rizky N 36,0 74 21 - 36,2 81 26


Umur: 18
Jenis kelamin: Laki-laki
BB: 52 kg
TB : 169 cm

3 Nama: Salsabila Tiara 36,1 98 21 - 36,4 110 31


Putri
Umur: 18 tahun
Jenis
kelamin: Perempuan
BB: 31,6 kg
TB : 152 cm

4 Nama:Esti Yitna Febriari 35,7 63 19 - 36,1 84 27


Umur: 18 tahun
Jenis kelamin:
Perempuan
BB: 53 kg
TB : 155 cm

5 Nama: Achmad Maulana 36,2 100 27 - 36,4 115 29


Umur: 24 tahun
Jenis kelamin: Laki-laki
BB: 60 kg
TB : 180 cm

6 Nama: Aryo Pambudi 36,2 71 19 - 36,3 81 25


Umur: 21
Jenis kelamin: Laki-
laki
BB: 56 kg
TB : 179 cm

7 Nama: Umi Narsih 35,4 54 18 - 35,5 56 25


Umur: 55 tahun
Jenis
kelamin: Perempuan
BB: 67
TB : 153

8 Nama: Ririn Widarti 36,1 68 12 - 36,1 72 12


Umur: 44tahun
Jenis kelamin:
Perempuan
BB: 52 kg
TB : 158 cm

Lari (5’) 1 Nama: Bagas Restu 36,2 67 23 - 36,7 110 48


Maulana
Umur: 19 tahun
Jenis kelamin: Laki-
laki
BB: 85 kg
TB : 173 cm

2 Nama: Randy Rizky N 36,0 74 21 - 36,5 110 35


Umur: 18 tahun
Jenis kelamin: Laki
laki
BB: 52 kg
TB : 169 cm

3 Nama: Salsabila Tiara 36,1 98 21 - 36,7 139 50


Putri
Umur: 18 tahun
Jenis kelamin:
Perempuan
BB: 31,6 kg
TB : 152 cm

4 Nama: Esti Yitna Febriari 35,7 63 19 - 36,6 103 48


Umur: 18 tahun
Jenis
kelamin: Perempuan
BB: 53 kg
TB : 155 cm

5 Nama: Achmad Maulana 36,2 100 27 - 36,7 120 44


Umur: 24 tahun
Jenis kelamin: Laki-
laki
BB: 60 kg
TB : 180 cm

6 Nama: Aryo Pambudi 36,3 71 19 - 36,8 108 32


Umur: 21 tahun
Jenis kelamin: Laki-
laki
BB: 56 kg
TB : 179 cm

7 Nama: Umi Narsih 34,8 54 18 - 35,9 67 29


Umur: 55 tahun
Jenis kelamin:
Perempuan
BB: 67
TB : 153

8 Nama: Ririn Widarti 36,1 68 12 - 36,1 76 19


Umur: 44 tahun
Jenis kelamin:
Perempuan
BB: 52
TB : 158

2. Data Hasil Kelompok 6

Aktivita Naracoba Sebelum Sesudah Rajin


s Frekuen Frekuensi denyu
Suh Frekuensi Jumlah Suh Frekuensi Jumlah Olahrag
si t
u u a
denyut nadi

(C ) Nadi Pernapasa keringa (C ) pernapasa keringa


(menit) n t n t

(menit)

Nama: Widya 37,1 85 20 - 37,5 106 51 + Jarang


Jalan di 1
Umur: 18 olahraga
tempat
Jenis kelamin:

(5’) Perempuan
Bb: 56
TB : 159

Nama: Nita 35,9 92 17 - 36,9 102 27 + Jarang


2
Umur: 18 olahraga
Jenis kelamin:
Perempuan

BB : 53
TB : 155
Nama: Bagas 36,2 67 23 - 36,5 88 37 + Jarang
3
Umur: 19 olahraga
Jenis kelamin:
Laki-laki
BB: 85
TB:173

Nama: Ryan 35,7 75 23 - 36,2 83 29 + Jarang


4
Umur: 18 olahraga
Jenis kelamin:
Laki-laki
BB: 62
TB: 170

Nama: 35,7 94 19 + 36,0 125 26 + Jarang


5
Nuryanti olahraga
Umur: 21
Jenis kelamin:
perempuan
BB: 38
TB : 154
Nama: Nafa 35,6 60 18 - 36 82 24 + Rajin
6
Umur: 21 Olahraga
Jenis kelamin:
Perempuan
BB: 40
TB : 165

Nama: Ifrandy36,1 92 26 + 6,4 98 28 + Jarang


7
D. S. olahraga
Umur: 21
Jenis
kelamin:Laki-
laki
BB:54
TB :165

Nama: 35,9 80 30 + 36,4 86 33 + Tidak


8
Pamungkas Tito pernah
Umur:22 olahraga
Jenis
kelamin:Laki-
laki
BB:55
TB :178

Nama: Widya 37 87 21 - 37,2 112 72 ++ Jarang


Lari (5’) 1
Umur:18 olahraga
Jenis kelamin:
Perempuan
BB: 56
TB : 159

Nama: Nita 36 94 19 - 37 115 35 ++ Jarang


2
Umur: 18 olahraga
Jenis kelamin:
Perempuan
BB: 53
TB : 155

Nama: Bagas 36,3 69 26 + 36,7 110 40 ++ Jarang


3
Umur: 19 olahraga
Jenis kelamin:
Laki-laki
BB: 85
TB:173

Nama: Ryan 36,1 86 25 + 36,5 112 45 ++ Jarang


4
Umur: 18 olahraga
Jenis kelamin:
Laki-laki
BB: 62
TB: 170

Nama: 35,7 94 19 + 36,5 138 34 ++ Jarang


5
Nuryanti olahraga
Umur: 21
Jenis kelamin:
perempuan
BB: 38
TB : 154

Nama: Nafa 36 82 24 + 36,7 108 39 ++ Rajin


6
Umur: 21 Olahraga
Jenis kelamin:
Perempuan
BB: 40
TB : 165

Nama: Ifrandy 36,4 98 28 + 36,5 128 53 ++ Jarang


7
Umur: 21 olahraga
Jenis kelamin:
Laki-laki
BB:54
TB: 162

Nama: 36,4 86 33 + 36,6 138 56 +++ Tidak


8
Pamungkas Tito pernah
Umur: 22 olahraga
Jenis kelamin:
Laki-laki
BB:55
TB :178

3. Data Hasil Kelompok 7

Aktivitas Naracoba Sebelum Sesudah Rajin


Frekuensi Frekuensi denyut
Suhu Frekuensi Jumlah Suhu Frekuensi Jumlah Olahraga
denyut nadi

(C ) Nadi Pernapasan keringat (C ) pernapasan keringat


(menit)
(menit)

Nama: Khalid 36,2


Jalan di 1 88 28 - 36,4 90 30 - Tidak
Umur: 20

tempat tahun
Jenis
(5’) kelamin:
Laki-laki
BB: 58 kg
TB : 170 cm

Nama: Olive
2 37,2 85 30 - 37,4 105 32 - Tidak
Umur: 18
Jenis
kelamin:
perempuan
BB: 50
TB : 165
Nama: Bara
3 37.00 63 17 - 37,00 85 33 - Rajin
Umur: 23
Jenis
kelamin:
laki -laki
BB: 55
TB : 183

Nama: Vano
4 36.5 80 25 - 36.7 100 30 + Rajin
Umur: 18
Jenis
kelamin:
laki-laki
BB: 52
TB : 175

Nama:
5 35,3 81 22 - 35,5 97 29 - Rajin
Azzahra
Umur: 18 th
Jenis
kelamin:
Perempuan
BB: 48 kg
TB : 158 cm

Nama: Azam
6 36,0 78 21 - 36,0 88 28 - Rajin
Umur: 22
Jenis
kelamin:
Laki-laki
BB: 55
TB : 174

Nama: Yekti
7 36,5 79 25 - 36,5 83 28 - Tidak
Umur: 28
Jenis
kelamin:
Perempuan
BB: 58
TB : 157
Nama: Windi
8 36,8 72 18 - 37 88 27 - Tidak
Umur: 23
Jenis
kelamin:
perempuan
BB: 48
TB : 160

Nama: Khalid
Lari (5’) 1 36,3 82 30 - 36,6 122 53 +++ Tidak
Umur: 20
tahun
Jenis
kelamin:
Laki-laki
BB: 58
TB : 170

Nama: olive
2 37,2 85 30 - 37,3 125 36 ++ Tidak
Umur: 18
Jenis
kelamin:
perempuan
BB: 50
TB : 165

Nama: Bara
3 37,0 63 17 - 37 ,0 115 33 ++ Rajin
Umur: 23
Jenis
kelamin:
laki-laki
BB: 55
TB : 183

Nama: Vano
4 36.5 80 25 - 36.7 121 35 ++ Rajin
Umur: 18
Jenis
kelamin:
laki-laki
BB: 52
TB : 175
Nama:
5 35,4 81 22 - 35,8 117 34 ++ Rajin
Azzahra
Umur: 18 th
Jenis
kelamin:
Perempuan
BB: 48 kg
TB : 158 cm

Nama: Azam
6 36,0 78 22 - 37,0 95 38 ++ Rajin
Umur : 22
tahun
Jenis
kelamin:
Laki-laki
BB: 55
TB : 174

Nama: Yekti
7 36,5 79 25 - 37,3 114 47 ++ Tidak
Umur: 28
Jenis
kelamin:
Perempuan
BB: 58
TB : 157

Nama: Windi
8 36,8 72 18 - 37,7 115 52 ++ Tidak
Umur: 23
Jenis
kelamin:
perempuan
BB: 48
TB : 160
F. Analisis Data
1. Aktivitas 1 (Jalan di tempat)

Grafik Suhu Sebelum dan Sesudah Jalan di


Tempat
38
37,5
37
Suhu

36,5
36
35,5
35
34,5
34
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Naracoba

sebelum (laki-laki) sesudah (laki-laki)


sebelum (perempuan) sesudah (perempuan)

Grafik Frekuensi Denyut Nadi Sebelum dan


Sesudah Jalan di Tempat
140
120
100
Denyut Nadi

80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Naracoba

sebelum (laki-laki) sesudah (laki-laki)


sebelum (perempuan) sesudah (perempuan)
Grafik Frekuensi Pernapasan Sebelum dan
Sesudah Jalan di Tempat
60
Pernapasan 50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Naracoba

sebelum (laki-laki) sesudah (laki-laki)


sebelum (perempuan) sesudah (perempuan)

2. Aktivitas 2 (lari)

Grafik Suhu Sebelum dan Sesudah Lari


37,5
37
36,5
36
Suhu

35,5
35
34,5
34
33,5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Naracoba

sebelum (laki-laki) sesudah (laki-laki)


sebelum (perempuan) sesudah (perempuan)
Grafik Frekuensi Denyut Nadi Sebelum dan
Sesudah Lari
150
Denyut Nadi
100

50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Naracoba

sebelum (laki-laki) sesudah (laki-laki)


sebelum (perempuan) sesudah (perempuan)

Grafik Frekuensi Pernapasan Sebelum dan


Sesudah Lari
80

60
Pernapasan

40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Naracoba

sebelum (laki-laki) sesudah (laki-laki)


sebelum (perempuan) sesudah (perempuan)

G. Pembahasan
Praktikum ini berjudul “Regulasi Suhu Tubuh dan Kadar CO2 dan O2 dalam Tubuh”
dilaksanakan pada Jum’at, 12 November 2021 pukul 9.20-11.00 di rumah masing-
masing praktikan. Praktkum ini bertujuan untuk memberikan contoh regulasi dalam
tubuh manusia dan menjelaskan mekanisme thermoregulasi manusia. Alat dan bahan
yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum ini yaitu termometer, stopwatch HP, dan
alat tulis. Prosedur pengerjaan praktikum ini yaitu yang pertama, menenentukan 4 orang
nara coba (jika dimungkinkan 2 orang putra dan 2 orang putri). Kedua, mengukur suhu
tubuh awal naracoba (sebelum melakukan aktivitas). Ketiga, mengukur frekuensi
nadinya setiap menit sebagai frekuensi nadi awal. Keempat, mengukur frekuensi
respirasinya (inspirasi atau ekspirasinya) per menit. Kelima, mengamati keringat pada
naracoba (nyatakan dengan sedikit, banyak, atau
tidak ada). Keenam, meminta naracoba untuk melakukan aktivitas ringan (misalnya jalan
di tempat) selama 5-10 menit. Kemudian mengukur suhu, frekuensi nadi, dan frekuensi
respirasi naracoba tersebut. Ketujuh, mengulangi lagi langkah 6 tetapi dengan aktivitas
yang lebih berat (misalnya lari-lari, naik turun tangga). Kedelapan, eminta data dari dua
kelompok yang lain. Ketujuh, membuat tabulasi data dan mengorganisasikan data
sehingga tampak perbandingan antara data dari putri dan putri. Dan yang terakhir
mendiskusikan dengan teman menggunakan referensi untuk menjelaskan fenomena
tersebut. Praktikum ini dibantu oleh beberapa orang naracoba dari rentang usia yang
sebaya dengan praktikan sampai yang lebih tua daripada praktikan. Dalam hal ini, yang
diamati yaitu suhu, frekuensi nadi, frekuensi napas, dan jumlah keringat naracoba
sebelum dan sesudah melakukan aktivitas ringan dan berat. Sebelum beraktivitas, suhu
tubuh, frekuensi nadi, dan frekuensi pernapasan naracoba normal dan tidak berkeringat.
Ketika selesai beraktivitas, barulah suhu tubuh mulai naik dan keringat mulai keluar.
Dalam percobaan yang telah dilakukan, faktor yang mempengaruhi frekuensi respirasi
yaitu :
3. Aktivitas berat
Aktivitas yang berat ini akan membutuhkan tenaga/energi yang cukup besar
sehingga memerlukan banyak oksigen dan dengan begitu proses respirasi
meningkat.
4. Jenis Kelamin
 Laki-laki
Cenderung mempunyai volume paru-paru besar sehingga frekuensi
respirasi tinggi dan menyebabkan respirasi berjalan lambat.
 Perempuan
Berbeda dengan laki-laki, perempuan mempunyai volume paru-paru kecil
sehingga frekuensi respirasi rendah dan menyebabkan respirasi berjalan
cepat.

Aktivitas selanjutnya adalah lari selama 10 menit. Setelah melakukan aktivitas


berupa lari selama 10 menit frekuensi denyut nadi dan frekuensi respirasi semakin
meningkat, dan timbul banyak keringat. Pada suhu tidak nampak perubahan, karena
termometer yang digunakan kemungkinan rusak.Seharusnya, suhu tubuh akan
meningkat, karena tubuh mengalami gerakan, dan menyebabkan timbulnya panas dalam
tubuh.

Faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi yaitu melakukan pekerjaan fisik
yang berat di lingkungan panas menyebabkan darah akan mendapat beban tambahan
membawa oksigen ke bagian otot yang sedang bekerja. Pada saat yang sama darah juga
membawa panas dari dalam tubuh ke permukaan kulit. Hal ini merupakan beban
tambahan bagi jantung harus memompa darah lebih banyak lagi sehingga frekuensi
denyut nadi pun akan meningkat. Faktor yang mempengaruhi perubahan suhu tubuh
yaitu aktivitas. Apabila tubuh melakukan aktivitas berat tentunya membtuhkan
tenaga/energi dan memerlukan banyak oksigen sehingga proses respirasi meningkat.

Akibat dari proses respirasi berupa pembakaran oksigen dan menghasilkan karbon
dioksida dan energi, akan meningkatkan suhu dalam tubuh, sehingga tubuh akan
meresponnya dengan pengeluaran keringat. Jadi, aktivitas yang berat akan meningkatkan
suhu tubuh.

H. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat kita ketahui bahwa salah satu contoh
regulasi adalah regulasi suhu tubuh dengan peningkatan suhu tubuh yang ditandai
dengan berdirinya bulu rambut (piloreksi) karena kontraksi otot-otot kulit da
kelenjar-kelenjar di bawah kulit akan mensekresi keringat ke permukaan kulit
untuk meningkatkan hilangnya panas dengan evaporasi jika suhu tuuh meningkat.
2. Saran
Saran untuk praktikan lain yang akan melakukan praktikum ini sangat
memerlukan ketelitian dalam menghitung frekuensi baik denyut nadi maupun
repirasi sehingga didapatkan data yang valid. Selain itu juga penggunaan
termometer badan juga sangat berpengaruh apabila tidak berhubungan langsung
dengan bagian tubuh, misalnya ketiak akan menghasilkan data yang kurang valid.

I. Daftar Pustaka
Amalia, Safitri (editor). 2004. Biologi Kelima jilid 3. Jakarta : Erlangga
Paidi. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Yogyakarta : UNY Press
Subahar, Syamsudin ST. 2009. Biologi 2. Jakarta: Quadra

J. Lampiran
1. Dokumentasi

Data praktikan : Randy Rizky Nugraha (21312244069)

Gambar 1. Jalan di tempat Gambar 2. Lari


(Sumber: Dokumentasi Pribadi) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3. Menghitung frekuensi denyut Gambar 4. Menghitung frekuensi
nadi pernapasan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Data praktikan : Esti Yitna Febriari (21312244044)

Gambar 5. Jalan ditempat


Gambar 6. Berlari
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 7. Menghitung frekuensi denyut Gambar 8. Menghitung frekuensi pernapasan
nadi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Data praktikan : Farida Rahmadani Asy’ari (21312244109)

Gambar 10. Lari


Gambar 9. Jalan di Tempat
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Gambar 11. Menghitung Frekuensi Denyut
Gambar 12. Menghitung Frekuensi
Nadi
Pernapasan
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
(Sumber Dokumentasi Pribadi)

Data praktikan : Asy Syifa’ul Qolby (21312244072)

Gambar 13. Jalan di tempat Gambar 14. Lari


(Sumber : Dokumentasi Pribadi) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Gambar 15. Menghitung Frekuensi Denyut Nadi Gambar 16. Mengukur Suhu Tubuh
(Sumber : Dokumentasi Pribadi) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Data praktikan : Bagas Restu Maulana (21312244058)

Gambar 17. Jalan di Tempat Gambar 18. Lari


(Sumber : Dokumentasi Pribadi) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Gambar 19. Menghitung Frekuensi Denyut Gambar 20. Menghitung Frekuensi

Nadi Pernafasan

(Sumber : Dokumentasi Pribadi) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Data praktikan : Shafira Ramadhina Rahmat (21312244039)

Gambar 21. Jalan di tempat Gambar 22. Lari


(Sumber: Dokumentasi Pribadi) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 23. Menghitung Frekuensi Gambar 24. Menghitung Frekuensi Pernafasan
Denyut Nadi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

2. Laporan Sementara

LAPORAN SEMENTARA

Kelompok 5
Nama Anggota : 1. Randy Rizky Nugraha (21312244069)
2. Esti Yitna Febriari (21312244044)
3. Farida Rahmadani Asy’ari (21312244109)
4. Asy Syifa’ul Qolby (21312244072)
5. Bagas Restu Maulana (21312244058)
6. Shafira Ramadhina Rahmat (21312244039)

A. Judul
Regulasi Suhu Tubuh dan Kadar CO2 dan O2 dalam Darah
B. Tujuan
1. Memberikan contoh regulasi dalam tubuh manusia.
2. Menjelaskan mekanisme termoregulasi manusia.
C. Tempat dan Waktu
Tempat : Rumah masing-masing praktikan
Waktu : Jumat, 12 November 2021
D. Data Hasil
Aktivita Naracoba Sebelum Sesudah Rajin
s
Suh Frekue Frekuensi Jumlah Suh Frekuensi deny Frekuensi Jumlah Olahra
u nsi u ut ga
denyut nadi
(°C) Pernapas keringa (°C) pernapas kering
nadi (menit)
an t an at
(menit)

(menit) (menit )

Jalan 1 Nama: Bagas Restu 36,2 67 23 - 88 37 + Jarang


di Maulana 36,4
Umur: 19 tahun
tempat
Jenis kelamin:

(5’) Laki -laki


BB: 85 kg
TB : 173 cm

2 Nama: Randy Rizky 36,0 74 21 - 81 26 + kadang-


N 36,2 kadang
Umur: 18
Jenis kelamin: Laki-
laki
BB: 52 kg
TB : 169 cm

3 Nama: Salsabila 36,1 98 21 - 36,4 110 31 + Jarang


Tiara Putri
Umur: 18 tahun
Jenis
kelamin: Peremp
uan
BB: 31,6 kg
TB : 152 cm

4 Nama:Esti Yitna 35,7 63 19 - 36,1 84 27 + Jarang


Febriari
Umur: 18 tahun
Jenis kelamin:
Perempuan
BB: 53 kg
TB : 155 cm

5 Nama: Achmad 36,2 100 27 - 36,4 115 29 + Kadang-


Maulana kadang
Umur: 24 tahun
Jenis kelamin: Laki-
laki
BB: 60 kg
TB : 180 cm

6 Nama: Aryo Pambudi 36,2 71 19 - 81 25 + kadang-


Umur: 21 36,3 kadang
Jenis kelamin:
Laki-laki
BB: 56 kg
TB : 179 cm

7 Nama: Umi Narsih 35,4 54 18 - 35,5 56 25 + Jarang


Umur: 55 tahun
Jenis
kelamin: Peremp
uan
BB: 67
TB : 153
8 Nama: Ririn Widarti 36,1 68 12 - 36,1 72 12 +
Umur: 44tahun Kadang-
Jenis kelamin: kadang
Perempuan
BB: 52 kg
TB : 158 cm

Lari (5’) 1 Nama: Bagas Restu 67 23 - 110 48 ++ Jarang


Maulana 36,2 36,7
Umur: 19 tahun
Jenis kelamin:
Laki-laki
BB: 85 kg
TB : 173 cm

2 Nama: Randy Rizky 74 21 - 110 35 + lumayan


N 36,0 36,5
Umur: 18 tahun
Jenis kelamin:
Laki laki
BB: 52 kg
TB : 169 cm
3 Nama: Salsabila 36,1 98 21 - 36,7 139 50 +++ Jarang
Tiara Putri
Umur: 18 tahun
Jenis kelamin:
Perempuan
BB: 31,6 kg
TB : 152 cm

4 Nama: Esti Yitna 35,7 63 19 - 36,6 103 48 ++ jarang


Febriari Umur: 18
tahun
Jenis
kelamin: Peremp
uan BB: 53 kg
TB : 155 cm

5 Nama: Achmad 36,2 100 27 - 36,7 120 44 +++ Kadang-


Maulana kadang
Umur: 24 tahun
Jenis kelamin:
Laki-laki
BB: 60 kg
TB : 180 cm

6 Nama: Aryo Pambudi 36,3 71 19 - 36,8 108 32 + kadang-


Umur: 21 tahun kadang
Jenis kelamin:
Laki-laki
BB: 56 kg
TB : 179 cm

7 Nama: Umi Narsih 34,8 54 18 - 67 29 + Jarang


Umur: 55 tahun 35,9
Jenis kelamin:
Perempuan
BB: 67
TB : 153

8 Nama: Ririn Widarti 36,1 68 12 - 36,1 76 19 + jarang


Umur: 44 tahun
Jenis kelamin:
Perempuan
BB: 52
TB : 158
E. Lampiran
Data praktikan : Randy Rizky Nugraha (21312244069)

Gambar 1. Jalan di tempat Gambar 2. Lari


(Sumber: Dokumentasi Pribadi) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3. Menghitung frekuensi denyut Gambar 4. Menghitung frekuensi


nadi pernapasan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Data praktikan : Esti Yitna Febriari (21312244044)


Gambar 5. Jalan ditempat Gambar 6. Berlari
(Sumber: Dokumentasi Pribadi) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 7. Menghitung frekuensi denyut Gambar 8. Menghitung frekuensi pernapasan
nadi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Data praktikan : Farida Rahmadani Asy’ari (21312244109)

Gambar 9. Jalan di Tempat Gambar 10. Lari


(Sumber : Dokumentasi Pribadi) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Gambar 12. Menghitung Frekuensi
Gambar 11. Menghitung Frekuensi Denyut
Pernapasan
Nadi
(Sumber Dokumentasi Pribadi)
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Data praktikan : Asy Syifa’ul Qolby (21312244072)

Gambar 13. Jalan di tempat Gambar 14. Lari


(Sumber : Dokumentasi Pribadi) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 15. Menghitung Frekuensi Denyut Nadi Gambar 16. Mengukur Suhu Tubuh
(Sumber : Dokumentasi Pribadi) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Data praktikan : Bagas Restu Maulana (21312244058)

Gambar 17. Jalan di Tempat Gambar 18. Lari


(Sumber : Dokumentasi Pribadi) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Gambar 19. Menghitung Frekuensi Denyut Gambar 20. Menghitung Frekuensi

Nadi Pernafasan

(Sumber : Dokumentasi Pribadi) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Data praktikan : Shafira Ramadhina Rahmat (21312244039)

Gambar 21. Jalan di tempat Gambar 22. Lari


(Sumber: Dokumentasi Pribadi) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 23. Menghitung Frekuensi Gambar 24. Menghitung Frekuensi Pernafasan
Denyut Nadi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Anda mungkin juga menyukai