NIM : 22312244028
Kelas : C
KAJIAN PUSTAKA
PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM 1
A. Judul
Regulasi Suhu Tubuh dan Kadar CO² dan O² Dalam Darah
B. Tujuan:
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Memberikan contoh regulasi dalam tubuh manusia
2. Menjelaskan mekanisme thermoregulasi manusia
C. Kajian Pustaka
Sistem regulasi (koordinasi). Regulasi merupakan cara semua organ dan
sistem tubuh bekerja sama secara efisien. Sistem ini terbagi atas tiga bagian, yaitu
melalui sistem saraf, hormon dan alat indera. Pengaturan sistem saraf diatur oleh
urat saraf sedangkan pengaturan sistem hormon melalui darah (Safitri, 2004).
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses
tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan keluar. Suhu permukaan
berfluktuasi bergantung pada aliran darah ke kulit dan jumlah panas yang hilang ke
lingkungan luar. Karena fluktuasi suhu permukaan ini suhu yang dapat diterima
berkisar dari 36°C sampai 38°C. suhu normal rata-rata bervariasi tergantung lokasi
pengukuran. Keseimbangan suhu tubuh diregulasi oleh mekanisme fisiologis dan
perilaku. Agar suhu tubuh tetap konstan dan berada pada batasan normal, hubungan
antara produksi panas dan pengeluaran panas harus dipertahankan (Agus,2018:1).
Denyut nadi adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah
dipompa keluar jantung. Denyut ini mudah diraba di suatu tempat dimana ada arteri
melintas. Darah yang didorong ke arah aorta sistol tidak hanya bergerak maju dalam
pembuluh darah, tapi juga menimbulkan gelombang bertekanan yang berjalan
sepanjang arteri. Gelombang yang bertekanan meregang di dinding arteri sepanjang
perjalanannya dan regangan itu dapat diraba sebagai denyut nadi. Denyut yang
teraba bukan darah yang dipompa oleh jantung masuk ke aorta melainkan
gelombang tekanan yang dialihkan dari aorta yang merambat lebih cepat daripada
darah itu sendiri (Kasenda dkk, 2014:1).
Termoregulasi berasal dari kata "thermos" yang berarti panas dan "regulation"
yang berarti pengaturan. Termoregulasi merupakan usaha untuk mempertahankan
keseimbangan antara produksi panas dan pengeluaran panas sehingga suhu tubuh
tetap konstan dan dalam batas normal (Yunanto, 2008 dan Vander, 2011 dalam
Anita S., 2019:27)
Manusia merupakan makhluk homoiothermal yang berarti dapat mengatur
suhu tubuh sendiri untuk mencapai suatu ekuilibrium (keseimbangan) sehingga suhu
tubuh cenderung konstan yang tidak banyak terpengaruh oleh suhu lingkungan.
Enzim manusia bekerja efektif pada suhu 37 "C. Pusat pengaturan suhu ada di otak
bagian hipotalamus. Terdapat beberapa efektor yang terlibat dimana antar mamalia
bervariasi. Temperatur diatur dengan beberapa mekanisme. Fluktuasi temperatur
dideteksi oleh reseptor yang disebut termoreseptor, contohnya adalah kulit. Jika kita
terlalu panas atau dingin baik karena pengaruh dari lingkungan luar atau dalam
tubuh kita, maka termoreseptor akan mengirimkan impuls saraf ke hipotalamus.
Selanjutnya Hypothalamus akan mengirimkan pesan respon ke efektor seperti kulit
untuk meningkatkan atau mengurangi hilangnya panas dari permukaan dengan:
1) Peningkatan suhu tubuh direspon dengan berdirinya bulu rambut (piloereksi)
karena kontraksi otot-otot kulit sedangkan menurunnya suhu tubuh direspon
dengan penahanan panas tubuh dengan mendatamya bulu rambut karena
relaksasi otot-otot kulit.
2) Kelenjar-kelenjar di bawah kulit akan mensekresi keringat ke permukaan kulit
untuk meningkatkan hilangnya panas dengan evaporasi jika suhu tubuh
meningkat. Sekresi keringat akan berhenti jika suhu tubuh sudah kembali
normal.
3) Pembuluh darah yang mengaliri kulit akan melebar untuk membawa lebih
banyak panas keluar tubuh (vasodilatasi) jika suhu tubuh meningkat, dan
pembuluh darah akan mengkerut (vasokonstriksi) untuk meminimalkan
hilangnya panas lewat kulit jika suhu tubuh sudah normal kembali.
D. Daftar Pustaka
Amalia, Safitri. 2004. Biologi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga
McArdle, WD., Katch, FL., Katch, VL. 2010. Exercise Physiology: Nutrition,
Energy, and Human Performance. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins.
Pearce, EC. 2012. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedik. Jakarta: PT Gramedia.