Anda di halaman 1dari 2

TANTANGAN INDUSTRI 4.

0, SMK MULYA HUSADA LAKUKAN PENINGKATAN LABORATORIUM


FARMASI

Pelayanan Kesehatan merupakan upaya yang diselenggarakan sendiri atau bersama – sama
dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan Kesehatan, mencegah dan mengobati
penyakit serta memulihkan Kesehatan perorangan, kelompok ataupun masyarakat. Penelitian di bidang
kefarmasian semakin berkembang pesat seiring jaman dan perkembangan teknologi. Meningkatnya
kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang Kesehatan, mendorong masyarakat menuntut
peningkatan pelayanan Kesehatan termasuk pelayanan informasi tentang obat. Pelayanan di bidang
kefarmasian berlangsung di tempat – tempat pelayanan Kesehatan seperti rumah sakit, klinik,
puskesmas dan apotek. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1027/MENKES/SK/IX/2004, Apotek merupakan tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, penyaluran
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.

Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari
SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara
SMP/MTs. SMK sebagai salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja, dituntut mampu
menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan oleh dunia kerja dengan mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. SMK memiliki banyak bidang keahlian yaitu bidang
kesehatan, teknologi dan rekayasa, seni, kerajinan, pariwisata, bisnis dan manajemen.

SMK Farmasi merupakan salah satu sekolah kejuruan di bidang Kesehatan yang mendidik para
asisten tenaga kefarmasian yang mampu bekerja dalam proses pelayanan kefarmasian, distribusi,
administrasi maupun dalam penyuluhan kepada masyarakat di bidang farmasi. Kompetensi keahlian
farmasi diajarkan cara – cara meracik obat, melakukan pelayanan informasi obat, melakukan
administrasi obat di pelayanan farmasi dan Pendidikan kewirausahaan. Prospek kerja untuk lulusan SMK
Farmasi sangat luas. Tenaga-tenaga farmasi sangat dibutuhkan di apotek, rumah sakit, industri farmasi,
dan lembaga-lembaga yang terkait dengan obat-obatan, yaitu Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan
(BPOM), Badan Narkotika Nasional (BNN), dan balai pemerintahan lainnya.

Saat ini kita berada di ambang revolusi teknologi yang secara fundamental akan mengubah cara
kita hidup, bekerja, dan berhubungan satu sama lain. Dalam skala, ruang lingkup, dan kompleksitasnya,
transformasi yang sedang terjadi berbeda dengan apa yang telah dialami manusia sebelumnya. Kita
belum tahu persis apa yang akan terjadi di masa depan. Tetapi ada satu hal yang jelas: dunia harus
merespon terhadap perubahan tersebut secara terintegrasi dan komprehensif dengan melibatkan
seluruh pemangku kepentingan politik global, mulai dari sektor publik dan swasta, sampai akademisi,
dan tentunya masyarakat sipil. Begitu pula pada bidang Kesehatan yaitu pelayanan kefarmasian yang
awalnya berbasis pada “drug oriented” menjadi “patient oriented”. Hal ini pula yang mendorong SMK
melakukan pembaharuan secara terus menerus pada peralatan praktik SMK, kompetensi guru, dan
kurikulum menyesuaikan dengan dinamika yang ada di industri.

Bidang keahlian Farmasi di SMK Mulya Husada saat ini menerapkan kompetensi dasar yang
mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus. Sarana dan
prasarana pembelajaran sangat perperan penting dalam meningkatkan kualitas kompetensi peserta
didik, terutama sarana dan prasarana selama praktikum. Oleh karena itu SMK Mulya Husada program
keahlian Farmasi melakukan peningkatan Laboratorium Farmasi guna memberikan kualitas pelayanan
pembelajaran yang maksimal bagi peserta didik untuk menghadapi tantangan industri 4.0, sehingga
Ketika peserta didik lulus sudah siap secara soft skill maupun hard skill dalam bekerja.

Anda mungkin juga menyukai