Teori Permintaan
Teori Permintaan
Disusun Oleh :
Pertama-tama saya ucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pembuatan makalah dapat diselesaikan. Saya
membuat makalah ini dengan judul “Teori Permintaan” dan juga kami berterima kasih kepada
ibu Farida Umi Choiriyah, S.Pd., MM selaku dosen Manajerial Ekonomi. Dalam penyusunan
makalah ini saya tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan jadi saya mohon kritikannya agar
dapat memperbaiki nantinya. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca,
mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Suatu kegiatan ekonomi baik itu skala kegiatan ekonomi mikro maupun makro, selalu
diawali dengan adanya interaksi antara produsen dengan konsumen. Adapun interaksi antara
produsen dengan konsumen dalam kegiatan ekonomi mikro diwujudkan dalam permintaan dan
penawaran.
Dalam teori ekonomi mikro, dikenal teori permintaan dan penawaran. Teori permintaan
berusaha menjelaskan sifat permintaan para pembeli terhadap suatu barang sedangkan teori
penawaran menjelaskan sifat penawaran para penjual atau produsen. Pada kajian ekonomi
mikro, pada dasarnya harga dan permintaan (demand) maupun penawaran (supply) bergantung
pada individu dalam suatu perekonomian. Permintaan yang berarti dari pihak konsumen dan
penawan dari pihak produsen. Kedua hal ini adalah pokok dalam suatu permasalahan ekonomi,
karena dua hal tersebut yang membuat perekonomian pasar bekerja. Oleh karena itu sebelum
melihat apakah kebijakan atau peristiwa mampu mempengaruhi perekonomian kita harus lebih
dulu melihat pengaruhnya kepada permintaan dan penawaran.
1.2.Rumusan Masalah
a) Pengertian Permintaan
b) Fungsi Permintaan
c) Kurva permintaan
d) Elastisitas
e) Elastisitas Harga
f) Elastisitas Pendapatan
g) Elastisitas Silang
h) Pengaruh Waktu Terhadap Elastisitas
i) Elastisitas Harga untuk Produk Permintaan Turunan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Jumlah yang
Keadaan Harga (Rupiah)
diminta
P 5.000 200
Q 4.000 400
R 3.000 600
S 2.000 900
T 1.000 1300
Kurva Permintaan
1
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi, 77.
2
D
5 P
4 Q
3 R
2 S
1 T
Dalam gambar tersebut, digambarkan besarnya permintaan yang wujud pada berbagai
tingkat harga. Dalam tabel dan kurva permintaan tersebut jelas ditunjukkan bahwa makin
tinggi harga buku tulis maka makin sedikit jumlah buku yang dimintanya dan sebaliknya,
semakin rendah harga buku tulis maka akan semakin banyak buku tulis yang diminta. Pada
harga Rp. 5.000, hanya 200 buku tulis yang diminta sedangkan pada harga Rp. 1.000,
ternyata sebanyak 1300 buku tulis akan dibeli.
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri atas ke kanan
bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat antara harga dan jumlah barang yang
diminta, yang mempunyai sifat hubungan yang terbalik. Kalau salah satu variabel naik
(misalnya harga) maka variabel yang lainnya akan turun (misalnya jumlah barang yang
diminta).
Kurva permintaan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara
harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli. Kurva
permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu
barang pada berbagai tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk tabel.
3
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat akan suatu barang ditentukan oleh banyak
faktor. Diantara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah :
Qd = f (Pq, Ps.i, Y, S, D)
di mana:
Y = pendapatan
S = selera
D = jumlah penduduk.
Perubahan permintaan suatu barang yang dipengaruhi oleh faktor-faktor selain harga
barang itu sendiri, akan ditunjukkan oleh pergeseran kurve permintaan ke kiri atau ke
kanan. Pergeseran ke kiri menunjukkan penurunan jumlah permintaan, sedangkan
pergeseran ke kanan menunjukkan peningkatan jumlah permintaan.
4
Hubungan Antara Permintaan Dengan Keputusan Manajerial
Permintaan adalah salah satu aspek terpenting dalam ekonomi manajerial, karena
perusahaan tidak akan ada dan berkembang tanpa adanya permintaan.
Permintaan menunjukkan jumlah barang dan jasa yang akan (mau dan mampu) dibeli
konsumen pada periode waktu dan keadaan tertentu.
Hukum Permintaan: Ketika faktor berpengaruh lain tetap konstan, jumlah produk yang
diminta akan turun ketika harga naik, atau sebaliknya.
2.4 Elastisitas
Elastisitas permintaan atau di sebut sebut (price elasticity of demand) adalah sebuah
perhitungan terhadap pengaruh jumblah permintaan akibat pengaruh terhadap permintaan
karna perubahan suatu harga barang atau perbandingan perubahan jumblah ketersediaan
sutu barang yang di minta oleh kosumen sebagai akibat dari presentase perubahan barang
yang ada di pasaran. Hukum permintaan, dimana jika suatu harga barang menjadi naik
maka kualitas suatu barang akan menjadi turun dan apabila harga suatu barang turun, maka
kualitas barang tersebut akan naik.
Keterangan :
Harga awal
Elastisitas permintaan
5
Apabila koefisien kemiringan kurva permintaan adalah : , atau cara hitung
yakni :
Elastisitas harga sendiri dari permintaan. Ini mengukur respon perubahan kuantitas
yang diminta ketika harga berubah. Permintaan adalah harga elastis ketika kuantitas yang
6
diminta berubah dengan persentase lebih tinggi dari perubahan harga. Yang sebaliknya
adalah inelastis.
Hukum permintaan. Harga dan jumlah yang diminta memiliki hubungan terbalik.
Ketika harga naik, jumlah yang diminta turun. Sebaliknya, ketika harga jatuh, kuantitas
yang diminta naik.
Total pendapatan. Ini adalah fungsi volume dan harga. Anda dapat menghitung ini
dengan mengalikan harga dengan jumlah yang terjual.
Permintaan unitary elastis (unitary elastic of demand) adalah situasi di mana perubahan
harga mempengaruhi kuantitas yang diminta pada persentase yang setara. Misalnya, ketika
harga barang naik 3%, kuantitas yang diminta berkurang 3%. Dan, ketika harga turun 3%,
kuantitas yang diminta meningkat 3%.
Unitary elastis
Elastisitas harga permintaan sendiri (OPE) =% Perubahan dalam kuantitas yang diminta
dari Barang X /% Perubahan pada harga Barang X
Dari nilai OPE, Anda dapat mengklasifikasikan barang menjadi tiga kelompok. Mereka
berbeda dalam hal sensitivitas mereka terhadap perubahan harga. Barang adalah
7
Elastis, ketika nilai absolut OPE (atau | OPE |) lebih dari 1. Ketika harga berubah
sebesar 3%, kuantitas yang diminta berubah lebih dari 3%. Anda bisa mengatakan
permintaan barang sensitif dalam menanggapi perubahan harga.
Inelastis, ketika | OPE | kurang dari 1. Ketika harga berubah 3%, kuantitas yang diminta
berubah kurang dari 3%. Itu berarti permintaan kurang responsif terhadap perubahan
harga.
Permintaan Inelastic
Permintaan Inelastis jika terjadi perubahan harga, kurang begitu berpengaruh terhadap
perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain kalau persentase perubahan
jumlah barang yang diminta relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan harga.
Permintaan Inelastis sering disebut Permintaan yang tidak peka terhadap harga, misal
harga berubah naik 10% maka perubahan permintaannya akan turun kurang dari 10%.
Permintaan inelastic menunjukkan koefisien elastisitas kurang dari satu.Permintaan ini
tercapai jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil dari pada
presentase perubahan harga.Elatisitas kurang dari satu biasanya terjadi pada barang-barang
kebutuhan pokok seperti beras, gula, pupuk, bahan bakar dan lain-lain.
ContohSoal :
Jumlah permintaan pupuk turun dari 80 kg menjadi 60 kg. Gejala ini merupakan akibat
dari kenaikan harga pupuk dari Rp.40.000,00 menjadi Rp.80.000,00.Elastisitas permintaan
terhadap pupuk tersebut dapat dihitung sebagai berikut :
Jawab :
Diketahui :
P1 : Rp.40.000,00 Q1 : 80
8
P2 : Rp.80.000,00 Q2 : 60
Ditanyakan : Berapakah elastisitas permintaannya?.
Jawab :
Ketika besaran elastisitasnya kurang dari satu, maka bentuk kurve permintaannya
relative curam karena besaran elastisitas permintaan terhadap harga lebih kecil dari 1
(inelastis). Semakin curam bentuk kurve permintaan suatu barang menunjukkan perubahan
harga terhadap perubahan jumlah barang yang diminta semakin kecil.Kurve permintaan
inelastic Nampak sebagai berikut :
9
2. Kategori barang
Jika suatu barang merupakan kebutuhan pokok, maka permintaannya bersifat
inelastic. Perubahan harga tidak begitu berpengaruh terhadap permintaannya. Sebagai
contoh adalah beras sebagai kebutuhan pokok, apabila harga naik permintaan hanya
akan berkurang sedikit.
3. Tradisi ataukebiasaan
Apabila penggunaan barang sudah menjadi tradisi atau kebiasaan maka
permintaannya bersifat inelastic. Walaupun harga naik, konsumen tetap akan
melakukan pembelian.
Permintaan Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang diminta meskipun
tidak ada perubahan harga. Kasus permintaan elastis sempurna terjadi apabila permintaan
suatu barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang tersebut tetap.
Situasi ini terjadi apabila pada harga tetap, kuantitas yang diminta menjadi tak
terbatas.Situasi ini juga terjadi apabila kenaikan harga yang relatif sangat kecil sekalipun
akan menurunkan kuantitas permintaan menjadi nol.
Sebaliknya, pada penurunan harga yang relatif sangat kecil sekalipun, kuantitas yang
diminta menjadi tak terbatas. Oleh karena itu, kurva permintaan yang elastis sempurna
akan berbentuk horizontal.
Contoh :
Pada saat harga minyak tanah di Kabupaten X Rp.10.000,00 per liter. Jumlah minyak tanah
yang diminta sebanyak 1100 liter. Ketika persediaan minyak tanah ditambah oleh
pemerintah menjadi 1800 liter pada harga yang sama semua persediaan minyak tanah habis
dibeli. Tentukan koefisien elastisitasnya.
Jawab :
10
Diketahui :
P1 = Rp.10.000,00 / liter
P2 = Rp.10.000,00/ liter
Q1 = 1100 liter
Q2 = 1800 liter
Hubungan antara Harga, Total Revenue, Marginal Revenue dan Elastisitas Permintaan
dapat digunakan sebagai alat pengendalian dalam kebijaksanaan harga dan penjualan.
11
Dari persamaan (9), dapat dianalisis tiga kemungkinan hubungan antara TR, MR dan Elastisitas
harga, yaitu :
0, sehingga MR > 0, dan sesuai dengan teori marjinalitas, pada saat MR > 0, maka TR pada
kondisi increasing (menaik)
0, sehingga MR < 0, dan sesuai dengan teori marjinalitas, pada saat MR < 0, maka TR pada
kondisi decreasing (menurun)
Hubungan antara R, MR, dan Demand Elasticcity dapat dilihat pada Gambar - 11 berikut ini :
Gambar - 11 : Hubungan antara Revenue, Marginal Revenue, Harga dan Elastisitas Harga
P EP = 1 P1 EP > 1 P3 P0 EP < 1 P2 0 Q/t MR Demand TR TR0 TR3 TR2 TR1 0 Q1 Q0
Q2 Q/t
TR menaik (increasing). Pada wilayah ini ketika harga produk P1 diturunkan menjadi P0,
volume
TR menurun (decreasing). Pada wilayah ini ketika harga produk P2 dinaikkan menjadi P0,
volume
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis ini adalah sebagai berikut :
12
a. Pada pasar monopoli, bila demannya elastis
b. Pada pasar monopoli, bila demannya tidak elastis EP < 1 maka untuk menaikkan
Dalam usaha untuk mengurangi persediaan model akhir yang berlebih Perusahaan Harrison
Ford menawarkan pemotongan harga 2,5 % dari harga rata-rata untuk mobil “Mustang” yang
dijual selama bulan Agustus. Tanggapan pelanggan sangat antusias, sehingga penjualan
meningkat 10 % dibandingkan dengan tingkat penjualan bulan sebelumnya.
a. Hitung elastisitas harga titik dari permintaan akan mobil “Mustang” Harrison Ford ini
b. Hitung harga per unit yang memaksimumkan laba jika Harrison Ford memiliki biaya tetap
sebesar $ 9.000 dan juga mengeluarkan biaya penjualan (variabel) $ 375 per unit.
Jawab 10 TC = 9000 + 375 Q ∆P/P = - 2,5 % dan ∆Q/Q = 10 % dQ/Q 10 a. E = = dP/P -2,5 E
=-4
0,75 P = 375
Hubungan antara elastisitas dan penerimaan total (total revenue, TR) dapat dijelaskan
dengan hubungan dua kurva di atas. Gambar atas (a) merupakan kurva permintaan yang
berbentuk linier, sedangkan gambar bawah (b) merupakan kurva penerimaan total (TR).
Pada tingkat harga di atas P0 dan kuantitas disebelah kiri Q0, koefisien elastisitas lebih
besar dari satu atau permintaannya elastis. Sedangkan pada tingkat harga ddi bawah P0 ,
dan kuantitas di sebelah kanan Q0 , koefisien lebih kecil dari satu, atau permintaannya
13
adalah inelastis. Sedangkan pada titik tengah koefisien elastisitas sama dengan satu atau
permintaannya unitary
Hubungan elastisitas dengan kurva penerimaan total dapat dijelaskan sebagai berikut,
apabila elastisitas permintaannya adalah elastis (e>1), apabila harga turun maka TR akan
naik, demikian sebaliknya kalau harga naik maka maka TR akan turun. Sedangkan kalau
permintaannya inelastis (e<1), apabila harga turun maka TR akan turun dan bila harga naik
maka TR akan naik. Sedangkan apabila permintaannya unitary elastic (e=1) maka TR
mencapai maksimum
Naik Turun
Naik Naik
=1 konstan Maksimum
Elastisitas suatu produk tergantung pada beberapa faktor. Di sisi penawaran, bisnis
biasanya sensitif terhadap biaya produksi. Jika ada jumlah bahan yang tersedia terbatas
untuk membuat suatu produk, biaya pasokan kemungkinan akan meningkat dengan cepat
jika perusahaan mencoba meningkatkan produksi. Situasi seperti itu akan membuat produk
sangat tidak elastis, yang berarti bahwa itu akan memerlukan kenaikan harga yang
signifikan untuk meningkatkan produksi.
14
Jika sesuatu yang seseorang pertimbangkan untuk dibeli adalah sesuatu yang mereka
dapat hidup tanpanya, mereka cenderung lebih sensitif terhadap harga. Meskipun ada
faktor-faktor yang menyulitkan, aturan ini umumnya benar.
Sesuatu yang dibutuhkan seseorang jauh lebih sulit untuk dipotong dari anggaran
mereka. Misalnya, jika harga susu naik, kemungkinan besar konsumen akan mengurangi
pengeluaran untuk permen sehingga mereka dapat membayar untuk susu itu. Dalam hal
ini, susu akan memiliki permintaan yang tidak elastis. Di sisi lain, jika harga permen naik,
orang ini mungkin memilih untuk tidak membelinya karena tidak lagi sesuai dengan
anggaran mereka. Dalam hal ini, elastisitas harga permen itu sendiri tinggi. Dalam skenario
ini, susu akan menjadi kebutuhan pokok, dan permen akan dianggap sebagai barang
mewah.
Beberapa barang sangat tidak elastis meskipun bukan kebutuhan dasar. Produk dengan
kualitas adiktif termasuk dalam kategori ini. Misalnya, rokok dan alkohol memiliki
elastisitas harga yang sangat rendah.
Dalam keadaan lain, mungkin ada banyak faktor produksi yang tersedia untuk produk,
yang memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan output tanpa menderita banyak
biaya tambahan. Dalam hal ini, pasokannya akan cukup elastis.
Tapi, di sisi lain ceritanya lebih sering diceritakan – Elastisitas harga permintaan (alias
PED). Dan, umumnya ada tiga bab untuk diceritakan.
Substitusi (Pengganti)
Faktor lain yang mempengaruhi elastisitas harga adalah kemampuan untuk mengganti
barang dengan produk lain. Jika satu toko pizza menaikkan harganya, kamu biasanya dapat
pergi ke toko di ujung jalan atau membeli sesuatu yang lain untuk makan malam. Produk
yang mudah diganti memiliki elastisitas harga sendiri yang tinggi. Karena alasan inilah
persaingan cenderung menurunkan harga. Dan, produk yang lebih kompetitif kurang
memiliki kendali atas jumlah yang dapat mereka bebankan. Secara ekstrim, produk yang
sepadan seperti komoditas tidak memiliki kekuatan harga sama sekali. Bisnis apa pun yang
mencoba mengenakan harga yang lebih tinggi untuk produk yang sama persis akan
kehilangan semua pelanggannya.
15
Kejenuhan (Satiation)
Akhirnya, suatu produk cenderung menjadi lebih elastis ketika konsumen kenyang.
Seseorang yang meninggalkan padang pasir mungkin memperdagangkan segala yang
mereka miliki untuk satu galon air. Tapi, mereka akan jauh lebih putus asa untuk satu galon
kedua, dan bahkan kurang untuk sepertiga. Secara umum, elastisitas harga turun ketika
kamu bergerak ke bawah kurva permintaan. Bagian atas kurva cenderung agak tidak elastis
– Yang menyiratkan bahwa menaikkan harga kamu dapat meningkatkan keuntunganmu.
Atau, produk volume tinggi cenderung memiliki harga rendah dan dapat ditemukan di
bagian bawah kurva permintaan. Dalam hal itu, menaikkan tingkat biasanya akan
menghasilkan penjualan yang hilang secara signifikan – Yang dapat menghasilkan laba
bisnis yang lebih rendah atau bahkan menimbulkan kerugian.
Fungsi Elastisitas
3. Tak hanya jumlah barang saja namun hal ini mempengaruhi permintaan jenis barang.
Beberapa jenis barang tidak dapat terbeli karena minimnya pendapatan nasional yang
16
dimiliki. Beberapa jenis barang entah itu kebutuhan sekunder bahkan kebutuhan pokok
tidak bisa terbeli seluruhnya karena pendapatan yang rendah.
4. Dapat mengetahui seberapa besar permintaan barang yang dibutuhkan pasar. Dari
sini dapat diketahui apakah pendapatan yang tidak sesuai akan mempengaruhi besaran
jumlah barang yang diminta.
Yaitu sebuah peningkatan harga suatu barang yang menyebabkan peningkatan jumblah
permintaan barang lain
Peningkatan harga suatu barang yang mengakibatkan turunya suatu permintaan barang
yang lainya
Kenaikan harga suatu barang tidak mempengaruhi suatu permintaan terhadap barang
lain.
Jika barang atau jasa tersedia dalam jumlah tertentu makan permintan akan
kebutuhan konsumen mempengaruhi jumblah barang dan jasa.
2. Bersanya pendapatan yang di miliki
Hal ini berpengaruh terhadap besar kecilnya pendapaan konsumen. Jika pendapatan
tersebut tinggi maka akan mempengaruhi kebutuhan terhadap barang dan jasa.
17
3. Tingginya minat konsumen.
Ketika barang atau jasa banyak di butukan oleh konsumen maka akan
mempengaruhi banyaknya kebutuhan.
4. Permintaan terhadap suatu kebutuhan khusus
Jika permintaan barang khusus tersebut menjadi prioritas utama bagi konsumen
maka jika harganya turun maka permintaanya akan menjadi tinggi
5. Jangka waktu akan kebutuhan suatu barang dan jasa
Suatu barang atau jasa memiliki jangka waktu yang terbatas pada pemakaina atau
pengunaanya, maka jika telah habis .
6. Kebutuhan akan barang yang berkualitas tinggi
Agar lebih sederhana maka formulasi matematis tersebut dapat dituliskan sebagai
18
Keterangan:
Contoh kasus : Sebuah komoditi walaupun harga terus melambung ternyata permintaan
terus meningkat. Pada saat harga $10 permintaannya 5 satuan, dan ketika harga naik
menjadi $30 permintaan akan barang tersebut meningkat 15 satuan. Pertanyaannya,
berapakah elastisitas permintaan komoditi tersebut?
Jawab:
Setelah melakukan pendataan pada kurun waktu tertentu, ternyata hubungan jumlah
permintaan dan harga pada Contoh kasus didapatkan data sebagai berikut:
Harga Permintaan
(P) (Q)
19
5 10
10 20
15 30
20 40
P 2P
Ternyata dapat dilihat bahwa jumlah permintaan sama dengan 2 kali harga atau dapat
ditulis sebagai
𝑷𝑷 = 𝟐𝟐𝟐𝟐
Dengan fungsi permintaan yang baru didapatkan, dengan mudah sekarang bisa
diketahui elastisitas komoditi tersebut, walau hanya diketahui satu variabel yang berubah
(perubahan harga atau perubahan permintaan).
Sekarang coba tentukan elastisitas komoditi tersebut ketika harga naik dari $10 menjadi
$30. Langkah pertama, cari jumlah pemintaan ketika harga $10 dan yang kedua ketika
harga naik menjadi $30,
20
, Jadi koefisien elastisitas permintaan
komoditi tersebut 1.
dapat
permintaan dan dengan mengetahui salah satu variabel (harga atau permintaan),
sudah dapat ditentukan berapa elastisitas komoditi tersebut. Semisal, berapa elastisitas
Jawabnya amat mudah, pertama tentukan tingkat pemintaan ketika harga $30, maka 𝑄𝑄
Lalu subtitusikan
Kesimpulan dari pembahasan singkat ini, turunan dapat digunakan untuk mencari
elastisitas permintaan atau penawaran, dengan catatan telah diketahui fungsi permintaan
atau penawarannya. Ketika tidak diketahui fungsi permintaan atau penawarannya maka
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Permintaan dan penawaran merupakan perilaku konsumen dalam kegiatan ekonomi, oleh
karena itu Islam mengajarkan kepada manusia dalam berperilaku ekonomi agar sesuai
dengan perintah al-Quran dan Hadis. Permintaan erat sekali kaitannya dengan perilaku
konsumen, yakni suatu barang/jasa yang diminta oleh konsumen pada akhirnya akan
digunakan untuk diambil manfaatnya. Konsumsi inter-temporal adalah konsumsi
Dalam teori ekonomi mikro, dikenal teori permintaan dan penawaran. Teori permintaan
berusaha menjelaskan sifat permintaan para pembeli terhadap suatu barang sedangkan teori
penawaran menjelaskan sifat penawaran para penjual atau produsen. Pada kajian ekonomi
mikro, pada dasarnya harga dan permintaan (demand) maupun penawaran (supply)
bergantung pada individu dalam suatu perekonomian. Permintaan yang berarti dari pihak
konsumen dan penawan dari pihak produsen. Kedua hal ini adalah pokok dalam suatu
permasalahan ekonomi, karena dua hal tersebut yang membuat perekonomian pasar
bekerja. Oleh karena itu sebelum melihat apakah kebijakan atau peristiwa mampu
mempengaruhi perekonomian kita harus lebih dulu melihat pengaruhnya kepada
permintaan dan penawaran.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan
ataupun isi. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan masukan dan kritikan yang sifatnya
membangun untuk perbaikan makalah yang akan datang, agar lebih relevan serta dapat
membantu kita dalam referensi pembelajaran.
22
DAFTAR PUSTAKA
Sadono Sukirno, 1994, Pengantar Teori Makroekonomi, Edisi Kedua, Rajawali Pers,
Denpasar Bali, Hal.14, 49-51, 54.
Wikipedia Indonesia
23