Anda di halaman 1dari 16

Analisis Strategi Bisnis Marley’s Cafe Coffee and Resto Bandar Lampung

M. Yusuf S Barusman 1* ,Teddy Viori Salam2 , Appin Purisky Redaputri3


Falkutas Ekonomi dan Bisnis , Universitas Bandar Lampung

Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.26, Labuhan Ratu, Kedaton, 35142, Bandar Lampung, Indonesia

E-mail:

yusuf.barusman@ubl.ac.id

teddyviori@gmail.com

appin@ubl.ac.id

Abstrak

Marley’s Cafe Coffee And Resto adalah cafe yang terletak di Jalan Gatot Subroto No. 6
Bandar Lampung. Dalam menjalankan usahanya Marley’s Cafe dihadapkan pada masalah
tentang pengaruh country of origin terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui strategi bisnis apakah yang dapat dilakukan Marley’s cafe
coffe and resto untuk menghadapi ketatnya persaingan di Bandar Lampung tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi bisnis yang tepat untuk meningkatkan
penjualan pada Marley’s Cafe Coffee And Resto. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian deskritif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, kuisioner Alat analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, And Threat). Dari hasil penelitian
menunjukan bahwa analisis matrik SWOT dan diagram cartesius SWOT dihasilkan
strategi SO mempunyai skor nilai tertinggi yaitu 4,79 dan berada kuardan I (Growth
Oriented Strenght).

Kata kunci : Strategi Bisnis, Analisis SWOT


Abstract

Marley’s Cafe Coffee and Resto is a cafe located in Jalan Gatot Subroto No. 6 Bandar
Lampung. In running its business, Marley’s Cafe is faced with the problem of the influence
of country of origin on consumer purchasing decisions. This study aims to determine what
business strategies Marley's cafe coffe and restaurant can do to face intense competition in
Bandar Lampung. The purpose of this research is to find out the right business strategy to
increase sales at Marley’s Cafe Coffee And Resto. The research method used is a
qualitative descriptive research method. The data used in this study are primary and
secondary data. Data collection techniques through observation, interviews, and
questionnaires Data analysis tools used in this study are SWOT analysis (Strength,
Weakness, Opportunity, and Threat). From the results of the study showed that the SWOT
matrix analysis and the Cartesian SWOT diagram produced SO strategies had the highest
score of 4.79 and were in the first quarter (Growth Oriented Strength).

Keywords: Business Strategy, Analysis SWOT

1. Pendahuluan

Perkembangan cafe dan restoran khususnya di Bandar Lampung saat ini telah mengalami
perkembangan yang cukup signifikan, Sehingga mengakibatkan para pemilik usaha
berpikir lebih kreatif untuk mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi target volume
penjualan. Marley’s Cafe Coffee and Resto adalah cafe yang terletak di Jalan Gatot
Subroto No. 6 Bandar Lampung. Cafe ini didirikan pada tanggal 16 April 2018, tidak
hanya menyajikan makanan dan minuman serta live musik, tapi juga memiliki tampilan
beda karena desain cafenya alami yang dipadukan dengan nuansa modern sehingga cocok
bagi semua kalangan. Untuk menghadapi tingginya persaingan khususnya dalam bisnis
cafe coffee and resto. Maka pemilik usaha dituntut untuk menciptakan ide-ide yang lebih
kreatif dan strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan tersebut sehingga usaha
bisnis Cafe Marley’s Coffee and Resto dapat bertahan dari tahun ke tahun. Karena menurut
(Dunan et al., 2020) penurunan penjualan diakibatkan strategi atau kebijakan perusahaan.
Dasar pengambilan keputusan organisasi berguna untuk menentukan strategi terbaik dalam
pengembangan keunggulan kompetitif perusahaan di masa depan (Barusman, 2018).
Adapun strategi yang telah dilakukan pemilik bisnis selama ini dalam menghadapi
persaingan dengan pemberian pelayanan yang baik kepada konsumen, para pekerja
ramah dan sopan dalam
melayani konsumen, mempertahankan kualitas dari bahan baku, kebersihan yang selalu
diperhatikan dll. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi bisnis yang
tepat untuk meningkatkan penjualan pada Marley’s Cafe Coffee and Resto Bandar
Lampung.

2. Tinjauan Pustaka

David (2010) menyatakan bahwa manajemen strategi sebagai seni dan


pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan -
keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya.
Menurut (Redaputri & Barusman, 2018), Strategi adalah sebuah tindakan aksi atau
kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan
yang telah ditetapkan. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari
strategi adalah sebuah tindakan atau proses perencanaan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, dengan melakukan hal-hal sesuai keputusan bersama.
Sedangkan Tjiptono (2002:3) mendefinisikan bahwa strategi dibedakan atas dua
perspektif yang berbeda, yaitu perspektif apa yang ingin dilakukan oleh organisasi (intend
to do) dan apa yang akhirnya dilakukan oleh organisasi (eventually does). Berdasarkan
persepektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan
dan mencapai tujuan organisasi dalam mengimplementasikan misinya.
Menurut Sukirno (2003:20) Bisnis adalah kegiatan untuk memperoleh keuntungan.
Semua orang atau individu maupun kelompok melakukan kegiatan bisnis pastinya untuk
mencari keuntungan agar kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Menurut Rangkuti (2014) Strategi bisnis ini juga sering disebut strategi secara
fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen,
misalnya strategi pemasaran,strategi produksi atau strategi fungsional, strategi distribusi,
strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.
Rangkuti (2008) mengemukakan bahwa : ”Analisis SWOT membandingkan antara
faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal
kekuatan (strenghts) dan kelemahan (weaknesses).”
3. Metodologi Penelitian

Jenis penelitian dalam pengambilan data yang berhubungan dengan permasalahan yang
terdapat pada skripsi ini dengan cara :

1. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bahan-
bahan kepustakaan, seperti : buku literatur, majalah, naskah, catatn sejarah, dokumentasi,
hasil penelitian, dan sebagainya yang di jadikan landasan dan alat utama bagi praktek
penelitian di lapangan.

2. Penelitian lapangan ( Field Research)

Penelitian yang dilakukan dalam kancah kehidupan yang sebenarnya dengan terjun
langsung ke masyarakat atau ke objek penelitian atau sasaran penelitian untuk menemukan
secara spesifik dan realistis tentang sesuatu yang sedang terjadi pada suatu saat di tengah
masyarakat.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi
Peneliti melakukan penelitian dengan pengamatan secara langsung Marley’s Cafe Coffee
And Resto di Bandar Lampung untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan
melakukan pencatatan terhadap data yang diperoleh.

2. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan strategi bisnis yaitu untuk mendapatkan sejumlah informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti. wawancara dilakukan secara terstruktur, artinya peneliti sudah
terlebih dahulu membuat konsep pertanyaan yang sesuai dengan penelitian ini yang dapat
dijawab oleh pengelola Marley’s Cafe Coffee And Resto.

3. Kuisioner
Suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap,
keyakinan, perilaku dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa
terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada
Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis kualitatif.
Menurut Saryono (2010) penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk
menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan
dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui
pendekatan kuantitatif.

4. Hasil Penelitian dan Analisis Data

Faktor-faktor strategis cafe and resto yang didapat kemudian dimasukkan dalam bentuk
Tabel IFAS dan EFAS sebelumnya dilakukan pembobotan terhadap masing-masing faktor
strategi cafe and resto. Pemberian bobot internal dan eksternal didasarkan pada
perhitungan kategori nilai penilaian terhadap setiap faktor strategis cafe and resto, dari sini
dilihat mana yang mempunyai pengaruh paling besar dan pengaruh terkecil untuk
memberikan penilaian. Fungsi dari pembobotan dan rating adalah untuk mengetahui faktor
strategis cafe and resto dan dapat memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif
dapat menjadi faktor kekuatan dan peluang, sedang dampak negatif menjadi kelemahan
dan ancaman. Berikut ini Tabel pemberian nilai dan bobot serta pemberian bobot dan
rating:

Tabel 4.1

Penentuan Ni lai Bobot IFAS Marley’s Cafe Coffee and Resto

Pilihan Jawaban
Faktor-Faktor Strategis Internal Penilaian Bobot
A B C D
Kekuatan (Strenght)
1. Karyawan yang selalu bekerja 3 0,10

sama dan saling kenal
2. Sistem birokrasi yang simpel dan √ 4 0,13
sederhana
3. Cafe yang sudah dikenal √ 3 0,10
pelanggan
4. Harga Makanan yang relatif √ 3 0,10
murah
5. Mudah menyesuaikan keingingan √ 4 0,13
para konsumen
6. Menghadirkan jenis-jenis produk √ 3 0,10
makanan terbaru
Sub Total 20 0,66
Kelemahan (Weaknesses)
1. karyawan yang keluar √ 2 0,6
dikarenakan tidak bisa diajak
bekerja sama.
2. Belum mempunyai standarisasi √ 2 0,6
terhadap penilaian kerja
3. Kurangnya tenaga pemasaran √ 1 0,3
4. Tidak memiliki website yang √ 2 0,6
menjadi sentral kegiatan promosi
5. Jarang melakukan maintenance √ 2 0,6
mesin
6. Tidak ada karyawan yang khusus √ 2 0,6
menangani mesin produksi
Sub Total 11 0,34
Total 1,00
Tabel 4.2

Penentuan Nilai Bobot EFAS Marley’s Cafe Coffee and Resto

Pilihan Jawaban
Faktor-Faktor Strategis Exsternal Penilaian Bobot
A B C D
Peluang (Opportunities)
1. Merupakan usaha yang memiliki
√ 4 0,13
pasar potensial
2. Memiliki tempat yang strategis √ 4 0,13
3. Kualitas bahan baku dari cafe and
resto pemasok yang bagus dan
√ 4 0,13
adanya jaminan persediaan bahan
yang memadai.
4. Tidak banyak cafe yang
menggunakan konsep seperti √ 3 0,10
Marley’s Cafe and Resto.
5. Sosial media sering digunakan
√ 3 0,10
sebagai media promosi.
6. Pertumbuhan Cafe and Resto
√ 3 0,10
yang tinggi dari tahun ke tahun.
Sub Total 22 0,71
Ancaman (Threats)
1. Jumlah cafe and resto di Bandar
Lampung yang selalu meningkat √ 2 0,6
dari tahun ke tahun.
2. Tidak ada yang membatasi
pendatang baru dalam bisnis √ 2 0,6
kuliner.
3. Konsumen yang memiliki
kepekaan terhadap harga.
√ 1 0,3
4. Adanya harga bahan baku kuliner
√ 1 0,3
yang fluktuatif.
5. Biaya tetap bagi pengusaha
kuliner yang tinggi dan akan terus √ 1 0,6
meningkat dari waktu ke waktu.
6. Minimnya pengetahuan
konsumen terhadap rasa makanan √ 1 0,3
yang ditawarkan cafe and resto.
Sub Total 8 0,29
Total 1,00
Tabel 4.3
Perhitungan IFAS pada Marley’s Cafe Coffee and Resto

Bobot
Faktor-Faktor Strategis
Bobot Rating x Komentar
Internal
Rating
Kekuatan (strength)
1. Karyawan yang selalu Dapat bekerja sama
bekerja sama dan saling 0,10 3 0,30 untuk menghasilkan
kenal makanan berkualitas
Memudahkan
koordinasi antara
2. Sistem birokrasi yang 0,13 4 0,52 pemilik cafe,
simpel dan sederhana
pengelola dan para
karyawan.
Pengelolanya
merupakan pemain
3. Cafe yang sudah dikenal 0,10 3 0,30 lama yang banyak
pelanggan
pengalaman di dunia
kuliner.
4. Harga Makanan yang Dapat menjadi
relatif murah 0,10 3 0,30 pembeda bagi cafe
lain yang bergerak
dalam bisnis kuliner.
Prinsip kerja yang
5. Mudah menyesuaikan
0,13 4 0,52 ditanamkan cafe
keingingan para
adalah memuaskan
konsumen para konsumen.
Untuk memenuhi
6. Menghadirkan jenis-jenis 0,10 3 0,30 keinginan para
produk makanan terbaru konsumen yang selalu
up to date .
Sub Total 0,66 2,24
Kelemahan (Weaknesses)
1. karyawan yang keluar Butuh proses
dikarenakan tidak bisa pendampingan kerja
diajak bekerja sama. 0,6 2 0,12 yang relatif lama bagi
para karyawan yang
baru direkrut.
2. Belum mempunyai 0,6 2 0,12 Penilaian dilakukan
standarisasi terhadap hanya berdasarkan
penilaian kerja tingkat kehadiran
pada jam-jam kerja.
Dampaknya, banyak
3. Kurangnya tenaga 0,3 1 0,3 konsumen yang
pemasaran
beralih ke cafe lain.
Sulit menjangkau
4. Tidak memiliki website konsumen secara
yang menjadi sentral 0,6 2 0,12 lebih luas, terutama
kegiatan promosi dari luar daerah
Bandar Lampung.
Biasanya, dilakukan
5. Jarang melakukan 0,6 2 0,12 jika ada kerusakan
maintenance mesin yang dianggap vatal.
Banyak peralatan
6. Tidak ada karyawan
0,6 2 0,12 yang mengalami
yang khusus menangani
kerusakan pada saat
mesin produksi akan digunakan.
Sub Total 0,33 0,63
Total 0,99 2,87

Berdasarkan pada tabel 4.3 di atas faktor-faktor kekuatan (strengths) mempunyai nilai
skor sebesar 2,24 sedangkan faktor-faktor kelemahan (weaknesses) mempunyai nilai
skor sebesar 0,63. Berarti Marley’s Cafe Coffee And Resto mempunyai kekuatan yang
lebih tinggi dibandingkan faktor kelemahan dalam menentukan strategi pemasaran
dalam meningkatkan daya saing.

Tabel 4.4

Perhitungan EFAS pada Marley’s Cafe Coffee and Resto

Bobot
Faktor-Faktor
Bobot Rating x Komentar
Strategis
Eksternal Rating
Peluang (opportunities)
1. usaha yang memiliki pasar 0,13 4 0,52 Bisnis ini banyak
potensial diminati oleh
pengusaha.
2. Memiliki tempat y Melakuka
strategis a 0,13 4 0,52 n secara
n kunjungan
g berkala.
3. Kualitas bahan baku dari Terbukti dengan
cafe and resto pemasok adanya jaminan
yang bagus dan adanya 0,13 4 0,52 persediaan bahan
jaminan persediaan makanan yang
bahan yang memadai. memadai.
4. Tidak banyak cafe yang Perusahaan cukup
menggunakan 0,13 3 0,39 berkonsentrasi pada
satu bidang saja yaitu
konsep seperti Marley’s kuliner
Cafe and
Resto.
5. Sosial media sering Sebagai media yang
digunakan sebagai 0,10 3 0,30 memprmosikan
media promosi. menu makanan.
6. Pertumbuhan Cafe and Dari tahun ke tahun
Resto yang tinggi 0,10 3 0,30 yang selalu banyak
dari tahun ke tahun. pembukaan cafe.
Sub Total 0,72 2,55
Ancaman (Threats)
1. Jumlah cafe and resto di Dari tahun ke tahun
Bandar Lampung 0,6 2 0,12 selalu bermunculan
yang usaha di bidang
selalu meningkat dari kuliner.
tahun ke tahun.
2. Tidak ada yang Banyak cafe & resto
membatasi pendatang 0,6 2 0,12 yang beroperasi
baru dalam bisnis secara asal-asalan.
kuliner.
3. Konsumen yang memiliki Cafe & Resto lain
kepekaan terhadap harga. yang menawarkan
0,3 1 0,3 harga lebih murah,
manjadi favorit bagi
konsumen.
4. Adanya harga bahan baku Biasanya mengikuti
kuliner yang fluktuatif. 0,3 1 0,3 perkembangan
ekonomi yang ada.
5. Biaya tetap bagi Keadaan ini sejalan
pengusaha kuliner yang dengan adanya usaha
tinggi dan akan terus 0,3 1 0,3 kuliner yang
meningkat dari waktu berlangsung dari
ke waktu. waktu ke waktu.
6. Minimnya pengetahuan Pihak cafe & resto
konsumen terhadap rasa 0,3 1 0,3 dituntut untuk
makanan yang menjelaskan secara
ditawarkan detail kepada

cafe and resto. konsumen apa yang


ada di dalam cafe.
Sub Total 0,24 0,36
Total 0,96 3,04
B

Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas, faktor-faktor peluang (opportunities) mempunyai nilai
skor sebesar 2,68 dan faktor-faktor ancaman (threats) mempunyai nilai skor sebesar 0,36.
Dari nilai skor tersebut menunjukkan bahwa upaya penentuan strategi bersaingnya
mempunyai peluang yang cukup besar dibandingkan ancaman yang akan timbul di
Marley’s Cafe Coffee And Resto.

Diagram cartesius analisis SWOT adalah tahap analisis selanjutnya setelah tabel IFAS dan
EFAS dibuat. Berdasarkan tabel IFAS dan EFAS diketahui nilai Strenght di atas nilai
Weakness dengan selisih 1,61 dan nilai Opportunity di atas nilai Threath dengan selisih
2,19. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam
diagram cartesius analisis SWOT yang dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini :

Gambar 4.1
Diagram Cartesius Analisis SWOT Marley’s Cafe Coffee And Resto

Opportunity (+2,55)

II.Stabilitas I.Growth

(+) 2,19

(+) 1,61
Weakness (-0,63) Strenght : (+2,24)

III. Defence IV.Diversifiki


Threat (-0,36)
Sumber : data diolah tahun 2020
Berdasarkan diagram cartesius analisis SWOT di atas, diketahui Marley’s Cafe
Coffee And Resto berada di kuadran 1, di mana situasi yang sangat menguntungkan.
Pada kuadran ini, Usaha kuliner Marley’s Cafe Coffee And Resto memiliki peluang
dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif
(Growth Oriented Strenght).

Adapun analisis matrik SWOT dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini :

Tabel 4.6
Matriks SWOT Marley’s Cafe Coffee And Resto

Strengths (S) Weaknesses (W)


1. Karyawan yang selalu 1. karyawan yang keluar
IFAS bekerja sama dan saling dikarenakan tidak bisa
kenal diajak bekerja sama. 2.
2. Sistem birokrasi yang Belum mempunyai
simpel dan sederhana. standarisasi terhadap
3. Cafe yang sudah penilaian kerja.
dikenal pelanggan. 3. Kurangnya tenaga
4. Harga Makanan yang pemasaran.
relatif murah. 4. Tidak memiliki
5. Mudah menyesuaikan website yang menjadi
keingingan para sentral kegiatan promosi.
konsumen. 5. Jarang melakukan
6. Menghadirkan jenis- maintenance mesin.
jenis produk makanan 6. Tidak ada karyawan
terbaru. yang khusus menangani
EFAS mesin produksi.

Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO


1. Merupakan usaha yang 1.Meningkatkan produksi 1. Meningkatkan kegiatan
memiliki pasar cafe dengan promosi untuk menarik
potensial. memanfaatkan konsumen dengan
2. Memiliki tempat yang kemampuan kerja sama memberi potongan harga
strategis tim dan pengalaman cafe atau diskon untuk pesanan
3. Kualitas bahan baku untuk meraih pasar dalam jumlah besar.
dari cafe and resto potensial. 2. Merekrut karyawan di
pemasok yang bagus dan 2.Memanfaatkan bidangnya yang telah
adanya jaminan kemampuan kerja sama memiliki pengalaman
persediaan bahan yang tim dan pengalaman cafe untuk menghasilkan
memadai. untuk menghasilkan makanan dan pelayanan
4. Tidak banyak cafe kualitas produk terbaik sesuai keinginan
yang menggunakan bagi pelanggan-pelanggan. konsumen.
konsep seperti Marley’s 3. Menjalin kerjasama 3. Merekrut karyawan
Cafe and Resto. dengan pemasok bahan khusus bagian mesin dan
5. Sosial media sering baku, minuman, dll melakukan maintenance
digunakan sebagai media dengan menawarkan yang rutin untuk menghasilkan
promosi. sesuai dengan keinginan minuman ataupun
6. Pertumbuhan Cafe and konsumen. makanan berkualitas agar
4. Aktif melakukan promo mampu bersaing dengan
Resto yang tinggi dari
dengan prinsip ‚harga pesaing dan meningkatkan
tahun ke tahun.
murah tetapi kualitas kepuasan konsumen.
makanan terjamin, untuk
meraih konsumen
sebanyak-banyaknya
dalam pertumbuhan wisata
kuliner yang tinggi.
Treaths (T) Strategi ST Strategi WT
1. Jumlah pesaing cafe 1. Memanfaatkan kerja 1. Membuat situs website
yang selalu meningkat. sama tim dan pengalaman untuk cafe.
2. Tidak ada batasan untuk cafe untuk menghasilkan 2. Menambah jumlah
pembukaan cafe. produk-produk makanan karyawan pemasaran yang
3. Pelanggan yang peka dan minuman yang bertugas untuk melakukan
pada harga dapat berkualitas agar lebih promosi.
berpindah ke cafe lain. unggul dari pesaing.
4. Harga bahan baku 2. Melakukan strategi stok
kertas yang fluktuatif. Bahan baku makanan atau
6. Biaya maintenance minuman untuk
yang tinggi dan terus mengantisipasi lonjakan
meningkat. harga bahan baku.
7. Minimnya pengetahuan 3. Menjamin kualitas
konsumen terhadap promo makanan dan minuman
yang diberikan. yang sempurna dengan
pengecekan secara manual
dengan harga murah agar
konsumen tidak pindah ke
pesaing.
Sumber : Data diolah tahun 2020
5. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
1. Meningkatkan produksi cafe dengan memanfaatkan kemampuan kerja sama tim dan
pengalaman cafe untuk meraih pasar potensial.
2. Memanfaatkan kemampuan kerja sama tim dan pengalaman cafe untuk
menghasilkan kualitas produk terbaik bagi pelanggan-pelanggan.
3. Menjalin kerjasama dengan pemasok bahan baku, minuman, dll dengan menawarkan
yang sesuai dengan keinginan konsumen.
4. Aktif melakukan promo dengan prinsip ‚harga murah tetapi kualitas makanan
terjamin, untuk meraih konsumen sebanyak-banyaknya dalam pertumbuhan wisata
kuliner yang tinggi

Saran
1. Melakukan training kepada karyawan, agar karyawan bisa meningkatkan pelayanan di
dalam cafe, dan juga selalu diberi arahan supaya karyawan bisa bekerja sama dengan
baik.
2. Dalam meningkatkan kualitas makanan, minuman dan pelayanan, Pemilik harus
melihat pemasok barang yang dipesan. Menyediakan bahan baku dengan kualitas
terbaik, sebaiknya pemilik harus memperbanyak pemasok penyedia bahan baku yang
dibutuhkan agar tidak terjadi kekurangan bahan baku yang berkualitas.
3. Dalam menentukan potongan harga sebaiknya pemilik memperhatikan jangkauan
konsumen, sehingga ketika konsumen membeli banyak menu makanan, berikan
potongan harga yang sesuai dengan pencapaian pembelian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Barusman, M. Y. S. (2018). The strategic formulation of competitive advantage on private higher
education institution using participatory prospective analysis. International Journal of Economic
Policy in Emerging Economies, 11(1/2). https://doi.org/10.1504/ijepee.2018.10012092

Dunan, H., Antoni, M. R., Redaputri, A. P., & Jayasinga, H. I. (2020). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Penjualan “Waleu” Kaos Lampung di Bandar Lampung. JBMI (Jurnal Bisnis,
Manajemen, Dan Informatika), 17(2). https://doi.org/10.26487/jbmi.v17i2.10626

David, F. R. (2010). Manajemen Strategi : Konsep. Jakarta: Salemba Empat edisi 12. PT.
Prenhallindo, Jakarta

Freddy Rangkuti, 2008, The Power Of Brands, Jakarta : Penerbit Gramedia

Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Redaputri, A. P., & Barusman, M. Y. S. (2018). STRATEGI PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN


PROVINSI LAMPUNG. Jurnal Manajemen Indonesia, 18(2).
https://doi.org/10.25124/jmi.v18i2.1340

Saryono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. PT. ASlfabeta, Bandung


Sukirno, Sadono.(2003).Pengantar Teori Mikro Ekonomi.Penerbit PT. Salemba, Jakarta

Tjiptono,Fandy. (2002). Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Penerbit Andi

Anda mungkin juga menyukai