Anda di halaman 1dari 2

PRAKTIK KOMUNIKASI

Ilustrasi Kasus: Seorang anak remaja yang berusia 17 tahun dirawat di rumah sakit dengan
diagnosis chelolitiasis. Berdasarkan pemeriksaan pasien mengeluh nyeri perut kanan, mengeluh
nyeri menjalar ke pundak kanan, mengeluh nyeri bagian perut kanan dan pasien tampak meringis
dan lemah. Pasien direncanakan melakukan pemasangan EKG .
Diagnosis Keperawatan: nyeri b/d agens cedera biologis
Rencana Keperawatan:
1. lakukan observasi kondisi pasien terutama irama jantung (TTV).
2. kolaborasi tindakan pemasangan EKG.
Tujuan: untuk mengevaluasi ganguan irama jantung dan persiapan sebelum melakukan operasi
chelolitiasis

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI


Fase Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Verifikasi Melakukan pengecekan program therapy
3. Cuci tangan
4. Menempatkan alat di dekat pasien
Fase Orientasi
1. Memberi salam kepada-pasien dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan, prosedur dan lamanya pelaksanaan
3. Menanyakan kesetujuan/ kesiapan pasien
Salam terapeutik : “Assalamu`alaikum, selamat pagi. Saya Fatma Yulia, saya
perawat yang bertugas di pagi hari dari jam 7 sampai jam 2 siang
nanti. Ini benar dengan adek F ?”
Sampaikan Tujuan : “saya akan memasang alat EKG. Yang bertujuan untuk
mengetahui apakah ada gangguan irama jantung pada ibu,
prosedurnya nanti saya akan memasang alat EKG pada bagian
pergelangan tangan, pergelangan kaki dan dibagian dada”
Kontrak :“Pemasangan alat EKG sekitar 10-15 menit. Apakah adek
bersedia?”
Fase Kerja
Perawat : “baiklah dek, sebelumnya permisi saya ijin membuka baju adek terlebih dahulu
dan melepas logam yang melekat pada adek”.
Pasien : (Respons adek)
Perawat :“ permisi dek selanjutnya saya akan membersihkan pergelangan tangan, kaki dan
dada menggunakan alkohal, setelah itu saya akan memberikan jelli di area
pemasangan alat EKG”.
Pasien : “ (Respons adek)
Perawat : “ permisi ya dek saya akan memasang alat EKG pada bagian pergelangan tangan
dan kaki adek, setelah itu saya akan memasang alat EKG pada bagian dada.
Pasien : “( Respons adek)”
Perawat : “saya akan menyalakan mesinnya ya dek. Mohon adek untuk tidak bergerak agar
hasil rekaman sempurna.
Pasien :”(respons adek)”
Perawatn : ( 10 menit kemudian ) “ alhamdulillah dek sudah selesai perekaman jantung adek,
permisi ya dek saya akan melepas alat yang terpasang di tubuh adek.
Pasien : ( respons adek sambil menghembuskan nafas lega)

Fase Terminasi
Evaluasi subjektif : “Bagaimana perasaan adek setelah saya melakukan pemasangan alat EKG?”
Evaluasi objektif : “ Pasien tampak tenang dan kooperatif saat pemasangan alat EKG”
Rencana tindak lanjut : “hasil EKG nya nanti akan di konsultasikan ke dokternya adek, dan
jika hasilnya bagus, besok jadwalnya adek operasi.
Kontrak yang akan datang : “bu, karena sudah selesai, nanti saya akan datang kembali lagi ke
ruangan ini untuk melihat kondisi adek. Saya kembali sekitar jam 12
untuk mengukur tekanan darah ibu. Permisi ya dek saya akan kembali
ke ruang jaga. Selamat istirahat dek.

Anda mungkin juga menyukai