Anda di halaman 1dari 3

NASKAH ROLE PLAY IMA

Tn. A berusia 45 tahun diantar oleh keluarganya ke RSUD Bendan, Tn. A mengeluh nyeri
dada, kesulitan bernafas, mual dan pusing. Pasien tampak pucat dan banyak berkeringat.
Setibanya di rumah sakit pasien segera ditangani oleh petugas kesehatan yang ada. Pasien
tampak sangat gelisah dan meringis.

Istri : “suster dokter tolong suami saya”


Perawat 1 : “iya bu, bapaknya kita rebahkan di bed dulu ya (pasien direbahkan dengan posisi
head up 30C)”
Perawat 2 : “permisi ya pak kita akan periksa dulu TTV bapak”
Perawat 2 : “ini dok hasil TTV nya: Nadi 110x/m, Tekanan darah 150/90 mmHg, Nafas
33x/m, suhu 37C.
Dokter : “oh iya baik sus, sus bapaknya kita berikan oksigen dengan nasal kanul 3 liter
ya”
Perawat 2 : “baik dok”
Dokter : “tadi bagaimana ceritanya bu bapaknya sampai terjadi begini?”
Keluarga : “tadi bapak setelah membersihkan kebun di belakang tiba-tiba bapak mengeluh
nyeri dada, terus merasa kesulitan bernafas, mual dan pusing”
Dokter : “sudah berapa lama bapaknya mengeluh nyeri dada bu?”
Keluarga : “sejam 1 jam yang lalu dok”
Dokter : “kalau begitu saya akan periksa bapaknya dulu ya bu”
Keluarga : “silahkan dok”
Setelah dokter memeriksa keadaan pasien, didapatkan dari hasil anamnesa dokter pada
bunyi jantung pasien terdapat suara gallop, maka dokterpun memerintahkan perawat
untuk melakukan pemasangan EKG.
Dokter :” bu, bapaknya kita akan lakukan perekaman jantung dan pemasangan infus dulu
ya?”
Istri : “baik dok silahkan, lakukan yang terbaik untuk ayah saya ya dok.”
Dokter : “sus tolong pasiennya dilakukan perekaman EKG dulu ya dan setelah itu pasang
infus juga ya”
Perawat 1 & 2 : “baik dok”
Perawatpun melakukan perekaman EKG dan pemasangan infus. Setelah melakukan
perekaman EKG, perawat 1 pun segera memberikan hasil perekaman EKG pada dokter.
Dan perawat 2 melanjutkan pekerjaannya untuk melakukan pemasangan infus.

Perawat 1 : “dok ini hasil perekaman EKG nya dok”


Dokter : “biar saya liat dulu sus”
Dokter : “kalau dari hasil pemeriksaan EKG didapatkan ST depresi, jadi kita harus
melakukan pemasangan monitoring EKG sus, biar bisa kita observasi dulu dan
takutnya terjadi henti jantung”
Perawat 1 : “baik dok”
Perawat 1 dan 2 pun segera melakukan pemasangan bed side monitor.

Perawat 1 : “permisi ibu, bapaknya akan kita lakukan pemasangan alat yang ditempelkan
pada
bagian dada bapak ya yang tujuannya untuk memonitor keadaan jantung bapak,
bagaimana ibu?”
Istri : “silahkan sus”
Perawat 1 pun segera melakukan pemasangan bed side monitor dan perawat 2
menganamnesa pasien.

Perawat 2 : “ibu, apakah sebelumnya bapak ada mempunyai riwayat jantung?”


Istri : “iya sus, sebelumnya bapak pernah mengalami sakit jantung dan bapak sampai
saat ini masih mengkonsumsi obat jantung dan darah tinggi.
Perawat 2 : “boleh saya liat bu obat-obatan yang sering bapak konsumsi?”
Istri : “ini sus obat-obatan bapak”
Perawat : “iya terimakasih bu, ini kami laporkan dulu kedokter terkait riwayat penyakit
bapak dan konsumsi obat – obatan bapak ke dokter.”
Keluarag : “baik sus”
Perawat pun menjelaskan kepada dokter bahwa pasien pernah mengalami serangan
jantung 2 tahun yang lalu dan hingga saat ini pasien masih rutin meminum obat sakit
jantung dan obat hipertensi.

Dokter : “sus, inikan pasienya harus kita observasi TTV nya setiap 15 menit nanti tiap
hasilnya laporkan ke saya ya, kemudian tolong panggilkan keluarga pasien saya
ingin menjelaskan kepada keluarga, tentang keadaan pasien sekarang sus”
Perawat : “baik dok, nanti akan saya buat kan lembar observasi nya, dan nanti keluarganya
saya panggilkan untuk keruangan dokter.”
Perawat pun melakukan observasi per 15 menit pada pasien dan memanggil keluarga
untuk keruangan dokter dan dokter pun menjelaskan kepada keluarga bahwa pasien
harus diobservasi dulu di IGD dan akan dipindahkan keruangan ICCU untuk perawatan
lebih lanjut.

Istri : “dok saya keluarga Tn. A”


Dokter : “iya bu, silahkan duduk”
Dokter : “jadi begini bu, bapak mengalami kelainan jantung jadi harus kita observasi dulu
di IGD selama 6 jam dan kita lihat bagaimana perkembangan keadaan bapak,
nanti setelah itu bapak akan kita pindahkan ke ruang ICCU bu untuk perawatan
lebih lanjut, jadi bagaimana bu, apakah ibu setuju?”
Istri : “iya dok, silahkan saja jika itu memang bapak harus dirawat di ruang ICCU,
yang
penting bapak bisa sembuh”
Dokter : “kita akan melakukan yang terbaik untuk bapak, ibu do’a kan saja semoga
keadaan
bapak bisa lebih baik dan cepat sembuh.
Istri : “iya dok, terimakasih banyak ya dok.”
Keluarga pun kembali ke bed pasien, dan pasien diobservasi selama 6 jam oleh perawat
dan dipindahkan ke ruang ICCU untuk perawatan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai