Anda di halaman 1dari 3

KADERISASI DALAM KEPEMIMPINAN

Pemimpin ialah orang yang berada pada puncak hirarki sebuah organisasi yang
merupakan sebuah sosok. Kepemimpinan merupakan seni ataupun gaya dan sikap seseorang
dalam memimpin sebuah organisasi, pemimpin memiliki kemampuan nalar dan instuisi,
sejalannya kemampuan ilmiah dan kemampuan sosial.
Dalam kepemimpinan tidak luput dari kaderisasi, hal ini dikarenakan tidak akan
berjalan sebuah organisasi tanpa adanya penerus. Perlunya persiapan khusus untuk
membentuk seseorang menjadi seorang pemimpin yang matang. Kader adalah sumber daya
manusia yang melakukan proses pengelolaan dalam suatu organisasi. Kader suatu organisasi
adalah orang yang telah dilatih dan dipersiapkan dengan berbagai keterampilan dan disiplin
ilmu, sehingga dia memiliki kemampuan diatas rata-rata orang pada umumnya. Kader
merupakan sumber daya manusia sebagai calon anggota yang disiapkan dalam organisasi
yang melakukan proses seleksi yang dilatih dan dipersiapkan untuk memiliki keterampilan
dan disiplin ilmu. Proses seleksi dapat disebut juga kaderisasi. Fungsi dari kaderisasi adalah
mempersiapkan calon-calon (embrio atau regenerasi) yang siap melanjutkan tongkat estafet
perjuangan sebuah organisasi. Peran kaderisasi dalam organisasi sebagai berikut; (1)
Pewarisan nilai-nilai organisasi yang baik; (2) Penjamin keberlangsungan organisasi; (3)
Sarana belajar bagi anggota. Bisa dikatakan bahwa kaderisasi merupakan suatu proses
pendewasaan.
Persiapan untuk mejadi penerus tersebut tentunya harus mengikuti dan melalui
tahapan proses, mulai dari perekrutan, seleksi, pemantauan, pengkaderan dan penempatan.
Melalui pelatihan dan jenjang karir untuk sampai di puncak. Adapun pengkaderan tersebut
dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Pengkaderan Dasar, yaitu memperkenalkan bahwa akan potensi yang ada dalam calon
pemimpin tersebut agar tumbuh jiwa kepemimpinannya
2. Pengkaderan Menengah, yaitu adanya nilai tanggung jawab kepada atasan maupun
bawahannya, nilai toleransi, adanya ambisi yang tidak berlebihan untuk menjadi yang
lebih baik dan juga kondisional sikap antara segala kemampuan dan realiasi lapangan.
3. Pengkaderan Tinggi, yaitu menjadi pemimpin yang visioner dan tanggap serta mampu
menilai situasi yang didukung dengan sikap dinamis, menjadikan semua kritikan
ataupun pujian menjadi motivasi agar organisasi tersebut maju.
Kaderisasi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu organisasi karena
merupakan suatu kelanjutan perjuangan organisasi ke masa yang akan datang. Tanpa adanya
kaderisasi sulit dibayangkan bagaimana sebuah organisasi kedepannya bisa berjalan dan
melakukan tugas-tugas keorganisasiannya. Kaderisasi adalah sebuah keniscayaan dan mutlak
sangat diperlukan dalam membangun struktur kerja yang mandiri dan berkelanjutan. Tanpa
kaderisasi dalam organisasi maka tidak akan adanya pemimpin di masa yang akan datang dan
tentunya akan terjadi kegagalan pengelolaan. Hal ini sangat erat kaitannya dengan proses
yang akan dijalankan ditataran kehidupan sosial, bagaimana menciptakan kaderisasi yang
intelek untuk mendekati kesempurnaan perubahan sikap dan perilaku serta pendewasaan.
Dalam suatu organisasi pastinya sangat membutuhkan kaderisasi atau penerus, agar
kerberlangsungan organisasi tersebut bertahan dan maju. Tidak hanya di pemerintahan saja
akan tetapi di sektor swasta juga, kaderisasi pada realitanya tidak akan berjalan baik, apabila
tidak kita bina dan diambil secara instan tanpa adanya pelatihan, pembekalan dan
pemberdayaan. Cara pengkaderan yang baik yakni mengkombinasikan antara kemampuan
dan pelatihan serta menciptakan intelektual yang memiliki babat bibit dan bobot. Pemimpin
masa depan harus mampu untuk menghadapi permasalahan permasalahan yang akan terjadi
dimasa depan baik dalam hal teknologi, globalisasi dan segala perubahan lainnya.
Kepemimpinan bisa tumbuh dari dalam diri sendiri atau yang sering disebut bakat lahir dan
kemudian ditambah dengan pendidikan formal maupun informal (lingkungan).
Kepemimpinan seseorang akan semakin baik apabila diasah terus, karena dengan segala
hambatan akan menjadi seorang pemimpin yang kuat dengan pengalaman pelatihan dari
proses pengkaderan tersebut. Mulai seseorang direkrut dan ditempatkan pada posisinya,
melakukan pengembangan melalui jenjang karir pastinya akan mengetahui proses dari tahap
bawah sampai dengan ketahap paling atas, tujuan jenjang karir yaitu supaya orang tersebut
menjadi paham akan sikap dari berbagai macam sisi dan mengetahui kerasnya sebuah
piramida kedudukan, dan tidaklah dicapai secara instan.

PUNCAK

BADAN

AKAR
Maknanya adalah dalam jenjang karir ada tahapan yang harus dilalui, proses ini
tidaklah menyia-nyiakan. Dapat dijadikan pelajaran, karena dengan sebuah perjuangan
menjadi seorang pemimpin mengajarkan sikap untuk dimasa depan. Setiap posisi tidak dapat
disepelekan, karena tanpa ada akar dan badan maka tidak aka nada puncak. Kepemimpinan
dengan sistem kaderisasi menciptakan tatanan organisasi yang baik, dimana dalam menaiki
sebuah jenjang jabatan harus melawati tahapan tahapan yang tepat dan benar, bukan asalan
saja dan tentunya adanya seleksi, pemantauan dan evaluasi yang dilakukan secara adil dan
objektif.

• dipilihnya calon
seleksi calon yang memiliki
potensi

• pada tahap ini


adanya penemptan
dab bimbingan,
pemantauan diberikan peluang
untuk
mengespersikan diri

• menilai sejauh mana


hasil dari pelatihan
evaluasi dan pengembangans
erta bimbingan
tersebut

Sistem ini menjadikan sebuah organisasi menjadi adil karena semua orang memiliki
peluang. Setiap orang memiliki hak untuk pengembangan diri. Sistem ini mengajarkan bahwa
dalam menduduki sebuah puncak jabatan adanya tahapan yang harus dilalui. Adanya rasa
hormat kepada atasan maupun bawahan, dan menjadi meningkat karena dalam mencapai
segala sesuatunya butuh perjuangan dan semua orang memiliki peluang menjadi yang
terbaik.

Anda mungkin juga menyukai