Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERTEMUAN 12

MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Disusun oleh
Nabila Puteri Islami
1951500287

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
SOAL

1. Kafir bukanlah kata kasar, tapi kata pembeda orang yang beriman dan tidak beriman,mengapa masih
ada stigma di masyarakat bahwa kata kafir itu sebuah bentuk penghinaan dan kasar? berikan argumen
disertai dalil !
2. Sudah berabad-abad antar pemeluk agama hidup rukun dan tentram, apa yang menyebabkan
kerukunan tersebut ? berikan argumen dan dalilnya !

JAWABAN

1. kata ‘kafir’ berasal dari akar kata isim fail tsulasi mujarrod dari wazan (kata) “kafara-yakfuru-
kufran”, yang artinya menutup. Dan orang yang menutup (isim fail), disebut dengan ‘kaafir’ (kaf, alif,
fa, dan ra). Ini makna secara bahasa. Kata ‘kafara’ ini kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris
dengan kata ‘cover’ yang artinya penutup. Ada pun kata ‘kafir’ secara istilah, bisa kita perhatikan
penyebutannya dalam Alquran.

surah al-Baqarah [2] ayat 6-7.


“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu
beri peringatan, mereka tidak akan beriman [6].
”Allah telah mengunci mati hati (qalb-qalb, quluubihim) dan pendengaran mereka, dan pengelihatan
mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat [7].”

Makna kafir dalam kalimat di atas, sebagaimana penjelasan Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya,
disebutkan; Innal ladziina kafaruu, sesungguhnya orang-orang kafir —yakni orang-orang yang
menutup perkara yang hak dan menjegalnya— telah dipastikan hal tersebut oleh Allah akan dialami
mereka. Yakni sama saja, kamu beri mereka peringatan atau tidak, mereka tetap tidak akan mau
beriman kepada Alquran yang engkau datangkan kepada mereka.

surah Al-Kahfi [18] ayat 100-101.

“Dan Kami tampakkan Jahannam pada hari itu kepada orang-orang kafir (Al-Kafiriin) dengan
jelas.” “yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari ‘zikri’ (‘memerhatikan’)
terhadap tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar.”
Dari dua ayat Surah al-Kahfi ini, kita dapatkan definisi dari kata ‘kafir’. Bahwa yang dimaksud
dengan orang-orang kafir adalah mereka yang matanya tertutup dari ‘zikri’ terhadap kebesaran Allah

Jika ditanya kenapa stigma masyarakat di negara kita ini yaitu indonesia menganggap bahwa kata
kafir itu tidak baik atau kasar? Karna orang indonesia masih mengganggap bahwa kafir berlaku ketika
Nabi Muhammad SAW di Makkah untuk menyebut orang orang penyembah berhala yang tidak
memiliki kitab suci dan tidak memiliki agama yang benar.

2. Kerukunan antar umat beragama adalah suatu kondisi sosial ketika semua golongan agama bisa hidup
bersama tanpa menguarangi hak dasar masing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya.
Masing-masing pemeluk agama yang baik haruslah hidup rukun dan damai. Karena itu kerukunan
antar umat beragama tidak mungkin akan lahir dari sikap fanatisme buta dan sikap tidak peduli atas
hak keberagaman dan perasaan orang lain. Tetapi dalam hal ini tidak diartikan bahwa kerukunan
hidup antar umat beragama memberi ruang untuk mencampurkan unsur-unsur tertentu dari agama
yang berbeda , sebab hal tersebut akan merusak nilai agama itu sendiri.

Apa yang menyebabkan kerukunan antar umat beragama hidup rukun dan tentram yaitu karna ada
beberapa pedoman yang digunakan untuk menjalin kerukunan antar umat beragama diantaranya :

a) Saling menghormati. Setiap umat beragama harus atau wajib memupuk, melestarikan dan
meningkatkan keyakinannya.
b) Kebebasan Beragama. Setiap manusia mempunyai kebebasan untuk menganut agama yang
disukai serta situasi dan kondisi memberikan kesempatan yang sama terhadap semua agama.
c) Menerima orang lain apa adanya. Setiap umat beragama harus mampu menerima seseorang apa
adanya dengan segala kelebihan dan 25 kekurangannya, melihat umat yang beragama lain tidak
dengan persepsi agama yang dianut. Seorang agama Kristen menerima kehadiran orang Islam apa
adanya begitu pula sebaliknya. Jika menerima orang Islam dengan persepsi orang Kristen maka
jadinya tidak kerukunan tapi justru mempertajam konflik.
d) Berfikir positif. Dalam pergaulan antar umat beragama harus dikembangkan berbaik sangka. Jika
orang berburuk sangka maka akan menemui kesulitan dan kaku dalam pergaul apa lagi jika
bergaul dengan orang yang beragama.
  Qs. Al-Hujurot ayat 13

َ ‫َر َوأُ ْنثَ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَائِ َل لِتَ َع‬


‫ارفُوا ۚ إِ َّن أَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ أَ ْتقَا ُك ْم ۚ إِ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم خَ بِي ٌر‬ ٍ ‫يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَ لَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذك‬

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang
paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Qs. Al-
Hujurot ayat 13)

Anda mungkin juga menyukai