Anda di halaman 1dari 2

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama :Dillaziah khoirina


Npm :1741040137
Kelas :Bki D Semester 6
Mk :Konseling lintas agama dan budaya

SOAL!
1.Kenapa perlu Konseling lintas agama dan budaya bagi manusia, kemukakan alasan
ekologis dan sosiologis ( 3 baris).
2.Apakah masalah agama bisa dipecahkan dlm Konseling lintas agama dan budaya (2 baris )
3. Tuliskan satu ayat alQur'an ttg hubungan antar umat beragama ( 3 baris ).
4.Apa yg anda ketahui ttg sakralitas dan profanitas ( 3 baris ).

JAWABAN
1. Perlunya bimbingan dan konseling lintas budaya bagi manusia adalah untuk
 Memahami ragam budaya yang dapat mempengaruhi perilaku individu dan
kelompok.
 Memahami dan menunjukkan sikap penerimaan terhadap perbedaan sudut
pandang subjektif antara konselor dengan konseli.
 Peka, toleran, dan responsif terhadap perbedaan budaya konseli.
 Menerapkan prinsip-prinsip konteks lintas budaya dalam bimbingan dan
konseling.

2. Masalah yang di pecahkan dalam konseling agama dan budaya adalah permasalahan
yang memberi bantuan kepada individu klien memecahkan masalah yang sedang
dihadapi. Dalam hal ini informasi perlu disebarkan kepada masyarakat luas bahwa
konselor A atau bahwa lembaga Klinik Konsultasi Agama tertentu dapat memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan untuk konseling agama.
Diinformasikan bahwa konseling agama dapat membantu memecahkan masalah
kejiwaan yang dihadapi orang. Informasi ini dapat disebar luaskan melalui media
komunikasi, atau melalui masjid, majlis taklim dsb.

3.

٢:‫آَل أَ ْعبُ ُد َما تَ ْعبُ ُدوْ نَ ﴿الكافرون‬

 Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.


٣:‫َوآَل أَ ْنتُ ْم ٰعبِ ُدوْ نَ َمآ أَ ْعبُ ُد ﴿الكافرون‬

 dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah.

٤:‫َوآَل أَن َ۠ا عَابِ ٌد َّما َعبَ ْدتُّ ْم ﴿الكافرون‬

 dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

٥:‫َوآَل أَ ْنتُ ْم ٰعبِ ُدوْ نَ َمآ أَ ْعبُ ُد ﴿الكافرون‬

 dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.

٦:‫لَ ُك ْم ِد ْينُ ُك ْم َولِ َى ِد ْي ِن ﴿الكافرون‬

 Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”.

4. Sakralitas dan profanitas adalah dua entitas yang tak terpisahkan satu sama lain.
Keduanya merupakan nutrisi setiap agama yang lahir di dunia ini. Kedua nilai
tersebut dimaknai dan diinternalisasikan melalui simbol-simbol tertentu dan memiliki
kekuatan makna tertentu pula. Simbol adalah media interaktif antara pencipta dan
yang tercipta. Dengannyalah ia bisa merasakan kenyamanan, keamanan, keadilan dan
kebahagiaan.

Anda mungkin juga menyukai