Anda di halaman 1dari 6

-

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : DIO RAMADHAN DAMAR PUTRA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043270431

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4221/ PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Kode/Nama UPBJJ : 21/ JAKARTA

Masa Ujian : 2020/21.1(2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. a.

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan


selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya
orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada
hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat
berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
i. Arti hubban dalam Bahasa adalah cinta. Dan yang dimaksud kata hubban didalam
ayat diatas adalah ada Sebagian orang yang menyembah selain Allah sebagaimana
mereka mencintai Allah sebagai Tuhan dan orang-orang kafir itu hanya mencintai
Tuhannya saat keadaan terdesak atau terpaksa. Sementara orang beriman mencintai
Allah melebihi kecintaan mereka kepada siapapun dan mereka tidak akan berpaling
dari Allah apapun keadaannya.
ii. Arti iman dalam ayat diatas adalah iman didefinisikan dengan keyakinan dalam
hati yang diikrarkan dengan lisan dan diwujudkan dengan amal perbuatan. Dengan
demikian iman merupakan kesatuan atau keleseralasan antara hati,ucapan, dan
perilaku perbuatan, serta dapat juga dikatakan sebagain pandangan dan sikap hidup
atau gaya hidup

sumber : http://www.indoquran.web.id/quran/viewAyat/172
https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-165#tafsir-jalalayn

b.

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin
dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lalai.

Sumber: http://www.indoquran.web.id/quran/viewAyat/1133

c. Pengertian iman dalam ayat diatas adalah manusia diciptakan oleh Allah dengan
mempunyai hati,mata, dan telinga tetapi mereka tidak menggunakan hati,mata, dan
telinga mereka untuk beriman kepada Allah dan Allah mengibaratkan mereka seperti
binatang ternak dan bahkan ada yang di ibaratkan lebih sesat disbanding hewan
ternak

Sumber: https://tafsirweb.com/2633-quran-surat-al-araf-ayat-179.html

d. Pengertian iman didalam kedua ayat tersebut adalah iman didefinisikan dengan
keyakinan dalam hati yang diikrarkan dengan lisan dan diwujudkan dengan amal
perbuatan. Karena ada Sebagian manusia yang mencintai selain daripada Allah
tetapi hanya dalam keadaan terdesak dan Allah menciptakan mereka denga
hati,mata, dan telinga tetapi mereka tidak menggunakan cipataan Allah tersebut
dengan benar sehingga Allah mengibaratkan mereka seperti hewan ternak dan
bahkan mereka bisa diibaratkan lebih sesat disbanding hewan ternak.

Sumber: Buku Modul Pendidikan Agama Islam Universitas Terbuka halaman 1.4-1.7

2. a.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Al-Imran 190
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.

Dan arti hakikat manusia didalam kedua ayat tersebut adalah manusia harus selalu
mengingat Allah di segala kondisi mereka baik berdiri,duduk, maupun berbaring dan mereka
juga memakai akal mereka untuk memikirkan dan meyakini kehebatan Allah dalam
menciptakan langit bahwa tidak ada yang diciptakan Allah yang tidak berarti.

Sumber: http://www.indoquran.web.id/quran/viewAyat/484
https://tafsirweb.com/37646-quran-surat-ali-imran-ayat-190-191.html

b.

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,

Dan arti hakikat manusia didalam ayat tersebut adalah Allah selalu mengetahui apapun yang
manusia lakukan dan mengibaratkan keberadaan Allah lebih dekat disbanding keberadaan
urat leher manusia itu sendiri. Dan tidak ada satupun hal yang bisa disembunyikan dari Allah.

Sumber: http://www.indoquran.web.id/quran/viewAyat/4646
https://tafsirweb.com/9822-quran-surat-qaf-ayat-16.html

c. arti pengertian kesempurnaan manusia didalam ketiga ayat tersebut adalah manusia
diciptakan Allah dengan diisikan hati dan akal oleh Allah dan karena itu setiap manusia
harusnya tetap mengikat Allah dalam kondisi apapun. Baik dalam kondisi baik maupun tidak.
Dan harus meyakini setiap ciptaan Allah itu tidak ada yang tidak berarti karena Allah selalu
tau apapun yang dibisikkan hatinya karena keberadaan Allah terhadap setiap manusia itu
sangat dekat sehingga mustahil untuk dapat mennyembunyikan sesuatu tanpa Allah ketahui.

Sumber: Buku Modul Pendidikan Agama Islam Universitas Terbuka halaman 2.4-2.5

3. a. Pengertian terminologis tentang masyarakat adalah suatu konsep,gabungan yang digunakan


masyarakat untuk mencakup pembentukan suatu budaya. Pengertian terminologis sendiri
adalah suatu penjelasan atas istilah, kata, konsep, maupun hal-hal tertentu yang dapat
memberikan pemahaman bagi manusia.
b. asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia didalam kedua ayat tersebut adalah Allah
sengaja menciptakan manusia itu berbeda kelamin, berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku
supaya manusia saling mengenal satu sama lain dan Allah sengaja membagi rezeki manusia
berbeda-beda, ada yang kaya dan ada yang miskin, ada yang kuat dan ada yang lemah supaya
mereka saling melengkapi karena rahmat Allah lebih baik daripada semua harta yang mereka
kumpulkan.
c. kriteria masyarakat beradab dan sejahtera menurut sudut pandang masyarakat madani adalah
masyarakat yang terbebas dari perbudakan yang ada dan mengubah mental budak yang
tertatanam dimasyarakat menjadi mental masyarakat yang bebas dan merdeka tetapi tetap
taat terhadap hukum yang ada demi kesejahteraan Bersama. Aturan yang berlaku pun hasil
dari musyawarah,perjanjian, maupun kontrak yang semua mencerminkan kerelaan bukan
paksaan.
d. d.1. keadilan, yang berarti keadilan secara horizontal atau bisa dikatakan kesejahteraan umum.
Menegakkan keadilan merupakan kemestian yang bersifat fitrah yang harus ditegakkan
setiap manusia sebagai perwujudan manusia yang mengakui Allah sebagain Tuhannya.
d.2. supremasi hukum, yang berarti keadilan yang disebutkan tadi harus dipraktikkan diseluruh
aspek kehidupan. Dalam penegakkan hukum, manusia tidak boleh pandang bulu, bahkan
kepada orang yang kita benci sekalipun.
d.3. egalitarianism (persamaan), yang berarti masyarakat madani tidak melihat keutamaan atas
dasar ras, etnis, maupun suku. Melainkan berdasarkan prestasi yang didalam Al-Quran berarti
taqwa. Dan bentuk terwujudan persamaan ini adalah terwujudnya keterbukaan seluruh
masyarakat dalam memilih pemimpin mereka dan semua kebijakan dan aturan publik.
d.4. pluralisme, yang berarti setiap manusia harus menerima setiap keberagaman dan
perbedaan yang ada sebagai bagian karunia Allah dalam memperkaya budaya melalui
interaksi dinamis dengan pertukaran budaya yang beragam itu.
d. 5. Pengawasan sosial, yang berarti pengawasan terhadap apapun yang dilakukan oleh setiap
manusia dilakukan dengan rasa optimism atau berprasangka baik demi terpcitanya
masyarakat yang beradab. Setiap keburukan yang dilakukan manusia tidak dilakukan manusia
tersebut bukan karena factor didalam dirinya melainkan faktor-faktor yang terjadi diluar yang
mempengaruhinya. Namun, pengawasa sosial yang berlaku harus tetap didasarkan oleh
prinsip fitrah manusia baik dan tetap berprasangka baik.

Sumber: Buku Modul Pendidikan Agama Islam Universitas Terbuka halaman 3.10-3.15

Anda mungkin juga menyukai