Tugas Plambing Kelompok 2 Siang Semester 5
Tugas Plambing Kelompok 2 Siang Semester 5
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Pengolahan Air Bersih ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata kuliah Plumbing. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Penyaluran Air
Bersih di sebuah gedung bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Anis Masyruroh, ST., M.T
selaku dosen Mata kuliah Plumbing yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 sistem sambungan langsung ........................................................................11
Gambar 2 sistem tangki atap .......................................................................................12
Gambar 3 sistem tangki tekan ......................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Plumbing Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing haruslah
dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu
sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas dan kuantitas serta
kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari peralatan saniter
ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam gedung
atau lingkungan sekitarnya.
Setiap usaha dan atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak terhadap
lingkungan hidup yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya,sehingga
langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positifdapat
dipersiapkan sedini mungkin. Dan berdasarkan hal tersebut telah ditetapkan
peraturan pemerintah tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL). Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan
untukmenyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas
yangmemenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air kotor dari tempat-tempat
tertentutanpa mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi higienis
dankenyamanan yang diinginkan.
Perencanaan sistem plambing dalam suatu gedung, guna memenuhi
kebutuhan air bersih sesuai jumlah penghuni dan penyaluran air kotor secara efesien
dan efektif (drainase), sehingga tidak terjadi kerancuan dan pencemaran yang
senantiasa terjadi ketika saluran mengalami gangguan. Fungsi utama peralatan
plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air panas ke tempat-
tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi kebakaran
dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan
sekitarnya.
Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, sehingga
ketersediaannya amatlah penting. Dalam keseharian air dimanfaatkan tidak hanya
terbatas untuk keperluan rumah tangga, tetapi juga untuk fasilitas umum, sosial dan
ekonomi. Kebutuhan air bersih terus meningkat seiring dengan perkembangan
populasi manusia. Melalui pertumbuhan penduduk, terjadi pergerakan dinamik
dalam masyarakat baik dalam segi kepadatan, sosial maupun ekonomi, sehingga
kebutuhan dan permintaan air bersih pun akan terus meningkat. Lingkungan dengan
kepadatan penduduk tinggi akan mengurangi kemudahan akses air bersih karena
masyarakat yang sebelumnya dapat memperoleh air bersih dari sumur gali, menjadi
kesulitan akibat lahan yang terbatas. Selain itu faktor kondisi alaengaruhi akses air
bersih. Pada daerah tertentu air bersih sulit didapatkan karena kondisi kontur dan
tanahnya. Salah satu cara untuk memperoleh air bersih adalah dengan
memanfaatkan operasional PDAM.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem penyaluran air bersih di Klinik Spesialis Dokter
Agus Kristanto?
2. Berapa kebutuhan air bersih pada perencanaan tersebut?
3. Berapa volume ground tank dan roof tank?
4. Apa saja jenis alat plambing yang digunakan (dan jumlahnya) ?
5. Apa jenis pipa dan berapa diameter pipa yang digunakan?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem penyaluran air bersih di Klinik
Spesialis Dokter Agus Kristanto
2. Untung mengetahui berapa kebutuhan air bersih pada perencanaan
tersebut?
3. Untuk mengetahui berapa volume ground tank dan roof tank?
4. Untuk mengetahui apa saja jenis alat plambing yang digunakan (dan
jumlahnya)
5. Untuk mengetahui apa jenis pipa dan berapa diameter pipa yang
digunakan
BAB 2
METODELOGI
2.1 Tahap Perencanaan
1. Studi Literatur
Mempelajari SNI 03-6481-2000 tentang system Plambing dan SNI 03-7065-
2005 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing serta melakukan studi
literature mengenai teori – teori yang berhubungan dengan system plambing.
2. Pengumpulan data sekunder
Melakukan pengumpulan data sekunder berupa gambar rencana gedung,
daerah setiap lantai dan fungsi setiap lantai
3. Pengolahan Data
Melakukan perhitungan jumlah populasi berdasarkan denah dan fungsi setiap
lantai perhitungan kebutuhan air bersih dingin berdasarkan jumlah populasi
gedung dan kebutuhan air bersih panas berdasarkan jumlah alat plambing
serta perhitungan volume ground tank dan roof Tank.
4. Perencanaan Sistem Instalasi Plambing
Melakukan perencanaan teknis berupa konsep pengaliran air bersih dingin
dan panas, perencanaan jalur pipa dan penentuan diameter pipa air bersih
dingin dan panas
Untuk mencari kapasitas ground tank perlu diketahui terlebih dahulu total
kebutuhan air bersih dan mengkalikan dengan faktor keamanan 20% untuk
mengatasi masalah kebocoran (Noerbambang, 2005). Untuk melakukan
perhitungan volume ground tank (VGT) dengan Q perharidilakukan dengan cara
menggunakan rumus (Noerbambang, 2005):
VGT (m³) = (Total air bersih x (Safety factor)+ Total air bersih)
𝑉=𝑝𝑥𝑙𝑥𝑡
Qp = Qr x C1
Qmak = Qp x C2
Dimana :
VGT = Volume ground tank
Qr = Debit rata-rata (m3/jam)
C1 = faktor jam puncak merupakan debit puncak pemakaian selama 1 jam
dalam 1 hari (1,5 - 2 )
C2 = faktor menit puncak merupakan debit puncak pemakaian air selama 1
menit dalam 1 jam (3 - 4)
Qp = kebutuhan jam puncak
Qmax = kebutuhan menit puncak
3.4.2 Roof Tank
Roof tank (tangki atap) dimaksudkan untuk menampung kebutuhan puncak
dan disediakan dengan kapasitas cukup untuk jangka waktu kebutuhan puncak
tersebut. Berdasarkan literatur Pynkyawati & Wahadamputera (2015), volume roof
tank adalah 1/3 dari kebutuhan air bersih. Kapasitas efektif roof tank dinyatakan
dengan rumus :
|𝑉𝑒 = |𝑄𝑝 − 𝑄𝑚𝑎𝑥 | × 𝑇𝑝 + (𝑄𝑝𝑢 × 𝑇𝑝𝑢)
Dimana :
Ve : kapasitas efektif tangki (liter)
Qp : kebutuhan puncak (liter/menit)
Q max : Kebutuhan jam puncak (liter/menit)
Qpu : Kapasitas pompa pengisi (liter/menit)
Tp : Jangka Waktu Kebutuhan Jam Puncak (menit)
3.5 Diameter Pipa
Untuk mengetahui diameter pipa ada beberapa metode yang dapat digunakan,
salah satunya adalah berdasarkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengembangan
SPAM. Variabel yang diperlukan adalah nilai kemiringan atau Gradien Hidrolis
dan panjang jaringan air yang dibutuhkan. Jika perbedaan tinggi ini lebih kecil dari
100 meter, tidak diperlukan bak pelepas tekan (BPT). Jika perbedaan tinggi ini lebih
besar dari 100 meter, diperlukan BPT, dipasang pada daerah yang sesuai, pada
ketinggian 100 meter di atas titik terendah. Berikut adalah persamaanya :
Untuk
Tabel 3. 1 Daya Buang Rata-Rata Perlengkapan Saniter
No Perlengkapan Saniter Daya Buang Rata – rata (liter/menit)
1 Kloset 120
2 Bak Mandi 90
3 Wastafel 60
4 Urinoir 60
5 Bidet 90
6 Bak Cuci Dapur 90
7 Shower 60
8 Bak Mandi 60
Kebutuhan air pada jam puncak (Qmax) adalah sebesar 43,35 liter/menit dengan
jangka waktu kebutuhan puncak (Tp) diasumsikan selama 60 menit. Kapasitas
pompa pengisi (Qpu) sama dengan nilai Q max sedangkan jangka waktu pompa
pengisi (Tpu) adalah 30 menit. Dari hasil perhitungan didapatkan kapasitas efektif
roof tank adalah 3,901 m3 dengan dimensi panjang (P) sebesar 3 m, lebar (L)
sebesar 1,5 m dan kedalaman (H) sebesar 1 m.
Hasil perhitungan :
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 14,47
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3
Berdasarkan tabel 3.3 , maka pipa penyaluran air bersih panas adalah ∅ 𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖.
4
BAB 4
KESIMPULAN
Penyaluran air bersih pada perencanaan penyediaan air bersih di Klinik ini
menggunakan system downfeed dimana air dari sumber PDAM atau sumur
ditampung terlebih dahulu dalam tangki bawah (ground tank) kemudian di
pompakan ke tangki atas (roof tank) lalu didistribusikan secara gravitasi ke seluruh
alat plambing. Total kebutuhan air bersih pada perencanaan ini adalah 13,873
m3/hari. Volume ground tank yang direncanakan adalah sebesar 15,75 m 3 dan
volume roof tank sebesar 3,901 m3. Jenis alat plambing yang digunakan adalah
water closet flash valve, lavatory, kitchen sink dan urinoir dengan jumlah 55 unit.
Jenis pipa yang digunakan adalah PVC (Polyvinyl Chloride) untuk mengalirkan air
bersih dingin dan pipa PPR (PolyPropylene) untuk mengalirkan air bersih panas
bertekanan dan dengan rentang diameter pipa air bersih dingin adalah ∅ 1 inchi dan
pipa untuk air bersih panas adalah ∅ ¾ mm.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Annisa S, Dkk. (2018). Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih
Gedung Olifant School. Jurusan Teknik Lingkungan. Fakultas Teknik.
ITENAS. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. Nomor 2 Volume 06.
Suhardiyanto. (2016). Perancangan Sistem Plambing Instalasi Air Bersih dan Air
Buangan Pada Pengembangan Gedung Perkantoran Bertingkat Tujuh Lantai.
Program Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik. Universitas Mercu Buana :
Jakarta.
Badan Standar National. (2005). SNI 03- 7065-2005 Tata Cara Perencanaan Sistem
Plambing.
Wavin Standar. (2014). Standar Pipa PP R Produk Wavin Tigris. Diambil dari
website: http://www.pipapprwavin jakarta.com