Asuhan Keperawatan Pada Ny. P Dengan Prioritas Masalah Pada Kebutuhan Dasargangguan Mobilitas Fisik Di Kelurahan Siti Rejo Iii Kecamatanmedan Amplas
Asuhan Keperawatan Pada Ny. P Dengan Prioritas Masalah Pada Kebutuhan Dasargangguan Mobilitas Fisik Di Kelurahan Siti Rejo Iii Kecamatanmedan Amplas
P dengan Prioritas
Masalah pada Kebutuhan DasarGangguan Mobilitas Fisik di
Kelurahan Siti Rejo III
KecamatanMedan Amplas
Oleh
Oleh
132500085
2017
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan kasus ini yang merupakan salah
satu syarat untuk mengikuti tugas akhir program studi D III Keperawatan di
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Adapun judul laporan kasus ini adalah :Asuhan Keperawatan pada Ny. P
dengan PrioritasMasalahpada Kebutuhan Dasar Gangguan Mobilitas Fisikdi
Kelurahan Siti Rejo III Kecamatan Medan Amplas. Dalam penulisan laporan
kasus ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik moral
maupun material, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna dan bermanfaat khususnya bagi penulis
dan bagi kita semua.
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Kesimpulan ......................................................................................... 48
B. Saran ......................................................................................... 49
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada suatu saat, 5,8 juta orang di Amerika Serikat mengalami stroke, yang
mengakibatkan biaya kesehatan berkenaan dengan stroke mendekati 70 miliar
dolar per tahun. Pada tahun 2010, Amerika telah menghabiskan $ 73,7 juta untuk
menbiayai tanggungan medis dan rehabilitasi akibat stroke. Selain itu, 11% orang
Amerika berusia 55-64tahun mengalami infark serebralsilent; prevalensinya
meningkat sampai 40% pada usia 80 tahun dan 43% pada usia 85 tahun
(Medicastore, 2011).
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah agar mampu
memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif pada klien dengan masalah
gangguan mobilisasi dimulai dari pengkajian, merumuskan diagnosa,
merencanakan intervensi keperawatan, melakukan implementasi,
hinggamelakukan evaluasi sebagai proses penilaian keberhasilan perawatan, dan
mampu mendokumentasi setiap asuhan keperawatan yang telah diberikan.
2. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari sebagian sumber data
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien. Tahap
pengkajian merupakan tahap dasar utama dalam pemberian asuhan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan individu ANA (American Nursing Asosication)
(Nursalam, 2009).
Adapun pengkajianpada masalah pemenuhan kebutuhan mobilisasi
meliputi:
1. Riwayat keperawatan sekarang, meliputi klien yang menyebabkan terjadi
keluhan/gangguan dalam mobilitas atau imobilitas seperti adanya kelemahan
otot, kelelahan, tingkat mobilitas dan imobilitas, dan lama terjadinya
gangguan mobilitas.
2. Pengkajian keperawatan penyakit yang pernah diderita, berhubungan dengan
pemenuhan mobilitas, misalnya ada riwayat penyakit sistem neurologis,
riwayat penyakit kardiovaskular, riwayat penyakit sistem muskuluskletal,
3. ANALISA DATA
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
1. Hambatan mobilitas
2. Defisit perawatan diri
5. PERENCANAAN
Tujuan:
1. Menunjukan tingkat mobilitas, ditandai dengan indikator (1-5):
ketergantungan, membutuhkan bantuan orang lain dan alat;
2. Penampilan seimbang;
3. Penampilan posisi tubuh;
4. Pergerakan sendi dan otot;
5. Melakukan perpindahan/ambulasi (Berjalan).
Kriteria Hasil:
1. Klien mampu melakukan latihan rentang gerak padasendi/ekstremitas yang
terganggu.
2. Klien mampu untuk berjalan tanpa alat bantu
3. Klien mampu melakukan aktivitas secara mandiri
Faktor Berhubungan:
1. Gangguan kognitif;
2. Penurunan motivasi;
3. Kendala lingkungan;
4. Ketidakmampuan merasakan bagian tubuh;
5. Ketidakmampuan merasakan hubungan spasial;
6. Gangguan muskuloskletal;
7. Gangguan neuromuscular;
8. Nyeri;
9. Gangguan persepsi;
10. Kelemahan.
Kriteria Hasil:
1. Mendemonstrasikan perubahan gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan
perawatan diri.
2. Melakukan aktivitas perawatan diri dalam tingkat kemampuan sendiri.
3. Mempertahankan aktivitas dalam penyediaan mandi.
Intervensi:
1. Kaji kemampuan dan tingkat kekuatan (skala 0-4) untuk melakukan
kebutuhan sehari-hari.
Rasional: Membantu dalam mengantisipasi/merencanakan pemenuhan
kebutuhan secara individual
Klien mengatakan bahwa:”kaki dan tangannya terasa berat dan lemah tak
berdaya untuk bergerak sehingga kadang klien harus dibantu untuk mandi dan
berjalan menggunakan tongkat”.
2. Bagaimana dilihat
Klien terkadang duduk lama dikursi dan berbaring di tempat tidur. Klien
dapat berjalan sendiri dengan alat bantu tongkat dan menyeret kakinya ketika
berjalan.
C. Region
1. Dimana lokasinya
Bagian ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri(hemiparese sinistra).
2. Apakah menyebar
Klien mengatakan:” yang dialaminya tidak menyebar”.
Klien mengatakan:” saat ini kelemahan pada ekstremitas atas dan bawah
sebelah kiri”.Dengan skala kekuatan otot 1 (Kontraksi otot minimal
terasa/teraba pada otot bersangkutan tanpa menimbulkan gerakan) yang
mengakibatkan sulit untuk melakukan mobilisasi fisik.
E. Time
A. Orang tua
Klien mengatakan:” orang tua sudah meninggal”.
B. Saudara kandung
Klien mengatakan”saudara kandung meninggal karena hipertensi”.
C. Penyakit keturunan yang ada
Klien mengatakan : “ tidak ada penyakit keturunan seperti DM,
gangguan jiwa, tetapi memiliki riwayat penyakit hipertensi”.
D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Klien mengatakan:”tidak ada anggota keluarga mengalami gangguan
jiwa”.
E. Anggota keluarga yang meninggal
Klien mengatakan:’’ayah, ibu,saudara 1 orang, dan suami sudah
meninggal.’’
Rambut
a. Penyebaran dan keadaan rambut : Penyebaran rambut tidak
rata ada yang putih dan hitam.
b. Bau : Rambut berbau
c. Warna kulit : Kuning langsat
Mata
a. Kelengkapan Mata : Mata dalam keadaan simetris kiri
dan kanan.
b. Palpebra : Tidak ada kelainan, dan tidak ada
infeksi.
c. Konjungtiva dan Sklera : Konjungtiva anemis, tidak ada
kelainan.
Telinga
a. Bentuk telinga: simetris kiri dan kanan
b. Ukuran telinga : simetris kiri dan kanan
c. Lubang telinga : Cukup bersih dan tidak ada kelainan.
Leher
a. Posisi trachea : Dalam keadaan simetris
b. Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid
c. Suara : Suara jelas
d. Denyut nadi kronis : Teraba dan Tidak Menonjol
Pemeriksaan integumen
a. Kebersihan : kulit pasien tampak sedikit berdaki
b. Warna : kecoklatan, sawo matang
c. Turgor : tidak ada kelainan
d. Kelembaban : lembab
e. Warna luka : tidak ada luka
f. Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan
Pemeriksaan paru
Pemeriksaan jantung
Pemeriksaan muskouloskletal/Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas : tidak simetris kiri dan kanan, bahu kirijatuh,
ROM (-) , kekuatan otot tangan kiri1 (Kontraksi otot minimal
terasa/teraba pada otot bersangkutan tanpa menimbulkan gerakan),
kekuatan otot tangan kanan 5 (Kekuatan normal dimana seluruh
gerakan dilakukan otot dengan tahanan maksimal dari proses yang
dilakukan berulang-ulang tanpa menimbulkan kelelahan), tidak
ada edema.
b. Ekstremitas Bawah : pasien mengalami kelemahan pergerakan
pada ekstremitas bawah sebelah kiri sehingga sulituntuk
melakukanaktivitasnya.kekuatan otot kaki kiri1 (Kontraksi otot
minimal terasa/teraba pada otot bersangkutan tanpa menimbulkan
gerakan), kekuatan otot kaki kanan 5 (Kekuatan normal dimana
Pemeriksaan neurologi
a. Nervus Olfaktoris/N I
Klien masih mampu mengidentifikasi bau dengan baik.
b. Nervus Optikus/N II
Klien mampu melihat dengan baik tanpa alat bantu, .
c. Nervus Okulomotoris/N III,Trochlearis/N IV,Abdusen/N VI
Klien mampu mengerakan bola mata dengan baik.
d. Nervus Trigeminus/N V
Klien mampu untuk membedakan panas/dingin, tajam/tumpul pada
ekstremitas bawah.
e. Nervus Fasalis/N VII
Wajah simetris kiri dan kanan,Klien sudah mampu mengerakan
otot wajahnya, tetapi jika berbicara cepat kata- kata klien menjadi
salah
f. Nervus Vestibulocochlearis/N VIII
Klien masih bisa mendengar dengan baik.
g. Nervus Glossopharingeus/N IX, Vagus/N X
Klien mampu untuk menelan, mengunyah dan membuka mulutnya
h. Nervus Aksesorius/N XI
Klien tidak mampu mengerakan bagian tangannya sebelah kiri dan
terasa lemah. Bahu kiri tidak simetris.
C. Pola kegiatan/aktivitas
Mandi: mandi dibantu oleh putri sendiri dan menantu klien dan
terkadang memerlukan bantuan pada bagian tubuh tertentu
(punggung, dan bagian ektremitas bawah).
Makan: Klien masih bisa untuk melakukan aktivitas makannya.
Eliminasi: klien mampu untuk mengontrol perkemihan secara baik.
Berpindah : Klien mampu berpindah posisi dengan bantuan tongkat.
1. BAB
a. Pola BAB :Tidak tentu
b. Karakteristik feses :Konsistensi lunak.
c. Riwayat perdarahan : Tidak ada riwayat perdarahan
d. Diare : Tidak ada mengalami diare
e. Penggunaan laksatif : Tidak ada menggunakan laksatif
2. BAK
a. Pola BAK : 3-5 kali sehari
b. Karakter urine : Bening, tidak berbau
c. Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK: Tidak kesulitan
d. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih:Tidak ada
e. Penggunaan diuretik : Tidak ada
penggunaandiuretik
2 DO: Stroke
- Klien mandi 1 kali
- Klien mandi dibantu oleh
keluarganya
- Gigi kuning dan kotor Perfusi jaringan
- Kuku panjang dan kotor cerebral tidak
- Rambut tampak adekuat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN KEPERAWATAN
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
KESIMPULANDAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah di lakukan pengkajian pada klien Ny. P ada dua prioritas masalah
keperawatan yaitu Gangguan mobilisasi dan Defisit Perawatan Diri. Diagnosa
keperawatan prioritas adalah hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
kerusakan neuromuscular pada tungkai sebelah kiri dan tangan sebelah kiri
ditandai dengan klien berjalan menggunakan tongkat, berjalan dengan kaki kiri
menyeret, tangan kiri tidak berdaya, tanda-tanda vitalTD: 160/100 mmHg, HR:
72 x/menit, RR: 24 x/ menit. Kemudian dilakukan implementasi berdasarkan
intervensi yang direncanakan selama tiga hari dan hasil evaluasi di peroleh
yaituklien belum dapat melakukan aktivitas mandiri, sebagian besar aktivitas
pasien masih banyak di bantu oleh keluarga dan masih membutuhkan
pengawasan dari keluarga. Klien sudah mampu menggerakkan ekstremitas
bawah sebelah kiri dengan bantuan atau menyangga sendi dapat melakukan
latihan ROM sehingga tingkat kekuatan otot meningkat menjadi 2.Masalah
defisit perawatan diri pada klien sudah dapat diatasi dengan baik dan tetap perlu
bantuan dan pengawasan dari orang terdekat klien.Klien juga tetap melakukan
latihan ROM dengan rutin dibantu oleh keluarga agar mampu meningkatkan
skala kekuatan otot secara bertahap.