Anda di halaman 1dari 1

Manifestasi Klinis

Blighted ovum pada awalnya sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Gejala dan
tanda hampir sama dengan kehamilan normal, seperti periode menstruasi terlambat dan tes
kehamilan positif. Kehamilan dengan blighted ovum dapat ditemukan perdarahan melalui
vagina atau berupa bercak-bercak perdarahan dan terkadang disertai nyeri dibagian perut.2

Diagnosis
Selain melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, blighted ovum dapat didiagnosis
secara pasti dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Pemeriksaan
menggunakan ultrasonografi pada kasus blighted ovum ditemukan kantung kehamilan dan
tidak ditemukan embrio di dalam rahim. USG bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia
6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter
sehingga bisa terlihat lebih jelas. Diagnosis kehamilan anembriogenik dapat ditegakkan bila
pada kantong gestasi yang berdiameter sedikitnya 30 mm, tidak dijumpai adanya struktur
mudigah dan yolk sac. Untuk itu, bila pada USG pertama didapatkan gambaran seperti ini,
perlu dilakukan evaluasi USG 2 minggu kemudian. Bila tetap tidak dijumpai struktur
mudigah dan diameter kantung gestasi sudah mencapai 25 milimeter maka dapat dinyatakan
sebagai kehamilan anembrionik. Bila hasil USG tidak disertai keluhan perdarahan dari
vagina, untuk menghindarkan keraguan saat menegakkan diagnosis blighted ovum dilakukan
USG ulang 10 hari kemudian.1,7

2.7 Penatalaksanaan

Penatalaksanaan kasus blighted ovum dilakukan dengan metode terminasi dilatasi dan
kuretase secara elektif. Pada pasien diterapi dengan pemberian preparat misoprostol, setelah
terjadi dilatasi serviks kemudian dilakukan kuretase.8

Anda mungkin juga menyukai