Anda di halaman 1dari 22

PERSPEKTIF EI

Potensi I Mitigasi
tsencana di Laut

POTENSI BENCANA DI LAUT

ANORAMA laut Indonesia yang sangat indah, namun bumi


khatulistiwa ini ternyata menyimpan potensi bencana alam
yang sangat besar. Wilayah nusantara dihimpit lempengan,
serta dikelilingi Ring of Fire, ratusan gunung berapi. Melihat ke-
suburan dan ketentraman ibu pertiwi, sulit rasanya menerima ke-
nyataan bahwa wilayah yang kaya sumber daya alam ini, bak " surga
dunia di atas tungku neraka". Ledakan gunung berapi, gempa bumi
dan tsunami mengancam.

Topografi dan struktur geologi Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara,


Maluku Utara, Papua hingga Sulawesi Utara memperlihatkan bukti
keberadaan lempeng bumi dan patahan serta 154 gunung berapi
aktif. Ballkary Jakarta yang dinilai wilayah aman pernah dilanda
empat kali gempa bumi besar pada periode tiga abad terakhir.

Peta rawan gempa menunjukkan dua per tiga wilayah Indonesia


merupakan area sumber Bempa dan atau rawan dampak gempa.
Hanya sebagian area yang relatif aman, meliputi wilayah pantai ti-
mur Sumatera (Riau, sebagianlambi, Sumatera Selatan), Laut China
Selatan, Kalimantan dan bagian utara Laut Jawa, serta perairafi Laut

gPeBpehdf Menuiu Ma5a Oepan Maritim lndon6ie I 381


POTENSI BENCANA DI LAUT

Arafuru selatan Papua. Terletak di jalur "ring of hre" ,Indonesia juga


menjadi negara yang memiliki jumlah gunung berapi terbanyak di
dunia. Tercatat 130 gunung berapi mengitari wilayah Nusantara,
atau 10 persen dari jumlah gunung berapi di dunia. Dari jumlah
tersebut, 17 di antaranya masih aktif.

Jalur "Ring of Fire' sendiri adalah rangkaian lempeng atau pa-


tahan besar yang menjadi ancaman potensial gempa. Posisinya
mengepung perairan hrdonesia mulai dari LautAndaman menjalar
dari atas pesisir Sumatera hingga timur. Lempeng Semangka di
sepanjang daratan pantai barat Sumatera dan berakhir di Selat
Sunda, bersambung dengan rangkaian puluhan gunung berapi
aktif di Jawa-Bali-Lombok-Sumbawa-Flores hingga Pulau Alor.

Di Pulau |awa juga diketahrri ada beberapa patahan lokal yang


pernah menjadi sumber gempa daratan, seperti lempeng Lembang,
dan lempeng di sekitar Gunturg Gede. Hal ini menyebabkan gempa
bumi besar di Jakarta pada'1.699,1780 dan 1852.

Patahan darj Zone Subduksi Euroasia-Austronesia (Maintrust) men-


jalar dari Laut Andaman menyusuri perairan Barat Sumatera - Jawa
- Nusa Tenggara - Laut Arafuru - Laut Seram -Sulawesi Utara -
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Pertemuan Lempeng EuraAsia-Lempeng Australia dan Lempeng


Philipina-Lempeng Pasifik pergerakannya bagai sebuah bom
wakfu. Potensi paling rawan pertemuan dari tiga "jalur ap7", yaita
patahan dari Samudra Indonesia, patahan dari Pasifik Selatan yang
berbelok ke Laut Pasifik menuju Jepang dan patahan dari China-
Taiwan-Philipina di wilayah itu. Artinya, wilayah Timur Laut
[rdonesia (Papua Maluku Utara dan Sulawesi Utara) adalah tempat
pertemuan tiga Lempeng Mayor (Eurasian Plate, Australian Plate dan
Pacific Plate), serta satu Lempeng Minor (Philippine Plate).

382 | f fcrpetmucnuio Ma$ ocp.n Medtim |rdoci.


POTENSI BENCANA DI LAUT

Gempa danTsunami

Gempa vulkanik disebabkan letusan gunung berapi, baik yang


berada di daratan maupun di bawah permukaan laut. Sumber
gempa vulkanik mudah diketahui berdasarkan peta gunungberapi,
daerah yang terguncang dan efek kerusakan yang ditimbulkan.

Gempa yang paling sering terjadi justru tektonik. Gempa ini bisa
terjadi hingga puluhan ribu kali dan lebih kuat dari gempa vulkanik.
Gempa tektonik disebabkan pergeseran lempeng tektonik (tectonic
plate) pada kerak (crust) bumi, khususnya pergerakan sepanjang
retakan-retakan (faults) dan patahan (cracks) lempeng tektonik.

Ring of Fire map teori pergeseran lempeng tektonik atau hanyutan


benua (continental drifi) atatt penyebaran dasar laut (sea-floor spreading)
merupakan teori geofisika paling modem tentang perilaku kerak
bumi yang mampu menjelaskan secara rinci sebab gempa tektonik.

9 PerspehtifMenuiu Masa Oepan Maridm lndonesla | 383


POTENSI BENCANA DI LAUT

Teori ini mendasarkan pada kenyataanbahwa kerakbumi merupakan


sekumpulan lempengan padat dan berat yang mengambang di atas
lapisan bumi caiq, dan lunak seperti lumpur beku.

Formasi bebatuan dan karang pada kerak bumi dibentuk dari dasar
kerak danberlangsung terus menerus sebagai efek pelepasan panas
inti bumi cair yang mendidih melalui selimut (mantel) bumi. Saat
formasi baru dibentuk, terjacli desakan yang menggeser lempengan,
sehingga terjadi keretakan dan benturan antar patahan lempeng.

Melihat kenyataan tersebut ti<lak ada jaminan bagi wilayah hrdonesia


bebas gempa mengingat semlra lempeng di bumi saling berkaitan dan
saling mempengaruhi. Hal ini merrjelaskan kenapa gempa besar saling
beriringan dalam 3 tahun terakhir di wilayahAsia dan Pasifik. Gempa
besar di Aceh, Yogyakart4 Pekistan, Mentawai, Taiwan, China Haiti,
Selendia Baru dan yang terbarun Jepan& yang menyebabkan tsunami
adalah bukti nyata keganasan alam.

Sebagai gambaran dari dahsyatnya bencana laut di Indonesia


adalah sejarah ledakan Gunung Krakatau. Menurut para peneliti
di University of North Dakota, Amerika Serikat, ledakan Krakatau
bersama ledakan Tambora (1815) mencatatkan nilai Volcanic
Explosioity lndex (YEI) terbesar dalam sejarah modern. The Guiness
Book of Records mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan vang
paling hebat yang terekam dalam sejarah. Ledakan Krakatau telah
melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volurne
18 kilometer kubik. Semburan debu vulkanisnya mencapai 80 km.
Benda-benda keras yang berhamburan ke udara itu jatuh di dataran
pulau Jawa dan Sumatera bahkan sampai ke Sri Lanka, Indi4
Pakistan, Australia dan Selandia Baru.

Letusan itu menghancurkan Gunung Danan, Gunung Perbuwatan,


serta sebagian Gunung Rakat+ di mana setengah kerucutnya

384 | e A"rpnUfUenulu Maea D€Dan Martilh tndonGia


POTEN5I BENCANA DI LAUT

hilang, membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250 meter.


Gelombang tsunami setinggi 40 meter menghancurkan desa-desa
dan apa saja yang berada di pesisir pantai. Tsunami ini timbul
bukan hanya karena letusan tetapi juga longsoran bawah laut.

Tercatat jumlah korban yang tewas mencapai36.417 orang berasal dari


295kampung rnulai dari Merak (Serang) hingga Cilamaya di Karawang
pantai barat Banten hingga Tanjung Layar di Pulau Panaitan, Ujung
Kulon serta Sumatera bagian selatan. Di Ujung kulory air bah masuk
sampai 15 km ke arah barat. Keesokan harinya sampai beberapa hari
kernudiari, penduduk fakarta dan Lampung pedalaman tidak lagi
melihat matahari. Gelombang Tsunarni yang ditimhrlkan bahkan
merambat hingga ke pantai Hawaii, pantai barat Amerika Tengah dan
Semenanjung Arab yang jauhny a 7 ribu kilometer.

Tragedi terdahsyat yang paling banyak memakan korban jiwa dalam


sejarah bencana alam di krdonesia dan dunia adalah tsunami di Aceh.
Peristiwa itu terjadi pada26 f)esember 2ffi4. Nr pasang diawali gempa
besar pukul 7:58:.53 \MB. Kejadian berawal dari gempa tektonik yang
beqprrsat di bujur 3.316' N 95.854" E koordinat 3.316' N 95.854o E kurang
lebih 160 km sebelah barat Acetu di kedalam 10 kilometer bawah laut.
Gempa berkekuatan 9,3 menurut skala ridrter itu merupakan gempa
bumi terdahsyat dalam kurunwaktu40tahun terakhiryang
Acelr, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia Thailan4
Pantai Timur hrdia, Sri Lanka bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Gempa yang mengakibatkan tsunami setinggi 9 meter tersebut


menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di delapan negara.
Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah.
Indonesia, Sri Lanka, Indi+ dan Thailand merupakan negara dengan
iumlah korban terbesar. Wilayah Lrdonesia secara geografis terletak
pada pertemuan empat lempeng tektonik, yaitu lempeng Benua
Asia, Benua Australia, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik,

9 lr€r5p.hif M.nulu M.e O.9.n M.diln ldon6l. | 385


POTENSI BENCANA DI LAUT

di bagian selatan dan timrrr terdapat sabuk vulkanik (aolcantc


arc) yang memanjang dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan
Sulawesi. Kondisi ini memiliki potensi tinggi terhadap bencana,
lseperti letusan gunung berapi, gemPa bumi, tsunami, banjir, dan
,tanah longsor.

hrdonesia yang merupakan bagian dari rangkaian Cincin Api Pasifik


atau LingkaranApi Pasifik merupakan daerah yang sering mengalami
gempa bumi dan. letusan gunung. Cakupan wilayah cincin api ini
sepanjang 40.000 km deng'an bentuk seperti tapal kuda. Tak heran, 81
persen gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang wilayah ini. Daerah
Bempa berikutrya (}{ persen dari seluruh gemPa dan'17 persen
dari
gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari Iawa
Sumatera, Himalaya Mediterania hingga Atlantika

Gempa yang disebabkan patahan lapisan tanah dan letusan


gunung merupakan rangkaian cerita dari kondisi alam nusantara,.
Terbentuknya patahan "ber;ar" di Sumatera misalnya, bermula
jutaan tahun lampau saat Lempeng (Samudra) Hindia-Australia
menabrak secara menyerong bagian barat Sumatera yang menjadi
bagian dari Lempeng (Benua) Eurasia.

Tabrakan menyerong ini memicu munculnya dua komponen gaya.


Komponen pertama bersifat tegak lurus, menyeret ujung Lempeng
Hindia masuk ke bawah Lempeng Sumatera. Batas kedua lempeng
ini sampai kedalaman 40 kilometer umumnya mempunyai sifat
regas, dan di beberapa tempat terekat kuat. Suatu saaf tekanan
yang terhimpun tak sangguP lagi ditahan sehingga menghasilkan
gempa bumi yang berpusat di sekitar zona penunjamatt atau zona
subduksi. Setelah itu, bidang kontak akan merekat lagi sampai
suatu saat kembali terjadi gemPa bumi besar. Gempa di zona inilah
yang kerap memieu terjadinya tsunami, sebagaimana terjadi di
Aceh pada 26 Desember 2004.

386 | gPeEpehtif Menu,u Masa Depan Mafiim ln&nesia


POTENSI BENCANA DI LAUT

Adapun komponen kedua berupa gaya horizontal yang sejajar arah


palung menyeret bag:an barat pulau ini ke arah barat laut. Gaya inilah
yang menciptakan retakan memanjang sejajar batas lemperrg, ytrtg
kemudian dikenal sebagai Patahan Besar Sumatera. Geolog Katili
dalam The Great Sumateran Fault (1967) menyebutkan, retakan ini
terbentuk pada periode Miosen'tengah atau sekitar 13 juta tahun Qlu.

Lempeng Bumi di bagian barat Patahan Sumatera ini senantiasa


bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 10 milimeter per tahun
sampai 30 mm per tahun. Sebagaimana di zona subduksi, bidang
Patahan Sumatera sampai pada kedalaman 10-20 km terkunci erat
sehingga terjadi ukr*rluritekanan.

Suatu saat tekanan yang terkumpul semakin besar sehingga bidang


kontak di zona patahan tidak kuat lagi menahan sehingga pecah.
Batuan di kanan-kirinya melenting dengan kuat sehingga terjadi
gempa bumi besar. Setelah gempa, bidang patahan akan kembali
merekat dan terkunci lagi, hingga mengumpulkan tekanan elastik
sampai suatu hari nanti Lrj'hdi kembali g"-p, bumi besar.

Pusat gempa di Patahan Sumatera pada umumnva dangkal dan


dekat dengan permukiman. Dampak energi yang dilepas dirasakan
sangat keras dan biasanya sangat merusak. Apalagi gempa bumi di
zona patahan selalu disertai gerakan horizontal yang menyebabkan
retaknya tanahyang akanmerobohkanbangunan di atas permukaan.
Topografi di sepanjangzor.a patahan yang.dikepung Bukit Barisan
jugabisa memicu tanah longsor. Adapun lapisan tanah yang dilapisi
abu Vulkanik semakin memperkuat efek guncangan gempa.

Beberapa tempat di Patahan Besar Sumatera merupakan zona lemah


yang ditembus magrna dati"ilalarn bumi. Cetaran gempa bumi bisa
menyebabkan air liermukaan bersentuhan dengan magma. Karena
itu,. pada saat gempa bumi, kerap terj adi letupan u ap (letup an ft e atik)

9 Persp€hrlfM€nuiu Mas Deptn Mtdtlm lndo.6i. I 387


POTENSI BENCANA DI LAUT

yang dapat diikuti munculnya gas beracuni sebagaimana terjadi di


Suo[ Lampung, pada 1933.

Pakar Gempa LIP!, Danny Hilman mengemukakaru melihat kondisi


wi$yah Indonesia yang rawan gempa hingga kini belum ada
teknologi yang bisa memperkirakan gernpa. Sehingga, masyarakat
tidak perlu khawatir terhadap isu-isu te{adinya gempa. Bisa saja
mereka mengklaim bisa meramal gempa dengan berbagai cara.
Tapi, bu\tinya belum ada teknik;a{au metode merarnal gempa yang
diakui secara ilmialr-

Namun, seorang ilmuan bernama Dr Rf Roberts, dalam situsnya


Livescience, mengklaim bahwa timnya berhasil memprediksi gempa
di Hawaii, pada 20 Oktober 2011 lahu dengan akurasi 90 persen.
Tak hanya kekuatan gempa predik si situs tersebut juga menentqmkan
prediksi hari dan lokasi gempa. Ivtisalnya ramalan gempa di wilayah
Utara Sumatera, diprediksi sekitar 500 kilometer dari Medan.
Diprediksi gempa dengan magnitud 45 sampai 5,5 S& terjadi sekitar
20 Desember 20LL, kurang lebih tiga hari sebelum atau sesudah.

Namury Roberts menolak membuka metodologi ramalan gempa


yang diciptakanny4 dengan alasan khawatir jadi korban pencurian
kekayaan intelektual. Dia mengklaim, latar belakangnya sebagai
entomolog (ahli yang mempelajari dinamika populasi serangga),
membuatrya menjadi ahli pola dasar lempeng.

Tim Bencana Katastropik Purba yang dibentuk Kantor Staf l{rusus Pre-
siden Bidang Bantuan Sosial dan llencana, Iwan Sumule mengatakan,
meski gempa tak bisa diramalkan kup* datang timnya bisa meng-
gunakan data sejarah unhrk melakukan mitigasi bencana. Gempa-gem-
pa besar biasanya memiliki perulangan yang konsisten, misaLrya 200
tahun sekali. Sehingga wilayah yang diketahui pemah diguncang gem-
pa hams bersiap menghadapi keuurngkinan pengulangan gempa.

388 | rreap*irU.roiu Mas DeFn Ma.iiim lntued.


POTENSI BENCANA DI LAUT

lI P"*rjr*K
i, ..dd -,-.,n.

,r$
,1{ / I.dB
C-
I
,-,',.:, l-
I

' H

Fakta Menarik

Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi, dan 130


di antaranya gunung berapi aktif. Sebagian dari gunung
berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari
permukaan. Negera ini juga menjadi temPat pertemuan dua
rangkaian gunung berapi aktif ( Ring of Fire ).

Letusan gunung terdahsyat di dunia adalah Gunung


'fambora, yang terletak di Pulau Sumbawa. Cunung ini
meletus pada April 1815 dengan skala tujuh padaVolcanic
Explosiztity lndex (YEI). Tambora menjadi letusan terbesar
sejak letusan danau Taupo pada 181. Letusan gunung ini
terdengar hingga pulau Sumatera (lebih dari 2.000 km) yang

9 PerspehtirMenuiu Masa Depan Mailtlm lndonesia | 389


POTENSI BENCANA DI LAUT

menyebabkan kematian tidak kurang dari 71.000 oran&


dengan 11.000-L2.000 di antaranya tewas seketika. Lebih dari
itu, letusan gunung Tambora menyebabkan perubahan iklim
dunia. Satu tahun berikutnya ( 1815 ) sering disebut sebagai
tahun tanpa musim paras, karena perubahan drastis akibat
debu yang dihasilkan letusan Tambora. Alhasil, banyak
panen yang gagal dan kematian temak di Belahan Utara
yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada
abad ke-18.

Para ilmuw€m menemul<.an katak ternyata dlpat


memperkirakan gempa bumi. Pada 2009, katak-katak di
IJAquila Italia menghilang dari kolam setempat, tiga hari
sebelum gempa besar. Para peneliti dalam laporan yang
diterbitkan di Jumal Intemasional (untuk Penelitian
Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat) mengatakan, batu-
batu di kerak bumi rnengeluarkan partikel bermuatan,
sebelum gempa. Hal ini mempengaruhi air. Para ilmuwan
memperkirakan katak dapa{ mendeteksi perubahan ini
sebelum lempeng tektonik bergeser.

Peristiwa Gempa Terbesar Abad 19 - 20

Gempa bumi sebagai aktivitas umum akibat pelepasan energi dari


dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Be-
berapa negara di dunia pemalr diguncang gempa bumi besar sejak
L 900-an, termasuk Indonesia.

22 Mei L960 (Chili): Gempabumi berkekuatan %5 melanda Santiago


dan Concepcion. Gempa ini memicu gelombang pasang dan letusan
vulkanik. Sekitar 5.000 orang tewas dan2 juta orang kehilangan
tempat tinggal.

39O I p pcrxhdruenuiu Mr$ Dapan Medilm lndonGla


NEGERI TSUNAMI, MINIM MITIGASI

-1964 (Alaska):
28 Maret Gempa dan tsunami berikutnya mene-
waskan 125 orang. Besarnya gemPa 9.2 SR menerPa sebagian
besar area Alaska dan bagian barat Yukon Territory dan British
Columbia di Kanada.

26 Desember 2004 (Indonesla): GemPa berkekuatan 9,1 terjadi di lepas


pantai provinsi Aceh di pulau Sumatera Indonesia. Gempa beruiung
tsunami menewaskan lebih dati 226 ribu orang di Indonesia, Sri
Lanka, Thailand, India dan sernbilan negara lain.

L1 Maret 2011 Uepanil; Gempa berkekuatan 9,0 melanda ]epang'


Gempa yang terkuat di jepang juga menimbulkan tsunami besar
diikuti krisis nuklir. Akibatnya,lebih dari 15.000 orang meninggal

31 lanuari 1906 (Ekuador); Gempa dengan kekuatan 8,8 SR menerpa


pantai Ekuador dan Kolombia sehingga menghasilkan gelombang
tsunami yang menewaskan hingga 1.000 orang. Gempa ini juga
dirasakan di sepanjang par.rtai Amerika Tengah, utara san Francisco
hingga Jepang.

27 Februari201.0 (Chiti): Cempa dengan kekuatan 8,8 SR dan tsunami


di Chile menewaskan iebih dari 500 oranB.

28 Mmet (Sumatera):Gempa berkekuatan &6 sR diperkirakan telah


2005
menewaskan 1.300 orang di pulau Nias di lepas pantai barat sumatera.

NEGERI TSUNAMI, MINIM MITIGASI

Tsunami merupakan sebuah gelombang ombak yang menakutkan


bagi masyarakat pesisil yang dapat membunuh massal memang tidak
terduga dan terjadi secara tiba-tiba. Di Lrdonesia, tsunami bukan
merupakan bencana yang sangat asing masih ingat bencana tsunami

9 P.EpehdfMenulu Masa o.9.n M..itifi hdon6ia | 391


NEGERI TSUNAMI, MINIM MITIGASI

pada tahun 1883 yang membawa korban lebih dari 36.000 oran&
dan mungkin yang paling dikenang oleh masyarakat Indonesia jika
mendengar kata tsunami maka akan terhrju kepada Nangroe Aceh
Darussalam, di rnana pada tahun 2004 lalq daerah yang terkenal
.
dengan sebutan Serambi Mekkah tersebut dihantam tsunami setinggr
12 meter dan menewaskan se.likit 120.000 orang. Dan ini merupakan
gempa dan tsunami terbesar di abad ini. Kata tsunami merupakan
bahasa Jepang yang berasal derri kata Tsu yang berarti 'pelabuhan, dan
nami adalah. 'gelombang'. Iadt, istilah tsunami tersebut merupakan
suatu istilah yang digunakan untuk mendesrkipsikan tentang gelom-
bang-gelombang yang menerjang pantai dan pelabuhan.

Indonesia sendiri sebenamva bukan negara yang rawan akan


bencana stunami, karena negara yang sering terkena tsunami, yaifu
negara lepang.Namun, memang Indonesia merupakan salah satu
wilayah di muka bumi secara tektonik merupakan daerah yang
aktif atau malah sangat'aktif. Karena, Indonesia secara geoiogi
merupakan tempat pertemuan tiga buah lempeng, yaitu lempeng
Hindia-Australia yang bergerak kearah utara dengan kecepatan
7cm per tahuru lalu lempeng Pasifik yang bergerak ke barat dengan
kecepatan 10cm per tahun, dan lempeng Eurasia yang relatif diam.

Sementara tsunami sendiri tid ak datang begitu saja, karena memang


terjadinya tsunami melalui beberapa proset di antaranya gempa
bumi yang terjadi di lauf namun tentunya tidak semua gempa bumi
di laut bisa mengakibatkan terjadinya tsunami, karena ada beberapa
persyaratan di antaranya yaita, kekuatan gempa harus diatas 6
skala richter, lalu adanya per:gerakan kulit bumi ke arah vertikaf
dan ke dalam pusat gempa tidak melebihi dari B0 km. pergeseran
mendatar pada umumnya tidak akan menghasilkan tsunami.

Menurut Pakar Mtigasi Kementerian Kelautan dan perikanan (KKp)


Subandono Diposaptono, saat ini pemerintah tengah melakukan

392 | Smopntf U.nuiu Ma6a Oepan Maiiim tndonesia


NEGERI TSUNAMI, MINIM MITIGASI

pencegahan korban tsunami atau yang biasa disebut Mitigasi Tsunami.


Bicara rnengenai migitasi bencana khususnya tsunami, KKP sudah
melakukan kegiatan itu sejak berdirinya kementerian ini karena me-
mang ada unit sub direktorat migitasi lingkungan. KKP sendiri kan
b:ru berdiri 10 tahun yang lalu, yaitu tahun 2000, dan pada tahun 200L
kita baru melakukan kegiatan mitigasi lingkungan walaupun dulu
anggarannya kecil sekali sewaktu awal berdi{ dan terbatas pada pe-
ngumpulan data dan sebagainya pada perkemban ganya2:C[Jl2, 2003, dan
20&1 kita mengadakan pelatihan-pelatihan tentang bencana termasuk
tsunami kemudian juga melakukan sosialisasi tentang bencana.

Menurut Subandono, ada dua vang menjadi patokan KKP dalam


melakukan pencegahan bencana, terutama tsunami. Pertama,
upaya struktur (fisik), hal tersebut meliputi metode pelindungan
alami, seperti m;Ingrove, sand dune, trumbu karang, hutan pantai,
kemudian Metode Perlindungan Buatan, diantaranya breakwater,
tembok laut, tanggul, konstruksi pelindung, shelter, bukit buatan.
Dan poin lainnya yaitu, struktur tahan bencana.

Faktor kedua yaitu, upaya n onstruktur (non fisik), seperti pembuatan


peta rawan bencana, peraturan perundangan, kelembagaan dan
sisitem peringatan dini, poin lainya yaitu pemindahan/relokasi, di
mana meliputi tata ruang, tata guna lahan, zonasi. Hal ini sudah
sering dilakukan, selain melakukan sosialiasi melalui komik tsu-
nami, peta tsunami, dan juga melakukan himbauan kepada pemda-
pemda untuk memperbanyak peta rawan tsunami.

Bahkan, apa yang sudah clilakukan oleh KKP, terkait dengan


sosialisasi bencana sudah sepenuhnya dilakukan saat ini. Metode
yang dilakukan untuk sosialisasi yaitu dengan metode hiburan yang
berakar pada budaya setempa! misalkan dengan menggunakan
dangdu! dan di saat pertunjukan dangdut tersebut disela-sela
dilakukan sosialisasi masalah bencana tsunami.

I P.FFftdf M6uiu t e orprn Mnfim rraomh | 393


NEGERI TSUNAMI, MINIM MITIGASI

Dalam mengantisipasi terjadinya tsunami, ada beberapa tindakan


yarlg dapat dilakukan, pertama yaitu disebut secara alamai,
melakukan penanaman pohon, seperti cemar4 ketapang waru, baku
dan mangrove, secara buatan, rnelakukan pembangunan tembok laut,
membangun rumah panggun& dan tempat perlindungan sementara.

Sementara itu, Staf Khusus I'residen Bidang Bantuan Sosial dan


Bencana, Andi Arief, mengatalcan soal mitigasi bencana pemerintah
sudah menyiapkan Posko Satuan Reaksi Cepat-PenanggularLgan
Bencana (SRCPB). Posko ini dinilai sudah bekerja cukup cepat.
IRespons cepat dinilai sudah diberlakukan dalam bencana gempaT ,2
skala richter (SR) di Sinabang, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Hanya dalam 15 menit setelah gempa, Posko SRCPB wilayah barat
siap melaksanakan instruksi tanggap darurat Presiden.

394 I 9 PerspehtifMenuiu Masa Depan Mailtim lndonesia


HILANGNYA PERADABAN MARITIM DI' NEGERI TSUNAMI'

Respons itu dilihat dari indikasi peningkatan kesiapan dan koordinasi


yang semakin baik, dari berbagai lembaga pemerintah dalam
menangani bencana yang terjadi. Beberapa lembaga itu seperti BNPB
(Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Pusat Penanggulangan
Krisis (PPK Kemkes), Satuan Siaga Bencana (Tagana Kemsos), Basamas,
f iUfC paaan Meteorologl Klimatologi, dan Geofi sika). Selain kesiapan
tanggap daruratyang semakin prima, sistem peringatan diniyangtelah
beriangsr.rng di masyarakat juga membantu pemulihan situasi'

Meski demikiary sistem peringatan dini dan kesiapan tanqgap


d.arurat perlu disempurnakan dengan penyiapan sistem mitigasi
bencana. Idealnya, Indonesia memiliki Undang-undang Mitigasi
Bencana. Sebelum itu terwujud, kita perlu membuat sebuah pe-
doman mitigasi bencana secara nasional'

secara terpisah, Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai


De-
mokrat, Ingrid Kansil menilai, untuk meminimalisir dampak ben-
cana alam, khususnya korban jiw4 pemerintah memang harus
meningkatkan kegiatan preventif bencana. Setidaknya untuk me-
minimalisir jatuhnya korbau jiw4 pemerintatu baik pusat maupun
daerah semestinya melakukan peningkatan kesiapsiagaan bencana,
sehingga masyarakat bisa menyelamatkan diri.

Upaya preventif itu, kata Ingrid, bisa dilakukan dengan banyak


cara, di antaranya dengan melakukan simulasi bencana dan pe-
ngadaan tempat perlindungan. |adi, kalau terjadi tsunami misalnya,
masyarakat tidak lagi panik karena sudah tahu harus ke mana'
Pemerintah Daerah harus memperhatikan soal ini.

Di samping itu, sistem peringatan dini juga harus ditingkatkan'


Sebab, tidak sedikit sistem yang ada saat ini ternyata kondisinya
sudah msak. Contohnya saja sistem peringatan dini di Pelabuhan
Ratu, di sana itu sudah rusak. Alangkahbaik kalau sistem peringatan

9 Pe6pehlifMenulu Masa Depan Maritimlndonesia | 395


HILANGNYA PERADABAN MARITIM DI'NEGERI TSUNAMT

dini diperbaiki dan ditambah. Menurut Ingrid, pemerintah jangan


terlalu terpaku pada besar atau kecilnya anggaran. Karena, jika
memang pemerintah mau secara serius meningkatkan kegiatan
preventif bencana, maka pihaknya pasti akan berusaha membantu
meloloskan dana yang dibutuhkan.

Selain kegiatan preventif, pemerintah juga harus segera me-


nyempurnakan peralatan dan prasarana lain yang dibutuhkan
dalam penanggulangan bencana, termasuk kebutuhan untuk
memperlancar prograrn tanggap darurat. Di Mentawai saj4 saya
mendengar barak pengungsinya tidak layak. Bahkaru di sana satu
MCK katanya untuk dipakai 100 orang.

HILANGNYA PERADABAN
MARITIM DI'NEGERI TSUNAMI'

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dunia maka tidak heran


jika bmcana dahsyat berasal dari laut. Salah satunya gempa bumi di
NanggroeAceh Darussalam (NAD) berkekuatan 9,3 skala richter hingga
teriudi tsunami yang menelan korban jiwa hingga ratusan ribuan pada
2004 lalu. Benarkahbencana tsun ami dan letusan gunung mengakibatkan
hilangnya peradaban Lrdonesia sebagai negara maritim?

Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Bencana Alam, Andi


Arief, menuturkan melihat kondisi letak geografis Indonesia yang
merupakannegara kepulauan, pada masa lalu Indonesia merupakan
wilayah dengan peradaban maritim yang sangat hebat. Menurut
Andi, dengan melihat letusan katastropik toba yang diperkirakan
terjadi pemusnahan massal dari populasi mahluk hidup di seluruh
dunia, termasuk manusia. Hanya sebagian kecil yang dapat bertahan.
Catatanmengenai letusan Krakatau Purbaitu diambil dari sebuah teks
fawa Kuno yang berjudul "Pustaka Raja Parrva" yfrrg diperkirakan

396 | e naspefrtif Uenulu M.$ Dcprn Mr.idfr lndnGia


HILANGNYA PERADABAN lvlARlTlM Dl'NEGERI TSUNAMT

berasal dari tahun 416 Masehi. Dalam teks kuno itu juga disinggung
mengenai bencana alam di kawasan yang kini dikenal sebagai selat
Sunda yang akhimya memisahkan dua pulau yang kini dikenal
sebagai ]awa dan Sumatera.

nutti-uutti ilmuwan dan


secara geologis yang ditemukan oleh para
peneliti Indonesia maupun Iuar negeri, menemukan banyak sekali
peradaban yang terkubur akibat bencana tsunami dan letusan
gunung. Contohnya di situs batujaya di karawang seluas ribuan
hektar yang terkubur akibat bencana.

Sementara itu, peta kebencanaan khususnya laut, pemerintah untuk


pertama katinya telah merilis Peta Hazard,Gempa Indonesia20L0,
sebagai acuan dasar perancanganinfrastruktur tahan gempa' Peta ini
menggambarkan percepatan puncak dan respon spektra di batuan
dasar hasil analisa probabilistik untuk berbagai periode gempa. Peta
ini hasil dari analisis probabilistik untuk berbagai periode SemPa
yang terjadi di Indonesia. Indonesia yang merupakan negara rawan
bencana seharusnya memiliki undang-undang Mitigasi Bencana.
Sebelum itu terwujud, kita perlu membuat sebuah pedoman
mitigasi bencana secara nasional.

Seperti dalam bencana gempa 7,2 SR di Sinabang Aceh, Posko satuan


Reaksi cepat Penanggulangan Bencana (RSCPB) bekeria denganbaik
dalam rnelaksanakan instruksi tanggap darurat Presiden. Respons
itu dilihat dari indikasi peningkatan kesiapan dan koordinasi yang
semakin baik, dari berbagai lembaga pemerintah seperti Badan
Nasional Penangulangan Bencana (BNPB), Pusat Penanggulangan
Krisis (PPK Kemkes), Satuan Siaga Bencana (Tagana Kemsos),
Basamas, Badan Meteorologi, Klirnatologl dan Geofisika (BMKG)'

Selain kesiapan tanggaP darurat yang semakin prim4 sistem pe-


ringatan dini yang telahberlangsung di masyarakat juga membantu

t hp.hdfM.iliu ko oopen Mrr$m rn&rde | 397


lr

HILANGNYA PERADABAN MARITIM DI'NEGERI TSUNAMI'

pemulihan situasi. Namun meskipun demikian, sistem peringatan


dini dan kesiapan tanggap clarurat masih perlu disemp.r.r-,"uku.,
dengan penyiapan sistem mitigasi bencana.

Pemerintah telah membentuk'tim Katastropik purba untuk meneliti


Eerbagaibencana akiin berkategori katastropit (bencana alam yang
sangat besar)'yang terjadi di ma5a lalu, sejauh yang bisa dikenali 'i,

dari peninggalan-peninggalarr alam dan catatan seiarah. 'fujuan


mempelajari daftar ini, adalah untuk mengetahui sikslus)'pola d#
besaran bencana.
, it 'l :: i. : il '

Tirn teidiridarisejurnlahiiakal, krutamu ge'otog yung memiliki perhatian


kepada bidang tersebut. Penelitian ini <ialam langkah mifigasi untuk
meminimalkan korban bencama alam, ag* tiark r.perti korian gempa
dan tsunhmi di Aceh pada tahrLn 2004.-Dalam pbne[Uan ai Ue'rbajai ,
ternpat, s€perti 'sesar, patahari, arrr griry"g dii'sepanlang Sumatelal' '
Jaw4 Sulawesi, BaIi, dan lairinya, Tim menemukan sejumlah kejadian; '
geologfs yang menarik. Termasuk di dalimnya, bangunan yang diduga
r ilr ' ;:
piramida diba#.ah Gunung Sacialiuiip,'Garut, Jdwa Barat.
.: : rla | ),' i,,. ,. .. ,

?.Od t"-S, {ig.i@'barigirnih t<ota rrdi,a i,-,3rwa dan lrdra patra


di bawah' laut. &iperti"ilikei&ilitri. lntlra pawvi patrardan Ihdra Indra
Puri adalah daerah yang disebut segitiga sago. Masih diteliti penyebab
tenggelamnya Koti fid itu,tlilil8tesa semehtara adalah kat'ena tsunami.
Denglh penddkatan Palebst*irirni, Tim Mitigasi Bencana KatadtJopik
Purba menernukan fakta bahwa sekitar tahun 1450 M dan 1390 M

.t'i. c . ...:,j:..,q r nii:r ,!, , .,,,: '<i

398 I s nerpttifVenu'u Masa Depan Madtim Indonesia


HILANGNYA PERADAEAN MARITIM DI'NEGERITSUNAMI'

telah terjadi tsunami besar di Aceh. Melihat bukti scientific ihr, maka
mengingatkan bahwa Aceh masih simpan potensi tsunami.

Hingga saat ini, Indonesia masih kekurangan ahli kelautan/ me-


ngingat sebagaian besar bencana yang melanda berasal dari laut'
Kita butuh melakukan kompilasi data kelautan untuk evaluasi
tektonik aktif dan Kegempaan di Indonesia.

Datamengenai isu-isu tektonik dankegempaary yang nantinya akan


menjadi masukan dan menjacli jembatan antar lembaga sudah men-
desak dilakukan. Diharapkan, nantinya akan mendukung kebiiakan

9 PerspehtifMenuju Masa Depan Mariiim lndonesia i 399


HILANGNYA PERADABAN MARITIM DI'NEGERI TSUNAMI'

4OO I S eerepetUrUenuiu Masa Depan Martim tndonEia


HILANGNYA PERADABAN MARITIM DI'NEGERITSUNAMI'

kebencanaan bagi pemerintah" Andi Arief juga mengingatkan bahwa


Indonesia belum bebas bencana di tahun 2012ini. Menurutnya, ada
sembilan fenomena alam yang penting dicermati dan diwaspadai'

Berclasarkan data yang diperoleh, ada ancaman dari gempa dan


tsinami Mentawai (Siberut) 8,9 SR yang dapat mengancam satu ju-
ta lebih penduduk di Padang, Pariaman, Painan dan wilayah lain
di Sumatera Barat serta Bengkulu, khususnya di sepanjang pesisir
barat. Catatan pengukuran jaringan CGPS SuGAr LIPI menunjukan
keadaan lewat jatuh tempo pengulangan gemPa besar 8'7 SR tahun
1.833. Potensi Gempa di Selat Srrnda - Selatan |awa Barat, serta
gempa di sesar Cimandiri, sesar Lembanglawa Barat, Bali. Setelah
gempa Aceh 2004 dan Gempa Sendai, Jepang 201L, kita dihadapkan
pada Gunung-gunung api yang tErus menerus menggeliat. Setelah
letusan besar Merapi 2010, sekarang dihadapkan dengan letusan
khususnya Gunung Gamalama dan aktivitas Krakatau serta 23
gunung lain yg berstatus Waspada dan Siaga.

Untuk Patahan Sumatera segmen yg sudah lama bertapa termasuk


di wilayah Aceh, Toba, Pasaman, Bukit Tinggi ke Utara, Dempo,
dan Teluk Semangko serta Selat Sunda. Bahaya sekunder Sunung
api teruta.ma di sekitar aliran sungai pasca letusan Merapi 2010,
berpotensi banjir longsoran material erupsi Merapi 120 juta m3.

9 p.rsp.hrlfMenuiu Maea Depan Marltlm Indon*h | 4Ol

Anda mungkin juga menyukai