TENTANG
Menimbang : 1. Bahwa untuk menjamin pelayanan yang berkualitas maka pelayanan hemodialisis harus memiliki jumlah
tenaga perawat yang cukup
2. Bahwa saat ini belum ada regulasi dalam penghitungan jumlah tenaga perawat hemodialisis
3. Bahwa penghitungan tenaga perawat hemodialisis saat ini masih bervariasi
4. Hasil pertemuan Pengurus Pusat IPDI dengan beberapa rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan
hemodialisis untuk merumuskan penghitungan tenaga perawat hemodialisis pada tanggal 11 Oktober
2019
Mengingat : 1. AD ART IPDI Pasal 11 tentang Peran dan Fungsi IPDI
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 812 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Dialisis pada
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 40 Tahun 2017 tentang Pengembangan Jenjang Karir Profesional
Perawat Klinis
4. Peraturan Menteri Kesehatan No 30 Tahun 2019 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
PENDAHULUAN
Pelayanan kesahatan harus selalu memperhatikan peningkatan mutu dan kesalamatan pasien, demikian juga untuk pelayanan
hemodialisis. Kecukupan sumber daya manusia khususnya perawat dalam pelayanan hemodialysis sangat berpengaruh terhadap
hal tersebut. Nephrology Nursing Jurnal, 2008 disebutkan bahwa jumlah perawat yang kurang akan meningkatkan frekwensi
pemotongan waktu dialisis, yang tentunya hal ini akan dapat mempengaruhi kecukupan dialisis dan pada akhirnya akan dapat
mempengaruhi keselamatan pasien.
Penghitungan jumlah tenaga dalam proses perijinan dan proses perpanjangan kerjasama penjaminan kesehatan saat ini masih
berbeda-beda. Ikatan Perawat Dialisis Indonesia selaku induk organisasi mempunyai peran untuk mendorong lahirnya kebijakan
bagi kepentingan keperawatan dialysis diindonesaia dengan merekomendasikan penghitungan tenaga perawat hemodialisis.
Berdasarkan pertimbangan diatas maka PP IPDI merekomendasikan ratio perawat dengan tindakan hemodialisis adalah
1:3 ( satu perawat tiga tindakan)
4. Faktor Koreksi
Faktor Koreksi adalah kegiatan-kegiatan yang terkait langsung atau tidak langsung dengan tugas pokok dan fungsinya yang
dilakukan oleh perawat hemodialisis, seperti :
a. Mengikuti pelatihan
b. Sakit
c. Cuti melahirkan
d. Mengerjakan tugas selain tindakan hemodialisis (Rapat, Pokja Akreditasi, membuat perencanaan, dll)
e. Mengerjakan tindakan hemodialisis di luar ruang hemodialisis (ICU, PICU, IGD, dll)
f. Mengerjakan CAPD
Faktor koreksi ditetapkan
a. Sebesar 20 persen dari jumlah tenaga untuk point a s/d d
b. Sebesar 25 persen dari jumlah tenaga untuk point a s/d f
PENGURUS PUSAT
IKATAN PERAWAT DIALISIS INDONESIA
(PP-IPDI)
Total Beban Kerja Perawat (D) : Hari efektif (A) dikalikan Rasio perawat (B)
AxB
Kebutuhan perawat (E) : Target Tindakan (C) dibagi Total Beban Kerja Perawat (D)
C/D
Contoh : Target tindakan dari RS X adalah 14000 tindakan dalam satu tahun, maka jumlah kebutuhan perawat adalah :
= 14000 / 846
= 16,5 perawat
Total kebutuhan perawat unit hemodialisis (G) adalah jumlah kebutuhan perawat ditambah faktor koreksi
= 16,5 + 3,3
= 19,8 perawat
= 20 perawat
DITETAPKAN : DI YOGYAKARTA
TANGGAL : 25 Oktober 2019