Anda di halaman 1dari 3

TMK 1 – Komunikasi Bisnis

NAMA : Bayu Triwijayanta


NIM : 044084345

1. Jenis – jenis komunikasi Nonverbal menurut Jandt (1998:104-116) ada 9 Jenis yaitu :
1. Proxemics (Kedekatan), untuk menunjukkan adanya ruang atau territorial baku dan ruang
personal yang kita gunakan dalam berkomunikasi. Dengan proxemics ini kita membangun
jarak antara kita dan lawan komunikasi kita. Makin dekat jaraknya makin menunjukkan
keakraban dan makin jauh makin formal suasana komunikasinya.

2. Kinesics (Kinesik), untuk menunjukkan gerak gerik atau sikap tubuh (gestures), gerak tubuh
(body movement), ekspresi wajah, dan kontak mata. Kinesics yang cukup popular pada
masyarakat kita adalah acungan jempol untuk pujian

3. Chronemics (kronemik), yang berkaitan dengan cara kita menghargai waktu. Kronemik ini
akan tercermin dari cara kita menepati waktu bila berjanji.

4. Paralanguage (parabahasa), yang menunjuk pada unsur –unsur nonverbal suara dalam
percakapan verbal. Para Bahasa ini meliputi karakter vocal seperti bicara yang disertai
senyum atau sedu sedan, sifat vocal seperti keras-pelan atau tinggi-rendah, dan segregasi
vocal seperti mengucapkan emmmhhh. Kita dapat mengetahui seseorang sedang sedih
karena bicaranya tersedu – sedu.

5. Kebisuan, yang dpandang agak membingungkan, karena membisu dipandang tidak


berkomunikasi. Namun sebenarnya, saat membisu dikomunikasikan sesuatu. KEbisuan bias
mengkomunikasikan persetujuan, apatis, terpesona, bingung, termenung, tidak setuju,
malu, menyewal, sedih, tertekan, dan seterusnya.

6. Haptics, yang berkaitan dengan penggunaan sentuhan dalam berkomunikasi. Seperti saat
seorang ibu mengusap – usap kepala anaknya saat memberi nasihat pada anaknya.

7. Tampilan fisik dan busana, yang menunjuk tampilan fisik dan busana yang dikenakan.
Pelayat orang meninggal dunia menggenakan busana hitam untuk menyatakan rasa duka.

8. Olfactics, yang terkait dengan penggunaan indra penciuman dalam berkomunikasi


nonverbal. MIsalnya, wangi parfum atau bau kemenyan mengkomunikasi sesuatu.

9. Oculesics, yang menunjuk pada pesan yang disampaikan melalui mata. Mata yang
membelalak atau melotot, misalnya menyatakan kekaguman atau marah.

Itulah jenis – jenis komunikasi nonverbal yang dapat kita lihat dalam praktik komunikasi bisnis.
(Sumber : Buku materi EKA4159 – Edisi 1)
TMK 1 – Komunikasi Bisnis
NAMA : Bayu Triwijayanta
NIM : 044084345

2. Beberapa hal yang menjadi ciri pesan yang efektif menurut Lesly, yaitu :
a. Kesederhanaan. Karena yang paling efektif itu hampir semuanya dinyatakan secara
sederhana. Pesan yang baik itu adalah pesan yang bernas pikirannya yang disajikan bahasan
yang sederhana.
b. Jernih. Mengingkat penerima pesan kita bukan semuanya orang yang berpendidikan tinggi.
Pesan yang baik itu adalah pesan yang bisa dipahami oleh mereka yang tidak tmat SMP
sekalipun.
c. Bobot. Ini bukan berarti bobot itu ditentukan oleh panjang pesan melainkan oleh pesan
yang disampaikan
d. Presisi. Berarti kita cermat menggunakan kata-kata. Ada baiknya kita tanya diri kita sendiri
mengenai makna dari kata-kata yang digunakan.
e. Substansi. Berarti pesan yang disampaikan harus bermakna dan menarik perhatian.
f. Bertujuan. Maksudnya pesan yang disampaikan dimaksudka untuk mendukung
tujuankomunikasi, bukan untuk menunjukan kepandaian berkata – kata.
g. Organisasi. Ini membat kita haru pandai menempatkan bagian pesan pada posisinya yang
tepa sehingga bisa menarik perhatian komnikan.
h. Keterkaitan. Kejelasan, konsistensi, dan kesatuan tampak sejak awal hingga bagian akhir
pesan.
i. Efektivitas. Memilih kata-kata yang tepat dan berdampak sehingga bisa menccapai tujuan
komunikasi.
j. Kredibilitas, Penyampai pesan adalah pihak yang dianggap memiliki kredibilitas.
k. Motivasi. Ini berarti penerima pesan terdorong untuk melakukan tindakan. Ini merupakan
titik puncak dari penyampaian pesan.

Dan hal yang perlu diperatian sejalan dengan semakin serinnya kontak antarbudaya
komunikai di antara oang yang berbeda budaya maka penting seklai bagi kita melakukan
pertimbangan penyusunan pesan.
(Sumber : Buku materi EKA4159 – Edisi 1)

3. Curtin, Foyld dan Winsor (2000:186) menyebutkan adanya tiga factor yang membuat rapat
menjadi sangat penting dalam dunia bisnis kontemporer, yaitu :

1. Kebutuhan beradaptasi untuk mempercepat perubahan dalam lingkungan bisnis;


2. Kebutuhan koordinasi yang lebih besar dari unit – unit bisnis dan pemerintah yang semakin
saling bergantung;
3. Pergerakan ke arah manajemen partisipatif, khususnya dalam pergerakan lingkaran kualitas
yang luas.

Dalam menentukan rapat bisnis yang efektif adalah adalah dengan diperlukannya
perencanaan rapat yang sebaik – baiknya, kemudian mengkaji ulang dan perencanaan rapat
apakah maksud dan tujuan rapat, apakah rapat dapat berjalan dengan baik. Penetapan model
TMK 1 – Komunikasi Bisnis
NAMA : Bayu Triwijayanta
NIM : 044084345
rapat, dalam ini diperlukan adalah penyelenggaraan rapat yang produktif, sehingga dapat
diperhatian ;

a. Tidak telalu memperhatikan banyaknya orang yang hadir raat namun lebih pada apa
yang dihasilkan oleh rapat.
b. Lebih diperhatikan bukan berapa lama kita rapat melainkan seberapa baik kita
memanfatkan waktu dalam rapat.
c. Mnenetukan form atau bentuk rapat seperti apa yang hendak diselenggarakan, apakah
rapat formal yan biasanya menghasilkan keputusan mengikat atau rapat informal yang
biasanya dilakukan untuk mencairkan suasana atau sekedar membuka katup-katup
komunikasi yang mampat.
d. Prosedur rapat seperti apa yang hendak di pilih. Misalnya untuk pengambilan keputusan
apakah dilakukan secara musyawarah atau pemungutan suara dan bagaimana
mekanisme dalam pegambilan keputusan sebaiknya ditetapkan terlebih dahulu.
e. Kemudian langkah tindak lanjut yang pentng diperhatikan agar keputusan rapat tidak
hanya menjadi catatan saja.

(Sumber : Buku materi EKA4159 – Edisi 1)

Anda mungkin juga menyukai