Anda di halaman 1dari 5

Akhlak Kepada Negara dan Lingkungan

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama Islam

Disusun Oleh:

Devin Napitupulu (1802040071)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

2018/2019
Tugas Metode Riset
 
Tema : Akhlak Kepada Negara dan Lingkungan

Judul : Akhlak terhadap Negara

Pengarang : Ulfy Kurnia

LATAR BELAKANG
Islam adalah agama yang diridhai Allah, agama yang sempurna mengatur tatacara kehidupan
manusia. Di dalamnya lengkap diatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya, manusia
dengan sesamanya, dan manusia dengan alam lingkungannya.Salah satu di antara tata cara
kehidupan manusia yang telah diatur dalamajaran Islam adalah tentang hak dan kewajiban warga
Negara yang merupakan perwujudan dari akhlak seseorang kepada Negara. Diantara hak-hak
warga Negara tersebut ialah hak memperoleh kemerdekaan, hak kebebasan beragama,hak
mendapatkan pendidikan dan pengajaran, hak memperoleh keadilan, hakmemperoleh
penghidupan yang layak, dan lain sebagainya. Adapun kewajibanwarga Negara dapat meliputi
kewajiban membangun Negara, kewajiban membela Negara, dan lain sebagainya.
MASALAH
Bagaimana peranan akhlak terhadap Negara dan apa saja cakupan akhlak
terhadap negara.

TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penulisan ini agar seluruh warga negara lebih berakhlak kepada Negara dan
Lingkungannya.

METODOLOGI PENELITIAN
-Objek Penelitian:
Pada penulisan ini yang menjadi objek penelitian adalah Negara dan Lingkungan.

-Variabel Penelitian
1. Cinta tanah air
2. Menghormati Undang-undang
3. Musyawarah
4. Menegakan Keadilan
5. Amar ma’ruf nahi munkar
6. Patriotism
7. Nasionalisme
8. Berpolitik dan bernegara dengan baik
9. Hubungan pemimpin dan yang dipimpin dengan baik
-Metode Pengumpulan Data
Telah banyak pengertian akhlak dengan gambaran-gambaran positif. Disamping segi-segi
konkrit dan keuniversilan. Tetapi, sampai manakah peranan dan pengaruh akhlak terhadap
Negara. Akhlak disini perlu adanya tatanan pendidikan budi pekerti sebagai peranan akhlak
terhadap Negara. Dimana budi pekerti dapatdiartikan sebagai tingkah laku nyata yang
berdasarkan pertimbangan batin manusia dan tertuju pada suatu maksud.budi pekerti atau yang
sering kita maksud dalam Islam yaitu Akhlakulkulkarimah adalah menuju menghampiri diri
seseorang dan umat kepada Allah maha karim.

Akhlak Islam dalam kehidupan bernegara di landasi atas nilaiideologi, yaitu menciptakan


“baladtun tayyibatun wa rabbunghafur”,(negri yang sejahtra dan sentosa).Engan membangun
kemakmuran di muka bumi,Maka cita-cita kebahagiaan dalamkehidupan dunia dan akhirat akan
tertujud sesuai dengan janji Allah, hal tersebut dapat di capai dengan iman dan amal, bermakna
manusia harus mengikuti kebenaran yang dibaa rasulullah saw.an melaksanakan usaha
pembangunan material spiritual,memelihara, mengembangkan ketertiban dan ke amanan
bersamasistem politik islam yang di dasarkan atas tiga prinsip,
1. tauhid,(kemahaesaan tuhan),
2. Risalah (kerasulan Muhammad),
3. Khalifah

HASIL DAN PEMBAHASAN

Istilah Negara dapat diartikan dari berbagai bahasa, antara lain, dalam bahasa belanda ‘destaat’,
bahas Inggris the ‘state’, bahasa perancis ‘1etat’, Bahasa latin’Statum’. Pengertian ‘staat’ atau
‘state’ dapat diartikan menempatkan dalam keadaan berdiri.

Menurut bahasa Sansekerta Negara atau nagari berarti Kota, wilayah,atau  penguasa.


 Berikut beberapa pengertian menurut para ahli kenegaraan:

•Kranenberg:Negara adalah organisasi kesusilaan yang timbul karena adanyakehendak dari suatu


golongan atau bangsa.

•Logeman : Negara adalah organisasi kemasyarakatan yang mempunyai tujuanuntuk mengatur


dan memelihara masyarakat teretentu.

•G.W.E Hegel: Negara organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis darikemerdekaan


individual dan kemerdekaan universal.Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa Negara adalah suatu organisasi yang merupakan penjelmaan seluruh individu,
untuk itu Negara memiliki kekuasaan tertinggi yang tidak dimiliki oleh organisasi lain
REKOMENDASI
Kepemimpinan Allah SWT dan Rasul-Nya adalah kepemimpinan yang mutlak diikuti dan di
patuhi. Sedangkan kepemimpinan orang-orang yang beriman adalah kepemimpinan yang nisbi
(relative), kepatuhan kepadanya tergantung dengan paling kurang dua factor
a. actor kualitas dan integritas pemimpin itu sendiri
b. Factor arah dan corak kepemimpinannya.
kemana umat yang dipimpinnya mau dibawa, apakah untuk menegakkan dinullah atau tidak.
Untuk hal-hal yang sudah diatur dan ditetapkan oleh Al-Qur’an dan hadits ,sikap pemimpin dan
yang dipimpin sudah jelas, harus sama-sama tunduk padahukum Allah. Tetapi dalam hal-hal
bersifat ijtihadi, ditetapkan secara musyawarah dengan mekanisme yang disepakati bersama.
Akan tetapi, apabila terjadi perbedaan pendapat yang tidak dapat disepakati antara pemimpin dan
yang dipimpin, maka yang diikuti adalah pendapat pemimpin dan yang dipimpin kemudian tidak
boleh menolaknya dengan alasan pendapat-nya tidak dapat diterima.

SARAN
Dari pemaparan isi makalah di atas memberi gambaran kita bahwa Islam adalah agama yang
diridhai Allah, agama yang sempurna dalam mengatur tata cara kehidupan manusia. Di dalamnya
lengkap diatur hubungan antara manusia denganTuhannya, manusia dengan sesamanya, dan
manusia dengan alam lingkungannya.Salah satu di antara tata cara kehidupan manusia yang
telah diatur dalam ajaran Islamadalah tentang hak dan kewajiban warga Negara yang merupakan
perwujudan dari akhlak seseorang kepada Negara.
Maka sebagai seorang mahasiswa yang notabennya adalah generasi muda calon-calon pemimpin
masa depan diharapkan untuk belajar dan mengasah diri dengansungguh-sungguh karena itu
merupakan salah satu dari wujud akhlak kita terhadap Negara kita tercinta yakni kewajiban
dalam membangun bangsa melalui generasi muda pejuang bangsa. Semangatlah para pejuang!

Anda mungkin juga menyukai