Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PAI DALAM MEMBENTUK

SIKAP MODERASI BERAGAMA PADA PESERTA DIDIK SMPN 1 PACET

Proposal Skripsi Diajukan kepada:


Fakultas Tarbiyah Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh:
KHOIRIL FAJRI 20201700101016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT PESANTREN KH. ABDUL CHALIM
MOJOKERTO
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Indonesia adalah negara yang keragaman suku, budaya, bahasa, dan

agamanya tidak tertandingi di dunia. Selain enam agama yang paling umum di

negara ini, Indonesia memiliki ratusan bahkan ribuan suku, bahasa dan aksara

daerah, serta kepercayaan lokal di Indonesia. 1 Kebhinekaan bangsa tentu

menimbulkan tantangan tersendiri, terutama dalam membangun kerukunan.

Namun tidak mudah untuk menjembatani perbedaan tersebut, karena tidak jarang

perbedaan pendapat berujung pada perselisihan bahkan konflik.2

Di Indonesia, pada era demokrasi terbuka, perbedaan pendapat dan

kepentingan warga negara yang berbeda dikelola agar segala upaya dapat

tersalurkan sebagaimana mestinya. Demikian pula, Undang-Undang Dasar Agama

kita menjamin kebebasan umat beragama untuk menerima dan menjalankan ajaran

agama menurut keyakinan dan keyakinannya masing-masing.3

Dalam kenyataannya, aksi radikal dan teroris yang mengatasnamakan

Islam di dunia dan di Indonesia telah menjadi ancaman bagi jaminan kebebasan

umat beragama. Di sini Islam selalu disalahkan, ajaran jihad diselewengkan dan

1
Lukman Hakim Saifuddin, Moderasi Beragama, (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2019), h. 2
2
Nasaruddin Umar, Islam Nusantara Jalan Panjang Moderasi Di Indonesia, (Jakarta: PT
Gramedia, 2019), h. 15
3
Lukman Hakim Saifuddin, Moderasi Beragama, (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2019), h. 5
tuduhan dijadikan sebagai biang utama kekerasan yang dilakukan umat Islam atas

nama agama.4

Belum lagi Indonesia yang kondisinya beragam dan banyaknya

perbedaan suku, golongan, ras dan agama juga terancam disintegrasi. Disintegrasi

bangsa Indonesia disebabkan oleh ideologi liberal dan ekstrim yang terkandung

dalam ajaran Islam. Ideologi liberal dari barat, yang menginginkan kebebasan,

yang mengancam moral dan budaya timur. Akhirnya wacana Islam yang liberal,

bebas dan tidak terkendali. Di sisi lain, ekstremisme telah menyebar di masyarakat

Indonesia melalui ajaran Islam transnasional (lintas nasional atau lintas

kebangsaan). Ideologi gerakan ini tidak lagi berdasarkan konsep negara

kebangsaan, tetapi konsep umat.5

Menghadapi ancaman tersebut, bangsa dan rakyat bertanya-tanya

bagaimana mungkin ide-ide radikal dan liberal mendapat tempat dan berkembang

di nusantara. Padahal Islam sudah muncul dengan keramahannya sejak awal

kedatangannya di Indonesia. Islam menyebar dengan damai, penduduk suatu

daerah tidak dipaksa untuk menerima Islam. Bahkan dalam kasus-kasus tertentu,

Islam diterima setelah berdialog panjang dengan tokoh-tokoh lokal atau tokoh

adat tertentu. Yang sangat menarik adalah ketika Islam datang, apapun budaya

yang dibawanya, baik itu Arab, Gujarati atau India, budaya itu juga tidak

dipaksakan pada penduduk setempat. Bahkan pada tataran tertentu, Islam bisa

berdialog dengan budaya lokal. Kadang-kadang secara halus ditolak oleh Islam
4
Ahmad Darmadji, Pondok Pesantren Dan Deradikalisasi Islam Di Indonesia, Jurnal Millah,
(Vol. 11, No. 1, Tahun 2011), h. 236.
5
Khoirul Madawinun Nisa„, Integrasi Nilai-Nilai Moderasi Pada Pendidikan Anak Usia Dini
Berbasis Living Values Education (LVE), Jurnal: AnCoM, 21-22 April 2018, h. 1.
karena bertentangan dengan akidah, namun banyak yang diterima dan dianggap

karena tidak bertentangan dengan nilai-nilai inti ajaran Islam.6

Berbagai ancaman dan permasalahan tersebut di atas muncul dari

perbedaan, terutama ketidaksepakatan dan kepentingan sekelompok orang, yang

darinya muncul visi dan solusi yang mampu menciptakan kerukunan, persatuan

dan perdamaian dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan di tingkat nasional dan

nasional. tingkat, yaitu mengutamakan agama yang moderat, agar tidak terjerumus

dalam pengaruh ekstremisme, terjebak dalam intoleransi dan kekerasan.7

Moderasi beragama di Indonesia berawal dari istilah “Islamic

moderation” atau “moderasi dalam Islam”, yang diringkas menjadi “Islam

moderat”. Namun, hal ini dipertanyakan oleh segelintir umat Islam sendiri. Bagi

mereka, Islam hanyalah Islam, tidak ada moderasi Islam atau Islam moderat.

Tetapi istilah Islam moderat diperkuat dengan adanya istilah “Islam Wasathiyyah”

yang bersumber dari al-Quran seperti yang terdapat dalam QS. al-Baqarah/2:143.

‫َو َك ٰذ ِلَك َجَعْلٰن ُك ْم ُاَّم ًة َّو َس ًطا ِّلَتُك ْو ُنْو ا ُش َه َد ۤاَء َعَلى الَّناِس َو َيُك ْو َن الَّر ُسْو ُل َعَلْيُك ْم َش ِه ْيًد ا‬
‫ۗ َو َم ا َجَعْلَن ا اْلِق ْبَل َة اَّل ُك ْنَت َعَلْيَه ٓا ِااَّل ِلَنْع َلَم َمْن َّيَّتِب ُع الَّر ُس ْو َل َّمِمْن َّيْنَق ِلُب َعٰل ى َعِق َبْيِۗه‬
‫ْيِت‬
‫ِاْن َك اَن َلَك ِب ًة ِااَّل َلى اَّل ِذ َد ى الّٰل ۗ ا َك اَن الّٰل ِل ِض ِا اَنُك ۗ ِاَّن الّٰل‬
‫َه‬ ‫ُه ُي ْيَع َمْي ْم‬ ‫ُه َو َم‬ ‫ْيَن َه‬ ‫ْت ْيَر َع‬ ‫َو‬
‫ِح‬ ‫ِب‬
‫الَّناِس َلَر ُءْو ٌف َّر ْيٌم‬
Terjemahnya:
Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat
pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar
Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami

6
Babun Suharto, Moderasi Beragama: Dari Indonesia Untuk Dunia, (Yogyakarta: Lkis, 2019), h.
23.
7
Lukman Hakim Saifuddin, Moderasi Beragama, (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2019), h.7
tidak menetapkan kiblat (Baitulmaqdis) yang (dahulu) kamu berkiblat
kepadanya, kecuali agar Kami mengetahui (dalam kenyataan) siapa yang
mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sesungguhnya
(pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi
petunjuk oleh Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
kepada manusia.8

Konsep Islam tentang moderasi beragama, yakni moderasi Islam dalam

bahasa Arab sering disebut al-Wasathiyyah, al-Islamiyyah. Al-Qaradawi

menyebutkan beberapa kata yang mirip dengannya, yaitu kata tawazun, i'tidāl,

ta'ādul dan istiqomah. Meskipun dalam moderasi Islam Inggris. Moderasi Islam

adalah pandangan atau sikap yang selalu berusaha mengambil posisi tengah antara

dua posisi yang berlawanan dan dilebih-lebihkan, sehingga tidak ada posisi yang

mendominasi pemikiran dan sikap.9

Pendidikan berperan penting sebagai sarana untuk memperkenalkan dan

mendorong pemahaman tentang pertarakan dan nilai-nilai yang terkandung dalam

pertarakan agama dan mencerdaskan kehidupan bangsa di sini. Sebagaimana

menurut UU No 20 Tahun 2003 Pasal 3 yang menyatakan :

Pendidikan Nasional berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan


kemampuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan peserta didik dikehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia,
sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan merupakan suatu aspek
yang sangat penting bagi manusia.10
8
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an Dan Terjemahan Juz 2, (Surabaya; Halim
Publishing dan Distribution, 2013), h. 22.
9
Abd. Rauf Muhammad Amin, Prinsip dan Fenomena Moderasi Islam dalam Tradisi Hukum
Islam, (Makasar: Jurnal Al-Qur„an 20, Desember 2014), hlm. 24, Diakses jurnalqalam.or.//
id/index.php/Al-Qur‟an/articel/download/339/254.
10
Departemen Pendidikan Nasional, BNSP Tahun 2003 Nasional, http//id. m.
wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pendidikan.
Tentunya dalam rangka mengimplementasikan moderasi beragama dalam

proses pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan menetapkan prinsip-

prinsip dasar atau nilai-nilai moderasi beragama dalam proses pelaksanaan

pembelajaran yang dapat diciptakan oleh pribadi muslim yang moderat yaitu sikap

religius dan sosial yang baik. sikap seperti ketaatan terhadap pelaksanaan ajaran

agama dll. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu langkah untuk

mencapai hal tersebut adalah dengan mempelajari pendidikan agama Islam.

Pembelajaran pendidikan agama Islam di lembaga sekolah juga

mencakup aspek hubungan dengan Allah SWT. atau hablunminallah, hubungan

dengan manusia atau hablunminannas dan hubungan dengan alam, sehingga

pembelajaran dalam pendidikan agama Islam harus mampu memadukan sikap,

perilaku, intelektual dan nilai-nilai lain yang selaras dengan tujuan nilai tersebut.

sifat bangsa. Oleh karena itu, output dari pendidikan agama Islam dituntut untuk

menciptakan kerukunan dalam keberagaman baik di dalam kelas maupun di

sekolah, di masyarakat maupun di negara, karena jika ruang kelas di sekolah dapat

menciptakan keharmonisan, maka tentunya hal itu akan dapat menjadi sebuah

potensi kemajuan.

Berdasarkan temuan peneliti di SMP Negeri 1 Pacet dimana sekolah

tersebut merupakan sekolah umum yang menunjukkan bahwa sekolah tersebut

bersifat pluralistik dan terdiri dari siswa dan guru yang berbeda suku, agama

ataupun etnis dan juga penguatan pendidikan agama Islamnya, seperti pada

sekolah umum lainnya, juga sekarang kurikulum yang berlaku adalah kurikulum
2013, yang juga diketahui bahwa aspek kompetensi kelulusan dalam kurikulum

2013 tidak hanya dilihat dari segi kognitif, tetapi ada keseimbangan soft skill dan

hard skill yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.

Kurikulum 2013 juga memuat banyak nilai-nilai moderasi dan karakter

didalamnya. Dan meskipun SMP Negeri 1 Pacet merupakan sekolah umum yang

berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, namun visi dari

kementerian agama tentang moderasi beragama menyinggung pada pembelajaran

pendidikan agama Islam di sekolah umum manapun, karena semua materi

pendidikan agama Islam datang dari kementerian agama sendiri, namun prinsip

moderasi belum diterapkan secara maksimal dalam pembelajaran. Berdasarkan hal

tersebut maka sangat penting menerapkan moderasi beragama dalam pendidikan

sekolah, khususnya dalam hal ini di SMP Negeri 1 Pacet.

Anda mungkin juga menyukai