Anda di halaman 1dari 16

GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan

p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443


Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP

PENGARUH PERTUMBUHAN USAHA MIKRO, KECIL DAN


MENENGAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
KABUPATEN MAMUJU

Abdul Halim
STIE Muhammadiyah Mamuju
Email: alingmandar01@gmail.com

Abstrak
Kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu bidang usaha
yang dapat berkembang dan konsisten dalam perekonomian nasional. Usaha mikro, kecil
dan menengah (UMKM) menjadi wadah yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan
yang direncanakan baik oleh pemerintah, swasta dan pelakunya usaha perorangan. Adapun
yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pertumbuhan dan korelasi usaha
mikro, kecil dan menengah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Mamuju.Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu menganalisis dan
menginterpretasikan hubungan antar variabel melalui data yang akurat serta terbaru sesuai
dengan permasalahan dalam penelitian ini dengan menggunkan analisis regresi linier
sederhana. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa Bahwa variabel pertumbuhan
UMKM (X) memiliki nilai signifikan sebesar 1,97 dan Hubungan X dan Y dapat dilihat dari
nilai pearson correlation yaitu sebesar 0,690 jika kita lihat dari pedoman derajat hubungan
pearson correlation terletak pada bagian nomor 4 yaitu jika nilai pearson correlation 0,61 s/d
0,80 berarti tingkat hubungan antara variabel X dan Variabel Y kolerasi kuat.

Kata Kunci: UMKM, Pertumbuhan Ekonomi, Mamuju

Abstract

Micro, small and medium business (MSME) activities are one of the business fields that can
develop and are consistent in the national economy. Micro, small and medium enterprises
(MSMEs) are a good place for the creation of jobs planned by the government, private sector
and individual business actors. As for the purpose of this study is to determine the growth
and correlation of micro, small and medium businesses affect the economic growth of
Mamuju Regency. In this study using quantitative methods, namely analyzing and
interpreting relationships between variables through accurate data and the latest in
accordance with the problems in the study this by using simple linear regression analysis.
The results of the study show that the growth variable of UMKM (X) has a significant value of
1.97 and the relationship of X and Y can be seen from the value of the Pearson correlation
that is equal to 0.690 if we see from the guidelines the degree of Pearson correlation is
located in section number 4 namely if the value Pearson correlation 0.61 to 0.80 means the
level of relationship between variable X and variable Y is strong correlation.

Keywords: UMKM, Economic Growth, Mamuju

1. Pendahuluan
Pembangunan ekonomi suatu dasarnya merupakan interaksi dari
daerah atau suatu negara pada berbagai kelompok variabel, antara lain

157
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP

sumber daya manusia, sumber daya pangsa pasar bagi suatu produk usaha
alam, modal, teknologi dan lain-lain. tertentu.
Indonesia sebagai sebuah negara Berdasarkan kemajuan zaman,
dimana pembangunan nasionalnya pertumbuhan dan pembangunan
pada hakikatnya memiliki salah satu ekonomi sangat berperan penting
tujuan yaitu memajukan kesejahteraan dalam meningkatkan pendapatan
umum. ekonomi daerah termasuk dalam
Adanya pengaruh positif mensejahterakan rakyat.Peran usaha
pertumbuhan penduduk terhadap mikro, kecil dan menengah (UMKM)
pembangunan ekonomi di mana kondisi memiliki arti yang begitu penting bagi
dan kemajuan penduduk sangat erat suatu daerah terutama sebagai salah
terkait dengan tumbuh dan satu penggerak pertumbuhan ekonomi
berkembangnya usaha ekonomi. daerah. Kegiatan usaha mikro, kecil
Penduduk disatu pihak dapat menjadi dan menengah (UMKM) merupakan
pelaku atau sumber daya bagi faktor salah satu cara agar produk kreatif
produksi, pada sisi lain dapat menjadi daerah dapat dikenal dan memberikan
sasaran atau konsumen bagi produk peluang bisnis bagi pelaku usaha di
yang dihasilkan. Kondisi-kondisi daerah.Selain itu, peran pelaku usaha
kependudukan, data dan informasi mikro, kecil dan menengah (UMKM)
kependudukan akan sangat berguna dipandang sangat penting guna
dalam memperhitungkan berapa meningkatkan pendapatan perkapita
banyak tenaga kerja akan terserap maupun meningkatkan perekonomian
serta kualifikasi tertentu yang suatu daerah, sehingga pelaku usaha
dibutuhkan dan jenis-jenis teknologi mikro, kecil dan menengah (UMKM)
yang akan dipergunakan untuk dituntut mampu untuk ikut serta dalam
memproduksi barang atau jasa. Di mengembangkan perekonomian
pihak lain pengetahuan tentang struktur negaranya terutama dalam melakukan
penduduk dan kondisi sosial ekonomi pengembangan dalam pertumbuhan
pada wilayah tertentu, akan sangat ekonomi Kabupaten Mamuju.
bermanfaat dalam memperhitungkan Kegiatan usaha mikro, kecil dan
berapa banyak penduduk yang dapat menengah (UMKM) merupakan salah
memanfaatkan peluang dan hasil satu bidang usaha yang dapat
pembangunan atau seberapa luas berkembang dan konsisten dalam
perekonomian nasional. Usaha mikro,

158
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP

kecil dan menengah (UMKM) menjadi produksi seperti pada era industri,
wadah yang baik bagi penciptaan tetapi lebih kepada pemanfaatan
lapangan pekerjaan yang direncanakan kreativitas dan penciptaan inovasi
baik oleh pemerintah, swasta dan melalui perkembangan teknologi
pelakunya usaha perorangan. informasi yang semakin maju. Industri
Penekanan pada tidak dapat lagi bersaing di pasar global
pengembangan potensi usaha mikro, dengan hanya mengandalkan harga
kecil dan menengah (UMKM) atau kualitas produk saja, tetapi harus
membawa pembahasan penelitian ini bersaing berbasiskan inovasi,
menuju konsep pengembangan kreativitas dan imajinasi.
ekonomi local yang kreatif melalui Hal yang paling sering terungkap
proses kewirausahaan yang dinamis, adalah keterbatasan modal fisik
serta kesejahteraan komunitas dan (finansial, struktur, dan infrastruktur)
usaha dalam rangka meningkatkan dan kesulitan dalam pemasaran,
kualitas hidup bagi semua yang berada kesulitan dalam pemasaran dapat
dalam komunitasyang terlibat langsung dilihat sebagai salah satu akibat dari
dalam pendirian usahausaha mikro, rendahnya kualitas pekerja dan
kecil dan menengah (UMKM). Menurut pengusaha serta keterbatasan
Yudhoyono (2009:58) ekonomi teknologi yang membuat produk-produk
gelombang keempat adalah kelanjutan Usaha mikro, kecil dan menengah
dari ekonomi gelombang ketiga dengan (UMKM) belum memiliki kualitas dan
orientasi pada kreativitas, budaya, serta harga yang kompetitif yang mampu
warisan budaya dan bersaing secara dalam tahapan
lingkungan.Sebelumnya Alvin cakupan wilayah di luar Kabupaten
berpendapat (2010:75) bahwa Mamuju.Pertumbuhan ekonomi pada
peradaban manusia terdiri dari tiga hakekatnya merupakan serangkaian
gelombang, gelombang pertama adalah usaha kebijaksanaan pemerintah dalam
abad pertanian, gelombang kedua mencapai suatu hasil yang positif yang
adalah abad industri dan gelombang berdampak kepada kesejahteraan
ketiga adalah abad informasi”. masyarakat.
Nilai ekonomi dari suatu produk Untuk itu usaha mikro, kecil dan
atau jasa pada sector usaha mikro, menengah (UMKM) yang saat ini
kecil dan menengah (UMKM) tidak lagi berkembang di Kabupaten Mamuju
ditentukan oleh bahan baku atau sistem adalah usaha laundry, pencucian mobil,

159
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP

bengkel sepeda motor, meubel dan 2. Kajian Pustaka


beberapa home industry atau usaha Pertumbuhan Ekonomi
rumahan yang menawarkan produk
Pertumbuhan ekonomi selama tiga
olahan maupun jasa. Pembangunan
dasawarsa yang lalu adalah
ekonomi di Kabupaten Mamuju dapat
kemampuan suatu negara untuk
dilihat dari beberapa indikator
meningkatkan atau mempertahankan
perekonomian, salah satu di antaranya
suatu Produk Domestik Bruto (PDB)
adalah tingkat pendapatan asli daerah
antara 5% sampai 7% lebih pertahun
dari sektor retribusi mengalami
selama jangka waktu yang lama
peningkatan dari tahun ketahun sejak
dimana keadaan ekonomi mula-mula
tahun 2014 sampai dengan 2018
relatif statis (Lincolyn, 2009:72). Seiring
hingga mencapai 85% (Data Badan
dengan perkembangan jaman,
Pusat Statistik Kabupaten Mamuju,
pengertian pembangunan ekonomi
2018). Selain itu dengan tingkat
mengalami perubahan dikarenakan
penyerapan tenaga kerja memberikan
ketika pembangunan ekonomi
kontribusi menurunnya tingkat
berorientasikan hanya pada PDB, tidak
pengangguran di Kabupaten Mamuju,
mampu memecahkan masalah
sehingga usaha mikro, kecil dan
pembangunan secara menyeluruh. Hal
menengah (UMKM) dianggap dapat
ini tampak pada taraf dan kualitas hidup
memberikan kontribusi terhadap
sebagian besar masyarakat yang tidak
pertumbuhan ekonomi Kabupaten
mengalami perbaikan meskipun target
Mamuju. Adapun yang menjadi tujuan
kenaikan PDB pertahun telah tercapai.
peneitian adalah Untuk mengetahui
Pertumbuhan usaha mikro, kecil dan Menurut Iskandar (2008:128) untuk

menengah berpengaruh terhadap menghitung berapa besarnya

pertumbuhan ekonomi Kabupaten pertumbuhan ekonomi suatu Negara,

Mamuju dan Untuk mengetahui maka data yang diperlukan dan

hubungan kolerasi Pertumbuhan usaha dipergunakan adalah pendapatan

mikro, kecil dan menengah berkolerasi nasional suatu Negara, untuk Negara

terhadap pertumbuhan ekonomi yang sedang berkembang umumnya

Kabupaten Mamuju. menggunakan Product Domestic Bruto


(PDB), sedangkan untuk Negara yang
telah maju umumnya menggunakan
Gross National Product (GNP)

160
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP

Pertumbuhan ekonomi suatu Pengertian Usaha Mikro, Kecil Dan


negara didefinisikan sebagai kenaikan Menengah (UMKM)

kapasitas dalam jangka panjang dari Menurut Tambunan,(2012:22)Usaha


negara yang bersangkutan untuk Mikro, Kecil Dan Menengah UMKM
menyediakan berbagai barang dan jasa adalah unit usaha produktif yang berdiri
ekonomi kepada sendiri, yang dilakukan oleh orang
penduduknya.Kenaikan kapasitas perorangan atau Badan Usaha
tersebut ditentukan oleh adanya disemua sektor ekonomi.Pada
kemajuan teknologi, institusional prinsipnya, pembedaan antara Usaha
(kelembagaan) dan ideologis terhadap Mikro (UMi), Usaha Kecil (UK), dan
berbagai keadaan yang ada (Todaro, Usaha Menengah (UM) umumnya
2007:82).Menurut pandangan ahli-ahli didasarkan pada nilai asset awal (tidak
ekonomi ada empat faktor yang termasuk tanah dan bangunan), omset
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi rata-rata pertahun atau jumlah pekerja
yaitu: jumlah penduduk, jumlah stok tetap.Di Indonesia, definisi UMKM
barang-barang modal, luas tanah dan diatur berdasarkan Undang-Undang
kekayaan alam serta tingkat teknologi Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
yang digunakan. Walaupun menyadari 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
bahwa pertumbuhan ekonomi Menengah. Definisi menurut UU No. 20
tergantung pada banyak faktor, Tahun 2008 tersebut adalah sebagai
ekonomi klasik terutama mencurahkan berikut :
perhatiannya kepada pengaruh
1. Usaha Mikro
pertambahan penduduk terhadap
pertumbuhan ekonomi.Dalam teori Usaha produktif milik orang perorangan
pertumbuhan, dimisalkan luas tanah dan/atau badan usaha perorangan
dan kekayaan alam adalah tetap yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
jumlahnya dan tingkat teknologi tidak sebagaimana diatur dalam Undang-
mengalami perubahan.Sedang Undang ini. Usaha Kecil adalah usaha
berdasarkan kepada teori pertumbuhan ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
klasik, dikemukakan suatu teori yang yang dilakukan oleh orang perorangan
menjelaskan hubungan antara atau badan usaha yang bukan
pendapatan per kapita dan jumlah merupakan anak perusahaan atau
penduduk. bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian

161
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP

baik langsung maupun tidak langsung dengan paling banyak aset Rp


dari usaha menengah atau usaha besar 500.000.000 tidak termasuk tanah dan
yang memenuhi kriteria Usaha Kecil bangunan tempat usaha memiliki hasil
sebagaimana dimaksud dalam Undang- penjualan tahunan dari Rp 300.000.000
undang. Usaha mikro adalah unit usaha hingga maksimum Rp 2.500.000.000.
yang memiliki aset paling banyak Rp
3. Usaha Menengah
50.000.000 tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha dengan hasil Usaha Menengah adalah usaha
penjualan tahunan paling besar Rp ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
300.000.000. yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau badan usaha yang
2. Usaha Kecil
bukan merupakan anak perusahaan
Usaha kecil diharapkan mampu atau cabang perusahaan yang dimiliki,
memberikan lapangan kerja baru. dikuasai, atau menjadi bagian baik
Jikapertumbuhan penyerapan tenaga langsung maupun tidak langsung
kerja oleh sektor usaha besar dan dengan Usaha Kecil atau usaha besar
menengah konsisten, makasasaran dengan jumlah kekayaan bersih atau
pengangguran bahkan jika hasil penjualan tahunan sebagaimana
pengembangan kewirausahaan dan diatur dalam Undang-undang. Usaha
penumbuhan unit usaha baru menengah adalah perusahaan dengan
dilaksanakan secara optimal, nilai kekayaan bersih lebih dari
pengangguran terbuka akan dapat Rp.500.000.000 hingga paling banyak
ditekan Adanya lapangan kerja dan Rp.100.000.000.000 hasil penjualan
meningkatnya pendapatan diharapkan tahunan di atas Rp.2.500.000.000.000
akan membantu mewujudkan milyar sampai paling tinggi Rp
masyarakat Indonesia yang sejahtera. 50.000.000.000

Sulit mewujudkannya apabila 4. Usaha Mikro, Kecil Dan


masyarakat hidup dalam kemiskinan Menengah (UMKM)

dan tingkat pengangguran yang tinggi, Pengertian usaha kecil di


akibat ketimpangan penguasaan Indonesia masih sangat beragam.
sumber daya produktif masih sangat Menurut Departemen Perindustrian dan
nyata.Usaha kecil dengan nilai aset Bank Indonesia (1990) mendefinisikan
lebih dari Rp. 50.000.000 sampai usaha kecil berdasarkan nilai asetnya,

162
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP

yaitu suatu usaha yang asetnya (tidak dengan karya seni budaya daerah
termasuk tanah danbangunan) bernilai setempat serta melibatkan masyarakat
kurang dari Rp 600.000.000. ekonomi lemah setempat secara
Sedangkan departemen Perdagangan ekonomis dan menguntungkan
mendefinisikan usaha kecil sebagai
Peranan Pertumbuhan Ekonomi
usaha yang modal kerjanya kurang dari Terhadap Pertumbuhan UMKM
Rp 25.000.000 Menurut Badan Pusat
Pembangunan ekonomi berbasis
Statistik (BPS), industri kecil adalah
usaha mikro, kecil dan menengah
usaha industri yang melibatkan tenaga
menjadiindustri kreatif dengan ide-ide
kerja antara 5 sampai dengan 19
inovatif potensial yang berkontribusi
orang.Sedangkan industri rumah
terhadap pembangunan produk barang
tangga adalah usaha industri yang
dan jasa. Industri kreatif menawarkan
memperkerjakan kurang dari 5 orang.
jasa yang dapat digunakan sebagai
Secara umum pengertian usaha
input dari aktivitas inovatif perusahaan
mikro, kecil dan menengah (UMKM)
dan organisasi baik yang berada di
adalah usaha yang memproduksi
dalam lingkungan industri kreatif
barang dan jasa yang menggunakan
maupun yang berada diluar industri
bahan baku utama berbasis pada
kreatif. Industri kreatif juga
pendayagunaan sumber daya alam,
menggunakan teknologi secara intensif
bakat dan karya seni tradisional dari
sehingga dapat mendorong inovasi
daerah setempat. Adapun ciri-ciri
dalam bidang teknologi
UMKM adalah bahan baku mudah
tersebut.Industri kreatif digambarkan
diperolehnya, menggunakan teknologi
sebagai kegiatan ekonomi yang penuh
sederhana sehingga mudah dilakukan
kreativitas.
alih teknologi, keterampilan dasar
Pertumbuhan ekonomi yang
umumnya sudah dimiliki secara turun
cepat dapat saja dilakukan dengan
temurun, bersifat padat karya atau
memfokuskan pada sektor-sektor
menyerap tenaga kerja yang cukup
usaha kreatif, tanpa harus diikuti
banyak, peluang pasar cukup luas,
penciptaan tenaga kerja yang
sebagian besar produknya terserap di
memadai.Pengalaman pembangunan
pasar lokal atau domestik dan tidak
selama Orde Baru memberikan ilustrasi
tertutup sebagian lainnya berpotensi
sepintas bagaimana mudahnya memicu
untuk diekspor, beberapa komoditi
pertumbuhan melalui pendekatan
tertentu memiliki ciri khas terkait

163
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP

usaha kreatif dan inovatif.Menurut Indonesia, sektor usaha mikro, kecil


Howkins (2011:71) ekonomi kreatif dan menengah (UMKM)mampu
merupakan pengembangan konsep menjadi katup pengaman dari ekses
berdasarkan aset kreatif yang akibat krisis.Walaupun harus diakui
berpotensi meningkatkan pertumbuhan pula, setelah krisis ekonomi berlalu,
ekonomi.Sedangkan menurut usaha mikro, kecil dan menengah
Wahyudi(2010:29) berpendapat industri (UMKM)tetap tidak mengalami
kreatif dapat mendukung kluster-kluster perubahan kebijakan yang
kreatif dalam mempertemukan berarti.Kontribusi usaha mikro, kecil
perusahaan publik dan swasta dengan dan menengah (UMKM)diakui juga
pertumbuhan perusahaan dan sosial diberbagai perekonomian
yang terbukti semakin populer di tingkat daerah.Pengembangan ekonomi lokal
kota. Menurut Wirawan (2012:47) adalah suatu proses yang dapat
mengemukakan industri kreatif dapat mencoba dan merumuskan
diartikan sebagai kumpulan aktivitas kelembagaan-kelembagaan daerah,
ekonomi yang terkait dengan peningkatan kemampuan sumber daya
penciptaan atau penggunaan manusia untuk menciptakan produk -
pengetahuan dan informasi.Kegiatan produk unggulan yang lebih baik,
kreatif yang terkait dengan kreasi pencarian pasar, alih pengetahuan dan
desain grafis, interior, produk, industri, teknologi, serta pembinaan industri
pengemasan, dan konsultasi identitas kecil dan kegiatan usaha pada skala
perusahaan.Desain fashion, kegiatan lokal.
kreatif yang terkait dengan kreasi Peranannya dalam mendorong
desain pakaian, desain alas kaki, dan laju pertumbuhan ekonomi dan
desain aksesoris mode lainnya. penyerapan tenaga kerja, sangat
Kontribusi UMKM Dalam besar.Dan pada banyak kasus di
Perekonomian Daerah beberapa negara sektor ini mampu
Menurut Navastara (2014:26) menggerakkansektor riil pada berbagai
mengemukakan bahwa kebijakan yang lapangan usaha, sehingga mampu
dipandang tepat dan strategis dalam memberikan kotribusi pada
rangka pembangunan potensi wilayah pembentukan pendapatan asli daerah
adalah kebijakan pengembangan (PAD).Pada krisis ekonomi 2009, peran
ekonomi lokal.Telah teruji dalam usaha mikro, kecil dan menengah
beberapa kali krisis ekonomi di (UMKM)dalam penyerapan tenaga

164
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP

kerjamasih bisa diandalkan. Rontoknya ekonomi maupun terhadap peningkatan


industri besar dan sektor formal kesejahteraan masyarakat di
padaumumnya, usaha mikro, kecil dan Kabupaten Mamuju. Dalam upaya
menengah (UMKM) merupakan pilihan pengembangan usaha mikro, kecil dan
yang paling rasional. Ini terjadi karena menengah (UMKM) ini maka
masalah struktur ekonomi pemerintah dengan instansi teknis yang
yangketergantungan pada ekonomi mempunyai tugas pokok dan fungsi
dunia sangat kuat. dalam pengembangan usaha mikro,
kecil dan menengah (UMKM) juga
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil
Dan Menengah (UMKM) berupaya mengajukan usulan-usulan
kegiatan kepada Pemerintah Daerah
Terkait dengan pengembangan
Pusat dan membuat beberapa program
ekonomi usaha mikro, kecil dan
atau rencana strategi demi kelancaran
menengah (UMKM) di Indonesia,
proses pengembangan usaha mikro,
Pemerintah mengeluarkan Inpres No. 6
kecil dan menengah (UMKM) tersebut.
Tahun 2009 tanggal 5 Agustus 2009
tentang Pengembangan Ekonomi Faktor Pendukung Usaha Mikro,
Kreatif. Dalam rangka mendorong Kecil Dan Menengah (UMKM)

percepatan pengembangan ekonomi Pengembangan pelaku usaha


kreatif di berbagai wilayah, khususnya mikro, kecil dan menengah (UMKM)
Kabupaten/Kota sebagai penghasil banyak mengalami dukungan
utama produk unggulan, maka perlu dariberbagai aspek. Seperti adanya
dilakukan percepatan ke arah program pendampingan dari unit kerja
pemanfaatan sumber daya ekonomi pemerintah maupun lembaga yang
lokal dan penggunaan produk yang dibentuk oleh pemerintah daerah
telah memperoleh sentuhan nilai sebagai mitrayang memberikan
tambahan secara optimal dan pengetahuan dan pengalaman
berkelanjutan. Kabupaten Mamuju terhadap pelaku industry pelaku usaha
memiliki potensi industri kreatif yang mikro, kecil dan menengah (UMKM)
melimpah untuk dapat dikembangkan, dengan mengadakan berbagai
Aisyah (2015:26). pelatihan, pembekalan, pembinaan,
Potensi tersebut pada gilirannya serta monitoring kepada para pelaku
akan berkolerasi dengan pelaku usaha mikro, kecil dan
pengembangan dan pertumbuhan menengah (UMKM). Kemudian dari

165
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP

kualitas sumber daya manusia sendiri dan pembinaan serta pembekalan


membuktikan bahwa kemampuan dan kepada para pelaku pelaku usaha
kreativitas pelaku pelaku usaha mikro, mikro, kecil dan menengah (UMKM)
kecil dan menengah (UMKM) yang untuk usaha pengembangan
dimiliki oleh setiap individu dapat industrikreatif ini. Namun masih
menjadikan industri kreatif semakin dibutuhkan partisipasi dari berbagai
diberdayakan.Potensi sumber daya pihak agar pengembangan industri
alam Kabupaten Mamuju juga dapat pelaku usaha mikro, kecil dan
menjadi faktor pendukung.Dengan menengah (UMKM) khususnya sektor
mengetahui intensitas pemanfaatan kerajinan ini dapat dilaksanakan sesuai
sumber daya alam yang ada, maka dengan apa yang diharapkan.
strategi pengembangan didalam
Konsep Pemberdayaan Usaha Mikro,
industri kreatif pelaku usaha mikro,
Kecil Dan Menengah (UMKM)
kecil dan menengah (UMKM) harus
Menurut Wirawan (2012:53)
memperhatikan aspek kebijakan
pemberdayaan usaha mikro, kecil dan
pengelolaan sumber daya alam yang
menengah (UMKM) merupakan
dibutuhkan dalam industri tersebut.
kemampuan suatu komoditas untuk
Menurut Aisyah
memasuki pasar luar negeri dan
(2015:26)terdapat pula faktor
kemampuan untuk dapat bertahan di
penghambat yang dianggap akan
dalam pasar tersebut, dalam artian jika
dalam menjalankan sektor pelaku
suatu produk mempunyai daya saing
usaha mikro, kecil dan menengah
maka produk tersebutlah yang banyak
(UMKM) seperti masalah permodalan,
diminati konsumen.Keunggulan dalam
kurangnya bahan baku yang
daya saing suatu komoditas
berkualitas, dan sarana prasarana
dikelompokkan menjadi dua macam,
pemasaran. Para pemilik usaha industri
yaitu keunggulan alamiah atau
pelaku usaha mikro, kecil dan
keunggulan absolut (natural advantage)
menengah (UMKM) mengaku untuk
dan keunggulan yang dikembangkan
masalah pemasaran masih dilakukan
(acquired advantage).
sebatas kemampuan mereka dengan
Menurut Barney (2009:64) ada
bekerjasama dengan orang-orang
tiga aspek yang mempengaruhi
terdekat atau yang mereka kenal.Pihak
pemberdayaan usaha mikro, kecil dan
pemerintah daerah sendiri mengaku
menengah (UMKM)dalam sebuah
sudah melakukan berbagai sosialisasi

166
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP

usaha kreatif yang dapat berdampak lingkup kompetitif, menciptakan


pada kinerja usaha yaitu faktor internal kemampuan organisasi dan
yang kuat, lingkungan eksternal, dan menetapkan tujuan pelaku bisnis dalam
pengaruh usaha itu sendiri.melalui pengembangan usaha.
pendekatan kompetisi dari suatu proses
3. Metode Penelitian
atau perspektif perilaku. Dalam
Jenis penelitian ini
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2009
menggunakan metode deskriptif
tentang Standar Proses, menyatakan
kuantitatif untuk menjelaskan kontribusi
bahwa, daya saing adalah kemampuan
usaha mikro, kecil dan menengah
untuk menunjukkan hasil lebih baik,
(UMKM) terhadap pertumbuhan
lebih cepat atau lebih bermakna.
ekonomi Kabupaten Mamuju. metode
Kemampuan yang dimaksud dalam
kuantitatif merupakan jenis data berupa
Permendiknas Nomor 41 tahun 2007
angka-angka mulai dari jumlah tahun
tersebut meliputi :
dan perhitungan pertambahan PDB
1. Kemampuan memperkokoh posisi
atau GNP perkapita.
pasarnya.
Adapun sumber data yang
2. Kemampuan menghubungkan
digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan lingkungannya.
data sekunder, data sekunder
3. Kemampuan meningkatkan kinerja
merupakan data yang telah
tanpa henti.
dikumpulkan dan telah menjadi
4. Kemampuan menegakkan posisi
dokumentasi. Data penelitian diperoleh
yang menguntungkan pada setiap
dari Dinas Koperasi UKM dan Badan
jenis usaha yang dijalankan.
Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Sebuah model konseptual untuk
Mamuju yaitu data yang diperoleh dari
daya saing usaha kreatif diusulkan
laporan-laporan serta dokumen-
yang terdiri dari lingkup kompetitif,
dokumen yang erat hubungannya
kemampuan organisasi perusahaan,
dengan kontribusi. kontribusi usaha
kompetensi kewirausahaan dan
mikro, kecil dan menengah terhadap
kinerja.Hubungan antara bidang
pertumbuhan ekonomi Kabupaten
kompetensi dan konstruksi lainnya
Mamuju.
dalam daya saing adalah pusat model
yang diusulkan dan dapat Alat analisis yang digunakan Uji
dihipotesiskan menjadi tiga tugas pokok Hipotesis Regresi Linear Sederhana.
kewirausahaan yaitu membentuk Alat analisis yang digunakan dalam

167
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP

penelitian ini adalah analisis regresi, bahwa secara parsial variable


yaitu menganalisis pengaruh variable independen tidak memiliki
bebas terhadap variable terikat. Secara pengaruh yang sihnifikan
umum, analisis regresi pada dasarnya terhadap variable dependen.
studi mengenai variable dependen 2. Jika nilai signifikan t < 0,005
(terikat) dengan satu atau lebih variable maka Ho ditolak dan menerima
independen (bebas) dengan tujuan Ha (koefisien regresi
untuk mengestimasi atau memproduksi signifikan). Ini berarti bahwa
rata-rata populasi atau nilai-nilai secara parsial variable
variable dependen berdasarkan nilai- independen tersebut
nilai variable independen yang mempunyai pengaruh yang
diketahui. signifikan terhadap variable
dependen.
Y = a x Bx
Dimana : Uji Kolerasi
a = konstanta Analisis ini dimaksudkan untuk
mengetahui nilai pearson coleration
b =Koefisien regresi (kemiringan)
hubungan antara variable X dan Y.
Y= variable terikat (pertumbuhan
pengujian untuk Uji Kolerasi antara lain:
Ekonomi) 1. Nilai Pearson Correlation 0,00 s/d
X = variable bebas (pertumbuhan UMKM) 0,20 = tidak ada kolerasi

Uji statistik t pada dasarnya 2. Nilai Pearson Correlation 0,21 s/d

menunjukan seberapa jauh pengaruh 0,40 = kolerasi lemah

satu variable penjelas atau dependen 3. Nilai Pearson Correlation 0,00 s/d

secara individual dalam menerangkan 0,20 = kolerasi sedang

variasi variable dependen. Pengujian 4. Nilai Pearson Correlation 0,00 s/d

dilakukan dengan menggunakan tingkat 0,20 = kolerasi kuat

signifikan sebesar 0,005 (α = 5%). 5. Nilai Pearson Correlation 0,00 s/d

Ketentuan penolakan atau penerimaan 0,20 = kolerasi sempurnah

hipotesis adalah sebagai berikut :


4. Hasil Dan Pembahasan
1. Jika nilai sifnifikan t > 0,005
Dari hasil perhitungan diperoleh
maka Ho diterima dan menolak
nilai koefisien 0,025 dengan nilai
Ha (koefisien regresi tidak
signifikan lebih besar 1,97 > 0,05.
signifikan). Hal ini menunjukan

168
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP

Karena sektor ekonomi yang lebih tingkat signifikasi lebih besar dari 5%
berpengaruh adalah UMKM yang atau 0,05 maka Ho diterima dan Ha
sudah ada atau yang sudah lama ditolak jadi dapat disimpulkan bahwa
bergerak, dapat dilihat pada tidak ada pengaruh yang signifikan
pendapatan PDRB UMKM tiap antara pertumbuhan UMKM terhadap
tahunnya meningkat dan adapun Pertumbuhan Ekonomi.
UMKM yang baru namun belum Berdasarkan dari hasil penelitian
perpengaruh terhadap kontribusi diatas bahwa pertumbuhan UMKM
pertumbuhan ekonomi.Namun tidak berpengaruh terhadap
berdasarkan hasil penelitian dan hasil pertumbuhan ekonomi dimana kita lihat
Uji regresi linear sederhana pada bahwa perkembangan pedapatan
pertumbuhan UMKM bertanda positif UMKM yang meningkat saat itu ialah
sebesar 0,025, artinya menunjukan UMKM yang sudah ada atau yang
setiap kenaikan 1% pertumbuhan sudah lama bergerak didalamnya dan
UMKM, maka pertumbuhan ekonomi adapun UMKM yang baru namun
juga mengalami peningkatan 0,025. belum perpengaruh terhadap kontribusi
Namun terdapat pada hasil perolehan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
data baik dari BPS maupun Koperasi Mamuju.
UKM bahwa kondiri pertumbuhan Sementara pada Uji Kolerasi
UMKM dan pertumbuhan Ekonomi bahwa hubungan X dan Y dapat dilihat
dalam 5 tahun terakhir mengalami dari nilai pearson correlation yaitu
fluktuasi dimana pada pertumbuhan sebesar 0,690 jika kita lihat dari
UMKM ditahun 2014 6,34%. pedoman derajat hubungan pearson
Sedangkan pada Pertumbuhan correlation terletak pada bagian nomor
Ekonomi pada akhir tahun 2018 4 yaitu jika nilai pearson correlation
Pertumbuhan Ekonomi mengalami 0,61 s/d 0,80 berarti tingkat hubungan
penurunan yaitu tahun 2017 mencapai antara variabel X dan Variabel Y
sebesar 7,43 % sedangkan tahun 2018 kolerasi kuat. Adapun kontribusi UMKM
hanya 6,17 %. terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Sementara berdasarkan Uji t Kabupaten Mamuju 2014-2018 yaitu
variable Pertumbuhan UMKM mengalami fluktuasi dimana pada tahun
menunjukan bahwa nilai signifikan 2014 kontribusi pendapatan UMKM
memiliki nilai signifikan 1,97 > 0,05. terhadap pertumbuhan Ekonomi
Dari dasar pengambilan keputusan jika meningkat mencapai 14,2 %

169
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP

sedangkan pada tahun 2015 hingga sudah lama bergerak


2018 mengalami penurunan, pada akhir didalamnya dan adapun UMKM
tahun yaitu 2018 13,12%. Namun untuk yang baru namun belum
tiap tahunnya dari dua sektor UMKM perpengaruh terhadap kontribusi
yaitu industry pengolahan dan pertumbuhan ekonomi di
perdagangan besar dan eceran Kabupaten Mamuju.
reparasi mobil dan sepeda motor pada 2. Hubungan X dan Y dapat dilihat
umumnya lebih eksis dari sektor-sektor dari nilai pearson correlation
lainnya. yaitu sebesar 0,690 jika kita lihat
dari pedoman derajat hubungan
5. Simpulan dan Rekomendasi
pearson correlation terletak pada
Adapun kesimpulan dari hasil bagian nomor 4 yaitu jika nilai
penelitian adalah sebagai berikut: pearson correlation 0,61 s/d 0,80
1. Bahwa variabel pertumbuhan berarti tingkat hubungan antara
UMKM (X) memiliki nilai variabel X dan Variabel Y
signifikan sebesar 1,97 nilai ini kolerasi kuat.
menunjukan bahwa nilai
Berdasarkan kesimpulan di atas,
signifikan lebih besar dari 0,05.
maka saran yang dapat diberikan
Jika tingkat signifikasi lebih
adalah:
besar dari 5% atau 0,05 maka
1. Bagi pemerintah, untuk
Ho diterima dan Ha ditolak jadi
meningkatkan peran UMKM
dapat disimpulkan bahwa tidak
dalam pertumbuhan ekonomi,
ada pengaruh yang signifikan
kerja sama antara pemerintah
antara pertumbuhan UMKM
selaku pembuat kebijakan dan
terhadap Pertumbuhan
masyarakat sebagai pelaku
Ekonomi.Berdasarkan dari hasil
UMKM mutlak diperlukan. Hal
penelitian diatas bahwa
ini dapat dilakukan dengan
pertumbuhan UMKM tidak
membuat rancangan program
berpengaruh terhadap
yang mampu mengembangkan
pertumbuhan ekonomi dimana
potensi maksimal UMKM.
kita lihat bahwa perkembangan
Selain itu perbaikan sarana dan
pedapatan UMKM yang
prasarana yang berhubungan
meningkat saat itu yaitu UMKM
dengan UMKM juga sangat
yang sudah ada atau yang

170
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP

dibutuhkan. Hendaknya UMKM peminjaman modal di awal


bukan lagi hanya dijadikan dan usaha.
dianggap sebagai usaha 3. Bagi akademisi dan peneliti
“sampingan”saja. Karena selanjutnya, dengan adanya
manfaat dari UMKM dapat hasil penelitian ini diharapkan
berdampak sangat besar. bisa dijadikan sebuah bahan
Karena itu, edukasi akan referensi untuk kegiatan
pentingnya kewirausahaan mengajarnya ataupun
dalam UMKM sangat penelitiannya. Dikarenakan
dibutuhkan. penelitian ini masih memiliki
2. bagi pemerintah daerah kekurangan seperti
diharapkan dapat memfasilitasi keterbatasan dalam
UMKM pemula dari memperoleh data dan periode
segipelatihan kewirausahaan, waktu yang digunakan hanya 5
pelatihan pengembangan tahun.
usaha, permodalan dan juga 4. Disarankan untuk penelitian
dapat membuka pasar skala yang akan datang dapat
nasional maupun internasional menambah variable bebas
karena UMKM sendiri dapat sebagai variable yang diteliti
membantu mengurangi agar dapat diperoleh hasil yang
pengangguran, menciptakan lebih akurat.
lapangan usaha, memberikan
kontribusi terhadap Pendapatan Daftar Pustaka

Asli Daerah (PAD) melalui pajak Alvin, 2010.Teori Pembangunan dan


yang harus dibayarkan serta Konsep Pertumbuhan Ekonomi
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
meningkatkan pertumbuhan
ekonomi daerah.Kemudian Aisyah (Nurul Fitriana), 2015.
Pengembangan Industri Kreatif
kepada pengusaha UMKM yang
Di Kota Batu.Universitas
memiliki tanah dan bangunan Brawijaya,Malang (Studi Tentang
diharapkan seluruhnya Industri Kreatif Sektor Kerajinan
Di Kota Batu)
mempunyai izin kepemilikan
usaha agar usahanya terdata Barney, 2009.Industri Kreatif Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah. ITB
dan dipermudah dalam proses

171
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP

Bandung: Inkubator Industri dan Kreatif. Jakarta: PT. Bumi


Bisnis Aksara

Ghalib Agfa (Polnaya), 2015 Strategi Simatupang, 2010.Pengantar Ekonomi


Pengembangan Ekonomi Lokal Pembangunan, Edisi III, LP3ES,
Untuk Meningkatkan Daya Saing Jakarta
Pada Ukm Ekonomi Kreatif Batik
Sugiyono, 2008. Penelitian Kuantitatif,
Bakaran Di Pati, Jawa Tengah.
Kualitatif dan R&D (Qualitative
Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
AndQuantitative Research
Universitas Diponegoro
Methods). Bandung: Alfabeta.
Semarang.

Helmsing, 2011.Mengkaji Kemiskinan Sukirno Sadono, 2008. Teori Ekonomi


dan Kesejahteraan Rumah Mikro Dan Makro, Penertbit
Tangga: Sebuah Panduan Rajawali Pers Pustaka
dengan Contoh dari Kutai Barat, Tambunan, 2011.Teori Ekonomi Makro,
Indonesia. CIFOR Fakultas Ekonomi Universitas
Howkins,2011.Administrasi Indonesia, Jakarta
Pembangunan Konsep, Dimensi, Todaro, 2007.Runtuhnya Teori
dan Strateginya Penerapan Pembangunan dan Globalisasi.
Usaha Kecil. Jakarta: PT. Bumi Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Aksara
Wahyudi, 2010.Pengantar Ekonomi
Iskandar Putong, 2008. Pengatar Mikro dan Makro. Jakarta.
Ekonomi Makro, Jakarta. Salemba Empat
Penerbit Mitra Wacana Media.
Wirawan, 2012.Ekonomi Untuk Negara-
Jhingan.M.L, 2014.Ekonomi Negara Berkembang,
Pembangunan Dan Penerjemah : Agustinus Subekti,
Perencanaan. Jakarta Penerbit Ed, Jakarta: Bumi Aksara
Rajawali Pers
Yudhoyono, 2009.Teori Ekonomi
Lincolyn Arsyad, 2009.Ekonomi lanjutan, Edisi Kedua.Jakarta.
Pembangunan. Penerbit STIE Salemba Empat
YKPN : Yogyakarta
Undang-Undang Republik Indonesia
Lukman, 2012.Analisis Pengaruh No. 20 Tahun 2008 tentang
Jumlah Penduduk, PDRB, IPM, Usaha Mikro, Kecil dan
Pengangguran Terhadap Tingkat Menengah.Pengertian usaha
Kemiskinan di Kabupaten/Kota mikromenurut Keputusan
Jawa Tengah. Semarang: Menteri Keuangan No.40 /
UNDIP KMK.O6 / 2010 tanggal 29
Navastara, 2014.Indonesia dalam Januari 2010
Menghadapi Era Baru Ekonomi

172

Anda mungkin juga menyukai