3.bab Ii
3.bab Ii
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Berpikir Kritis
a. Berpikir
manusia yang satu dan yang lain. Menurut Irdayanti (2018:19) Berpikir
“diakletis” artinya selama kita berpikir, pikiran kita dalam keadaan tanya
11
12
b. Berpikir Kritis
dua atau lebih informasi, misalkan informasi yang diterima dari luar dengan
yang berpikir kritis dapat dilihat dari bagaimana seseorang itu menghadapi
suatu masalah.” Begitu juga dengan pendapat Lestari (2016:14) berpikir kritis
yang masuk akal untuk memutuskan apa yang harus dilakukan sesuai
believe or do”. Menurut definisi ini, berpikir kritis menekankan pada berpikir
yang masuk akal dan reflektif. Berpikir yang masuk akal dan reflektif ini
juga menjelaskan Berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan
reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau
dilakukan.
mempunyai delapan komponen yang saling terkait yaitu (1) adanya masalah,
(2) mempunyai tujuan, (3) adanya data dan fakta, (4) teori, definisi, aksioma,
salah satu modal dasar atau modal intelektual yang sangat penting bagi
manusia. Salah satu tujuan berpikir kritis menurut Najla (2016:20) adalah
seseorang.
berikut:
2. Menganalisis argumen.
menjawab pertanyaan.
2. Memberikan alasan untuk suatu keputusan (the bases for the decision)
Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator yaitu (1) menilai kredibilitas
hasil observasi.
3. Menyimpulkan (inference)
Tahapan ini terdiri atas tiga indikator (1) membuat deduksi dan menilai
Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator yaitu (1) mendefinisikan dan
Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator (1) menduga, dan (2)
memadukan.
benar (Assesment).
(inferensi).
16
activities, the elements used in those activities, and the results educed,
suatu masalah.
informasi atau data yang ada, dimana penalaran ini disajikan dalam
bentuk argumen.
18
lainnya yaitu Eksplanasi dan Regulasi tidak digunakan dalam penelitian ini
Soal atau masalah dalam matematika terbagi menjadi dua, yaitu soal
rutin dan soal nonrutin. Aisyah (dalam Nur’Aini:2017) menuliskan bahwa soal
rutin adalah soal latihan biasa yang dapat diselesaikan dengan prosedur
yang dipelajari di kelas. Sedangkan soal nonrutin adalah soal yang untuk
tidak sejelas atau tidak sama dengan prosedur yang dipelajari di kelas. Soal
yang dapat digolongkan sebagai soal tidak rutin adalah soal Open Ended.
masalah.
masalah yang digunakan dalam soal-soal Open Ended adalah masalah yang
tidak rutin dan bersifat terbuka. Aspek keterbukaan dalam soal terbuka dapat
yakni:
(Sakti, dkk, 2016:2). Salah satu soal yang digunakan dalam pendekatan
Open Ended adalah jenis soal yang terbuka. Hal ini sesuai dengan pendapat
Dalam membuat soal Open Ended yang sesuai dengan materi yang
penugasan dengan kemungkinan jawaban benar lebih dari satu dan dapat
soal”. Hal ini sesuai dengan pendapat Huriyah (2017:51) “masalah Open
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah garis dan sudut.
Materi ini adalah materi yang diajarkan pada tingkat SMP kelas VII yaitu
pada semester dua. Materi garis dan sudut merupakan materi dasar yang
bahwa soal Open Ended adalah soal matematika yang memiliki lebih dari
satu jawaban atau cara penyelesaian yang benar, dalam penelitian ini soal
Open Ended yang yang digunakan berkaitan dengan materi garis dan sudut.
22
Dengan soal Open Ended diharapkan dapat membantu siswa agar terbiasa
3. AQ (Adversity Quotient)
dan cara mereka keluar dari kesulitan yang dihadapi. Maka dapat
beda.
prinsip dan impian tanpa mempedulikan apa yang sedang terjadi. Oleh
karena itu melalui AQ (Adversity Qoutient) akan dapat diketahui siapa yang
suatu pendakian. Kesuksesan adalah sejauh mana individu terus maju dan
hidup sehari-hari, sambil berpegang pada prinsip dan impian yang menjadi
suatu tujuan.
mewujudkan dua komponen yang praktis yaitu teori ilmiah dan aplikasi
kemalangan.
berpikir. Jika manusia mampu berpikir secara optimal maka ia akan dapat
itu ada hubungan antara Adversity Quotient (AQ) dan kemampuan berpikir
menimbulkan kesulitan.
kesulitan tersebut.
kehidupan seseorang.
tentang situasi yang baik atau buruk. Seseorang yang mempunyai daya
tahan yang tinggi akan memiliki harapan dan sikap optimis dalam
tinggi daya tahan yang dimiliki oleh individu, maka semakin besar
sesuatu hal yang bersifat sementara dan orang yang mempunyai daya
dalam 3 kategori AQ, yaitu: climber (AQ tinggi), camper (AQ sedang), dan
quitter (AQ rendah). Climber merupakan kelompok orang yang memilih untuk
terus bertahan dan berjuang menghadapi berbagai macam hal yang akan
terus menerjang, baik itu dapat berupa masalah, tantangan, hambatan, serta
hal-hal lain yang terus dapat setiap harinya. Camper merupakan kelompok
dan tantangan yang ada namun mereka berhenti karena merasa sudah tidak
digunakan lebih dari 7.500 orang dari seluruh dunia dengan berbagai macam
karier, usia, ras, dan budaya. Hasilnya ARP merupakan instrumen yng valid
didaftar. Dari setiap peristiwa disertai dua pertanyaan dan diberikan alternatif
yang diberi tanda plus dan ada yang diberi tanda minus. Pertanyaan yang
diberi tanda plus merupakan pertanyaan positif dan pertanyaan yang diberi
negatif yaitu: 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 24, 26, 28,
dan 29. ARP mengukur seluruh komponen AQ, yaitu Control (C), Original
and Ownership (O2), Reach (R), dan Endurance (E). Rentang skor masing-
masing komponen adalah 10 sampai 50. Cara menghitung skor ARP dengan
kesulitan tersebut.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Lieska Sukma Irdayanti pada tahun 2018
Dalam penelitian ini subyek yang diambil berdasarkan AQ, jadi akan ada
2. Penelitian yang dilakukan oleh Najla pada tahun 2016 dengan judul
C. Kerangka Berpikir
sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Oleh karena
itu matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar.
suatu ide atau gagasan setelah memahami suatu ide atau gagasan tersebut
yang perlu untuk dikembangkan agar meningkatnya kualitas apa yang ada
29
berpikir kritis orang tersebut. Dimana setiap orang memiliki tingkat kemauan
soal yang tepat untuk siswa. Salah satu soal yang dapat memberikan siswa
berpikir kritisnya secara optimal ialah soal Open Ended. Hal ini sesuai
kritis siswa yaitu soal terbuka (open ended)”. Soal Open Ended yaitu soal
matematika yang dialami oleh siswa tidak hanya kemampuan berpikir yang
baik dalam kehidupan. Oleh karena itu peneliti tertarik mengambil judul
Ended Ditinjau Dari Adversity Quotient (AQ). Berikut alur kerangka berpikir
Berpikir
Berpikir kritis
Ditinjau berdasarkan AQ