Oleh :
41820164 – Mochamad Fadly F
41820175 – Tsalisatun Khoerun Nisa
41820183 - Sarah Ananda Riztika
41820192 – Devi Delviani Lestari
41820195 – Fitria Febriani
Contents
BAB I.........................................................................................................................................................IV
A. Pengertian Generalisasi.................................................................................................................4
B. Macam – Macam Generalisasi.......................................................................................................4
1. Generalisasi sempurna...................................................................................................................4
C. Perbedaan Generalisasi dan Spesialisasi......................................................................................6
1. Generallisasi................................................................................................................................6
2. Spesialisasi...................................................................................................................................7
D. Generalisasi Ilmiah.........................................................................................................................7
E. Contoh Generalisasi.......................................................................................................................7
F. Kata Turunan dan Gabungan dari Generalisasi.........................................................................8
G. KESIMPULAN...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................10
BAB I
A. Pengertian Generalisasi
Beberapa pengertian generalisasi:
1. Generalisasi menurut Banks (1977: 26, 97), adalah pernyataan hubungan dua
konsepatau lebih. Pernyataan tersebut boleh terbentang dari yang sangat sederhana
ke yang sangat kompleks.
2. Generalisasi adalah kesimpulan yang ditarik secara induktif mengenai dua
hubungan fakta-fakta atau lebih yang melahirkan teori (Fuad Hasan, 1997: 10-11),
3. Generalisasi merupakan pernyataan yang menjelaskan hubungan antara
konsepkonsep yang berfungsi sebagai penbantu berfikir dan memahami, tidak
sekedar mendeskripsikan data, tetapi juga memberikan struktur (Sjamsuddin,
1996: 19).
Dari segi sifat yang dimilikinya, induksi tidak sempurna dibagi 2 macam, dalam kekuatan
putusan yang ternyata :
1. Dalam ilmu alam (sciences) putusan yang tercapai melalui induksi tidak sempurna
ini berlaku umum, mutlak jadi tak ada kecualinya. Hukum alam berlaku dengan
pasti. Hukum alam juga boleh disebut berlaku umum-mutlak (dalam lingkungan
alam itu). Hukum kepastian dan kemutlakan ini hanya berlaku dalam bidang
alamiah saja.Contoh : hukum air mengenai pembekuannya. "Air akan membeku
jika didinginkan". Dan ilmu tidak ragu-ragu untuk meramalkan tentang
pembekuan air ini karena bersifat pasti dan mutlak.
2. Jika ilmu mempunyai obyek yang terjadinya bias kena pengaruh dari manusia
yang sedikit banyaknya dapat ikut menentukan kejadian-kejadian yang menjadi
pandangan-pandangan ilmu, maka lain pula halnya. Ilmunya disebut ilmu sosial
serta obyek penyelidikannya mungkin terpengaruhi oleh kehendak manusia. Kalau
pada prinsipnya hukum alam tidak ada pengecualiannya maka hukum-hukum pada
ilmu sosial ini selalu ada kemungkinan kekecualiannya. ( Poedjawijatna, 2004 :
73-75 )Contoh : mahasiswa unikom, ada yang suka makan pecel, malahan banyak
yang suka makan pecel tetapi jangan segera diambil putusan umum, bahwa
mahasiswa Unikom itu semuanya suka makan pecel. Suka atau tidak suka makan
pecel itu sama sekali bukan sifat mutlak manusia di mana pun juga.
Generalisasi juga bisa dibedakan dari segi bentuknya ada 2 yaitu :
loncatan induktif dan yang bukan loncatan induktif. (Gorys Keraf, 1994 : 44-45)
1. Loncatan Induktif
Generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta,
namun fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Fakta-
fakta tersebut atau proposisi yang digunakan itu kemudian dianggap sudah mewakili
seluruh persoalan yang diajukan.Contoh : Bila ahli-ahli filologi Eropa berdasarkan
pengamatan mereka mengenai bahasa-bahasa Ido-German kemudian menarik suatu
kesimpulan bahwa di dunia terdapat 3.000 bahasa.
2. Spesialisasi
Spesialisasi adalah sebuah cara yang penting untuk menghasilkan pengetahuan
proposisional, dengan menerapkan pengetahuan umum, seperti teori gravitasi, untuk
anggota tertentu, seperti "saat saya melepas apel ini, apel tersebut akan jatuh ke lantai".
Spesialisasi adalah kebalikan dari generalisasi.
Spesialisasi berarti fokus pada aspek spesifik dari sesuatu yang lebih besar. Ini
dapat dikaitkan dengan produk, tugas, pekerjaan atau keahlian. Misalnya, ketika
perusahaan berspesialisasi pada produk tertentu, perusahaan fokus pada beberapa barang
daripada memproduksi semua barang yang mungkin dapat dihasilkan.
Konsep B adalah sebuah spesialisasi dari konsep A jika dan hanya jika:
setiap anggota dari konsep B juga merupakan anggota dari konsep A; dan
ada beberapa anggota dari konsep A yang bukan merupakan anggota dari
konsep B.
D. Generalisasi Ilmiah
Perbedaan utama dalam generalisasi ilmiah dengan generalisasi biasa yaitu terletak pada metode,
kualitas data, serta ketepatan perumusannya. Hal-hal penting dari generalisasi ilmiah, yaitu:
1. Pengamatan dilaukan dengan cermat dalam kondisi terbaik oleh orang yang ahli dalam
observasi dan mengenal baik subjek yang diselidiki; hasil dari pengamatan dicatat dengan
cepat, lengkap, akurat, dan dicek oleh observer lain.
2. Pengamatan harus bersifat eksperimental: dalam kondisi bervariasi dan dapat diamati satu
per satu.
3. Penggunaan instrumen untuk mengukur dan mencatat sehingga meminimalisir
kemungkinan kesalahan dan mendapatkan presisi yang lebih besar.
4. Pemeriksaan yang cermat, perbandingan, dan klasifikasi fakta.
5. Pernyataan generalisasi dalam istilah yang jelas, sederhana, dan tepat serta jika
memungkinkan dalam rumus matematika.
6. Pencarian menyeluruh, dalam variasi waktu, tempat, dan kondisi seluas mungkin untuk
fakta yang tidak akan konsisten dengan generalisasi. Tidak lupa juga publisitas, dunia
ilmiah diundang untuk mengkaji ulang, mengkritisi, dan menguji serta bergabung dalam
pencarian fakta yang tidak konsisten.
E. Contoh Generalisasi
1. Contoh Generalisasi paragraf
Setelah ujian fisik, 30 anak diperiksa untuk hasilnya. beberapa siswa lulus sesuai
dengan standar gelar yang lebih tinggi dari 70. Tetapi ada 6 siswa yang nilainya lebih
rendah dari 70 agar dinyatakan tidak lulus. Jadi bagi siswa yang gagal ujian akan
diulang atau diperbaiki sehingga nilainya lebih besar dari 70. Ujian korektif
sebenarnya sama dengan ujian sebelumnya. Namun, hanya ada sedikit perbedaan.
Penilaian yang dilakukan pada ujian korektif hanya mencapai nilai standar 70. Hal ini
dilakukan untuk membantu nilai siswa sehingga skor memenuhi standar yang berlaku.
Banyak orang mengkritik keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan
bakar. Ini karena kenaikan bahan bakar juga bisa menaikkan harga barang-barang
pokok lainnya. Termasuk kenaikan ongkos angkutan umum yang mengganggu
masyarakat. Barang-barang seperti bumbu masak dan beras juga naik karena kenaikan
harga bahan bakar. Diikuti oleh maraknya produk dasar lainnya seperti gas, listrik dan
lainnya. kemudian beberapa orang mengadakan demonstrasi karena mereka tidak
menyetujui keputusan presiden mengenai kenaikan bahan bakar, yang sangat
mengganggu bagi rakyat.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa generalisasi adalah suatu
kesimpulan yang didapat dalam suatu kejadian. Generalisasi juga terdapat berbagai jenis yang
sudah dijelaskan diatas seperti Generalisasi Sempurna dan Generelasasi Tidak sempurna. Tidak
sampai di macam - macam ternyata jika di tilik lebih jauh lagi ada juga beberapa kata gabungan
yang berhubungan dengan generalisasi. Disamping itu juga generalisasi memiliki perbedaan
dengan spesialisasi. Dimana dijelaskan bahwa spesialisasi itu lebih fokus pada aspek yang lebih
spesifik sedangkan generalisasi hanya membuat kesimpulan dalam suatu kejadian
DAFTAR PUSTAKA
SCOTT, Kenneth E. The dual banking system: A model of competition in regulation. Stanford Law Review,
1977, 1-50.
Razavi-Shearer, D., Gamkrelidze, I., Nguyen, M. H., Chen, D. S., Van Damme, P., Abbas, Z., ... & Ryder,
S. D. (2018). Global prevalence, treatment, and prevention of hepatitis B virus infection in 2016: a
modelling study. The lancet Gastroenterology & hepatology, 3(6), 383-403.
Sujito, S., BUDİHARSO, T., SOLİKHAH, İ., & MUTAQİN, W. M. (2019). The effect of analogy variations on
academic writing: How Indonesian EFL students perform with different cognitive styles. Journal of Social
Studies Education Research, 10(1), 116-132.
Mansur, Rosichin. "Filsafat Ilmu Filsafat Idola Masa Depan." Al-GHAZWAH 1.1 (2017): 39-56.
NYHETER, Dagens. Chou En-lai, 256, 271 Chu Wen-djang, 255n Classification, linguistic, 18-19
Codification, 37, 59, 98, 106, 165, 168. See also Standardization. Terminology (India), 58.59: 61-65.
http://aatmandai.blogspot.com/2012/05/generalisasi.html?m=1
http://afirmanto.blogspot.com/2010/04/generalisasi-macam-macam-generalisasi.html?m=1
https://majalahpendidikan.com/contoh-generalisasi/
https://m.liputan6.com/hot/read/4604286/generalisasi-adalah-membentuk-kesimpulan-secara-
umum-berikut-penjelasannya