Anda di halaman 1dari 10

PAPER GENERALISASI DALAM LOGIKA

Nama Anggota:
Adrian Conrad O. (0701520037)
Andi Dewangga (0701520038)
Hanny Indah P. (0701520039)
Januar Rahman M. (0701520040)
Khalisha Ramadhyah P.D. (0701520041)
Muhammad Hafiz Razan (0701520021)
Nayla Berlianti Puspadewi (0701520035)
Putri Anggita (0701520023)
Qolbi Ramadhan (0701520024)
Reisya Safa K. (0701520026)
Sabbihisma (0701520027)
Salsabila Qudsy (0701520028)
Tarisa Suwaebah M. (0701520030)
Zulva Fauziah N. I. (0701520033)

Kelas: HE20A

MATA KULIAH LOGIKA HUKUM (LEGAL REASONING)


PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA
2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 3


BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................... 4
C. TUJUAN PENULISAN ....................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. DEFINISI GENERALISASI ............................................................................................... 5
B. MACAM-MACAM GENERALISASI ............................................................................... 5
C. PENGATURAN GENERALISASI ..................................................................................... 6
D. CONTOH DARI GENERALISASI .................................................................................... 7
E. PENYELESAIAN MASALAH GENERALISASI ............................................................. 8
BAB III ........................................................................................................................................... 9
KESIMPULAN ............................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 10
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Alhamdulillah Puji syukur kami


ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat, karunia serta nikmat-Nya kami dapat
menyelesaikan Paper Generalisasi Dalam Logika. Serta, tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih
kepada Bapak Zuhad Aji Firmantoro S.H., M.H. selaku dosen mata kuliah Logika Hukum di
semester 3 yang telah membimbing kami dan mengajarkan semua materi terkait Logika Hukum.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna dan banyak
terdapat kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkaitan dengan materi pembahasan maupun secara
sistematis. Walaupun begitu, kami sudah berusaha dengan semaksimal terus berkeinginan dalam
menyempurnakan ke arah yang positif dan sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar.
Semoga isi makalah ini dapat menambah ilmu serta wawasan para pembaca dan kami
mengharapkan kritik yang membangun dari para pembaca agar kesalahan yang ada dapat
diperbaiki sebagaimana mestinya. Kami juga berharap semoga Bapak Zuhad Aji Firmantoro S.H.,
M.H. dapat menerima makalah ini meskipun dengan segala kekurangannya dan semoga kami
mendapatkan nilai tugas yang memuaskantentang pembahasan Generalisasi sesuai dengan apa
yang sudah dikerjakan.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Generalisasi dikatakan sama dengan prosedur berpikir induksi tidak lengkap.
Dalam generalisasi sendiri juga merupakan prosedur berpikir dengan melihat beberapa hal
khusus (tidak semua) untuk kemudian disimpulkan secara umum. Dalam hal ini
Generalisasi mempunyai banyak macam yang pertama generalisasi sempurna dan yang
kedua adalah generalisasi tidak sempurna. Generalisasi juga merupakan bagian dari ilmu
dasar dasar logika, oleh karena itu dilihat dari namanya saja general yang memiliki arti
umum dan bisa kita simpulkan pengertian dasar yang mengumumkan. Namun dalam
kehidupan sehari-hari sering kali kita menemukan dan melakukan generalisasi namun
kadang kita yang belum mengetahui asal atau ilmu dasarnya. Manusia sendiri mempunyai
akal pikiran banyak ilmu pengetahuan mereka miliki tetapi terkadang mereka tidak
menyadari sepenuhnya dan justru mengabaikannya. Oleh karena itu saat seseorang
menganalisis dari suatu fenomena atau kejadian justru hanya menyimpulkan yang hanya
bersifat umum dan di saat itulah dalam kajian ilmu logika bisa disebut dengan
Generalisasi.1

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Generalisasi dan macam-macamnya?
2. Bagaimana pengaturan mengenai Generalisasi?
3. Bagaimana contoh masalah Generalisasi?Bagaimana penyelesaian masalah
Generalisasi?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memahami dan mengetahui pengertia Generalisasi
2. Untuk mengetahui macam-macam Generalisasi dan contoh masalah Generalisasi.

1
Poedjawijatna. Logika Filsafat Berpikir. Jakarta: Rineka Cipta. 2004.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI GENERALISASI

Generalisasi merupakan bagian dari penalaran induktif (Inductive Reasoning). Penalaran


induktif yaitu membuat kesimpulan umum berdasarkan pengamatan, data, fakta yang spesifik
(khusus) dengan tujuan untuk generalisasi. Generalisasi merupakan proses penalaran yang
bertolak dari fenomena khusus menuju kesimpulan umum. Generalisasi merupakan pernyataan
yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Selanjutnya, dari
sejumlah fakta atau gejala khusus yang diamati tersebut maka kemudian ditarik kesimpulan
umum tentang sebagian atau seluruh gejala yang diamati itu.
Dalam buku Logika, Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari
sejumlah fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena
sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki. (Mundiri, 1994:127). Menurut Gorys
Keraf dalam buku Argumentasi dan Narasi, Generalisasi adalah suatu prosespenalaran yang
bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yangbersifat
umum yang mencakup semua fenomena tadi. (Gorys Keraf, 1994:43). Sama halnya dalam
buku Dasar-Dasar Logika yang menyatakan bahwa generalisasi adalah “sesuatu yang
beberapa kali terjadi dalam kondisi tertentu, dapat diharapkan akan selalu terjadi
apabilakondisi yang sama terpenuhi” (Surajiyo dkk, 2005:240). Oleh karena itu, hukum yang
dihasilkan oleh penalaran generalisasi tidak pernah sampai kepada kebenaran pasti tetapi hanya
sampai kepada kebenaran kemungkinan besar.2

B. MACAM-MACAM GENERALISASI
Berdasarkan kuantitas fenomena yang menjadi dasar penyimpulan, generalisasi dibedakan
menjadi dua, yaitu:

2
Ibid.
1) Generalisasi Sempurna
Generalisasi sempurna adalah yang mana seluruh fenomena yang menjadi dasar
penyimpulan yang diselidiki.

Misal: Setelah kita memperhatikan jumlah hari pada setiap bulan tahun Masehi
kemudian disimpulkan, bahwa semua bulan Masehi mempunyai hari tidak lebih dari
31. Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena yaitu jumlah hari pada setiap bulan
kita selidiki tanpa ada yang kita tinggalkan. Generalisasi sempurna ini memberikan
kesimpulan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tentu saja tidak praktis dan tidak
ekonomis. (Mundiri, 1994:129).

2) Generalisasi Tidak Sempurna


Generalisasi tidak sempurna adalah di mana kesimpulannya diambil berdasarkan
sebagian fenomena yang kesimpulannya berlaku juga bagi fenomena sejenis yang
belum diselidiki.

Misal: Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia adalah menusia yang suka
bergotong-royong kemudian diambil kesimpulan, bahwa bangsa Indonesia adalah
bangsa yang suka bergotong-royong, maka penyimpulan ini merupakan generalisasi
sebagian (probabilitas)

C. PENGATURAN GENERALISASI

Penganturan atas generalisasi sendiri ditujukan untuk menguji apakah generalisasi yang
dihasilkan itu cukup kuat untuk dipercaya. Yang karena hal ini dapat dikakukan beberapa
evaluasi, yaitu:3
I. Q: Apa sampel yang digunakan secara kuantitatif cukup mewakili?
A: Semakin banyak jumlah fenomena yang digunakan semakin kuat kesimpulan yang
dihasilkan, meskipun tidak boleh menyatakan dua kali jumlah fenomena individual

3
Agil, Devi, Sinta, Widiana. “Generalisasi”. September, 2016.
akan menghasilkan dua kali keterpercayaan. Sejatinya memang bukan ukuran yang
pasti berapa jumlah fenomena individual yang diperlakukakn untuk dapat mengasilkan
kesimpulan yang terpercaya.
II. Q: Apa sampel yang digunakan cukup bervariasi?
A: Untuk mementukan kadar minat dankesadaran berkoperasi sebagai sistem ekonomi
yang diharapkan bagi bangsa Indonesia, rasanya harus diteliti dari berbagai suku
bangsa, berbagai lapisan penghidupan, dan berbagai pendidikan. Semakin banyak
variasi sampel, semakin kuat juga kesimpulan yang dihasilkan.
III. Q: Apa dalam generalisasi itu diperhitungkan hal-hal yang menyimpang dengan
fenomenaumum atau tidak?
A: Kekecualian harus diperhitungkan juga, terutama kalau kekecualian yang
jumlahnyabcukup besar. Dalam hal kekecualian yang cukup besar tidak mungkin
diadakan generalisasi. Kalau kekecualian sedikit jumlahnya harus dirumuskan dengan
hati-hati;kata-kata seperti semua, setiap, selalu, tidak semuanya, sebagian besar,
kebanyakan; harus berdasar atas pertimbangan rasional yang cermat. Semakin cermat
faktor-faktor pengecualian dipertimbangkan, semakin kuat kesimpulan yang
dihasilkan.
IV. Apa yang dirumuskan konsisten dengan fenomena individual, tidak boleh memberikan
tafsiran menyimpang dari data yang ada. Semakin banyak yang ditinggalkan, semakin
lemah kesimpulan yang dihasilkan

D. CONTOH DARI GENERALISASI

1) Contoh Masalah Generalisasi Umum


a. Leonardo Di Caprio adalah aktor film Hollywood, dan ia memiliki wajah yang
tampan.
b. Robert Pattinson adalah aktor film Hollywood, dan ia memiliki wajah yang tampan.
Generalisasi: semua bintang film Hollywood memiliki wajah yang tampan
2) Contoh Masalah Generalisasi Sempurna
Setiap satu minggu dalam satu bulan memiliki hari tidak lebih dari tujuh. Dalam
penyimpulan ini keseluruhan fenomena yaitu jumlah hari pada setiap satu minggu kita
selidiki satu persatu tanpa adanya yang ditinggalkan.
Kesimpulan dari generalisasi sempurna merupakan suatu kebenaran yang tidak dapat
diganggu gugat.

3) Contoh Masalah Generalisasi Tidak Sempurna


Beberapa pantai di Pulau Jawa mengalami keadaan pasang laut, maka seluruh pantai di
Pulau Jawa mengalami pasang laut. Hal ini merupakan kesimpulan dari adanya
keadaan ganjil yang terjadi di salah satu pantai Pulau Jawa, di mana kesimpulan ini
diambil secara garis besar sebelum diselidiki lebih lanjut. Karena hanya beberapa
pantai yang diselidiki dan tidak secara menyeluruh.

E. PENYELESAIAN MASALAH GENERALISASI

Terdapat empat tahap dalam penyelesaian masalah generalisasi, yaitu:4


a) Membaca masalah (read),
b) Mengeksplorasi (explore),
c) Menyelesaikan masalah (solve),
d) Memeriksa dan menyimpulkan (review and extend).

Sedangkan Polya menjelaskan langkah-langkah pemecahan masalah lagi dalam 4 tahap


serupa yaitu:
a) Understanding the problem (menyusun rencana),
b) Devising a plan (melaksanakan rencana),
c) Carrying out the plan, dan
d) Looking back (memeriksa kembali).

4
Septhiana Indra Kusumaningtyas, Dwi Juniati, Agung Lukito, 2017, “Pemecahan Masalah Generalisasi Pola
Siswa Kelas VII SMP Ditinjuau dari Gaya Kognitif Field Independent dan Field Dependent”, diakses pada 28
November 2021 melalui journal.unnes.ac.id
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan tulisan diatas dapat disimpulkan bahwa Generalisasi adalah proses penalaran
yang bertolak dari sejumlah fenomena individual menuju kesimpulan umum. Fenomena yang
diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Generalisasi dibagi menjadi dua bagian yaitu generalisasi sempurna(kesimpulan yang pasti
yang tidak dapat diganggu gugat) dan generalisasi tidak sempurna(kesimpulan yang hanya diambil
dari satu sumber tidak melihat dari sumber lainya). Adapun beberapa contoh generalisasi
sempurna yaitu setiap satu minggu dalam satu bulan memiliki hari tidak lebih dari tujuh. Maksud
dari pernyataan tersebut bahwa generalisasi sempurna ialah suatu kebenaran yang tidak dapat
diganggu gugat. Adapun contoh lain dari generalisasi ialah generalisasi tidak sempurna, beberapa
pantai di pulau Jawa mengalami keadaan pasang laut maka seluruh pantai di pulau Jawa
mengalami pasang laut, maksud dari pernyataan tersebut bahwa kesimpulan ini diambil secara
garis besar sebelum diselidiki secara lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA

Agil, dkk. (2016, September). Generalisasi. Retrieved from academia.edu:


https://www.academia.edu/28954062/Makalah_Generalisasi_Logika
Poedjawijatna. (2004). Logika Filsafat Berpikir. Jakarta: Rineka Cipta.
Septhiana Indra Kusumaningtyas, D. J. (2017). Pemecahan Masalah Generalisasi Pola Siswa Kelas
VII SMP Ditinjuau dari Gaya Kognitif Field Independent dan Field Dependent.
Soekadijo, R. (1991). Logika Dasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai