RESUME
PENGETAHUAN DAN SCIENCE
DOSEN PEMBIMBIMBING :
Dr. Anggorowati, S.Kep, M.Kep, Sp.Mat
Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
Pengetahuan ialah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
indera manusia yaitu : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, segala sesuatu yang diketahui
c. Menurut Pudjawidjana
Pengetahuan memiliki Definisi sebagai reaksi dari setiap orang dan di terima dengan
rangsangan terhadap alat terkait kegiatan indera penginderaan jauh di objek tertentu.
Pengetahuan dapat di artikan yang mana di dapatkan dari nilai karena terbiasa dari
2. Bentuk Pengetahuan
Dilihat dari jenisnya, ada dua jenis pengetahuan, yaitu Pengetahuan Explicit dan
a. Tacit
seseorang)
b. Explisit
1) Dapat dikodifikasi/formulasi
4. Karakteristik Science
3) Ilmu bersifat Obyektif, artinya prosedur kerja atau cara penggunaan metode ilmu
secara pribadi
1) Bersifat Rasional, karena hasil dari proses berpikir dengan menggunakan akal
(rasio)
2) Bersifat Empiris, karena ilmu diperoleh dari dan sekitar pengalaman oleh panca
indera
3) Bersifat umum, hasil ilmu dapat dipergunakan oleh manusia tanpa terkecuali
penelitian selanjutnya
1) Objektif
Sains itu objektif artinya, sains tidak boleh mengatasnamakan pokoknya, dalam
sebuah objek yang sedang diteliti/ dipelajari dengan suatu cara dimana hasilnya
Logis, berkaitan dengan logika. Logika adalah suatu cara dan kemampuan berfikir
Wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas Logika berasal dari kata Yunani
kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan
lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat.
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin:logica scientia) atau
Istilah logis dan rasional sangat tidak asing. Dua kata tersebut setidaknya dalam
satu hari punya porsi sendiri untuk masuk ke telinga atau mata baca kita. Terkesan
memang tidak ada perbedaan, sama persis barangkali. Versi kamusnya, kalau kita
mencari kata logis; benar menurut penalaran, sedangkan rasional; cocok dengan
akal. Tipis sekali. Namun saya rasa penting untuk membuat kapling tersendiri
dalam membahas perbedaan kata ini. Paling tidak kita dapat mengetahui posisi
sains menurut sudut pandang Islam serta keseimbangan porsinya dalam hidup di
dunia. Kurang lebihnya pembedaan tersebut diawali dengan teori Kant, yang
menyatakan bahwa rasional itu adalah kebenaran akal yang diukur dengan hukum
alam. Atau dengan kata lain, rasional adalah pemikiran yang baru disebut masuk
akal, jika tolak ukurnya hukum alam. Salah satu penjelasannya akan kita dapati
dari cerita Nabi Ibrahim yang tidak hangus dibakar api. Menurut hukum alam hal
tersebut tidak rasional karena Nabi Ibrahim termasuk materi yang hangus jika
dibakar. Di lain sisi, kita dapati fakta tentang pesawat terbang yang tetap bisa
menjulang tinggi ke langit walaupun beratnya ratusan ton. Ya, karena telah
dirancang sesuai dengan hukum alam, dan itu rasional. Dapat ditegaskan lagi,
bahwa akal pastinya diukur dengan hukum alam, dan kebenaran rasional tersebut
Sementara itu tentang logis, kebenarannya dibagi menjadi dua. Yang pertama
yang kedua ini titik tolaknya bukan pada hukum alam, tetap pada argumen. Bila
argumennya masuk akal, maka dapat diterima. Dengan kata lain, ukuran
bersifat abstrak, meskipun melawan hukum alam, yang karena logis tetap sah dan
3) Memiliki metode
pengetahuan disebut metode ilmiah. Metode ilmiah di gunakan untuk meneliti dan
ilmiah oleh seluruh pakar ilmu pengetahuan yang berlaku sampai ada bukti baru
yang menentang atau menggugurkannya. Ada dua hal yang kiranya cukup jelas
membedakan antara suatu teori ilmu pengetahuan deng klaim opini biasa, yakni
hakikat dari kesimpulan yang dibuat oleh metode yang digunakan untuk sampai
4) Bersifat sistematis
harus tersusun secara sistematis dari yang sederhana hingga yang kompleks yang
diatur sedemikian rupa sehingga yang satu dan yang lainnya dapat saling
segala usaha untuk menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang
teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh,
obyeknya.[14]
5) Bersifat Universal
disajikan dalam ilmu pengetahuan harus berlaku secara umum dan diterima di
Tidaklah bisa dikatakan sebuah ilmu pengetahuan apabila hanya terdapat dapat
pada daerah tertentu yang diyakini oleh orang orang pada tertentu. Pengakuan dari
Artinya pernyataan yang berupa kebenaran dalam ilmu pengetahuan tidak bersifat
mutlak, tetapi bersifat terbuka atau verifikatif. Sehingga bila suatu masa di
temukan bukti-bukti baru yang tidak mendukung kebenaran yang semula maka
teori tersebut dapat di tumbangkan untuk memberi tempat pada kebenaran yang
baru yang lebih relevan. Suatu teori dianggap memadai jika teoritersebut dapat
teori. Jika suatu teori tidak dapat difalsifikasi dan tidak ditemukan bukti-bukti
yang nyata maka teori itu dianggap sebagai dokma dan tidak berguna.