Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah
konsep elastisitas. Dengan adanya pemahaman elastisitas, apa yang akan terjadi
terhadap permintaan dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi
pada “keseimbangan harga” bila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva berubah?
Dan beberapa besar pengaruhnya?

Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi


terhadap perubahan kondisi yang ada.Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan
perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan
permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.

1.2     Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengetahui Elastisitas permintaan dan koefisien elastisitas
permintaan ?
2. Bagaimana cara menentukan Elastisitas sepanjang kurva permintaan ?
3. Bagaimana cara menentukan Elastisitas dan hasil penjualan ?
4. Bagaimana cara mengetahui Jenis Elastisitas harga yang lain ?
5. Cara menentukan Elastisitas penawaran dan koefisien Elastisitas penawaran?

1.3 Tujuan
1. Memahami  Elastisitas permintaan dan koefisien elastisitas permintaan.
2. Memahami Bagaimana cara menentukan Elastisitas sepanjang kurva
permintaan.
3. Memahami Bagaimana cara menentukan Elastisitas dan hasil penjualan.
4. Memahami Bagaimana cara mengetahui Jenis Elastisitas harga yang lain.
5. Memahami Elastisitas penawaran dan koefisien Elastisitas penawaran.

0
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sumbangan Analisis Elastisitas Permintaan.

Mengtahui sampai mana responsifnya perubahan permintaan sebagai akibat


perubahan harga perlu juga diperhatikan dalam analisi ekonomi. Dengan
mengetahui besarnya elastisitas dapat diramalkan perubahan yang akan terjadii di
pasar, yaitu bagaimana harga dan jumlah barang yang diperjual belikan berubah
apabila terjadi perubahan dalam penawaaran. Contoh di bawah dapat
menunjukkan dengan jelas bahwa perubahan penawaran menimbulkan akibat
yang sangat berbeda terhadap jumlah penjualan apabila elastisitasnya berdeda.

DUA KASUS PERUBAHAN PENAWARAN.


Dalam Gambar 5.1 ditunjukkan dua kasus yang menggabarkan akibat dua
kasus yang menggambarkan akibat perubahan pnawaran terhadap harga dan
jumlah barang yang diperjualbelikan. Dalam gambaran tersebut terlihat penawaran
bergeser ke kiri dan pergeserannya adalah sama besarnya. Dalam kasus (i) kurva
permintaan landai (tidak terlalu curam) dan dalam kasus (ii) kurva permintaan
menurun dengan curam. Perbedaan dalam kurva permintaan diantara kedua kasus
diatas ternyata menimbulkan akibat yang berbeda terhadap perubahan harga dan
jumlah barang yang diperjualbelikan walaupun bentuk kurva penawaran adalah
sama dan pergeserannya juga bersaman.
Dalam kasus (i) pada mulanya dimisalkan kurva penawaran adalah SS dan
kurva permintaan adalah DD. Maka keseimbangan berada pada titik E. Harga
adalah P dan jumlah barang yang diperjual belikan adalah Q.
Gambar 5.1

Jika kurvanya bergeser dari SS menjadi S1S1 maka keadaan keseimbangannya


yang baru ditunjukkan oleh titik E1. Dengan demikian pergeserannya kurva

1
penawaran menyebabkan harga naik dari P ke P1 dan jumlah barang yang diperjual
belikan berkurang dari Q menjadi Q1.
Dalam kasus (ii) perubahan yang berlaku juga sama sifatnya dengan dalam
kasus (i), yaitu pergeseran kurva penawaran dari SS menjadi S 1 S1 menyebabkan
keadaan keseimbangan pindah dari titik E ke titik E1. Perpindahan ini berarti berarti
harga naik dari P ke P1 dan jumlah yang diperjualbelikan berkuramg dari Q menjadi
Q1. Namun demikian, kalau dibandingkan perubahan dalam kasus (ii) dengan
perubahan kasus (i) dengan nyata dapat dilihat bahwa pergeseran dalam
penawaran menimbulkan akibat yang berbeda terhadap perubahan harga dan
juml;ah barang yang harus diperjual belikan. Secara umum kita dapat
mengemukakan dua kwsimpulan berikut:
● Apabila permintaan agak datar bentuknya (landai), suatu pergeseran kurva
penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang sedikit, tetapi
perubahan jumlah yang diperjualbelikan cukup besar.
● Apabila permintaaan bentuknya menurun dengan sangat curam, suatu
pergeseran keatas kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga
yang besar, tetapi perubahan jumlah yang diperjualbelikan adalah relatif
kecil.
Apakah manfaat dari kedua kesimpulan diaatas kepada perusahaan dan
pemerintah? Kepada perusahaan faktor tersebut dapat menjadi landasan dalam
menyusun kebijakan penjualannya. Apabila diketahui sifat responsif permintaan
apabila berlaku perubahan harga, dapatlah perusahaan menentukan apakah perlu
menaikkan produksi, atau tidak, untuk menaikkan hasil penjualannya. Kalau
permintaan adalah seperti dalam kasus (i) menaikkan produksi dan penawaran
merupakan tindakan yang bijaksana karena langkah tersebut akan menimbulkan
pertambahan dalam hasil penjualan. Tetapi sekiranya sifat permintaan terhadap
reproduksinya adalah seperti dalam kasus (ii), pertaambahan penawaran akan
merugikan perusahaan karna hasil penjualan akan berkurang.
Kepada pemerintah, kedua kesimpulan diatas dapat menjadi alat untuk
meeramalakan kesuksesan dari kebijakan ekonomi yang akan dilaksakannya.
Misalnya pemerintah ingin mengurangi impor. Kalau permintaan keaas barang
impor tersebut adalah seperti kasus (i) pengurangan impor tidak banyak menaikan
harga barang tersebut. Keadaan iu berarti kenaikan harga yang berlaku tidak
berlalu membebankan konsumen. Sebaliknya, sekiranya permintaan keatas barang
impor tersebut adalah seprti dalam kasus (ii) tindakan pemerintah akan sangat
merugikan kenaikan yang tinggi. Dengan demikian konsumen menanggung beban
yang sangat besar sebagai akibat dari tindakan pemerintah tersebut.

2
2.2 KOEFISIEN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN HARGA
Dalam analisis, elastisitas permintaan harga lebih kerap dinyatakan sebagai
elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah
diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas
permintaan. Dibawah ini diterangkan dua cara untuk menghitung koefisien
elastisitas permintaan.
RUMUS UNTUK MENGHITUNG KOEFISIEN ELASTISITAS
Dalam menganalisis akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang
yang diminta adalah sangat berguna apabila dihitung koefisien elastisitas
permintaan, atau E. Rumus dan cara penghitungannya diuraikan dalam contoh
berikut.
RUMUS PENGHITUNGAN
Koefisien elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang menggambarkan
sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang diminta apabil dibandingkan
dengan perubahan harga. Koefisien elastisitas permintaan dihitung dengan
menggunakan rumus dibawah ini:
Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta
Ed = persentasi perubahan harga
Misalnya harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminta
berubah dari Q menjadi Q1. Dengan pemisah ini rumus diatas dapat dicatakan
sebagai berikut:
Q1 – Q
Ed = Q
P1 – P
P
Dengan rumus yang telah diterangkan diatas sekarang dapatlah dihitung
besarnya koefisien elastisitas permintaan, atau dengan singkat elastisitas
permintaan, apabila diketahui beasarnya perubahan harga dan perubahan jumlah
yang diminta. Untuk tujuan ini perhatikanlah ddua contoh berikut, yaitu: (i) kasus
harga meningkat (ii) kasus harga menurun.
KASUS HARGA MENURUN
Misalkan kita ingin mengetahui besarnya koefisien elastisitas misalkan dari
permintaan ke atas beras. Didapati bahwa pada waktu harga besar adalah Rp 4000

3
sekilogram, jumlah beras yang dibeli konsumen adalah 10000 kg; dan pada waktu
harga Rp 3000 sekilogram, jumlah beras yang akan dibeli 15000 kg. Dengan
menggunakan rumus yang telah diterangkan, dan dengan menggantikan nilai-nilai
di atas dalam rumus tersebut, dapatlah elastisitas permintaan beras yang dihitung.
Nilai koefisien elastisitas yang diperoleh adalah :

Ternyata nilai yang diperoleh adalah negtif. Ini merupakan keadaan yang slalu
akan terjadi. Nilai yang negatif disebabkan karna harga dan jumlah barang yang
diminta mengalami perubahan ke arah yang berbalikan. Penurunan harga
menaikkan pemintaan, manakala kenaikan harga menurunkan permintaan. Didalam
menghitung kedalam koefisien elastisitas, tanda negatif itu biasanya di abaikan.
Berarti nilai koefisien elastisitas permintaan beras di atas adalah 2. Apakah makna
dari nilai tersebut? Nilai tersebut berarti bahwa perubahan harga sebanyak 1
persen menimbulkan perubahan permintaan sebanyak 2%. Dalam contoh di atas,
pengurangan harga sebanyak 25 persen (Rp 1000 / Rp 4000) menambah
permintaan sebanyak 50% (5000 kg/10000 kg)
KASUS HARGA MENINGKAT
Di dalam penghitungan di atas dimisalkan bahwa harga mengalami
penurunan dari Rp 4000 menjadi Rp 3000, oleh sebab itu permintaan telah
bertambah dari 10000 kg menjadi 15000 kg. Bagaimanakah kalau perubahan
tersebut dipandang dari sudut yang sebaliknya ? yaitu dimisalkan harga naik dari
Rp 3000 menjadi Rp 4000, dan oleh karenannya permintaan berkurang dari 15000
kg menjadi 10000 kg? Kalau perubahan harga dan permintaan dipandang secara
ini, elastisitas permintaan ke atas beras adalah:

4
KESIMPULAN
Perhitungan yang belakangan ini menunjukkan bahwa koefisien elastisitas
yang kedua adalah yang berbeda dengan yang pertama. Keadaan seperti itu adalah
keadaan yang selalu berlaku. Walaupun rumus dan cara perhitungan yang
digunakan dalam perhitungan yang digunakan dalam menentukan besarnya
koefisien elastisitas adalah sama dengan sebelumnya (bedanya hanya pada
mulanya dlihat perubahan itu sebagai suatu proses penurunan harga dan sesudah
itu sebagai proses kenaikan harga), perhitungan akan memperoleh koefisien
elastistisitas yang berbeda. Jelaskan bahwa rumus untuk menghitung koefisien
elastisitas yang telah diterangkan diatas adalah kurang memuaskan. Oleh karna
kelemahan yang baru saja diterangkan, dibuat cara perhitungan yang lain.
CARA MENGHITUNG KOEFISIEN ELASTISITAS YANG DISEMPURNAKAN
Cara yang digunakan untuk memperbaiki kelemahan diatas adalah dengan
menggunakan nilai titik-tengah (nilai diatara sebelum perubahan dan sesudah
perubahan) daripada harga dan jumlah yang diminta didalam menghitung
persentasi perubahan harga dan persentasi perubahan jumlah yang diminta. Kalau
dimisalkan harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminta
berubah dari Q menjadi Q1; berdasarkan kepada prinsip perhitungan yang baru
rumus yang disempurnakan untuk mencari koefisien elastisitas berubah menjadi
sebagai berikut:

Dengan menggunakan rumus diatas dibawah ini dihutung kembali koefisien


elastisitas permintaan beras.

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai yang baru dari koefisien
elastisitas berada dintara dua angka yang dihitung dengan dua cara yang terdahulu

5
diterangkan. Rumus yang baru diatas dinamakan rumus titik-tengah dan
elastisitas dinamakan elastisitas arc.

2.3 KURVA PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN


Seperti yang ditunjukkan dalam contoh yang berikut, sepanjang suatu kurva
ermintaan nilai koefisien yang elastisitas berbeda. Walaupun demikian dalam
analisis umum, kurva permintaan digolongkan kepada golongan elastis atau tidak
elastisitas berdasarkan bentuk dari kurva tersebut.
ELASTISITAS SEPANJANG KURVA PERMINTAAN GARIS LURUS
Dalam satuan kurva permintaan yang berbentuk garis lurus, koefisien
lastisitasnya adalah bebeda-beda diberbagai ingkat harga. Untuk melihat buktinya
perhatikan contoh yang dikemukakan dalam tabel 5.1 dan selanjutnya
digambarkan dalam Gambar 5.2 dalam tabel 5.1 dikemukakan daftar permintaan
terhadap buah manggis di dalam sesuatu pasar. Selanjutnya berdasar kepada
angka-angka dalam Tabel 5.1, dalam gambar 5.2 dilukiskan kurva permintaan
terhadap manggis di pasar tersebut. Dalam Tabel 5.1 juga dihitung koefisien
elastisitas permintaan untuk empat perubahan harga berikut:
● Apabila harga berubah dari Rp 1000 menjadi Rp 800 (keadaan I).
● Apabila harga berubah dan Rp 800 menjadi Rp 600 ( keadaan II).
● Apabila harga berubah dan Rp 600 menjadi Rp 400 (keadaan III).
● Apabila harga berubah dari Rp 400 menjadi Rp 200 (keadaan IV).

Dalam perhitungan tersebut digunakan rumus yang telah disempurnakan,


yaitu rumus titik tengah. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa untuk setiap
keadaan diatas nilai koefisien elastisitas permintaan adalah berbeda, yaitu nilainya
3 (keadaan I), 1,4 (keadaan II), 5/7 (keadaan III) dan 1/3 (keadaan IV) perhitungan ini
menunjukkan bahwa sepanjang suatu kurva permintaan garis lurus, nilai elastisitas
permintaan berbeda.
Tabel 5.1 daftar permintaan terhadap manggis

6
Tabel 5.2 Kurva permintaan dan koefisien elastisitas permintan manggis

Hasil perhitungan ini dihubungkan dengan bagian yang sesuai pada kurva
permintaan DD pada Gambar 5.2. jelas kelihatan bahwa pada bagian yang lebih
tinggal, nilai koefisien elastisitas permintaan lebih besar.
TINGKAT ELASTISITAS PERMINTAAN
Nilai koefesien elastisitas di antara nol dan tak terhingga. Elastisitas adalah nol
apabila perubah harga tidak akan mengubah jumlah yang diminta,yaitu yang
diminta tetap saja jumlahnya walaupun harga mengalami kenaikan atau
menurunkurva permintaan yang koefisien elastisitasnya bernilai nol bentuknya
adalah sejajar dengan sumber tegak. jadi bentuknya adalah seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar 5.3 (i). Kurva permintaan yang seperti itu adalah kurva
permintaan yang dinamakan tidak elastis sempurna.
Koefisien elastisitas permintaan ternilai tidak terhingga apabila pada suatu
harga tertentu pasar sanngu membeli semua barang yang ada dipasar. Berapapu
banyaknya barang yang ditawarkan oleh para penjual pada harga tersebut,
semuanya akan dapat dijual. Kurva permintaan yang koefisien elastisitasnya
adalah tidak terhingga berbentuk sejajar dengan sumber datar dan sifat
permintaan itu dikenal sebagai elastis sempurna. Gambar (ii) mengemukakan satu
contoh kurva permintaan yang bersifat elastis sempurna. Satu lagi kurva

7
permintaan yang berbentuk istimewa adalah seperti yang ditnjukkan dalam
Gambar 5.3(iii) kurva itu mempunyai koefisien elastisitas permintan sebesar 1 dan
lazim disebut kurva permintaan yang elastisitasnya bersifat elastis uniter.
Pada umumnya sifat permintaan terhadap kebanyakan barang adalah seperti
yang ditunjukkan dalam Gambar 5.3 (iv) dan (v). Permintaan yang terdapat dalam
Gambar 5.3 (iv) adalah permintaaan yang bersifat tidak elastis. Kita mengatakan
suatu permintaan adalah bersifat tidak elastis apabila koefisien elastisitas
permintaan tersebut adalah diantara di antara nol dan satu. Koefisien permintaan
mempunyai nilai yang demikian apabila persentasi perubahan harga adalah lebih
besar dari pada persentasi perubahan jumlah yang diminta. Kurva peeermintaan
yang terdapat dalam Gambar 5.3 (v) adalah bersifat elastis yaitu kurva itu
menggambar bahwa apabila harga berubah maka permintaan akan mengalami
perubahan dengan persentasi yang melebihi persentasi perubahan harga. Nilai
koefisien elastisitas dari permintaan yang bersifat pasti adalah lebih besar dari
satu.

2.4 ELASTISITAS PERMINTAAN DAN HASIL PENJUALAN

Dalam analisis yang terdahulu telah dinyatakan bahwa perbedaan elastisitas


menyebabkan kuantitas penjualan yang semakin besar belum tentu menghasilkan
hasil penjualan yang semakin banyak. Dalam uraian di bawah ini secara contoh
angka dan secara grafik ditunjukkan sifat hubungan di antara elastisitas
permintaan dengan hasil penjualan yang diterima penjual.

KAITAN ANTARA PERUBAHAN HARGA DAN HASIL PENJUALAN

Hasil penjualan adalah pendapatan yang diterima oleh para penjual dari
pembayaran terhadap barang yang dibeli para konsumen. Nilainya adalah sama
dengan harga dikalikan dengan jumlah barang yang dibeli para pembeli. Kalau
harga berubah maka hasil penjualan dengan sendirinya akan berubah.
Bagaimanakah sifat perkaitan di antara perubahan harga dengan hasil penjualan?
Adakah kenaikan harga akan selalu menyebabkan juga kenaikan dalam hasil
penjualan? Ternyata sifat perkaitannya bukan seperti itu. Sifat perkaitan yang
demikian hanya benar apabila permintaan adalah tidak elastis. Untuk permintaan
yang bersifat elastis kenaikan harga akan menyebabkan penurunan dalam hasil
penjualan.

8
2.5 JENIS - JENIS ELASTISITAS PENAWARAN
a. Permintaan Tidak Elastis Sempurna
Jenis permintaan ini terjadi jika persentase perubahan permintaan sebesar 0%
sedang persentase perubahan harga sebesar A%. Dengan kata lain meskipun harga
berubah X%, permintaan tetap tidak berubah ( 0% ). Permintaan ini ditunjukkan
dengan koefisien elastisitas permintaan ( Ed ) yang besarnya sama dengan 0,
diperoleh dari Ed = 0, barang yang sifat permintaannya inelastis sempurna ialah
barang yang memiliki harga murah dan relatif tidak penting, seperti ketumbar dam
merica.
b. Permintaan Elastis Sempurna
Jenis permintaan ini bisa terjadi jika persentase perubahan permintaan
sebesar A% tetapi persentase perubahan harga sebesar 0% ( tidak ada perubahan )
dengan kata lain meskipun harga tidak berubah, permintaan mengalami
perubahan sebesar X%. Permintaan ini ditunjukkan dengan koefisien ( Ed ) yang
besarnya misalnya, barang yang bersifat permintaannya elastis sempurna ialah
BBM ( Bahan Bakar Minyak ) seperti bensin, minyak tanah dan sebagainya.
c. Permintaan Uniter
Jenis ini terjadi bila persentase perubahan permintaan sama dengan
persentase perubahan harga. Dengan kata lain harga yang berubah A% diikuti
perubahan permintaan sebesar A% juga. Permintaan unitary ditunjukkan dengan
koefisien ( Ed ) yang besarnya sama dengan 1 ( Ed = 1 ) permintaan ini terjadi pada
berbagai macam barang pada saat tertentu secara kebetulan.
d. Permintaan Tidak Elastis
Jenis ini terjadi apabila persentase perubahan permintaan lebih kecil dari
persentase perubahan pada harga. Dengan kata lain harga yang berubah sebesar A
% ternyata diikuti perubahan permintaan kurang A%. permintaan inelastis
ditunjukkan dengan koefisien yang besarnya kurang dari 1 ( Ed<1 ). Suatu barang
yang memiliki sifat permintaan inelastis ialah barang kebutuhan pokok, contohnya
seperti beras, jagung dan sebagainya.
e. Permintaan Elastis
Jenis ini terjadi apabila persentase perubahan permintaan lebih besar dari
persentase perubahan dari harga. Dengan kata lain, dalam harga yang berubah A%
diikuti dengan perubahan permintaan lebih dari A%. permintaan elastisitas ini
ditunjukkan dengan koefisien ( Ed ) yang memiliki besarnya lebih dari 1 ( Ed>1 ).

9
Sebuah barang yang sifat permintaannya elastis ialah barang-barang sekunder dan
tersier ( mewah ) serta barang yang mempunyai substitusi atau pengganti.
Gambar 5.3
Jenis-jenis elastisitas permintaan

JENIS ELASTISITAS PERMINTAAN YANG LAIN


Pembicaraan tentang elastisitas yang telah dilakukan sampai sekarang ini
masih terbatas kepada memperhatikan perkaitan antara perubahan harga dan
permintaan. Konsep elastisitas yang telah dibincangkan mengukur sampai dimana
responsifnya permintaan apabila harga mengalami perubahan. Elastisitas seperti
itu yang telah dinyatakan dalam pendahuluan dinamakan elastisitas permintaan
harga. Selain disebabkan oleh perubahan harga, permintaan juga dapat berubah
sebagai akibat dari perubahan faktor-faktor lain. Dua faktor yang sering di lihat
pengaruh perubahannya terhadap permintaan adalah harga barang lain dan
pendapatan pembeli.

Elastisitas permintaan silang

10
Koefesien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan
terhadap sesuatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang
lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas
silang. apabila perubahan barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah,
maka sifat perhubungan diantara keduanyadigambarkan oleh elastisitas silang.
besarnya elastisitas silang (Ec) dapat dihitung dengan rumus:
         Persentasi perubahan jumlah barang X yang di minta
Ec = 
             Persentasi perubahan harga barang Y
Nilai elastisitas silang berkisar antara tak terhingga yang negatif kepada tak
terhingga yang positif. Barang-barang penggenap elastisitas silangnya bersifat negatif,
jumlah barang X yang diminta berubah kearah yang bertentangan dengan
perubahan barang Y. Kalau harga Y naik, maka jumlah permintaan terhadap barang
X berkurang; sebaliknya Kalau harga Y turun, maka jumlah permintaan terhadap
barang X bertambah.contoh dari perkaitan yang seperti ini sifatnya dapat dilihat
dalam perkaitan harga kopi dan gula. Apabila harga kopi naik (dan permintaan
terhadap kopi berkurang), perubahan ini dapat mempengaruhi permintaan
terhadap gula.
Nilai elastisitas silang untuk barang- barang pengganti adalah positif,  yaitu
permintaan terhadap sesuatu barang berubah kearah yang bersamaan dengan
harga barang penggantinya. Kedua-duanya akan sama-sama mengalammi
kenaikan atau penurunan. Mobil dan bus kota adalah contoh dari barang yang
dapat saling menggantikan. Kalau harga mobil meningkat, permintaan terhadap
mobil berkurang; tetapi sebaliknya permintaan terhadap angkutan bus kota
semakin bertambah karna orang lebih banyak lagi yang bersedia naik bus kota
untuk bepergian.
Elastisitas permintaan pendapatan
Koefisien yang menunnjukkan sampai dimana besarnya perubahan
permintaan terhadap sesuatu barang akibat dari pada perubahan pendapatan
pembeli  dinamakan elastisitas permintaan pendapatan atau secara
ringkas elastisitas pendapatan. Besarnya elastisitas pendapatan (Ey) dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:
 
    
Persentasi perubahan jumlah barang yang di minta

11
Ey = 
             Persentasi perubahan pendapatan
Untuk kebanyakan barang kenaikan pendapatan akan menyebabkan kenaikan
permintaan. Disini terdapat hubungan yang searah diantara hubungan pendapatan
dan perubahan permintaan, dengan demikian elastisitas pendapatan adalah
positif. Barang-barang yang sifat elastis pendapatannya adalah demikian
dinamakan barang normal. Beberapa jenis barang mengalami pengurangan dalam
jumlah yang dibeli apabila pendapatan bertambah; berarti perubahan pendapatan
dan jumlahyang dibeli bergerak kearah kebalikan. Dengan demikian elastisitasnya
adalah negatif. Barang seperti itu dinamakan barang inferior.
Elastisitas pendapatan dikatakan tidak elastis apaila koefisien elastisitasnya adalah
kurang dari satu, yaitu apabila perubahan pendapatan menimbulkan perubahan
yang kecil saja terhadap jumlah yang diminta. Elastisitas pendapatan dikatakan
elastis apabila perubahan pendapatan menimbulkan pertambahan permintaan
yang lebih besar daripada perubahan pendapatan. Berbagai jenis makanan dan
hasil pertanian mempunyai elastisitas pendapatan yang kurang elastis, yaitu
pertambahan permintaannya berkembang lebih lambat daripada pertambahan
pendapatan. Barang-barang tahan lama dan mewah adalah lebih elastis kalau
dibandingkan dengan barang makanan dan pertanian.

2.6 ELASTISITAS PENAWARAN.


Dalam ilmu ekonomi, elastisitas penawaran didefinisikan sebagai ukuran
kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri.
Elastisitas penawaran mengukur persentase perubahan jumlah penawaran yang
terjadi akibat persentase perubahan harga. Sebagai contoh, jika harga sebuah
barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien elastisitas
permintaannya adalah 20%/10% = 2. (Case & Fair, 1999: 119).

Jumlah barang yang ditawarkan, dalam jangka pendek, berbeda dengan jumlah
barang yang diproduksi, karena sebuah perusahaan biasanya tidak langsung
menawarkan semua produknya ke konsumen, melainkan menyimpan sebagian
produknya untuk dijual dikemudian hari (atau biasa disebut sebagai stok barang).
Meskipun demikian, dalam jangka panjang, jumlah barang yang ditawarkan
dianggap sama dengan jumlah barang yang diproduksi.

Elastisitas penawaraan atau elasticity of supply dapat diartikan sebagai tingkat


kelenturan atau tingkat kepekaan penawaran terhadap perubahan harga. Besaran
ini menunjukkan pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah

12
barang yang ditawarkan atau menunjukkan tingkat kepekaan perubahan jumlah
barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang.

Keelastisan dari penawaran dinyatakan dengan suatu bilangan yang disebut


dengan koefisien elastisitas penawaran dan dinotasikan dengan huruf Es. Nilai Es
menunjukkan perbandingan antara Persentasi perubahan jumlah barang yang
ditawarkan dengan persentase perubahan harganya. Nilai dari Es dihitung
berdasarkan formula berikut :

Es = (ΔQ/Q)/(ΔP/P)

ΔQ = perubahan jumlah penawaran

ΔP = perubahan harga barang

P = harga mula-mula

Q = jumlah penawaran mula-mula

Es = koefesien elastisitas penawaran

Jika penawaran suatu barang memiliki nilai koefesien Es sama dengan 2, maka
perubahan persentase harga akan menyebabkan terjadinya perubahan persentase
penawaran sebesar dua kali daripada perubahan persentase harga.

Jika tingkat harga barang berubah sebesar 10 persen, maka tingkat penawaran
akan berubah sebesar 20 persen.

Nilai koefesien penawaran, Es sama dengan 0,5 menunjukkan bahwa perubahan


tingkat harga akan menyebabkan tingkat penawaran barang berubah sebesar
setengah kalinya daripada perubahan tingkat harga.

Jika tingkat harga berubah sebesar 10 persen, maka perubahan tingkat penawaran
adalah lima persen.

Nilai Es lebih besar dari satu disebut penawaran elastisis, sedangkan jika nilai Nilai
Es kurang daripada satu disebut penawaran inelastis. penawaran dengan nilai Es
sama dengan satu disebut penawaran unitary atau penawaran satuan atau normal.

Selain itu masih ada dua jenis penawaran lagi yaitu penawaran elastis sempurna
dan penawaran inelastis sempurna. penawaran elastis sempurna ditunjukkan
dengan Nilai Es tak hingga, dan penawaran inelastis sempurna ditunjukkan dengan
Es sama dengan nol.

13
Nilai koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Rumus Elastisitas Penawaran (Offer


Elasticity)

Atau

Rumus Elastisitas Penawaran (Offer


Elasticity)

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Dari Penawaran

Sama halnya dengan elastisitas permintaan, elastisitas penawaran dipengaruhi


oleh waktu, daya tahan produk, kapasitas produk, jumlah persediaan, dan mobilitas
faktor produksi.

a. Waktu

Jangka waktu berproduksi sangat memengaruhi elastisitas penawaran barang.


Penarawan barang hasil industri akan berbeda dengan hasil pertanian. Untuk
menambah penawaran, sektor pertanian membutuhkan waktu yang relatif lebih
lama dibanding sektor industri. Oleh karena itu, penawaran hasil pertanian
umumnya lebih inelastik dari sektor industri karena produsen tidak dapat
memenuhi tambahan pada pesanan dengan cepat meskipun harga produk
pertanian meningkat.

Yang dimaksud waktu di sini adalah kesempatan produsen/ penjual untuk


menambah jumlah produksi. Waktu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai
berikut.

● Jangka Waktu Sangat Pendek. Produsen tidak dapat menambah barang


dalam waktu yang sangat pendek karena penawaran tergantung
persediaannya (harus menunggu masa panen), seperti produksi di bidang
pertanian, misalnya sayur-mayur dan buah-buahan. Waktu dalam beberapa
hari saja ± 40 hari menyebabkan penawaran bersifat inelastis.

14
● Jangka Pendek. Produsen masih tetap dapat menambah produksi barang
yang ditawarkan walaupun tidak dapat memperbesar kapasitas produksi
yang ada, seperti bangunan, mesin-mesin, tetapi dengan cara bekerja lebih
lama dari waktu sebelumnya atau menambah bahan baku sehingga produksi
dapat ditambah. Penawaran dalam waktu ini dapat elastis atau inelastis.
● Jangka Panjang. Penawaran bersifat elastis karena produsen mempunyai
banyak kesempatan untuk memperluas kapasitas produksi (areal pertanian,
mesin-mesin, pabrik baru, dan tenaga ahli). Makin lama waktu makin elastis.

b. Daya Tahan Produk

Produk-produk yang memiliki daya tahan lebih singkat seperti makanan,


hasil pertanian, umumnya lebih inelastik. Akan tetapi, produk dengan daya tahan
lebih lama seperti kulkas, mesin jahit, kompor gas cenderung lebih elastik.

Untuk memudahkan dalam memahami konsep elastisitas harga baik permintaan


maupun penawaran, pernyataan yang bisa dijadikan acuan adalah bahwa suatu
barang dikatakan bersifat elastik, apabila perubahan harga berpengaruh besar
terhadap jumlah barang yang diminta atau ditawarkan. Adapun suatu barang
dikatakan bersifat inelastik, apabila adanya perubahan harga kurang berpengaruh
terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta atau ditawarkan.

Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan yang mudah


busuk, pecah, dan layu sehingga penawarannya cenderung inelastis. Akan tetapi,
produk-produk dengan daya tahan lebih lama, seperti kulkas, mesin jahit, dan
kompor gas, cenderung lebih elastis.

c. Kapasitas produksi

Industri yang beroperasi di bawah kapasitas optimal cenderung membuat


kurva penawaran elastis.

d. Jumlah Persediaan

Apabila perusahaan menyimpan persediaan dalam jumlah besar, kurva penawaran


akan lebih elastik karena dapat segera memasoknya ke pasar jika ada permintaan
dari masyarakat. Jika persediaan sudah habis, perusahaan akan kesulitan dalam
memasok barang sehingga kurva penawaran akan lebih inelastik.

e. Mobilitas Faktor Produksi

Faktor produksi dikatakan memiliki mobilitas yang tinggi apabila mudah berpindah
dari satu tempat ke tempat lainnya. Jika faktor produksi memiliki mobilitas tinggi,

15
produsen dapat menyesuaikan kapasitas produksinya (besarnya produksi)
sehingga penawaran lebih elastik.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang
dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah.Elastisitas permintaan
ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta
sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang
dan jasa berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam
bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari
satu persen perubahan harga.
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi
sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut,
berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan
perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya
sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang
menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan
mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.
3.2 Saran – saran
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan
keseimbangan harga pasar, apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang
di minta konsumen, sama persis dengan jumlah yang di tawarkan produsen, secara
grafis keseimbangan pasar bisa tercapai apabila kurva permintaan dan penawaran
berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut titik keseimbangan.

3.3 Penutup
Sebagai penutup, Besar harapan kami bahwa makalah kami yang berjudul
“Eastisitas Permintaan Dan Penawaran” dapat berfungsi bagi kita.
Jika ada kesalahan dalam penyusunan,baik itu penulisan, isi, judul, diatas. Kami
mohon maaf kepada pembaca, pelihat dan pendengar makalah ini. Dan tidak lupa
pula kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami
menyelesaikan makalah ini. Semoga jerih payah kami selama penyusunan makalah
ini tidaklah sia-sia.

16
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan bantuan dari semua pihak kami
mengucapkan terima kasih .

DAFTAR PUSTAKA

● http://google_search/elastisitas-permintaan-dan-penawaran-pada-tingkat-
harga/doFT996JKkf00y=id40005jklt?pht
● Sukirno, Sadono, (ed). Micro ekonomi / teori pengatar, Jakarta: Rajawali pers, 2010
● Bayu Pramutoko, SE.,MM. Micro Ekonomi / pengantar ilmu ekonomi, Surabaya: Jenggala
pustaka utama, 2012
● http://www.ilmuekonomi.net/2015/12/pengertian-dan-macam-macam-elastisitas-
penawaran.html

17

Anda mungkin juga menyukai