Anda di halaman 1dari 22

Pengerjaan panas pada baja

Agar komponen baja dapat berfungsi. Biasanya sering di kerja panas. Pengerjaan panas dalah proses
memanasakan dan mendinginkan logam dalam keadaan padat untuk mencapai perubahan yang diinginkan
dalam sifat fisiknya. Salah satu sifat mekanis paling penting dari baja adalah kemampuan dikeraskan,
menahan aus dan abrasi atau dilunakan untuk meningkatkan duktilitas dan kemampuan dikerjakan. Baja
juga dapat di kerja panaskan untuk menghilangkan tegangan dalam, mengurangi ukuran butir, atau
meningkatkan toughness dalam manufaktur.unsur tertentu ditambahkan kedalam baja untuk
menghasilkan produk khusus ketikan logam dikerja panas.

Objektif

Setelah menyelesaikan unit ini kamu akan bisa untuk:

Memilih tikat yang sesuai pada baja perkakas untuk benda kerja

Mengeraskan dan menemper benda kerja baja karbon

Pengerasan cangkan sebagian baja mesin

Peralatan pengerjaan panas

Pengerjaan panas pada logam dilakukan dalam permukaan tertentu yang banyak menggunakan
gas, minyak, atau listrik untuk menyupplai panas. Tungku ini juga menggunakan peralatan keselamatan
tertentu, seperti pengatur dan alat indikator untuk menjaga tempratur yang dibutuhkan untuk bekerja.
Semua instalasi tungku harus menggunakan cerobong asap dan kipas pembuangan untuk membawa asap
hasil dari pengerjaan panas, atau dalam kasus instalasi gas, untuk membuang gas asap.

Dalam banyak instalasi gas, kipas pembuangan, ketika bekerja, akan mendorong peralihan udara
ke dalam saluran pembuangan. Udara masuk memutar katup solenoid yang membuat katup gas utama
terbuka. Jika kipas pembuangan rusak dengan alasan apapun, peralihan udara juga akan behenti dan
suplai gas utama akan tertutup.

Tempratur tungku dikendalikan dengan thermocouple dan indikator pyrometer (Fig. 87-1).
Setelah tungku berjalan, tempratur yang di inginkan di atau di indikator pyrometer. Pyrometer terhubung
di satu sisi ke thermocouple, dan disisi lain ke katup solenoida yang mengatur aliran gas ke tungku.

Thermocouple terbuat dari dua kawat berbeda dililitkan dan di las pada ujungnya, Thermocouple
biasanya di pasang di belakang tungku dalam tabung refectory untuk mencegah kerusakan dan oksidasi
pada kawat thermocouple .

ketika tempratur dalam tungku naik, thermocouple menjadi panas, dan kerena ketidaksamaan
kawat, menghasilkan aliran listrik dalam jumlah kecil. Aliran ini disalurkan ke pyrometer pada dinding
dan menyebabkan jarum pyrometer mengindikasi tempratur tungku ketika tempratur tungku mencapai
jumlah yang di atur di pyrometer, katup solenoid yang tersambung ke suplai gas bergerak dan aliran gas
ke tungku dibatasi. Ketika tempratur tungku turun dibawah tempratur yang di indikasikan pada
pyrometer, katup solenoida terbuka, membolehkan aliran gas penuh.

JENIS TUNGKU

Untuk kebanyakan oprasi pengerjaan panas, dianjurkan untuk memiliki tungku tempratur rendah yang
mampu tempratur 1300ºF(704,4ºC), tungku tempratur tinggi yang mampu tempratur 2500 ºF(1371,1 ºC),
dan tunggu jenis pot (Fig. 87-2). Tungku jenis pot dapat digunakan untuk pengerasan dan tempering
dengan mendinginkan benda untuk di kerja panas dalam media kerja panas cair, yang dapat berupa garam
atau timah, campuran jenis sianida digunkan untuk operasi pengerasan cangkan. Salah satu kelebihan
tungku jenis ini adalah bagian, ketika di panaskan, tidak ada kontak dengan udara. Ini mengelminasi
kemungkinan oksidasi atau scaling. Tempratur tungku pot dikendalikan dengan metode yang sama
seperti tungku tempratur tinggi dan tungku tempratur rendah.

ISTILAH PENGERJAAN PANAS

Baja karbon sederhana terdiri dari lapisan besi dan karbida besi, dalam keadaan unhardend, dikenal
sebagai pearlite (Fig. 87-3). Sebelum masuk ketegori pengerjaan panas, baik untuk belajar dan paham
sedikit istilah yang bersangkutan dengan topik ini.

Pengerjaan panas- pemanasn dan dilanjukan pendinginan logam untuk menghasilkan sifat mekanis yang
di inginkan.

Titik Decalescence- tempratur ketika baja karbon, ketika dipanaskan, berubah dari pearlite ke austenite:
ini biasanya pada 1330ºF(721ºC) untuk 0,83 persen baja karbon

Titik Recalescence-tempratur ketika baja karbon, ketika perlahan didinginan, berubah dari austenite ke
pearlite.

Titik bawah tempratur kritis- tempratur terendah ketika baja akan di dinginkan untuk mengeraskanya.
Tempratur ini bertepatan dengan titik Decalescence.

Titik atas tempratur kritis – tempratur tertinggi ketika baja akan didinginkan untuk mendapatkan
kekerasan optimal dan struktur butir terhalus.

Rentang kritis – rentang tempratur dibatasi oleh tempratur kritis atas dan bawah.

pengerasan –pemanasan baja diatas tempratur kritis bawah dan di dinginkan dalam media tertentu (air,
minyak, atau udara) untuk menghasil martensite (Fig. 87-3B).

Tempering (drawing) – pemanasan ulang baja yang sudah dikeraskan hingga tempratur yang di inginkan
dibawah titik bawah tempratus kritis, di ikuti dengan pendinginan yang di inginkan. Tempering
menghilangkan britelness dan menguatkan baja. Baja dalam kondisinini disebut tempered martensite
(Fig. 87-3C)

Annealing (full)- pemanasan logam sampai sedikit diatas titik atas tempratur kritis untuk beberapa waktu,
di ikuti dengan pendinginan secara perlahan dalam tungku, kapur, atau pasir. Annealing akan melunakan
logam, meringankan internal stres dan tekanan, dan meningkankan kemampuan dimesin.
Proses Annealing – pemanasan baja sampai sedikit dibawah titik bawah tempratur kritis, di lanjutkan
dengan metode pendinginan yang sesuai. Proses ini sering digunakan untuk logam yang sudah di
keraskan. Proses Annealing akan melunakanya cukup untuk kerja dingin selanjutnya

Normalizing- pemanasan baja sampai sedikit diatas titik atas tempratur kritis dan didinginkan dalam
udara. Normalisasi dilakukan untuk meningkatkan struktur butir dan menghilangkan stres dan tekanan.
Umumnya, untuk menjadikanlogam ke kondisi semula.

Spheroidizing- pemanasan baja sampai sedikit dibawah titik bawah tempratur kritis untuk waktu yang
panjang di ikuti pendinginan di udara. Proses ini menhasilkan cementite dengan struktur butir dengan
partikel bentuk globular (spheroids) tidak seperti struktu biasanya seperti jarum, yang meningkatkan
kemampuan dimesin logam.

Besi alpha – dalam kondisi ini yang besi ada dibawah tempratur kritis bawah. Dalam keadaan ini, atom
membentuk sebuah BCC.

Besi gamma – dalam keadaan ini yang besi ada di rentang kritis, dalam keadaan ini molekul membentuk
FCC, besi gamma nonmagnetik.

Pearlite- struktur ferit (besi dan cementite/besi karbida) yang berlapis-lapis; biasanya kondisi baja
sebelum di kerja panas.

Cementite- besi karbida ( Fe2 C ), yang lebih keras dari baja.

Austenite – larutam padat karbon dalam besi yang ada diantara termpratur kritis atas dan bawah.

Martensite- struktuk baja yang sepenuhnya dikeraskan didaptkan ketika austenite didinginkan, martensite
memiliki karekteristik pola seperti jarum (Fig. 87-3B).

Tempered martensite –struktur yang didapat setelah martensite di temper (Fig. 87-3C). Tempered
martensite sebelumnya disebut troosite dan sorbite.

Baja eutektoid- baja yang mengandung cukup karbon untuk larut sepenuhnya dalam besi ketika baja
dipanaskan hingga rantang kritis, baja eutektoid mengandung 0.80 sampai 0.85 persen karbon, ini
mungkun sama dengan larutan jenuh air dan garam.

Baja hypereutektoid – baja mengandung lebih karbon ketika akan larut sepenuhnya dalam besi ketika baja
dipanaskan sampai rentang kitis. Ini mirip dengan larutan yang sangat jenuh.

Baja hypoeutektoid- mengandung lebih sedikit karbon dari yang bisa larut oleh besi ketika baja
dipanaskan hingga rentang kritis. Ada sisa besi, ini mirip dengan larutan tak jenuh.

PEMILIHAN BAJA PERKAKAS


Pemilihan yang baik dan pengerajaan panas yang benar suatu baja perkakas akan sangat penting jika
benda yang dibuat untuk bekerja efisien. Banyak kendala akan muncul dalam pemilihan dan pengerjaan
panas suatu baja perkakas.

1. Baja mungkin tidak tough atau cukup kuat untuk kebutuhan kerja,
2. Mungkin tidak memberikan ketahanan abrasi yang cukup
3. Mungkit tidak memiliki hardening peneration yang cukup
4. Mungkin bengkok saat di kerja panas

Karena kendala ini, produsen baja telah dipaksa untuk membuat banyak jenis baja paduan untuk
menutupi kebutuhan berbagai pekerjaan.

Untuk memilih baja yang benar untuk subuah pekerjaan, buku pegangan di sediakan oleh
perusahaan baja untuk spesifikasi dan aplikasi dari berbagai baja yang diproduksi. buku pegangan ini juga
garis besar pengerjaan panas yang benar untuk material tertentu. Instruksinya harus di ikuti secara teliti.

Baja perkakas umumnya di bedakan menjadi pengerasan air, pengerasan minyak, pengerasan
udara,atau high-speed steel. Biasa di identifikasi oleh setiap produsen dengan nama dagang seperti alpha
8, keewatin, nutherm, atau nipigon, merupakan beberapa nama dagang dari produk atlas steel company.

BAJA PERKAKAS PENGERASAN AIR

Baja perkakas pengerasan air umumnya mengandung 0.50 sampai 1.3 persen karbon, bersamaan dengan
sejumlah kecil (sekitar 0.20 persen) silika dan mangan. Penambahan silika memfasilitasi penempaan dan
pengerolan suatu meterial, lalu manga membantu membuat baja lebih kuat ketika cor kedalam ingot.
Pendambahan silika lebih lanjut (diatas 0.20 persen) wakan mengurangi ukuran butir dan meningkatkan
toughness dari baja pengerasan air.

Kebanyakan baja pengerasan air mencapai kekerasan maksimal pada kedalaman1/8 in. (3.17
mm); inti dalam tetap lebih lunak tapi tough. Cromium atau molybdenum terkadang ditambahkan untuk
meningkatkan kemampuan keran (hardness peneration), toughness, dan tahan aus suatu baja pengerasan
air. Baja pengerasan air dipanaskan sampai sekitar 1450 sampai 1500ºF (787.7 sampai 815.5ºC) ketika
prosen hardening. Bana ini terbiasa dimana padat, butir pemukaan luar halus wenan inti dalam kuat
dibutuhkan, tipikal alpikasi adalah bor, tap, reamer, punches, jug bushing, dan dowei pin.

Masalam sambungan dengan water hardenig steel adalah distorsi dan becah ketika material di
dingin. Jika masalah ini terjadi. Maka bijaknya nenilih baja pengerasan minyak

BAJA PENGERASAN MINYAK

Biasanya baja pengerasan minyak mengandung sekitar 0.90 persen karbon, 1.6 persen mangan, dan 0.25
persen silikon.

Penambahan mangan dalam kuantitas 1.5 pesen atau lebih makin menikatkan daya keras
(hardness peneration) dari baja menjapai 1 in. (25.4 mm) dari setiap permukaan ketika pendinginan baja
dengan kandungan mangan lebih tinggi. Hardening sangat cepat sehinga harus menggunakan media
pendinginan (minyak) kurang berat. Untuk menggunakan minyak sebagai media pendingin
memperlambat laju pendinginan dan mengurangi stes dan tekanan dalam baja yang menyebab
pembengkokan dan pecah.

Cromium dan dikel, dalam berbagai kuantitas, mungkin ditambahkan ke baja pengerasan minyak untuk
meningkatkan kekerasan dan ketahanan aus. Tempratur hardenging yang lebih tinggi, dari 1500 sampai
1550ºF (815.5 sampai 843.3ºC), dibutuhkan untuk baja paduan kemudian.

Sering. Karena bentuk yang rumit dari benda, tidak mungkin untuk menghilangkan benkok atau
pecah ketika pendinginan, dan itu perlu untuk memilih baja pengerasan udara untuk benda tertentu,
aplikasi baja pengerasan minyak adalah blanking, forming, mata punching, perkakas presisis, broaches,
dan pengukur.

PENGERASAN UDARA

Kerena laju pendinginan baja pengerasan udara lebih lambat, stres dan tekanan yang menyebabkan pecah
dan distorsi dijaga minimum, baja pengerasan udara juga digunakan pada benda yang mempunyai
persilangan besar, dimana kekerasan penuh menyeluruh tidak dapat di dapat menggunakan water- atau
baja pengerasan minyak.

Biasanya baja pengerasan udara akan mengandung 1.00 persen karbon,0.70 persen mangan, 0.20
persen silikon, 5.00 persen cromium,1.00 persen molybdenum, dan 0.20 persen vanadium. Baja
pengerasan udara memerlukan termatur hardening lebih tinggi, dari1600 sampai1775ºF (871.1 sampai
968.3ºC).

Aplikasi dari baja ini adalah blanking besar, forming, triming dan mata coining, roll, long punches,
perkakas presisi dan pengukur.

BAJA PERKAKAS CEPAT

High-speed steel (HSS) digunakan dalam manufaktur alat pemotong seperti bor, reamer, tap, milling
cutter, danalat potong bubut. Analisis tipikal HSS sebagai berikut :0.72 persen karbon, 0.25 persen
mangan, 0.20 persen silikon, 4 persen cromium, 18 persen tungsten, dan 1 persen venadium. Alat jenis ini
akan mempertehankan kekerasan dan mata potong bahkan ketika beroprasi pada merah panas.

Ketika pengerjaan panas, HSS harus dipanaskan terlebih dahulu secara perlahan sampai 1500
sampai 1600ºF (815.5 sampai 871.1ºC) dalam atmosfer netral dan kemudian di pindahkan ke tungku lain
dan secepatnya di bawa hingga 2300 sampai 2400ºF (12600 sampai 1315.5ºC). biasanya didinginkan
dalam minyak, namun sedikit, benda yang rumit akan di dinginkan di udara.

KLASIFIKASI BAJA

Untuk memastikan komposisi berbagai jenis baja tetap konstan dan jenis baja tertentu akan memenuhi
spesifikasi yang diperlukan, masyarakat insinyur otomotif (SAE) dan institut besi dan baja amerika AISI)
telah merancang metode yang mirip untuk mengidentifikasi perbedaan jenis baja, dab keduanya banyak
digunakan.
SISTEM KLASIFIKASI SAE-AISI

Sistem yang dirancang oleh SAE dan AISI mirip dalam berbagai aspek, keduanya menggunakan empat
atau lima seri nomer untuk menentukan jenis baja.

Digit pertama dalam seri ini mengindikasikan unsur paduan dominan, dua digit (atau kadang tiga
dalam paduan korosi atau ketahan panas tertentu) mengindikasikan kandungan karbon rata-rata dalam
titik (keseratus dari 1 persen)(Fig.87-4).

Perbedaan utama dalam dua sistem ini adalah sistem AISI mengindikasikan proses pembuatan
baja digunakan oleh tolowing prefixes:

A-baja paduan basa open-hearth

B-baja karbon asam bessemer

C-baja karbon basa open-hearth

D-baja karbon asam open-hearth

E-baja tungku elektrik

Dalam diagram klasifikasi, berbagai jenis baja akan di indikasikan oleh nomer pertama dalam seri
seperti berikut:

1. Karbon
2. Nikel
3. Nikel-crom
4. Molybdenum
5. Cromium
6. Cromium-vanadium
8. Paduan tiga
9. Mangan-silikon

Tabel 87-1 mengindikasikan klasifikasi SAE dari berbagai baja dan paduan. Nomer 7 tidak muncul
dalam tabel. Itu sebelumnya merepresentasikan baja tungsten yang tidak lagi termasuk dalam tabel ini
sejak sekarang di pertimbangkan sebagai baja khusus

CONTOH INDENTIFIKASI BAJA

Tentukan jenis baja di idikasikan dengan nomer berikut: 1015,A2340,4170.

1015

1 mengindikasikan baja karbon sederhana

0 mengindikasikan tidak ada unsur paduan utama

15 mengindikasikan ada sekitar 0.01 dan0.020 persen kandungan karbon


Catatan: baja ini akan secara alami mengandung sedikit mangan, fospor, dan belerang

A2360

A mengindikasikan baja paduan dibuat oleh proses basa open-hearth

23 mengindikasikan baja mengandung 3.5 persen nikel (lihat tabel 87-1)

60 mengidikasikan 0.60 persen kandungan karbon

4170

41 mengidikasikan baja cromium-molybdenum

70 mengindikasikan 0.70 persen kandungan karbon

PENGERJAAN PANAS BAJA KARBON

Kinerja yang sesuai dari benda baja tergantung tidak hanya pada baja pemilihan yang tepat tapi juga pada
prosedur pengerjaan panas yang tepat dan pengertian pada teori debelakangnya. Ketika baja dipanaskan
dari suhu ruang ke suhu kritis atas dan didinginkan, beberapa perubahan terjadi dalam baja. Ini akan lebih
mudah dipahami jika perubahanya terjadi dalam air, dari keadaan beku sampai berubah menjadi uap, di
petimbangkan.

Dengan merujuk ke Fig. 87-5, dapat di catat air menjadi padat pada atau dibawah 32ºF (0ºC). Jika
es di panaskan, suhu akan tetap 32ºF (0ºC) sampai es sepenuhnya mencair. Jika air dipanaskan lebih
lanjut, akan berubah menjadi uap pada 212ºF (100ºC). Lagi air akan tetap dalam suhu ini pada beberapa
saat sebelum berubah menjadi uap. Hurus juga diketahui jika proses dibalik dan uap akan mendingin,
akan membentuk air pada 212ºF (100ºC) dan es pada 32ºF (0ºC). Titik dimana air berubah ke keadaan
lain dikenal sebagai titik kritis air.

Baja, seperti air , punya titik kritis yang, ketika ditentukan, akan mengarah pada
pengerjaan panas logam yang benar.

UNTUK MENENTUKAN TITIK KRITIS DARI 0.83 PERSEN BAJA KARBON

Percobaan sederhana akan dilakukan untuk mengilustrasikan titik kritis dan perubahan yang
terjadi dalam sepotong baja karbon ketika dipanaskan dan perlahan didinginkan.

PROSEDUR

1 1
1. Pilih sepotong 0.83 persen (eutektoid) baja karbon sekitar 1 ∈x 1 ∈x 2∈¿ (38.1 mm x 38.1
2 2
mm x 50.8 mm) panjang dan bor lubang kecil di ujungnya
2. Masukan therocouple kedalam lubang seperti yang ditunjukan dan segel ujung lubang dengan
tahan liat tahan api.
3. Simpan blok dalam tungku dan sambungkan kabel thermocouple ke voltmeter (Fig. 87-6)
4. Nyalakan tungku dan set suhu untuk sekitar 1425ºF (773.8ºC) pada pyrometer
5. Arahkan pembacaan jarum voltmeter pada waktu interval biasa. (Fig.87-7)
6. Ketika tungku mencapai 1425ºF (773.8ºC), matikan dan biarkan mendingin
7. Teruskan arahan penbacaan sampai tempratur dalam tungku menurun sekitar 1000ºF (537.7ºC)

OBSERVASI DAN KESIMPULAN

Baja pada suhu kamar, terdiri lapis ferrite (besi) yang berlapis-lapis dan cementite (besi karbida).
Struktur ini disebut pearlite (Fig.87-8). Seiring dengan baja dipanaskan dari suhu kamar, kurva naik
seragam sampai tempratur sekitar 1333ºF (722ºC) tersapai. Pada titik ini, Ac (Fig. 87-7), tempratur baja
turun sedikit walaupun tempratur tungku meningkat.

titik Ac mengindikasikan titik decalescene, dan disini beberapa perubahan terjadi dalam baja.

1. Jika baja di observasi dalam tungku pada saat ini, akan dapat terlihat bayangan hitam dalam
baja meghilang.
2. Baja akan menjadi nonmagnetik ketika diuji dengan magnet
3. Perubahan ini terjadi karena perubahan dalam struktur atomik baja, atom mengatur ulang
dirinya dari body-centered cube (BCC) (Fig.87-9A) ke face-centered cube (FCC) Cfig87-
9B), ketika atom mengatur ulang, energi (panas) diperlukan untuk perubahan ditarik dari
logam; jadisedikit penurunan suhu dari benda kerja tercatan pada titik decalescene. Lapisan
besi karbida sepenuhnya larut dalam baja dan membentuk larutan padat, dikenal sebagai
austenite. jadi titik decalescene menandai perubahan titik dari pearlite ke austenite, atau dari
BCC ke FCC.
4. Pada titik ini baja, jika didingin dalam air, juga akan memperlihathakan tanda pertama
hardening
5. Jika baja dapat di periksa dibawah mikroskop, akan terlihat struktur butir mulai mengecil,
sejaan kurva maju naik melewati Ac, ukuran butir akan semakin mengecil sampai suhu kritis
atas [1425ºF(773.8ºC)] dicapai.

Selagi baja dingin, kurva akan terus seragam turun dan ukran butir akan membesar sampai titik
Ar, sekitar 1300ºF (704.4ºC) dicapai, ini titik recalescene dan disini jarum pada voltmeter akan
menunjukan sedikit peningkatan dalam tempratur, walaupun tungku mendingin. Proses ini jelas kebalikan
fenomena yang terjadi pada titik decalescene; austenite berubah ke pearlite, atom mengatur ulang dirinya
menjadi BCC dan baja kembali menjadi magnetik/

Percobaan lain, yang mendemonstasikan titik decalescene dan recalescene, seperti berikut

TITIK DECALESCENE

1. Letakan magnet pada batubata tahan api


1 5
2. Pilih sampai in (12.7 sampai15.87 mm) tabung baja karbon 0.90 sampai1.00 dan tempatkan
2 8
diatas magnet (Fig. 87-10)
3. Simpan sekaleng air dingin dibawah ujung magnet
4. Panaskan benda magnet menggunakan api kecil
Catatan: jangan biarkan api bersentuhan dengan magnet.
5. Ketika suhu mencapai titik kritis, baja akan masuk ke air dan menjadi keras.
TITIK RECALESCENE

1. Hilangkan kaleng air dari bawah magnet


2. Simpan plat datar dibawah kerja ditahan oleh magnet
3. Panaskan baja sampai jatuh dari magnet ke plat
4. Ketika baja dingin, akan tertarik oleh magnet

KESIMPULAN

Ketika baja kehilangan nilai magnetik (titikdecalescene), akan jatuh ke air dan perubahan dalam baja
terperangkap atau berhenti/ baja kemudian mengeras karena tidak ada waktu untuk membalik ke keadaan
lain.

Sebaliknya, ketika baja tidak didingin tapi dibiarkan mendingin perlahan dari titik decalescene,
akan mendapatkan kembali nilai magnetiknya ketika sudak dingin (titik recalescene). Baja tidak berubah
dari magnetik ke nonmagnetik; itu hanya didapat sementara karakteristik dapat terterik atau tidak tertarik
ke magnet.

PENGERASAN 0.83 PERSEN BAJA KARBON

Ketika suhu kritis baha telah ditentukan, suhu pendinginan yang benar, yang sekitar 50ºF (27.7ºC)
melebihi tempratur keritis atas. Dapat ditentukan. Tidak semua baja mempunyai suhu kritis yang sama;
Fig 87-11 mengindikasikan suhu kritis baja dengan kandugan karbon meningkat sampai 0.83 persen,
setelah itu tidak berubah, hasilnya, baja yang mengandung lebih dari 0.83 persen karbon (hypereutektoid)
hanya membutuhkan panas diatas suhu kritis bawa Ac1 (Fig. 87-11) untuk mendapatkan kekerasan
maksimum. Ini membuat mungkin untuk menggunakan suhu hardening bawah untuk baja hypereutektoid,
jadi pengurangan dan kemungkinan pembengkokan meningkan dalam, kandungan karbon melebihi 0.83
persen wakan tidak meningkat kekerasan baja; walaupun akan meningkatkan ketahanan aus baja.

Agar baja dapat di keraskan secara benar, harus dipanaskan seragam sekitar 50ºF (27.7ºC) diatas suhu
kritis atas dan dipertahankan pada suhu ini cukup lama untuk membiarkan cukup karbon larut dan
membentuk larutan padat kang membuat kekrasan maksimum. Pada titik ini baja akan memepunyai
ukuran butir terkecil dan, ketika didingin, akan menghasilkan kekerasan maksimum.

Suhu kritis baja juga dipengeruhi oleh unsur paduan seperti mangan, nikel, cromium, cobal, dan tungsten.

PENDINGINAN

Ketika baja telah sepenuhnya dipanaskan luar dalam, akan di dingin dalam garam, air, atau minyak
(tergantung jenis baja) untuk mendinginkan secara cepat. Ketika oprasi ini, austenite berubah menjadi
martensite, logam keras getas, kerena baja mendingin cepat, austenite dicegah untuk melewati titik
recalescene (Ar), dalam kasus pendinginan perlahan, dan ukuran butir kecil austenite dipertahankan
dalam martensite. (Fig. 87-12).

Laju pendinginan mempengaruhi kekerasan baja. Jika baja pengerasan air didingin dalam minyak, itu
mendingin lebih lambat dan tidak mendapat kekerasan maksimum. Disisi lain, jika baja pengerasan
minyak di dinginkan terlalu cepat dengan didinginkan dalam air, akan pecah, pecah akan juga terjadi
ketika media pendingin terlalu dingin.

metode pendinginan sangat mempengaruhi stres dan tekanan dalam logam, yang menyebabkan
pembengkokan dan pecah. Untuk alasan ini,bagian panjang, datar harus dipegang vertikal diatas media
pendingin dan dicelapkan langsung kedalam cairan. Setelah terbenam, benda harus digerakan dalam
pergerakan gambar 8. Ini menjaga cairan pada suhu seragam dan mencegan kantung udara terbentuk
dalam baja, yang akan mempengaruhui keseragaman kekerasan.

EKSPERIMEN METCALF

Percobaan sederhana ini mendemonstasikan pengaruh berbagai derajat panas pada struktur butir,
kekerasna dan kekuatan perkakas baja

1. Pilih sebuah SAE 1090 (perkakas baja) berdiameter sekitar ½ in (12.7mm) dan penjang 4 in
(101.6 mm)
2. Dengan alat bermata tajam, potong kekukan dangkal sekitar ½ in (12.7 mm)
3. beri nomer setiap bagian (Fig87-13)
4. panaskan batang dengan las oxyacetylene, bawa bagian 1 sampai putih panas.
5. Jaga bagian 1 putih panas, dan panaskan bagian 4 dan 5 ke merah ceri. Jangan berikan panas ke
bagian 6 sampai 8
6. Dinginkan dalam air dingin atau larutan garam
7. Uji tiap bagian dengan ujung kikir untuk kekerasan
8. Patahkan bagian dan perhatikan struktur butir dibawah mikroskop

HASIL

Bagian 1 dan 2 yang telah di overheat, akan mudah patah dan struktur butir sangat kasar (Fig. 87-14A)

Bagian 3 membutuhkan lebih banyak tenaga untuk patah dan strutur butir lebih halus, bagian 4 dan 5
punya kekuatan terbesar dan tahan beban kejut. Bagian ini memiliki struktur butir terhalus (Fig-14-B).

Bagian 6 sampai 8, dimana besi tidak dipanaskan memerlukan tenaga terbesar untuk patah dan pengkok
terjadi. Catatan struktur butir akan semakin kasar menuju bagian 8 (Fig. 87-14C) bagian ini baja dengan
struktur asli tidak dipanaskan (pearlite)

TEMPERING

Tempering adalah proses pemanasan baja karbon atau paduan yang sudah dikeraskan dibawah suhu kritis
bawah dan didinginkan dengan pendinginan dalam cairan atau udara. Operasi ini menghilakan banyak
stres dan tekanan di logam ketika dikeraskan. Tempering memberi toughness ke logam tapi menurunkan
kekerasan dan kekuatan tarik. Proses tempering memodifikasi stuktur martensite , merubahnya menjadi
temperen martensite yang lebih lunak dan lebih kuat dari martensite.

Tempering dan drawing tempature tidak sama tiam jenis baja dipengaruhi beberapa faktor:

1. Toughness diperlukan untuk benda


2. Hardness dibutuhkan untuk benda
3. Kandungan karbon baja
4. Unsur paduan yang ada dalam baja

Kekerasan didapat setelah tempering tergantung pada suhu yang digunakan dan panjang waktu benda
kerja dalam suhu ini. Biasanya kekerasan menurun dan kekuatan meningkat sejalan suhu meningkat (Fig.
87-15)

Sejalan panjang waktu tempering meningkat untuk benda tertentu, kekerasan logam berkurang. Di
sisilain, jika waktu tempering terlalu cepat, stres dan tekanan terjadi pada hardening tidak seluruhnya
menghilang dan logam akan getas. Persilangan ukura benda kerja mempengaruhi waktu tempering.
Waktu tempering dan suhu untuk berbagai baja selelu di berikan dalam buku saku manufaktur baja;
rekomendasi waktu dan suhu harus di ikuti untuk mendapat hasil terbaik.

WARNA TEMPERING

Ketika sebuah baja dipanaskan dari suhu ruang ke merah panas, itu akan melewati beberapa perbahan
warna, dikarenakan oksidasi logam, perubahan warna ini mengindikasikan perkiraan suhu logam dan
sering digunakan sebagai panduan ketika temperin (table 87-2)

ANNEALING

Annealing adalah operasi pengerjaan panas untuk melunakan logam dan meningkatkan kemampuan
dimesin. Annealing juga menghilangkan stes dan tekanan dalam hasil operasi sebelumnya, seperti
penempaan dan rolling

PROSEDUR

1. Set pyrometer sekitar 30ºF (16.6 ºC) diatas suhu kritis atas dan nyalakan tungku )Fig. 87-16)
2. Simpan benda dalam tunku. Setelah suhu yang dibutuhkan dicapat , biarkan untuk meyerap
sekitar 1 jam per inci (25.4mm) ketebalan benda kerja)
3. Matikan tungku dan biarkan benda dingin perlahan dalam tungku; atau pindahkan benda dari
tungk dan kemas dalam kapur atau debu dan tinggalkan tertutupi beberapa jam, tergantung
ukuran, sampai dingin.

NORMALIZING

Normalizing dilakukan pada logam untuk menghilangkan stres dan tekanan dalam dan meingkatkan
kemampuan dimesin

PROSEDUR

1. Set pyrometer sekitar 30ºF (16.6 ºC) diatas suhu kritis atas dan nyalakan tungku )Fig. 87-16)
2. Simpan benda dalam tunku. Setelah suhu yang dibutuhkan dicapat , biarkan untuk meyerap
sekitar 1 jam per inci (25.4mm) ketebalan benda kerja)
3. Pindahkan dari tungku dan biarkan dingin perlahan di udara. Benda kerja tipis munkin akan
dingin terlalu cepat dan akan keras jika di normalizing di udara, mungkin diperlukan di kemas
dalam kapur untuk memperlambat laju pendinginan
SPHEROIDIZING

Spheroidizing adalah proses pemanasan logam untuk waktu yang lama dibawah suhu kritis bawah, proses
ini menghasilkan jenis khusus struktur butir dimana partikel cementite menjadi bentuk bola,
spheroidizing biasanya dilakukan pada baja karbon tinggi untuk meningkatkan kemampauan dimesin.

PROSEDUR

1. Set pyrometer sekitar 30ºF (16.6 ºC) diatas suhu kritis atas dan nyalakan tungku )Fig. 87-16)
2. Simpan benda dalam tungku dan biar menyerap untuk beberapa jam pada suhu ini
3. Matikan tungku dan biarkan benda mendingin perlahan sampai suhu 1000ºF (537.7ºC)
4. Pindahkan benda dari tungku dan dinginkan di udara.

METODE CASE-HARDENING

Ketika di keraskan benda dibutuhkan, dapat dibuat dari baja karbon dan di kerja panaskan untuk
spesifikasi. Biasa benda ini dapat dibuat lebih murah dari baja mesin dan kemudian di case-hardening.
Proses ini menghasilkan cangkang luar keras dengan inti dalam lunak, yang sering lebih diinginkan
daribapa benda keras menyaluruh terbuat dari baja karbon. Case hardening dapat dilakuakan dengan
beberapa metode, seperti karburisasi, carboitriding, dan nitriding proses

KARBURISASI

Karburisasi adalah proses dimana baja karbon rendah, ketika di panaskan dengan material carbonaceus,
menyerap karpon kedalam permukaan luar. Kedalaman penetrasi tergantung pada waktu, suhu dan materi
karburisasi yang digunakan. Karburisasi dapat dilakukan dengan tiga cara: pack karburisasi, liquid
karburisasi, dan gas karburisasi.

Karburisasi pak biasanya digunakan ketika kekerasan dalam penetrasi 0.060 in (1.52 mm) atau lebih
dibutuhkan, benda untuk dapat di karburisasi dikemas dengan material carbonaceus seprti arang aktif
dalam kotak baja disegel.

PROSEDUR

1. Tempatkan 1 sampai 1 ½ in(25.4 sampai 38.1 mm) kapisan material carbonaceus dalam benda
bawah kotak yang akan masuk ke tungku.
2. Letakana benda yang akan dikarburisasi dalam kotang tinggalkan sekitar 1 ½ in (38.1 mm)
diantara benda.
3. Masukan material carburizin disekitar benda dan tutup benda dengansekitar 1 ½ in (38.1 mm)
material
4. Pukul sisi kotak untuk memadatakan material dan untuk mengemas benda kerja, ini tidak
termasuk kebanyakan dara.
5. Letahan penutup logam diatas kotak dan segel sekitar pertemuan dengan tanah liat api.
6. Simpan kotak dalam tungku dan naikan suhu sekitar 1700ºF(926.6ºC)
7. Tinggalkan kotan dalam tungku cukup lama untuk memberi penetrasi yang dibutuhkan. Laju
penetrasi biasanya sekitar 0.007 sampai 0.008 in/jam (0.17 sampau 0.20 mm/jam), bagaimanapun
penurunan tejadi sejalan dengan kedalaman penatrasi meningkat, waktu yang benar (dan suhu)
untuk kedalaman penetrasi berapapun biasanya diberikan dalam literatur dari menufaktur material
karburisasi (Fig. 87-17)
8. Matikan tungku dan tinggalkan kotak dalam tungku sampai dingin, ini mungkin memakan 12
sampai 16 jam
9. Pindahkan kotak dari tungku dan ambil benda dan bersihkan.
Catatan: permukaan benda kerja sekarang sudah menjadi lapisan tipis baja karbon yang lunak,
karena pendinginan yang perlahan dari benda dalam material karburisasi.
10. Panaskan benda sampak suhu kritis dalam tungku dan didinginkan dalam minyak atau air,
tergantung pada bentuk benda dan kekerasan yang diperlukan. Gabian sekarang dikelilingi
lapisankeras baja karbon dan memilika inti dalam lunak. (Fig. 87-18)

Karburisasi cair biasanya digunakan untuk menghasilkan lapisan tipis baja karbon diluar benda
baja karbon rendah. Benda biasanya tidak di mesin setelah di liquid karburisasi.
PROSEDUR
1. Letakan material karburisasi kedalam tungku pos. Panaskan sampai mencain dan suhu yang
sesuai
2. Panaskan terlebih daluhu benda untuk di carbiziring sampai sekitar 800ºF (426.6ºC) dalam
tungku drawing tempratur rendah. Ini untuk menghilangkan kemungkinan meledak karena air
atau minyal padal kerja ketika benda di rendam dalam leburan cair.
3. Gantung benda dalam cairan karburisasi dan tinggalkan sampai waktu yang diperlukan untuk
memberikan penetrasi yang diinginkan. Kedalaman penetrasi ( tergantung pada suhu cairan)
mungkin dari 0.015 sampai 0.020 in. (0.38 sampai 0.50 mm) untuk jam pertama dan sekitar
0.010 in. (0.25 mm) untuk tiap jam berhasil.
4. Gunakan tang kering untuk memindahkan benda dan dinginkan secepatnya dalam air.

PERINGATAN : karena kebanyakan cairan karburisasi mengandung sianida, perhatian eksta


harus di lakukan ketika menggunakan material ini.

1. Hindari membiarkan cairan kontang dengan cairan karburisasi. Ini akan meyebabkan ledakan.
2. Panaskan rahang tang sebelum digunakan untuk menghilangkan cairan atau minyak
3. Hindari menghirup gas; beracun
4. Gunakan alan perlindungan ( sarung tangan, pelindung wajah dan tangan) ketika
memindahkan dan mendinginkan benda.

Karburisasi gas, seperti karburisasi pak, digunakan pada benda dimana kedalaman cangkang
yang dibutuhkan lebih dari 0.060 in (1.52 mm). Dan dimana perlu mengiling benda seteah
karburisasi. Metode ini biasanya dilakukan oleh firma khusus pengerjaan panas karena
membutuhkan tungku jenis khusus.

Benda diletakan dalam drum tertutup dimasukan yang gas natural atau propana dimasukan dan
disirkulasikan. Benda kerja dipanaskan sampai suhu karburisasi dalam atmosfer gas. Gas buang
pada ujung drum dan dibakar untuk mencekgas udara masuk ke ruangan. Benda luar drum
dipanaskan dengan sumber seperti gas atau minyak. Dalam proses ini karbon dari gas diserap
oleh benda kerja.

Benda tetap dalam drum sampai waktu yang diperlukan untuk memberikan penetrasi yang
diinginkan. Kedalaman 0.020 sampai 0.030 in (0.50 sampai 0.76 mm) didapat sekitar 4 jam pada
suhu 1700ºF (926.6ºC). benda kemudian di angkat dan didinginkan atau dibiarkan dingin setelah
dipanaskan ulang sampai suku kritis dan diceupkan

PROSES KARBONITRIDING

Karbonitriding adalah proses dimana kedua karbon dan nitrogen diserap oleh permukaan baja
benda kerja ketika dipanaskan sampaia suhu kritis untuk menhasilkan cangkang dangkal yang
keras. Karbinitriding dapat dilakukan dangan metode cair atau gas.

Cyaniding (cairan carbonitriding) adalah proses yang menggunakan mandi garam tersusun dari
garam sianida-karbonat- klorida dengan variasi jumlah sianida, tergantung pada aplikasi. Cairan
cyaniding biasanya dilakukan dalam tungku jenis pot, dan karena uap sianida beracun, perhatian
ekstra marus dilakukan ketika menggunakan metode ini.

Benda digantung dalam bak cairan cyaniding yang harus dalam suhu diatan titik kritis bawah baja
yang digunakan. Kedalaman penetrasi ketika menggunakan metode ini sekitar 0.005 sampai
0.010 in ( 0.12 sampai 0.25 mm) dalam 1 jam pada 1550ºF (843.3ºC) kedalaman sekitar 0.015 in
(0.38 mm) dapat dicapai dalam 2 jam pada suhu yang sama. Benda dapat kemudian di dinginkan
dalam air atau minyak, tergantung pada baja yang digunakan . setelah benda dikeraskan, harus
seluruhnya di cuci untuk menghilakan segala jejak garam sianida.

Karbonitriding ( karbonitriding gas) dilakukan dalam tungku khusus mirip tungku kurburisasi
gas. Benda kerja dimasukan kedalam drum dalam dari tungku. Campuran amonia dan gas
karburisasi dimasukan dalam dan disurkulasikan dalam ruangan, yang dipanaskan dari luar
sampai suhu 1350 sampai 1700ºF (732.2 sampai 926.6ºC) dalam proses ini, benda kerja
menyerap karbon dari gas karburisasi dan nitrogen dari amonia.

Benda diangkat dari tungku dan didinginkan dalam minyak, yang memberikan benda kekerasan
maksimum dan distorsi minimum. Kedalaman cangkang dihasilkan oleh metode ini relatif
dangkal, dekalaman sekitar 0.030 in (0.76 mm) didapatkan dalam 4 sampai 5 jam apada suhu
1700ºF (926.6ºC).

PROSES NITRIDING

Nitriding digunakan pada baja paduan tertentu untuk memberikan kekerasan maksumum.
Kebanyakan baja paduan karbon hanya dapat dikeraskas sampai sekitar 62 rockwell C dengan
arti,dimana pembacaan 70 rockwell C bisa didapatkan pada baja paduan vanadium dan cromium
tertentu menggunakan proses nitriding. Nitriding dapat dilakukan dalam atmosfer tungku yang
dipertahankan atau bak garam.
Nitriding gas. Benda yang di nitrid ditempatkan dalam drum kedap udara, yang dipanaskan dari
luar sampai suhu 900 sampai 1150ºF (482.2 sampai 621.1ºC). gas amonia di sirkulasikan dalam
ruangan . amonia, pada suhu ini, terdekomposisi menjadi nitrogen dan hidrogen. Nitrogen
menembus permukaan luar benda kerja dan bergabung menjadi unsur paduan untuk membentuk
nitrida keras. Gas nitriding adalah proses lambat membutuhkan sekitar 48 jam untuk
mendapatkan cangkang sedalam 0.020 in (0.50 mm). Karena suhu oprasi rendah digunakan dalam
proses ini, dan karena pendinginan benda tidak diperlukan, ada sedikit atau tidak ada distorsi.
Metode ini meningkatka kekerasan digunakan pada benda yang telah dikeraskan dan pokok.
Tidak ada pengerjaan lanjut pada benda ini.

Bak garam nitriding. Nitridang juga dapat dilakukan dalam bak garam mengandung garam
nitriding. Benda yang dikeraskan digantung dalam lelehan garam nitriding, yang dalam suhu dari
900 sampai 1100ºF (482.2 sampai 593.3ºC) tergantung pada aplikasi. Benda seprti tap kecepatan
tinggi, bor, dan reamer di nitirid untuk meningkatkan kekesaran permukaan , yang meningkatkan
daya tahan.

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON SEDANG

Ketika memilih area benda untuk di keraskan permukaanya, untuk meningkatakan ketahanan aus
dan mempertahankan inti dalam lunak, benda harus kandungan karbon sedang. Itu dapat
dikersarkan permuaaan dengan api atau pengerasan induksi, dalam kedua proses , baja harus
mengandung karbon, karena tidak ada penambahan karbon dari luar seperti dalam metode
pengerasan cangakan lain.

PENGERSAN INDUKSI

Dalam proses ini benda dikelilingi oleh lilitan dilalui nya aliran listrik berfrekwensi tinggi.
Dengan aliran panas permukaan baja diatas suhu kritis dalam beberapa detik. Penyemprot air,
minyak atau udara bertekanan otomatis digunakan untuk mendinginkan dan mengeraskan benda,
yang dipegang dalam posisi sama seperti pemanasa karena hanya permukaan logan yang
dipanaskan, kekerasasn terlokalisasi pada permukaan . kedalaman kekerasan diatur oleh aliran
frekwensi dan durasi perputaran panas .

Aliran frekwensi bervariasi dari 1 kHZ sampai 2 MHz. Semakin tinggi frekwensi menghasilkan
kedalaman kekerasan yang dangkal, semakin rendah frekwensi menghasilkan kedalaman
hardening sampai ¼ in (6.35 mm).

Pengerasan induksi dapat digunakan untuk pengerasan selektif dari gigi roda, splines, crank shaft,
camshaft, dan sambungan batang.

PENGERASASN API

Pengerasan api digunakan secara luas untuk mengerasakan jarak pada bubut dan perkakas mesin
lain, juga gigi roda, splines, crank shaft, dll

Permukaan logam dipanaskan sangat cepat sampai diatas suhu kritis dan dikeraskan secepatnya
dengan didinginkan dengan penyemprotan, permukaan besar seperti jarak bubut dipanaskan
dengan las oxyacetylene khusus yang bergerak otomatis sepanjang permukaan, diikuti semprotan
pendingin, benda kecil di tempakan dibawah api, dan di semprot otomatis.

Pengerasan api benda harus di temper secepatnya untuk menghilangkan tekanan dari proses
pengerasan, permukaan besar di temper oleh las khusus tempering rendah yang mengikuti nozzle
pendingin ketika bergerak sepanjang penda kerja, kedalaman pengerasan api bervariasai dari 1/16
sampai ¼ in (1.58 sampai 6.35 mm) , tergantung pada kecepatan saat permukaaan dipanaskan
sampai suhu kritis.

PETANYAAN

Peralatan pengerjaan panas

1. Deskripsikan termocouple dan jelaskan fungsinya?


Jawaban:

Termokopel (Thermocouple) adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur
suhu melalui dua jenis logam konduktor berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan
efek “Thermo-electric”.

Prinsip kerja Termokopel cukup mudah dan sederhana. Pada dasarnya Termokopel hanya terdiri dari dua
kawat logam konduktor yang berbeda jenis dan digabungkan ujungnya.  Satu jenis logam konduktor yang
terdapat pada Termokopel akan berfungsi sebagai referensi dengan suhu konstan (tetap) sedangkan yang
satunya lagi sebagai logam konduktor yang mendeteksi suhu panas.

2. Sketsa instalasi tungu menunjukan tungku, termocouple, dan pyrometer?

3. Apa fungsi
a. Pyrometer?
Jawaban:
Pirometer inframerah (Infrared pyrometer) adalah sensor suhu yang dapat
mengukur suhu dari jarak jauh tanpa melakukan kontak langsung dengan
objek yang akan diukur. Sensor pada pyrometer ini menggunakan cahaya
inframerah untuk mengukur atau mendeteksi radiasi panas (thermal) benda

b. Katup solenoid ?
Jawaban:
Solenoid valve adalah elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam
fluidics. Tugas dari solenoid valve dalah untuk mematikan, release, dose,
distribute atau mix fluids. Biasanya digunakan untuk menggerakan tabung
cylinder, digunakan untuk menggerakan piston valve, digunakan untuk
menggerakan blow zet valve, dan masih banyak lagi
c. Peralihan udara?
Jawaban:
Saklar udara pada dasarnya berfungsi untuk mempertahankan sebuah tekanan
udara pada peralatan aplikasinya, hal ini berhubungan dengan sumber tekanan
udara dan tekanan buang udara

Itilah pengerjaan panas

4. Apa perbedaan antara titik decalescene dan titik recalescene dari sebuah baja?
Jawaban:
Titik decalescence adalah suhu dimana baja karbon, ketika sedang dipanaskan
berubah dari perlit ke austenit. Umumnya sekitar 1330°F (721°C) untuk baja karbon
0,83%. Sedangkan titik recalescence adalah suhu dimana baja karbon sedang
didinginkan, perlahan-lahan berubah dari austenit ke perlit

5. Apa relasi titik atas dan bawah suku kritis dalam operasi pengerjaan panas dilakukan?
a. Pengerasan
Diatas titik kritis suhu terendah
b. Tempering
Dibawah titik kritis suhu terendah
c. Annealing
Diatas titik kritis suhu
d. Normalizing
Diatas titik kritis suhu
e. Spheroidizing
Dibawah titik kritis suhu terendah

6. apa perbedaan baja hypereutektoid dan hypoeutektoid?


Jawaban:
Baja Hypereutectoid baja yang mengandung lebih banyak karbon daripada yang
benar-benar akan larut dalam besi ketika baja dipanaskan ke rentang kritis.
Sedangkan Baja Hypoeutectoid adalah baja yang mengandung lebih sedikit karbon
daripada yang bisa dilarutkan oleh besi ketika baja dipanaskan sampai rentang kritis.

Baja pegerasan air

7. sebutkan 2 masalah yang sering terjadi dengan baja pengerasan air?


Jawaban:
Distorsi saat pendinginan dan Retak saat pendinginan

Baja pengerasan minyak

8. kenapa minyak digunakan menguntukan sebagai media pendingin?


Jawaban:
Karena penggunaan oli sebagai media pendinginan dapat memperlambat laju
pendinginan dan mengurangi tekanan dan regangan pada baja yang menyebabkan
lengkungan dan retak

Baja pengerasan udara

9. apa keuntungan baja pengerasan udara?


Jawaban:
Keuntungan dari air-hardening steel adalah dapat meningkatkan kekuatan dan
durabilitas dalam suatu paduan sehingga memiliki ketahanan terhadap distorsi dan
kemudahan untuk bengkok
10. Apa unsur yang akan memberikan kekerasan merah paha perkakas HSS?
Jawaban:

0.72% karbon, 0.25% mangan, 0.20% silikon, 4% kromium, 18% tungsten, dan 1% vanadium.

11. Jelaskan perbedaan dalam prosedur pengerasan antara baja karbon sederhana dan HSS?
Jawaban:
HSS harus dipanaskan terlebih dahulu secara perlahan sampai 1500 sampai 1600ºF (815.5
sampai 871.1ºC) dalam atmosfer netral dan kemudian di pindahkan ke tungku lain dan
secepatnya di bawa hingga 2300 sampai 2400ºF (12600 sampai 1315.5ºC). biasanya
didinginkan dalam minyak, namun sedikit, benda yang rumit akan di dinginkan di udara
sedangkan untuk baja karbon sederhana dapat menggunakan proses pengerasan air, minyak
atau udara

Sistem klasifikasi SAE dan AISI

12. Bagaimana sistem AISI berbeda degan sistem SAE dalam mengidentifikasi baja?
Jawaban:

sistem AISI mengindikasikan proses pembuatan baja digunakan oleh tolowing prefixes

13. Apa komposisi baja berikut?

a. 2340
23 mengandung 3.50% nikel, 40 mengandung 0,40 % kandungan karbon
b. 1012
1 baja karbon sederhana, 0 tidak ada logam paduan, 12 mengandung 0,12% karbon
c. E4340
E baja tungku elektrik, 43 mengandung cromium-nikel-molybdenum, 40
mengandung 0,40% karbon

Pengerjaan panas baja karbon

14. Jelaskan bagaimana titik kritis air ditentukan


Jawaban:
air menjadi padat pada atau dibawah 32ºF (0ºC). Jika es di panaskan, suhu akan tetap 32ºF
(0ºC) sampai es sepenuhnya mencair. Jika air dipanaskan lebih lanjut, akan berubah menjadi
uap pada 212ºF (100ºC). Lagi air akan tetap dalam suhu ini pada beberapa saat sebelum
berubah menjadi uap. Harus juga diketahui jika proses dibalik dan uap akan mendingin, akan
membentuk air pada 212ºF (100ºC) dan es pada 32ºF (0ºC). Titik dimana air berubah ke
keadaan lain dikenal sebagai titik kritis air.
15. sebutkan lima perubahan yang terjadi ketika dipanaskan sampai ( diatas) titik decalescene
dari suhu ruang?
Jawaban:
 akan terdapat terlihat bayangan hitam dalam baja meghilang.
 Baja akan menjadi nonmagnetik ketika diuji dengan magnet
 Perubahan ini terjadi karena perubahan dalam struktur atomik baja, atom mengatur
ulang dirinya dari body-centered cube ke face-centered cube
 jika didingin dalam air, juga akan memperlihathakan tanda pertama hardening
 Jika baja dapat di periksa dibawah mikroskop, akan terlihat struktur butir mulai
mengecil, sejaan kurva maju naik melewati Ac, ukuran butir akan semakin mengecil
sampai suhu kritis atas [1425ºF(773.8ºC)] dicapai

16. Deskrisikan perubahan yang terjadi dalam baja ketika didinginkan sampai titik recalescene
dari suhu kritis atas
Jawaban:

ketika baja tidak didingin tapi dibiarkan mendingin perlahan dari suhu kritis atas, akan mendapatkan
kembali nilai magnetiknya ketika sudak dingin. Baja tidak berubah dari magnetik ke nonmagnetik; itu
hanya didapat sementara karakteristik dapat tertarik atau tidak tertarik ke magnet.
Pengerasan 0.83 persen baja karbon

17. Apa keuntungan menggunakan baja hypereutektoid?


Jawaban:

Baja hypereutektoid membutuhkan panas diatas suhu kritis bawah untuk mendapatkan kekerasan
maksimum. Ini membuat mungkin untuk menggunakan suhu hardening bawah, jadi pengurangan dan
kemungkinan pembengkokan lebih kecil

18. Sampai suhu berapa baja harus dipanaskan sebelum didinginkan, untuk menghasilkan hasil
terbaik.
Jawaban:
773,8 ºC

Pencelupan

19. Nama 2 media pendinginan dan sebutkan tujuan masing masing


Jawaban:
Air media pendingin air digunakan untuk mendapat baja dengan bagian luar yang keras dan
inti yang lunak karena pendinginan terjadi sangat cepat
Minyak media ini digunakan untuk mendinginkan baja secara perlahan untuk mengurangi
stres dan tekanan yang dapat memebuat baja pecah
20. Deskripsikan metode pendinginan benda kerja yang panjang, tipis yang sesuai
Jawaban:
Untuk melakukan pendinginan bagian panjang harus dipegang vertikal diatas media
pendingin setelah itu benda kerja dimasukan langsung kedalam media pendingin

Tempering

21. Apa tujuan dari tempering suatu baja?


Jawaban:
Mengurangi stres dan tekanan dan meningkatkan toughness pada baja
22. Apa faktor yang akan mempengaruhi suhu ketika suatu baja di temper?
Jawaban
Toughness yang diperlukan
Hardness yang diperlukan
Kandungan karbon
Unsur paduan
23. Apa yang akan terjadi pada baja jika waktu tempering
a. Terlalu lama
Logam akan terlalu lunak
b. Terlalu cepat
Logam akan getas
Annealing, normalizing, spheroidizin

24. Apa perbedaan antara annealing, normalizin, dan spheroidizing


Jawaban:

Annealing adalah operasi pengerjaan panas untuk melunakan logam dan meningkatkan kemampuan
dimesin, Normalizing dilakukan pada logam untuk menghilangkan stres dan tekanan dalam dan
meingkatkan kemampuan dimesin, sedangkan Spheroidizing adalah proses pemanasan logam untuk
waktu yang lama dibawah suhu kritis bawah, proses ini menghasilkan jenis khusus struktur butir dimana
partikel cementite menjadi bentuk bola

Karburisasi

25. Dekripsikan bagaimana karburisasi pak dilakukan


Jawaban:
Benda kerja diletakan didalam kotak yang sudah di masukan media karburisasi lalu dititip
oleh media karburusasi dan di padatkan lalu di segel, setelah iru dimasukan dalam tungku dan
dipanaskan sampai suhu 1700 ºF(926.6ºC), setelah itu di tunggu sampai penetrasi yang di
inginkan tercapai setelah itu tungku dimatikan dan di tunggu samoai dingin lalu kotak
diambil dan benda kerja di dikeluarkan dan di bersihkan lalu benda kerja dipasnaskan sampai
suhu kritis dan didinginkan dalam minyak atau air
26. Apa yang harus diperhatikan ketika mengunakan proses karburisasi cair
Jawaban
Hindari cairan kontak dengan cairan karburisasi karena akan meyebabkan ledakan
Panaskan rahan tang sebelum digunakan untuk menghilangkan cairan atau minyak yang ada
pada tang
Hindari menghirup gas secara langsung karena beracun
Selalu gunakan alat pelindung
27. Deskripsikan proses karburisasi gas
Jawaban:

Benda diletakan dalam drum tertutup dimasukan yang gas natural atau propana dimasukan dan
disirkulasikan. Benda kerja dipanaskan sampai suhu karburisasi dalam atmosfer gas. Gas buang
pada ujung drum dan dibakar untuk mencekgas udara masuk ke ruangan. Benda luar drum
dipanaskan dengan sumber seperti gas atau minyak. Dalam proses ini karbon dari gas diserap
oleh benda kerja.

Benda tetap dalam drum sampai waktu yang diperlukan untuk memberikan penetrasi yang
diinginkan. Kedalaman 0.020 sampai 0.030 in (0.50 sampai 0.76 mm) didapat sekitar 4 jam pada
suhu 1700ºF (926.6ºC). benda kemudian di angkat dan didinginkan atau dibiarkan dingin setelah
dipanaskan ulang sampai suku kritis dan diceupkan

Proses karbonitriding
28. Jelaskan penbedaan karburisasi dan proses karbonitriding?
Jawaban:
Karburisasi adalah proses dimana baja karbon rendah, ketika di panaskan dengan material
carbonaceus, menyerap karpon kedalam permukaan luar. Sedangkan sampaia suhu
Karbonitriding adalah proses dimana kedua karbon dan nitrogen diserap oleh permukaan baja
benda kerja ketika dipanaskan kritis untuk menhasilkan cangkang dangkal yang keras

Pengerasan permukaan baja karbon

29. Apa jenis baja yang harus digunakan untuk pengerasan api dan proses pengerasan induksi?
Jawaban:
Baja karbon sedang yang mengandung dari 0.30 sampai 0.60 persen karbon

Pengerasan induksi

30. Deskripsikan prinsip pengerasan induksi


Jawaban:
benda dikelilingi oleh lilitan dilalui nya aliran listrik berfrekwensi tinggi. Dengan aliran
panas permukaan baja diatas suhu kritis dalam beberapa detik lalu Penyemprot air, minyak
atau udara bertekanan otomatis digunakan untuk mendinginkan dan mengeraskan benda,

Pengerasan api

31. Kenapa suhu yang diinginkan secepatnya setelah pengerasan api?


Jawaban:
Agar stres dan tekanan tidak terlalu besar
32. Bagaimana dapat dilakukan pada permukaan yang besar?
Jawaban:
ermukaan besar seperti jarak bubut dipanaskan dengan las oxyacetylene khusus yang
bergerak otomatis sepanjang permukaan, diikuti semprotan pendingin

Anda mungkin juga menyukai