Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN UTS

SEMESTER GASAL 2021/2022


FAKULTAS PSIKOLOGI UPI Y.A.I

Nama : Septi Tricillia


NIM : 2124070001
Mata Kuliah : Kode Etik Psikologi
Hari/Tanggal Uploud : Rabu / 17 Nov 2021

Waktu Uploud : 20.08 WIB

SOAL- A ( NIM-GANJIL)

1. Jelaskan Psikologi sebagai science


2. Jelaskan pengertian tentang manusia itu nomothetik vs ideographik dan berilah contohnya.
3. Penelitian di bidang psikologi menggunakan manusia sebagai subyek/partisipan penelitian.
Jelaskan bagaimana etika penelitian terkait dengan hubungan antara peneliti dan subyek
penelitian.
4. Jelaskan makna dari profesi psikologi itu adalah profesi yang luhur ( officium nobile)
5. Prinsip umum dalam etika psikologi yang wajib dijalankan oleh suatu profesi adalah: Prinsip
untuk menghormati hak – hak orang lain, termasuk dalam menjalankan dan menjaga kelestarian
hidup dan perlindungan dari tindakan malpraktek serta penyalahgunaan profesi. Jelaskan

JAWABAN :

1. Dalam psikologi sebagai science, yang pertama keterampilan menggunakan


peralatan tidak perlu mengandaikan metode supra-empiris. Hal ini karena keterampilan
tersebut berasal dari pengalaman sebelumnya dengan alat-alat (misalnya tes-tes
psikologi) dan dengan konstruk yang pernah dihadapi (misalnya penyesuaian sosial),
jadi basis prediksi psikolog science adalah data empiris. Kedua, psikologi science
dalam menghadapi kasus-kasus unik tidaklah pernah melakukan terkaan murni
berdasarkan selera pribadi, melainkan prediksi didasarkan atas latar belakang
sebelumnya dan pengetahuan tentang kasus-kasus serupa. Yang ketiga, seandainya
benar bahwa psikolog science didasarkan atas karunia atau trait khusus psikolognya,
maka tentu kita hanya akan melihat sedikit kemajuan dalam lapangan psikologi klinis,
nyatanya tidak demikian. Yang terakhir, psikologi science mampu mengkomunikasikan
teknik-teknik dan prosedur-prosedurnya. Dan disamping itu penyimpulannya dapat
didasarkan atas skor-skor tes psikologis, data-data wawancara yang dapat
menghasilkan persamaan regresi untuk membuat prediksi. Dalam hal ini, kode etik
menjaga keseimbangan dalam Psikologi sebagai science, yang berkaitan dengan
fungsi mental, yang bersinggungan dengan potensi dan kompetensi, dan bisa
diproduksi oleh manusia. Dan patokannya harus berdasarkan fakta, data, pengukuran,
dan metode. Karena harus sesuai dengan pengetahuan, teori, konsep, filosofi yang
ada.

2. Istilah ideographic (dari kata Yunani yang berarti “terpisah” atau “berbeda”
berhubungan dengan pendekatan unik dan individualistik dalam sains dan biasanya
dikontraskan dengan istilah nomothetic (dari kata Yunani yang berarti “umum”,
“universal”, atau "abstrak ") yang mengacu pada hukum ilmiah umum alam. Dalam
istilah sederhana, idiografik mengacu pada kasus tertentu, dan nomothetic mengacu
pada perspektif umum. Dalam literatur psikologi, istilah hukum idiografik sinonim, teori
idiografik, pendekatan ideografik, psikologi idiografis , dan ilmu idiografik digunakan,
serta istilah hukum nomothetic counterpart, teori nomothetic, pendekatan nomothetic,
psikologi nomothetic, dan ilmu nomothetic. Pendekatan ini diwujudkan dalam teori
Gordon Allport yang membedakan antara disposisi individu dan sifat umum, serta karya
Henry Murray yang menggambarkan studi tentang individu sebagai personologi.
Psikologi idiografis berfokus pada keunikan individu, berbeda dengan karakteristik yang
dimiliki oleh beberapa orang lain atau semua orang lain.

3. Dalam penelitian dikenal azaz “jangan merugikan”. Penelitian dengan melibatkan


manusia sebagai subyek penelitian tidak boleh paksaan atau pemberitahuan lebih
dahulu. Subyek dapat diikutsertakan dalam penelitian karena sukarela, dan memahami
benar macam apa yang akan dijalaninya, tujuannya, manfaat serta resiko yang mungkin
ada. Dalam hal ini peneliti harus menerangkan sejelas-jelasnya tentang segala
sesuatunya dengan jujur., tidak ada unsur penipuan atau bermaksud menutupi. Yang
perlu diingat adalah tidak boleh ada pihak yang dirugikan.

4. Dalam profesi yang luhur (officium nobile), motivasi utamanya bukan untuk
memperoleh nafkah dari pekerjaan yang dilakukannya, di samping itu juga
terdapat
dua prinsip yang penting, yaitu :
1. Mendahulukan kepentingan orang yang dibantu, dan
2. Mengabdi pada tuntutan luhur profesi.
Untuk melaksanakan profesi yang luhur secara baik, dituntut moralitas
yang
tinggi dari pelakunya. Tiga ciri moralitas yang tinggi adalah:
1. Berani berbuat dengan bertekad untuk bertindak sesuai dengan tuntutan Profesi,
2. Sadar akan kewajibannya,
3. Memiliki idealisme yang tinggi.

5. Dalam hal ini psikolog menghormati setiap hak individual seperti rahasia pribadi,
prinsip diri dan hak untuk mengatur diri sendiri yang mana semua itu diatur secara
resmi dan peraturan-peraturan lainnya yang mungkin akan mengarah pada
ketidakkonsistenan dan terjadi konflik dengan penerapan hak-hak, seperti hak dasar,
harga diri dan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, para praktisi dituntut untuk
memiliki kemampuan untuk menerapkan prinsip-prinsip yang ada pada situasi yang
spesifik. Disini perbuatan yang menyangkut etika adalah proses yang
berkesinambungan sepanjang karir sehingga di dapat hasil yang siap untuk dipakai
memberi jawaban pada situasi sulit.

Anda mungkin juga menyukai