Anda di halaman 1dari 10

PROF. DR.

EKO PRASOJO
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UI

SATU DUA PEMIKIRAN MENGENAI RENCANA


PERPINDAHAN IBUKOTA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BEBERAPA ASPEK YANG DAPAT DIPERTIMBANGKAN

A. PROSES TEKNOKRATIK
 KONSEP KUTUB PERTUMBUHAN WILAYAH (GROWTH POLE)
 KONSEP TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE)
 KONSEP PEMERINTAHAN DAERAH (LOCAL GOVERNMENT)
 KONSEP MANAJEMEN PERKOTAAN (URBAN MANAGEMENT)
 KONSEP SOSIOLOGIS (SOCIAL AND CULTURAL)
 KONSEP BISNIS (FINANCING MANAGEMENT)

B. PROSES POLITIK
PERSETUJUAN DPR (PERTIMBANGAN DPD) ----- RUU IBUKOTA NEGARA
KONSEP PERTUMBUHAN WILAYAH

 Perpindahan ibukota Negara akan membuat pusat pertumbuhan wilayah


 Tumbuh dan berkembangnya daerah daerah di sekitarnya sebagai penyanggah perkotaan
 Memperkuat trickle down effect bagi daerah daerah sekitarnya
 Pembangunan infrastruktur yang akan lebih merata
 Pembagian peran wilayah pemerintahan dan wilayah perdagangan/industri
 Jakarta akan menjadi pusat perdagangan dan industri, dimana tetap memiliki masalah daya dukung lingkungan
KONSEP GOVERNANSI DIGITAL

 Pada masa yang akan datang “Digital Governance” akan semakin kuat dan menyeluruh dalam kehidupan
 Interaksi antar instansi pemerintah dan antara masyarakat dengan pemerintah menjadi flat
 Pegawai akan digantikan dengan IT dan Robot melalui artifial intelegent dan big data
 Gedung Gedung kantor pemerintahan mungkin tidak banyak diperlukan dan menjadi tidak penting seperti saat ini
 Pelayanan kepada masyarakat dan pebisnis akan banyak menggunakan media digital (e-govt)
 Tata kelola pemerintahan hanya membutuhkan tempat fisik yang terbatas (untuk rapat koordinasi dll)
 Pusat pusat perkantoran swasta dan perbelanjaan juga akan mengalami penurunan kebutuhan
KONSEP PEMERINTAHAN DAERAH

 Dengan desentralisasi dan otonomi yang ada saat ini, banyak daerah yang akan mengalami pertumbuhan
 Arus urbanisasi ke Jakarta secara perlahan akan berkurang, dan berpindah ke ibukota kabupaten/kota/propinsi
 Pertumbuhan daerah perkotaan terjadi sangat cepat di seluruh wilayah Indonesia
 Jika dibentuk Daerah Khusus Ibukota, apakah daerah tempatan akan berstatus daerah otonomi tunggal?
 Jakarta yang ditinggalkan akan menjadi daerah otonom normal dengan dua daerah tingkatan?
 Peran Gubernur sebagai wakil pemerintah adalah kepala wilayah ibukota negara (special region)?
KONSEP MANAJEMEN PERKOTAAN

 Tata ruang menjadi pilar penting pembangunan perkotaan, apalagi sebagai ibukota negara
 Pengalaman Jakarta, Manajemen Perkotaan menjadi masalah utama macet, banjir, dan kualitas hidup
 Kepentingan bisnis mendominasi dalam pengambilan kebijakan dan keputusan pemanfaatan ruang
 Konsep Megapolitan dengan basis desentralisasi fungsional harus menjadi dasar pembangunan ibukota
 Jika manajemen perkotaan tidak berubah, maka ibukota negara akan selalu berpindah pindah
KONSEP SOSIOLOGIS

 Perubahan sosial budaya akan sangat cepat terjadi dalam ibu kota yang baru
 Konflik antara pendatang dan masyarakat tempatan berpotensi terjadi
 Budaya baru harus bisa dibentuk dengan konsep tata ruang dan manajemen perkotaan modern
 Perpindahan masyarakat ke daerah sekitar membutuhkan penanganan sosial tertentu
KONSEP PEMBIAYAAN

 Apakah pembangunan ini akan dilakukan melalui pembiayaan negara? Cost Benefit Analysis harus dilakukan
 Jika pembiayaan oleh swasta, waspadai prinsip profit making pebisnis
 Negara harus bisa sepenuhnya menetapkan kebijakan dan mengontrol konsep pembangunan dan implementasinya
 Pembiayaan oleh APBN tidak boleh mengganggu pelaksanaan pembangunan tahunan
PRIORITAS PEMBANGUNAN KE DEPAN ?

 Apakah perpindahan ibukota sudah sangat mendesak, dibandingkan dengan pembangunan manusia dan
pembangunan kelembagaan/governansi?
 Perpindahan ibukota akan menyerap semua fokus/energi/biaya pembangunan. Bagaimana dengan sasaran
pembangunan Indonesia Emas 2045?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai