Oleh :
6
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PKL
Disusun Oleh:
Ketua Prodi
Prodi Sistem Informasi
7
ABSTRAK
Sistem Informasi barang persediaan masuk dan keluar pada Dinas Sosial Provinsi
Sumatera Barat adalah sistem yang digunakan untuk menghasilkan informasi tentang
barang persediaan masuk dan keluar yang akurat, tepat guna, efektif dan efisien sesuai
dengan perkembangan teknologi informasi saat ini. Penyimpanan data barang persediaan
masuk dan keluar merupakan hal yang pokok terutama dalam mencari, mengganti atau
memperbaharui data persediaan barang masuk dan keluar. Penelitian ini bertujuan untuk
dapat menghasilkan sistem informasi barang persediaan masuk dan keluar secara
komputerisasi dimana sistem barang persediaan masuk dan keluar sebelumnya masih
manual atau menggunakan Microsoft Excel dalam mengolah semua barang persediaan
masuk dan keluar, sehingga dengan adanya sebuah sistem dalam mengolah data barang
persediaan dapat lebih efisien dan optimal. Alat bantu perancangan sistem menggunakan
Context Diagram (CD), Data flow diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram
(ERD).
Kata Kunci : Sistem, Sistem informasi, Barang Persediaan, Barang Masuk, Barang
Keluar, CD, DFD, ERD
8
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kita Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan judul “Sistem Informasi Barang
Persediaan Masuk dan Keluar Pada Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat”.
Adapun tujuan penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah untuk
memenuhi syarat lulus mata kuliah PKL pada semester VI di Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Padang.
Dalam pembuatan laporan PKL ini tidak mungkin akan terselesaikan tanpa ada bantuan
dari berbagai pihak. Namun dengan bimbingan, saran dan bantuan serta petunjuk yang
besar dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak, dapat mengurangi kendala-
kendala dalam penyusunan laporan PKL ini. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima
kasih kepada :
1. Bapak Ismail Gusman, SE selaku Ketua Yayasan Amal Bakti Mukmin Padang,
STMIK Indonesia Padang.
2. Bapak Masyhuri Hamidi, S.E., M.Si., Ph.D., CFP selaku Ketua Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Padang.
3. Ibu Ilfa Stephanie, M.Si selaku Wakil Ketua I Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Padang.
4. Bapak Daniel Dahlan, SE, MM, selaku Wakil Ketua II Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Padang.
5. Bapak Sotar, M.Ag selaku Wakil Ketua III Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Padang.
6. Ibu Nency Extise Putri, M.Kom., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
STMIK Indonesia yang telah memberikan arahan dan pembekalan dalam tata
cara melaksanakan PKL.
9
7. Bapak Arman, M.Kom., selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu disela kesibukan, serta telah sabar memberikan bimbingan,
arahan, serta dukungan kepada penulis selama proses pembuatan laporan PKL.
8. Seluruh Dosen STMIK Indonesia Padang yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat.
10. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dorongan,
semangat dan bantuan moril dan materil.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian Laporan PKL ini dengan melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya. Semoga Laporan PKL ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi
semua pihak yang membaca dan memahaminya dan dapat bernilai ibadah di hadapan
Allah SWT. Amin.
10
DAFTAR ISI
ABSTRAK........................................................................................................................8
KATA PENGANTAR......................................................................................................9
DAFTAR ISI...................................................................................................................11
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................14
DAFTAR TABEL..........................................................................................................14
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................15
2.3.3 Sekretariat...............................................................................................28
.........................................................................................................................................41
11
BAB III SISTEM INFORMASI BARANG PERSEDIAAN MASUK DAN KELUAR
PADA DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA BARAT.......................................42
BAB V PENUTUP..........................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................45
LAMPIRAN....................................................................................................................46
12
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
13
BAB I
PENDAHULUAN
14
satu per satu tentunya tidak terstruktur dengan baik yang menyebabkan banyaknya
penggandaan data, kehilangan data, serta sulitnya pencarian arsip terhadap barang
persediaan. Hal ini menyebabkan lamanya proses pengolahan data yang
mengakibatkan keterlambatan dalam penyelesaian rekapan data barang persediaan
masuk dan keluar, dimana jika terjadi ketidaksesuaian akan dilakukan pengecekan
manual yang membuang banyak waktu.
Dari uraian permasalahan yang terjadi tersebut maka Dinas Sosial menginginkan
adanya sebuah sistem informasi untuk membantu dalam mengolah data serta
menyimpan data-data barang persediaan sehingga dapat mempermudah dalam
mengolah data persediaan barang yang ada di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat.
Sistem informasi Persediaan adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan
memelihara data menjelaskan mengenai persediaan barang, mengubah data tersebut
menjadi informasi dan melaporkan kepada pemakai (Mcleod, 2002) (Informasi et al.,
2015).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat laporan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) dengan judul “SISTEM INFORMASI BARANG PERSEDIAAN MASUK
DAN KELUAR PADA DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA BARAT”.
15
b. Untuk mengetahui sistem kerja yang ada didalam instansi pemerintahan
Dinas Sosial Provinsi Sumbar
c. Memupuk sikap disiplin kerja dengan mematuhi peraturan yang ditetapkan
oleh Dinas Sosial Provinsi Sumbar.
d. Dapat mengaplikasikan ilmu di bidang sistem informasi pada Dinas Sosial
Povisinsi Sumbar.
e. Dapat meningkatkan dan memperluas ilmu pengetahuan yang dimiliki
f. Mencari pengalaman dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.
g. Dapat mengatasi masalah yang timbul di Dinas Sosial Provinsi Sumatera
Barat berdasarkan ilmu yang dimiliki
16
BAB II
PROFIL DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA BARAT
17
yang diperlukan dalam penyelenggaraan Negara hingga bisa mencapai tujuannya.
Pemerintah berpendapat untuk melaksanakan Undang-undang Dasar 1945
pemerintah membentuk Kabinet yang terdiri dari beberapa Kementerian salah satu
Departemen itu adalah Departemen Sosial yang bertujuan menangai masalah-
masalah sosial secara serius dan bersungguh-sungguh. Untuk mengurusi masalah-
masalah sosial diprovinsi dibentuklah unit organisasi sosial dengan nama Jawatan
Sosial Provinsi dan Keresidenan dibentuk pula unit organisasi Sosial dengan nama
Pejabat Sosial Negara R.I Keresidenan.
Pada saat itu Provinsi Sumatera Jawatan Sosialnya berkedudukan di Kota Pematang
Siantar, sedangkan pelaksanaan kegiatan sosial di daerah keresidenan Sumatera
Barat berkedudukan di Bukittinggi. Semenjak tahun 1946 Pejabat Keresidenan
Sumatera Barat telah mulai menangani permasalahan sosial yang timbul akibat
perang kemerdekaan. Pejabat sosial pertama di keresidenan Sumatera Barat adalah
Bagindo Muhammad Thahar kemudian dilanjutkan oleh Marah Kaharudin sampai
terbentuknya Provinsi Sumatera Tengah.
Pada tahun 1947 terbentuknya Provinsi Sumatera Tengah karena Provinsi dibagi
menjadi tiga (3) Provinsi yakni: Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumaterat
Selatan. Jawatan Sosial Provinsi baru tersebut, untuk Sumatera Tengah Jawatan
Sosial Provinsi berkedudukan di Bukittinggi dipimpin oleh A. Malik Ahmad,yang
wilayah kerjanya meliputi seluruh Provinsi Sumatera Tengah (Prov. Riau, Sumatera
Barat, Jambi dan Prov. Kepulauan Riau sekarang). Pada agresi Belanda ke II
kegiatan jawatan sosial Sumatera Tengah vakum karena saat itu semua kegiatan
pemerintahan diambil alih oleh militer (meliterisasi). Yang ada hanya Gubernur
Militer, Bupati, Wedana Militer, dan Wali Nagari Perang. Semua personil jawatan
sosial ikut aktif membantu militer dalam berbagai kegiatan.
Setelah berakhirnya agresi Belanda ke II tahun 1949, Jawatan Sosial Sumatera
Tengah yang berkedudukan di Bukittinggi kembali melaksanakan kegiatannya. Pada
tahun 1950 Jawatan Sosial Provinsi Sumatera Tengah dipindahkan ke Padang karena
Ibu Kota Provinsi Sumatera Tengah pindah ke Kota Padang.
18
Inspeksi Sosial Republik Indonesia Provinsi Sumatera Tengah aktif melaksanakan
kegiatannya sampai terjadi pergolakan Pemerintahan Revosioner Republik Indonesia
(PRRI) di Sumatera Barat tahun 1958. Setelah terjadi pergolakan PRRI berdirilah
Inspeksi Sosial Republik Indonesia Provinsi Sumatera Barat. Ini disebabkan
Pemekaran. Provinsi Sumatera Tengah menjadi Sosial Provinsi Sumatera Barat,
Provinsi Riau dan Provinsi Jambi.
Inspeksi Sosial Provinsi Sumatera Barat dipimpin oleh Abdul Muis dari tahun 1958
sampai tahun 1963, kemudian digantikan oleh Muhammad Hasan Byk Dt. Maradjo
yang dipindahkan dari Inspeksi Sosial Provinsi Kalimantan Selatan. Inspeksi Sosial
Provinsi Riau dipimpin oleh Khamardibrata dan Inspeksi Sosial Provinsi Jambi
dipimpin oleh A. Nawawi.
19
dalam sisi teknis operasional dalam bidang perencanaan dan ketatausahaan tidak
terwakili sama sekali, jadi timbul ketimpangan dalam pendistribusian, pekerjaan
sering terlambat atau justru tidak dikerjakan sama sekali akibat tidak keterwakilan di
Subdin Bina Program dan Bagian Tata Usaha tersebut.
20
sumber-sumber yang ada di sekitar dirinya. Sejahtera berarti aman, sentosa, makmur
dan bebas dari ancaman serta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Visi ini lebih dalam mengandung pengertian bahwa :
a. Bahwa setiap warga masyarakat khususnya Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) memiliki hak hidup, hak mendapatkan
penghasilan, penghidupan yang layak, perlakukan yang baik, pengakuan dan
perlindungan sosial sehingga tercapainya tingkat keadilan dan pemerataan
pembangunan khususnya kesejahteraan sosial baik bagi individu, keluarga,
komunitas lokal menuju masyarakat yang semakin sejahtera lahir & bathin;
b. Bahwa pembangunan kesejahteraan sosial diselenggarakan tidak hanya oleh
pemerintah melainkan sebuah komitmen bersama seluruh stakeholders guna
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan memberikan pelayanan agar
seluruh Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial merasa tenang, adil dan
sejahtera lahir dan bathin berdasarkan nilai kemanusiaan yang bermartabat
serta berkeadilan sosial.
c. Melalui Pembangunan Kesejahteraan Sosial yang berkeadilan sosial akan
mampu menciptakan kondisi dan situasi kehidupan dan penghidupan sosial
yang kondusif dan saling menguntungkan semua pihak.
d. Keberfungsian sosial individu, keluarga, dan kelompok/komunitas lokal akan
memberi dampak yang signifikan terhadap terciptanya dinamika kehidupan
dan penghidupan yang baik menuju kepada masyarakat yang martabat dan
mandiri.
2.2.2 Misi
Agar pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat dapat
mencapai hasil yang optimal sesuai dengan visi yang telah ditetapkan, maka
ditetapkan pula misi sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas dan perluasan jangkauan pelayanan Usaha
Kesejahteraan Sosial, pengetahuan, keterampilan dan manajemen berusaha
kepada PMKS.
b. Meningkatkan Profesionalisme dan kualitas pelaku pembangunan dibidang
usaha kesejahteraan sosial melalui tanggung jawab sosial.
c. Mengembangkan Sistem Jaminan dan Perlindungan Sosial.
21
2.3 Tugas dan Fungsi Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat
2.3.1 Dinas sosial
Dinas sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah
bidang sosial. Fungsi Dinas Sosial adalah:
22
jaminan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, penanganan fakir
miskin
h. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis di bidang Sosial dan
pembinaan UPTD
i. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2.3.3 Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi, dan pelaksanaan dibidang program, keuangan, umum dan
kepegawaian.
Fungsi Sekretariat adalah:
a. Penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program dinas
b. Penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program kesekretaritan
c. Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, umum dan kepegawaian
23
pelaksanaan dibidang Umum dan Kepegawaian meliputi: pengelolaan
administrasi Kepegawaian, Hukum, Humas, Organisasi dan Tatalaksana,
ketatausahaan, Reformasi, pelayanan publik, rumah tangga dan perlengkapan
dilingkungan Dinas.
Fungsi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah:
a) Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi,
pengembangan karir, kesejahteraan dan disiplin pegawai dan
pengelolaan administrasi kepegawaian lainnya
b) Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan pembinaan
kelembagaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga
c) Pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturan perundang-
undangan, kearsipan dan perpustakaan
d) Pelaksanaan tugas kehumasan dinas, Reformasi Birokrasi, dan
pelayanan publik
e) Pelaksanaan perlengkapan dinas.
24
Fungsi Sub Bagian Program dan Data adalah:
a) Pelaksanaan penyusunan bahan perencanaan dan program kerja
sekretariat dan Sub Bagian Program dan Data
b) Pelaksanaan menghimpun, pengolahan, dan penyajian data
c) Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan koordinasi
perencanaan dan program dinas yang meliputi dibidang perlindungan
dan Jaminan Sosial, pelayanan dan nrehabilitasi sosial, pemberdayaan
sosial, serta penanganan Fakir Miskin
d) Pelaksanaan pengkoordinasian perencanaan dan program UPTD.
25
1) Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang bantuan sosial korban bencana alam, meliputi:
Penanggulangan korban bencana skala provinsi dan Penyediaan sarana dan
prasarana sosial skala provinsi.
Fungsi Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam adalah:
a) Pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi,
serta evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kesiap siagaan dan
mitigasi.
b) Pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi,
serta evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penanganan korban
bencana alam, pemulihan dan penguatan sosial.
c) Pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi,
serta evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kemitraan dan
pengelolaan logistik bencana.
2) Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana Sosial
Seksi Bantuan Korban Bencana Sosial mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di
bidang bantuan sosial korban bencana sosial, meliputi: penangulangan
korban bencana sosial skala provinsi dan penyediaan sarana dan prasarana
sosial skala provinsi.
Fungsi Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial adalah:
a) Penyiapan perumusan kebijakan dibidang pencegahan, penanganan
korban bencana sosial, politik, dan ekonomi, serta pemulihan sosial
dan reintegrasi sosial.
b) Penyiapan pelaksanaan kebijakan dibidang pencegahan, penanganan
korban bencana sosial, politik, dan ekonomi, serta pemulihan sosial
dan reintegrasi sosial.
c) Penyiapan penyusuanan norma, standar, prosedur, dan kriteria
dibidang pencegahan, penanganan korban bencana sosial, politok,
dan ekonomi, serta pemulihan sosial dan reintegrasi sosial.
d) Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang
pencegahan, penanganan korban bencana sosial, politik, dan
ekonomi, serta pemulihan sosial dan reintegrasi sosial.
26
e) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang
pencegahan, penanganan korban bencana sosial, polotik, dan
ekonomi, serta pemulihan sosial dan reintegrasi sosial.
f) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
3) Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial Keluarga
Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial Kelusrga mempunyai tugas
melakuakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang bantuan sosial korban bencana sosial, meliputi:
penanggulangan korban bencana sosial skala provinsi dan penyediaan sarana
dan prasarana sosial skala provinsi.
Fungsi Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial Keluarga adalah:
a) Melaksanakan, menghimpun, pengelolahan, dan penyajian data
b) Penyiapan perumusan kebijakan dibidang validasi dan terminasi,
bantuan sosial, kepesertaan, dan sumber daya jaminan sosial
keluarga
c) Penyiapan pelaksanaan kebijakan dibidang seleksi dan verifikasi,
kemitraan, penyaluran bantuan, serta pendampingan jaminan sosial
keluarga
d) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
dibidang validasi dan terminasi, bantuan sosial, kepesertaan, serta
sumber daya jaminan sosial keluarga
e) Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang
validasi dan terminasi, bantuan sosial, kepesertaan, dan sumber daya
jaminan sosial keluarga
f) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
dibidang validasi dan terminasi, bantuan sosial, kepesertaan, dan
sumber daya jaminan sosial keluarga
g) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan fungsinya
27
sosial tuna sosial, korban penyalahgunaan napza, dan rehabilitasi sosial korban
penyalahgunaan napza, dan perdagangan orang.
Fungsi Bidang Rehabilitasi Sosial adalah:
a. Pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan
evaluasi rehabilitasi sosial anak didalam panti dan lembaga
b. Pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan
evaluasi rehabilitasi sosial penyandang disabilitas didalam panti dan
lembaga
c. Pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan
evaluasi rehabilitasi sosial tuna sosial dan korban perdagangan orang
didalam panti dan lembaga
d. Pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan
evaluasi rehabilitasi sosial lanjut usia didalam panti dan lembaga
e. Pengelolaan data pelaksanaan pencegahan dan rehabilitasi sosial orang
dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk dikoordinasikan dan dilaporkan kepada
kementrian sosial
f. Pengelolaan data pelaksanaan pencegahan dan rehabilitasi sosial korban
penyalahgunaan NAPZA untuk dikoordinasikan dan dilaporkan kepada
kementrian sosial
g. Pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang rehabilitasi
sosial
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya.
28
a) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis perencanaan dan
program perlindungan rehabilitasi sosial
b) Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis pengembangan dan
fasilitasi rehabilitasi sosial anak dan lansia.
2) Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas
Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang rehabilitasi sosial penyandang disabilitas, meliputi:
pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang disabilitas
fisik, intelektual, mental, dan sensorik serta penyediaan sarana dan prasarana
sosial skala provinsi.
Fungsi Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas adalah:
a) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis perencanaan dan
program rehabilitasi sosial penyandang disabilitas
b) Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis pengembangan dan
fasilitasi rehabilitasi sosial penyandang disabilitas.
3) Seksi Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza, Tuna Sosial dan
Korban Perdagangan Orang.
Seksi Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza, Tuna Sosial dan
Korban Perdagangan Orang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang
rehabilitasi sosial Korban Penyalahgunaan Napza, Tuna Sosial, dan Korban
Perdagangan Orang meliputi: penyelenggaraan kerjasama bidang sosial skala
provinsi, koordinasi pemerintahan dibidang sosial skala provinsi, dan
penyediaan sarana dan prasarana sosial skala provinsi.
Fungsi Seksi Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza, Tuna Sosial
dan Korban Perdagangan Orang adalah:
a) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis perencanaan dan
program pelayanan Rehabilitasi Sosial Korban Napza, Tuna Sosial,
dan Korban Perdagangan Orang
b) Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis pengembangan dan
fasilitasi pelayanan Rehabilitasi Sosial Korban Napza, Tuna Sosial,
dan Korban Perdagangan Orang
29
2.3.6 Bidang Pemberdayaan Sosial
Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang pemberdayaan sosial
perorangan, keluarga, kelembagaan masyarakat, komunitas adat terpencil,
penyuluhan sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sosial, kepahlawanan,
keperintisan, kesetiakawanan dan restorasi sosial.
Fungsi Bidang Pemberdayaan Sosial adalah:
a. Pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan evaluasi
pemberdayaan sosial perorangan, keluarga kelembagaan masyarakat dan
komunitas adat terpencil
b. Pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan evaluasi
penyuluhan sosial dan pengelolaan sumber dana bantuan sosial
c. Pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan evaluasi
pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan, dan
restorasi sosial
d. Pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang pemberdayaan
sosial
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai tugas dan
fungsinya.
Bidang Pemberdayaan Sosial membawahi:
1) Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga, Kelembagaan masyarakat
dan Komunitas Adat Terpencil
Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga, Kelembagaan masyarakat
dan Komunitas Adat Terpencil mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang
pemberdayaan, meliputi: pelaksanaan program kegiatan bidang sosial skala
provinsi dan kerjasama antar kabupaten/kota dan penyediaan saran dan
prasarana sosial skala provinsi.
Fungsi Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga, Kelembagaan
masyarakat dan Komunitas Adat Terpencil adalah:
a) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis perencanaan dan
program pemberdayaan sosial, perorangan, keluarga, kelembagaan
masyarakat dan komunitas adat terpencil
30
b) Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis pengembangan dan
fasilitasi pemberdayaan sosial, perorangan, keluarga, kelembagaan
masyarakat dan komunitas adat terpencil
2) Seksi Penyuluhan Sosial dan Pengelolaan Dana Sosial
Seksi Penyuluhan Sosial dan Pengelolaan Dana Sosial mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang penyuluhan sosial dan pengelolaan dana sosial,
meliputi: pengendalian dan pendayagunaan skala provinsi dan penyediaan
sarana dan prasarana sosial skala provinsi.
Fungsi Seksi Penyuluhan Sosial dan Pengelolaan Dana Sosial adalah:
a) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis perencanaan dan
program penyuluhan sosial dan pengelolaan dana sosial
b) Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis pengembangan dan
fasilitasi penyuluhan sosial dan pengelolaan dana sosial.
3) Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial
Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
pembinaan dan pelaksanaan dibidang kepahlawanan, keperintisan,
kesetiakawanan, dan restorasi sosial meliputi: pelestarian nilai-nilai
kesetiakawanan sosial dan restorasi sosial sesuai pedoman skala provinsi.
Fungsi Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi
Sosial adalah:
a) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis perencanaan dan
program kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan dan restorasi
sosial
b) Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis pengembangan dan
fasilitasi kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan dan restorasi
sosial.
4) Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga, Kelembagaan masyarakat
dan Komunitas Adat Terpencil
31
miskin perdesaan, penanganan fakir miskin perkotaan, dan kepulauan meliputi:
pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi masyarakat rentan dan tidak
mampu.
Fungsi Bidang Penanganan Fakir Miskin adalah:
a. Pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan evaluasi
penanganan fakir miskin perdesaan
b. Pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan evaluasi
penanganan fakir miskin perkotaan
c. Pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan evaluasi
penanganan fakir miskin pesisir dan kepulauan
d. Pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang penanganan fakir
miskin
e. Pelaksanaan verifikasi dan validasi fakir miskin cakupan provinsi
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai tugas dan
fungsinya.
Bidang Penanganan Fakir Miskin membawahi:
1) Seksi Penanganan Fakir Miskin Perdesaan
Seksi Penanganan Fakir Miskin Perdesaan mempunyai tugas melakukan
tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan penanganan fakir miskin perdesaan.
Fungsi Seksi Penanganan Fakir Miskin Perdesaan adalah:
a) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis perencanaan dan
program Penanganan Fakir Miskin Perdesaan
b) Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis pengembangan dan
fasilitasi Penanganan Fakir Miskin Perdesaan.
2) Seksi Penanganan Fakir Miskin Perkotaan
3) Seksi Penanganan Fakir Miskin Pesisir dan Kepulauan
5) Seksi Penanganan Fakir Miskin Perdesaan
6) Seksi Penanganan Fakir Miskin Pesisir dan Kepulauan.
7) Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan jabatan
fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.
32
33
2.4 STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA
BARAT
DINAS SOSIAL
H.Abdul Gafar, SE,
MM
Pembina Utama Madya
(IV/d)
1901225 198303 1 010
SEKRETARIS
Kelompok Jabatan Fungsional Ramawi, S.Pd
Pembina (IV/a)
Fungsional Pekerja Sosial 19621231 198901 1012
Fungsional Penyuluh Sosial = 1
Orang
SUB BAG SUB BAG UMUM & SUB BAG
PROGRAM KEPEGAWAIAN KEUANGAN
Siswati, SH Andra Rizki Syaiful, Bettin Armarita, SE
Penata (III/c) S.Sos Penata TK I (III/d)
19700826 199103 2 Penata TK I (III/d) 19641019 199103 2
002 19711112 199012 1 001 002
BIDANG REHABILITASI BIDANG PEMBERDAYAAN
BIDANG PERLINDUNGAN BIDANG PENANGANAN
SOSIAL SOSIAL
DAN JAMINAN SOSIAL FAKIR MISKIN
Drs. Suryono Hj. Esti Pratiwi, SH, MH
Irwan Basir, SH.MM Heny Yunida, SE
Pembina (IV/a) Pembina TK I (IV/b)
Pembina TK I (IV/b) Pembina TK I (IV/b)
19680425 199303 1 004 19620819 199003 2 003
19671021 199403 1 107 19680612 199403 2 009
Seksi Rehabilitasi Sosial Anak Seksi Pemberdayaan Sosial
Seksi Perlindungan Sosial dan Lanjut Usia Perorangan, Keluarga, Seksi Penanganan Fakir Miskin
Korban Bencana Alam Djefrizal Amir, S.Sos Kelembagaan, dan Komunitas Adat Perdesaan
Iskandar, S.Pd Penata TK I (III/d) Terpencil Jhonopa, SH, M.Si
Penata TK I (III/d) 19701213 199202 1 001 M. Sampurno, A.Ks Pembina (IV/a)
19700712 199303 1 007 Penata TK I (III/d) 19660815 198910 1 001
Seksi Rehabilitasi Sosial 19670106 198910 1 001
Seksi Penanganan Fakir Miskin
Seksi Perlindungan Sosial Penyandang Disabilitas Seksi Penyuluhan Sosial dan Perkotaan
Korban Bencana Sosial Sudrajat, S.Sos Pengolahan Dana Sosial Dra. Rosmasiti
Drs. Burhanuddin Penata TK I (III/d) Dra. Elvita Penata (III/d)
Penata TK I (III/d) 19641225 198801 1 001 Penata TK I (III/d) 19610310 198303 2 006
19670111 199303 1 004
19630301 199203 2 003
Seksi Rehabilitasi Korban
Seksi Penanganan Fakir Miskin
Seksi Perlindungan dan Penyalahgunaan NAPZA, Tuna Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Pesisir dan Kepulauan
Jaminan Sosial Keluarga Sosial, dan Korban Kesetiakawanan, dan Restorasi Nurdin, SE
Nanan Suryana, S.Sos Perdagangan Orang Sosial Penata (III/d)
Penata TK I (III/d) Supandi, A.Ks Embun Dini, SH 19631231 199303 1 060
19650309 199002 1 011 Penata TK I (III/d) Penata TK I (III/d)
19720908 199903 1 004 19621118 199102 2 001
UPTD
34
BAB III
SISTEM INFORMASI BARANG PERSEDIAAN MASUK DAN KELUAR PADA
DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA BARAT
35
BAB IV
KEGIATAN SELAMA PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA DINAS
SOSIAL PROVINSI SUMATERA BARAT
36
BAB V
PENUTUP
37
DAFTAR PUSTAKA
38
LAMPIRAN
39