wwwe
ISBN
ISINYA:
LAMPIRAN
: HALAMAN JUDUL
3
wwwe
4
wwwe
1. Karya Sastra
Sastra merupakan sebuah karya seni yang diciptakan oleh manusia. Sastra
adalah sebuah karya sastra berupa tulisan. Karya sastra secara umum dapat
4
wwwe
a. Puisi
konvensi yang ketat, sehingga puisi tidak memberi ruang gerak yang
padat, dan indah. Puisi pada umumnya berupa monolog. Dalam puisi
hanya ada seorang yang berperan sebagai juru bicara” (h. 4). Jadi,
prinsip dasar puisi yaitu bentuknya yang pendek dan jumlah katanya
adalah sebuah dunia dalam kata. Isi yang terkandung di dalam puisi
cabang seni yang sulit dihayati secara langsung karena puisi bersifat
multimakna, yaitu menyatakan suatu hal dengan arti yang lain atau
memiliki bentuk padat, singkat, dan indah. Setiap kata dalam puisi
b. Drama
(2010) “Drama adalah salah satu bentuk seni yang bercerita melalui
dikatakan
wwwe
pertunjukkan.
dan televisi. Jadi, drama merupakan salah satu bentuk karya sastra
Dalam drama terdapat berbagai pelaku yang berbicara” (h. 5). Jadi,
oleh pelaku atau aktor yang tertuang dalam naskah drama. Naskah
c. Prosa
yang lebih luas. Ia dapat mencakup berbagai karya tulis yang ditulis
dalam bentuk prosa. Prosa dalam pengertian ini tidak hanya terbatas
naratif, artinya isi cerita yang terdapat dalam prosa merupakan hasil
sesuatu.
teks naratif, atau wacana naratif. Istilah fiksi dalam pengertian ini
cerita fiksi yang tidak menyaran pada kebenaran faktual, artinya isi
oleh pengarang.
Pada Era Angkatan Balai Pustaka novel lebih dikenal sebagai roman.
bahwa prosa merupakan bagian dari karya sastra yang bersifat naratif
dalam cerita fiksi yang isinya tidak menyaran pada kebenaran faktual
2. Hakikat Novel
a. Pengertian Novel
drama. Salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa adalah
penyelesaian masalah.
wwwe
karya sastra baru. Menurut Priyatni (2010), “Kata novel berasal dari
bahasa Latin novellus. Kata novellus dibentuk dari kata novus yang
berarti baru atau new dalam bahasa inggris. Dikatakan baru karena
bentuk novel adalah bentuk karya sastra yang datang kemudian dari
bentuk karya sastra lainnya, yaitu puisi dan drama” (h. 124).
“Secara etimologis, kata novel berasal dari novellus yang berarti baru.
Jadi, sebenarnya memang novel adalah bentuk karya sastra cerita fiksi
diketahui bahwa novel tergolong karya sastra baru karena hadir setelah
adanya puisi dan drama. Oleh sebab itu, novel termasuk ke dalam jenis
prosa yang tidak terikat oleh irama, ritme, ataupun peragaan dialog
berbentuk prosa yang tergolong baru, yaitu hadir setelah adanya puisi
b. Karakteristik Novel
sampai akhir. Selain itu, novel menyediakan ruang yang cukup besar
berikut.
3) Dari segi panjang cerita, novel jauh lebih panjang daripada cerpen.
kompleks;
esktrinsik. Selain itu, cerita yang terdapat di dalam novel jauh lebih
yang jauh lebih lengkap. Alur cerita novel juga jauh lebih kompleks
dibandingkan cerpen. Jika cerpen hanya memiliki satu alur cerita saja,
1) Alur lebih rumit dan lebih panjang. Ditandai oleh perubahan nasib
3) Latar meliputi wilayah geografi yang luas dan dalam waktu yang
lebih lama;
memiliki alur cerita yang rumit dan panjang, hal tersebut karena alur
yang banyak dengan berbagai karakter, yaitu adanya tokoh utama dan
tokoh pendukung lainnya. Dari segi latar, novel dibuat dengan latar
wwwe
yang beragam, baik itu latar tempat, waktu, maupun sosial budaya.
Dan dari segi tema, dibuat lebih kompleks, artinya tidak hanya memuat
berikut.
1) Novel adalah cerita dalam bentuk prosa yang agak panjang dan
2) Novel adalah suatu cerita dengan suatu alur yang cukup panjang
merupakan salah satu jenis prosa yang memiliki alur cerita yang
yaitu: (1) Novel memiliki alur cerita yang panjang dan lengkap, di
yaitu unsur intrinsik dan esktrinsik; (3) Novel memiliki tokoh yang
banyak dengan berbagai karakter, yaitu adanya tokoh utama dan tokoh
pendukung lainnya; (4) Dari segi latar, novel dibuat dengan latar yang
beragam, baik itu latar tempat, waktu, maupun sosial budaya; (5) Tema
dibuat lebih kompleks, artinya tidak hanya memuat satu tema saja,
c. Struktur Novel
1) Tema
dalam prosa fiksi akan menunjang tema. Jadi, dapat dikatakan bahwa
tema menjadi bagian dari unsur pembangun yang penting bagi novel
bahwa tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema
sebuah gagasan atau ide yang menjalin struktur isi cerita. Dikatakan
sayang.
yang mengambil ide atau konsep cerita sebuah karya sastra dari
pengalamannya sendiri.
minor ialah tema yang tidak menonjol (h. 5). Jadi, tema memiliki
dua macam bagian, yaitu tema mayor dan tema minor. Tema
mayor adalah tema yang sangat menonjol, atau bisa disebut juga
yang mendasari gagasan atau ide pokok sebuah cerita. Makna yang
tema mayor dan minor, yaitu tema utama dan yang terdapat pada
bagian cerita.
yang dimaksud dengan tokoh adalah para pelaku atau subjek lirik
dan budi pekerti yang dimiliki oleh tokoh. Setiap tokoh dalam
karya fiksi memiliki sifat, sikap, dan tingkah laku atau watak-
wwwe
berikut.
utama saja.
Segala apa yang dirasa, dipikir, dan dilakukan oleh tokoh itu
diduga.
statis memiliki sikap dan watak yang relatif tetap dan tidak
dan netral.
3) Alur
memiliki jalan cerita yang lebih panjang. Itu karena tema cerita yang
juga lebih rumit”(h. 58). Jadi, dapat dikatakan bahwa alur memiliki
hal ini pun sesuai dengan apa yang diungkapkan Aminuddin (2015)
Alur atau jalan cerita juga bisa disebut plot. Menurut Padi
yang padu, bulat, dan utuh” (h. 7). Jadi, dapat kita ketahui bahwa
akibat.
wwwe
kronologis yang terdiri atas tahap awal, tengah, dan akhir. Adapun
a) Tahap Awal
dimunculkan.
b) Tahap Tengah
klimaks.
c) Tahap Akhir
terstruktur, yaitu tahap awal atau tahap perkenalan, tahap tengah atau
4) Latar
tempat dan latar waktu. Tempat dan waktu yang dirujuk dalam cerita
bisa merupakan sesuatu yang faktual dan imajiner” (h. 60). Jadi, latar
berhubungan dengan tempat dan waktu. Tempat dan waktu yang ada
kenyataan dan ada dalam kehidupan yang sebenarnya. Selain itu juga
karangan pengarang.
atau Setting adalah latar peristiwa dalam karya fiksi, baik berupa
diketahui bahwa latar terdiri atas latar tempat, waktu, dan peristiwa.
Latar tempat berupa lokasi atau bangunan fisik yang menjadi tempat
atau masa tertentu ketika peristiwa dalam cerita itu terjadi. Dan latar
sebuah cerita memiliki tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu, dan
a) Latar tempat
b) Latar waktu
acuan waktu yang diketahuinya yang berasal dari luar cerita yang
fungsinya dalam unsur cerita, latar sosial budaya terdiri atas dua
rendah, menengah, dan atas. Status sosial tokoh juga dapat dilihat
memiliki tiga unsur, yaitu latar tempat, waktu, dan sosial budaya.
tiga unsur, yaitu latar tempat, waktu, dan sosial budaya. Latar tempat
Sudut pandang, point of view merupakan salah satu unsur fiksi yang oleh
Sudut pandang cerita itu sendiri secara garis besar dapat dibedakan
122
wwwe
Bahasa Novel
Novel termasuk karya fiksi. Gaya bahasa novel memiliki kekhususan atau
berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah. Bahasa yang
situasi dan kondisi. Kalau situasi resmi dalam sebuah dialog digunakan
bahasa Indonesia sesuai kaidah. Jika dalam situasi tidak resmi, ragam
bahasa yang digunakan bisa saja gaya bahasa takresmi, dialek daerah,
dialek bahasa asing, dan lain-lain. Intinya, bahasa tokoh sesuai dengan
123
wwwe
atau tokoh dalam bercerita juga berbeda-beda. Bisa saja mereka bercerita
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tetapi dapat
pula mereka menggunakan bahasa takresmi, bahasa alai, bahasa gaul, dan
sebenarnya).
kaidah atau bahasa takresmi, bahasa gaul, bahasa alai, bahasa daerah, dan
Penggunaan tanda baca titik (.), tanda koma (,), tanda tanya (?) dan
124
wwwe
125
wwwe
Magelang yang bernama Ayna. Alasan menjadikan Ayna sebagai tokoh utama
adalah karena pada novel tersebut, jalan ceritanya melibatkan tokoh Ayna, yaitu
cintanya dengan Gus Afif, menolak lamaran Gus Afif karena teringat kata-kata
Bu Nyai bahwa Gus Afif harus melanjutkan kuliahnya di Mesir, dijebak oleh
pakde dan budenya untuk menikah dengan Yoyok, memberikan syarat kepada
bisa bertemu dan menikah dengan Gus Afif. Adapun penokohannya adalah
sebagai berikut.
wwwe
a) Cerdas
“Kamu tidak hanya lulus, tapi nilai UN-mu terbaik di pesantren ini.” (h. 12
p.7)
di pesantrennya.
b) Religius
Religius adalah sikap dan perilaku yang baik atau patuh dalam
Selain itu, ia juga selalu membiasakan salat sunah Tahajud dan Witir. Hal
Ayna merasa kalau ia langsung tidur, maka ia tidak akan bangun tahajjud.
Maka ia putuskan untuk salat Tahajud sebelum tidur meski cuma dua
rakaat, disambung shalat Witir tiga rakaat dua kali salam.” (h. 103 p. 6)
c) Rendah hati
Rendah hati adalah sifat pribadi yang bijak pada seseorang, dapat
memosisikan sama antara dirinya dengan orang lain, merasa tidak lebih pintar
dan mulia, serta dapat menghargai orang lain dengan tulus. Ayna merupakan
wwwe
tokoh yang rendah hati. Meskipun mendapatkan pujian, ia tidak sombong dan
justru memiliki sifat yang rendah hati. Hal tersebut terdapat pada kutipan:
“Saya tidak pernah berpikir jadi terbaik, saya bisa jadi sahabat kalian
sudah keberuntungan luar biasa. Tidak banyak gadis di desa saya yang
bisa sekolah dan belajar di pesantren seperti kita. Yang paling penting
adalah ilmu yang manfaat dan barokah,” jawab Ayna. (h. 61 p 4)
hati ia berkata bahwa tidak pernah berpikir menjadi yang terbaik, karena masih
banyak gadis desa di kampungnya yang tidak bisa sekolah dan belajar di
d) Tegas
Tegas adalah sikap seseorang yang tidak ragu-ragu dan bimbang dalam
mengambil keputusan. Ayna merupakan tokoh yang memiliki sifat tegas. Hal
“Dia boleh menghina diriku semau dia. Selama ini aku diam saja
dikata- katain apa saja sama dia. Tapi dia tidak boleh menghina
almarhumah ibuku sedikit pun. Kali ini aku harus buat perhitungan
dengannya!” geram Ayna. (h. 15 p. 8)
ibu Ayna sebagai seorang TKW yang hamil di luar nikah dan melahirkan anak
haram yang tidak lain adalah Ayna. Ayna dengan tegas tidak menerima
tuduhan tersebut karena termasuk fitnah dan akan membuat perhitungan pada
Neneng.
bahaya atau konsekuensi yang dapat terjadi pada dirinya. Ayna merupakan
tokoh yang siap menanggung risiko. Ketika ia disidang oleh Bu Nyai Nur
wwwe
berkata bahwa ia tidak bersalah sama sekali ketika menyatakan bahwa Neneng
telah mendapatkan bocoran soal UN. Justru Neneng lah yang telah menuduh
ibunya tanpa bukti. Ia juga siap menanggung risiko jika dianggap bersalah. Hal
“Umi, mohon maafkan saya kalau saya dianggap bersalah. Saya siap
menanggung hukuman apapun yang diberikan kepada saya. Namun jujur,
saya merasa tidak bersalah sama sekali. Saya tidak melakukan apa-apa
kecuali membela kehormatan ibu saya, Umi. (h. 25 p. 1)
f) Jujur
Jujur adalah sikap seseorang yang lurus hati, tidak berbohong, dan berkata
apa adanya. Ayna merupakan tokoh yang memiliki sifat jujur. Hal tersebut
“Dan demi Allah, saya bersumpah, apa yang saya sampaikan benar, saya
memang pernah ditawari bocoran soal dan kunci jawaban UN oleh Mas
Roni. Apakah itu soal UN betulan atau tidak, saya tidak tahu persis, sebab
saya menolaknya. Lha, Mas Roni bilang bahwa sudah banyak yang beli,
termasuk Neneng. Jadi tinggal diusut saja, petunjuknya kan jelas.” (h. 38
p. 3)
Pada kutipan di atas, Ayna berkata jujur bahwa Neneng telah membeli
bocoran soal UN kepada Mas Roni karena memang Ayna juga pernah ditawari
g) Menepati janji
sanggup untuk berbuat sesuatu serta menepati apa yang telah dikatakan atau
yang telah disetujui. Ayna merupakan tokoh yang menepati janji. Hal tersebut
“Gus Naufal, aku janji mau kasih hadiah sama dia.” (h. 53 p. 8)
wwwe
mengajari Naufal, cucu Bu Nyai. Naufal tidak mau belajar jika Bu Nyai yang
menemani. Akhirnya Ayna mau mengajari Naufal dan menjanjikan jika Naufal
benar dalam mengisi soal, Ayna akan membelikan mainan lego kepadanya.
h) Pantang menyerah
Di pesantren ini, dia memikul pekerjaan yang lebih berat dari teman-
teman seusianya. Dia khadimah. Dialah dan khadimah-khadimah yang
lainnya yang setiap hari bangun lebih pagi dari yang lain untuk
menyiapkan sarapan pagi para santri. Demi Allah, setiap pekerjaan yang
dibebankan kepadanya diselesaikan dengan tuntas. Dia tidak akan
menyerah sampai amanahnya dituntaskan. (h. 69-70 p. 5)
i) Berbaik sangka
terhadap apa yang ada dipikiran. Ayna merupakan tokoh yang berbaik sangka.
Ketika ibunya telah meninggal dunia, ia harus tinggal bersama pakde dan
budenya. Namun ia merasakan pakde dan budenya seperti orang lain, tak ada
kasih sayang yang dirasakannya sejak kecil. Ayna terus berusaha berbaik
wwwe
kutipan:
Pakde Darsun dan istrinya Bude Mijah terasa seperti orang lain. Tak ada
kasih sayang yang ia rasakan sejak kecil dari mereka. Tak ada
penghargaan dari mereka kepadanya. Ia merasakan mereka justru lebih
banyak reseknya kepada ibunya dan dirinya. Perasaan tidak nyaman itu
terus ia lawan selama ini. Ia terus berusaha berbaik sangka kepada
mereka. Ia terus berusaha menganggap mereka adalah keluarganya, orang-
orang paling dekat yang ia miliki saat ini. (h. 77 p. 1)
Terlibat aktif dalam berbagai kegiatan adalah sikap seseorang yang selalu
k) Menyesali perbuatannya
suka menyesali perbuatannya meskipun hal itu tidak sengaja dilakukan. Hal
Pada kutipan di atas, Ayna lupa melaksanakan salat Magrib ketika berada
dengan cepat mengqada salat Magrib kemudian dilanjutkan dengan salat Isya.
merupakan tokoh yang mempunyai firasat kuat. Hal tersebut terbukti pada
kutipan:
Ayna bukan gadis yang bodoh. Bahwa ia gadis yang lurus, baik, dan jujur.
Iya. Tetapi ia bodoh, tidak. Ayna merasa ada sesuatu yang tidak beres
selama ia ada di Lombok. (h. 131 p. 5)
Pada kutipan tersebut, Ayna merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak
beres selama berada di Lombok karena ia berbeda hotel dengan Atikah dan
Arifah, yang tidak lain adalah sepupunya. Ayna justru harus sehotel dengan
Yoyok, sehingga mau tidak mau ia lebih sering bertemu dengan Yoyok
dibandingkan sepupunya.
m) Rela berkorban
tokoh yang memiliki sifat rela berkorban. Hal tersebut terbukti pada kutipan:
Waktu tujuh hari yang diultimatum oleh pakdenya telah lewat. Berarti ia
dengan terpaksa memilih apa yang dirancang oleh pakde dan budenya.
Tepatnya bukan begitu, ia memilih mengorbankan dirinya demi
mempertahankan tali kekeluargaan. (h. 141 p. 4)
menikah dengan Yoyok karena jika Ayna menolak pernikahannya, pakde dan
140
wwwe
n) Perasa
Perasa adalah sikap seseorang yang mudah merasa atau peka terhadap
sebagai wanita membuat dia mudah terharu dan menangis. Ia merasa begitu
terharu ketika Gus Afif, orang yang diam-diam ia cintai berterus terang untuk
o) Bersikap adil
Bersikap adil adalah sikap seseorang yang tidak berat sebelah atau tidak
yang telah didapat, dan menarik kesimpulan bahwa Yoyok dan ayahnya bukan
orang baik-baik.
p) Berpendirian tetap
apa yang telah diniatkan. Ayna merupakan tokoh yang berpendirian tetap. Hal
“Baca Alquran hingga lancar, tunjukkan Mas Yoyok hafal Juz Amma dan
Yasin! Tanpa diminta aku akan tidur seranjang dengan Mas Yoyok. Jika
syarat itu tidak kau penuhi, maka mohon maaf, sampai hari kiamat datang
aku tidak akan mau kau sentuh!” ( h. 188 p. 3)
meskipun mereka sudah menikah, Ayna tidak akan mau disentuh oleh Yoyok
sebelum ia memenuhi syarat yang diberikan Ayna, yaitu hafal Juz Amma dan
Yasin.
keadaan yang cermat adalah sikap seseorang yang dapat membaca sebuah
keadaan atau situasi dengan teliti. Ayna merupakan seorang pembelajar yang
cepat dan pembaca keadaan yang cermat. Hal tersebut terbukti pada kutipan:
dijalankan oleh Yoyok tidak ada yang benar kecuali jualan beras di pasar,
sehingga Ayna tidak mau diberikan uang hasil bisnis Yoyok selain uang dari
r) Pemberi nasihat
peringatan, atau teguran kepada orang lain. Ayna merupakan tokoh yang selalu
memberikan nasihat kepada orang lain. Hal tersebut terbukti pada kutipan:
“Mas Yoyok lupa, moyangnya umat manusia yaitu Nabi Adam dan Ibu
Hawa, dulu mereka berada di surga dimuliakan oleh Allah. Begitu mereka
makan barang haram, sekali lagi begitu makan barang haram, mereka
wwwe
langsung diusir oleh Allah dari surga! Mulia dan hina seseorang bermula
dari barang yang dimakan manusia.” (h. 189 p. 5)
orang yang memakan hasil barang haram akan sangat hina di hadapan Allah.
Ayna memberikan nasihat seperti itu karena bisnis yang Yoyok jalani
s) Berani
Berani adalah sikap seseorang yang mempunyai hati yang mantap dan
rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya atau kesulitan. Ayna
Pada kutipan tersebut, dengan sikap berani Ayna menendang keras lulut
Yoyok sehingga ia bisa terbebas dari jeratan Yoyok yang ingin mencoba
Tubuh Ayna bergetar hebat tapi dia berusaha keras menguasai dirinya.
Ingin rasanya menonjok dan menendang mertuanya itu. Ia merasa benar-
benar dihina. Mertua mana yang tega menjual anak menantunya kepada
lelaki tua bandot yang busuk. Dan, kepada Yoyok, ia tidak bisa
memaafkan, bagaimana ia bisa mengizinkan hal ini. (h. 213 p. 6)
wwwe
ketika dibujuk oleh mertuanya untuk menikah dengan pengacara yang akan
menolong Yoyok, karena Yoyok sedang terlibat kasus korupsi. Untuk dapat
membebaskan Yoyok dari kasus itu, Ayna harus rela menikah dengan
rencana atau tindakan untuk mencapai tujuan. Ayna merupakan tokoh yang
bisa keluar dari jebakan Yoyok dan Kusmono. Ketika Ayna pura-pura pasrah
Yoyok tetap akan dipenjara. Ternyata, pengacara tersebut tidak menepati janji.
Ketika Ayna sudah mendapatkan surat cerai resmi dari Yoyok, Ayna akhirnya
bisa kabur dari jeratan Yoyok sekaligus dari jeratan pengacara tersebut.
v) Baik hati
Baik hati yaitu sikap seseorang yang berbudi baik. Ayna merupakan tokoh
yang memiliki sifat baik hati. Hal tersebut terbukti pada kutipan:
membuka sebuah tempat penampungan anak jalanan yang bernama Bait Ibni
w) Bersungguh-sungguh
segenap hati dalam melakukan sesuatu. Ayna merupakan tokoh yang memiliki
kesungguhan.
x) Setia
Setia adalah sikap seseorang yang memiliki ketetapan dan keteguhan hati.
Ayna merupakan tokoh yang memiliki sifat setia. Ketika ia bekerja sebagai
kantor sebelum jam kerja habis dan Bu Rosidah meninggalkan kantor. Hal
Selain setia dalam pekerjaan, Ayna juga sangat setia dalam hal percintaan.
Ia sangat setia menunggu kedatangan Gus Afif dalam keadaan apapun. terbukti
pada kutipan:
wwwe
melawan atau menentang perkataan orang lain. Ayna merupakan tokoh yang
tidak pernah membantah setiap saran yang diberikan oleh Bu Rosidah. Hal
merupakan tokoh yang suka memberikan masukan dan solusi, terutama kepada
1) Latar Tempat, Waktu, dan Sosial Budaya pada Novel Tuhan Lindungi
a) Latar Tempat
Desa Bogis Indramayu, dan Perumahan Cinere Indah di Jakarta yang dijadikan
wwwe
sebagai ruang penampungan Ulfa ketika akan menjadi calon tenaga kerja luar
negeri.
Al-Hikmah yaitu ruang kamar, kamar mandi, gedung pembelajaran, ruang kelas,
dan musala. Latar tempat yang digunakan ketika mengambil lokasi di rumah
Ulfa yaitu kamar mandi, dapur, ruang tamu, teras depan, dan kamar Ulfa. Dan
Selain lokasi utama, terdapat juga lokasi tambahan yang digunakan para
tokoh dalam novel ini, di antaranya Water Boom, Pantai Eretan Indramayu,
Bank BRI Anjatan, Alfamart, pasar, Kantor Ngudi Karya, Rest Area Cikampek,
Bandara Kualalumpur, Polsek Kroya, kamar hotel, aula, Patrol, dan rumah Farid.
Selain itu, novel ini juga melibatkan nama jalan, yaitu jalan Anjatan Bogis.
b) Latar Waktu
latar waktu yang jelas. Sebagian besar didominasi oleh petunjuk waktu pagi,
siang, sore, dan malam hari yang dilakukan oleh para tokohnya. Misalnya pada
kutipan:
Malam ini, Ulfa mengenakan kerudung putih, rok bawah hitam, dan baju
atasan batik berwarna merah kekuning-kuningan. (h. 2 p. 1)
Kutipan di atas secara jelas menunjukkan latar waktu malam hari. Latar
waktu pada novel ini juga juga ditunjukkan dengan angka jam. Misalnya pada
kutipan:
Pukul 06. 30, musik padang pasir mengalun indah di seluruh penjuru
pesantren. Bunyi ketipung, suling, dan harpa membuat nuansa pesantren
wwwe
Pada kutipan di atas, dapat diketahui bahwa angka jam yang menunjukkan
pukul 06. 30 adalah waktu pagi hari. Selain itu, latar waktu yang digunakan
dalam novel ini juga ditunjukkan secara tersirat, misalnya pada kutipan:
Kutipan di atas menjelaskan secara tersirat waktu azan Zuhur yang telah
berlalu dan keadaan cuaca yang terik, yang menunjukkan waktu siang hari.
Mahkotaku karya Arif YS terdiri atas dua macam, yaitu berhubungan dengan
status sosial tokoh dan tradisi. Pada status sosial tokoh, menunjukkan bahwa
tokoh utama memiliki status sosial tokoh yang tinggi. Hal tersebut terbukti pada
kutipan:
latar sosial budaya yang berhubungan dengan tradisi ditemukan adanya dua
macam tradisi, yaitu tradisi pesantren dan tradisi masyarakat Indramayu. Pada
(1) 10 hari setelah ujian, para santri libur selama dua minggu. Hal ini terdapat
pada kutipan:
pertemuan untuk mendapatkan arahan dan wejangan dari pak kyai. Hal ini
Tujuan kedatangan orang tua para santri tersebut adalah untuk mengambil
rapor. Sebelum penerimaan rapor, santri-santri dan walinya dikumpulkan
terlebih dahulu di gedung pertemuan untuk mendapatkan arahan dan
wejangan dari Pak Kyai. Pertemuan seperti ini sudah menjadi tradisi dari
semester ke semester. (h. 22 p. 4)
(3) Tradisi salat subuh berjamaah. Hal ini terdapat pada kutipan:
(4) Berzikir, bersalam-salaman, dan berselawat selesai salat. Hal ini terdapat
pada kutipan:
(6) Salat Duha berjamaah sebelum pengumuman hasil ujian kelulusan. Hal ini
Hari ini kan pengumuman hasil ujian. Pak Kyai mengajak kita untuk
melakukan salat sunah Duha. Kita diajak untuk berdoa sekaligus bersyukur
atas berakhirnya ujian akhir. (h. 55 p. 2)
(7) Adanya acara pelepasan kelulusan pesantren. hal ini terdapat pada kutipan:
(8) Tradisi salat sunah Duha. Hal ini terdapat pada kutipan:
Suatu pagi sekitar pukul 09.00. Ulfa baru saja menjalankan salat sunah
Dhuha. Sebagai jebolan pesantren, ia tak melupakan ajaran yang ditanamkan
dan dibiasakan oleh Pak Kyai dan para ustaznya. (h. 74 p. 3)
(9) Membatasi santriwati dalam gaya berdandan. Hal ini terdapat pada kutipan:
Ulfa tampak beda, tak seperti biasanya yang hanya berbedak tipis. Hari itu
dandanannya membuat dua temannya pangling. Waktu di pesantren memang
cara dan gaya berdandan santri dibatasi. Mereka tidak diperbolehkan
mengenakan lipstik dan gincu. (h. 80 p. 1)
yaitu bahwa di Indramayu, usia 21 dan 22 tahun adalah usia yang lumrah untuk
2) Latar Tempat, Waktu, dan Sosial Budaya pada Novel Bidadari Bermata
a) Latar Tempat
mengambil lima lokasi latar tempat utama, yaitu Pesantren Kanzul Ulum di
150
wwwe
Kanzul Ulum yaitu halaman pesantren, tempat makan, dapur, taman, masjid,
ketika mengambil lokasi di rumah Ayna yaitu ruang kamar dan halaman rumah.
Latar tempat yang digunakan ketika mengambil lokasi di Lombok yaitu kamar
hotel. Latar tempat yang digunakan ketika mengambil lokasi di Bogor yaitu
Kampung Muara Bogor, Perumahan Bogor Sentausa, Kantor Roti Barokah, dan
Kantor Tsania Spa dan Skin Care. Dan latar tempat yang digunakan ketika
Selain lokasi utama, terdapat juga lokasi tambahan yang digunakan para
tokoh dalam novel ini, di antaranya Pasar Pahing Secang, ruang tamu Kyai
Yogyakarta, dan Hotel UGM. Selain itu, novel ini juga melibatkan nama jalan,
b) Latar Waktu
menunjukkan latar waktu yang jelas. Sebagian besar didominasi oleh petunjuk
waktu pagi, siang, sore, dan malam hari yang dilakukan oleh para tokohnya.
Sore itu Ayna disidang oleh Bu Nyai Fauziah, Kyai Sobron, Ustazah Reni
yang bertanggung jawab di Asrama Rabi‟ah Al Adawiyah tempat Ayna
wwwe
bernaung, dan Ustazah Wiwik yang menjadi wali kelas Ayna dan Neneng.
(h. 24 p. 4)
Pada kutipan di atas, secara jelas menunjukkan latar waktu sore hari. Latar
waktu pada novel ini juga ditunjukkan dengan angka jam. Misalnya pada
kutipan:
05.45 adalah waktu pagi hari. Selain itu, latar waktu yang digunakan pada novel
Gerimis turun ketika para santri usai wiridan salat Isya” (h. 33 p. 10)
menunjukkan waktu malam hari. Selain pertanda salat, latar waktu pada novel
ini juga ditunjukkan secara tersirat dengan keadaan cuaca dan kegiatan yang
adanya kegiatan prosesi akad nikah, yang menunjukkan waktu pagi hari.
status sosial tokoh yang berubah-ubah. Orang tua dari tokoh utama memiliki
status sosial yang tinggi. Ibu Ayna menikah dengan ayahnya yang merupakan
seorang dosen di University of Jordan, Amman. Saat itu, ayahnya sudah bergelar
pada kutipan:
Setelah kedua orang tuanya meninggal, Ayna tinggal bersama pakde dan
dapat dikatakan pada saat itu ia memiliki status sosial yang rendah. Hal tersebut
Tak terasa air mata Mbak Ningrum, Mbak Romlah dan Mbak Titin
meleleh haru. Baru kali ini ada seorang khadimah bisa meraih nilai
tertinggi di pesantren. Ayna seolah-olah mewakili mereka. Ayna bangkit
dari sujud syukurnya dan langsung memeluk Mbak Ningrum. (h. 13 p. 2)
Kutipan di atas menceritakan Ayna yang menjadi seorang khadimah atau
pelayan namun bisa meraih nilai UN tertinggi di pesantren. Jadi selain sebagai
asisten pribadi seorang pemilik travel terkenal yang bernama Bu Rosidah. Hal
Dua bulan bekerja, Ayna merasa gajinya lebih dari cukup untuk hidup di
perantauan. Ia berpikir harus menambah ilmu pengetahuan. Melihat
ketangkasan Bu Rosidah mengelola bisnis dan menjadi penyebab orang
lain dapat makan, ia tertarik untuk belajar yang serupa. Awal bulan
wwwe
sekretaris Bu Rosidah. Dari situlah, ia berhasil memiliki usaha toko roti yang
Kini Ayna tidak hanya menjadi asisten Bu Rosidah, tetapi ia sering juga
merangkap menjadi sopir dan sekretaris Bu Rosidah. Atau lebih
tepatnya, ia mirip koordinator para sekretaris Bu Rosidah. Sebab di
semua lini usaha, sesungguhnya Bu Rosidah punya sekretaris. (h. 265 p.
4)
Usaha membuat dan jualan roti dan kue itu kini mulai berkembang.
Ayna sudah menyewa ruko di dekat Univeritas Ibn Khaldun sebagai
tempat usaha yang ia beri nama Roti Barokah (h. 264 p. 2)
adanya dua macam tradisi, yaitu tradisi pesantren dan tradisi pernikahan. Pada
Pesantren itu awalnya adalah pesantren tradisional salaf murni. Kini sudah
berkembang dan mengadopsi sistem modern. Namun program dan sistem
salafnya dipertahankan. (h. 39 p 2)
(2) Asrama dan tempat belajar santri putra dan putri dipisah dengan sangat ketat.
Asrama dan tempat belajar santri putra dan putri dipisah dengan sangat ketat.
Hanya saja dalam kegiatan-kegiatan besar, semua santri dikumpulkan jadi satu
dengan tempat duduk dipisah. (h. 40 p. 3)
Salah satu kegiatan akbar yang diadakan tiap tahun adalah kegiatan Haflah
Akhirussanah, atau di sekolah-sekolah umum dikenal dengan misalnya acara
perpisahan SMA atau SMP. Tradisi itu dicanangkan oleh Kyai Ahsan untuk
menumbuhkan sikap fastabiqal khairat, semangat berlomba dalam kebaikan
yang sehat, bukan persaingan yang tidak sehat. (h. 40-41 p. 3)
Usai salat Asar, Rohmatun mengajak Ayna untuk melihat panggung wayang
kulit. Tradisi ini dimulai oleh Mbah Muslim untuk nguri-uri budaya leluhur
sekaligus mendekatkan pesantren dengan masyarakat secara luas. (h. 42 p 3)
(4) Tradisi salat tepat waktu. Hal ini terdapat pada kutipan:
Laila dan para santriwati tampak kecewa dengan kebijakan moderator, yang
tak lain adalah Gus Asyiq. Tapi waktu memang tidak mengizinkan, tradisi
salat tepat pada waktunya tidak boleh digeser sedikit pun dan oleh alasan
apapun. (h. 41 p. 4)
rumah warga untuk wali murid dan membuat pengajian khusus bada Subuh.
(6) Pesantren Kanzul Ulum menganut konsep anak didik lelaki dan perempuan
dipisah dalam proses belajar mengajar. Hal ini terdapat pada kutipan:
Pesantran itu menganut konsep anak didik lelaki dan perempuan dipisah dalam
proses belajar mengajar. (h. 53 p. 1)
wwwe
Hari itu adalah hari yang dinantikan para santri yang mau meninggalkan
pesantren. Seremonial acara puncak perayaan Haflah Akhirussanah Pondok
Pesantren Kanzul Ulum dan pengajian akbar akan digelar di halaman utama
pesantren. (h. 59 p. 2)
(8) Shalat berjamaah, berzikir, dan mengaji. Hal ini terdapat pada kutipan:
Suasana pesantren yang damai ini tidak mudah dicari gantinya. Shalat
berjamaah, zikir, ngaji, ingat Allah, ingat kanjeng nabi Saw., adalah
kenikmatan yang mungkin tidak mudah didapat saat nanti kuliah di Yogya. (h.
79 p. 2)
(1) Mahligai pengantin ditata penuh wibawa dan kemegahan, panggung hiburan
Pada hari Kamis, dua hari sebelum akad nikah dilaksanakan, tratag didirikan.
Tidak hanya di halaman rumah pakdenya, namun juga di jalanan. Mahligai
pengantin ditata penuh wibawa dan kemegahan. Panggung hiburan
dipersiapkan. Orang-orang Kaliwenang belum pernah melihat kemewahan
yang seperti itu. (h. 184 p. 3)
(2) Pesta pernikahan berlangsung dengan sangat megah dan meriah. Hal ini
Setelah akad nikah, pesta pernikahan berlangsung dengan sangat megah dan
meriah. Jalan sepanjang lima puluh meter disulap menjadi tempat pesta.
Tetamu datang dan pergi, mulai dari rakyat kecil hingga Bupati. (h. 186-187 p.
3)
warni dipinggir jalan. Tratag dan deklit terbaik telah terpasang. Panggung
pelaminan megah berhias bunga berdiri gagah berhadapan dengan masjid. Hal
157
wwwe
158
wwwe
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. (2015). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Bahtiar, Ahmad dan Aswinarko. (2013). Metode
Herman, J. Waluyo. (2017). Pengkajian dan Apresiasi Prosa Fiksi. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.
Julfahnur. Tidak diketahui (NK). “Sudut Pandang Sebagai Unsur Fiksi Karya Sastra”. Fakultas
Sastra, Universitas Muslim Indonesia Jalan Urip. Makassar
Nurgiyantoro, Burhan. (2014). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Padi, Editorial. (2013). Kumpulan Super Lengkap Sastra Indonesia. Jakarta: CV Ilmu Padi
Infra Pustaka Makmur.
Pradopo, Rachmat Djoko. (2014). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Priyatni, Indah Tri. (2010). Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: Bumi
Aksara.
Rokhmansyah, Alfian. (2014). Studi dan Pengkajian Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Stanton, Robert. (2012). Teori Fiksi Robert
Stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
wwwe
wwwe
wwwe
wwwe