Abstrak
Ulama Betawi telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam
pembangunan bangsa melalui transmisi keilmuan Islam sejak awal islamisasi
Bandar Calapa kemudian berubah namannya menjadi Jakarta. Peranan mereka
tetap tidak berubah mengajak rakyat beriman dan menjaga moral umat.
Perubahan yang ada sebatas dalam tataran metodologi sesuai tuntutan zaman
seperti terlihat ruang kreativitas pendidikan model Betawi Corner dan Pusat Studi
Hadis. Pada abad ke-21 persoalan neolibralisme, sekulerisme, pluralisme, dan
radikalisme dari aspek pemikiran serta gerakan globalisasi berimbas kepada
masalah ekonomi, penegakan hukum, pengangguran, lapangan kerja, upah buruh,
d kualitas SDM yang rendah, dan kemiskinan. Semua itu menimpa kaum muslim
lalu berpengaruh terhadap disintegrasi bangsa.
Abstract
Islamic Scholar of Batavia has contributed significantly in building the nation
through Islamic knowledge, since its name as Bandar Calapa until it is changed
into Jakarta. Their main role is never changed, that is to to keep the faith and
uphold morality. The changes accoured is just only in methodological way, as an
effort to adapt their selves with new condition. It could be seen fron Batavian
Corner and the Center of Hadits Study. In 21St century, the neoliberalism,
secularism, pluralism, radicalism, and globalization has affected the economic,
law enforcement, unemployment, field of work, labor salary, and law standar
quality of human resources. All of them have afflicted the muslim world and
threaten the disintegration of a nation.
1
Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
218 Al-Turāṡ Vol. XIX No. 2, Juli 2013
asing maupun sumber lokal; babad, 2. Teori Fatahillah, yang dipelopori Dr.
cerita rakyat, situs, dan artifact, yang Pangeran Aria Hossein
memang banyak ditemukan para Djajadiningrat, kemudian diikuti Prof.
arkeolog di tengah-tengah masyarakat Uka Tjandrasasmita, dan Prof. Hasan
Nusantara.7 Kedua teori dimaksud Muarif Ambary.9
adalah: Teori pertama menerangkan,
1. Teori Syaikh Quro, yang dipelopori bahwa islamisasi Bandar Calapa dan
sejarahwan Universitas Padjadjaran, sekitarnya sudah ada pra-penguasaan
Prof. Ahmad Mansur Suryanegara, pasukan Fatahillah, yang dalam versi
kemudian diikuti budayawan Betawi Portugis disebut Fadhilah Khan atau
Ridwan Saidi, Dr. Nasim, serta Falatehan, tahun 1527 M. Jadi, tepatnya
sejarahwan dan budayawan 100 tahun lebih awal pra kedatangan
Universitas Brawijaya, Malang, Jawa pasukan Demak, Cirebon, dan Banten,
Timur, Agus Sunyoto. 8 memukul mundur tentara Kerajaan
Katholik Portugis di teluk Bandar
Calapa. Mengutip J.C. van Leur,
“Indonesian Trade and Society”,
digunakan dan dapat dpertanggungjawabkan
Suryanegara mengatakan bahwa para
secara ilmiah melalui kritik sumber.
7
Lihat Abdurahman, Dudung, Metodologi pedagang muslim sudah lalu-lalang
Penelitian Sejarah, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, berdatangan dari wilayah Barat, terutama
2007, selanjutnya disebut Abdurrahman; Arab, sejak abad ke-7 Masehi ke
Kartodirdjo, Sartono, Pendekatan Ilmu Sosial pelabuhan-pelabuhan Nusantara,10
dalam Metodologi Sejarah, Jakarta: PT.
berniaga ke China dan dalam jangka
Gramedia Pustaka Utama, 1992, selanjutnya
disebut Kartodirdjo. waktu lama melahirkan komunitas-
8
Suryanegara, Ahmad Mansur, Menemukan komunitas muslim di kota-kota
Sejarah, Wacana Pergerakan Islam di Indonesia, pelabuhan itu. Teori ini dapat
Bandung: Mizan, 1995, hal. 95-99, Suryanegara, menjelaskan bahwa mengapa ada
Ahmad Mansur, Api Sejarah, Buku yang akan kantong-kantong komunitas Islam di
Menubah Drastis Pandangan Anda tentang
Sejarah Indnesia, jilid I, Bandung: Salamadani, wilayah Nusantara umumnya seperti
2009, hal. 113, selanjutnya disebut Suryanegara; Patani, Malaka, Sumatera, Champa di
Nasim, Jaringan Ulama Betawi Abad ke-20 dan Vietnam (Indo China). Dalam konteks
Perannya terhadap Perkembangan Lembaga inilah kuat dugaan, bahwa muslim
Pendidikan Islam di Jakarta, Bogor: Champa karena alasan politik dan
Pascasarjana Ibnu Khladun, 2010, hal. 29;
Wawancara dengan Ridwan Saidi di Jakarta, 6 agama, menurut Coedes, peneliti Pe-
Maret 2008. Hall, D. G. E., Sejarah Asia rancis, melakukan hijrah ke Jawa
Tenggara, Surabaya: Usaha Nasional, t.th., hal.
179-186; Coedès, Goerge, Asia Tenggara Masa
9
Hindhu-Budha, Gramedia, 2010, hal.317-324; Djajadiningart, Hossein, Tinjauan Kritis Tentang
Sunyoto, Agus, Wali Songo, Rekonstruksi Sejarah Banten, diterjemahkan KITLV dan LIPI,
Sejarah Yang Disingkirkan, Jakarta: Jakarta: Djambatan, 1983. Dalam bentuk aslinya
Transpustaka, 2011, hal.33-65, 246-249, bahasa Belanda karya disertasi ini diterbitkan
selanjutnya disebut Sunyoto. Diceritakan tahun pada tahun 1913 di Belanda. Pangeran Aria
1441 Champa mengalami chaos dan kaum Hosein Djajadiningrat adalah anak angkat
muslim dipimpin Syaikh Hasanuddin hijrah ke Christian Snouck Hurgronje dan mendapat
Jawa. Pendapat ini diperkuat juga dengan adanya beasiswa studi doktoralnya di Universitas Leiden,
jalinan kerja sama antara kerajaan Champa Belanda, dari pemerintah kolonial Hindia
dengan kerajaan Jawa Majapahit, yang semakin Belanda. Selanjutnya disebut Djajadiningrat.
10
meningkat pada pada ke-14 M dan disebut-sebut Nusantara yang penulis maksud adalah wilayah
dalam Babad Majapahit (Jawa) mulai adanya yang didiami masyarakat apa yang sekarang
Islam di wilayah Jawa Timur itu. Pada masa ini termasuk dalam persekutuan ASEAN, yang
telah terjadi di antara kedua kerajaan hubungan umumnya pada waktu itu merupakan tempat
diplomatik dan perdagangan, lalu Raja Che persinggahan para pedagang dari Barat menuju
Nang memilih Jawa sebaga tempat suaka politik Asia Timur (China)., misalnya Patani, Champa,
dari tekanan Vietnam terhadap pusat ibu kota Sulu, Tumasik, Vietnam, Pasai, Gresik, Tuban,
Champa. Trengganu.
220 Al-Turāṡ Vol. XIX No. 2, Juli 2013
Sufistik” dan Agus Sanyoto,27 “Wali 1522 oleh Henrique Leme, wakil
Songo” mengakui hal ini. Shihab meng- Portugis di Dunia Timur utusan
inisiasi kepada muballigh sufi yang Gubernur Malaka Jorge d’Alburqueque
begitu toleran dalam doktrin Islamnya dengan Raja Pajajaran, Ratu Prabu Siam.
yang dapat begitu mudah berinteraksi Isi perjanjian itu adalah:
dengan budaya dan kepercayaan lokal
sehingga kedatangan Islam bukan 1. Portugis dapat mendirikan benteng di
dianggap sebagai ancaman bahkan Bandar Calapa,
diyakini mempertinggi sikap laku dan 2. Raja akan memberikan lada sebanyak
perenungan tentang kosmos ketuhanan Portugis perlukan, sebagai barter
yang sudah ada. Hal yang sama Sunyoto barang-barang kebutuhan Pajajaran.
temukan juga bagaimana para muballigh 3. Portugis wajib membantu Pajajaran
menyampaikan Islam tanpa harus dari serangan Demak atau lainnya.
berkonflik dengan kepercayaan rakyat 4. Sebagai rasa persahabatan, raja
setempat. Dalam konteks ini, para menghadiahkan 1000 karung (35
muballigh itu selain sangat menguasai sentener) lada setiap tahun kepada
ilmu-ilmu keislaman tetapi juga Portugis.30
memahami jiwa masyarakat yang Yang menjadi masalah adalah
menjadi sasaran dakwahnya. Demi- salah satu point isi perjanjian itu adalah
kianlah, general teory islamisasi (akan) menghancurkan eksisitensi
Nusantara bersifat persuasif ini dapat Demak sebagai sebuah kekuatan sosial
dibenarkan dan bukti-bukti itu masih politik. Entry point inilah mendorong
terlihat dalam budaya Islam pondok Demak mengambil langkah berperang.
pesantren sebagai kelanjutan budaya Dalam konteks ini bisa dipahami
Islam Nusantara yang telah diletakkan mengapa gabungan tentara Demak,
ulama penyebar Islam awal dasar- Cirebon, dan Banten dipimpin Fatahillah,
dasarnya berdamai dengan budaya lokal. asal Aceh dan menantu Trenggono, 22
Teori Fatahilah menerangkan Juni 1527 menghancurkan kapal-kapal
bahwa Islam baru diperkenalkan di perang Kerajaan Katolik Portugis di
Bandar Calapa setelah kekuasaan politik Bandar Calapa,31 yang sebelumnya
Islam berkuasa (eksis) di sini.28 Kisah ini sudah mengisolir eksistensi Kerajaan
berawal dari kerja sama Kerajaan Hindhu-Budha Pajajaran dengan
Hindhu-Budha Pajajaran dengan
Kerajaan Katholik Portugis berpusat di 30
Ambary, Hasan Muarif, dkk. (ed.), Sejarah
Malaka,29 ditandatangani 21 Agustus Kerajaan Banten dan Pemerintahan Serang dari
Masa ke Masa, Naskah, (naskah), Serang:
Panitia Hari Jadi Pemda Serang, tp.thn., hal. 8.
27
Sanyoto, Agus, Wali Songo, Rekonstruksi Lihat juga Djajadiningart, Tinjauan Kritis
Sejarah Yang Disingkirkan, dberi pengantar Prof. Tentang Sejarah Banten, hal. 79-80.
31
KH. Said Aqil Siraj, Jakarta: Transpustaka, Prof. Amirul Hadi menyimpulkan, bahwa
November 2011. Selanjutnya disebut Sanyoto. tentara-tentara Kerajaan Katholik Portugis terlalu
28
Djajadiningrat, Tinjauan Kritis Tentang Sejarah percaya diri karena telah berhasil menghancurkan
Banten, hal. 85. kekuatan Islam di Malaka, maka mereka pun
29
Banyak faktor Portugis berhasil menguasai dapat dengan juga berkuasa di Jawa melalui MoU
Malaka 29 Mei 1511, akhlak dan wawasan dengan Raja Hundhu-Budha Pajajaran ini. Faktor
kenegaraannya raja lemah, meninggalnya kepercayaan yang berlebhan inilah yang
Laksamana Hang Tuah, intrik politik, konflik menguburkan mereka di teluk Jakarta. Lihat
dengan negara-negara tetangga, seperti Aceh, Hadi, Amirul, “Pendudukan Portugis atas Malaka
Kelantan, dan Barus. Lihat Adil, Buyong, dan Kebangkitan Aceh”, Aceh, Sejarah, Budaya,
Sejarah Malaka dalam Zaman Kerajaan Melayu, dan Tradisi, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, Indonesia, 2010, hal. 1-11, selanjutnya disebut
1973, hal. 53-87; Sutrisno Kutoyo dan Mardanus Hadi. Uraian tentang sepak terjang kebijakan
Sofwan, Sultan Hasanuddin, Riwayat Hidup dan Portugis di Dunia Timur banyak dielaborasi dari
Perjuangannya, Jakarta: Mutiara, 1974, hal. 17, karya ini, sungguhpun ada beberapa tambahan
selanjutnya disebut Adil. dari sumber lain.
224 Al-Turāṡ Vol. XIX No. 2, Juli 2013
menguasai wilayah pantai utara Jawa 1492, maka pada tahun yang sama
Barat. diawali ekspedisi Christopher Columbus
Selain itu mengapa Portugis ke arah barat mendarat di Benua
gagal menanamkan kekuasaan sosial Amerika dan Portugis ke Dunia Timur,34
politiknya di Jawa karena ketidak- Afrika, India, dan terus ke Nusantara
mampuan memahami konflik politik di diekspresikan dalam bentuk penguasaan
Jawa atas dasar dorongan agama. Sebab propertinya, yang dibutuhkan bangsa
itu Portugis mau bekerja sama dengan Eropa misalnya rempah-rempah.35
Pajajaran karena faktor ini sangat Kesimpulan Prof. Amirul Hadi bahwa
penting dalam kebijakan politiknya petualangan Portugis di Dunia Timur
dalam konteks menghancurkan Islam. sangat kuat terkait dengan motif Gold
Menurut Bernard H.M. Vlekke, cara dan Glory, terutama God.36 Keterangan
pandang Portugis ini salah. Karena Hadi di atas diperkuat penjelasan Prof.
melihat kasus yang terjadi di Eropa Azyumardi Azra bahwa konflik-konflik
Selatan atau di negerinya disamakan kaum Nasrani dan Muslim yang
dengan di Jawa. Pada hal tidak demikian puncaknya pada abad ke-19 penguasaan
penguasa-penguasa Jawa memandang Barat terhadap Dunia Timur bersumber
konflik yang terjadi di antara mereka.32 dari latarbelakang teologi dan historis.37
Dengan demikian, Portugis gagal Menurut Azra, bahwa dari aspek teologi
memaknai perpecahan yang terjadi di Islam adalah bid’ah (penyimpangan)
kalangan elite Nusantara khusus di pulau agama Kristen dan karena itu harus
Jawa, yang berakibat pula salah “digembalakan” ke Tuhan Yesus. Dalam
mengambil kebijakan politik. konteks digembalaan ke haribaan Tuhan
Pertanyaan sebagian besar Yesus inilah muncul konflik, yang
masyarakat sejarawan Indonesia dan
34
umumnya Nusantara adalah mengapa Dunia Timur yang dimaksud adalah daerah-
Portugis terlibat aliansi meliter begitu daerah yang dilalui garis Katulistiwa dan
jauh dan jelas ditujukan kepada Islam mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti
Afrika Utara, Asia (Barat, Selatan, dan
sebagai kekuatan sosial politik, yang Tenggara). Yang pertama memakai istilah ini
baru muncul di Nusantara. Kisah ini adalah para ahli (apakah dari Timur atau Barat)
kalau dirunut ke belakang bersumber untuk objek kajian dalam konteks kepentingan
kepada pengalaman panjang hubungan kolonialisme. Lihat Harun Nasution “Sekapur
Islam dan Kristen di Andalusia selama Sirih” dalam Gustave E.von Grunebaum, (ed.),
Islam Kesatuan dalam Keragaman, Jakarta:
800 tahun (711-1492 M) di bawah Yayasan Pengkhidmatan, 1983, hal. xv-xix.
pemerintahan Islam dan abad 10-13 Ahmad Mansur Suryanegara malahan
Masehi dalam Perang Salib (1095- menyebutkan bahwa kedatangan bangsa Barat ke
1299) serta penguasaan Turki Usmani Timur, terutama bangsa Katholik Portugis
terhadap ibu kota Kerajaan Katholik dengan mengutip Prof. J. M. Remein dalam
bukunya “Aera Eropa” bukan berdagang apalagi
Timur Konstantinopel 29 Mei 1453 M mencari persahabatan dengan bangsa-bangsa
menyimpan “bara sejarah”.33 Lalu, Timur, melainkan tujuan kedatangannya untuk
kekuatan sosial politik Islam di Spanyol merampok. Lihat Suryanegara, Menemukan
diganti penguasa Katholik 2 Januari Sejarah, hal. 121.
35
Jack Tyrner, Sejarah Rempah, Dari Erotisme
sampai Inperialisme, (Spice, The History of A
32
Vlekke, “Muslim dan Portugis”, Bab IV, Temptation), terj. Julia Absari, Jakarta:
Sejarah Nusantara, hal. 109. Komunitas Bambu, 2011.
33
Baca Goddard, Hugh, Sejarah Perjumpaan Islam 36
Hadi, Amirul, “Pendudukan Portugis atas
dan Kristen, Titik Temu dan Seteru Dua Malaka dan Kebangkitan Aceh”, Aceh Sejarah,
Komunitas Agama Terbesar Dunia, Jakarta: PT. Budaya, dan Tradisi, hal. 3-4. Bandingkan
Serambi Ilmu Semesta, Januari 2013, selanjutnya dengan studi Prof, Ahmad Mansur Suryanegara,
disebut Goddard. Azra, Azyumardi, Pergolakan Menemukan Sejarah, Wacana Pergerakan Islam,
Politik Islam, sub bab “Citra Barat tentang Islam: hal. 120-124 pada catatan kaki nomor 42.
Keberlanjutan dan Perubahan”, Jakarta: 37
Azra, Azyumardi, Pergolakan Politik Islam,
Paramadina, Mei 1996, hal. 195-210. hal. 195-210, hal. 211-227, hal. 229-243.
Saidun Derani : Ulama Betawi … 225
dan 600 Malabar56 yang sebelumnya Jesuit pertama didirikan di Malaka pada
sudah dirintis Diogo Lopez de Sequeria tahun 1549 dan 9 tahun kemudian
11 september 1509. Setelah menguasai Malaka menjadi sebuah kota keus-
Malaka, Albuquerque kembali ke Goa kupan.60 Di sini terlihat jelas upaya
Desember 1511 dengan empat kapal serius Portugal menjalankan missi suci
layar. Diberitakan bahwa kapal-kapal ini yang tidak hanya mengkristenkan
dipenuhi berbagai jenis barang rampasan Malaka, akan tetapi juga wilayah
dan kekayaan Kesultanan Melaka, yang Nusantara, bahkan mencapai Jepang dan
dideskripsikan F.C. Danvers sebagai Cina.
”harta rampasan termahal yang pernah Berbeda dengan di Goa di mana
diperoleh Portugis sejak tiba di India.”57 missi kristenisasi sukses- Xavier
Dalam perjalana ke India, kapal tersebut menyebutnya ”sebuah kota yang secara
diterpa badai dan tenggelam di lepas keseluruhan Kristen”61, tetapi di Malaka
pantai Sumatera, dekat Aru. Dan dan sekitarnya mengalami kegagalan.62
akhirnya tiba juga di India bersama Akhirnya, kota pelabuhan ini hanya
dengan dua kapal lainya awal Februari berfungsi sebagai “pusat administrasi
1512.58 bagi gereja.”63 Jadi, entrepot ini hanya
Goa adalah tempat Portugis berperan sebagai batu loncatan bagi misi
meraih sukses dalam kegiatn missionaris. kristenisasi terutama Sulawesi, Maluku,
Untuk itu tahun 1534 Bishop Goa diberi Ambon, Ternate, Jepang, Cina, Filipina,
yurisdiksi keagamaan untuk wilayah dan Kamboja.64 Kekuasaan Portugis
yang membentang dari cape of good berakhir di Malaka 14 Januari 1641
hope di barat dan kepulauan China di akibatkan dikalahkan Belanda.65
timur.59 Dalam konteks sukses di Goa Faktor lain yang ikut berperan
inilah Portugal mencanangkan melemahka aktifitas perniagaan di
missionnaris Kristen di Malaka dengan Malaka adalah resistensi Jawa sebagai
membangun beberapa gereja besar dan pemasok utama beras. Blokade militer
megah serta mendatangkan para pen- dan ekonomi kerajaan-kerajaan di
dakwahnya. Misi kristenisasi pertama Nusantara juga memperburuk suasana.
tiba di kota ini sekitar 1545-1546 Selama Malaka dikuasai Portugis, para
dipimpin St. Francis Xavier. Kketika niagawan Muslim tidak berminat
dalam perjalanan ke Maluku, Jepang dan mengunjungi entrepot ini dan beralih ke
Cina, dia singgah di Malaka sebanyak berbagai pelabuhan lainnya di Nusantara;
dua kali tahun 1550 dan 1553. Sekolah Aceh, Johor, Deli, Perak, dan Bantam.
Selain itu, Portugis juga harus
56
Richard O. Winstedt, A History of Malaya,
Singapore: Marican and Sons, 1961, hal. 66. 60
I. A. Macgregor, “Notes on Portuguese in
Keterangan yang berbeda diberitakan R.S. Malaya, hal. 39.
61
Whiteway yang menyebutkan bahwa perjalanan Surat Francis Xavier kepada Loyola, Lisbon, 23
laut ini “berangkat pada tanggal 20 April 1511 Juli 1540 dalam Schurhammer dan Wicki, eds.,
dengan 18 kapal yang membawa 600 orang Epistolac S. Francisi Xavierii Aliaque eius
bersenjata selain para budak”. Lihat R.S. Scripta, I, Roma, 1945, dikutip dalam Donald F.
Whiteway, The Rise of the Portuguese Power in Lach, Asia of the Making Europe, Vol. I, Book I,
India 1947-1550, London: Susil Gupta, 1967, hal. 247. Lihat juga Amirul Hadi, “Pendudukan
hal. 141. Portugis atas Malaka dan Kebangkitan Aceh”,
57
F.C. Danvers, The Portuguese in India, Vol. I, hal. 7.
hal. 239. 62
I. A. Macgregor, “Notes on Portuguese in
58
F. J. A. Moorhead, A History of Malaya, Vol. I, Malaya, hal. 39.
63
hal. 175-176; Richard O. Winstedt, A History of Donald F. Lach, Asia of the Making Europe, Vol.
Malaya, hal. 71; R.S. Whiteway, The Rise of the I, Book I, hal. 287.
64
Portuguese Power in India 1947-1550, hal. 144- Donald F. Lach, Asia of the Making Europe, Vol.
145. I, Book I, hal. 286.
59 65
Donald F. Lach, Asia of the Making Europe, Vol. F. J. A. Moorhead, A History of Malaya, Vol. I,
I, Book I, hal. 235. hal. 234.
228 Al-Turāṡ Vol. XIX No. 2, Juli 2013
menghadapi serangan militer dari Aceh, Teori Guru Besar Sejarah Universitas
Johor, Jawa, dan Ternate,66 yang melihat Indonesia ini juga sudah penulis bantah,
bangsa Eropa (Selatan) ini sebagai bahwa kecil kemungkinan terjadi konflik
musuh ekonomi dan agama. Dalam Demak dan Majapahit serta kerajaan-
konteks semangat semacam inilah hemat kerajaan Nusantara bercorak Hindhu
penulis memahami mengapa tindakan Budha,69 karena sentimen agama sebagai
meliter yang diambil Demak terhadap diterminan utama. Sebab itu menurut
Bandar Calapa 22 Juni 1527 di atas.67 penulis buku-buku yang ada sekarang
Demikianlah, fakta sejarah terjadi sebagai bahan ajar menyangkut masalah
di pentas Nusantara, bahwa agama bukan ini perlu direvisi dan diberi interpretasi
menjadi faktor diterminan konflik. Akan baru sehingga tidak terjadi kesalahan
tetapi kenyataan lapangan ditemukan pahaman.
bahwa buku-buku atau bahan ajar baik Teori kedua ini umumnya diikuti
yang dipakai sekolah Dasar dan sejarawan Universitas Indonesia,70 antara
Menengah Kemenag maupun Kemen- lain Prof. Uka Tjandrasasmita, Prof.
dikbud dikisahkan latar belakang konflik Hasan Muarif Ambary, kemudian lebih
antara Demak dan Pajajaran, justru akhir diteruskan Prof. Azyumardi Azra
faktor agama terlihat menonjol. dan Prof. M. Dien Madjid.71 Bahkan dua
Bukankah sikap toleran begitu tinggi Guru Besar Sejarah dan Kebudayaan
misalnya kasus Kerajaan Hindhu-Budha
Majapahit melindungi Muslim Champa
dari kelalilam Raja Vietnam
69
Derani, Saidun, “Islam dan Budaya, Cara
KH.Ahmad Dahlan Merespons Perubahan Sosial
sebagaimana penulis katakan di muka.
Perspektif Historis”, Al-Turats, Mimbar Sejarah,
Dan hal ini sudah pernah dalam suatu Sastra, Budaya dan Agama, Vol. XVIII No. 1,
kesempatan lokal karya Penulisan Januari 2012, hal. 57-79. Islamisiasi di Jawa
Sejarah Islam Indonesia Kementerian lebih bersifat persuasif, maka pendekatan sufistik
Agama tahun 1990-an penulis yang lebih toleran diutamakan. Karena bersifat
mengusulkan supaya ada peninjauan sufistik, kecendrungan syahwat kepada
kekuasaan lemah.
ulang penulisan tentang beberapa subyek 70
Kedua beliau ini, yaitu Prof. Uka Tjandrasasmita
Sejarah Islam Indonesia masalah dan Prof. Hasan Muarif Mabry, diakhir karir
hubungan Islam dengan beberapa kependidikannya mengajar di IAIN Syarif
kerajaan yang bercorak Hindhu Budha Hidayatullah Jakarta.
71
sehingga tidak terjadi kesalahan Lihat Kartodirdjo, Sartono, dkk., Sejarah
Nasional Indonesia, Jaman Pertumbuhan dan
pemahaman generasi muda Indonesia Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia, ed.
mendatang. Salah contoh dapat dibaca Uka Tjandrasasmita, Jakarta: Balai Pustaka,
karya Prof. Slamet Mulyana yang 1977, hal. 84-127. Informasi yang penulis terima
menyebutkan, bahwa kejatuhan Kerajaan dari Prof. Uka sebelum wafat, bahwa SNI jilid 3
Majapahit karena agresivitas Islam.68 itu murni karya beliau. Tahun 2000 Menara
Kudus menerbit ulang dengan judul
“Pertumbuhan dan Perkembangan Kota-Kota
66
F. J. A. Moorhead, A History of Malaya, Vol. I, Muslim di Indonesia dari Abad ke-13 sampai
hal. 190-213. Abad ke-18”. Tjandrasasmita, Uka, Arkeologi
67
Derani, Sejarah Sosial Politik Kesultanan Islam Nusantara, Sub bab I, “Kedatangan Islam
Jayakarta, Jakarta: Adabi Pres, 2012, hal. 52. di Nusantara: Refleksi, hal. 11-36; Ambary,
68
Lihat Slamet Muljana, Runtuhnya Kerajaan Hasan Muarif, Menemukan Peradaban Jejak
Hindu Djawa dan Timbulya Negara-negara Arkeologis dan Historis Islam Indnesia, Jakarta:
Islam di Nusantara, Djakarta: Bhratara, 1968; Logos Wacana Ilmu, Desember 1998, sub bab
Slamet Muljana, Runtuhnya Kerajaan Hindu “Islamisasi Indonesia”, hal. 55-61. Selanjutnya
Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di disebut Ambary; Azra, Islam Nusantara,
Nusantara, Yogyakarta: LkiS, 2005 pengantar Jaringan Global dan Lokal, Bandung: Mizan,
Dr. Asvi Warman Adam, sejarawan LIPI. 2002, hal. 13; Madjid, M. Dien, “Awal
Kesimpulan lain Prof. Slamet Muljana dalam Perkembangan Islam di Jakarta dan Pengaruhnya
karyanya ini bahwa tokoh penyebar Islam di Hingga Abad ke-17”Sunda Kelapa Sebagai
Jawa yang dikenal dengan “Wali Songo” adalah Bandar Jalur Sutera, ed. L.Z. Leirissa, Jakarta:
keturunan etnis Tionghoa. Depdikbud, 1977, hal. 51-67.
Saidun Derani : Ulama Betawi … 229
Islam Asia Tenggara di Fakultas Adab cara pemaksaan kepada penduduk untuk
dan Humaniora UIN Syahid Jakarta menganut Islam. Sejauh ini penulis tidak
tersebut tidak menyinggung masalah ini menemukan data-data pendukungnya.
dalam karya-karya mereka lebih Jadi, dalam konteks perspektif historis,
mendalam dan serius. Demikianlah, hal-hal yang penulis sebutkan itu masih
buku-buku ajar yang dipakai selama ini terus mengalir di Tatar Sunda itu sampai
di lingkungan Kementerian Agama sekarang, dan menemukan momen-
maupun Kementerian Pendidikan dan tumnya ketika berdiri kekuatan sosial
Kebudayaan Indonesia mulai dari politik Islam dikenal dengan Kesultanan
Tingkat Dasar dan Menengah, juga di Jayakarta. Atas dasar inilah argumen
Perguruan Tinggi, masih merujuk kepada teori kedua, bahwa islamisasi Bandar
pendapat (mazhab) Dr. Pangeran Aria Calapa baru dimulai abad 16.
Hossein Djajadiningrat di atas, bahwa Demikianlah, dalam studi sejarah
Islam baru diperkenalkan di Jakarta pada kebenaran sebuah teori akan bertahan
abad ke-16. sejauh belum ada bukti lain untuk
Pertanyaannya adalah manakah membantahnya. Dan kelahiran sebuah
kedua teori itu yang paling kuat dan teori sebagai landasan penjelasan fakta
menjadi pegangan masyarakat sejarah. lapangan akan diterima masyarakat
Hemat penulis, kedua teori di atas ada sejauh tidak ada mempersoalkannya.
benarnya karena sama-sama memakai
sumber sejarah, walaupun teori pertama Ulama Sebagai Elite Sosial Betawi
lebih mengandalkan sumber lokal dan Pada 30 Mei 1619 M VOC
China. Tetapi kalau diperhatikan tradisi- Belanda menghancurkan istana Kesul-
tradisi sosial dan keagamaan orang-orang tanan Jayakarta serta pranata sosial
Betawi yang masih eksis dan hidup keagamaan seperti masjid-masjid dan
sampai sekarang, maka tidak ada lembaga pendidikan Islam. 73 Akibat
kesimpulan lain bahwa benar ada lebih jauh dari peristiwa ini terjadi
kesamaan dengan tradisi keagamaan disintegrasi sosial politik umat Islam.
Muslim Champa. Ini artinya bahwa Tetapi dari aspek dakwah, Islam
islamisasi memang sudah ada berawal berkembang ke berbagai wilayah
dari ulama Islam asal Champa. pinggiran Jakarta sebagai penolakan
Demikianlah, sekurang-kurangnya Islam (resistensi) terhadap kolonial VOC
sudah mulai dikenalkan di bumi Sunda diikuti dengan lahirnya lembaga-lembaga
Kelapa, yang sekarang menjadi Jakarta keagamaan seperti masjid yang berfungsi
tanah orang-orang Betawi, pada abad 15 sebagai tempat ibadah juga untuk
Masehi dengan cara-cara yang persuasif
dan tidak menimbulkan penolakan rakyat 73
setempat sehingga menemukan momen- Cortessao, Armando, The Suma Oriental of
Tome Pires, 2 Vol, London: Hakluyt Society,
tumnya ketika berdiri kekuatan sosial 1944, hal.172; Zuhdi, Susanto, “VOC: Awal
politik Islam Kesultanan Jayakarta. Penjajahan di Indonesia”, dalam VOC di
Adapun teori kedua tidak ada argumen Kepulauan Indonesia, Berdagang dan Menjajah,
lain, memang sumber Barat dan lokal Andi Lolo, (ed.), Den Haag: Kedubes RI, 2002,
jelas memberitakannya, bahwa islamisasi hal. 1-27; Gonggong, Anhar, “Perjumpaan
Nusantara-Indonesia dengan Belanda, dari VOC-
Bandar Calapa menggunakan politik.72 Hindia Belanda sampai Republik”, dalam VOC di
Teori ini juga sah saja dipakai, memang Kepulauan Indonesia, Berdagang dan Menjajah,
fakta sejarahnya demikian. Tetapi, Andi Lolo, (ed.), Den Haag: Kedubes RI, 2002,
apakah Fatahillah menggunakan cara- hal.35-54; Luhulima, C.P.F., Motif-Motif
Ekspansi Nederland dalam Abad 16, No. II/14,
Jakarta: LIPI, t.thn.; Boxer, C.R., Jan Kompeni,
72
Derani, Saidun, Kesultanan Jayakarta, Sejarah Sejarah VC dalam Perang dan Damai 1602-
Sosial Poitik, sub bab “Berdirinya Pemerintahan 1799, Jakarta: Sinar Harapan, 1983. Uraian dan
Jayakarta”, Jakarta: Adabi Press, 2012, hal. 39- analisis tentang VOC Belanda berikut ini
68, selanjutnya disebut Derani. besumber dari berbagai karya di atas.
230 Al-Turāṡ Vol. XIX No. 2, Juli 2013
6. KH. Abdul Mughni Kuningan (w. KH. Nurul Anwar, Lc, KH. Ahmad
1935 M), dikenal panggilan “Guru Rasyidi, KH. Muh. Nasir, Dr.KH.
Mughni”, ahli fiqh dan tafsir. Di Masykur Hakim, KH. Madrais Hajar,
antara murid-muridnya adalah KH. KH. Abid Marzuki, MPd, KH. Aca
Abdul Rahman Pondok Pinang, KH. Satibi, dan KH. Komarudin. Untuk
Ishak Yahya Gandaria Selatan mengangkat harkat dan martabat
(pendiri Perguruan Islam Manarat al- kaum Muslim Bekasi, beliau
Islam dan Pondok Pesantren Miftah mendirikan Perguruan Islam al-
al-Ulum, Gandaria Selatan), KH. Taqwa Bekasi. Barangkali perlu juga
Mughni Lenteng Agung, KH. ditambahkan, bahwa murid-murid
Muhammad Na’im Cipete, KH. alumni Perguruan Islam at-Taqwa
Hamim Cipete, KH. Raisin Cipete, Bekasi sudah banyak berkiprah
KH. Ilyas Karet Tengsin, Guru Ismail sebagai dosen di berbagai perguruan
Pedurenan. KH. Ali Sibromalisi, KH. tinggi Islam, baik negeri maupun
Hasan Basri, dan salah seorang swasta, seperti UIN Jakarta, misalnya.
cucunya sekarang aktif di masyarakat 2. KH. Ali Sibromalisi Kuningan (w.
mengikuti jejak kakek buyutnya 1996 M), dikenal sebagai ahli fiqh
adalah Dr.KH. Ahmad Luthfi, fakar dan hadis. Pendiri Perguruan Islam
hadis. Dar as-Sa’adah Poncol Kuningan
Kemudian kiprah dakwah islmiyah di Barat Jakarta Selatan, di antara
Jakarta sekitarnya diteruskaan jaringan murid-muridnya adalah KH.
ulama Betawi abad ke-20 M96 yang Marzuki Ali, Dr. Ustazah Faizah
sangat populer pada masa ini: Ali, Dr.KH. Ahmad Luthfi
1. KH. Noer Ali Ujung Harapan Bekasi Fathullah, MA, KH. Siddiq Umar
(w. 1992 M), dikenal sebagai ulama dan KH. Siddiq Jaelani Buncit,
pejuang dan ditetapkan Pahlawan KH. Fauzi Fatmawati, KH. Ahmad
Nasional tahun 2006 M oleh Naeran Cinere, KH. Ahmad Shadri
Pemerintah RI. Pernah aktif sebagai Jakarta Timur, dan KH. Bakra
komandan batalyon Hisbullah- Asy’ari Kebayoran Baru.
Sabilillah wilayah Kerawang-Bekasi 3. KH. Thohir Rohili Kampung
mempertahankan kemerdekaan Melayu (w. 1999 M), ahli fiqh.
Indonesia dari kejahatan NICA Selain sebagai ulama beliau juga
Belanda dibonceng tentara Sekutu di seorang politisi. Pernah menjabat
mana tentara Inggris sebagai kekuatan sebagai anggota DPR RI. Pendiri
intinya, aktif sebagai anggota Perguruan Islam at-Thahiriyah ini,
Konstituante RI, dan seorang yang cabangnya sudah
organisator serta politisi yang ulung. berkembanga di seantero Jakarta,
Di antara murid-muridnya yang sudah bahkan di Timur Tengah. Di antara
berkiprah di masyarakat, antara lain murid-muridnya adalah KH.
Ahmad Satiri, KH. Moh. Thahir,
Dr.Ust. Hj. Suryani Thahir.
96
Informasi rincian lebih mendalam untuk 4. KH. Muhajirin Amsar al-Dary
mengetahui ulama Betawi Abad 20 dapat dibaca Cakung Jakarta Timur (w.2003)
studi Kiki, Rakhmad Jailani, dkk., Genealogi
Intelektual Ulama Betawi Abad ke-19-2, Jakarta: dikenal dahli Ilmu Falak. Beliau
Jakarta Islamic Center, 2011; Fadli, Ahmad HS, produktif menulis tidak kurang
Jaringan Ulama Betawi dan Kontribusinya Abad karyanya ada 31 buah. Pendiri
ke-19-20, Jakarta: Manhalun Nsyi-In Press, 2011, Perguruan Islam al-Nida Bekasi ini
Nasim, Jaringan Ulama Betawi Abad XX Dan memiliki murid antara lain KH.
Peranannya Terhadap Perkembangan Lembaga
Pendidikan Islam di Jakarta, disertasi Program Maulana Kamal Yusuf, KH.
Pascasarjana, Universitas Ibnu Khaldun (UIK), Ahmad Shodri, KH. Mahfudz
Bogor, 2010. Asirun, KH. Zuhri Yakub, KH.
Saidun Derani : Ulama Betawi … 237
Syafi’i Cakung, KH. Syarifuddin Islamic Center (JIC), serta dakwah lisan
Abdul Ghani. yang marak melalui tabligh akbar dan
5. KH. Abdullah Syafi’i Bali media elektro.
Matraman (w. 1985) dikenal ulama
energik dan tiada hari tanpa Penutup
belajar. Dakwah Islamiyahnya, Uraian-urain di muka menjawab
memadukan antara dakwah bil pertanyaan masyarakat bahwa ulama
lisan dan bil hal. Pendiri Perguruan Betawi telah memberikan kontribusi
Islam as-Syafi’iyah ini adalah salah yang cukup signifikan dalam
seorang ulama yang sangat pembangunan bangsa melalui transmisi
disegani baik kalangan politisi keilmuan Islam sejak awal islamisasi
maupun birokrat, baik kalangan Bandar Calapa kemudian berubah
meliter dan polri. Di antara murid- namannya menjadi Jakarta. Tupoksi
muridnya adalah Prof.Dr. Tutty mereka tetap tidak berubah mengajak
Alawiyah AS, KH. Abd Rasyid rakyat beriman dan menjaga moral umat.
AS, Syaikh KH.Saifuddin Amsir, Perubahan yang ada sebatas dalam
Abuya KH. Abdurrahman Nawi, tataran metodologi sesuai tuntutan zaman
KH. Rahmat Abdullah, KH. A. seperti terlihat ruang kreativitas
Syanwani, dan KH. Muhammad pendidikan model Betawi Corner dan
Hasan Shohibi. Pusat Studi Hadis.
6. KH. M. Syafi’i Hadzami Pada abad ke-21 persoalan
Kebayoran Lama (w. 2006 M), neolibralisme, sekulerisme, pluralisme,
dikenal dengan ulama Betawi yang dan radikalisme dari aspek pemikiran
santun dan menghasilkan beberapa serta gerakan globalisasi (sebagai sebuah
kitab yang dipakai baik di dalam paham) berimbas kepada masalah
maupun luar negeri. Murid- ekonomi, penegakan hukum, pe-
muridnya tersebar luas di seantero ngangguran, lapangan kerja, upah buruh,
Jakarta melalui majelis taklim- dan kualitas SDM yang rendah,
majelis taklim yang diasuh tidak kemiskinan, yang umumnya semua itu
kurang ada 38 buah. Pendiri menimpa kaum muslim (Dunia dan
Perguruan Islam as-Sirathiyah ini, Indonesia), lalu memengaruhi ke
muridnya yang sudah berkiprah di masalah disintegrasi bangsa, menjadi
masyarakat antara lain Syaikh KH. pekerjaan rumah yang sangat menantang.
Abdullah Amsyir. KH. Sabilar
Rasyad, KH. A. Sukmadibrata,
KH. M. Ali Samman, KH. M. S. KEPUSTAKAAN
Zawawi, KH. Bunyamin, Ust. M.
Husni Thamrin, MA. Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur
Demikianlah, kontribusi ulama Tengah dan Kepulauan Nusantaara Abad
Betawi dalam mencerdaskan dan 17 dan 18: Melacak Akar-Akar
Pembaharuan Pemikiran Islam di
menjaga moral anak bangsa dalam Indonesia, Bandung: Mizan, 1994.
perspektif sejarah bangsa Indonesia,
kemudian diteruskan murid-muridnya Abdul Aziz, Islam dan Masyarakat
yang memang menjadi tupoksi mereka. Betawi, Jakarta: Logos Wacana
Ke depan sesuai tuntutan zaman abad ke- Ilmu, 2002.
21, murid-murid mereka mulai mengem- Ahmad Fadli, Ulama Betawi (Studi
bangkan pendidikan Islam model Tentang Jaringan Ulama Betawi
Zawiyah atau Jakarta Corner dipelopori Dan Kontribusinya Terhadap
Syaikh Saifuddin Amsir, berdiri Pusat perkembangan Islam Abad ke-19
Studi Hadits diinisiasi kepada Dr.KH. dan 20), Jakarta: Manhalun
Ahmad Muflih Fathullah, MA, Jakarta Nasyi-in Press, 2011.
238 Al-Turāṡ Vol. XIX No. 2, Juli 2013