Anda di halaman 1dari 73

PT CHARISMA BARITO COAL

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka turut serta mengembangkan sumber daya energi non migas khususnya
batubara, PT. CHARISMA BARITO COAL, suatu badan usaha swasta nasional
melaksanakan kegiatan Eksplorasi bahan galian Batubara didaerah desa Panaan dan
sekitarnya, Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong , Provinsi Kalimantan Selatan.

Pekerjaan studi kelayakan tambang meliputi analisis yang mencakup kajian geologi,
geoteknik, kualitas batubara dan rencana preparation plant, rencana tambang terbuka,
transportasi, K3 dan lingkungan dan kelayakan ekonomi, untuk menilai kelayakan
penambangan cadangan batubara tersebut.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan ini merupakan laporan hasil kegiatan Eksplorasi Penyelidikan Kembali eksplorasi
terdahulu. Didalamnya memuat tentang data – data hasil kegiatan Eksplorasi terbaru
dibandingkan dengan penyelidikan sebelumnya, khususnya keterdapatan Batubara pada
wilayah kuasa pertambagan Eksplorasi PT. CHARISMA BARITO COAL dengan luas
areal penyelidikan kurang lebih 6.070 hektar.
Adapun maksud dan tujuan pekerjaan studi kelayakan tambang batubara diaerah konsesi
PT. Charisma Barito Coal ini adalah:
1. Mengkaji dan mengevaluasi data gologi, asil ekplorasi, kualitas batubara,
geoteknik, hidrologi/hidrogeologi, yang tersedia untk eperlua perencanaan
tambang berdasarkan data tersebut.
2. Membuat perencanaan tambang terbuka, perencanaan penanganan dan
pemanfaatan batubara dan menilai kelayakan ekonomi

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 1


PT CHARISMA BARITO COAL

1.3 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan studi kelayakan tambang batubara di daerah konsesi PT. Charisma Barito Coal
ini meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:
1. Kajian Geologi Tambang
a. Tujuan
Kajian geologi tambang bertujuan mengevaluasi semua data geologi yang
tersedia, termasuk data bor maupun trenching, test pit yang dapat
dipergunaakan untuk perancangan tambang.
b. Lingkup
Kegiatan ini meliputi:
i) Kajian keadaan umum, kondisi geologi regional dan lokal daerah rencana
tambang
ii) Kajian keadaan endapan batubara meliputi:
- Bentuk dan penyebaran endapan batubara
- Kajian struktur geologi dalam bentuk Penampang Geologi dan Peta
Kontur Struktur, Skala 1 : 2.000
- Perhitungan dan klasifikasi jumlah sumberdaya dan cadangan
batubara
- Penggambaran peta ketebalan lapisan tanah penutup (iso overburden)
skala 1 : 2.000, untuk menentukan daerah potensial untuk tambang
terbuka.
- Penggambaran peta penyebaran kualitas batubara, skala 1 : 5.000,
sesuai dengan data kualitas yang disediakan oleh perusahaan.

2. Kajian Data Pengujian Geoteknik


a. Tujuan
Kajian geoteknik bertujuan untuk menentukan geometri lereng yang aman
untuk digunakan dalam perancangan tambang terbuka.
b. Lingkup
i) Pengujiian laboratorium geoteknik, meliputi:
- Pengujian sifat fisik
- Pengujian konsistensi

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 2


PT CHARISMA BARITO COAL

- Penyebaran butir (grain distribution)


- Pengujian geser langsung
- Uji kuat tekan triaksial
ii) Analisis yang dilakukan berdasarkan hasil pengujian laboratorium
geoteknik, meliputi:
- Analisis kemantapan lereng tambang
- Analisis kemantapan lereng waste disposal

3. Kajian Kualitas, Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara


a. Tujuan
Kajian kualitas batubara bertujuan untuk menentukan kualitas lapisan batubara
yang potensi serta penyebarannya. Data ini sangat berguna untuk perencanaan
serta kajian kemungkinan pemanfaatan batubara tersebut.
b. Lingkup
Memberikan rekomendasi penanganan dan pengolahan batubara, serta kajian
kemungkinan pemanfaatan batubara tersebut berdasarkan hasil analisis yang
meliputi:
- Analisa proksimat
- Nilai kalori
- Kandungan sulfur
- HGI
- Analisa ultimat
- Analisa abu
- Titik leleh abu
Disamping itu juga merancang dan mendesain rencana preparation plant dan
stockpile, pemilihan peralatan yang diperlukan serta tata letak peralatan (lay
out).

4. Perancangan Tambang Terbuka


a. Tujuan
Perancangan tambang terbuka bertujuan untuk menghasilkan rancangan
tambang terbuka untuk diterapkan pada deposit batubara yang ada.

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 3


PT CHARISMA BARITO COAL

b. Lingkup
- Evaluasi geometri lereng, penentuan batas tambang baik ke arah
lateral maupun vertikal dan perhitungan nisbah pengupasan.
- Penentuan metode penambangan
- Perencanaan jadwal produksi dan umur tambang
- Perencanaan penimbunan tanah penutup (waste disposal)
- Penentuan peralatan tambang
- Perencanaan fasilitas penunjang dan infrastruktur
- Perancangan sizing dan washing plant.

5. Kajian Transportasi
a. Tujuan
Kajian transportasi bertujuan untuk mengevaluasi kemungkinan pengangkutan
batubara dari tambang ke konsumen ditinjau baik dari aspek teknis maupun
ekonomis
b. Lingkup
Evaluasi kelayakan teknis jalur dan metode pengangkutan yang
memungkinkan.

6. Kajian Kelayakan Ekonomi


a. Tujuan
Kajian kelayakan ekonomi bertujuan untuk menghitung jenis dan kebutuhan
investasi (capital cost), menghitung biaya operasi (operating cost) dan biaya
lainnya (corporate tax, royalty, levy and others) serta menilai kelayakan
penambangan batubara secara ekonomi untuk berbagai alternatif pola kerja
yang telah ditentukan.
b. Lingkup
- Perencanaan struktur organisasi, kebutuhan dan kualifikasi tenaga kerja yang
diperlukan untuk alternatif pekerjaan penambangan dikerjakan sendiri atau
dikontrakkan.
- Analisis pasar batubara meliputi kebijakan pemerintah dalam hal pemasaran
batubara, produksi batubara beberapa perusahaan tambang di Indonesia dan

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 4


PT CHARISMA BARITO COAL

prospek pemasaran batu bara PT. Kapuas Tunggal Persada, baik untuk pasar
domestik maupun pasar ekspor.
- Analisis ekonomi dengan menggunkaan konsep aliran diskonto (discounted
cash flow analysis) untuk alternatif pekerjaan penambangan dikerjakan
sendiri atau dikontrakkan, yang mencakup:
1) Perhitungan jenis, jadwal dan kebutuhan investasi
2) Perhitungan biaya operasi penambangan
3) Perhitungan biaya-biaya lain penambangan
4) Perhitungan aliran kas diskonto sebelum dan sesudah pajak
5) Penentuan kelayakan proyek dengan menggunakan analisis IRR
(Internal Rate of Return), NPV (Net Present Value) dan PBP (Pay Back
Period).
6) Analisis sensitivitas dengan perubahan variabel harga, biaya operasi
dan biaya kapital.
- Analisis finansial yang meliputi sumber pembiayaan proyek dengan
menggunakan dana sendiri dan pinjaman bank.

1.4 PELAKSANA STUDI


Pemrakarsa adalah sebagai berikut:
Nama Perusahaan : PT. Charisma Barito Coal
Alamat : Jl. Kepodang Raya Blok C4/no11, Jatibening Estate,
Bekasi Barat
Penanggung Jawab : Ir. Toni Adiwardhana
Jabatan : CEO
Lokasi Proyek : Desa Panaan dan sekitarnya, Kecamatan Bintang Ara,
Kabupaten Tabalong , Provinsi Kalimantan Selatan
Bidang Usaha : Penambangan Batubara

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 5


PT CHARISMA BARITO COAL

1.5 JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Untuk melaksanakan pekerjaan studi kelayakan ini akan diselesaikan dalam jangka waktu
10 (sepuluh) bulan kalender, sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan pada Tabel 1.
Pekerjaan ini dilaksanakan selama tahun 2008. Berikut tabel pelaksanaan studi.

Tabel 1.1

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Bulan
No. Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Kajian geologi tambang


2. Kajian geoteknik dan kualitas
batubara
3. Perencanaan penambangan terbuka
4. Kajian kelayakan transportasi
5. Kajian kelayakan ekonomi
6. Penyusunan draft laporan akhir
7. Presentasi
8. Penyempurnaan dan penyerahan
laporan akhir
30 60 90 100
% % % %

BAB II
KEADAAN UMUM
Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 6
PT CHARISMA BARITO COAL

2.1 LOKASI DAERAH PENYELIDIKAN

Secara administratif wilayah konsesi PT. Charisma Barito Coal berada di daerah Desa
Panaan dan sekitarnya, Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong , Provinsi
Kalimantan Selatan. Sedangkan secara geografis daerah tersebut terletak antara
115o20’06.00” BT - 115025’15.00” BT dan 01047’58.00” LS 01”52’09.00” LS, dengan luas
wilayah kurang lebih besar 6.070 Hektar.

2.2 LETAK DAN KESAMPAIAN DAERAH


Untuk mencapai daerah penyelidikan dapat ditempuh melalui jaringan jalan darat dengan
rute yaitu sebagai berikut :
1. Banjarmasin – Tanjung
Dari Banjarmasin ( ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan ) menuju Tanjung ( ibu
kota Kabupaten Tabalong ) dapat ditempuh dengan mengunakan roda empat
dengan waktu tempuh kurang lebih 5 jam dengan kondisi jalan secara umum cukup
baik ( aspal hotmix ) walaupun pada beberapa tempat kondisi jalan sebagian rusak.

2. Tanjung – Bentot (Km 0)


Dari Tanjung ( ibu kota Tabalong ) menuju Bentot (km 0) berjarak kurang lebih 11
Kilometer dapat ditempuh dengan mengunakan kendaraan roda empat kurang lebih
30 menit dengan kondisi jalan secara umum cukup baik ( aspal hotmix ) serta
sebagian berupa jalan perkerasan.

3. Bentot (Km 0) – Lokasi Penyelidikan


Dari Bentot (Km 0) menuju ke lokasi penyelidikan berjarak kurang lebih 25
kilometer dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda empat melalui jalan HPH
PT. Yayang Indonesia dengan waktu tempuh kurang lebih 60 menit.

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 7


PT CHARISMA BARITO COAL

Lokasi
penelitian

Gambar 2.1 lokasi penelitian

2.3 LINGKUNGAN DAERAH PENYELIDIKAN

2.3.1 Penduduk dan Sosial Ekonomi


Kondisi masyrakat didaerah PT. Charisma Barito Coal cukup beraneka ragam.
Sebagian besar masyarakat yang bermukim di daerah survey adalah suku Dayak
Banjar sebagai suku asli di Kabupaten Tabalong. Masyarakat lainnya yang menghuni
daerah survey adalah masyarakat pendatang yang terdiri dari suku Melayu dan suku
Jawa. Mayoritas penduduk di daerah survey memeluk agama Islam. Mata
Pencaharian sebagian besar masyarakat di daerah survey adalah berkebun (karet, dan
buah-buahan).

Perekonomian masyrakat setempat masih tertinggal. Hal ini tergambar dari pola
hidup masyrakat sehari – hari dan tingkat pendidikan generasi mudanya sebagian
besar hanya merasakan progam pendidikan sembilan tahun (SLTP dan yang
sederajat). Jarang yang sampai melanjutkan ke SLTA.

2.3.2 Morfologi dan Iklim

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 8


PT CHARISMA BARITO COAL

2.3.2.1 Morfologi
Ditinjau dari Topografinya, bagian Tengah sampai bagian Timur merupakan dataran
tinggi dan bergunung-gunung bergelombang sedang-kuat sekitar 70 persen daerah
KP. Pada bagian Barat merupakan perbukitan bergelombang yang menempati
sekitar 30 persen daerah KP.

2.3.2.2 Iklim
Iklim di wilayah Kabupaten Tabalong yaitu beriklim tropis seperti umumnya daerah
lain di Indonesia. Iklim tropis tersebut terbagi menjadi 2 ( dua ) musin yaitu musim
hujan dan musim kemarau. Musim hujan dimulai bulan Mei – Oktober. Keadaan
tersebut pada kenyataannya bisa lebih maju atau lebih mundur.

Berdasarkan data tahun 2004 diketahui bahwa kelembaban minimum berkisar


antara 90 – 100 persen dan kelembaban minimum antara 68 – 83 persen sedangkan
kelembaban rata – rata tiap bulan adalah 68 – 93 persen.

Temperatur maksimum di Kabupaten Tabalong pada tahun 2005 berkisar antara


300C sampai 32.50C, temperature minimum berkisar antara 260C sampai 290C dan
rata – rata temperature udara tiap bulan berkisar antara 290C sampai 310C sampai
310C.

Kecepatan angin di Kabupaten tabalong tiap bulannya berkisar antara 0,1 – 11,3
Knot. Rata – rata penyinaran matahari yang dipantau pada pukul 06.00 – 18.00
terlihat intensitas tertinggi terjadi pada bulan Agustus yaitu 90 persen dan intensitas
terendah terjadi pada bulan April yaitu 40 persen.

2.3.2.3 Tata Guna Lahan


Dari Peta Tataguna Lahan Nasional, daerah study ini termasuk dalam Hutan
Produksi dan Perkebunan atau ladang warga sekitar (Plantation), yakni warga desa
Panaan. Dengan demikian, tidak ada halangan untuk melakukan penambangan di
daerah KP.

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 9


PT CHARISMA BARITO COAL

Gambar 2.2 Peta Tata guna Lahan daerah study

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 10


PT CHARISMA BARITO COAL

BAB III
KAJIAN GEOLOGI DAN DAERAH ENDAPAN BATUBARA

3.1 GEOLOGI REGIONAL


3.1.1 Geomorfologi
Berdasarkan Peta Rupabumi Indonesia lembar Buntok, daerah penelitian terdiri atas
satuan morfologi perbukitan tinggi dan gununug-gunung bergelombang sedang – kuat
dibagian Tegah sampai bagian Timur wilayah KP. Satuan morfologi ini terutama
tersusun oleh batupasir kasar yang merupakan bagian formasi Tanjung. Sedangkan di
bagian Barat ditempati perbukitan bergelombang, merupakan bagian Formasi Berai.

Daerah penyelidikan terletak disebelah timur aliran sungai Barito dengan jarak ± 60
Km. aliran sungai di daerah penyelidikan umumnya memperhatikan pola aliran yang
tidak teratur ( dendritik ) dan bermeander , dimana air yang berasal dari pergunungan
bermuara pada sungai Tabalong Kiwa sebagai sungai induk.

Topografi yang dominant adalah dataran dan perbukitan bergelombang lemah hingga
kuat. Ketinggian topografi berkisar 50 MSL hingga 300 MSL. Topograsfi demikian
merupakan hasil arah gaya dari berbagai aktifitas geologi yang menghasilkan
perlipatan, sesar, kekar, dan lain-lain.

Gambar 3.1 Morfologi dari Foto Udara daerah study

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 11


PT CHARISMA BARITO COAL

3.1.2 Stratigrafi
Daerah penyelidikan secara regional merupakan bagian dari cekungan Barito yang
termasuk kedalam bagian timur dari peta geologi lembar Buntok ( P3 G, 1994 ).
Berdasarkan data geologi dari lembar peta tersebut diatas , litologi penyusunannya
adalah sebagai berikut :

Formasi Berai ( Tomb ) : Batugamping berlapis dengan batulempung , napal dan


batubara, sebagian tersilikakan dan mengandung limonit. Batugamping berfosil foram
besar yang menunjukan umur Oligosen Tengah – Oligosen Akhir ( Td-e ). Disamping
itu juga berfosil foram bentos. Formasi ini diendapkan dilaut dangkal dengan tebal
mencapai 1.250 meter serta menempati morfologi perbukitan kars yang terjal.

Formasi Tanjung ( Tet ) : Bagian bawah perselingan antara batupasir, serpih, batulanau
dan konglomerat aneka bahan, sebagian bersifat gampingan. Komponen konglomerat
antara alin kuarsa, feldspar, granit, sekis, garbo, dan basalt. Didalam batupasir kuarsa
dijumpai komponen glaukonit. Bagian atas perselingan antara batupasir kuarsa bermika,
batulanau, batugamping dan batubara. Batulanau berfosil foram plangton yang
menunjukan umur Eosen _ Oligosen ( P16-N13 ), sedang batugampingnya berforam
besar berumur Eosen akhir ( Tb ). Formasi ini tidk selaras diatas batuan Mesozoikum ,
terlipat hamper utara – selatan dengan kemiringan lapisan umumnya 200, serta
mempunyai tebal sekitar 1.300 meter, serta tersebar didaerah perbukitan.

3.1.3 Struktur Geologi


Geologi pada daerah Kabupaten Tabalong merupakan bagian utara dari cekungan
Barito yang merupakan bagian dari cekungan “ Intramontan “. Cekungan ini
merupakan daerah “Sunda Land” dengan geotektonik yang relative stabil. Batuan pada
daerah ini terdiri dari batuan dasar “ Basement Complex “ Pra Tersier serta endapan
laut dangkal dan endapan paralik berumur tersier.

Berdasarkan peta geologi regional lembar Buntok, pada daerah perbukitan dibagian
timur lembar dijumpai beberapa unsur struktur pada batuan Mesozoikum , antara lain
berupa struktur terbreksikan, kelurusan yang berarah hampir utara – selatan, bongkah
dan blok disana sini. Dapat disimpulkan bahwa batuan ini telah mengalami deformasi.
Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 12
PT CHARISMA BARITO COAL

Sedangkan pada batuan Tersier menunjukan struktur lipatan yang tidak ketat berarah
hamper utara – selatan dan diduga lipatan ini berkaitan erat dengan struktur batuan
Mesozoikum. Adapun kelurusan yang memotong struktur utama diduga terbentuk pada
deformasi kedua, dimana batuan Tersier telah terlipat dan termampatkan .

Gambar 3.2 Stratigrafi regional daerah study

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 13


PT CHARISMA BARITO COAL

Gambar 3.3 Tektonika Regional daerah study

Gambar 3.4 Formasi,Stratigrafi, dan Struktur Geologi regional daerah study

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 14


PT CHARISMA BARITO COAL

3.2 GEOLOGI DAERAH PENYELIDIKAN

Kegiatan Eksplorasi yang telah dilakukan meliputi pemetaan geologi dan singkapan
batubara dengan melakukan pengamatan dan pendeskripsian singkapan batubara dan
singkapan batuan lain yang bisa jadi petunjuk penyeberan batubara. Selain itu juga
dilakukan pengukuran terhadap singkapan – singkapan yang dijumpai meliputi pengukuran
jurus ( strike ), kemiringan (dip) serta kekebalan dari lapisan.

Mengacu kepada Peta Geologi Regional lembar Buntok skala 1 : 250.000 yang diterbitkan
oleh pusat penelitian dan pengembangan Geologi Bandung ( 1994 ), satuan batuan yang
menyusun daerah studi ini dapat disebandingkan dengan formasi Tanjung ( Tet ) yang
berumur Eosen.

3.2.1 Litostratigrafi

3.2.1.1 Litologi Formasi Berai (Seam A, Prospek Blok Barat)


Pada formasi ini ditempati oleh Seam A. Formasi ini terletak di bagian Barat dari
daerah KP. Dicirikan batulempung abu-abu kehitaman, lunak dengan sisipan batubara.
Batupasir halus berwarna abu-abu sampai kuning kecoklatan, kekerasan sedang sam
pai keras. Batu pasir keras dijumpai pada bagian tengah sampai ke utara Formasi Berai
Batubara berwarna hitam mengkilap (bright), goresan coklat kehitaman, Pecahan
brittle -concoidal, kekerasan sedang, sedikit pirit (sulfur), dan jarang terlihat resin.
Umumnya dijumpai cleat diisi mineral lempung coklat kemerahan.

3.2.1.2 Litologi Formasi Tanjung (Seam B,C,D dan E, Prospek Blok Tengah dan
Blok Timur)
Pada formasi ini disusun oleh tiga satuan litologi, yakni satuan litologi konglomerat,
satuan batupasir, dan satuan batulempung. Yang menjadi cirikhas formasi ini adalah
keterdapatan batuan Konglomerat setempat-setempat dan berada pada bagian paling
atas. Di bawah satuan litologi ini diikuti satuan Batupasir kuarsa bermika, dengan
sisipan batulanau, batulempung, dan batubara. Batulempung berwarna putih keabuan,
sebagian bersifat karbonan (untuk batulempung yang terdapat disekitar singkapan
batubara ), berlapis, terdapat sebagai sisipan pada batupasir. Terlipat hampir utara –
selatan dengan arah jurus 200-250 serta kemiringan lapisan umumnya 5- 25. Ciri-ciri
Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 15
PT CHARISMA BARITO COAL

Batubaranya berwarna hitam mengkilap (bright), pecahan subconcoidal sampai


concoidal, kekerasan sedang pada sebagian singkapan batubara terdapat pirit.

3.3 SEBARAN BATUBARA

Berdasarkan hasil plotting terhadap singkapan batubara, sifat fisik, ketebalan serta
bantuan pengapitnya, maka diperkirakan didaerah penyelidikan terdapat lebih kurang
5 ( lima ) buah lapisan ( seam ) batubara yaitu seam A,B,C,D dan seam E.
 Seam A adalah Seam batubara yang ditentukan berdasarkan singkapan
batubara dengan nomer kode singkapan 6,7,8 dan 9 dan 24,25,26,27 memiliki
arah sebaran relatif timur laut – barat daya dengan kemiringan kearah barat
laut. Seam ini memiliki ketebalan rata – rata sekitar 1.5 M. Secara stratigrafis
posisi dari seam A ini berada pada bagian Barat blok kuasa pertambangan.
 Seam B adalah seam batubara yang ditentukan berdasarkan singkapan batubara
dengan nomor kode singkapan 14,16 dan 23 memiliki arah sebaran relative
timur laut barat daya dengan kemiringan kearah barat laut. Seam ini memiliki
ketebalan rata – rata sekitar 83,3 cm.
 Dibawah dari seam B adalah seam C yang ditentukan berdasarkan singkapan
batubara dengan nomor kode singkapan 3,11 dan 17. Seam ini memiliki arah
sebaran kurang lebih sama dengan kemiringan kearah barat laut. Ketebalan
rata – rata dari seam C ini kurang lebih 103 cm.
 Dibawah dari Seam C adalah seam D yang ditentukan berdasarkan singkapan
batubara dengan nomer kode singkapan 2 dan 10. seam ini memiliki arah
sebaran relative sama dengan seam lainnya dengan ketebalan rata – rata kurang
lebih 65.5 cm. Ketiga seam ini berada pada bagian Tengah Blok studi
 Seam E berada pada bagian Timur Blok studi, dengan ketebalan kurang lebih
80 cm dengan kode singkapan CBC 12, 13, dan 15 dengan memutar ke arah
tenggara.

Tabel 3.1

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 16


PT CHARISMA BARITO COAL

Penyebaran Singkapan Batubara


Sample
No OC code Northing Easting Lithology Strike Dip
code
O1 CBC-01 -1.83856 115.3709 COAL 260 10 CBC01
O2 CBC-02 -1.8547 115.3649 COAL 244 12 CBC02
O3 CBC-03 -1.84991 115.3692 COAL 208 7 JS03
O4 CBC-04 -1.85763 115.3611 COAL 190 4 JS04
O5 CBC-05 -1.85483 115.4092 COAL 150 14 Fm 04
O7 CBC-07 -1.83074 115.3779 COAL 187 17 Ms 9
O9 CBC-09 -1.83848 115.3371 COAL 200 15 CBC 06
10 CBC-10 -1.82938 115.3412 COAL 200 35 CBC 08
11 CBC-11 -1.83078 115.3398 COAL 210 15 CBC 10
12 CBC-12 -1.81599 115.3775 COAL 175 18 MS 13
13 CBC-13 -1.8388 115.3642 COAL 200 8 MS 15
14 CBC-14 -1.80024 115.3654 COAL 200 30 MS 20
15 CBC-15 -1.82188 115.3473 COAL 235 20 MS 18]
16 CBC-16 -1.82063 115.3501 COAL 225 30 MS17
17 CBC-17 -1.84127 115.3654 COAL 205 7 MS 14
18 CBC-18 -1.82763 115.3734 COAL 200 14 MS10
19 CBC-19 -1.86678 115.4055 COAL 50 19 FM05
20 CBC-20 -1.85823 115.3602 COAL 187 17 CBC12
21 CBC-21 -1.83107 115.3382 COAL 210 15 CBC-21
22 CBC-22 -1.82806 115.3398 COAL 210 20 CBC-22
23 CBC-23 -1.82727 115.3401 COAL 210 22 CBC-23
24 CBC-24 -1.82653 115.3419 COAL 210 21 CBC-24

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 17


PT CHARISMA BARITO COAL

Gambar 3.5 Peta Kerangka Geologi dan Sebaran Batubara

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 18


PT CHARISMA BARITO COAL

Gambar 3.6 Peta Blok Potensial pemboran 97.70 Ha

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 19


PT CHARISMA BARITO COAL

Gambar 3.7 Peta Geologi dan Penampang Stratigrafi Daerah Study

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 20


PT CHARISMA BARITO COAL

3.3 PERHITUNGAN SUMBERDAYA BATUBARA

3.3.1 Cadangan Batubara Prospek Pemboran ( Setengah Seam A)


Luas Daerah Prospek ini sekitar 97.70 ha di bagian Blok Barat, Seam A. Perhitungan
cadangan berdasarkan data singkapan (jalur seam) batubara dan koreksi data Pemboran
sehingga didapatkan dip rata-rata sekitar tidak lebih 250. Pada pengihitungan seam ini
dilakukan batasan jarak titik – titik informasi menurut kondisi geologi kurang lebih
antara 200 meter untuk kedalaman bukaan maksimum 50 m. Oleh karena itu, hasil
penghitungan dari bagian Seam A ini merefeleksikan cadangan terukur dengan
menggunakan parameter berikut.
Sumberdaya ( Ton ) = P X L X T X BJ Batubara
Keterangan :
P = Panjang sebaran searah jurus lapisan ( 1685 meter )
L = Lebar sebaran batubara ( 200 meter )
T = Tebal batubara ( 1.5 meter )
BJ = Berat Jenis batubara ( diambil harga 1,3Ton/m3)
Sumberdaya (Ton) Seam A = 1685 m x 200 m x 1.5 m x 1,3Ton/m3
= 657,150 Ton

3.3.2 Cadangan Batubara Eksplorasi (Seam B, C, D dan E)


Perhitungan sumberdaya berdasarkan kategori cadangan batubara dari United States
geological Survey (USGS), 1976, yang disederhanakan oleh Colin R. Ward, kategori
cadangan batubara terdiri dari 3 kategori, yaitu
 kategori Cadangan terukur bila diambil jarak (P) sepanjang 400m dari titik data
data searah jurus (strike) kearah kiri dan kanan dari titik informasi (singkapan
batubara dan/atau lubang bor),
 Kategori Cadangan terkira atau terunjuk bila diambil jarak sepanjang 800m dari
titik data data searah jurus (strike) kearah kiri dan kanan dari titik informasi
(singkapan batubara dan/atau lubang bor), dikurangi kategori aerah pengaruh
kategori terukur,
 Kategori Cadangan terka bila diambil jarak sepanjang 1200m dari titik data data
searah jurus (strike) kearah kiri dan kanan dari titik informasi (singkapan batubara
dan/atau lubang bor), dikurangi kategori aerah pengaruh kategori terunjuk.
Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 21
PT CHARISMA BARITO COAL

Kuantitas cadangan batubara di daerah eksplorasi detail, dihitung berdasarkan data hasil
evaluasi data ketebalan, sudut kemiringan, korelasi data singkapan yang ada, serta
kesinambungan pelamparannya dalam arah sejajar jurus/ kemiringan lapisan batubara
serta berdasarkan posisi dengan menggunakan metode Volumetric sederhana.

Gambar 3.8 Sketsa Perhitungan Cadangan batubara dengan Metoda


"Volumetrik" sederhana

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 22


PT CHARISMA BARITO COAL

Perhitungan cadangan batubara didaerah penyelidikan dilakukan dengan beberapa batasan,


yaitu:
a. Perhitungan menggunakan singkapan sebagai titik acuan atau point of observation
b. Tebal sebenarnya (tb), dihitung dari ketebalan keseluruhan singkapan yang
dijadikan sebagai acuan perhitungan (point of observation).
c. Berat jenis batubara (BJ), memiliki nilai 1,30 ton / m3
d. Nilai topografi koreksi 1m
e. Perhitungan volume tanah penutup (overburden dan lapisan batuan diantara lapisan
batubara (interburden), dihitung dengan nisbah pengupasan maksimum (Stripping
Ratio) 1:14
f. Perhitungan menggunakan metode kategori cadangan USGS

Gambar 3.9 Illustrasi Kategori Cadangan Batubara USGS

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 23


PT CHARISMA BARITO COAL

Table 3.2
Tabel penghitungan Cadangan Batubara eksplorasi

Blok Tengah : Seam B


Tebal Berat CADANGAN
singkapan luas (M2) Rata2 Jenis (TON)
Terukur Terkira Terduga Terukur Terkira Terduga
1,3
277,300 2,242,000 2,430,000 1,0 M ton/m3
261,700
242,000
781,000 2,242,000 2,430,000 1,015,300 3,148,600 3,159,000

Blok Tengah : Seam C


luas Tebal Berat CADANGAN
singkapan (M2) Rata2 Jenis (TON)
Terukur Terkira Terduga Terukur Terkira Terduga
1,3
174,000 182,000 27,300 0,6 M ton/m3

174,000 182,000 27,300 135,720 141,960 21,294

Blok Tengah : Seam D


Tebal Berat CADANGAN
Singkapan luas (M2) Rata2 Jenis (TON)
Terukur Terkira Terduga Terukur Terkira Terduga
1,3
400,000 437,500 307,500 0,9 M ton/m3
256,000 639,500 383,500

656,000 1,077,000 691,000 767,520 1,260,000 808,470

Blok Tengah : All


Tebal Berat CADANGAN
SEAM luas (M2) Rata2 Jenis (TON)
Terukur Terkira Terduga Terukur Terkira Terduga
SEAM 1,3
B 781,500 2,241,500 2,430,000 1,0 M ton/m3 1,015,300 3,148,600 3,159,000
SEAM 1,3
C 174,000 182,000 27,300 0,6 ton/m4 135,720 141,960 21,294
SEAM 1,3
D 656,000 1,077,000 691,000 0,9 ton/m5 767,520 1,260,000 808,470

TOTAL 1,611,500 1,611,500 3,148,300 1,918,540 4,550,560 3,988,764

Blok Timur : Seam E


luas Tebal Berat CADANGAN
singkapan (M2) Rata2 Jenis (TON)
Terukur Terkira Terduga Terukur Terkira Terduga
1,3
278,600 0 0 1,6 M ton/m3

278,600 0 0 579,488 0 0

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 24


PT CHARISMA BARITO COAL

Gambar 3.10 Peta Perhitungan Cadangan Batubara Metoda USGS

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 25


PT CHARISMA BARITO COAL

3.5 KUALITAS BATUBARA


Batubara merupakan endapan organic yang mutunya sangat ditentukan oleh beberapa
factor, antara lain tempat terdapatnya, cekungan , umur, sejarah geologi ( tektonika ) dan
banyaknya kontaminasi . mutu atau kualitas batubara ini akan sangat menentukan
terhadap kemungkinan pemanfaatan batubara. Dari hasil analisa sementara dilapangan
bahwa batubara di daerah penyelidikan termasuk batubara bernilai kalori tinggi, dengan
ciri-ciri batubara bright, concoidal, gores coklat kehitaman, kekerasan sedang
(moderate), sedikit pirit (sulfur) dan sangat jarang ditemui resin.

Hasil dari pengujian 9 sampel di laboratorium Carsurin, Banjarbaru, Kalimantan


Selatan, ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
TABLE 3.3
Laboratory test results of the coal samples (air dried basis)

Sample No. TM – IM - VM AC FC TS Calorie HGI


from a.r % % % % % Kcal/KG
BH-01 Seam A 13.51 6.96 38.35 11.48 43.21 1.75 6,320 50
BH-04 Seam A 13.14 6.70 38.91 11.73 42.66 1.94 6,205 55
BH-04core Seam A 11.15 7.84 41.38 4.50 46.28 3.44 6,758 65
BH-07 Seam A* 9.06 6.73 43.21 2.27 47.79 1.80 7,045 43
BH-08 Seam A* 16.40 11.35 36.52 2.02 50.11 1.09 6,179 58
BH-03 Seam A 20.04 10.40 32.91 20.28 36.41 1.82 4,963 54
MS-17 Seam B* 9.93 7.01 42.70 2.87 47.42 1.76 7,091 43
MS-18 Seam C* 24.05 15.21 36.06 4.83 43.90 0.74 5,416 64
FM-05 Seam E* 8.97 5.41 32.07 32.34 30.34 1.01 4,507 52
Note: TM = total moisture IM = inherent moisture VM = volatile matter AC = ash contents
TS = total sulphure FC = fixed carbon HGI = hardgroove index
*) samples taken from outcrops a.r.= as received basis

Hasil analisis laboratorium diatas menunjukkan ada 4 sample hasil pengeboran seamA,
yakni sampel BH 01, BH 04, BH 04 core dan BH 03, sedangkan kelima sampel lain
meruakan sampel singkapan. BH 07 dan BH08 dari seam A, MS 17 dari Seam B, MS 18
dari seam C dan FM 05 dari Seam E.

Hasil pengujian menunjukkan secara umum sampel seam A yang memiliki kalori diatas
6100 Kcal/Kg, dengan pengecualian pada BH 03 dimana nilai kalorinya hanya 4,963
Kcal/Kg dan kandungan ash mencapai 20.28%. Hal ini kemungkinan terjadi karna
kontaminasi selama pengambilan sampel. Hal itu terjadi pada sampel FM 05. Pada seam
B kalorinya mencapai 7.000 Kcal/Kg dan pada seam C sekitar 5.400 Kcal/Kg.
Karena keterbatasan sampel yang diujikan ke laboratorium sampel D belum diujikan.

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 26


PT CHARISMA BARITO COAL

3.6 CADANGAN TERTAMBANG (MINABLE RESERVE)

Cadangan tertambang (minable reserve) adalah bagian dari cadangan geologi yang
dapat ditambang secara menguntungkan berdasarkan kondisi teknis dan ekonomis saat
ini. Berdasarkan hasil eksplorasi diketahui sumberdaya geologi sebesar 657,150 metrik
ton.
Perhitungan cadangan tertambang akan dibatasi oleh stripping ratio (nisbah
pengupasan), ketebalan minimum lapisan batubara dan recovery penambangan pada
Seam yang telah dilakukan eksplorasi detil.
1. Stripping ratio
Stripping ratio atau nisbah pengupasan adalah perbandingan antara volume overburden
yang harus dikupas untuk mendapatkan satu unit berat batubara. Angka stripping ratio
diperoleh dari hasil perhitungan ekonomi meliputi biaya-biaya dan harga jual batubara,
dihitung menggunakan formula sebagai berikut:
SR = (A - (B+C)) / D
Keterangan:
SR = Angka Stripping Ratio
A = Harga jual per-ton batu bara
B = Biaya produksi per-ton batubara meliputi biaya penambangan,
pengangkutan, preparasi, dan lain-lain (diluar biaya pengupasan
overburden).
C = Keuntungan minimal yang diharapkan dari setiap ton batubara
D = Biaya pengupasan overburden
Angka stripping ratio ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi saat ini, naiknya harga jual
batubara akan meningkatkan angka stripping ratio yang pada akhirnya akan
meningkatkan jumlah cadangan tertambang. Di lain pihak jika ongkos produksi
meningkat maka akan memperkecil angka stripping ratio sehingga akan mengurangi
jumlah cadangan tertambang.

Berdasarkan formula diatas maka diperoleh angka stripping ratio sebesar 1 : 7


(perhitungan secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.4).

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 27


PT CHARISMA BARITO COAL

2. Ketebalan Minimum Lapisan Batubara


Ketebalan minimum batubara yang dapat ditambang disesuaikan dengan spesifikasi
mangkok excavator penggali batubara dan untuk mendapatkan batubara yang bersih
maka sekitar ± 10 cm pada top dan bottom lapisan batubara akan dibuang.
3. Recovery Penambangan
Tidak semua cadangan batubara yang ada dapat ditambang oleh karena itu harus
diperhitungkan faktor koreksi (losses) yaitu geological losses dan mining losses dengan
bobot sebagai berikut:
- geological losses disebabkan oleh adanya variasi ketebalan dari masing-
masing lapisan batubara. Dalam hal ini diasumsikan besarnya geological
losses adalah 10 % dari cadangan keseluruhan
- Mining losses diperhitungkan berdasarkan asumsi bahwa ± 20 cm dari setiap
lapisan batubara akan tertinggal pada saat kegiatan penambangan yang
meliputi 10 cm bagian atas dan 10 cm di bagian bawah (bottom).

Dalam penentuan jumlah cadangan tertambang, data yang digunakan sebagai acuan
adalah:
- Peta topografi
- Data-data ketebalan lapisan batubara dari singkapan dan hasil pemboran.
- Nisbah pengupasan (stripping ratio) maksimal yang digunakan adalah 1 : 7.25
Metode perhitungan yang digunakan adalah metode penampang, yaitu penentuan luas
overburden dan batubara pada masing-masing penampang. Sedangkan penentuan
volume antara dua penampang digunakan rumus mean area (luas rata-rata antara dua
penampang dikalikan dengan jarak antar penampang), sehingga tonase batubara dapat
dihitung dengan cara mengalikan volume terhadap berat jenis batubara (digunakan 1,3
ton/m3).
Berdasarkan metode perhitungan cadangan tersebut di atas maka jumlah cadangan
tertambang batubara dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 28


PT CHARISMA BARITO COAL

TABEL 3.4

Jumlah Cadangan Tertambang

LOKASI BATUBARA OVERBURDEN STRIPPING


(TON) (BCM/TON) RATIO
(BCM/TON)
SEAM A 657,150 4764337,5 7.25

Jumlah cadangan tertambang ini merupakan jumlah cadangan yang sudah layak untuk
di eksploitasi, sembari menunggu untuk dilakukan studi yang lebih detil untuk Blok
Tengah dan Blok Timur. Jumlah Cadangan ini bersal dari seam A dengan luas KP
eksploitasi 97.70 Ha.
Berikut batas-batas penyiutan daerah KP yang akan dieksploitasi seluas 97.70 Ha. Blok
ini merupakan bagian dari Seam A yang telah layak untuk ditambang.

Gambar 3.11 Peta Analisa Prospek Penambangan Seam A (Blok Barat, Eksploitasi)

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 29


PT CHARISMA BARITO COAL

Tabel 3.5

Batas-Batas daerah Penambangan


No Easting Northing
1 115,33684 -1,826781
2 115,343067 -1,826781
3 115,343064 -1,8313
4 115,341334 -1,831303
5 115,341332 -1,835824
6 115,339697 -1,835823
7 115,339697 -1,840344
8 115,33683 -1,844863
9 115,334883 -1,844861
10 115,336834 -1,840342
11 115,334886 -1,835818
12 115,336838 -1,835821

BAB IV
KAJIAN GEOLOGI TEKNIK
Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 30
PT CHARISMA BARITO COAL

Pengujian geoteknik bertujuan untuk menentukan sifat fisik dan mekanik baik
batuan yang menyusun overburden, interburden dan batuan dasar, maupun lapisan
batubara. Hasil pengujian diperlukan untuk perancangan tambang terutama dalam
penentuan geometri lereng yang mantap berupa tinggi lereng dan sudut lereng.

A. SIFAT FISIK DAN MEKANIK BATUAN


1. Jenis dan Data Pengujian Laboratorium
Parameter pengujian laboratorium terhadap percontoh batuan adalah
sebagai berikut:
- Uji Sifat fisik : Dry Density (ydry), aturated Density (ysat),
Specific Gravity (SG), Porositas (n), Void Ratio (e), dan
Derajat kejenuhan (S).
- Uji Konsisitensi, Liquid Limit (WL), Plastic Limit (WP),
Plasticity Index (IP) dan Shrinkage Limit (SL).
- Penyebaran Butir
- Uji Kuat Geser, Cohesion Peak (CP), sudut geser dalam peak
(fP), Cohesion Apparent (Capp) dan sudut geser dalam apparent
(fapp).
- Uji Triaksial, Cohesion (C) dan sudut geser dalam (f).

B. ANALISA HASIL UJI LABORATORIUM


Berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap material yang terdapat pada seluruh
bor geoteknik, maka diperoleh:
 Nilai kekuatan geser batuan (C dan Ф ) dan density (y jenuh) yang akan
digunakan dalam analisis kemantapan lereng diambil berdasarkan analisis
statistik, yang dipilih nilai terkecil diantara nilai rata – rata dan mediannya.
 Untuk analisis kemantapan lereng tunggal digunakan nilai – nilai
karakteristik material apparent (Tabel 4.1)
 Untuk analisis kemantapan lereng total digunakan nilai – nilai
karakteristik material peak (Tabel 4.2)
 Untuk analisis kemantapan lereng timbunan digunakan nilai – nilai
karakteristik material (Tabel 4.3)

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 31


PT CHARISMA BARITO COAL

Tabel 4.1. Karakteristik Material Pembentuk Lereng Tunggal

Material Batuan Capp (kgf/cm2) Фapp (º) Yjenuh (ton/m3)


1 Batu pasir 0,80 24,220 2,108
2 Batu lempung 1,75 23,250 2,253
3 Batu lanau 3,40 25,054 2,270

Tabel 4.2 Karakteristik material Pembentuk Lereng Overall

Material Batuan Capp (kgf/cm2) Фapp (º) Yjenuh (ton/m3)


1 Batu pasir 0,875 27,435 2,108
2 Batu lempung 2,100 28,740 2,253
3 Batu lanau 4,910 29,826 2,270
4 Batubara 0,750 15,100 1,748

Tabel 4.3 Karakteristik Material Pembentuk Lereng Timbunan

Material Batuan Capp (kgf/cm2) Фapp (º) Yjenuh (ton/m3)


1 Batu pasir 0,400 12,110 1,476
2 Batu lempung 0,875 11,625 1,577
3 Batu lanau 1,700 12,527 1,589
4 Campuran 0,991 12,087 1,547

C. ANALISIS KEMANTAPAN LERENG


Tujuan dilakukan analisis kemantapan lereng adalah untuk menetukan geometri
lereng yang mantap berupa tinggi dan sudut lereng.
1. Lereng Tunggal
a. Pendekatan analisis yang digunakan dalam perhitungan
adalah:
- Variasi material dianggap homogen
- Kondisi batuan jenuh
- Tinggi muka air tanah sama dengan tinggi permukaan tanah.
b. Perhitungan
Dilakukan untuk tiap jenis material pembentuk lereng, yaitu batupasir,
batulempung dan batulanau. Perhitungan dilakukan dengan studi

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 32


PT CHARISMA BARITO COAL

parametrik dengan menggunakan 2 (dua) parameter, tinggi lereng dan


sudut lereng dengan variasi sebagai berikut:
- Tinggi lereng tunggal (h) : 10, 20, dan 30 meter
- Sudut lereng tunggal (α) : 30º, 45º, dan 60º
c. Hasil analisis
Dari perhitungan diperoleh adalah faktor keamanan (FK) untuk lereng
tunggal dianggap mantap apabila FK > 1,5. Dengan melihat hasil analisis
dapat direkomendasikan bahwa geometri lereng tunggal yang dapat
diterapkan adalah lereng dengan tinggi (h) maksimal = 10 meter dan
sudut lereng (α) = 60º, dengan FK = 1,584

2. Lereng Keseluruhan (overall pit slope)


a. Pendekatan analisis yang digunakan dalam perhitungan
adalah:
- Variasi material dianggap homogen
- Kondisi batuan jenuh
- Tinggi muka air tanah sama dengan tinggi permukaan tanah.
b. Perhitungan
Dilakukan untuk tiap jenis material pembentuk lereng, yaitu batupasir,
batulempung dan batulanau. Perhitungan dilakukan dengan studi
parametrik dengan menggunakan 2 (dua) parameter, tinggi lereng dan
sudut lereng dengan variasi sebagai berikut:
- Tinggi lereng keseluruhan (h) : 70, 80, dan 100 meter
- Sudut lereng keseluruhan (α) : 45º, 50º, dan 60º
c. Hasil analisis
Dari perhitungan diperoleh adalah faktor keamanan (FK) untuk lereng
keseluruhan dianggap mantap apabila FK > 1,5. Dengan melihat hasil
analisis dapat direkomendasikan bahwa geometri lereng tunggal yang
dapat diterapkan adalah lereng dengan tinggi (h) maksimal = 100 meter
dan sudut lereng (α) = 50º, dengan FK = 1,5

3. Lereng Timbunan

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 33


PT CHARISMA BARITO COAL

a. Pendekatan analisis yang digunakan dalam perhitungan


adalah:
- Variasi material dianggap homogen
- Kondisi batuan jenuh
- Tinggi muka air tanah sama dengan tinggi permukaan tanah.
b. Perhitungan
Dilakukan untuk tiap jenis material pembentuk lereng, yaitu batupasir,
batulempung dan batulanau. Perhitungan dilakukan dengan studi
parametrik dengan menggunakan 2 (dua) parameter, tinggi lereng dan
sudut lereng dengan variasi sebagai berikut:
- Tinggi lereng tunggal (h) : 15, 20, dan 30 meter
- Sudut lereng tunggal (α) : 15º,dan 30º
c. Hasil analisis
Dari perhitungan diperoleh adalah faktor keamanan (FK) untuk lereng
tunggal dianggap mantap apabila FK > 1,5. Dengan melihat hasil analisis
dapat direkomendasikan bahwa geometri lereng tunggal yang dapat
diterapkan adalah lereng dengan tinggi (h) maksimal = 30 meter dan
sudut lereng (α) = 30º, dengan FK = 1,542

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 34


PT CHARISMA BARITO COAL

BAB V
RENCANA COAL PREPARATION PLANT

Kualitas endapan batubara yang ada umumnya baik dengan nilai kalori 6.100
kcal/kg – 7.000 kcal/kg, kelembaban berkisar 5 – 15 %, kadar abu 2 – 20 %, Sulfur 0,74
– 3,44 %, nilai Volatile Matter relatif tinggi dan Hardgrove Grindability Index berkisar
43 –68.

Analisis perlakuan bahan galian:


- Nilai kelembaban (moisture content) dibawah 15%, sehingga
tidak dilakukan blending.
- Nilai volatile matter yang relatif tinggi, maka yang harus
diperhatikan jangan sampai terlalu banyak terdapat fraksi halus (fine coal),
karena mudah terbakar sehingga perlu penanganan ekstra dan penyimpanan
jangan terlalu lama.
- Batubara yang mempunyai nilai HGI < 45 dikategorikan
batubara keras sehingga perlu penanganan dalam memilih tipe
pulverizernya.

Dari perhitungan cadangan tertambang telah diantisipasi adanya pengotoran dari


aktivitas penambangan batubara telah dikurangi 10% atau 0,2 meter dari permukaan
seam batubara yang merupakan batubara lapuk, sehingga cadangan tertambang telah
dianggap bersih. Dalam hal ini tidak perlu dilakukan pencucian batubara, kecuali
perusahaan mempunyai tujuan pemasaran tertentu.

Apabila diinginkan seluruh potensi batubara yang ada harus diambil, maka
disarankan untuk dibuat sarana pencucian batubara. Berdasarkan kondisi endapan
batubara diatas, maka diusulkan preparation plant seperti terlihat pada gambar 5.1 dan
gambar 5.2

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 35


PT CHARISMA BARITO COAL

Gambar 5.1 Rencana preparation plant

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 36


PT CHARISMA BARITO COAL

Gambar 5.2 Aliran pengangkutan batubara

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 37


PT CHARISMA BARITO COAL

BAB VI
TAHAP KEGIATAN OPERASIONAL PERTAMBANGAN

6.1. PEMBERSIHAN LAHAN PENGUPASAN DAN PEMINDAHAN LAHAN


PUCUK

Operasi pembersihan lahan penambangan dilakukan pada lokasi – lokasi dimana


tambang akan dilakukan atau apenpit, berkaitan dengan operasi ini maka akan dilakukan
beberapa pekerjaan yaitu :
a) Pembabatan hutan dan perdu
Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan Dozer yang menjalankan fungsi gali
dorong dengan memanfaatkan Balde dengan tenaga dorong yang besar, semak atau
perdu yang menutupi areal penambangan didorong kedaerah – daerah tepi
penambangan.
b) Penebangan pakem dan pemotongan kayu.
Sebelum operasi pembersihan lahan dan pemotongan kayu yang ada, kaya yang
diameternya < 20 cm dikumpulkan untuk digunakan sebagai papan atau pengguna
lainnya , sedangkan yang diameter < 20 cm dikumpulkan untuk digunakan sebagai kayu
bakar atau diberikan kepada penduduk setempat untuk dapat dimanfaatkan dan apabila
didalam areal pertambangan terdapat perkebunan penduduk dan hutan tanaman industri
hutan PT. CHARISMA BARITO COAL siap menganti dengan harga yang
sewajarnya ( yang layak ).

6.2. PENANGANAN TERHADAP OLI BEKAS

PT. CHARISMA BARITO COAL didalam mengelola olie bekas adalah dengan cara
menampung oli bekas pada drum – drum dan selanjutnya oli bekas tersebut dijual
kepara penampung. Olie bekas ini juga banyak dibeli oleh perusahaan pengergajian
kayu yang banyak tersebar dilokasi tambang.

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 38


PT CHARISMA BARITO COAL

6.3. PENGELOLAAN PENURUNAN PERMUKAAN TANAH

Proses longsoran atau penurunan permukaan tanah dapat terjadi oleh kegiatan
pengupasan tanah dapat terjadi oleh kegiatan pengupasan tanah penutup, pebuangan
tanah penutup maupun kegiatan pembuatan jalan. Usaha – usaha yang dilakukan untuk
mencegah atau mengurangi terjadinya longsoran atau penurunan tanah tersebut adalh
sebagai berikut:
 Lereng pada disposal area dibentk berjenjang dengan dimensi dan
sudut tertentu yang mengarah kedalam ( arah toe )
 Permukaan tanbang diatur dengan system berjenjang ( bench ) serta memperhatikan
kestabilan lereng untuk menghindari atau mengurangi longsoran dan memudahkan
pengendalian air tambang.
 Pengaturan air larian tambang dengan membuat paritan sehingga air tidak masuk ke
tempat – tempat yang stabil

6.4. REKLAMASI

Rencana kegiatan reklamasi pada tahun PT. CHARISMA BARITO COAL adalah
dengan menata lahan areal bekas penambangan atau areal bekas sarana dan prasarana.
Secara umum rencana tersebut dilaksanakan setelah lahan yang digali atau dipakai
selesai diambil batubaranya langsung kami timbun kembali dengan tanah pucuk atau
tanah kupasan yang sudah kami sediakan disampingnya

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 39


PT CHARISMA BARITO COAL

BAB VII
RENCANA KEGIATAN PERTAMBANGAN

7.1 SISTEM KERJA PERTAMBANGAN

Sistem penambangan tambang terbuka yang akan dilaksanakan mengunakan peralatan


tambang yang umum yaitu :
 Alat gali dan muat EXCAVATOR type
Komatsu PC 650 = 3 unit
 Alat angkut Dump truk 40 ton = 30 unit
 Dump truck CXZ515 = 7 unit
 Crushing unit = 1 unit
 Pompa air = 1 unit
 Mobil Man Haul = 1 unit
 Mobil Pelumas = 1 unit
 Mobil tangki Air = 1 unit
 Mobil bahan bakar = 1 unit
 Mobil Ranger = 7 unit
 Alat dorong / garuk type Dozer D 155 A = 3 unit
 Alat perata Greader type GD 510 = 1 unit
 Alat pemuat Loader type WA 350 = 1 unit
 Alat penerang ( genset ) = 2 unit
Jangka waktu penambangan diperkirakan kurang lebih 6 tahun dengan target produksi
maksimal ± 800.000 Ton / tahun dari total seluruh area penambangan, dan
direncanakan penambangan akan dilakukan awal JULI 2008 ( I Juli 2008 ), dengan
catatan apabila semua surat – surat izin untuk kegiatan penambangan sudah selesai.

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 40


PT CHARISMA BARITO COAL

7.2 PERKIRAAN JUMLAH KARYAWAN BESERTA GAJI

Tabel 7.1 Jumlah karyawan dan gaji

No Deskripsi Jumlah Harga Satuan Gaji Tahunan


Rp Rp
I. MANAGEMENT
1. Project Manager 1 20.000.000 240.000.000
2. Safety Officer 1 14.000.000 168.000.000
3. Mine Manager 1 14.000.000 168.000.000
4. Admin Manager 1 14.000.000 168.000.000
5. Marketing Manager 1 14.000.000 168.000.000
6. Environment 1 14.000.000 168.000.000

II. ENGINEERING
1. Mine Engineer 3 4.000.000 144.000.000
2. Geologist 2 4.000.000 96.000.000
3. Environment Engineer 2 4.000.000 96.000.000
4. Computer Analyst 1 4.000.000 48.000.000
5. Foreman 4 2.000.000 96.000.000
6. Mechanic 2 2.000.000 48.000.000
7. Electrician 2 1.800.000 43.200.000
8. Surveyor 3 1.800.000 64.800.000
9. Welder 1 1.800.000 21.600.000
10. Drafter 1 1.200.000 14.400.000
11. Operator 5 1.200.000 72.000.000
12. Technical Staff 3 2.000.000 72.000.000

III. ADMINISTRATION
1. Accountant 1 3.000.000 36.000.000
2. Warehouse supervisor 1 1.800.000 21.600.000
3. Purchasing agent 1 2.000.000 24.000.000
4. Administration staff 2 2.000.000 48.000.000
5. Secretary 3 1.500.000 54.000.000
Total 38 2.080.000.000

7.3 TAHAP PERSIAPAN PERTAMBANGAN

Kegiatan persiapan penambangan di kawasan hutan yang diajukan izin pinjam pakai
terdiri dari beberapa hal, mulai dari lahan untuk tambang ( PIT ). Daerah tambang
( Disposal Area ) jalan angkut untuk kepenampungan batubara ( Stock Pile ), dan untuk

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 41


PT CHARISMA BARITO COAL

jalan angkat menuju logpond atau pelabuhan yang berjarak ± 87 km. kami mengunakan
jalan Pemda Tabalong dengan sistim menbayar Fee seperti penambang lainnya.

7.4 PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TAMBANG

Infrastruktur tambang merupakan fasilas pengukung kegiatan penambangan yang


dibangun didekat area tambang. Lokasi dipilih berdasarkan Topagrafi yang relatif datar
dan daya dukung lahan yang cukup kuat penyangga bangunan – bangunan yang ada.
Bangunan – bangunan yang dimaksud antara lain :
a) Bangunan kantor dan perumahan serta fasilitas umum merupakan sarana
pendukung admistrasi perkantoran yang digunakan untuk kegiatan perencanaan,
pelaksanaan pengawasan dan EVALUASI dan kegiatan operasi penambangan pada
pit – pit terdekat.
b) Bangunan utilitas energi / listrik dan air, stasiun pembangkitan listrik ini harus
dapat menyediakan energi listrik untuk kepentingan kegiatan
c) perkantoran, penerangan kantor, mess karyawan, pergudangan dan Stock Pile
serta dermaga / pelabuhan, penyediaan air bersih untuk kegiatan harian karyawan
dan kantor.
d) Bangunan utilitas mekanik, gudang, bengkel, dan laboraturium sebagai srana
pendukung kegiatan tambang berupa perbaikan – perbaikan alat –alat berat
tambang, gudang sebagai penyimpanan barang – barang kebutuhan operasi
tambang, kantor, karyawan dan lain sebagainya satu laboraturium untuk
menganalisa contoh batubara hasil tambang untuk menjaga kualitas produk tambang
yang dihasilkan.

7.5 RENCANA PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA.

 Kantor SITE dan Mess 7.000 HA


 Gudang / Bengkel 10.000 HA
 Stock Pile 20.000 HA
 Jalan angkutan batubara menuju
Stock Pile ( didalam tambang ) 30.000 HA

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 42


PT CHARISMA BARITO COAL

BAB VIII
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA & LINGKUNGAN

A. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K-3)


1. Organisasi Penaganan K-3
Penanganan K-3 adalah tanggung jawab Divisi Keselamatan Kerja (Safety
Officer) yang langsung jawab kepada Project Manager.
2. Peralatan
Peralatan keselamatan dan kesehatan kerja akan disediakan di berbagai lokasi
kegiatan penambangan, penimbunan, pengangkutan dan pemuatan batubara
adalah sebagai berikut:
3. Langkah – langkah Pelaksanaan K – 3 Pertambangan
Langkah – langkah yang ditempuh untuk melaksanakan K – 3 Pertambangan
adalah sebagai berikut:

Tabel 8.1 Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

No Lokasi Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


1 Tambang a. Helm pengaman /
Safety Helmet
b. Sepatu pengaman /
safety shoes
c. Kacamata / Safety
gogles
d. Sarung tangan kulit /
leather gloves
e. Masker + ear plug
f. Reflector vest
g. Pemadam api
h. Bendera tanda
kendaraan
i. Kotak P3K di setiap
kendaraan tambang
j. Rambu lalu lintas

2 Bengkel a. Helm pengaman /


Safety Helmet
b. Sepatu pengaman /
safety shoes
c. Kacamata / Safety
gogles
d. Sarung tangan kulit /
leather gloves
e. Masker + ear plug
f. Penampung minyak

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 43


PT CHARISMA BARITO COAL

pelumas
g. Penampung besi –
besi / suku cadang bekas
h. Pemadam api
i. Kotak P3K
j. Pembersih tumpahan
minyak

3 Gudang suku cadang a. Helm pengaman /


Safety Helmet
b. Sepatu pengaman /
safety shoes
c. Sarung tangan kulit /
leather gloves
d. Pemadam api
e. Kotak P3K

a. Helm pengaman /
4 Instalasi Pencucian
Safety Helmet
b. Sepatu pengaman /
safety shoes
c. Sarung tangan kulit /
leather gloves
d. Masker + ear plug
e. Jas laboratorium
f. Pemadam api
g. Kotak P3K

5 Jalur Belt Conveyor a. Penutup belt conveyor


b. Rambu – rambu keamanan
c. Pagar pengaman
d. Lampu penerangan
e. Kabel pemutus aliran listrik darurat
6 Jalan angkut dari tambang ke a. Helm pengaman / Safety helmet
b. Sepatu pengaman / Safety shoes
Stockpile instalasi pencucian
c. Kacamata / sunglasses
d. Sarung tangan kulit / leather gloves
e. Masker + ear plug
f. Bendera tanda kendaraan
g. Rambu lalu lintas

7 Pelabuhan a. Helm pengaman / Safety helmet


b. Sepatu pengaman / safety shoes
c. Kacamata / Sunglasses
d. Sarung tangan kulit / leather gloves
e. Masker + ear plug
f. Pemadam api
g. Bendera tanda kendaraan
h. Kotak P3K di setiap kendaraan tambang
i. Rambu lalu lintas

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 44


PT CHARISMA BARITO COAL

Tabel 8.2 Langkah – langkah Pelaksanaan K – 3 Pertambangan

No Kegiatan Uraian
1 Patroli Keamanan a. peninj
auan / pengecekan untuk
penertiban sesuai peraturan K – 3
b. penert
iban sesuai peraturan K – 3
c. melap
orkan secara lisan / tertulis
kepada supervisor bagi pelanggar
peraturan
d. mengo
ntrol batas kecepatan
kendaraan tambang
2 Inspeksi Keamanan a. cek kondisi pemadam api,
melakukan
inventarisasi dan pengisian kembali
jika perlu
b. cek kondisi fasilitas transportasi
c. cek kondisi fasilitas bengkel
d. cek kondisi dan penataan gudang
e. cek kondisi dan penataan camp
utama dan lokasi kerja.

3 Diskusi Masalah Keselamatan a. masalah keselamatan pada setiap


jam
b. diskusi pagi, membantu dan
memonitor
realisasi diskusi pagi.

4 Kampanye Keselamatan a. secara pendekatan pribadi,


Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 45
PT CHARISMA BARITO COAL

pembelajaran,
mengedarkan slogan, leaflet, dsb.
b. evaluasi
5 Pelindung Keamanan a. inventarisasi Alat Pelindung Diri
(APD)
b. cek kelengkapan pengaman alat –
alat
c. cek kelengkapan rambu –rambu
d. melengkapi kekurangan

6 Pemilihan Operator a. cek jenis peralatan


7 Laporan Keamanan a. laporan kecelakaan tambang
b. laporan bulanan
c. laporan tahunan
d. laporan pelatihan

B. LINGKUNGAN
1. Pengelolaan Lingkungan
a. Tahap Pra Operasi.
Komponen Kegiatan.
1) Dampak Survey Lapangan
- Menghindari penebangan pohon yang tidak perlu terutama pohon
budidaya penduduk
- Melakukan sosialisasi kegiatan kepada masyarakat
- Menyertakan masyarakat setempat
- Meminta ijin dan memberikan ganti rugi kepada pemilik apabila
harus menebang pohon budidaya penduduk
- Menghindari terjadinya kebakaran hutan dan lahan

2) Dampak Pembebasan Lahan


- Memusyawarahkan jenis dan nilai ganti rugi dengan prinsip
saling menguntungkan
- Mengupayakan peluang kerja dan inventarisasi kepemilikan
pengusahaan lahan.
- Diupayakan kepastian hak milik atas tanah agar tidak
menimbulkan ketidakpastian hukum

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 46


PT CHARISMA BARITO COAL

3) Dampak Perekrutan Tenaga Kerja


- Mengupayakan agar penyerapan tenaga kerja lokal secara
maksimal dan sesuai dengan kualifikasinya
- Memberikan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan baik teknis
maupun non teknis guna meningkatkan sumber daya manusia
yang mendorong tumbuhnya sektor usaha tradisional maupun
jasa penunjang.

4) Dampak Mobilisasi Alat dan Bahan


- Mengikuti ketentuan / petunjuk mobilisai alat dan bahan sesuai
sift dan dimensi alat / bahan yang dimobilisasi.
- Minta bantuan aparat terkait apabila membutuhkan pengawalan
- Gunakan alat angkut yang sesuai dengan sifat, dimensi dan bobot
alat/bahan yang dimobilisasi.

5) Dampak Pemasangan / instalasi fasilitas pengolahan


- Menentukan lokasi pemasangan secara matang untuk
menghindari pembukaan lahan yang luas akibat berpindah –
pindah
- Mengikuti ketentuan (SOP) pemasangan sesuai petunjuk pabrik
- Membuat saluran – saluran untuk mengarahkan aliran air
- Membuat kolam pengendap untuk menjernihkan air limpasan
yang membawa suspended solid
- Segera menutupi daerah terbuka dengan cover crop untuk
mencegah erosi.
b. Tahap operasi
Komponen kegiatan
1) Dampak Pembersihan lahan (land clearing)
- Memintakan ijin penebangan kayu kepada instansi terkait apabila
masih terdapat kayu yang bernilai ekonomis
- Menghindari pembersihan lahan yang luas sekali

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 47


PT CHARISMA BARITO COAL

- Menghindari pembakaran untuk membersihkan lahan


- Merencanakan tempat penumpukan kayu tidak ekonomis dan
semak belukar untuk dijadikan kompos
2) Dampak Pengupasan tanah pucuk geomorfologi
- Merencanakan tempat penumpukan tanah pucuk pada daerah
yang datar dan stabil
- Melakukan penumpukan tanah pucuk dengan baik untuk
menghindari erosi dan kelongsoran. Bila perlu pengkapsulan
menggunakan material kedap air.
3) Dampak Pengupasan Tanah Penutup Hidrologi dan
Kualitas Air
- Merencanakan tempat penumpukan tanah penutup pada wilayah
yang stabil
- Membuat saluran pengarah aliran air dan buat kolam pengendap
air yang membawa suspended solid pada tempat yang
menampung seluruh aliran air permukaan dari daerah timbunan
- Melakukan pemadatan timbunan untuk menghindari kelongsoran
dan infiltrasi air kedalam timbunan
4) Dampak Penggalian Batubara Fauna Darat
- Membuat saluran pengarah aliran air permukaan
- Membuat kolam pengendap pada tempat – tempat tertentu untuk
menampung seluruh aliran air permukaan dari tambang
- Mengarahkan air penirisan tambang ke kolam pengendap yang
sudah dibuat.
5) Dampak Kegiatan Pengolahan Kualitas Tanah dan Udara
- Melakukan penyiraman secara terus menerus pada mulut crusher
untuk menghindari debu batubara
- Melakukan pengerukan secara berkala pada settling pond
6) Dampak Penimbunan batubara / Stockpile
- Merencanakan lokasi penimbunan batubara pada tempat yang
stabil untuk menghindari kelongsoran
- Melakukan pemadatan areal stockpile

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 48


PT CHARISMA BARITO COAL

- Membuat saluran air disekeliling stockpile dan arahkan ke


settling pond.
7) Dampak Pengangkutan Batubara
- Menggunakan alat angkut batubara yang sesuai dengan
karakteristik sungai.
- Menghindari kelebihan muatan batubara sesuai dengan
kemampuan dan kapasitas alat angkut yang digunakan
- Melakukan penyiraman secara berkala pada jalan yang dilalui alat
angkut untuk menghindari debu
c. Tahap Pasca Operasi
Komponen kegiatan
1) Reklamasi Lahan (Geomorfologi, Tanah, Flora & Fauna, Hidrologi
- Melakukan reklamasi lahan yang tidak aktif dengan segera seperti
daerah terbuka, kiri-kanan jalan, waste dump yang tidak aktif,
daerah terbuka di sekitar bengkel, kantor dan pemukiman
karyawan
- Membuat rencana reklamasi secara menyeluruh
- Mensosialisasikan rencana reklamasi kepada pemerintah daerah
dan masyarakat
2) Dampak Demobilisasi Tenaga Kerja
- Menginformasikan rencana demobilisasi tenaga kerja kepada
seluruh tenaga kerja sebelum demobilisasi dilaksanakan.
- Memenuhi hak – hak tenaga kerja sesuai dengan ketentuan yang
berlaku atau berdasarkan hasil kesepakatan
- Melakukan demobilisasi secara bertahap
3) Dampak Penanganan Sarana dan Prasarana Bekas Tambang
- Menginformasikan rencana penanganan sarana dan prasarana
bekas tambang kepada pemerintah daerah kabupaten
- Melakukan penanganan berdasarkan kesepakatan dan atau arahan
pemerintah
- Melakukan reklamasi atas lahan tempat sarana dan prasarana
yang dibongkar
- Membuat petunjuk/peringatan tempat – tempat berbahaya.

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 49


PT CHARISMA BARITO COAL

2. Pemantauan Lingkungan
a. Tahap Pra Operasi
Komponen Kegiatan.
1) Dampak Survey Lapangan
- Persepsi masyarakat
- Perubahan pendapatan masyarakat
- Perubahan pola hidup masyarakat
2) Dampak Pembebasan lahan
- Persepsi masyarakat
- Perubahan pola hidup masyarakat
- Perubahan mata pencaharian masyarakat
3) Dampak Perekrutan Tenaga Kerja
- Persepsi masyarakat
- Perubahan pendapatan masyarakat
- Perubahan pola hidup masyarakat
4) Dampak Mobilisasi alat dan bahan
- Gangguan transportasi sungai
- Laju erosi pada dermaga pendaratan
5) Dampak Pemasangan / instalasi fasilitas pengolahan
- Laju erosi
- Kebisingan
- Penurunan kualitas air
- Penurunan kualitas udara
Metode Pemantauan
- Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan analisis data
- Pengambilan data dilakukan dengan cara:
# Memperoleh data primer dengan melakukan survey
# Memperoleh data sekunder berupa laporan dari Kantor Desa
maupun data terdahulu.
Tolok ukur pemantauan
- Perubahan kualitas komponen lingkungan
- Intensitas perubahan komponen lingkungan

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 50


PT CHARISMA BARITO COAL

b. Tahap Operasi.
Komponen kegiatan
1) Dampak Pembersihan lahan (land clearing)
- Suhu udara
- Laju erosi
- Sedimentasi
- Perilaku satwa
- Kualitas air permukaan
- Kualitas udara
2) Dampak pengupasan tanah pucuk
- Suhu udara
- Laju erosi
- Sedimentasi
- Perilaku satwa
- Kualitas air permukaan
- Kualitas udara
3) Dampak Pengupasan tanah penutup
- Suhu udara
- Laju erosi
- Sedimentasi
- Perilaku satwa
- Kualitas air permukaan
- Kualitas udara
4) Dampak Penggalian Batubara
- Suhu udara
- Laju erosi
- Sedimentasi
- Perilaku Satwa
- Kualitas air permukaan
- Kualitas udara
- Sistem hidrologi permukaan dan bawah tanah
5) Dampak Penimbunan batubara / stockpile

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 51


PT CHARISMA BARITO COAL

- Suhu udara
- Laju erosi
- Sedimentasi
- Kualitas air permukaan
- Kualitas udara
6) dampak pengangkutan batubara
- Suhu udara
- Laju erosi
- Sedimentasi
- Kualitas air permukaan
- Kualitas udara

Metode Pemantauan
- Pengukuran parameter kualitas udara, air, limbah dan tanah
- Melakukan pengamatan dan penelitian langsung di lapangan,
minimal 1 kali sebulan.
- Melakukan analisis dan pengumpulan data lapangan

Tolok ukur pemantauan


- Perubahan kualitas komponen lingkungan
- Intensitas perubahan dari komponen lingkungan

c. Tahap Pasca Operasi


Komponen kegiatan
1) Dampak Reklamasi Lahan
- Laju erosi dan sedimentasi
- Perilaku dan keragaman fauna
- Infiltrasi air kedalam timbunan
2) Dampak demobilisasi tenaga kerja
- Perubahan sosial dan ekonomi masyarakat
- Persepsi masyarakat
3) Dampak Pembongkaran sarana dan prasarana bekas tambang

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 52


PT CHARISMA BARITO COAL

- Persepsi masyarakat
- Keinginan Pemerintah Daerah

Metode Pemantauan
- Pengamatan langsung dilapangan
- Pengumpulan data dan analisis

Tolok ukur pemantauan


- Perubahan kualitas komponen lingkungan
- Intensitas perubahan komponen lingkungan

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 53


PT CHARISMA BARITO COAL

BAB IX
ORGANISASI DAN TENAGA KERJA

A. BENTUK ORGANISASI
Pelaksanaan pekerjaan penambangan dirancang sesederhana mungkin tetapi
memiliki otonomi yang cukup untuk menjamin kelancaran kegiatan penambangan,
baik dari aspek teknis maupun non teknis. Bentuk / struktur organisasi yang
diterapkan adalah organisasi fungsi dimana kegiatan penambangan dibagi menjadi
fungsi – fungsi yang terpisah tetapi masih tetap dapat bekerja sama.
Secara organisatoris kegiatan penambangan di PTCharisma Barito Coal
dipimpin oleh seorang Project Manager yang bertanggung jawab kepada Direksi.
Project Manager membawahi Safety Officer dan empat Manager, masing – masing
yaitu: Mine Manager, Admin Manager, Marketing Manager dan Environment
manager, masing – masing manager didukung oleh divisi – divissi untuk kelancaran
pekerjaan. Struktur organisasi dapat dilihat pada gambar 7.1
Dalam struktur organisasi dapat dijelaskan bahwa:
1. Penanganan K – 3 secara umum ditangani oleh Safety
Officer yang bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan K – 3 demi
kelancaran kegiatan penambangan, oleh karena itu posisi Safety Officer secara
organisatoris ditempatkan langsung dibawah Project Manager.
2. Urusan penanganan karyawan (rekruitment and training),
keuangan, akuntansi termasuk administrasi, serta system informasi ditangani
oleh Admin manager.
3. Urusan Penambangan yang ditanganai oleh Mine Manager
sebagai bagian inti kegiatan penambangan didukung oleh tiga divisi yaitu; Coal
Preparation Lant, Mine Operation dan Plant & Machinery.
4. Urusan pemasaran ditangani oleh Marketing Manager, yang
juga melakukan analisis perkembangan pasar, harga dan pengapalan (shipping)
termasuk barging.

B. TENAGA KERJA

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 54


PT CHARISMA BARITO COAL

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk mendukung operasi disesuaikan


dengan rancangan tambang yang telah dihasilkan. Tenaga kerja yang tidak langsung
berhubungan dengan operasi penambangan jumlahnya relatif tetap selama umur
penambangan, sedangkan untuk tenaga kerja yang terlibat langsung dalam operasi
penambangan, terutama untuk operator alat berat, disesuaikan dengan jumlah alat
yang harus dioperasikan dengan memperhatikan jumlah shift dan target produksi.
Kualifikasi tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaannya (job
requirement). Mereka yang direkrut adalah yang mempunyai latar belakang disiplin
ilmu dan pengalaman yang sesuai. Analisis jabatan (job analysis) selanjutnya
dibutuhkan untuk mendapatkan karyawan yang cocok.

Gambar 9.1 Struktur Organisasi Mine Site

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 55


PT CHARISMA BARITO COAL

BAB X
ANALISIS INVESTASI DAN KELAYAKAN

Untuk mengetahui prosoek cadangan batubara didaerah Kuasa Pertambangan PT


Charisma Barito Coal, selain dilakukan tinjauan dari aspek teknis, juga dilakukan kajian
berdasarkan aspek keuangan dan keekonomisan.
Analisis keuangan dan keekonomisan ini dilakukan berdasarkan analisis aliran kas
diskonto (discounted cash flow analysis). Sebagai dasar analisis, komponen –
komponen biaya kapital, biaya produksi, tingkat produksi batubara dan perkiraan harga
jual batubara merupakan masukan utama.
Analisis investasi dan kelayakan disusun berdasarkan alternatif pola kerja
penambangan di daerah Kuasa Pertambangan PT Charisma Barito Coal, alternatif
tersebut adalah sebagai berikut:
I. Peralatan penambangan sebagian dilakukan dengan
sistem sewa
II. Membeli seluruh peralatan penambangan yang
diperlukan
Beberapa asumsi yang digunakan dalam menganalisis aspek keuangan dan
keekonomisan adalah:
1. Struktur pembiayaan adalah 30% modal sendiri dan 70% pinjaman
2. Masa pengembalian pinjaman adalah 5 tahun
3. Discount rate (i) adalah 15% pertahun
4. Harga jual batubara US$ 45 per ton FOB
5. Metode perhitungan depresiasi dan amortisasi adalah linear.
6. Asumsi US$ 1 = Rp. 10.000,-

A. Biaya Operasi Penambangan


1. Investasi
Investasi tambang adalah modal yang harus disediakan untuk membiayai
kegiatan – kegiatan mulai dari pra penambangan, termasuk pengadaan peralatan

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 56


PT CHARISMA BARITO COAL

tambang sampai tambang ini dapat mulai beroperasi dan memperoleh pendapatan
dari produksinya, sehingga dapat digunakan untuk membiayai kegiatannya sendiri.
a) Modal Tetap
Modal tetap tambang batubara PT.Charisma Barito Coal dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. Biaya pra-penambangan, merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan,
sebelum kegiatan penambangan positif dilakukan.

Tabel 10.1 Biaya Pra-Penambangan (dalam US$)


No Jenis Pembiayaan Besar Investasi
1 Biaya eksplorasi keseluruhan 180,000.00
2 Biaya FS + AMDAL 25,000.00
3 Biaya perijinan 10,000.00
4 Perjalanan 2,000.00
5 Ganti rugi tanam tumbuh 50,000.00
Jumlah Investasi 267,000.00

2. Biaya sarana penunjang, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk


pembangunan berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan
penambangan.

Tabel 10.2 Biaya Sarana Penunjang (dalam US$)


No Jenis Pembiayaan Besar Investasi

1 Mine Service Facilities 362,680.50


2 Jalan, jembatan, dermaga dan
fasilitasnya 1,383,750.00
3 Fasilitas crushing plant 300,000.00
Jumlah 2,046,430.50

3. Biaya investasi peralatan tambang, merupakan biaya untuk pengadaan


peralatan tambang. Terdapat 2 alternatif, yaitu:
 Alternatif I : Sebagian peralatan tambang diadakan secara sewa
 Alternatif II : Seluruh peralatan tambang dibeli
Apabila diambil alternatif I, biaya yang dikeluarkan untuk pembelian dan
penyewaan peralatan tambang pada tahun I, adalah sebagai berikut:

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 57


PT CHARISMA BARITO COAL

Tabel 10.3 Biaya Investasi Peralatan Tambang (dalam US$)

No Jenis Peralatan Jumlah Harga Satuan Besar Investasi

1 Wheel Loader WA 350 1 180,000.00 180,000.00


2 Grader GD 510 1 150,000.00 150,000.00
3 Genset 500 KVA 2 75,000.00 150,000.00
4 Crushing unit 1 2,500,000.00 2,500,000.00
5 Pompa air 1 80,000.00 80,000.00
6 Tangki BBM 1 5,000.00 5,000.00
3,06,000.00

Tabel 10.4 Biaya Sewa Peralatan Tambang (US $)

No Jenis Peralatan Jumlah Harga sewa Besar Investasi

1 Dump Truck (40 ton) 15.33 6,132,000.00

2 Back Hoe PC 650 3 2,700.00 810,000.00


3 Dump Truck CXZ515 7 8,750.00 105,000.00
4 Bulldozer D 155 A 3 2,100.00 630,000.00
5 Mobil Man Haul 1 1,250.00 15,000.00
6 Mobil pelumas 1 1,250.00 15,000.00
7 Mobil Tangki Air 1 1,250.00 15,000.00
8 Mobil Bahan Bakar 1 1,250.00 15,000.00
9 Mobil Ranger 7 10,500.00 126,000.00
7,863,000.00

b) Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang dibutuhkan untuk membiayai
kelangsungan operasi pada awal penambangan sebelum tambang tersebut
mampu membiayai sendiri operasinya. Besarnya modal kerja untuk
proyek penambangan batubara PT Charisma Barito Coal adalah biaya

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 58


PT CHARISMA BARITO COAL

enam bulan pertama yang dikeluarkan selama produksi dengan


pertimbangan adanya selang waktu antara pembayaran dengan
operasinya bulan pertama. Kebutuhan total investasi yang diperlukan
adalah sebagai berikut:

Tabel 10.5 Total Kebutuhan Investasi

No Uraian Biaya (US $)


A Modal Tetap
1 Biaya Pra-Penambangan 267,000.00
2 Biaya Sarana Penunjang 2,046,430.50
3 Biaya Pembelian Peralatan 3,065,000.00
4 Biaya K3 & Lingkungan 25,000.00
Sub Jumlah 5,403,430.00
B Modal Kerja (6 bln pertama)
1 Biaya Sewa Peralatan 7,863,000.00
2 Biaya Operasi Peralatan 1,500,000.00
3 Biaya Suku Cadang (3% x beli alat) 91,950.00
4 Biaya Perawatan Alat (5% x beli alat) 153,000.00
5 Gaji Karyawan 208,000.00
6 Asuransi tenaga kerja 10,400.00
7 Asuransi Alat 134,550.00
8 Perawatan sarana penunjang (10%) 204,643.05
9 Iuran Tetap (Rp 8.000/Ha/Tahun) 4,000.00
10 Royalty (7% x pendapatan) 1,260,000.00
11 Biaya overhead (10%) 298,125.00
Sub Jumlah 5,793,959.03
C Total 11,337,389.53
D Modal Sendiri 3,500,000.00
E Jumlah yang dipinjam di bank 7,697,389.53
F Bunga pada tahap konstruksi 577,304.21
G Total Investasi 11,914,693.74

2. Sumber Dana

Sumber dana untuk pembiayaan proyek ini adalah dari dana pinjaman bank
dan modal perusahaan sendiri. Besarnya pinjaman bank adalah US $ 7,697,389.53,
sedangkan sisanya sebesar US $ 3,500,000.00 adalah modal perusahaan.
Pengembalian pinjaman dijadwalkan sebagai berikut:
Jumlah pinjaman : US $ 7,697,389.53
Jangka waktu : 5 tahun
Tingkat bunga : 15%

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 59


PT CHARISMA BARITO COAL

Tabel 10.6 Pengembalian Pinjaman (US $)

Tahun Bunga Pinjaman Angsuran Sisa Pinjaman Jumlah Angsuran


0 7,697,389.53
1 1,154,608.43 1,539,477.91 6,157,911.62 2,694,086.33
2 923,686.74 1,539,477.91 4,618,433.72 2,463,164.65
3 692,765.06 1,539,477.91 3,078,955.81 2,232,242.96
4 461,843.37 1,539,477.91 1,539,477.91 2,001,321.28
5 230,921.69 1,539,477.91 - 1,770,399.59

B. Analisis Kelayakan
Untuk mengetahui gambaran prospek ekonomi proyek penambangan dan
pengolahan batubara di wilayah KP PT Charisma Barito Coal, dievaluasi
berdasarkan nilai ekonomi proyek, yaitu besarnya keuntungan (laba) yang dapat
diperoleh perusahaan selama jangka waktu (life time) proyek.
a). Pendapatan Penjualan
- Pendapatan dari penjualan utama
Adalah hasil penjualan batubara yang jumlahnya 400.000 ton pada tahun I ;
US$ 18,000,000

b). Biaya Produksi


Biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan
tambang selama periode waktu tertentu, dalam hal ini adalah satu tahun
produksi. Biaya operasi dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu:
Biaya tetap
Adalah biaya produksi yang tidak tergantung pada volume produksi, yang
meliputi gaji karyawan, asuransi peralatan dan iuran pertambangan.
(i) gaji karyawan : biaya total per tahun yang digunakan untuk membayar
gaji karyawan adalah US$ 208,000.00. Direncanakan gaji karyawan akan
naik selama umur proyek sebesar 10% per tahun.
(ii) Asuransi peralatan : diperhitungkan sebesar 5% per tahun dari selisih
harga alat dan nilai sisa alat yang besarnya adalah US$ 135,450.00

Tabel 10.7 Biaya Asuransi Peralatan Tambang (US$)

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 60


PT CHARISMA BARITO COAL

No Peralatan Total Harga Nilai Sisa Asuransi


1 Wheel Loader WA 350 180,000.00 18,000.00 8,100.00
2 Grader GD 510 150,000.00 15,000.00 6,750.00
3 Genset 500 KVA 75,000.00 7,500.00 3,375.00
4 Crushing unit 2,500,000.00 250,000.00 112,500.00
5 Pompa Air 80,000.00 8,000.00 3,600.00
6 Tangki BBM 5,000.00 500.00 225.00
134,550.00

Iuran tetap/eksploitasi batubara : sebesar Rp. 8.000,- per hektar/tahun adalah


US$ 4,000.00
Royalty sebesar 7% dari hasil penjualan, pada Tahun I (produksi 400.000 ton)
sebesar US$ 1,260,000.00
Biaya depresiasi atau biaya penyusutan : besarnya biaya yang harus disisihkan
untuk keperluan investasi alat baru atau bangunan baru. Biaya ini
meliputi penyusutan peralatan tambang, alat pengolahan dan bangunan
yang diperhitungkan setiap tahunnya (lihat Tabel 10.8)
Dalam hal ini metode perhitungan yang dipakai adalah metode
penyusutan garis lurus (straight line depreciation method), dengan
persamaan:
D = (C – S)/n
Keterangan:
D = penyusutan per tahun
C = harga alat
S = nilai sisa alat, diambil 10% harga alat
n = umur ekonomis alat
Nilai sisa diperhitungkan 10% dari nilai alat dan jika alat belum berakhir
masa pemakaian ekonomisnya diperhitungkan sama dengan nilai buku
(book value). Jadi biaya depresiasi sebesar US$ 538,200.00

Tabel 10.8 Depresiasi Peralatan Tambang (US$)

No Peralatan Total Harga Nilai Sisa Depresiasi


1 Wheel Loader WA 350 180,000.00 18,000.00 32,400.00
2 Grader GD 510 150,000.00 15,000.00 27,000.00
3 Genset 500 KVA 75,000.00 7,500.00 13,500.00
4 Crushing unit 2,500,000.00 250,000.00 450,000.00

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 61


PT CHARISMA BARITO COAL

5 Pompa Air 80,000.00 8,000.00 14,400.00


6 Tangki BBM 5,000.00 500.00 900.00
538,200.00

Biaya tidak tetap


Adalah biaya – biaya yang dikeluarkan dalam jumlah yang proporsional dengan
volume produksi, yang meliputi:
biaya operasi : biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan pengoperasian atau
pemakaian alat, baik alat penambangan maupun pengolahan yang
meliputi pemakaian BBM dan Oli (minyak pelumas). Biaya yang
dikeluarkan pada tahun pertama adalah sebesar US$ 1,500,000.00
Biaya pemeliharaan/perawatan : biaya ini meliputi perawatan alat – alat
tambang dan sarana penunjang, diperkirakan sebesar 5% pertahun, total
biaya perawatan : US$ 153,250.00
Suku cadang : diperkirakan 3% per tahun dari nilai investasi alat, yaitu : US$ 91,950.00
pada tahun I.
Biaya tak terduga (overhead cost)
Biaya untuk mengantisipasi timbulnya pengeluaran lain yang tak terduga, dialokasikan
biaya yang besarnya 10% dari biaya yang bergantung langsung dengan jumlah produksi
batubara yang dihasilkan (biaya variabel). Biaya tak terduga pada tahun I adalah sebesar
: US$ 298,525.00
Secara rinci biaya produksi, dapat dilihat pada tabel 10.9

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 62


PT CHARISMA BARITO COAL

Tabel 10.9 Perkiraan Biaya Produksi (US$)

No Uraian Tahun ke - 1 Tahun ke - 2 Tahun ke - 3 Tahun ke - 4 Tahun ke - 5 Tahun ke - 6


Produksi 400,000.00 800,000.00 1,000,000.00 1,000,000.00 1,000,000.00 600,000.00
1 Royalty 1,260.000.00 2,520.000.00 3,150,000.00 3,150,000.00 3,150,000.00 1,890,000.00
2 Asuransi peralatan 134,550.00 134,550.00 134,550.00 134,550.00 134,550.00 134,550.00
3 Gaji karyawan 208,000.00 228,800.00 251,680.00 276,848.00 304,532.80 334,986.08
4 Biaya sewa peralatan 7,863,000.00 14,850,000.00 22,317,000.00 22,317,000.00 22,317,000.00 7,863,000.00
5 Asuransi Tenaga Kerja 10,400.00 11,440.00 13,842.40 13,842.40 15,226.64 16,749.30
6 Biaya operasi alat 1,500,000.00 3,000,000.00 4,500,000.00 4,500,000.00 4,500,000.00 1,500,000.00
7 Biaya suku cadang 91,950.00 183,900.00 275,850.00 275,850.00 275,850.00 91,950.00
8 Biaya perawatan 153,250.00 306,500.00 459,750.00 459,750.00 459,750.00 153,250.00
9 Perawatan sarana 204,643.05 204,643.05 204,643.05 204,643.05 204,643.05 204,643.05
10 Jamsostek 20,800.00 22,880.00 25,168.00 27,684.80 30,453.28 33,498.61
11 Diklat/training 30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00
12 Iuran Tetap 4,000.00 4,000.00 4,000.00 4,000.00 4,000.00 4,000.00
13 Preparasi + barging 1,200,000.00 2,400,000.00 3,600,000.00 3,600,000.00 3,600,000.00 1,301,100.00
14 Overhead 298,525.00 577,930.00 857,543.00 860,059.80 862,828.28 320,659.61
Total 12,979,118.05 24,474,643.05 35,822,768.05 35,854,228.05 35,888,834.05 13,878,386.65
Biaya produksi/ton 32.44 30.59 35.82 35.82 35.82 23.13

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 63


PT CHARISMA BARITO COAL

Biaya – biaya lain


Biaya reklamasi : untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang terganggu
selama proses penambangan, dilakukan upaya – upaya untuk
mempertahankan fungsi lingkungan. Salah satu upaya adalah dengan
penanaman kembali daerah bekas tambang dengan tanaman kelapa
sawit, agar proyek dapat bertahan.
Dalam pelaksanaan program ini PT Charisma Barito Coal akan
melakukan penanaman pada akhir tahun ke II sampai akhir umur
tambang dengan luas areal ± 10 ha setiap tahunnya.
Perhitungan biaya reklamasi:
luas lahan : 10 ha
jarak tanam :4m
jumlah bibit yang dibutuhkan : 25.000 bibit
harga bibit : US$ 0.24
tanah humus : US$ 1.2
volume lubang tanam : 0.1 m3
harga pupuk kandang : US$ 2.00
biaya tenaga kerja : US$ 3.00/hari/orang
jumlah biaya reklamasi : US$ 13,580.00
Total biaya reklamasi keseluruhan (± 100 ha) adalah sebesar US$
135,800.00
Biaya K3 : biaya yang dikeluarkan untuk peralatan APD dan alat
safety lainnya adalah sebesar US$ 15,000.00

C. Evaluasi Ekonomi
Untuk melakukan evaluasi ekonomi pada proyek penambangan oleh PT
Charisma Barito Coal ini digunakan parameter ekonomi Discounted Cash Flow Rate
of Return (DCFRoR) atau Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV),
Pay Back Period dan Break Event Point (BEP). Parameter – parameter tersebut di
atas akan diperoleh dengan bantuan diagram aliran uang tunai (cash flow).
Aliran Uang Tunai (Cash Flow)
Salah satu langkah dalam menentukan prosedur evaluasi proyek dan merupakan
langkah yang sangat menentukan dalam pengambilan keputusan, yaitu menganalisa

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 64


PT CHARISMA BARITO COAL

terhadap pola aliran uang tunai yang terjadi oleh adanya rencana kegiatan proyek
tersebut. Perolehan kumulatif kas bersih pada akhir umur tambang adalah US$
18,313,262.63, perhitungan dari aliran uang tunai (cash flow) dapat dilihat pada
tabel 10.11

Net Present Value (NPV)


Perhitungan NPV didasarkan pada suku bunga pinjaman bank untuk investasi
jangka panjang diperkirakan adalah 15%, berdasarkan asumsi tersebut, diperoleh
NPV proyek pertambangan batubara PT.Charisma Barito Coal adalah positif (+)
yaitu US$ 3,949,063.57. Perhitungan NPV lebih rinci dapat dilihat pada tabel
10.10.

Tabel 10.10 Analisa NPV

Tahun Cash Flow P/A,i,n P/F, i,n Nilai Sekarang


i = 15% i = 15%
A Income/year
1 18,000,000.00 0.8696 15,652,800.00
2 36,000,000.00 0.8696 0.75614 23,671,416.38
3 45,000,000.00 0.8696 0.65752 25,730,072.64
4 45,000,000.00 0.8696 0.57175 22,373,721.00
5 45,000,000.00 0.8696 0.49718 19,455,647.76
6 27,000,000.00 0.8696 0.43233 10,150,762.54
Total 117,034,420.32
B Investment (11,774,693.74)
C Outcome/year
1 (17,990,089.03) 0.8696 (15,644,181.42)
2 (30,439,372.50) 0.8696 0.75614 (20,015,085.02)
3 (44,203,232.06) 0.8696 0.65752 (21,977,572.92)
4 (43,992,759.38) 0.8696 0.57175 (19,020,169.57)
5 (43,784,331.59) 0.8696 0.49718 (18,930,056.28)
6 (15,224,190.32) 0.8696 0.43233 (5,723,597.80)
(101,310,663.01)
D Net Present Value (NPV) 3,949,063.57

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 65


PT CHARISMA BARITO COAL

Tabel 10.11 Aliran Kas Uang Tunai (Cash Flow) Proyek Pertambangan Batubara PT Charisma Barito Coal (US$)

Description Tahun ke - 0 Tahun ke - 1 Tahun ke - 2 Tahun ke - 3 Tahun ke - 4 Tahun ke - 5 Tahun ke - 6


Production 400,000.00 800,000.00 1,000,000.00 1,000,000.00 1,000,000.00 600,000.00
Coal Price 45.00 45.00 45.00 45.00 45.00 45.00
Revenue 18,000,000.00 36,000,000.00 45,000,000.00 45,000,000.00 45,000,000.00 27,000,000.00
Cost of Production per tonnes 32.44 30.59 35.82 35.82 35.82 23.13
Production cost 12,979,118.05 24,474,643.05 35,822,768.05 35,854,228.05 35,888,834.05 13,878,386.65
Depreciation of mine equipment 538,200.00 538,200.00 538,200.00 538,200.00 538,200.00 538,200.00
Deplecion 409,286.10 409,286.10 409,286.10 409,286.10 409,286.10
Amortization 53,400.00 53,400.00 53,400.00 53,400.00 53,400.00

Net income before tax 4,019,995.85 10,524,470.85 8,176,345.85 8,144,885.85 8,110,279.85 12,583,413.35
Tax (PPH = 35%) 1,148,570.24 3,518,356.80 2,861,721.05 2,850,710.05 2,838,597.95 4,404,194.67
Net Income after tax 2,871,425.61 7,006,114.05 5,314,624.80 5,294,175.80 5,271,681.90 8,179,218.68
Depreciation of mine equipment 538,200.00 538,200.00 538,200.00 538,200.00 538,200.00 538,200.00
Deplecion 409,286.10 409,286.10 409,286.10 409,286.10 409,286.10
Amortization 53,400.00 53,400.00 53,400.00 53,400.00 53,400.00
Reclamation (13,580.00) (27,160.00) (40,740.00) (40,740.00) (13,580.00)
Safety and health (15,000.00) (15,000.00) (15,000.00) (15,000.00) (15,000.00)
Community development (120,000.00) (240,000.00) (360,000.00) (360,000.00) (360,000.00) (130,110.00)
Cash Flow 3,737,311.71 7,738,420.15 5,913,350.90 5,879,321.90 5,856,828.00 8,573,728.68
Pay loan (2,694,086.33) (2,463,164.65) (2,232,242.96) (2,001,321.28) (1,770,399.59)

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 66


PT CHARISMA BARITO COAL

Capital 3,500,000.00
Cummulative Cash Flow (11,774,693.74) (10,731,468.36) (5,456,212.86) 1,775,104.92 5,653,105.54 9,739,533.95 18,313,262.63

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 67


PT CHARISMA BARITO COAL

Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRoR/RoR/IRR)


Pengertian DCFRoR atau IRR adalah suatu tingkat bunga yang menjadikan Present
Value of Proceeds sama dengan Present Value (NPV) sama dengan nol.
Berdasarkan perhitungan diketahui tingkat perolehan investasi berupa RoR adalah
21,563%. Tingkat perolehan ini tetap lebih besar dari bunga deposito jangka
panjang yang diperkirakan akan mencapai 15 – 16%, saat ini tertinggi berkisar
12,5%. Dengan demikian proyek pertambangan batubara ini lebih menguntungkan
daripada menyimpan uang di Bank.

Tabel 10.12 Analisa IRR

Tahun Cash Flow P/A, i, n P/F, i, n Nilai P/A, i, n P/F, i, n Nilai Sekarang
i = 13% i = 13% Sekarang i = 20% i = 20%

1 3,737,311.71 0.885 3,159,346.81 0.8333 3,114,301.85


2 7,738,420.15 0.885 0.78315 5,363,404.21 0.8333 0.69444 4,478,044.61
3 5,913,350.90 0.885 0.69305 3,626,949.34 0.8333 0.57870 2,851,599.40
4 5,879,321.90 0.885 0.61332 3,191,226.55 0.8333 0.48225 2,362,657.98
5 5,856,828.00 0.885 0.54276 2,813,283.99 0.8333 0.40188 1,961,373.24
6 8,573,728.68 0.885 0.48032 3,644,548.02 0.8333 0.33490 2,392,689.07
21,798,758.92 17,160,666.15

Break Event Point (BEP)


Break Even Point atau titik pulang pokok adalah bilamana perusahaan hanya
mampu menutup biaya produksi dan biaya usaha yang diperlukan dalam
menjalankan proyeknya. Dengan kata lain pengertian break even point adalah suatu
keadaan dimana penerimaan dari penjualan hanya cukup untuk menutupi biaya baik
biaya tetap maupun biaya tidak tatap (biaya variabel), sehingga BEP = 0.
Perhitungan secara rinci BEP dapat dilihat pada tabel 10.13

Tabel 10.13 Analisa BEP

No Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6


A Penjualan 16,000,000.00 32,000,000.00 48,000,000.00 48,000,000.00 48,000,000.00 17,348,000.00

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 68


PT CHARISMA BARITO COAL

B Biaya Tetap
1 Royalti 1,120,000.00 2,240,000.00 3,360,000.00 3,360,000.00 3,360,000.00 1,214,360.00
2 Asuransi alat 134,550.00 134,550.00 134,550.00 134,550.00 134,550.00 134,550.00
3 Gaji Karyawan 208,000.00 228,800.00 251,680.00 276,848.00 304,532.80 334,986.08
4 Depresiasi 538,200.00 538,200.00 538,200.00 538,200.00 538,200.00 538,200.00
5 Angsuran 2,694,086.33 2,463,164.65 2,232,242.96 2,001,321.28 1,770,399.59
Total 4,694,836.33 5,604,714.65 6,516,672.96 6,310,919.28 6,107,682.39 2,222,096.08
C Biaya Variabel
1 Operating cost 1,500,000.00 3,000,000.00 4,500,000.00 4,500,000.00 4,500,000.00 1,500,000.00
2 Maintenance 153,250.00 153,250.00 153,250.00 153,250.00 153,250.00 153,250.00
Total 1,653,250.00 3,153,250.00 4,653,250.00 4,653,250.00 4,653,250.00 1,653,250.00
D BEP 32.72 19.43 15.03 14.56 14.09 14,16

Aliran Kas dan Penilaian Kriteria Investasi


Dari hasil proyeksi laba rugi ini kemudian disusun Proyeksi Aliran Kas, yang
selanjutnya digunakan untuk menentukan penilaian investasi. Adapun kriteria
penilaian yang digunakan adalah IRR, NPV dan PBP.
Berdasarkan proyeksi aliran kas diperoleh hasil sebagai berikut:
Alternatif I :
IRR ; 21,563 %
NPV ; US$ 3,949,063.57 (+)
PBP ; 2,40 ≈ 3 tahun
Alternatif II :
IRR ; 20,2591 %
NPV ; US$ 32,922,885.48 (-)
PBP ; 3,80 ≈ 4 Tahun

D. Kesimpulan dan Rekomendasi


Seperti pada uraian sebelumnya bahwa diberikan 2 alternatif kegiatan
penambangan, yaitu:
Alternatif I : Sebagian peralatan tambang diadakan secar sewa
Alternatif II : Seluruh peralatan tambang dibeli.
Analisis yang dilakukan menghasilkan IRR, NPV dan Pay Back Periode (PBP)
seperti pada tabe 10.15 berikut:

Tabel 10.15 Perbandingan Hasil Analisis Investasi

Alternatif IRR (%) NPV (US$) PBP (year)


I 21,563 3,949,063.57 2,40

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 69


PT CHARISMA BARITO COAL

II 20,2591 -32,922,885348 3,80

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa alternatif kerja I dan II sama – sama memberikan
keuntungan pada investasi yang dilakukan, hal ini ditunjukkan oleh nilai IRR yang
melebihi discount rate (15%), namun nilai NPV alternatif I bernilai positif dan alternatif II
bernilai negatif. Jadi alternatif I lebih menguntungkan. Oleh karena itu untuk melakukan
kegiatan penambangan PT Charisma Barito Coal direkomendasikan melakukan
penambangan dengan sebagian peralatan diadakan secara sewa.

BAB XII
KESIMPULAN

Dari kajian – kajian yang telah diuraikan pada bab – bab sebelumnya yang berkaitan
dengan rencana proyek penambangan batubara oleh PT Charisma Barito Coal di wilayah.

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 70


PT CHARISMA BARITO COAL

Desa Panaan dan sekitarnya, Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong , Provinsi
Kalimantan Selatan dapat disimpulkan:
Berdasarkan data geologi, topografi, singkapan dan pemboran ekplorasi, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
 Seam A adalah Seam batubara yang ditentukan berdasarkan singkapan
batubara dengan nomer kode singkapan 6,7,8 dan 9 dan 24,25,26,27 memiliki
arah sebaran relatif timur laut – barat daya dengan kemiringan kearah barat
laut. Seam ini memiliki ketebalan rata – rata sekitar 1.5 M. Secara stratigrafis
posisi dari seam A ini berada pada bagian Barat blok kuasa pertambangan.
 Seam B adalah seam batubara yang ditentukan berdasarkan singkapan batubara
dengan nomor kode singkapan 14,16 dan 23 memiliki arah sebaran relative
timur laut barat daya dengan kemiringan kearah barat laut. Seam ini memiliki
ketebalan rata – rata sekitar 83,3 cm.
 Dibawah dari seam B adalah seam C yang ditentukan berdasarkan singkapan
batubara dengan nomor kode singkapan 3,11 dan 17. Seam ini memiliki arah
sebaran kurang lebih sama dengan kemiringan kearah barat laut. Ketebalan
rata – rata dari seam C ini kurang lebih 103 cm.
 Dibawah dari Seam C adalah seam D yang ditentukan berdasarkan singkapan
batubara dengan nomer kode singkapan 2 dan 10. seam ini memiliki arah
sebaran relative sama dengan seam lainnya dengan ketebalan rata – rata kurang
lebih 65.5 cm. Ketiga seam ini berada pada bagian Tengah Blok studi
 Seam E berada pada bagian Timur Blok studi, dengan ketebalan kurang lebih
80 cm dengan kode singkapan CBC 12, 13, dan 15 dengan memutar ke arah
tenggara.
Arah (strike) dan kemiringan (dip) lapisan batubara secara umum adalah Barat
Laut - Tenggara, dengan kemiringan rerata 25º
Hasil perhitungan cadangan tertambang dengan kedalaman 0 – 50 meter (SR = 1 : 7)
adalah : Batubara ± 4.800.000 Metrik Ton dan Overburden ± 33.600.000 BCM
Berdasarkan hasil kajian geoteknik/analisa kemantapan lereng:
Untuk lereng tunggal FK = 1,584
Untuk lereng keseluruhan (overall pit slope) FK > 1,5
Untuk lereng timbunan FK = 1,542
Dari kajian kualitas batubara dan rencana preparation plant:
Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 71
PT CHARISMA BARITO COAL

Nilai kelembaban (moisture content dibawah 15%, sehinggga tidak perlu dilakukan
blending.
Nilai Volatile Matter yang relatif tinggi, maka yang harus diperhatikan jangan sampai
terlalu banyak terdapat fraksi halus (fine coal), karena mudah terbakar sehingga perlu
penanganan ekstra dan penyimpanan jangan terlalu lama.
Batubara yang mempunyai nilai HGI < 45 dikategorikan batubara keras sehingga perlu
penanganan dalam memilih tipe pulverizernya.
Di pelabuhan batubara akan dipreparasi menggunakan crusher dengan kapasitas 500
ton/jam.
Rencana penambangan:
Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka metode penambangan batubara
yang diterapkan oleh PT Charisma Coal adalah tambang terbuka (surface mining) dengan
menggunakan kombinasi peralatan mekanis yaitu kombinasi antara excavator sebagai alat
gali-muat dan dump truck sebagai alat angkut. Sedangkan untuk pengupasan tanah penutup
digunakan cara “back filling”.
Dengan jumlah cadangan tertambang sekitar 600.000 Metrik Ton untuk tahap awal, dengan
target produksi 400.000 Metrik Ton pada tahun pertama.
Pengangkutan batubara:
Pengangkutan batubara dari tambang ke ROM stockpile menggunakan dump truck dengan
kapasitas 40 metrik ton.
Pengangkutan batubara dari stockpile ke pelabuhan berjarak 87 km. Dari pelabuhan
menuju vessel menggunakan tongkang berkapasitas 5000 ton.

Organisasi dan tenaga kerja:


Secara organisatoris kegiatan penambangan di PT Charisma Barito Coal dipimpin oleh
seorang Project Manager yang bertanggung jawab kepada Direksi. Project Manager dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh Safety Officer dan empat Manager.
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk mendukung operasi disesuaikan dengan
rancangan tambang yang jumlahnya relatif tetap selama umur penambangan, yaitu 38
orang.
Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 72
PT CHARISMA BARITO COAL

Analisa kelayakan investasi


Beberapa asumsi yang digunakan dalam menganalisis aspek keuangan dan keekonomisan
adalah:
Struktur pembiayaan : 30 % modal sendiri dan 70 % pinjaman
Masa pengembalian pinjaman adalah 5 tahun
Harga jual batubara US$ 45 per ton FOB
Metode perhitungan depresiasi dan amortisasi alah linear.
Asumsi US$ 1 ≈ Rp. 10.000,-

Berdasarkan proyeksi aliran kas diperoleh hasil sebagai berikut:


 Alternatif I:
IRR ; 21,563 %
NPV ; US$ 3,949,063.57 (+)
PBP ; 2,40 ≈ 3 tahun
 Alternatif II
IRR ; 20,2591 %
NPV ; US$ 32,922,885.48 (-)
PBP ; 3,80 ≈ 4 Tahun
Nilai NPV alternatif Ibernilai positif dan alternatif II bernilai negatif. Jadi alternatif I lebih
menguntungkan. Oleh karena itu untuk melakukan kegiatan penambangan PT Charisma
Barito Coal. direkomendasikan melakukan penambangan dengan sebagian peralatan
diadakan secara sewa.

Studi kelayakan PT. Charisma Barito Coal 73

Anda mungkin juga menyukai