Anda di halaman 1dari 10

HYGIENE SANITASI

MAKANAN
Nama Kelompok :
Nisrina Khairunisa 2018710128
Putri Nabila Rohmah 2018710139
Salsabila Editia Rahmah 2018710152
Pengertian Hygiene Sanitasi

▪ Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi


kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk
melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk kebersihan piring,
membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan
secara keseluruhan
▪ Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan lingkungan dari subyeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih
untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi
sampah agar tidak dibuang sembarangan
Pengertian Hygiene Sanitasi
Makanan

Hygiene Sanitasi Makanan adalah upaya untuk mengendalikan


faktor makanan, orang, tempat, dan perlengkapannya yang
dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau
gangguan kesehatan.
Tujuan Hygiene Sanitasi
Makanan
Adapun tujuan hygiene dan sanitasi makanan hygiene dan sanitasi makanan yaitu
untuk menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari
penyakit, mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli, mengurangi
kerusakan/pemborosan makanan
Menurut Chandra (2006), tujuan sebenernya dari upaya sanitasi makanan, yakni :
1. Menjamin keamanan dan kebersihan makanan
2. Mencegah penularan wabah penyakit
3. Mencegah beredarnya produk makanan yang merugikan masyarakat
4. Mengurangi tingkat kerusakan atau pembusukan pada makanan
Prinsip Hygiene Sanitasi Dan
Makanan
Prinsip hygiene dan sanitasi makanan adalah pengendalian terhadap empat faktor penyehatan
makanan yaitu faktor tempat/bangunan, peralatan, orang, dan bahan makanan. Sedangkan prinsip
hygiene dan sanitasi makanan untuk mengendalikan kontaminasi makanan sebagai berikut :
1. Pemilihan bahan baku makanan
Perlindungan terhadap bahan baku dari bahaya-bahaya bahan kimia atau pertumbuhan
mikroorganisme patogen dan pembentukan toksin selama transportasi dan penyimpanan bahan
baku mutlak diperhatikan. Bahan-bahan yang dimakan dalam keadaan mentah harus diangkut dan
disimpan terpisah dari bahan baku lain dan bahan-bahan yang bukan bahan pangan.
2. Penyimpanan bahan makanan
Untuk mencegah terjadinya kerusakan dapat dikendalikan dengan pencegahan pencemaran bakteri.
Penyimpanan makanan yang sesuai dengan suhunya terbagi empat cara yaitu penyimpanan sejuk
(cooling), penyimpann dingin (chilling), penyimpanan dingin sekali (freezing), penyimpanan beku
(frozen).
Lanjutan..
3. Pengolahan makanan yang baik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengolahan makanan antara
lain:
a. Tersedianya dapur yang memenuhi persyaratan, dengan minimal setiap dapur
memiliki fasilitas dengan tempat pencucian peralatan, tempat penyimpanan
bahan makanan, tempat persiapan, dan tempat pengolahan (Kepmenkes
Nomor:942/Menkes/SK/VII/2003).
b. Peralatan masak, merupakan semua perlengkapan yang diperlukan dalam
proses pengolahan makanan seperti sendok, pisau dan peralatan lainnya.
c. Wadah penyimpanan makanan harus dalam keadaan bersih. Selain itu
peralatan untuk penyimpanan makanan harus terpisah untuk makanan matang
dan mentah, bahan makanan kering dan bahan makanan basah dan terpisah
untuk setiap jenis makanan
Lanjutan..
d. Perlindungan pencemaran, persyaratan menurut Keputusan Menteri Kesehatan nomor
942/Menkes/SK/VII/2003, meliputi :
1) Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara terlindung dari kontak
langsung dari tubuh.
2) Setiap petugas yang bekerja disediakan pakaian kerja
3) Perlindungan kontak langsung dengan makanan jadi menggunakan sarung tangan plastik,
penjepit makanan, sendok, garpu dan sejenisnya
4) Pengangkutan makanan Pengangkutan makanan yang sehat akan sangat berperan dalam
mencegah terjadinya pencemaran makanan.
5) Bahaya terbesar dalam Penyimpanan makanan masak adalah adanya mikroorganisme patogen
dalam makanan akibat terkontaminasinya makanan sewaktu proses pengolahan makanan
maupun kontaminasi silang melalui wadah maupun penjamah makanan, kemudian dibiarkan
dingin pada suhu ruangan.
6) Penyajian makanan Proses ini merupakan tahap akhir proses pengolahan makanan. Prinsip
penyajian makanan wadah untuk setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah, dan
diusahakan tertutup.
Peraturan Atau Undang-undang
Tentang Hygiene Dan Sanitasi
Makanan
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011
Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga
2. Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003
Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942/Menkes/SK/VII/2003
Tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan
Menjaga Sanitasi Dan Hygiene
Makanan
Ruang pengolahan makanan atau dapur juga berperan penting dalam
menentukan berhasil tidaknya upaya sanitasi makanan secara
keseluruhan. Dapur yang bersih dan terpelihara dengan baik merupakan
tempat yang higienis sekaligus menyenangkan sebagai tempat kerja.
Dapur seperti itu juga dapat menimbulkan citra (image) yang baik bagi
institusi yang bersangkutan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai