Makalah Pancasila Dan Ideologi Dunia
Makalah Pancasila Dan Ideologi Dunia
PENDAHULUAN
1
aspek ini, suatu ideologi akan terlihat berbeda dengan ideologi lainnya dan
dapat ditemukan keunggulan dari segi positif maupun negatifnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ideologi
Kata ideologi berasal dari bahasa Yunani “idea” dan “logos”. idea
mengandung arti mengetahui pikiran, melihat dengan budi. Adapun kata
logos mengandung arti gagasan, pengertian, kata, dan ilmu. jadi, ideologi
berarti kumpulan ide atau gagasan, pemahaman-pemahaman, pendapat-
pendapat, atau pengalaman-pengalaman.
3
6. Menurut Napoleon, ideologi adaah keseluruhan pemikiran politik dari
musuh-musuhnya
7. Menurut Dr.Hafidh Shaleh, ideologi adalah suatu pemikiran yang
mempunyai ide berupa konsepsi rasional, yang meliputi aqidah dan solusi
atas seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus
mempunyai metode, yang meliputi metode untuk menjabarkan ide dan
jalan keluarnya, metode mempertahankannya dan metode
menyebarkannya ke seluruh dunia.
8. Menurut The American Heritage dan Dictionary of The English
Language, Fourth Edition, ideologi adalah sekumpulan ide yang
mencerminkan kebutuhan-kebutuhan, darapan dan tujuan sosial dari
individu, kelompok, golongan atau budaya. dan ideologi adalah
sekumpulan ajaran atau kepercayaan yang membentuk dasar-dasar politik,
ekonomi, dan sistem-sistem yang lain.
9. Menurut Random House Unabridged Dictionary, ideologi adalah
sekumpulan ajaran, cerita suatu bangsa, kepercayaan dan lain -lain yang
menuntut individu, gerakan sosial, institusi, golongan, atau kelompok yang
besar.
10. Menurut Prof. Lowenstein, ideologi adalah suatu penyelarasan atau
gabungan pola pikiran dan kepercayaan, atau pemikiran bertukar menjadi
kepercayaan, penerangan sikap manusia tentang hidup dan kehadirannya
dalam masyarakat dan mengusulkan sesuatu kepemimpinan dan
menyeimbangkannya berdasarkan pemikirannya dan kepercayaan itu.
11. Menurut Sastrapratedja, ideologi adalah seperangkat gagasan atau
pemikiran yang berorientasi pada tindakan yang berorganisis menjadi
suatu sistem yang teratur dan ideologi adalah ilmu yang berkaitan dengan
cita-cita, yang terdiri atas seperangkat gagasan-gagasan atau pemikiran
manusia mengenai soal-soal cita politik, doktrin atau ajaran, nilai-nilai
yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
4
Berdasarkan uraian tersebut, ideologi dapat disimpulkan sebagai berikut :
5
B. Macam – Macam Ideologi di Dunia
1. Konservatisme
Sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini
berasal dari kata dalam bahasa latin, conservāre, melestarikan; "menjaga,
memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai yang
mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan mempunyai
tujuan yang berbeda-beda pula.Sebagian pihak konservatif berusaha melestarikan
status quo, sementara yang lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai dari
zaman yang lampau, the status quo ante.
2. Komunisme
Komunisme adalah paham yang mendahulukan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi dan golongan, paham komunis juga menyatakan semua hal
dan sesuatu yang ada di suatu negara dikuasai secara mutlak oleh negara
tersebutPenganut faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang
ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifes politik yang pertama
kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis
pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi
kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling
berpengaruh dalam dunia politik.Negara yang masih menganut komunisme adalah
Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
3. Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan
tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai
politik yang utama.Liberalisme dianut oleh negara-negara di berbagai benua.
Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba,
Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay,
Peru, Uruguay, Venezuela Aruba, Bahamas, Republik Dominika,
6
4. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa
pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-
besarnya. Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada,
Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
5. Fasisme
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan
kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat
fanatik dan juga otoriter sangat kentara.Kata fasisme diambil dari bahasa Italia,
fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai
kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan pada zaman Kekaisaran
Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol daripada
kekuasaan pejabat pemerintah.Negara yang menganut paham faiisme adalah
Italia, Jerman dan Jerman.
6. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara
kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik
perseorangan. Sosialisme dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan
denganideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Negara
yang menganut paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.
7. Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk
negara,pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang
menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara,
pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.
Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti
koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas
7
sebagai pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik dan administratif
(baik pada ranah publik maupun privat).
8. Demokrasi Islam
Demokrasi Islam adalah ideologi politik yang bertujuan untuk menerapkan
prinsip-prinsip agama Islam ke dalam kebijakan publik. Ideologi ini muncul pada
awal perjuangan pembebasan atas daerah di mandat Britania atas Palestina
kemudian menyebar akan tetapi di sejumlah negara-negara dalam pratiknya telah
mencair dengan gerakan sekularisasi.
9. Demokrasi Kristen
10. Demokrasi Sosial
Demokrasi Sosial adalah sebuah paham politik yang sering disebut sebagai
kiri atau kiri moderat yang muncul pada akhir abad ke-19 berasal dari gerakan
sosialisme
11. Feminisme
Feminisme (tokohnya disebut Feminis) adalah sebuah gerakan perempuan
yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria.
Kelahirannya pada era Pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary
Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet. Kata feminisme dikreasikan
pertama kali oleh aktivis sosialis utopis, Charles Fourier pada tahun 1837.
Pergerakan center Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak
publikasi John Stuart Mill, the Subjection of Women (1869).
8
12. Gaullisme
Gaullisme adalah ideologi politik Perancis yang didasari pada pemikiran
dan tindakan Charles de Gaulle.
Tema utama dari kebijakan luar negeri de Gaulle adalah mengenai kemerdekaan
nasional dengan beberapa konsekuensi praktisnya yaitu dalam beberapa hal
oposisi terhadap organisasi internasional seperti NATO atau Komunitas Ekonomi
Eropa
13. Luxemburgisme
Luxemburgisme (juga ditulis Luxembourgisme) adalah paham teori
Marxis dan komunisme secara spesifik revolusioner berdasarkan tulisan-tulisan
dari Rosa Luxemburg, Menurut MK Dziewanowski terjadi penyimpangan dari
tradisional Leninisme, keterpengaruhan dari Trotskyisme Bolshevik yang
kemudian diadopsi oleh pengikutnya sendiri.
14. Nazisme
Nazisme, atau secara resmi Nasional Sosialisme (Jerman:
Nationalsozialismus), merujuk pada sebuah ideologi totalitarian Partai Nazi
(Partai Pekerja Nasional-Sosialis Jerman, Jerman: Nationalsozialistische Deutsche
Arbeiterpartei atau NSDAP) di bawah kepemimpinan Adolf Hitler. Kata Nazi jadi
merupakan singkatan Nasional Sosialisme atau Nationalsozialismus di bahasa
Jerman. Sampai hari ini orang-orang yang berhaluan ekstrim kanan dan rasisme
sering disebut sebagai Neonazi (neo = "baru" dalam bahasa Yunani).
9
15. Islamisme
Islamisme adalah sebuah paham yang pertama kali dicetuskan oleh Jamal-
al-Din Afghani atau Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn (1838 - 1897),
umumnya dikenal sebagai Sayyid Jamal-Al-Din Al-Afghani, atau Al-Jamal
Asadābādī-Din sebagai paham politik alternatif dalam menyatukan negara-negara
termasuk di daerah Mandat Britania atas Palestina yang mempunyai akar budaya
dan tradisi yang berbeda dengan budaya dan tradisi Arab dalam tulisan di majalah
al-'Urwat al-Wuthqa, kemudian dikembangkan dan dikenal pula sebagai Pan
Islamisme.
16. Komunitarianisme
Komunitarianisme sebagai sebuah kelompok yang terkait, namun berbeda
filsafatnya, mulai muncul pada akhir abad ke-20, menentang aspek-aspek dari
liberalisme, kapitalisme dan sosialisme sementara menganjurkan fenomena seperti
masyarakat sipil. Paham ini mengalihkan pusat perhatian kepada komunitas dan
masyarakat serta menjauhi individu. Masalah prioritas, entah pada individu atau
komunitas seringkali dampaknya paling terasa dalam masalah-masalah etis yang
paling mendesak, seperti misalnya pemeliharaan kesehatan, aborsi,
multikulturalisme, dan hasutan.
17. Maoisme
Maoisme atau Pemikiran Mao Zedong adalah varian dari Marxisme-
Leninisme berasal dari ajaran-ajaran pemimpin komunis Cina Mao Zedong
(Wade-Giles Romanization: "Mao Tse-tung").
Pemikiran Mao Zedong lebih disukai oleh Partai Komunis Cina (PKT) dan istilah
Maoisme tidak pernah dipergunakan dalam terbitan-terbitan bahasa Inggrisnya
kecuali dalam penggunaan peyoratif. Demikian pula, kelompok-kelompok Maois
di luar Cina biasanya menyebut diri mereka Marxis-Leninis dan bukan Maois. Ini
mencerminkan pandangan Mao bahwa ia tidak mengubah, melainkan hanya
mengembangkan Marxisme-Leninisme. Namun demikian, beberapa kelompok
10
Maois, percaya bahwa teori-teori Mao telah memberikan tambahan berarti kepada
dasar-dasar kanon Marxis, dan karena itu menyebut diri mereka "Marxis-Leninis-
Maois" (MLM) atau "Maois" saja.
18. Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan
satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran
politik" (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas
budaya", debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah bersumber
dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu.
Macam-macam nasionalis:
11
4. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh
kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti
warna kulit, ras dan sebagainya.
19. Pancasila
Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla
berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi:
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
20. Stalinisme
Stalinisme adalah sistem ideologi politik dari Uni Soviet di bawah
kepemimpinan Joseph Stalin yang memimpin Uni Soviet pada tahun 1929 sampai
dengan 1953 berkaitan erat dengan pemerintahan pengguna sistem ekstensif
spionase, tanpa pengadilan, dan politik penghapusan lawan-lawan politik melalui
pembunuhan langsung atau melalui pembuangan dan penggunaan propaganda
12
untuk membangun kultus kepribadian berupa diktator mutlak dengan
menggunakan negara kepada masyarakat untuk mempertahankan supermasi
individual dengan kontrol politik melalui partainya yaitu Partai Komunis.
- Peran Negara
ada, untuk tidak
menjadi
monopoli, dll - Peran Negara
- Peran Negara
yang merugikan kecil
dominan
rakyat. - SWASTA
- Demi
Ekonomi - Pelaku ekonomi - Mendominasi
kolektivitas
:BUMN - Kapitalisme
- Monopoli
(Negara), - Monopoli
Negara
KOPERASI - Persaingan bebas
(Rakyat), dan
SWASTA
(Individu).
Agama - Bebas memilih - Agama urusan - Agama candu
salah satu pribadi. masyarakat
agama. - Bebas beragama - Agama harus
- Agama harus (bebas memilih dijauhkan dari
13
menjiwai dalam
kehidupan
agama dan bebas masyarakat.
masyarakat
tidak beragama). - Atheis
berbangsa dan
bernegara.
- Individu di akui
keberadaannya.
- Masyarakat di
akui.
- Hubungan
- Individu tidak
Individu dan
- Individu lebih penting
masyarakat
Pandangan penting daripada - Masyarakat
dilandasi 3S
Terhadap masyarakat. tidak penting.
(Selaras, Serasi,
Individu - Masyarakat di - Kolektivitas
Seimbang).
dan abdikan bagi yang dibentuk
- Masyarakat ada
Masyarakat individu. Negara lebih
karena individu
penting.
ada.
- Individu
mempunyai arti
bila hidup di
tengah
masyarakat.
- Penghargaan - Demokrasi
- Keselarasan, atasan Liberal
Keseimbangan, - Demokrasi - Hukum untuk
dan Keserasian - Negara Hukum melindungi
Ciri Khas
dalam setiap - Menolak individu.
aspek dogmatis - Dalam politik
kehidupan. - Reaksi terhadap mementingkan
absolutisme individu.
14
Ideologi suatu bangsa akan kokoh kuat dilaksanakan dan dipertahankan
apabila ideologi tersebut berakar kepada atau berasal dari tata nilai social
kepribadian sehari – hari yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Apabila ideologi itu
asing dan tidak sesuai dengan nilai – nilai luhur kebenaran kepribadian yang
dimiliki suatu bangsa, maka ideology akan ditolak dan sulit dilaksanakan walau
dipaksakan.
Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang digali atau bersumber dari
tata nilai social budaya bangsa yang merupakan nilai luhur kepribadian bangsa,
yang intisari nilai praktika moralnya sudah dilaksanakan sejak dulu dalam
kehidupan sehari – hari.
Sebagai contoh , percaya dan taqwa kepada Tuhan YME, hormat
menghormati musyawarah untuk mufakat, kekeluargaan, gotong royong, dan
sebagainya.
Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, yaitu tanggal 18 Agustus 1995
melalui siding PPKI (sebagai lembaga pembentuk Negara) bangsa Indonesia
sepakat untuk membentuk Negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada sila dari sila Pancasila sebagaimana tercantum Pembukaan UUD 1945
alinea ke-4.
Setelah Pancasila dinyatakan secara resmi sebagai dasar Negara RI, segala
ketentuan dalam kebijaksanaan hidup berbangsa dan bernegara harus berdasarkan
Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi Negara, pandangan hidup dan kepribadian bangsa
harus dipahami dan diamalkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari –
hari.
Pancasila sebagai nilai moral yang bersumber kepada tata nilai social
kepribadian bangsa harus terbuka untuk mengikuti gerak laju perkembangan dan
kemajuan bangsa Indonesia dengan tetap tidak keluar atau menyimpang dari nilai
luhur dasar sila – sila Pancasila.
Kita harus maju dan berkembangan ke arah hidup yang lebih baik atau modern
sesuai dengan perkembangan IPTEK dengan didasari oleh keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
15
Agar kita memahami dan meyakini bahwa nilai – nilai kepribadian kita,
Pancasila, lebih baik dari ideologi bangsa lain, maka diuraikan prinsip ideologi
bangsa lain yang cukup terkenal di dunia, yaitu ideology liberalism dan
komunisme.
a. Ideologi Liberalisme
Liberal artinya bebas, isme artinya faham atau ajaran. Jadi, Liberalisme
adalah faham atau ajaran yang lebih mengutamakan kebebasan, khususnya
kebebasan pribadi dengan alasan setiap orang dilahirkan bebas merdeka.
Akibat dari prinsip lebih mengutamakan kebebasan kepentingan pribadi,
dampak negative yang dapat ditimbulkan dalam kehidupan dibidang
paleksosbudag, adalah sebagai berikut :
1. Di Bidang Politik
Kebebasan individu yang terlalu diutamakan mengakibatkan setiap orang
akan sangat bebas berbuat kepada pemerintah Negara termasuk berbuat
negative dengan bertindak sebagai oposisi (lawan) untuk menjatuhkan
pemerintah yang ada demi kepentingan atau ambisi politiknya.
2. Di Bidang Ekonomi
Persaingan pasar bebas antar individu atau kelompok warga Negara (free
fight lib realism) dalam usaha/bisnis di bidang ekonomi akan
mengakibatkan pihak yang kuat selalu memenangkan persaingan, sehingga
yang kuat semakin kuat dan yang lemah selamanya tertindas dan tidak
meningkat.
Kelompok kecil yang kuat akan menjadi pengusaha modal/capital terbesar
dalam ekonomi Negara, sedangkan rakyat banyak tidak terlindungi
kesejahteraannya dan terlantar. Hal ini merupakan suatu
ketidakadlikan/ketimpangan.
3. Di Bidang Kehidupan Sosial Budaya
16
Kehidupan individualistis atau hanya memperhatikan kepentingan hidup
diri sendiri dalam tata kehidupan social masyarakat bertentangan dengan
pola hidup kekeluargaan dan kegotongroyongan.
4. Di Bidang Kehidupan Beragama
Urusan Agama ialah urusan pribadi setiap Negara. Negara tidak ikut
campur dalam kehidupan beragama dalam arti Negara memisahkan urusan
kegiatan kehidupan bernegara dengan ketentuan Agama (Negara sekuler).
Dalam Negara sekuler dipersilahkan warga negaranya untuk beragama
atau Atheis, Negara tidak peduli terhadap kehidupan beragama.
b. Ideologi Komunisme
Dalam ideologi komunisme lebih mementingkan kepentingan komunal
atau umum (rakyat banyak). Sangat mementingkan kepentingan umum
walaupun harus mengorbankan hak – hak pribadi manusia/warga Negara.
Kekurangan faham ini adalah tidak menghormati hak – hak asasi pribadi
manusia.
Salah satu penyebab timbulnya prinsip tersebut adalah sebagai reaksi dari
ketidakadilan/ketimpangan yang di timbulkan dalam bidang ekonomi system
liberal, yaitu tidak menjamin kesejahteraan rakyat.
Demi kepentingan umum atau rakyat, Negara menjadi sangat berkuasa
untuk mengatur/menentukan kebijaksanaan dalam segala bidang kehidupan.
Yang sebenarnya berkuasa mengendalikan kebijaksanaan kegiatan Negara
ialah kelompok kecil para pengurus partai komunis sebagai partai
politik,tunggal Negara. Hal ini mengakibatkan kelemahan atau kekurangan
sebagai berikut :
1. Bidang Politik
Tidak demokratis, karena Negara berkuasa penuh untuk menentukan
kebijaksanaan politik. Kehendak Negara dianggap di anggap kehendak
rakyat. Rakyat tidak punya pilihan pendapat politik selain yang di tetapkan
oleh partai tunggal Negara (komunis).
2. Bidang Ekonomi
17
Menganut system etatisme, yaitu system ekonomi dimana Negara
menguasai/monopoli seluruh sektor kegiatan ekonomi sehingga
memantikan kreativitas/warga Negara dalam bidang usaha ekonomi.
3. Bidang Sosial Budaya
Bercita-cita ke arah kehidupan sosial masyarakat sama rasa.Hal ini
bertentangan dengan kodrat manusia yang dilahirkan berbeda-beda
kehendaknya,kemapuannya dan sebagainya.
4. Bidang kehidupan Beragama
Komunisme berpaham atheis atau tidak percaya adanya Tuhan Yang Maha
Esa. Secara terselubung Negara menekan kehidupan keagamaan warga
negaranya.
Karena faham komunisme ini lebih banyak bertentangan dengan fitrah dan
hak dasar kemanusiaan untuk hidup layak dan manusiawi, maka di Negara
asal dan ajarannya, yaitu Uni Soviet (Rusia) ajarannya sudah tumbang.
Walaupun kita harus tetap waspada karena masih ada Negara komunis lain
yang ingin memperluas ideologinya ke Negara lain di dunia.
Untuk mengetahui keunggulan ideologi pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara,akan dikemukakan prinsip-prinsip ideology
pancasila yang dimulai dari aspek kehidupan beragama karena sesuai
dengan urusan sila pertama pancasila sebagai berikut :
1. Dalam kehidupan beragama
Walaupun Negara pancasila bukan Negara agama tetapi bukan berarti
kita Negara sekuler apalagi atheis. Dalam Negara pancasila dihormati
dan dikembangkan kehidupan beragama dengan sebaik-
baiknya,bahkan memiliki lembaga resmi Dapertement Agama yang
bertugas membinaa dan mengembangkan kehidupan Agama dengan
sebaik-baiknya.
18
Berdasarkan pola hubungan social yang berdasarkan kemanusiaan
yang adil dan beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan,persatuan kesatuan bangsa, menjaga kesimbangan hak
dan kewajiban,kepentingan pribadi dan masyarakat serta semangat
kekeluargaan dan gotongroyong.
3. Dalam kehidup politik
Politik berdasarkan demokrasi pancasila adalah demokrasi/kerakyatan
yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila utuh,yaitu demokrasi yang
dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan
mewujudkan keadilan social seluruh rakyat Indonesia.
4. Dalam Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi berdasarkan prinsip ekonomi pancasila bertujuan
untuk mewujudkan keadilan (pemerataan kesejahteraan) social bagi
seluruh rakyat Indonesia. Untuk melindungi kepentingan hajat hidup
rakyat banyak,Negara menguasai cabang-cabang produksi yang
penting tidak merugikan kepentingan rakyat banyak.
BAB III
PENUTUP
19
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
20
Setiadi, Elly M. 2003.Pendidikan Pancasila. Jakarta : Gramedia
http://www.isomwebs.com/2012/makalah-perbandingan-ideologi-
pancasila-dan-komunis/
http://kampusbaca.blogspot.com/2010/12/tugas-makalah-ideologi.html
http://id.scribd.com/doc/69740255/Ideologi-di-dunia
http://masterblog-information.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-
kekurangan-idiologi-di.html
diakses tanggal 28 Oktober 2012
21