Agama Islam - Bab 1 - Manusia Dan Alam Semesta
Agama Islam - Bab 1 - Manusia Dan Alam Semesta
A. PENGERTIAN MANUSIA
Manusia sebagai salah satu makhluk yang hidup di muka bumi merupakan makhluk
yang memiliki karakter paling unik. Manusia dengan makhluk lainnya memiliki kesamaan-
kesamaan, tetapi juga memiliki perbedaan-perbedaan terutama dalam hubungannya dengan
kebudayaan dan peradaban.
Adapun yang dimaksud dengan manusia itu sendiri memiliki arti yang banyak bila ditinjau
dari berbagai disiplin ilmu, sebagaimana berikut di bawah ini :
[Type text]
MODUL PEMBELAJARAN PAI – UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA 1
jiwa.Roh ialah kemampuan yang reflektif dan khas bagi manusia saja, tetapi manusia tidak
dapat menjelaskannya secara pasti tentang hakikat roh tersebut.
Manusia sebagai hamba Allah (Abdullah) .Esensi ‘abd adalah ketaatan, ketundukan dan
kepatuhan kepada Allah Swt. Manusia sebagai pemimpin (Khalifah) .Esensi khalifah adalah
menjalankan aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan Allah baik
yang tertulis dalam kitab suci maupun yang tersirat dalam kandungan alam semesta.
Manusia diciptakan Allah dari dua dimensi :
1. Dimensi Basyariyah (Fisik) meliputi :
a. Aspek asal-usul kejadiannya
b. Aspek historisitas serta pengembangbiakannya dan pertumbuhan fisiknya.
Firman Allah SWT :
Artinya :
“(ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: "Sesungguhnya Aku akan
menciptakan manusia dari tanah". (Q.S. Shaad : 71)
[Type text]
MODUL PEMBELAJARAN PAI – UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA 2
Firman Allah SWT :
Artinya :
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat
zalim dan Amat bodoh,(Q.S. Al-Ahzab : 72)
8. Menurut Al-Qur’an
Dalam Islam, alam semesta adalah makhluk Allah yang diperuntukkan bagi manusia.
Alam semesta beserta isinya tercipta atas kehendak Allah dengan mengatakan “Kun” jadilah
maka jadilah apa yang dikehendaki-Nya, sebagaimana firman Allah SWT :
Artinya :
[Type text]
MODUL PEMBELAJARAN PAI – UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA 4
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:
"Jadilah!" Maka terjadilah ia.” (Q.S. Yasin : 82)
Dalam kajian teologis Islam kata “Kun”- nya Allah mengandung makna proses dalam
alam fikiran dan kehidupan manusia, karena manusia sangat terikat dengan sunnatulah atau
“hukum alam” dimana manusia terbatas dengan hukum ruang dan waktu.
Isyarat lain dalam Al-Qur’an tentang penciptaan bumi dan langit serta segala isinya diciptakan
dalam enam hari (masa atau fase) sebagaimana firman Allah :
Artinya :
“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam
masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy”. (Q.S. Sajdah : 4).
Isyarat lain yang lebih rinci tentang masalah kosmogoni (penciptaan alam semesta)
dapat dilihat dalam surat Al-Anbiya’ : 30.
Artinya :
“Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari
air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?”
(Q.S. Al-Anbiya’ : 30)
Ayat diatas menunjukkan bahwa dahulu alam ini satu padu, kemudian Allah
memisahkan keduanya (langit dan bumi) dan membentangkan keduanya. Dan dengan airlah
kemudian Allah menjadikan segala sesuatu yang hidup. Ayat diatas dapat menunjukkan dua
arti, bahwa bisa jadi sesuatu yang hidup dijadikan dari air atau bisa jadi sesutau itu menjadi
hidup karena air yang diturunkan Allah dari langit dan tersimpan di dalam bumi.
---------------------------------
[Type text]
MODUL PEMBELAJARAN PAI – UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA 5