Makalah Asynchronous Transfer Mode ATM
Makalah Asynchronous Transfer Mode ATM
PENDAHULUAN
Karakakteristik ATM
Teknologi ATM menawarkan dua karakteristik yang memperbaiki tingkat kecepatan
transfer data
Pertama, besarnya paket yang dikomunikasikan menjadi lebih kecil jika dibandingkan
dengan protokol-protokol untuk sistem telepon, sehingga memungkinkan paket-paket
dari pengguna yang berbeda yang melewati jaringan pada waktu yang bersamaan dapat
dikelompokkan secara merata
Karakteristik ATM yang kedua adalah mengingkatnya kecepatan, dari 25 hingga 155
Mbps(Mega bit per second). Bahkan, peralatan ATM dapat menggabungkan 16 saluran
menjadi satu untuk menghasilkan kecepatan transfer hampir sebesar 2,5 juta bit per
detik.(tera bit per second)
LAPISAN ATM
Model layer pada ATM tidak memetakan pada layer-layer OSI dengan baik, yang
menyebabkan ambiguitas. Data link layer OSI berkaitan dengan pembentukan frame dan
protocol transfer di antara dua buah mesin pada kabel (atau serat optik) yang secara fisik
sama. Protokol data link layer merupakan protokol ber-hop tunggal. Protokol-protokol ini tidak
berkaitan dengan koneksi end-to-end karena tidak dapat terdapat switching dan routing pada
data link layer. Tentang hal ini tidak ada yang meragukan. Network layer merupakan layer
paling bahwa yang menghubungkan sumber ke tujuan, jadi layer ini melibatkan switching dan
routing (yaitu,merupakan multihop). ATM layer berfungsi untuk memindahkan sel dari sumber
ke tujuan dan melibatkan algortima routing dan protokol-protokol yang terdapat pada switch-
switch ATM. ATM layer juga berkaitan dengan pengalamatan global. Jadi berdasarkan
fungsinya, ATM layer membentuk tugas yang diharapkan network layer. ATM layer tidak
menjamin 100 persen reliable, tapi hal itu tidak diperlukan oleh protokol network layer.
Keadaaan yang membingungkan timbul karena banyak masyarakat ATM menganggap
ATM layer sebagai data link layer, atau pada saat melakukan emulsi LAN, bahkan dianggap
physical layer. Banyak orang dimasyarakat internet juga menganggap sebagai data link layer
karena mereka ingin menaruh IP di atas layer ini, dan membuat ATM layer sebagai data link
layer yang cocok dengan yang diinginkannya. (walaupun sebagai kelanjutan dari alasan ini,
bagi masyarakat internet, semua jaringan beroperasi pada data link layer, apapun karakteristik
fisiknya). Satu-satunya masalah adalah bahwa ATM layer tidak memiliki karakteristik protokol
data link layer : protokol ber-hop tunggal yang digunakan oleh mesin yang berada di ujung
kabel lainnya. Sebaliknya, ATM layer memiliki karakteristik protokol network layer: rangkaian
virtual end-to-end, switching, dan routing.
ATM layer adalah connection oriented, baik layanan yang ditawarkan maupun cara
beroperasinya secara internal. Elemen dasar ATM layer adalah rangkaian virtual (resminya
disebut saluran virtual). Rangkaian virtual umumnya suatu koneksi dari sebuah sumber ke
sebuah tujuan, walaupun koneksi multicast juga diizinkan. Rangkaian virtual bersifat
unidirectional, tapi suatu pasangan rangkaian dapat dibuat pada saat bersamaan. Kedua
Fungsi utama dari SAR adalah melakukan segmentasi dari informasi higher layer ke suatu
ukuran yang cocok untuk payload dari ATM cell (48 octet) dari suatu virtual connection. Pada
operasi sebaliknya SAR melakukan perakitan kembali (reassembly) pada isi dari cell-cell dari
suatu virtual connection menjadi unit-unit data yang akan diteruskan ke higher layer. CS
melakukan fungsi-fungsi seperti identifikasi pesan (message identification), time/clock recovery,
dan yang lainnya. Untuk beberapa jenis AAL, CS juga mendukung transport data melalui ATM,
untuk itu CS juga dibagi menjadi:
Dari ketiga parameter tersebut maka dapat dibuat empat kombinasi service/kelas yang
terdefenisikan, yaitu :
Kelas A, dengan karakteristik sebagai berikut :
Terdapat relasi waktu antara sumber dan tujuan
Bit rate konstan
Connection oriented service
contoh kelas A adalah komunikasi voice 64 Kbit/s yang dikirim melalui ATM.
Saat ini ITU-T telah merekomendasikan empat jenis AAL, yakni AAL1, AAL2, AAL3/4 dan
AAL5.
AAL Tipe 1
Biasanya service-service kelas A menggunakan AAL tipe 1. Antara sumber dan tujuan
terjadi transfer informasi timing. Jika diperlukan informasi mengenai data juga dapat ditransfer.
Indikasi kehilangan informasi yang mengalami error akan dikirimkan ke layer yang lebih tinggi
jika gangguan tersebut tidak dapat diatasi dalam AAL.
Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh AAL tipe 1 untuk AAL user adalah sebagai berikut :
1. Pemetaan antara CS-PDU dan SAR PDU. Pada posisi sebagai pengirim SAR menerima
47 oktet blok data dari CS, dan menambahkan 1 oktet SAR-PDU header ke setiap blok
untuk membentuk SAR PDU. Sebaliknya sebagai posisi penerima SAR menerima 48
oktet blok data dari ATM layer dan memisahkan SAR PDU header dari SAR PDU
payload. 47 oktet SAR-PDU payload dilewatkan ke CS.
2. Sequence numbering
3. Proteksi kesalahan
4. Penundaan adanya sublayer CS
AAL Tipe 2
Diusulkan untuk menangani service VBR dengan relasi waktu antara sumber dan tujuan
AAL tipe 2. Karena pada tipe ini sumber membangkitkan suatu bit rate yang variabel akan
memungkinkan cell-cell yang membawa informasi tersebut tidak terisi penuh dan tingkat
pengisian field informasi cell berubah-ubah, untuk itu diperlukan fungsi yang lebih banyak dalam
sub-layer SAR.
Field CRC memungkinkan SAR untuk melakukan koreksi bit error dalam SAR-SDU.
Coding dan panjang setiap field dalam SAR masih dipelajari lebih lanjut. Dalam CS fngsi-fungsi
berikut dilakukan :
Clock recovery
Menangani cell lost dan misdelivered cell
FEC untuk service audio dan video
AAL Tipe ¾
ITU-T merekomendasikan pemakaian AAL3/4 untuk transfer data yang sensitif terhadap
loss tetap tidak sensitif terhadap delay. AAL3/4 digunakan untuk komunikasi data yang bersifat
connection oriented dan connectionless oriented. AAL sendiri tidak melakukan seluruh yang
diperlukan oleh connectionless service, karen fungsi-fungsi seperti routing dan netowrk
addressing akan dilakukan di network layer.
Pada AAL3/4 didefenisikan dua mode service yaitu :
Dua mode service tersebut memberikan prosedur pilihan operasional peer-to-peer sebagai
berikut :
Assured operation
- Non-Assured operation
Transfer SDU tak terjamin, ada dua kemungkinan SDU sampai dan SDU hilang
Tanpa retransmisi CS-PDU yang hilang
Flow control opsional
Fungsi CS :
1. CPCS
Diaplikasikan untuk service VBR dan antara sumber dengan tujuan tidak ada relasi
waktu. AAL 5 menyediakan service yang sar dengan AAL3/4 yaitu untuk aplikasi transfer data,
AAL 5 juga menyediakan service mode dan operation mode yang sama seperti pada AAL3/4
yang direkomendasikan leh ITU-T kurang sesuai dengan kebutuhan end-user equipment dan
pemakai data service karena AAL3/4 dianggap memiliki ukuran overhead terlalu besar(4 byte)
untuk setiap SAR-PDU serta jumlah bit yang dialokasikan untuk CRC dan SN tidak memberikan
proteksi yang cukup untuk transport blok data yang sangat panjang. Untuk itu ATM forum
menentukan spesifikasi AAL yang baru disebut AAL5.
Tujuan dari AAL5 adalah untuk memberikan service dengan overhead yang lebih kecil
dan deteksi error yang lebih baik dibawah CPCS layer.Pada layer CPCS, service yang
diberikan AAL 5 harus identik dengan service yang disediakan AAL3/4 kecuali fungsi
multiplexing tidak support sehingga pada AAL5 tidak ada field MID. AAL5 akan digunakan untuk
aplikasi signalling dan frame relay melalui ATM.
AAL5 dibagi menjadi SAR dan CS, CS dibagi lagi menjadi CPCS dan SSCS. Fungsi
SSCS bergantung aplikasi yang bebas. Jika diperlukan, salah satu fungsi SSCS yang mungkin
adalah untuk multiplexing untuk AAL connection yang berbeda.
Fungsi SAR :
Fungsi CS :
Koneksi logik ATM disebut “Virtual Channel Connection” (VVC) atau koneksi melalui
saluran maya.
Virtual Path Connection (VPC) adalah suatu logical group dari beberapa VCC yang
memiliki tujuan sama
Data (jenis apa pun) dipotong-potong menjadi sejumlah ATM cell.Sebuah virtual
channel connection (VCC) dibangun secara end-to-end dengan suatu ATM address.
Ketika koneksi telah dibangun, sebuah route akan terdapat di dalam jaringan.
Route tersebut tetap selama koneksi berlangsung
Route tersebut dapat melalui beberapa switching nodes
IP OVER ATM
IP protokol Klasik atas ATM (kadang-kadang disingkat CLIP / ATM) adalah aturan mapan
dijelaskan dalam RFC 1.577 dan dokumen berikutnya. Windows 2000 menyediakan
implementasi lengkap dari standar ini.
ATMARPServer
IP over ATM client dan server ATMARP melalui proses yang sama dengan klien LANE
LECS dan klien bergabung jaringan dan menemukan anggota jaringan lainnya. Seperti LANE,
sekali alamat terletak, mengambil alih ATM asli dan TCP / IP paket yang dikirim melalui VC ke
Endstation Endstation. Ada, Namun, perbedaan penting dalam bagaimana IP over ATM client
ATMARP menemukan server.
MARS
Meniru peran emulasi LAN BUS, MARS menangani distribusi pesan multicast dan
disiarkan ke semua anggota jaringan atau semua anggota kelompok multicast. Karena potensi
kemacetan, MARS menyediakan dua mode operasi. Ketika klien menerima ATMARP
Kerugian dari metode pertama, di mana setiap klien mengirimkan paket ke PMP
kelompok menciptakan koneksi sendiri ke semua anggota lain dari kelompok itu, adalah
sejumlah besar sirkuit virtual yang dibutuhkan. Kerugian dari metode kedua, yang
menggunakan MCS, MCS tersebut karena itu menjadi titik sentral kegagalan dan hambatan
potensial karena mendistribusikan semua paket multicast dari semua kelompok yang
dilayaninya.
1. alamat IP statis
Rincian Contoh berikut setiap langkah dalam membangun koneksi IP melalui ATM
tunggal untuk IP over ATM client dengan alamat IP statis. Pertama, klien diinisialisasi dan
memperoleh alamat ATM switch ATM. Klien terhubung ke server ARP / MARS ATM dan
bergabung dengan kelompok siaran. Client IP ke pemetaan alamat ATM juga ditambahkan ke
server ATMARP database. Klien siap untuk menghubungi host lain dan mulai mentransfer data.
2. DHCP
Pembentukan IP over ATM untuk IP klien tunggal atas ATM menggunakan Dynamic
Host Configuration Protocol (DHCP) adalah serupa, tetapi tidak identik. Pertama, klien
menginisialisasi dan mendapatkan alamat ATM switch ATM. Kemudian klien terhubung ke
server ARP / MARS ATM dan bergabung dengan kelompok siaran. Klien terhubung ke server
multicast (MCS), danmengirimkan permintaan DHCP. MCS mengirimkan permintaan DHCP ke
semua anggota grupdistribusi.
Ketika DHCP server menerima permintaan, ia akan mengirimkan respon DHCP untuk
MCS. MCS kemudian mengirimkan respon terhadap kelompok siaran. Klien DHCP menerima
respon dan log IP Anda dan alamat ATM dengan server ARP / MARS ATM. Klien siap untuk
menghubungi host lain dan mulai mentransfer data. Untuk informasi lebih lanjut tentang DHCP,
lihat "Dynamic Host Configuration Protocol" dalam Panduan Dasar untuk TCP / IP Jaringan.
Sebelum sebuah paket IP tunggal dapat dikirim, sambungan harus dibentuk antara
sumber dan tujuan dalam lapisan ATM. Dalam jaringan ATM dengan SVC, jalan harus
dinegosiasikan antara switch agar pengirim memiliki alamat VPI / VCI berlaku yang untuk
mengirim sel-sel ATM. Meskipun mungkin, adalah sangat tidak praktis untuk memiliki ratusan
(atau ribuan) dari ATM endpoint pada jaringan IP yang sama. Sebuah host seperti server
jaringan tidak dapat memiliki jumlah sewenang-wenang besar VC ke node jaringan lainnya. VC
lebih berarti lebih overhead dan sumber daya untuk kedua sistem operasi dan perangkat keras
jaringan IP (ATM adapter dan switch). Jika menghubungkan melalui penyedia layanan ATM, VC
lebih juga berarti biaya lebih.
Subnet IP logis (LIS) merupakan satu cara untuk membatasi jumlah ATM endpoint
melalui jaringan IP atau subnet. LIS adalah sekelompok host IP yang berbagi nomor IP jaringan
Lapisan ATM:
Tumpukan Lapisan protokol ATM terdiri dari 3 lapisan:
Koneksi logik ATM disebut “Virtual Channel Connection” (VVC) atau koneksi
melalui saluran maya.
Virtual Path Connection (VPC) adalah suatu logical group dari beberapa VCC
yang memiliki tujuan sama.
IP over ATM:
http://www.javvin.com/protocolAAL.html
http://dq-online.com/index.php?option=com_content&view=article&id=63:asynchronous-
transfer-mode&catid=50:network&Itemid=64
http://maulanatarmizi.blogspot.com/2010/12/artikel-asynchronous-transfer-mode.html
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=asynchronous%20transfer%20mode
%20signaling&source=web&cd=12&cad=rja&sqi=2&ved=0CGMQFjAL&url=http%3A%2F
%2Fwayanordi.files.wordpress.com%2F2011%2F07%2Fmateri-presentasi-jaringan-nirkabel-
kelas-malam-atm-kelompok-3.pptx&ei=JylyUO6EFM7MrQeQ74HoBQ&usg=AFQjCNEf-
4tGMYwxMVaxv8YcXGLyVnFlog
http://www.elektroindonesia.com/elektro/tel27.html