SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
121134117
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
V A DI SD NEGERI NANGGULAN
Oleh:
NIM : 121134117
Pembimbing I
Pembimbing II
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
V A DI SD NEGERI NANGGULAN
Rohandi, Ph.D
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motto:
(Penulis)
Orangtuaku:
Adikku:
Penyemangatku:
Dosen Pembimbingku:
Johan, Purnomo, Nugroho, Oka, Sita, Hilda, Yosi, Astrid, dan Ika
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Penulis,
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
A DI SD NEGERI NANGGULAN
tanpa perlu izin dari saya atau memberi royalti kepada saya selama tetap
Dibuat di Yogyakarta
Yang menyatakan,
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Oleh:
Yoseph Bravian Aderika Sinaba
12113417
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
By:
Yoseph Bravian Aderika Sinaba
121134117
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena limpahan karunia-
kesalahan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini, antara lain:
skripsi.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penelitian.
anaknya.
12. Saudara-saudaraku.
Yosi, Astrid, dan Ika) yang telah bekerjasama dan membantu dalam
penyelesaian skripsi.
14. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak bisa disebutkan satu per
Penulis ,
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.5 Hasil skala sikap nasionalisme seluruh aspek kondisi awal ....... 74
Tabel 4.12 Hasil skala sikap nasionalisme seluruh aspek siklus I .............. 90
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.19 Hasil skala sikap nasionalisme seluruh aspek siklus II ............. 105
Tabel 4.21 Rangkuman hasil persentase aspek kognitif (pemahaman) ...... 112
Tabel 4.22 Rangkuman jumlah siswa menurut aspek kognitif .................. 113
Tabel 4.23 Rangkuman hasil presentase aspek afektif (penghayatan) ....... 114
Tabel 4.24 Rangkuman jumlah siswa menurut aspek afektif .................... 115
Tabel 4.25 Rangkuman hasil presentase aspek konatif (pelaksanaan) ...... 116
Tabel 4.26 Rangkuman jumlah siswa menurut aspek konatif .................. 117
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 Instrumen skala sikap sebelum dan sesudah validasi .......... 161
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan demi masa depan. Guru
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik. Terlebih lagi, guru perlu
pembelajaran lainnya adalah siswa. Perlu kesiapan siswa baik secara fisik,
Trianto (2012: 62) mengatakan bahwa pembelajaran akan lebih baik jika
siswa terlibat aktif dalam belajar. Aktif di sini menekankan pada keaktifan siswa
minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus belajar
(Trianto, 2012: 63). Apalagi, anak usia sekolah dasar, menurut Piaget memasuki
tahap perkembangan Operasional Konkret. Pada tahap ini siswa akan lebih mudah
memahami dari hal-hal yang bersifat nyata karena akan memiliki pengalaman
disesuaikan dengan kondisi siswa. Metode pembelajaran yang baik adalah yang
kognitif, akan tetapi diharapkan mengarah pada pendidikan nilai dan sikap.
yang diharapkan siswa menyadari akan nilai yang terkait dalam pembelajaran.
penanaman nilai dan pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-
kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945
menjadi penting manakala siswa dihadapkan pada permasalahan yang ada pada
penghayatan, dan pelaksanaan. Ketiga aspek ini mutlak dimiliki siswa terutama
apa yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Idealnya, pembelajaran
PKn menjadi landasan pembentukan sikap dan penanaman nilai-nilai agar tercipta
saat upacara berlangsung, 80% atau sekitar 292 siswa SD Negeri Nanggulan
dibagi atas (1) memiliki rasa cinta tanah air; (2) bangga menjadi bagian dari
individu; dan (4) mengakui dan menghargai keanekaragaman. Dalam hal ini
ada 25% atau 8 siswa yang tidak hafal Pancasila dan 12,5% dari 32 siswa tidak
hafal lagu Indonesia Raya. Dari hasil penyebaran kuesioner kondisi awal hanya 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa atau 68,75% dari keseluruhan siswa mempunyai pemahaman akan sikap
yang terlihat dari tidak adanya siswa yang bertanya maupun mengajukan
pendapat. Siswa cenderung pasif dalam menerima materi yang diberikan guru.
Bahkan, untuk memberikan pendapat ataupun bertanya saja masih terlihat malu-
malu. Karakter lain yang muncul adalah siswa masih sangat pilih-pilih dalam
perlu membagi ke dalam kelompok yang lebih kecil. Permasalahan di atas tidak
lepas dari cara mengajar guru yang masih menggunakan metode ceramah pada
pelajaran PKn. Guru kurang menanamkan sikap yang terkandung dalam materi
pembelajaran.
ceramah yang mengarah pada aspek kognitif serta memberi informasi pada siswa
pembelajaran dan nilai yang terkandung dalam pembelajaran. Hal ini berdampak
dari hasil wawancara dengan guru pada tanggal 11 Agustus 2015. Peneliti
terbukti bahwa 55% siswa pada pembelajaran PKn masih di bawah KKM, yaitu
70. Hal ini terjadi karena menurut pendapat guru, materi yang diajarkan terlalu
banyak, sedangkan waktu yang disediakan tidak mencukupi materi. Oleh karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
itu, berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan, siswa telah
kehati-hatian dalam bertindak melalui analisis masalah (afektif dan konatif), dan
hafalan. Berdasarkan kelebihan di atas, PBL cocok digunakan untuk materi yang
sehari-hari. Oleh karena itu, model Problem Based Learning diharapkan dapat
Terlebih lagi, kegiatan diskusi membuat siswa lebih mudah memahami materi
Melalui diskusi secara berkelompok dapat memupuk nilai persatuan dan kesatuan,
pembelajaran PKn dengan model Problem Based Learning bagi siswa kelas V A
sebagai berikut:
ajaran 2015/2016?
1.6.1 Sikap adalah tindakan yang terlahir atas pendirian, baik secara positif
tertinggi atas setiap pribadi warga negara harus diserahkan kepada negara
pada penanaman nilai dan pembentukan diri yang beragam dari segi
agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga
BAB II
LANDASAN TEORI
penelitian, yang diambil dari buku atau jurnal dan referensi yang lainnya. Teori-
teori yang akan dijelaskan pada bagian ini yaitu tentang sikap (pemahaman,
2.1.1 Sikap
Sikap menurut Mulyono (1990: 838) adalah perbuatan yang berdasar pada
Definisi sikap menurut Syah (1995: 135) adalah gejala internal yang berdimensi
afektif yang berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara
yang relatif tetap terhadap orang atau barang baik secara positif maupun negatif.
Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan yang mendukung atau
(unfavorable) pada objek tersebut (Berkowitz dalam Azwar, 1988: 5). Sikap
sebagai gejala internal berperan dalam mengambil tindakan, terutama bila ada
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
saling berhubungan, yaitu: aspek kognitif, afektif, dan konatif. Aspek kognitif
berupa apa yang dipercayai atau kepercayaan seseorang mengenai objek sikap.
kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan
objek sikap yang dihadapinya. Penelitian ini, aspek kognitif yang diukur adalah
konatif yang diukur adalah pelaksanaan. Adapun penjelasan mengenai aspek yang
wawasan atau pengetahuan guna menambah hasil belajar (Harjanto, 2006: 91).
penilaian tes. Aspek kognitif yang diukur dalam penelitian ini yaitu pemahaman,
11
hanya hafal secara verbalitas, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta
Peserta didik dituntut untuk memahami atau mengerti materi yang diajarkan,
jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.
Pemahaman dibutuhkan dalam pembelajaran oleh peserta didik, agar peserta didik
mengerti atau memahami suatu konsep yang dipelajari dan memandangnya dari
12
Ranah afektif merupakan sesuatu yang berkaitan dengan sikap dan nilai
(Sudijono, 2006: 54). Hasil belajar ranah afektif akan terlihat pada siswa dalam
itu, aspek afektif menurut Haryati & Saiful (2007: 38) yaitu siswa memiliki
karakter atau sikap (terkait dengan emosi yang mendukung) terhadap mata
afektif yang diukur dalam penelitian ini yaitu penghayatan, yang mana
Penghayatan berasal dari kata dasar hayat yang artinya hidup atau
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI: 2012) adalah pengalaman batin.
13
merupakan sesuatu hal yang berkaitan dengan keterampilan yang bersifat manual
pelaksanaan atau tindakan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini juga mengukur
pelaksanaan.
Pelaksanaan berasal dari kata dasar laksana yang artinya tanda yang baik,
sifat, laku atau perbuatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI: 2012).
keputusan, dsb).
adalah proses seseorang untuk melaksanakan suatu perilaku atau perbuatan sesuai
14
2.1.2 Nasionalisme
nasionalisme telah ada sejak lama dan merupakan suatu istilah kuno.
Nasionalisme berasal dari kata Latin nation yang berarti kelahiran, suku, dan
berubah menjadi nation (bahasa Inggris) yang berarti bangsa (Djaja, 2009: 13).
Namun, ada satu hal yang dilupakan saat membahas tentang bangsa. Sebuah
bangsa tidak hanya meliputi orang, tetapi faktor tempat juga sangat penting.
Tempat orang berkumpul dan mengaitkan diri sebagai sebuah bangsa itulah yang
disebut tanah air. Kesadaran mengaitkan diri untuk menjadi satu inilah yang
Nasionalisme adalah suatu paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara
sendiri, atau kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial
semangat kebangsaan (Depdikbud dalam Aryani, 2010: 102). Sementara itu, Otto
Bauer (dalam Djaja, 2009: 14) mengatakan bahwa nasionalisme adalah suatu
persatuan perangai atau karakter yang timbul karena perasaan senasib. Kohn
suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu ketika mereka
15
yang bersifat nasional dimana suatu bangsa memiliki cita-cita kehidupan dan
sikap nasionalisme adalah suatu bentuk perasaan terhadap objek tentang gagasan-
terhadap tanah air yang disatukan oleh rasa senasib sepenanggungan, adanya
kesamaan sejarah di masa lampau yang bertujuan untuk menanamkan rasa cinta,
kesetiaan, dan keinginan untuk menjadikan negara lebih baik dalam mewujudkan
keinginan bersama.
Mata pelajaran yang menjadi fokus dalam penelitian adalah mata pelajaran
Kewarganegaraan atau sering disingkat menjadi PKn adalah mata pelajaran yang
yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD
mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Sumiati (2008)
16
menyiapkan siswa agar masa datang menjadi patriot pembela bangsa dan negara.
serta keberanian untuk membela bangsa dan negara melalui profesinya masing-
masing. Hadirnya mata pelajaran PKn sebagai pelajaran pokok di sekolah pada
dasarnya ingin membentuk peserta didik (khususnya siswa SD) untuk menjadi
Tujuan PKn dilihat dari materi pembelajaran PKn, menurut Aryani dan
berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas
secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasar pada karakter-
Terlebih lagi, salah satu misi Pendidikan Kewarganegaraan saai ini yaitu PKn
Selain itu, dalam PKn juga dibahas materi mengenai nilai yang menjadi
tolok ukur manusia dalam bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Mata
pelajaran PKn berkaitan dengan pendidikan nilai karena PKn dan nilai ada
Markum (2010: 37) adalah suatu proses dalam upaya membantu siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pembelajaran PKn diharapkan dapat menyadarkan siswa akan nilai, moral, dan
norma yang dianggap baik oleh bangsa dan negara pada siswa. Melalui
dan meningkatkan nilai kebangsaan atau nasionalisme siswa, sehingga siswa lebih
mencintai dan rela berkorban untuk tanah airnya. Oleh karena itu, pendidikan nilai
memiliki tujuan yang hampir sama dengan PKn yaitu membentuk peserta didik
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
bagi para perancang, pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar. Secara lebih
tingkat kelayakan suatu model pembelajaran untuk aspek validitas dibutuhkan ahli
yang sesuai dengan model pembelajaran yang dikembangkan. Selain itu, perlu
kemudian diikuti oleh proses pencarian informasi yang bersifat student centered.
19
Visser (dalam Rusmono, 2012: 75) mengatakan bahwa Problem Based Learning
pemahaman isi suatu pelajaran pada suatu kurikulum. Peneliti menyimpulkan dari
pendapat para ahli di atas mengenai Problem Based Learning, bahwa Problem
maupun individu untuk membantu siswa memahami dan menghayati isi pokok
materi pembelajaran.
analitis terhadap situasi yang dikenal (Ridwan, 2014: 133). Pembelajaran dengan
20
kondisi kehidupan nyata. Hal ini memberikan makna bahwa sebagian konsep
informasi yang banyak cocok dengan metode ceramah. Sementara PBL dirancang
beberapa manfaat yang dapat diamati dari siswa yang belajar dengan
keterampilan komunikasi.
4) Menikmati belajar.
5) Meningkatkan motivasi.
PBL terdiri dari beberapa langkah, yaitu: (1) guru merancang permasalahan yang
sesuai dengan kurikulum, (2) siswa dihadapkan pada masalah, (3) siswa
21
dan membuat pelaporan, (5) siswa melakukan presentasi dan refleksi, dan (6)
siswa melakukan kaji ulang dan evaluasi. Jordan (dalam Ridwan 2014: 146)
menyatakan tahapan PBL adalah (1) guru merancang permasalahan yang sesuai
mendefinisikan hal yang harus dipelajari, (3) siswa mencari informasi untuk
memperoleh fakta yang relevan, dan (4) siswa mengajukan solusi. Ibrahim (dalam
Suprihatiningrum, 2013: 220) mengatakan bahwa di dalam kelas PBL, peran guru
berbeda dengan kelas tradisional. Peran guru dalam kelas PBL antara lain: (1)
PBL, seperti: (1) guru merancang permasalahan yang sesuai dengan kurikulum,
(2) siswa mengklarifikasi istilah, (3) siswa merumuskan pertanyaan, (4) curah
pendapat tentang hipotesis dan penjelasan, (5) siswa menata hipotesis, (6) siswa
menyampaikan masalah kepada siswa yang relevan dengan topik yang sedang
dikaji, (2) siswa mendiskusikan masalah dalam kelompok kecil, (3) anggota
siswa dalam kelompok mengidentifikasi hal-hal yang belum mereka pahami, (5)
22
sekelas, (9) teman sekelas bertanya atau memberi masukan, (10) anggota
atau guru. Pada dasarnya, guru hanya sebagai fasilitator dan motivator siswa
dalam pembelajaran.
diantaranya adalah:
naiknya nilai rata-rata kelas. Nilai pada kondisi awal adalah 65 setelah
23
character biulding yang fit di Sekolah Dasar. Penelitian ini dilakukan pada 89 di
Semarang, dengan responden sebanyak 200 orang guru pengampu mata pelajaran
PKn. Metode penelitian ini adalah expost facto, dengan pendekatan kuantitatif non
eksperimen. Hasil penelitian ini yaitu: (1) model konfigurasi terbangun oleh
variabel laten eksogen berupa apresiasi guru, kepemimpinan kepala sekolah dan
kultur sekolah dan kepaa sekolah. Simpulan penelitian ini adalah bahwa kultur
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi,
kritis pada siklus I: 56,76, Siklus II: 67,72, dan siklus III: 84,38. Adapun
peningkatan hasil belajar pada siklus I adalah 69,33, siklus II: 75,00 dan siklus III:
menggunakan model problem based learning sebagai salah satu solusi untuk
24
Problem Based learning untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas
pada materi pecahan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dan
penelitian terdapat dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan,
metode PBL adalah (1) tahap kooperatif dimana siswa dibentuk menjadi beberapa
kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa, (2) orientasi siswa kepada masalah, yaitu
informasi yang sesuai, dan (5) mengembangkan dan menyajikan hasil diskusi
siswa dari hasil nilai tes pra tindakan 63,73 dan meningkat pada siklus I menjadi
akbar (2010) dan Masurkhi (2010) dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
saat ini adalah metode pembelajaran yang digunakan, meskipun mata pelajaran
yang diteliti sama, yaitu PKn. Penelitian Ratnasari (2013) dan Cendika (2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
mengunkanan metode yang sama dengan peneliti, hanya saja mata pelajaran yang
diteliti berbeda.
mengetahui perbedaan hasil pretest dan postest antara siswa yang proses belajar
mengunakan project citizen dengan siswa yang belajar secara konvensional dalam
group pre-test dan posttest design.” Dalam desain ini kedua kelompok tidak
dipilih secara radom. Pengumpulan data dilakukan dengan pre-test dan post-test
dengan kelas kontrol. Analisis data dapat menunjukkan bahwa siswa merespon
Kesamaan dengan penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan adalah
nasionalisme.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Ratnasari (2013) Cendekia (2013) Septiningsih (2012) Masurkhi (2010) Hafidh Maksum
(2011)
Model Problem Penerapan Peningkatan prestasi Revitalisasi
Based Learning Problem Based belajar menggunakan pembelajaran Model Project
untuk Learning untuk model cooperative pendidikan Citizen untuk
meningkatkan meningkatkan learning teknik kewarganegaraan meningkatkan
kemampuan hasil belajar jigsaw dalam mata sebagai kecakapan
berpikir kritis matematika pelajaran Pendidikan pembangun Pendidikan
siswa. siswa kelas VII. Kewarganegaraan karakter melalui Kewarganegaraan
siswa kelas IV pemberdayaan dalam
Pangudi Luhur kultur sekolah. mengembangkan
sikap
nasionalisme
Peningkatan Sikap Nasionalisme dalam Pembelajaran PKn dengan model Problem Based Learning bagi Kelas V A di SD
Negeri Nanggulan
27
penelitian bukan PTK. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Ratnasari
dan Cendekia memiliki persamaan dengan penelitian ini dalam penggunaan model
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Aspek kognitif adalah suatu proses yang
sikap dan nilai (Sudijono, 2006: 54). Hasil belajar ranah afektif akan terlihat pada
yang berkaitan dengan keterampilan yang bersifat manual atau motorik. Ketiga
yang dapat mengasah ketiga aspek tersebut adalah pembelajaran yang mampu
28
tersebut.
Salah satu model pembelajaran yang mampu membantu siswa mencari arti
memiliki tahapan seperti; (1) guru merancang permasalahan yang sesuai dengan
yang harus dipelajari, (3) siswa mencari informasi untuk memperoleh fakta yang
yang menarik. Model yang biasa digunakan guru dalam mengajar adalah model
ceramah, sehingga siswa cenderung tidak aktif, tampak bosan mudah mengantuk
hanya pada aspek kognitif semata, tanpa memperhatikan aspek afektif dan konatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
nasionalisme siswa pada mata pelajaran PKn. Jika metode pembelajaran berbasis
2.4.2 Penerapan model problem based learning dalam mata pelajaran PKn
BAB III
METODE PENELITIAN
Karakteristik khas dari penelitian tindakan kelas yakni adanya tindakan tertentu
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Langkah dalam PTK
disebut dengan siklus, setiap siklus terdapat empat tahapan yakni perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini terdapat dua siklus, untuk lebih
Siklus
....
Rencana
Tindakan
Rencana
Tindakan
Refleksi
Refleksi
Pelaksanaan Pelaksanaan
Tindakan dan Tindakan dan
Observasi Observasi
Siklus I Siklus II
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
(Wiratmaja, 2005):
1. Perencanaan
siklus.
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
32
pengamatan.
4. Refleksi
guru serta tim pengamat yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas.
Nanggulan sebagai tempat penelitian adalah karena lokasinya tidak jauh dengan
karakteristik sikap yang beragam dan cocok untuk dijadikan subjek penelitian.
Jumlah siswa kelas V A adalah 32, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
yang rendah.
Negeri Nanggulan.
3.3.1 Persiapan
siswanya.
6. Merumuskan masalah.
7. Merumuskan hipotesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
12. Menyiapkan metode Problem Based Learning beserta masalah yang akan
3.3.2.1 SIKLUS I
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
a. Kegiatan Awal
b. Kegiatan Inti
35
kelompok. (langkah 1)
setiap permasalahan.
(langkah 10)
diperoleh siswa.
c. Penutup
36
pembelajaran.
3. Observasi
Peneliti akan dibantu oleh seorang guru yang bertindak sebagai pengamat
keutuhan NKRI.
4. Refleksi
3.3.2.2 SIKLUS II
1. Perncanaan
nasionalisme.
c. Menyiapkan kuesioner
37
2. Pelaksanaan
a. Kegiatan Awal
NKRI.
b. Kegiatan Inti
siklus I
kelompok. (langkah 1)
setiap permasalahan.
38
(langkah 10)
diperoleh siswa.
d. Penutup
pembelajaran.
5. Observasi
Peneliti akan dibantu oleh seorang guru yang bertindak sebagai pengamat
keutuhan NKRI.
6. Refleksi
39
berlangsung di kelas.
dengan teknik non tes. Teknik non tes yang digunakan yaitu skala sikap untuk
pernyataan yang disusun memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: sangat setuju,
setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Kuesioner yang disusun oleh peneliti
hari. Sementara itu, untuk mengetahui kondisi awal kelas adalah dengan
3.4.1 Wawancara
40
disebut pedoman wawancara. Isi pertanyaan atau pernyataan bisa mencakup fakta,
2011:216).
situasi dan kondisi. Dalam penelitian ini peneliti bertanya langsung pada guru
3.4.2 Observasi
yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2011: 220). Kegiatan yang diamati bisa
tentang cara guru mengajar, siswa belajar, dsb. Kegiatan pengamatan yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan kondisi dan siswa saat kegiatan
pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Ada dua macam bentuk atau format
pedoman observasi menurut Sukmadinata (2011: 221) yaitu pertama, berisi butir-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
butir pokok kegiatan yang akan diamati, dalam pelaksanaan pengamat membuat
kegiatan belajar di kelas. Observasi juga dilakukan untuk data kondisi awal.
3.4.3 Dokumentasi
dalam penelitian ini yaitu berupa gambar proses pembelajaran. Selain gambar,
peneliti juga mengumpulkan file-file penilaian sikap siswa yang terdapat pada
raport atau format yang lainnya yang dimiliki oleh guru kelas. Dokumen-
dokumen yang terkumpul menjadi bahan analisis untuk menemukan hasil yang
data secara tidak langsung (Sukmadinata, 2011: 219). Teknik pengumpulan data
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data jenis angket adalah juga disebut
angket atau kuesioner. Kuesioner atau angket berisi pernyataan atau pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pada aktivitas siswa, dan pedoman wawancara kepada guru kelas. Peneliti
yang disusun berdasarkan aspek sikap nasionalisme yang diajukan pada saat
Aspek Pertanyaan
Kognitif 1. Bagaimanakah pemahaman siswa mengenai materi
nasionalisme?
(pemahaman) 2. Seberapa dalamkah pengetahuan siswa mengenai
Indonesia?
Afektif 1. Bagaiamanakah hasil penilaian afektif siswa terkait
dengan kehidupan nasionalisme di sekolah?
(penghayatan) 2. Sejauh mana kemauan warga sekolah, terutama
siswa dalam mewujudkan nasionalisme?
Konatif 1. Bagaimanakah keseharian antar siswa kelas V?
Apakah setiap siswa mau berteman dengan siapa
(pelaksanaan) saja tanpa membeda-bedakannya?
2. Apakah semua siswa mampu menerapkan sikap
nasionalisme di sekolah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3.5.2 Observasi
menekankan pada aktivitas siswa, yang akan digunakan oleh peneliti pada saat
1 Proses Pembelajaran
2 Membuka pelajaran
3 Penyajian materi
4 Metode pembelajaran
5 Penggunaan bahasa dan waktu
6 Aktivitas belajar siswa
7 Pengelolaan Kelas
8 Penggunaan Media
9 Cara menutup pelajaran
10 Evaluasi
Catatan pengamat:
penerimaan individu terhadap suatu objek atau stimulus tertentu (Ali, 2014: 267).
Berikut adalah kisi-kisi sikap nasionalisme yang akan digunakan untuk membuat
instrumen penelitian.
1) Persatuan bangsa
44
b. Penjabaran Indikator
45
46
47
persatuan.
Konatif Saya berkewajiban Menurut saya apabila
menghargai pendapat ada teman yang
dengan baik agar tidak berkelahi maka saya
terjadi perdebatan harus ikut membantu.
yang membuat
kekacauan di kelas.
Saya ikut Saya lebih baik
mewujudkan keutuhan membiasakan
NKRI dengan menggunakan bahasa
bergotong-royong. daerah saya sendiri.
Saya rela memberikan Saya tidak mau
sumbangan untuk menyubangkan darah
PMI (Palang Merah saya untuk PMI
Indonesia) karena kalau saya
menyumbangkan
darah saya, saya akan
mati.
Saya lebih suka Saya tidak pernah
menggunakan produk- menggunakan produk
produk dalam negeri. Indonesia karena
produknya luar negeri
lebih bagus.
Saya menghargai Saya tidak menghargai
agama lain. agama lain karena
agama saya yang
paling benar.
Saya selalu Saya selalu
mengingatkan teman mengganggu teman
untuk beribadah. saat beribadah
Saya tidak serius saat
menyanyikan lagu
daerah karena lagu
daerah tidak saya
sukai
Saya mengetahui Bangsa Indonesia
bahwa yang menjahit hanya memiliki satu
bendera merah putih suku bangsa karena
di awal kemerdekaan Indonesia adalah
adalah Ibu Fatmawati. negara kesatuan.
Kognitif Saya meyakini bangsa Saya tidak pernah
Indonesia memiliki menghargai Pancasila
beraneka suku bangsa sebagi dasar Negara
4 Indonesia karena
Pancasila
dilambangkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
burung Garuda.
Menghargai Saya memahami Saya tidak tahu makna
simbol-simbol makna Bhineka Bhineka Tunggal Ika
nasionalisme Tunggal Ika. karena tidak perlu
diketahui
Saya mengetahui arti
warna pada bendera
Indonesia.
Saya memahami isi
lagu“Dari Sabang
Sampai Merauke”.
Saya senang
menggunakan bahasa
Indonesia.
Saya memahami arti
Afektif semboyan “Bhineka
Tunggal Ika”.
Saya menghargai
Pancasila sebagai
dasar Negara
Indonesia.
Saya ingin belajar
lagu-lagu daerah di
Indonesia.
Saya melakukan Saya melaksanakan
upacara bendera upacara bendera
dengan khidmad. sebagai kebiasaan
rutin yang
dilaksanakan setiap
senin.
Saya senang Saya tidak perlu
menggunakan bahasa menghormati bendera
Indonesia. merah putih, karena
itu hanya buatan
Konatif manusia.
Saya membiasakan Saya tidak suka
diri menyanyikan belajar lagu-lagu
lagu-lagu daerah. daerah di Indonesia
karena sangat sulit dan
banyak.
Saya tidak suka
menggunakan bahasa
Indonesia, karena
bahasa Indonesia tidak
bagus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Sikap Nasionalisme
Favorable Unfavorable
Indikator
Kognitif Afektif Konatif Kognitif Afektif Konatif
Persatuan 1, 4, 18, 8, 34, 45 3 7, 17, 2, 5, 46 6, 9
bangsa 38, 40, 44, 50,
41 52
Cinta tanah air 10, 16, 24, 26, 49 21, 28, 15, 19, 25, 27,
53 31, 33, 42 43, 58 32, 39,
48, 51, 54
56
Sikap yang 12, 36, 11 13, 35,
mencerminkan 57, 59, 47, 55,
nasionalisme 61, 63 60, 62,
64
Menghargai 29, 37, 14, 22, 20, 69 66, 73, 23 30, 68,
simbol-simbol 65, 70 67, 71, 75 72
nasionalisme 74
Tabel 3.5 Tabel kriteria instrumen skala sikap (Masidjo, 1995: 163)
Dalam penelitian ini bentuk skala sikap yang akan digunakan adalah
dengan check list. Tabel di atas menjadi acuan penilaian instrumen skala sikap.
Skala yang akan digunakan adalah skala Likert untuk mengetahui sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
setuju (SS), setuju (S), cukup setuju (N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju
jawaban kategori tengah. Jika semua responden memilih jawaban tengah, maka
mengatasi hal itu dianjurkan para peneliti untuk menggunakan kategori pilihan
genap. Berikut ini adalah tabel skala Likert yang sudah dimodifikasi dengan
3.6.1 Validitas
digunakan dalam penelitian sesuai dengan yang ingin diukur oleh peneliti.
Arikunto (dalam Taniredja, 2012: 42) mengemukakan validitas adalah suatu alat
ukur yang menunjukkan tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
validitas yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: validitas rupa (face validity),
ukur/instrumen penelitian dari segi rupanya nampak mengukur apa yang ingin
diukur (Siregar, 2012: 46). Validitas ini biasanya mengacu pada bentuk dan
menjadi 2, yaitu validitas rupa untuk siswa dan validitas rupa untuk guru.
Validitas rupa untuk siswa ini diujikan kepada siswa kelas V A untuk
oleh peneliti. Peneliti memilih siswa kelas atas dikarenakan instrumen yang
digunakan pada saat penilitian ditujukan kepada siswa kelas V A yang termasuk
Validitas rupa untuk guru diujikan kepada guru kelas atas, yaitu guru kelas
bahasa anak dalam sehari-hari di sekolah pada saat mengajar atau kegiatan yang
lainnya.
Validitas isi sangat penting diketahui dalam penelitian, karena isi alat ukur
atau instrumen ini yang akan menjadi hasil penelitian. Validitas isi (content
52
2008: 56). Mengukur validitas isi tidak mudah karena perlu dilakukan dengan
expert judgement atau dilakukan oleh yang ahli dan mengetahui tentang konsep
yang akan diukur. Ahli yang dipilih oleh peneliti untuk mengukur instrumen
penelitian ini adalah 2 dosen dan 1 guru. Para ahli ini memberikan penilaian dan
komentar terhadap instrumen penelitian yang telah disusun oleh peneliti. Rentang
nilai yang diberikan oleh para ahli adalah 1-4 dengan keterangan 1= sangat tidak
Nilai-nilai yang diberikan oleh para ahli ini akan di hitung rata-ratanya
oleh peniliti dan menjadi tolok ukur peneliti untuk melakukan perbaikan atau
tidak. Peneliti menetapkan apabila nilai rata-rata < 2,5 maka peneliti melakukan
perbaikan, sedangkan apabila nilai rata-rata >2,5 maka peneliti tidak perlu
melakukan perbaikan karena instrumen yang disusun sudah baik. Alasan peneliti
mengambil nilai rata-rata yang ditentukan sebesar 2,5 karena termasuk nilai
ukur yang dipakai mengandung suatu definisi operasional dari suatu konsep
dengan uji empiris. Uji empiris langsung dilaksanakan kepada siswa dengan
53
Keterangan:
rxy= koefisien validitas
X= skor butir soal
Y = skor total
n= jumlah responden
Hasil dari uji validitas ini kemudian direkap menggunakan Ms. Excel dan
perhitungan datanya menggunakan SPSS versi 21. Dari hasil perhitungan dengan
menggunakan SPSS versi 21, soal yang valid ditandai dengan adanya tanda
bintang satu (*) dan bintang dua (**) pada nomor soal. Tanda bintang satu berarti
adalah bahwa soal tersebut valid, sedangkan tanda bintang dua berarti soal
tersebut sangat valid. Selain itu, ada pula soal yang tidak terdapat tanda bintang,
artinya soal tersebut tidak valid. Namun, pada tabel di bawah ini peneliti juga
pernyataan dinyatakan valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka pernyataan
54
No.
No Soal r tabel r hitung Keterangan
Soal
55
56
Sikap Nasionalisme
Favorable Unfavorable
Kognitif Afektif Konatif Kognitif Afektif Konatif
19, 20 - 2 4, 26 1, 3 5, 10
9 14, 16, 25 11, 27
22, 24, - 21,29
28
6, 17, 23 7, 30, 32,
- - -
31, 33 34
18, 35, 8, 13, 12, 37, 36, 44 15, 38, 42
-
40 41, 43 39
3.6.2 Reliabilitas
Peneliti tidak hanya melakukan uji validitas, tetapi juga uji reliabilitas agar
suatu alat ukur atau instrumen penelitian dapat predikat dikatakan baik. Sudjana
(dalam Taniredja, 2012: 43) menjelaskan bahwa reliabilitas adalah ketetapan atau
keajegan alat dalam menilai apa yang dinilai. Senada dengan pernyataan di atas,
Arifin (2012: 258) juga berpendapat bahwa reliabilitas adalah tingkat atau derajat
konsistensi dari suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan mantap apabila dalam
instrumen tersebut memberikan hasil yang sama (Margono, 2003: 181). Dalam hal
hanya dengan sekali pelaksanaan saja (Sugiyono, 2011: 131). Peneliti kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
bilangan dari negatif satu sampai 1,00. Koefisien reliabilitas menurut Masidjo
21. Hasil dari dari perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,903 44
skala sikap yang dinyatakan valid adalah 0,903. Hasil perhitungan tersebut berada
dalam kategori “tinggi” karena berada pada interval 0,71 - 0,91. Dari hasil
58
Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti yaitu nontes. Teknik
nontes ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif sikap nasionalisme
digunakan oleh peneliti untuk menetapkan hasil penelitian yang diperoleh adalah
dengan model Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe 1 (Masidjo, 2010). Peneliti
(passsing score) dari keseluruhan penguasaan bahan yakni 65% yang diberi nilai
minimal yang sudah tinggi, berarti tuntutan syarat dan keadaan belajar siswa
79% dengan rentang skor 142 – 175 maka siswa telah memiliki sikap
59
Tabel 3.12 Tabel perhitungan batas nilai aspek kognitif (pemahaman) menurut
PAP tipe 1
Tingkat penguasaan Skor yang diperoleh
Keterangan
Kompetensi siswa
90% - 100% x 50 45 – 50 Sangat Baik
80% - 89% x 50 40 – 44 Baik
65% - 79% x 50 33 – 39 Cukup Baik
55% - 64% x 50 27 – 32 Tidak Baik
Dibawah 55% x 50 10 – 26 Sangat Tidak Baik
nasionalisme jika minimal pada rentang skor 65% - 79%. Dengan kata lain siswa
Tabel 3.13 Tabel perhitungan batas nilai aspek afektif (penghayatan) menurut
PAP tipe 1
Tingkat penguasaan Skor yang diperoleh
Keterangan
Kompetensi siswa
90% - 100% x 70 63 – 70 Sangat Baik
80% - 89% x 70 56 – 62 Baik
65% - 79% x 70 46 – 55 Cukup Baik
55% - 64% x 70 38 – 45 Tidak Baik
Dibawah 55% x 70 14 – 37 Sangat Tidak Baik
nasionalisme jika minimal pada rentang skor 65% - 79%. Dengan kata lain siswa
60
Tabel 3.14 Tabel perhitungan batas nilai aspek konatif (pelaksanaan terhadap
sikap nasionalisme) menurut PAP tipe 1
Tingkat penguasaan Skor yang diperoleh
Keterangan
Kompetensi siswa
90% - 100% x 100 90 – 100 Sangat Baik
80% - 89% x 100 80 – 89 Baik
65% - 79% x 100 65 – 79 Cukup Baik
55% - 64% x 100 55 – 64 Tidak Baik
Dibawah 55% x 100 20 – 54 Sangat Tidak Baik
nasionalisme jika minimal pada rentang skor 65% - 79%. Dengan kata lain siswa
Tabel 3.15 Tabel perhitungan batas nilai rata-rata siswa menurut PAP tipe 1
Tingkat penguasaan
Rentang nilai rata-rata Keterangan
Kompetensi
90% - 100% 90 – 100 Sangat Baik
80% - 89% 80 – 89 Baik
65% - 79% 65 – 79 Cukup Baik
55% - 64% 55 – 64 Tidak Baik
Dibawah 55% 44 – 54 Sangat Tidak Baik
seluruh kelas. Siswa dikatakan memiliki sikap nasionalisme jika minimal pada
rentang skor 65% - 79%. Dengan kata lain siswa minimal mendapat skor 65 atau
61
sebagai berikut:
Gambar 3.2 Rumus persentase siswa yang memiliki kriteria minimal cukup
persentase = x 100%
Skor rata-rata =
Seluruh siswa
Rata-rata = x 100
Skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
No Variabel
Kondisi Awal Target
Terikat
(Kognitif) 50% siswa Rata-rata 85% siswa Rata-rata
pemahaman mempunyai kelas mempunyai kelas yang
1 nilai-nilai pemahaman minimal pemahaman ditargetkan
nasionalisme nilai-nilai 65 nilai-nilai adalah 65
minimal minimal
cukup. cukup.
(Afektif) 50% siswa Rata-rata 85% Rata-rata
Penghayatan menghayati kelas menghayati kelas yang
2
nilai-nilai nilai-nilai minimal nilai-nilai ditargetkan
nasionalisme minimal 65 minimal adalah 65
cukup. cukup.
(Konatif) 50% siswa Rata-rata 85% siswa Rata-rata
Pelaksanaan melaksanakan kelas melaksanakan kelas yang
3
nilai-nilai nilai-nilai minimal nilai-nilai ditargetkan
nasionlisme minimal 65 minimal adalah 80
cukup. cukup.
pemahaman 50% tentang materi nasionalsme. Hal ini dilihat dari pencapaian
KKM, masih ada separuh siswa yang nilainya masih di bawah KKM. Berdasarkan
63
yang dilakukan saat upacara bendera dan pembelajaran PKn. Peneliti dan guru
wawancara dengan siswa dan guru kelas. Berdasarkan wawancara dengan guru,
dalam hal pelaksanaan nilai nasionalisme, dan hasil yang didapat hampir sama
dengan apa yang telah didapatkan saat wawancara dengan guru kelas.
penelitian ini adalah sikap nasionalisme. Instrumen yang akan digunakan untuk
64
Berdasarkan wawancara dengan guru, sikap nasionalisme pada siswa yang sudah
ada sebesar 50%. Hal ini dilihat dari pencapaian KKM, masih ada separuh siswa
Bulan
No Kegiatan
April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des
Meminta izin kepada
1 sekolah yang akan
diteliti
Observasi masalah di
2
Kelas
3 Penyusunan Proposal
4 Uji coba penelitian
5 Pengumpulan data
6 Pengolahan data
7 Penyusunan laporan
8 Perbaikan laporan
9 Ujian akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
Dalam bab IV ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian yang meliputi kondisi
awal, siklus 1, dan siklus 2, serta pembahasannya. Berikut ini merupakan hasil
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada guru, siswa, dan proses
pembelajaran pada mata pelajaran PKn kelas V, dapat dilihat bahwa pembelajaran
PKn masih bersifat konvensional. Hal ini dapat dilihat dari cara mengajar guru.
Cara mengajar guru masih menggunakan metode konvensional, yang mana guru
tanya jawab dengan siswa sambil membawa buku pelajaran. Guru tidak
pembelajaran, bahkan 25% siswa tidak hafal lagu kebangsaan (Indonesia Raya)
dan 12,5% siswa tidak hafal Pancasila. Rosita (2013) mengatakan bahwa ciri-ciri
nasionalisme dibagi atas (1) memiliki rasa cinta tanah air; (2) bangga menjadi
hal ini Pancasila dan lagu diuraikan dalam ciri-ciri nasionalisme. Dari hasil
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
siswa. Di bawah ini merupakan hasil kondisi awal sikap nasionalisme yang
dimiliki siswa:
Tabel 4.1 Hasil skala sikap nasionalisme kondisi awal untuk aspek kognitif
Res Pernyataan
pon Total Keterangan
4 9 18 19 20 26 35 36 40 44
den
A 1 2 2 5 5 5 5 4 2 4 Cukup baik
35
B 2 4 4 2 4 5 4 2 4 4 Cukup baik
35
C 2 2 4 2 5 4 4 2 2 4 Tidak baik
31
D 1 4 4 2 4 5 5 2 2 4 Cukup baik
33
E 2 1 4 2 4 4 4 1 2 5 Tidak baik
29
F 1 4 4 4 4 4 4 2 2 5 Cukup baik
34
G 2 2 4 4 4 4 4 2 1 5 Tidak baik
32
H Tidak baik
4 1 1 4 2 4 1 4 1 5 27
I Sangat baik
4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 45
J Baik
2 2 5 5 5 5 5 5 5 4 43
K Sangat baik
5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 46
L Tidak baik
4 1 1 1 2 2 2 5 5 4 27
M Baik
5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 42
N Sangat baik
5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 46
O Sangat baik
5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 47
P Baik
4 4 5 2 2 5 5 5 5 4 41
Q Sangat tidak baik
2 2 2 5 2 2 2 2 2 4 25
R Tidak baik
2 2 4 2 2 4 5 1 2 4 28
S Tidak baik
4 2 2 2 2 2 4 5 2 5 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
T Cukup baik
1 4 4 2 4 5 5 2 2 4 33
U Tidak baik
2 2 4 4 4 4 4 2 1 5 32
V Baik
2 4 4 5 5 5 4 4 5 5 43
W Cukup baik
2 4 4 2 4 5 4 2 4 4 35
X Tidak baik
2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 30
Y Cukup baik
1 2 2 5 5 5 5 4 2 4 35
Z Tidak baik
2 2 2 2 4 4 2 5 4 4 31
AA Baik
4 4 4 2 5 5 5 5 4 5 43
AB Baik
4 2 4 4 5 5 5 5 4 5 43
AC Baik
2 5 5 5 5 1 5 5 5 5 43
AD Sangat baik
5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 48
AE Tidak baik
1 2 2 4 2 4 2 5 4 4 30
AF Baik
5 4 5 2 5 4 5 5 5 4 44
Skor total 1166
Rata-rata skor 36,4375 CB
Nilai rata-rata kelas 68,875 CB
kondisi awal adalah 20 siswa atau 62,5% dari keseluruhan siswa mempunyai
atau cukup baik. Sementara itu, nilai rata-rata siswa adalah 68,875
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 4.2 Hasil skala sikap nasionalisme kondisi awal untuk aspek afektif
Res Pernyataan
To
pon Keterangan
-tal
den 1 3 8 11 13 14 16 21 22 24 28 29 41 43
A 2 2 4 5 2 4 2 4 4 4 4 4 2 2 45 Tidak baik
B 1 1 4 5 5 4 2 2 4 5 5 4 2 2 46 Cukup baik
C 1 2 4 4 2 5 1 1 4 4 5 4 4 1 42 Tidak baik
D 2 1 5 4 2 4 2 1 5 4 5 2 4 2 43 Tidak baik
E 2 2 4 5 4 5 2 1 5 5 4 4 5 2 50 Baik
F 1 1 5 5 1 4 2 4 5 4 4 4 4 1 45 Tidak baik
G 1 2 4 4 2 4 2 2 5 5 2 2 4 4 43 Tidak baik
H 1 1 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 43 Tidak baik
I 2 5 4 4 2 4 2 4 2 2 2 4 1 5 68 Sangat baik
J 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 68 Sangat baik
K 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 62 Baik
L 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 45 Tidak baik
M 1 4 4 2 2 2 2 2 4 5 4 5 4 4 67 Tidak baik
N 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 70 Sangat baik
O 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 Sangat baik
P 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 Sangat baik
Q 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 38 Tidak baik
R 2 2 5 2 2 2 2 1 4 5 2 2 5 2 46 Cukup baik
S 2 4 4 2 4 2 1 2 4 4 4 4 4 5 46 Cukup baik
T 5 1 4 4 2 4 1 5 4 2 4 2 4 4 43 Tidak baik
U 2 1 5 4 2 4 2 1 5 4 5 2 4 2 47 Cukup baik
V 5 2 4 4 2 4 2 2 5 5 2 2 4 4 68 Sangat baik
W 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 46 Cukup baik
X 1 1 4 5 5 4 2 2 4 5 5 4 2 2 44 Tidak baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Y 4 4 2 2 2 2 1 4 5 4 2 4 4 4 49 Cukup baik
Z 5 2 4 5 2 4 2 4 4 4 5 4 2 2 47 Cukup baik
AA 2 4 2 4 2 4 4 4 5 2 2 4 4 4 57 Baik
AB 4 2 4 5 4 4 4 2 5 5 5 5 4 4 62 Baik
AC 5 5 4 4 4 5 4 1 5 5 5 5 5 5 65 Sangat baik
AD 5 4 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 68 Sangat baik
AE 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 44 Tidak baik
AF 4 4 2 4 2 2 2 2 5 2 4 4 2 5 62 Sangat baik
Jumlah skor 1699
kondisi awal adalah 20 siswa atau 62,5% dari keseluruhan siswa mempunyai
atau cukup baik. Sementara itu, nilai rata-rata siswa pada aspek afektif sebesar
75,85.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 4.3 Hasil skala sikap nasionalisme kondisi awal untuk aspek konatif
Res Pernyataan
To
pon 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 Keterangan
tal
den 2 5 6 7 0 2 5 7 3 5 7 0 1 2 3 4 7 8 9 2
A 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 2 4 4 60 Tidak baik
B 2 2 1 2 4 4 4 5 5 4 1 4 2 4 2 2 4 2 2 4 60 Tidak baik
C 2 2 2 1 4 5 5 5 2 4 2 2 1 5 4 1 4 2 5 4 62 Tidak baik
D 2 1 2 2 2 5 4 5 4 5 2 5 2 4 4 2 4 4 4 1 64 Tidak baik
E 2 1 4 2 2 5 5 5 4 2 2 4 4 4 2 2 4 1 4 4 63 Tidak baik
F 2 2 1 2 2 5 4 5 4 2 2 4 1 4 2 4 4 2 5 4 61 Tidak baik
G 1 1 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 1 4 4 66 Cukup baik
H
4 5 2 5 4 4 5 4 4 1 2 2 4 2 2 5 5 1 5 4 70 Cukup baik
I
5 2 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 92 Sangat baik
J
5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 95 Sangat baik
K
5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 94 Sangat baik
L
4 4 2 5 2 2 5 4 4 2 4 2 2 2 5 2 2 4 2 5 64 Tidak baik
M
5 5 4 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95 Sangat baik
N
5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 96 Sangat baik
O
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 91 Sangat baik
P
5 1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 93 Sangat baik
Q
2 2 5 5 2 5 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 5 5 2 5 62 Tidak baik
R
2 1 2 1 1 4 4 2 5 4 2 5 2 2 5 5 5 2 4 4 62 Tidak baik
S
4 2 4 1 2 4 5 2 5 2 4 4 4 2 4 5 4 4 2 2 66 Cukup baik
T
2 1 2 2 2 5 4 5 4 5 2 5 2 4 4 2 4 4 4 1 64 Tidak baik
U
1 1 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 1 4 4 62 Tidak baik
V
5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 94 Sangat baik
W
2 2 1 2 4 4 4 5 5 4 1 4 2 4 2 2 4 2 2 4 60 Tidak baik
X
4 1 2 1 2 5 2 5 2 4 4 5 2 4 5 4 5 4 4 2 67 Cukup baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Y
2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 2 2 4 58 Tidak baik
Z
5 2 4 2 2 5 2 2 4 2 2 5 2 2 5 4 2 4 4 4 64 Tidak baik
AA
4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 1 4 5 5 4 5 5 5 4 4 87 Baik
AB
5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 92 Sangat baik
AC
5 4 5 4 4 5 5 5 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 91 Sangat baik
AD
5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 92 Sangat baik
AE
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 5 2 2 2 2 5 68 Cukup baik
AF
4 5 5 5 2 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 86 Baik
Skor total 2401
75,
Rata-rata skor Cukup baik
032
75,
Nilai rata-rata kelas Cukup baik
032
adalah 18 siswa atau 56,25% dari keseluruhan siswa ada pelaksanaan sikap
(pelaksanaan terhadap sikap nasionalisme) adalah 75,03125 atau cukup baik dan
72
73
28 AB 43 B 62 B 92 SB
29 AC 43 B 65 SB 91 SB
30 AD 48 SB 68 SB 92 SB
31 AE 30 TB 44 TB 68 CB
32 AF 44 B 62 SB 86 B
Skor total 1166 1699 2401
Rata-rata 36,4375 53,09375 75,03125
Memiliki sikap ≥CB 20 20 18
Persentase sikap 62,5% 62,5% 56,25%
18 siswa atau 56,25% dari keseluruhan siswa ada pelaksanaan sikap nasionalisme.
74
Tabel 4.5 Hasil skala sikap nasionalisme seluruh aspek kondisi awal
No pon Ket
den 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
1 A 2 2 2 1 2 2 2 4 2 2 5 4 2 4 4 2 4 2 5 5 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4 2 4 2 4 5 4 2 2 4 2 2 4 2 4 141 TB
2 B 1 2 1 2 2 1 2 4 4 4 5 4 5 4 4 2 5 4 2 4 2 4 5 5 4 5 1 5 4 4 2 4 2 2 4 2 4 2 2 4 2 4 2 4 141 TB
3 C 1 2 2 2 2 2 1 4 2 4 4 5 2 5 5 1 5 4 2 5 1 4 2 4 4 4 2 5 4 2 1 5 4 1 4 2 4 2 5 2 4 4 1 4 135 TB
4 D 2 2 1 1 1 2 2 5 4 2 4 5 2 4 4 2 5 4 2 4 1 5 4 4 5 5 2 5 2 5 2 4 4 2 5 2 4 4 4 2 4 1 2 4 140 TB
5 E 2 2 2 2 1 4 2 4 1 2 5 5 4 5 5 2 5 4 2 4 1 5 4 5 2 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 1 4 1 4 2 5 4 2 5 141 TB
6 F 1 2 1 1 2 1 2 5 4 2 5 5 1 4 4 2 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 2 4 4 4 1 4 2 4 4 2 4 2 5 2 4 4 1 5 140 TB
7 G 1 1 2 2 1 4 4 4 2 4 4 4 2 4 5 2 4 4 4 4 2 5 4 5 4 4 2 2 2 4 2 4 4 2 4 2 4 1 4 1 4 4 4 5 141 TB
8 H 2 4 5 4 5 2 5 4 1 4 4 4 2 4 5 2 4 1 4 2 4 2 4 2 1 4 2 2 4 2 4 2 2 5 1 4 5 1 5 1 1 4 5 5 140 TB
9 I 5 5 5 4 2 5 5 4 4 1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 205 SB
10 J 4 5 4 2 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 206 SB
11 K 1 5 5 5 4 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 202 SB
12 L 1 4 4 4 4 2 5 4 1 2 2 2 2 2 5 2 4 1 1 2 2 4 4 5 2 2 4 4 5 2 2 2 5 2 2 5 2 4 2 5 4 5 4 4 136 TB
13 M 5 5 5 5 5 4 5 4 1 5 5 5 4 5 1 4 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 204 SB
14 N 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 212 SB
15 O 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 208 SB
16 P 5 5 4 4 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 4 5 4 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 199 SB
17 Q 2 2 2 2 2 5 5 5 2 2 2 5 2 2 2 2 2 2 5 2 1 4 4 5 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 5 2 2 5 5 2 4 125 TB
18 R 2 2 4 2 1 2 1 4 2 1 2 4 4 2 4 1 2 4 2 2 2 4 5 4 4 4 2 4 4 5 2 2 5 5 5 1 5 2 4 2 4 4 5 4 136 TB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
19 S 5 4 1 4 2 4 1 4 2 2 4 4 2 4 5 1 2 2 2 2 5 4 5 2 2 2 4 4 2 4 4 2 4 5 4 5 4 4 2 2 4 2 4 5 141 TB
20 T 2 2 1 1 1 2 2 5 4 2 4 5 2 4 4 2 5 4 2 4 1 5 4 4 5 5 2 5 2 5 2 4 4 2 5 2 4 4 4 2 4 1 2 4 140 TB
21 U 5 1 2 2 1 4 4 4 2 4 4 4 2 4 5 2 4 4 4 4 2 5 4 5 4 4 2 2 2 4 2 4 2 2 4 2 2 1 4 1 4 4 4 5 141 TB
22 V 5 5 4 2 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 205 SB
23 W 1 2 1 2 2 1 2 4 4 4 5 4 5 4 4 2 5 4 2 4 2 4 5 5 4 5 1 5 4 4 2 4 2 2 4 2 4 2 2 4 2 4 2 4 141 TB
24 X 4 4 4 2 1 2 1 2 4 2 2 5 2 2 2 1 5 2 2 2 4 5 2 4 4 2 4 2 4 5 2 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 141 TB
25 Y 5 2 2 1 2 2 2 4 2 2 5 4 2 4 4 2 4 2 5 5 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4 2 4 2 4 5 4 2 2 2 2 2 4 2 4 142 CB
26 Z 2 5 4 2 2 4 2 2 2 2 4 5 2 4 2 4 2 2 2 4 4 5 4 2 2 4 2 2 4 5 2 2 5 4 2 5 2 4 4 4 4 4 4 4 141 TB
27 AA 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 2 5 2 5 5 5 4 5 1 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 187 CB
28 AB 5 5 5 4 4 5 4 4 2 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 1 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 197 B
29 AC 5 5 4 2 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 2 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 199 B
30 AD 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 208 SB
31 AE 4 4 4 1 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 2 4 2 4 2 2 5 4 2 4 4 2 4 4 2 4 2 5 2 2 5 2 2 2 4 2 5 5 4 141 TB
32 AF 5 4 4 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5 4 4 4 5 5 2 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 192 CB
5272
Jumlah
164,72 CB
Rata-rata skor
74,87 CB
Nilai rata-rata kelas
18
Jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup baik
56,25%
Persentase siswa yang memiliki sikap minimal cukup baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Dari tabel skala sikap nasionalisme seluruh aspek kondisi awal dapat
diketahui bahwa sikap nasionalisme siswa masih tergolong rendah. Hal ini dapat
dilihat dari tabel keterangan bahwa siswa yang memiliki kriteria sikap
nasionalisme berjumlah 18 orang atau 56,25% dari seluruh siswa. Rata-rata sikap
nasionalisme pada kondisi awal sebesar 164,72. Adapun nilai rata-rata siswa yaitu
74,87.
4.1.2 Siklus I
jam pertemuan atau 6 JP. Data yang diperoleh dari siklus I terdiri dari empat
a. Perencanaan
kelas yang cocok untuk diberi perlakuan. Kemudian, guru dan peneliti
77
b. Pelaksanaan
Agustus 2015 dengan materi ciri-ciri NKRI. Selang dua hari setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dikerjakan.
c. Observasi
Aspek yang
No Hasil Observasi
Diamati
1 Proses Proses pembelajaran berlangsung cukup
Pembelajaran efektif. Siswa mengikuti pembelajaran dengan
serius tetapi juga tanpa penuh ketegangan.
2 Membuka Cara membuka pembelajaran menarik dan
pelajaran menumbuhkan semangat belajar siswa.
Peneliti memberikan yel-yel untuk kelas V A
agar siswa semangat mengikuti pembelajaran.
Siswa begitu semangat ketika menyanyikan
lagu wajib nasional.
3 Penyajian Materi sudah dijelaskan secara runtut. Materi
materi yang dijelaskan sesuai dengan RPP dan
silabus.
4 Metode Metode pembelajaran yang digunakan peneliti
Pembelajaran adalah Problem Based Learning.
5 Penggunaan Bahasa yang digunakan peneliti mudah
bahasa dan dipahami dan tidak berbelit-belit. Alokasi
waktu waktu yang digunakan kurang.
6 Aktivitas Aktivitas belajar siswa belum begitu tumbuh.
belajar siswa Siswa masih pasif dalam pembelajaran. Lebih
dari separuh siswa yang tidak berani
mengajukan pendapat maupun menjawab
pertanyaan dari peneliti. Mungkin karena
masih materi awal semester dan dengan orang
baru. Siswa kurang semangat dalam
pembelajaran dan belum begitu mengerti
dengan model pembelajaran yang dilakukan.
Siswa masih terlihat tidak bisa menerima
anggota kelompok ketika dibagi ke dalam
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
masih pasif dalam pembelajaran. Lebih dari separuh siswa yang tidak
80
81
d. Refleksi
Problem Based Learning. Lebih dari separuh siswa yang tidak berani
82
Tabel 4.8 Hasil skala sikap nasionalisme siklus I untuk aspek kognitif
Res Pernyataan
pon Total Keterangan
4 9 18 19 20 26 35 36 40 44
den
A
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 42 Baik
B
5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 48 Sangat baik
C
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 Sangat baik
D
2 2 5 2 4 2 5 1 5 4 32 Tidak baik
E
2 4 4 5 5 5 4 5 4 4 42 Baik
F
1 5 5 5 5 5 4 5 5 5 45 Sangat baik
G
4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 39 Cukup baik
H
5 1 5 4 5 5 5 5 5 5 45 Sangat baik
I
5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 45 Sangat baik
J
5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 47 Sangat baik
K
1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 45 Sangat baik
L
5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 46 Sangat baik
M
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 Sangat baik
N
2 4 5 4 5 4 4 4 5 5 42 Baik
O
1 4 5 4 5 4 4 4 5 5 41 Baik
P
4 2 5 5 5 4 4 4 5 5 43 Baik
Q
4 2 4 2 4 4 4 4 4 5 37 Cukup baik
R
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 Sangat baik
S
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 46 Sangat baik
T
5 2 5 4 4 4 5 4 5 5 43 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
U
5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 45 Sangat baik
V
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 Sangat baik
W
4 2 5 5 5 5 4 5 5 5 45 Sangat baik
X
5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 46 Sangat baik
Y
4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 48 Sangat baik
Z
5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 48 Sangat baik
AA
5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 48 Sangat baik
AB
4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 46 Sangat baik
AC
2 4 5 4 5 4 4 4 5 5 42 Baik
AD
4 2 5 4 5 5 5 5 4 5 44 Baik
AE
5 2 5 4 5 5 5 5 4 5 45 Sangat baik
AF
2 4 4 2 4 4 2 4 2 2 30 Tidak baik
Skor total 1412
Rata-rata skor 44,125 Baik
Nilai rata-rata kelas 88,25 Baik
Jumlah siswa yang memiliki sikap minimal CB 30
pada aspek kognitif (pemahaman terhadap sikap nasionalisme) adalah 44,125 atau
dalam kategori baik. Sementara itu, nilai rata-rata siswa pada aspek kognitif siklus
84
Tabel 4.9 Hasil skala sikap nasionalisme siklus I untuk aspek afektif
Res Pernyataan
To
pon Keterangan
-tal
den 1 3 8 11 13 14 16 21 22 24 28 29 41 43
A
2 2 2 5 2 4 2 4 4 4 5 4 2 2 44 Tidak baik
B
4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 62 Baik
C
4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 66 Sangat baik
D
1 5 5 5 4 2 1 2 2 4 2 1 4 4 42 Tidak baik
E
5 5 5 4 5 4 5 4 1 5 5 4 4 5 61 Baik
F
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 68 Sangat baik
G
2 2 2 4 2 4 2 4 4 5 2 4 2 4 43 Tidak baik
H
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 66 Sangat baik
I
5 2 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 61 Baik
J
5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 66 Sangat baik
K
4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 65 Sangat baik
L
4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 67 Sangat baik
M
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 Sangat baik
N
4 5 5 5 5 5 1 5 4 4 2 4 4 5 58 Baik
O
4 5 5 5 4 5 4 2 5 4 4 4 5 5 61 Baik
P
5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 67 Sangat baik
Q
5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 63 Sangat baik
R
5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 67 Sangat baik
S
1 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 61 Baik
T
4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 65 Sangat baik
U
5 4 5 5 5 4 5 2 5 5 4 4 5 5 63 Sangat baik
V
4 5 5 1 5 5 4 5 5 5 1 5 5 5 60 Baik
W
5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 64 Sangat baik
X
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Y
1 1 5 4 4 2 1 4 4 4 4 5 4 4 47 Cukup baik
Z
5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 64 Sangat baik
AA
5 4 5 4 4 4 5 1 5 5 5 5 5 5 62 Baik
AB
4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 61 Baik
AC
4 5 5 5 5 5 1 5 4 4 2 4 4 5 58 Baik
AD
5 5 4 4 5 5 2 5 5 4 5 5 4 5 63 Sangat baik
AE
5 5 4 4 5 4 2 5 4 4 5 5 4 5 61 Baik
AF
4 4 2 5 4 2 4 4 5 4 2 4 4 4 52 Cukup baik
Jumlah skor 1948
Rata-rata skor 60,8
75 Baik
Nilai rata-rata kelas 86,9
64 Baik
Jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup baik 29
Persentase siswa yang memiliki sikap minimal cukup baik 90,625%
pada aspek afektif (penghayatan terhadap sikap nasionalisme) adalah 60,875 atau
86
Tabel 4.10 Hasil skala sikap nasionalisme siklus I untuk aspek konatif
Res Pernyataan
To
pon 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 Keterangan
tal
den 2 5 6 7 0 2 5 7 3 5 7 0 1 2 3 4 7 8 9 2
A
4 2 4 1 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 79 Cukup baik
B
4 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 5 5 2 4 4 4 4 4 4 80 Baik
C
5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 93 Sangat baik
D
2 4 2 4 2 5 4 5 2 5 2 2 2 2 2 2 5 4 4 4 64 Tidak baik
E
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 4 5 4 5 5 5 92 Sangat baik
F
5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 95 Sangat baik
G
4 2 4 2 2 5 4 2 4 2 2 4 2 2 4 4 5 4 2 2 62 Tidak baik
H
5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 96 Sangat baik
I
5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 90 Sangat baik
J
5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 97 Sangat baik
K
4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 93 Sangat baik
L
5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 96 Sangat baik
M
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 Sangat baik
N
5 1 1 2 4 4 4 4 1 5 5 5 2 4 5 4 4 5 5 4 74 Cukup baik
O
5 1 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 90 Sangat baik
P
4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 86 Baik
Q
5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86 Baik
R
5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 92 Sangat baik
S
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 96 Sangat baik
T
5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 90 Sangat baik
U
5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 91 Sangat baik
V
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 1 5 4 4 5 91 Sangat baik
W
4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 92 Sangat baik
X
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Y
5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 92 Sangat baik
Z
5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 92 Sangat baik
AA
5 4 5 2 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 92 Sangat baik
AB
5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 95 Sangat baik
AC
5 1 1 2 4 4 4 4 1 5 5 5 2 4 5 4 4 5 5 4 74 Cukup baik
AD
5 2 5 2 5 5 5 5 5 4 4 4 2 5 4 5 5 4 5 4 85 Baik
AE
5 2 4 2 5 5 5 4 5 2 4 5 2 4 4 5 5 4 5 4 81 Baik
AF
5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 84 Baik
Skor total 2820
Rata-rata 88,125 Baik
Nilai rata-rata siswa 88,125 Baik
Jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup baik 30
Persentase siswa yang memiliki sikap minimal cukup baik 93,75%
adalah 30 siswa atau 93,75% dari keseluruhan siswa ada pelaksanaan sikap
(pelaksanaan terhadap sikap nasionalisme) adalah 88,125 atau dalam kategori baik
88
89
28 AB 46 SB 61 B 95 SB
29 AC 42 B 58 B 74 CB
30 AD 44 B 63 SB 85 B
31 AE 45 SB 61 B 81 B
32 AF 30 TB 52 CB 84 B
Skor total 1412 1948 2820
Rata-rata 44,125 60,875 88,125
Memiliki sikap ≥CB 30 29 30
Persentase sikap 93,75 90,625% 93,75%
30 siswa atau 93,75% dari keseluruhan siswa ada pelaksanaan sikap nasionalisme.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
91
26 Z 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 204 SB
27 AA 5 5 4 5 4 5 2 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 1 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 202 SB
28 AB 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 202 SB
29 AC 4 5 5 2 1 1 2 5 4 4 5 4 5 5 4 1 4 5 4 5 5 4 1 4 5 4 5 2 4 5 2 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 174 CB
30 AD 5 5 5 4 2 5 2 4 2 5 4 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 2 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 192 SB
31 AE 5 5 5 5 2 4 2 4 2 5 4 5 5 4 5 2 4 5 4 5 5 4 5 4 2 5 4 5 5 5 2 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 187 B
32 AF 4 5 4 2 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 5 2 170 CB
6168
Jumlah
192,75
Rata-rata skor
87,62
Nilai rata-rata kelas
30
Jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup baik
93,75%
Persentase siswa yang memiliki sikap minimal cukup baik
Dari lampiran tabel 4.12 hasil skala sikap nasionalisme seluruh aspek untuk siklus I dapat diketahui bahwa sikap nasionalisme
siswa ada peningkatan dari sebelumnya dan tergolong sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari tabel keterangan bahwa siswa yang memiliki
kriteria sikap nasionalisme berjumlah 30 orang atau 93,75% dari seluruh siswa. Rata-rata sikap nasionalisme kelas V A SD Negeri
Nanggulan pada kondisi awal adalah 192,75 atau dalam kategori baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.1.2 Siklus II
jam pertemuan atau 6 JP. Data yang diperoleh dari siklus II terdiri dari empat
a. Perencanaan
penelitian ini, guru kelas bertindak sebagai observer agar lebih mudah
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
b. Pelaksanaan
NKRI. Selang dua hari setelah berakhirnya siklus II, siswa dibagikan
c. Observasi
94
95
96
d. Refleksi
per satu. Siswa pun lebih aktif mencari informasi terkait dengan materi
97
Tabel 4.15 Hasil skala sikap nasionalisme siklus II untuk aspek kognitif
Res Pernyataan
pon Total Keterangan
4 9 18 19 20 26 35 36 40 44
den
A
5 4 5 5 5 2 2 4 4 1 37 Cukup baik
B
2 5 2 5 5 5 5 4 5 5 43 Baik
C
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 Sangat baik
D
4 2 5 5 5 2 2 4 5 4 38 Cukup baik
E
2 5 5 4 5 5 4 5 5 5 45 Sangat baik
F
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 Sangat baik
G
4 4 4 5 5 4 4 2 4 4 40 Baik
H
5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 47 Sangat baik
I
5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 46 Sangat baik
J
5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 47 Sangat baik
K
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 Sangat baik
L
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 48 Sangat baik
M
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 Sangat baik
N
4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 45 Sangat baik
O
5 2 5 4 5 5 5 4 5 5 45 Sangat baik
P
4 2 5 5 5 4 4 5 4 1 39 Cukup baik
Q
4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 38 Cukup Baik
R
1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 45 Sangat baik
S
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 Sangat baik
T
4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 45 Sangat baik
U
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 48 Sangat baik
V
4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 45 Sangat baik
W
5 2 5 5 5 5 4 4 4 5 44 Baik
X
5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 48 Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Y
5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 48 Sangat baik
Z
4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 45 Sangat baik
AA
4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 48 Sangat baik
AB
4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 42 Baik
AC
4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 45 Sangat baik
AD
4 2 5 4 5 5 5 5 5 4 44 Baik
AE
4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 45 Sangat baik
AF
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 42 Baik
Skor total 1439
Rata-rata skor 44,96875 Baik
Nilai rata-rata kelas 89,9375 Baik
Jumlah siswa yang memiliki sikap minimal CB 32
Persentase siswa yang memiliki sikap minimal CB 100%
atau dalam kategori sangat baik. Sementara itu, nilai rata-rata siswa pada aspek
99
Tabel 4.16 Hasil skala sikap nasionalisme siklus II untuk aspek afektif
Res Pernyataan
To
pon Keterangan
-tal
den 1 3 8 11 13 14 16 21 22 24 28 29 41 43
A
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 2 4 5 57 Baik
B
4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 61 Baik
C
5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 65 Sangat baik
D
5 4 5 4 5 5 2 4 5 5 2 4 5 5 60 Baik
E
5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 62 Baik
F
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 69 Sangat baik
G
2 4 4 4 5 4 5 2 4 4 4 4 4 5 55 Cukup baik
H
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 Sangat baik
I
4 2 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 61 Baik
J
5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 67 Sangat baik
K
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 69 Sangat baik
L
2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 61 Baik
M
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 Sangat baik
N
2 4 5 5 5 4 2 5 5 4 4 4 4 5 58 Baik
O
5 4 5 4 5 5 5 2 4 5 2 5 5 5 61 Baik
P
4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 67 Sangat baik
Q
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 58 Baik
R
4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 68 Sangat baik
S
5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 66 Sangat baik
T
4 4 2 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 60 Baik
U
4 2 5 5 5 4 4 2 5 5 4 5 5 4 59 Baik
V
4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 64 Sangat baik
W
5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 65 Sangat baik
X
2 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 62 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Y
2 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 62 Baik
Z
4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 64 Sangat baik
AA
5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 65 Sangat baik
AB
4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 59 Baik
AC
5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 62 Baik
AD
5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 65 Sangat baik
AE
5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 64 Sangat baik
AF
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 58 Baik
Jumlah skor 2014
Rata-rata skor 62,94 Baik
Nilai rata-rata kelas 89,91 Baik
Jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup baik 32
Persentase siswa yang memiliki sikap minimal cukup baik 100%
pada aspek afektif (penghayatan terhadap sikap nasionalisme) adalah 62,9375 atau
sangat baik. Sementara itu, nilai rata-rata aspek afektif siklus II adalah 89,91.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 4.17 Hasil skala sikap nasionalisme siklus II untuk aspek konatif
Res Pernyataan
To
pon 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 Keterangan
tal
den 2 5 6 7 0 2 5 7 3 5 7 0 1 2 3 4 7 8 9 2
A
4 2 1 2 4 4 4 2 4 2 4 1 4 4 2 2 4 4 4 4 62 Tidak baik
B
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 2 4 5 83 Baik
C
5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 96 Sangat baik
D
5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 2 2 2 2 5 4 5 4 80 Baik
E
5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 95 Sangat baik
F
5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 92 Sangat baik
G
4 5 4 5 4 5 4 5 4 2 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 81 Baik
H
5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 96 Sangat baik
I
5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 91 Sangat baik
J
5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 97 Sangat baik
K
5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 92 Sangat baik
L
5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 98 Sangat baik
M
5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 98 Sangat baik
N
2 4 5 2 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 87 Baik
O
5 1 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 88 Baik
P
4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 88 Baik
Q
4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 83 Baik
R
5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 96 Sangat baik
S
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 1 5 5 5 5 92 Sangat baik
T
5 4 5 1 2 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 85 Baik
U
5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 93 Sangat baik
V
5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 92 Sangat baik
W
4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 92 Sangat baik
X
5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 1 5 5 5 5 4 5 5 90 Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Y
5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 1 5 5 5 5 4 5 5 90 Sangat baik
Z
5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 91 Sangat baik
AA
5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 94 Sangat baik
AB
4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 90 Sangat baik
AC
5 4 4 4 4 1 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 85 Baik
AD
5 2 5 2 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 88 Baik
AE
4 2 4 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 78 Cukup baik
AF
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 84 Baik
Skor total 2847
Rata-rata skor 88,97 Baik
Nilai rata-rata kelas 88,97 Baik
Jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup baik 31
Persentase siswa yang memiliki sikap minimal cukup baik 96,875%
adalah 31 siswa atau 96,875% dari keseluruhan siswa ada pelaksanaan sikap
Sementara itu, rata-rata maupun nilai rata-rata siswa sikap nasionalisme pada
103
104
28 AB
42 B 59 B 90 SB
29 AC
45 SB 62 B 85 B
30 AD
44 B 65 SB 88 B
31 AE
45 SB 64 SB 78 CB
32 AF
42 B 58 B 84 B
Skor total 1439 2014 2847
Rata-rata 44,96875 62,9375 88,96875
Memiliki sikap ≥CB 32 32 31
Persentase sikap 100 100% 96,875%
32 siswa atau 100% dari keseluruhan siswa mempunyai pemahaman akan sikap
No pon Ket
den 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
1 A 4 4 4 5 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 5 5 5 4 4 4 2 2 4 5 2 1 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 5 1 152 CB
2 B 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 2 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 2 4 5 5 5 4 5 183 B
3 C 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 205 SB
4 D 5 5 4 4 4 5 4 5 2 4 4 5 5 5 4 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 4 2 4 4 2 2 2 2 2 4 5 4 5 5 5 4 5 4 173 CB
5 E 5 5 4 2 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 197 B
6 F 4 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 206 SB
7 G 2 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 174 CB
8 H 5 5 5 5 5 5 1 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 208 SB
9 I 4 5 2 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 194 B
10 J 5 5 5 5 5 5 4 5 2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 206 SB
11 K 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 207 SB
12 L 2 5 2 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 205 SB
13 M 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 213 SB
14 N 1 2 4 4 4 5 2 5 4 5 5 4 5 4 5 2 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 188 B
15 O 5 5 4 5 1 4 4 5 2 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 2 4 4 5 4 5 4 2 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 189 B
16 P 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 1 190 B
17 Q 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 175 CB
18 R 4 5 5 1 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 205 SB
19 S 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 203 SB
20 T 4 5 4 4 4 5 1 2 4 2 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 186 B
21 U 4 5 2 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 2 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 196 B
22 V 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 197 B
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
23 W 5 4 4 5 4 5 4 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 196 B
24 X 2 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 1 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 198 B
25 Y 2 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 1 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 198 B
26 Z 4 5 5 4 5 4 5 4 2 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 196 B
27 AA 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 202 SB
28 AB 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 187 B
29 AC 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 1 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 187 B
30 AD 5 5 4 4 2 5 2 5 2 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 192 B
31 AE 5 4 5 4 2 4 2 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 2 4 5 5 5 4 182 B
32 AF 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 181 CB
6171
Jumlah
192,8438 Baik
Rata-rata skor
87,66 Baik
Nilai rata-rata kelas
32
Jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup baik
100%
Persentase siswa yang memiliki sikap minimal cukup baik
Dari lampiran tabel di atas dapat diketahui bahwa sikap nasionalisme siswa ada peningkatan dari sebelumnya dan tergolong sangat
baik. Hal ini dapat dilihat dari tabel keterangan bahwa siswa yang memiliki kriteria sikap nasionalisme berjumlah 32 orang atau 100% dari
seluruh siswa. Nilai rata-rata sikap nasionalisme kelas V A SD Negeri Nanggulan pada siklus II adalah 87,66 atau dalam kategori baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.2 Pembahasan
Hasil dari penerapan model Problem Based Learning (PBL) pada penelitian
ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar skala sikap
nasionalisme. Lembar skala sikap yang diisi oleh siswa terdiri dari 44
pertama adalah aspek kognitif atau bisa juga disebut dengan pemahaman.
Kedua, aspek afektif atau penghayatan. Aspek yang ketiga adalah konatif
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
baik.
wajib nasional pada waktu pembukaan. Namun, siswa masih belum terbiasa
Namun, masih ada beberapa detail yang kurang diperhatikan, seperti media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
nasionalisme dan rata-rata sikap mencapai 192,75 atau dalam kategori baik.
satu. Siswa pun lebih aktif mencari informasi terkait dengan materi.
110
nasionalisme siswa kelas V A sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-
rata yang mencapai 192,884 atau memiliki kriteria baik dan siswa yang
dengan RPP maupun apa yang sudah direncanakan. Tujuan dari penelitian
pencapaian penelitian yang telah disusun dari kondisi awal, siklus I, dan
Sikap Kondisi
Siklus I Siklus II
No Nasionalisme Deskriptor awal
Kognitif (Jumlah siswa yang
62,5% 93,75% 100%
1
(pemahaman) mendapatkan skor 68,875 88,25 89,94
Afektif sikap dibagi 62,5% 87,5% 100%
2
(penghayatan) keseluruhan siswa x 75,85 86,964 89,91
Konatif 100%) dan (skor total 56,25% 93,75% 96,875%
3 dibagi seluruh siswa)
(pelaksanaan) 75,032 88,125 88,97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
siklus I dan siklus II mencapai target. Hal ini berarti penelitian yang bertujuan
Learning seperti yang dikemukakan Oon-Seng Tan (dalam Ridwan, 2014: 146)
yang meliputi: (1) guru merancang permasalahan yang sesuai dengan kurikulum,
(2) siswa dihadapkan pada masalah, (3) siswa menganalisis permasalahan dan isu
pembelajaran, (4) siswa menemukan solusi dan membuat pelaporan, (5) siswa
melakukan presentasi dan refleksi, dan (6) siswa melakukan kaji ulang dan
evaluasi, memang terbukti dapat meningkatkan setiap aspek kognitif, afektif, dan
konatif, serta sikap nasionalisme secara keseluruhan. Gambar dan tabel di bawah
ini akan memperjelas peningkatan setiap aspeknya dari kondisi awal, siklus I, dan
siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
sikap nasionalisme)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada aspek kognitif (pemahaman
peningkatan sebesar 37,5%. Sementara itu, nilai rata-rata siswa pada aspek
meningkat pada siklus I yaitu 88,25 dan pada siklus II 89,94. Gambar di bawah ini
120
100
100 93,75
88,25 89,94
80 68,875
62,5
60 Aspek Kognitif
nilai rata-rata
40
20
0
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Kondisi awal 5 8 7 11 1
Siklus I 20 8 2 2 0
Siklus II 22 6 4 0 0
menjelaskan jumlah siswa yang mendapatkan nilai. Dari tabel di atas dapat dilihat
bahwa siswa yang mendapatkan nilai pada kondisi awal yaitu 5 siswa berada pada
kategori sangat baik, 8 siswa pada kategori baik, 7 siswa berada pada cukup baik,
11 siswa pada kategori tidak baik, dan 1 siswa berada pada kategori sangat tidak
baik. Siklus I, 20 siswa berada pada kategori sangat baik, 8 siswa pada kategori
baik, 2 siswa berada pada cukup baik, 2 siswa pada kategori tidak baik, dan tidak
ada siswa pada kategori sangat tidak baik. Sementara itu, pada siklus II 22 siswa
berada pada kategori sangat baik, 6 siswa pada kategori baik, 4 siswa berada pada
cukup baik, dan tidak ada siswa yang mendapatkan kategori tidak baik dan sangat
tidak baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Tabel 4.23 Rangkuman hasil presentase aspek afektif (penghayatan terhadap sikap
nasionalisme)
Dari tabel di 4.23 dapat dilihat bahwa pada aspek afektif (penghayatan
meningkat pada siklus I yaitu menjadi 86,964 dan pada siklus II 89,91. Gambar
4.2 di bawah ini akan memperjelas peningkatan persentase pada aspek afektif.
120
100
100 89,91
87,5 86,964
80 75,85
62,5
60 Aspek Afektif
Series 2
40
20
0
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Kondisi awal 9 4 7 12 0
Siklus I 16 11 2 3 0
Siklus II 15 16 1 0 0
menjelaskan jumlah siswa yang mendapatkan nilai aspek afektif. Dari tabel di atas
dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai aspek afektif pada kondisi awal
yaitu ada 9 siswa berada pada kategori sangat baik, 4 siswa pada kategori baik, 7
siswa berada pada cukup baik, 12 siswa pada kategori tidak baik, dan tidak ada
siswa yang berada pada kategori sangat tidak baik. Kemudian pada siklus I, 16
siswa berada pada kategori sangat baik, 11 siswa pada kategori baik, 2 siswa
berada pada cukup baik, 3 siswa pada kategori tidak baik, dan tidak ada siswa
pada kategori sangat tidak baik. Sementara itu, pada siklus II ada 15 siswa berada
pada kategori sangat baik, 16 siswa pada kategori baik, 1 siswa berada pada cukup
baik, dan tidak ada siswa yang berada pada kategori tidak baik dan sangat tidak
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Tabel 4.25 Rangkuman hasil presentase aspek konatif (pelaksanaan terhadap sikap
nasionalisme)
Dari tabel di 4.25 dapat dijelaskan bahwa pada aspek konatif (pelaksanaan
meningkat pada siklus I yaitu menjadi 88,125 dan pada siklus II 88,97. Gambar
4.3 di bawah ini akan memperjelas peningkatan persentase pada aspek konatif.
120
96,875
100 93,75
88,125 88,97
80 75,032
20
0
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Kondisi awal 11 2 4 15 0
Siklus I 21 6 3 2 0
Siklus II 18 11 2 1 0
menjelaskan jumlah siswa yang mendapatkan nilai aspek konatif. Dari tabel di
atas dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai aspek konatif pada kondisi
awal yaitu ada 11 siswa berada pada kategori sangat baik, 2 siswa pada kategori
baik, 4 siswa berada pada cukup baik, 15 siswa pada kategori tidak baik, dan tidak
ada siswa yang berada pada kategori sangat tidak baik. Kemudian pada siklus I,
21 siswa berada pada kategori sangat baik, 6 siswa pada kategori baik, 3 siswa
berada pada cukup baik, 2 siswa pada kategori tidak baik, dan tidak ada siswa
pada kategori sangat tidak baik. Sementara itu, pada siklus II ada 18 siswa berada
pada kategori sangat baik, 11 siswa pada kategori baik, 2 siswa berada pada cukup
baik, 1 siswa mendapatkan nilai tidak bagus dan tidak ada siswa yang berada pada
118
nasionalisme siswa pada kondisi awal sebesar 56,25%, pada siklus I naik menjadi
93,75% dan pada siklus II sebesar 100%. Sementara itu, peningkatan juga dapat
dilihat dari nilai rata-rata siswa. Nilai rata-rata siswa pada kondisi awal yaitu
siklus yaitu
sebesar 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase siswa yang memiliki
sikap nasionalisme (minimal cukup baik) pada akhir siklus adalah sebesar 100%.
Pencapaian tersebut sudah melampaui target yang telah ditetapkan yaitu sebesar
85%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Based Learning (PBL) yang telah dilakukan siswa pada siklus I adalah sebagai
berikut:
oleh guru.
ketika ditanya “apakah senang dengan pelajaran saya?” dan siswa menjawab
“senang sekali” secara serentak. Siswa juga sangat antusias ketika pembelajaran
120
tayangan video. Siswa selalu menagih dengan berkata “Besok lihat video lagi ya,
Pak.”
Based Learning (PBL) yang telah dilakukan siswa pada siklus II adalah sebagai
berikut:
oleh guru.
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi tiga hal yang dipaparkan peneliti. Tiga hal yang dipaparkan peneliti
5.1 Kesimpulan
1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam dua siklus yang
dengan tahapan (1) guru menyampaikan masalah kepada siswa, (2) siswa
pengkajian ulang.
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
93,75%, dan siklus II yaitu 100%. Peningkatan juga dapat dilihat dari nilai
rata-rata siswa. Kondisi awal yaitu sebesar 74,87, siklus I 87,62, dan siklus
II 87,66
dan siswa pun kurang terbiasa dengan model pembelajaran seperti itu.
penelitian.
5.3 Saran
Saran dari peneliti berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan. Berikut ini
123
telah ditetapkan.
2. Bagi sekolah
atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Referensi
Ali, M & Mohammad Asrori. (2014). Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Haryati & Saiful. (2007). Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi: Teori dan
Praktek. Jakarta: Gaung Persada Press.
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
126
Sumber online
LAMPIRAN
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PEMBELAJARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
SILABUS
130
131
132
video.
- Siswa mampu
menyebutkan 5
sikap menjaga
keutuhan NKRI
dengan mencari
informasi pada
media cetak.
Mengetahui,
Guru Kelas Peneliti
133
Standar Kompetensi :
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Kompetensi Dasar :
1.1 Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Indikator :
Competence
1. Memahami ciri-ciri NKRI
2. Memahami wilayah NKRI
3. Memahami pembagian wilayah NKRI
4. Memahami bentuk wilayah NKRI
Conscience
1. Teliti dalam mengerjakan soal diskusi kelompok
2. Keaktifan berpendapat dalam berdiskusi
3. Rasa percaya diri siswa saat presentasi
Compassion
1. Menghargai pendapat teman saat berdiskusi
2. Menghargai saat teman presentasi
Tujuan pembelajaran:
1. Melalui bimbingan guru siswa dapat menuliskan ciri-ciri NKRI dengan benar.
2. Melalui diskusi siswa dapat menentukan pembagian wilayah NKRI dengan teliti.
3. Melalui bimbingan guru siswa dapat menyebutkan bentuk wilayah NKRI dengan
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Materi Pembelajaran:
Keutuhan Negara Kesatuan republik Indonesia
A. Kegiatan Pembelajaran
135
136
pertama.
a. Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai wilayah NKRI sebagai
tempat bagi kelangsungan hidup
bangsa Indonesia.
b. Guru memberikan sebuah masalah
dalam pembelajaran mengenai pulau
yang diklaim negara lain.
c. Guru membagi siswa dalam
Kegiatan
60 menit
Inti kelompok, masing-masing kelompok
beranggotakan 5-6 siswa.
d. Siswa dalam kelompok berdiskusi
tentang masalah yang diberikan oleh
guru.
e. Masing-masing kelompok
membacakan hasil diskusinya di
depan kelas.
a. Siswa dengan bantuan guru membuat
rangkuman materi mengenai
pembelajaran yang sudah
berlangsung.
b. Siswa mengumpulkan penugasan dari
guru
137
B. Refleksi
Siswa diajak berefleksi dengan panduan refleksi sebagai berikut:
1. Bagaimana perasaanmu hari ini?
2. Apa yang sudah kamu pelajari hari ini?
3. Apakah ada yang belum bisa kamu pahami?
C. Aksi
1. Belajar lebih giat lagi
2. Kerja sama saat diskusi lebih ditingkatkan lagi
E. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
Rubrik Tugas Memecahkan Masalah 1 (Daerah/pulau yang diklaim negara lain)
Kompetensi yang dinilai:
Sebagai siswa, memberikan solusi sederhana tentang daerah/pulau-pulau yang
diklaim oleh negara lain
Menunjukkan dengan gambar daerah/pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain
Isi dan Hasil diskusi Hasil diskusi Hasil diskusi Hasil diskusi
pengetahuan ditulis lengkap ditulis lengkap ditulis lengkap berisi
dan berisi dan berisi dan berisi pemahaman
pemahaman pemahaman pemahaman siswa tetapi tidak
siswa mengenai siswa siswa lengkap dan
materi. Hasil mengenai mengenai bahasa sulit
mudah dibaca materi. Hasil materi. Hasil dipahami.
dan mudah dibaca mudah dibaca
menggunakan dan sebagian dan sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Perlu
Aspek yang Baik Sekali Baik Cukup Bimbingan
diamati
4 3 2 1
Isi dan Hasil diskusi ditulis Hasil diskusi Hasil diskusi Hasil diskusi
pengetahuan lengkap dan berisi ditulis ditulis berisi
pemahaman siswa lengkap dan lengkap dan pemahaman
mengenai materi. berisi berisi siswa tetapi
Hasil mudah dibaca pemahaman pemahaman tidak lengkap
dan menggunakan siswa siswa dan bahasa sulit
bahasa yang mudah mengenai mengenai dipahami.
dipahami.Penjelasan materi. Hasil materi. Hasil
disertai dengan mudah dibaca mudah dibaca
gambar. dan sebagian dan sebagian
besar mudah kecil mudah
dipahami. dipahami.
2. Penilaian Sikap
Rubrik penilaian
Perlu
Aspek yang Baik sekali Baik Cukup Bimbingan
diamati
4 3 2 1
Sikap: Teliti Teliti dalam Teliti dalam Teliti dalam Kurang teliti
menuliskan menuliskan menuliskan dalam
analisis analisis analisis menuliskan
permasalahan permasalahan permasalahan analisis
yang diberikan yang diberikan, yang diberikan, permasalahan
dan ada 1-2 gambar ada 3-4 gambar dan gambar
menggambarkan yang salah. yang salah. yang digunakan
lokasi untuk untuk
memperjelas memperjelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
analisis. analisis.
3. Penilaian Keterampilan
Rubrik Penilaian
Perlu
Aspek yang Baik Sekali Baik Cukup Bimbingan
diamati
4 3 2 1
140
Lampiran
Mengetahui,
Kepala Sekolah
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Awal mula kasus itu dimulai pada tahun 1968, ketika Malaysia bereaksi terhadap
perjanjian kerjasama antara Indonesia dengan Japex (Japan Exploration Company Limited)
tahun 1966. Malaysia juga melakukan kerjasama dengan Sabah Teiseki Oil Company tahun
1968, sebagai tanggapan terhadap kegiatan eksplorasi laut di wilayah Sipadan. Tahun 69,
Malaysia mulai melakukan klaim bahwa Sipadan Ligitan merupakan wilayah Malaysia, yang
hal ini langsung di tolak oleh pemerintah Indonesia. Serangkaian perjanjian, lobi, diplomasi
berlangsung dengan cara “Asian Way”, yaitu sebuah cara yang mengedepankan dialog,
dengan menghindari konflik militer. Akhirnya masalah itu menjadi redam dalam tanda kutip,
artinya dialog tentang perselisihan itu dicoba dilakukan dengan cara “tidak serius”.
Indonesia sungguh terbuai dengan model seperti itu sehingga Indonesia tiba-tiba kaget ketika
pada bulan Oktober tahun 1991, Malaysia tiba-tiba mengeluarkan peta yang memasukkan
Sipadan dan Ligitan ke wilayah Malaysia, dan tragisnya Indonesia juga tidak tahu kalau di
Sipadan telah dibangun turisme dan arena diving yang sangat bagus (betapa “kasihannya”
Indonesia itu). Kemudian pada tahun 1997 Indonesia dan Malaysia bersepakat untuk
menyerahkan masalah tersebut ke International Court of Justice, the Hague di Belanda.
Pertanyaan
143
SUMBA TIMUR - Ribuan orang yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh
perempuan, tokoh pemuda, dan tokoh adat yang berasal dari lima Kecamatan, di wilayah
timur Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berkumpul di Kompleks
Kantor Kecamatan Umalulu.
Mereka ingin ambil bagian dalam acara deklarasikan dan peresmian usulan nama
pembentukan kabupaten atau daerah otonom baru yang bernama Kabupaten Pahunga Lodu
yang rencananya akan dimekarkan dari Kabupaten Sumba Timur.
Acara deklarasi yang dihadiri oleh Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora, Ketua DPRD
Sumba Timur Palulu P Ndima dan Dandim 1601 Waingapu Letkol (inf) Alex Ngurah, serta
sejumlah anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda).
Dalam keterangannya, mereka memberikan apresiasi positif atas upaya warga melalui para
tokoh dari lima kecamatan masing-masing di Kecamatan Umalulu, Rindi, Pahunga Lodu,
Kahaungu Eti, dan Wulla Waijelu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
”Kabupaten Sumba Timur merupakan yang terluas wilayahnya di NTT, jadi layak untuk
dimekarkan. Pemerintah Sumba Timur memberikan apresiasi positif, karena ini memang
sudah dirancang bersama masyarakat dan DPRD sejak awal tahun 2008," ujar Bupati Sumba
Timur Gidion Mbiliyora, kepada wartawan, Kamis (24/7/2014).
Ditambahkan dia, usulan itu telah dilakukan kajian bersama oleh Universitas Indonesia (UI)
yang menyatakan Kabupaten Sumba Timur layak untuk dimekarkan, seperti skenario empat
kabupaten yang diperkuat dengan rapat akbar di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi tahun
2013.
“Sinisme terhadap usaha dan penyuaraan aspirasi pemekaran saat ini adalah hal yang wajar
terjadi, namun seperti peribahasa anjing menggonggong kafilah berlalu, kami tetap berjalan
dengan kebulatan tekad. Karena ini aspirasi masyarakat sejak lama," sambungnya.
Ketua Forum Komunikasi dan Tim Pengusulan Pemekaran Rambu Lika Atahumba
menambahkan, asiprasi itu sudah terangkum dalam usulan dari 42 desa melalui BPD, juga
satu kelurahan yang nantinya akan dimasukan ke DPRD Sumba Timur.
Acara deklarasi itu kian lengkap dengan penyerahan hak atas tanah seluas 87 Ha kepada
Pemerintah Sumba Timur, dari Kabihu (Marga) Watupelit oleh Umbu Manggana dan
Oemboe Nggikoe, selaku tokoh adat dan tokoh masyarakat Marga Watupelit guna dijadikan
lokasi pembangunan pusat pemerintahan Kabupaten Pahunga Lodu dimasa mendatang.
source: http://daerah.sindonews.com/read/886172/27/ribuan-tokoh-deklarasikan-kabupaten-
pahunga-lodu-1406209727
145
(RPP)
Kelas/Semester : V/I
Pertemuan :1
I. Standar Kompetensi
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
II. Kompetensi Dasar
1.2 Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
III. Indikator
1. Mendefinisikan pengertian keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
2. Menyebutkan provinsi-provinsi NKRI dan budaya yang dimiliki.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan video dan penjelasan guru, siswa mampu
mengidentifikasi minimal 1 kalimat pengertian keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
2. Siswa mampu menyebutkan 34 provinsi NKRI dan budaya yang dimiliki
melalui pengamatan pada peta dan media cetak.
V. Materi Pembelajaran
1. Pengertian keutuhan NKRI
2. 34 Provinsi NKRI dan budaya yang dimiliki setiap provinsi
146
masing
- Siswa menentukan nama kelompok
dengan tema “Tarian Tradisional”
- Guru menjelaskan kembali tujuan yang
akan dicapai dalam pembelajaran hari
ini dan menjelaskan pembelajaran hari
ini adalah mengamati video dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
148
Penutup
Evaluasi
- Guru membagikan soal evaluasi
3. - Siswa mengerjakan soal evaluasi 5 menit Individu
dan
Kesimpulan Diskusi
- Guru bersama dengan siswa
menyimpulkan pembelajaran yang
sudah dilaksanakan
Refleksi
- Refleksi
- Guru menutup Pelajaran
- Salah satu siswa memimpin doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Sumber Belajar:
Darmono, Ikhwan Sapto dan Sudarsih. 2008.Pendidikan
Kewarganegaraan 5: untuk SD/MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
LKS
Media
LCD, Video, Media Cetak
IX. Penilaian
Jenis Tes : lisan dan tertulis
Bentuk: Laporan hasil diskusi dan soal bentuk esay
Rubrik Penilaian terlampir
Mengetahui,
Kepala Sekolah
150
Mata Pelajaran :
Materi Pembelajaran :
Guru :
Tanggal :
Nilai : Antara 40-100
Nilai rata-rata : Jumlah nilai/4
ASPEK
JU RAT
Keberanian Keaktifan Menghargai Kerja Memecahkan
N NAMA M A-
mengemuka Atau peran pendapat sama masalah
O SISWA LA RAT
kan serta teman
H A
pendapat
Keterangan:
151
Sekolah : SD ...............
Kelas/Semester : V/I
Pertemuan :1
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi minimal 1 kalimat pengertian keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui pengamatan video.
2. Siswa mampu menyebutkan 34 provinsi NKRI dan budaya yang dimiliki melalui
pengamatan pada peta dan media cetak.
1. Petunjuk Umum
1. Tulis nama dan kelas di kolom yang sudah disediakan!
2. Kerjakan soal yang sudah tersedia!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Nama KELOMPOK :
2.
3.
4.
5.
Kelas :
Ciptaan: R. Suharjo
Berjajar pulau-pulau
Itulah Indonesia
153
Perhatikan Video yang akan ditampilkan oleh guru dan catatlah informasi yang
penting di kolom bawah ini!
154
155
1. Berdasarkan hasil pengamatan peta di atas, Tulislah budaya (Baju adat, rumah adat,
rumah adat, tarian tradisional dan yang lainnya) yang dimiliki masing-masing
provinsi pada kolom di bawah ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
2. Buatlah laporan hasil pengamatan video dan hasil diskusi yang sudah kalian lakukan
mengenai pengertian keutuhan NKRI dan provinsi-provinsi yang ada di Indonesia
beserta budaya-budaya yang dimiliki! Tulislah semuanya dalam kolom di bawah ini
dengan rapi dan jelas!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
4. Apalagi yang ingin kamu ketahui lebih lanjut dan apa langkah-langkah yang akan
kamu lakukan untuk mengetahuinya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
(RPP)
Kelas/Semester : V/I
Pertemuan :2
I. Standar Kompetensi
2. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
III. Indikator
1. Menyebutkan usaha menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
2. Sikap-sikap menjaga keutuhan NKRI
V. Materi Pembelajaran
3. Usaha menjaga keutuhan NKRI
4. Sikap menjaga keutuhan NKRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
2. Kegiatan Inti
- Siswa dibagi menjadi 6 kelompok. 85 menit Tanya
siswa) diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
161
Penutup
Evaluasi
- Guru membagikan soal evaluasi
- Siswa mengerjakan soal evaluasi
Kesimpulan
- Guru bersama dengan siswa
menyimpulkan pembelajaran yang
sudah dilaksanakan
3. Refleksi
- Refleksi 5 menit Individu
- Guru menutup Pelajaran dan
- Guru meminta salah satu siswa Diskusi
memimpin doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Mengetahui,
Kepala Sekolah
163
Mata Pelajaran :
Materi Pembelajaran :
Guru :
Tanggal :
Nilai : Antara 40-100
Nilai rata-rata : Jumlah nilai/4
ASPEK
JU RAT
Keberanian Keaktifan Menghargai Kerja Memecahkan
N NAMA M A-
mengemuka Atau peran pendapat sama masalah
O SISWA LA RAT
kan serta teman
H A
pendapat
Keterangan:
164
Sekolah : SD ............
Kelas/Semester : V/I
Pertemuan :2
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu meyebutkan minimal 5 usaha menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) melalui pengamatan video.
2. Siswa mampu menyebutkan 5 sikap menjaga keutuhan NKRI dengan mencari
informasi pada media cetak.
2. Petunjuk Umum
3. Tulis nama dan kelas di kolom yang sudah disediakan!
4. Kerjakan soal yang sudah tersedia!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Nama KELOMPOK :
2.
3.
4.
5.
Kelas :
INDONESIA PUSAKA
166
4. Dari permasalahan yang ada di Indonesia yang berkaitan dengan keutuhan NKRI
usaha-usaha apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
5. Diskusikan dalam kelompomu sikap apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga
keutuhan NKRI dengan budaya yang begitu banyak yang Indonesia miliki, kalian
dapat mencari dalam media cetak seperti buku pelajaran, majalah, koran dan lain
sebagainya, Tulislah jawaban kalian dalam kolom dibawah ini!
6. Buatlah laporan hasil pengamatan peta dan hasil diskusi yang sudah kalian lakukan
mengenai pentingnya menjaga keutuhan NKRI dan sikap-sikap yang dilakukan untuk
menjaga keutuhan NKRI! Tulislah semuanya dalam kolom di bawah ini dengan rapi
dan jelas!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
8. Apalagi yang ingin kamu ketahui lebih lanjut dan apa langkah-langkah yang akan
kamu lakukan untuk mengetahuinya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
LAMPIRAN 2
VALIDASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
KUESIONER PENELITIAN
172
Salam sejahtera,
Berkaitan dengan penelitian, perkenankanlah saya meminta bantuan adik-adik untuk
mengisi kuesioner.
Skala penelitian ini berisi pernyataan mengenai hal-hal yang terkait dengan pengetahuan
dan pengalaman adik-adik dalam kehidupan sehari-hari. Adik-adik diminta untuk mengisi
pilihan jawaban yang sesuai dengan hal-hal yang terkait dengan pengetahuan dan
pengalaman sehari-hari. Kuesioner ini tidak akan mempengaruhi nilai adik-adik.
Demikian permintaan saya, atas kerjasama dan bantuan adik-adik, saya ucapkan terima
kasih
Salam,
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini disajikan beberapa pernyataan mengenai hal-hal yang terkait dengan
pengalaman dan pengetahuan. Adik-adik diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban
yang paling sesuai menurut pengetahuan adik-adik, yang meliputi SS, S, TS, STS. Berikut
arti dari pilihan tersebut :
SS → Jika pernyataan sangat setuju
S → Jika pernyataan setuju
TS → Jika pernyataan tidak setuju
STS → Jika pernyataan sangat tidak setuju
Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap sesuai
dengan kondisi adik-adik.
Disini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban yang diharapkan adalah
jawaban yang sesuai dengan kondisi adik-adik. Data yang adik-adik isikan bersifat pribadi
sehingga saya akan menjamin kerahasiaannya.
Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya selalu berpikir positif SS S TS STS
terhadap permasalahan yang
saya hadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PERNYATAAN :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Indonesia mempunyai banyak tantangan dari SS S TS STS
berbagai negara.
2 Saya merasa perbedaan budaya menjadi penghambat SS S TS STS
persatuan dan kesatuan.
3 Saya bersedia berteman dengan siapa saja. SS S TS STS
4 Saya menyadari bahwa berteman dengan teman dari SS S TS STS
daerah lain itu baik.
5 Saya hanya menghargai dan menerima budaya yang SS S TS STS
berasal dari daerah saya sendiri.
6 Membantu teman kelas yang tawuran itu baik. SS S TS STS
7 Pemekaran wilayah (dari beberapa provinsi menjadi SS S TS STS
banyak provinsi) merupakan tanda pecahnya NKRI.
8 Saya menghargai teman yang sedang beribadah, SS S TS STS
meskipun teman itu berbeda agama dengan saya.
9 Saya bersedia membantu, apabila teman saya SS S TS STS
berkelahi.
10 Saya menyadari bahwa saya bagian dari Indonesia/ SS S TS STS
NKRI.
11 Saya mengharap NKRI hanya terdiri dari satu suku SS S TS STS
saja agar tercipta persatuan.
12 Saya berkewajiban menghargai pendapat dengan baik SS S TS STS
agar tidak terjadi perdebatan yang membuat
kekacauan di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
175
176
177
178
KUESIONER PENELITIAN
179
Salam sejahtera,
Berkaitan dengan penelitian, perkenankanlah saya meminta bantuan adik-adik untuk
mengisi kuesioner.
Skala penelitian ini berisi pernyataan mengenai hal-hal yang terkait dengan pengetahuan
dan pengalaman adik-adik dalam kehidupan sehari-hari. Adik-adik diminta untuk mengisi
pilihan jawaban yang sesuai dengan hal-hal yang terkait dengan pengetahuan dan
pengalaman sehari-hari. Kuesioner ini tidak akan mempengaruhi nilai adik-adik.
Demikian permintaan saya, atas kerjasama dan bantuan adik-adik, saya ucapkan terima
kasih
Salam,
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini disajikan beberapa pernyataan mengenai hal-hal yang terkait dengan
pengalaman dan pengetahuan. Adik-adik diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban
yang paling sesuai menurut pengetahuan adik-adik, yang meliputi SS, S, TS, STS. Berikut
arti dari pilihan tersebut :
SS → Jika pernyataan sangat setuju
S → Jika pernyataan setuju
TS → Jika pernyataan tidak setuju
STS → Jika pernyataan sangat tidak setuju
Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap sesuai
dengan kondisi adik-adik.
Disini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban yang diharapkan adalah
jawaban yang sesuai dengan kondisi adik-adik. Data yang adik-adik isikan bersifat pribadi
sehingga saya akan menjamin kerahasiaannya.
Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya selalu berpikir positif SS S TS STS
terhadap permasalahan yang
saya hadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PERNYATAAN :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasa perbedaan budaya menjadi SS S TS STS
penghambat persatuan dan kesatuan.
2 Saya bersedia berteman dengan siapa saja. SS S TS STS
3 Saya hanya menghargai dan menerima budaya SS S TS STS
yang berasal dari daerah saya sendiri.
4 Pemekaran wilayah (dari beberapa provinsi SS S TS STS
menjadi banyak provinsi) merupakan tanda
pecahnya NKRI.
5 Saya bersedia membantu, apabila teman saya SS S TS STS
berkelahi.
6 Saya berkewajiban menghargai pendapat dengan SS S TS STS
baik agar tidak terjadi perdebatan yang membuat
kekacauan di kelas.
7 Menurut saya apabila ada teman yang berkelahi SS S TS STS
maka saya harus ikut membantu.
8 Saya memahami isi lagu“Dari Sabang Sampai SS S TS STS
Merauke”.
9 Saya mengetahui bahwa pada awal SS S TS STS
kemerdekaan, NKRI hanya terdiri dari 8
provinsi.
10 Saya perlu memilih teman bergaul yang SS S TS STS
menguntungkan di sekolah.
11 Saya tertarik dengan produk luar negeri yang SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
182
183
Indonesia.
44 Saya tidak tahu makna Bhinneka Tunggal Ika SS S TS STS
karena tidak perlu diketahui.
184
LAMPIRAN 3
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
LAMPIRAN 4
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
LAMPIRAN 5
HASIL OBSERVASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
LAMPIRAN 6
HASIL PENILAIAN
INSTRUMEN PEMBELAJARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
LAMPIRAN 7
HASIL PENILAIAN
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
LAMPIRAN 8
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
LAMPIRAN 9
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
LAMPIRAN 10
FOTO-FOTO KEGIATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
LAMPIRAN 11
CURRICULUM VITAE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
2004 dan pindah ke Sekolah Dasar Kanisius Wates tahun 2004 – 2006. Penulis melanjutkan
ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Wates pada tahun 2006 dan
tahun 2009. Tahun 2009 – 2012 melanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas
Negeri 1 Pengasih. Tahun 2012 resmi diterima menjadi mahasiswa Universitas Sanata
Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar. Selama menempuh pendidikan sudah banyak menempu pendidikan, antara lain saat
SD, SMP, dan SMA aktif mengikuti kegiatan kepramukaan serta pernah membantu membina
pramuka di SMP N 2 Kokap. Pada saat masuk perguruan tinggi, penulis pernah mengikuti