NPM TAT
X
0,0221 1,3398
HPP Cash
866.170.567.584 47.236.802.235
(-)
Bunga dan Pajak Time Deposits
42.760.409.202 -
(-)
Biaya Operasi Trade Receivable
43.889.225.216 74.362.492.827
Inventories
160.939.083.795
NPM TAT
X
0,0769 1,3055
HPP Cash
812.085.030.24 46.708.942.959
(-)
Bunga dan Pajak Time Deposits
19.626.245.919 -
(-)
Biaya Operasi Trade Receivable
41.891.801.721 131.337.969.231
Inventories
172.333.914.41
Skema ini menunjukkan hubungan beberapa rasio keuangan untuk mendapatkan return on
investment (ROI) atau sering diproksikan dengan Return On Assets (ROA). Rasio ROA didapatkan
dari perkalian Net Profit Margin dikali dengan Total Asset Turnover.
Besarnya nilai ROA perusahaan Eratex Djaja pada tahun 2015 sebesar 10,04% dan tahun
2016 sebesar 2,96%, besarnya nilai ROA perusahaan Eratex Djaja menunjukkan kinerja
perusahaan dalam menghasilkan laba yang kurang baik karena mengalami penurunan dari tahun
ke tahun.
Besarnya nilai ROA ini dipengaruhi dari besarnya nilai Net Profit Margin dan nilai total asset
turnover perusahaan yang sekaligus akan mempengaruhibesarnya nilai ROE perusahaan. Angka
NPM dapat diartikan baik apabila >5%. Nilai profit margin perusahaan Eratex Djaja pada tahun
2015 sebesar 7,69% dan tahun 2016 sebesar 2,21%. Dari nilai tersebut menunjukkan kinerja
perusahaan yang kurang baik dalam mendapatkan laba yang tinggi, sehingga perusahaan kurang
profitabel. Karena semakin besar nilai rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi.
Profit margin merupakan ukuran efisiensi suatu perusahaan. Profit margin, melaporkan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu. Profit marginbisa
diinterpretasikan sebagai tingkat efisiensi perusahaan, yakni sejauh mana kemampuan
perusahaan menekan biaya-biaya yang ada diperusahaan. Rasio ini sangat penting bagi manajer
operasi karena mencerminkan strategi penetapam harga penjualan yang diterapkan perusahaan
dan kemampuan untuk mengendalikan beban usaha. Semakin besar Net Profit Margin berarti
semakin efisien perusahaan terseubt dalam mengeluarkan biaya-biaya sehubungan dengan
kegiatan operasinya. Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif,
sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut.
Return On Assets (ROA) dari tahun dua tahun mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
ROA paling tinggi terjadi pada tahun 2015, hal tersebut disebabkan karena tingginya Net Profit
Margin. ROA paling rendah terjadi pada tahun 2016, disebabkan karena rendahnya nilai Net
Profit Margin di antara tahun tersebut.