Anda di halaman 1dari 6

Nama Tokoh :

1) Niana (Detective Conania) = Detektif ☆

2) Ayu (Desya) = Korban 1 ●

3) Riska (Vika) = Korban 2 ●

4) Rusny (Feby) = Tersangka, teman korban ●

5) Wulan = Polisi ●

6) Muhsin = Polisi ●

7) Fikar = Tim Forensik ●

8) Dewi = Tim Forensik ●

9) Sartipa (Veronika) = Tersangka ■

10)Jalil (Justin) = Pelaku ■

- Prisma (Pembaca Naskah)

■antagonis ●protagonis

~~~~~~~~

<ScanePertama>

Malam itu, Desya, Vika, dan Feby, yang sedang menghadiri hiburan malam. Mereka
berencara untuk mengikuti acara nonton bareng film Harry Poter. Tiba di tempat nobar,
merekapun mengambil tempat dan duduk. (prisma)

{Desyapun duduk dan karena haus, dia menyuruh salah seorang temannya untuk
membelikannya minuman dingin}

Desya : Eh, beliin minum gih. Haus nih..siapapun, help me!

Feby : Aku! Aku! Aku aja Sya.

Vika : Beliin juga dong!

Feby : Siap yang penting ada..


Vika : Tapi traktir yah..

Desya : Serah lu ah Vika, sono cepetan Feb! Seperti biasa yah.

{Feby pun pergi membeli 3 minuman untuk mereka}

Feby : Om om..maoo beli pepsi 3, yg satu banyakin es batunya yah!

Penjual pepsi : Oke.

Feby : Om om..cepetan dong, haus nih.

{Penjual pepsipun memberikan 3 minuman pepsi. Dan Feby, membayarnya}

{Setelah itu, Feby kembali ke kursi dan menyerahkan 2 pepsi ke Vika, dan Vika memberikan
pepsi ke Desya yang es batunya banyak}

Feby : Eh gaes, aku minta izin ke toilet dulu yah.

{Desya dan Vika, mengangguk}

{Setelah itu, Desya meminum pepsi tersebut dan menggigit es batunya. 1 menit kemudian,
tiba-tiba Desya jatuh ke lantai. Vikapun sontak kaget, dan Feby tiba-tiba muncul}

{Detective Conania yang ternyata sudah ada di acara nobar tersebut langsung mendekati
Desya. Dia memeriksa bau aneh dari mulut korban, dan memeriksa nadinya}

DC : 07.54 korban meninggal dunia disebabkan oleh racun sianida tersebar di tubuh korban.
Cepat hubungi polisi dan semua orang yang ada disini, harap untuk tenang dan tidak
meninggalkan tempat. Karena kami akan melakukan beberapa penyelidikan dan introgasi.

Vika dan Feby : Siap!

{Vikapun segera menghubungi polisi}

Vika : Halo! Saya Vika, teman saya Desya tewas di tempat. {Polisi menjawab dan
menanyakan lokasi mereka}

Vika : Oke pak, nanti saya sms tempatnya. Terima kasih.

{Sementara itu, DC terus melakukan penyelidikana}

{Feby sedari hanya tadi duduk diam di kursi. Ia sangat merasa shok dan ketakutan akan
kematian Desya}

Setelah menunggu beberapa detik, akhirnya tim dari kepolisianpun datang. (prisma)

Muhsin : Oh ternyata kau sudah ada disini, Detective Conania.

Wulah : Aku sangat mengandalkan mu, kuharap kau bisa memecahkannya dengan cepat.
DC : Oh tentu. Aku sudah memiliki 4 tersangka utama. Mungkin kita bisa melakukan
introgasi.

{Wulan mendekati tubuh korban}

Wulan : Hmm bau apa ini?

DC : Itu sianida, yang begitu cepat memnyebar ketubih korban dan membuat korban tewas.

Muhsin : Oh, ity penyebab kematiannya? Bagaimana sianida itu bisa masuk ke tubuh
korban?

DC : Mungkin dari minunan ini? {Sambil memegang pepsi yang diminum oleh Desya}

Wulan : Oh itu, sini aku berikan pada tim Forensik. Biarkan mereka memeriksa kandungan
yang ada dalam minuman itu.

{Wulan mengambil minuman tersebut dan memasukannya ke dalam kantongan plastik.


Menelpon Fikar dan Dewi, tim forensik}

Wulan : Halo kar! I need you. Alamatnya kukirim lewat sms yah!

Wulan : Tim forensiknya akan datang 5 menit lagi.

DC : Oh iya, bisa kumulai introgasinya?

Muhsin : Oh tentu saja. Itu yang kami tunggu-tunggu dari tadi. Dan siapa saja tersangkanya?

DC : Dia! Dia! Dia! dan Dia! Mungkin hanya mereka ber-4. {Sambil menunjuk Vika, Feby,
Justin dan Veronika}

{Mereka ber-4 pun sontak kaget}

{DC pun mengarahkan mereka ber-4 untuk duduk dan menjawab semua pertanyaan yang
diberikan. Wulan mencatat hal penting dari jawaban ke-4 tersangka dan Muhsin mengawasi
mereka}

{Dan saat itu Fikar dan Dewi datang untuk memeriksa minuman tersebut. Merekapun
memeriksanya}

Akhirnya Detektif Conania dan kedua polisi tersebut mulai mengintrogasi para tersangka
yang kemungkinan salah satu dari mereka ber-4 adalah pelakunya. Dan sementara itu Fikar
dan Dewi, tim forensik masih memeriksa minuman tersebut di dekat tkp.

-skip 5 detik-
Beberapa menit kemudian Detektif Conania dan para polisi telah selesai melakukan
introgasi terhadap 4 tersangka tersebut. Sebelum mengungkap kasus tersebut, Detektif
Conania menanyakan hasil dari tim forensik. (prisma)

DC : Bagaimana hasil pemeriksaannya ?

Fikar : Kami tidak menemuka. kandungan racun sianida di dalam minuman ini.

Dewi : Benar-benar aneh.

DC : Sudah kuduga.

Muhsin : Apa itu artinya kamu sudah menemukan pelakunya? Siapa?

DC : Ini sangat mudah, wahai petugas polisi.

Wulan : Oh ayolah, coba jelaskan desuksi anda.

DC : Baiklah. Pertama, korban di bunuh dengan racun sianida yang ada di dalam es batu
minuman tersebut. Pelaku tahu betul kebiasaan dan kesukaan korban. Korban suka
memakan es batu dan menelannya. Jadi, kebiasaan korban itulah yang dimanfaatkan oleh si
pelaku untuk membunuh korban.

Wulan : Siapa pelakunya {potong wulan dengan penasaran}

DC : Sabar, aku akan menjelaskannya. Kalau Vika pelakunya, dia hanya punya sedikit waktu
untuk memasukkan es batu dengan sianida itu ke minuman korban. Dan kalau Feby
pelakunya, dia punya banyak kesempatan memasukkan es batu tersebut ke dalam minuman
korban, dia juga punya banyak waktu untuk membuang bukti-bukiti apapun dari
pembunuhan tersebut. Dan kalau Veronika pelakunya, kurasa kemungkinnanya hanya
sedikit, aku tidak yakin. Tapi itu mustahil bagi mereka ber-3. Karena kebenaran hanya selalu
ada satu, maka pelakunya adalah anda! Penjual minuman, Justin!! {sambil menunjuk Justin}

Muhsin : Tunggu! Apo motifnya?

DC : Justin adalah mantan pacar korban yang telah diputuskan mentah-mentah di depan
banyak orang 2 bulan lalu, oleh korban. Dan dia ingin balas dendam dengan perbuatan
korban yang membuat reputasinya hancur di hadapan banyak orang. {memutar Video Justin
di putuskan oleh Desya} Dia sudah merencanakan pembunuhan ini dari kemarin, dengan
memata-matai korban. Dan buktinya ada pada dompet kecil milik pelaku. Ia menyimpan es
batu dengan sianida itu di dalam dompet kecil itu. Agar temannya tidak curiga padanya.

Feby : Oh ternyata kamu Justin yah? Dasar aku tertipu.

Vika : Pantas saja sedaritadi aku bergumam, bahwa sepertinya aku pernah melihat wajah
mu. Ternyata kau Justin!
Veronika : Apa!? Kau pembunuh? Dasar!! Tangkap saja dia pak.

Justin : Aku kalah, aku menyerah. Fine!

DC : Oh iya, dan kamu Vika. Tolong buang coklat yang ada didalam tasmu. Itu mengandung
arsenik yang mematikan.

Vika : Hah?

{Dengan wajah bingung, Vika mengambil tasnya dan mengeluarkan coklat yang ada di
dalamnya. Kamudian DC mengambilnya dan memberikannya ke Dewi}

DC : Bisa tolong periksa kandungan dalam coklat tersebut?

Dewi : Oh tentu.

DC : Dan, tolong tahan Veronika juga. Dia telah berencara melakukan pembunuhan
terhadap Vika. Karena dia ingin mebalas dendam terhadap Vika yang tidak dengaja
membuat operasi Kakak Veronika menjadi gagal dan menyebabkannya meninggal dunia.

Wulan : Benarkah itu?

DC : Tentunya. {Sambil tersenyum}

Veronika : Oh shitt you!!!

{Muhsin bertepuk tangan}

Muhsin : Bravo! Good job! Aku suka caramu.

Wulan : Yeah, lebay amat kamu.

{Muhsin tersenyum}

Muhsin : Oke, semua sudah dijelaskan, detailnya kita bahas di kantor polisi. Ayo ikut kami.

{Muhsih menarik tangan jalil dan Veronika, serta para anggota kepolisian pun kembali ke
kantor polisi}

Akhirnya kasus pembunuhan tersebut mampu diselesaikan dengan cepat dan tepat oleh
sang Detektif Conania. (prisma)

<ScaneKedua>

Setelah kasus pembunuhan Desya, akhirnya Vika dan Feby di izinkan kembali ke hotel
mereka. (prisma)

Feby : Huuh..aku masih nyesek Feb.


Vika : Sudahlah, sabar dan ikhlasin aja. Oiya aku mau bedakan dulu.

{Vika membuka tasnya dan memakai bedak tersebut}

Tiba-tiba, pegawai hotel datang dan memberikan paket kiriman kepada Vika. (prisma)

{Dewi mengetuk pintu 3 kali}

Dewi : Halo! Ada orang?

{Feby membuka pintu}

Dewi : Permisi, dengan nona Vika?

Feby : Oh iya

Feby : Oh iya kamarnya disini. Dia ada didalam, sedang berdandan.

Dewi : Oh tolong berikan paket ini ke nona Vika.

Feby : Btw, ini dari siapa?

Dewi : Kurang tahu juga. Yah, sudah saya permisi dulu.

{Feby menutup pintu dan memberikan paket itu ke Vika}

Vika : Apa ini?

Feby : Paket buat kamu katanya.

Vika : Dari siapa?

Feby : Gatau, dari pengagum rahasiamu kali.

{Vika membuka paket tersebut dan isinya ternyata coklat, dengan tulisan 'I love you'}

Feby : Tuh kan, pasti pengagum rahasia mu.

Vika : Kok so sweet yah.

{Vika pun membuka coklat tersebut dan memakannya}

TBC gak yah?

Anda mungkin juga menyukai