Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rafi Alfiansyah

NIM : 201810310311081

Kelas : Sosiologi 6B

1. Realitas masyarakat bersifat dinamis karena terjadi suatu perubahan sosial yg lebih
khususnya pada zaman revolusi industri 4.0 dan teknologilah yang mempengaruhi pola perilaku
individu maupun masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dengan tuntunan
perkembangan zaman, sehingga sosiologi yang merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah
masyarakat tidak bisa hanya berpikir kritis untuk mencari solusi atas segala permasalahan.
Solusi yang ditemukan untuk mengatasi suatu persoalan melalui berpikir secara kritis
merupakan buah dari pemikiran filosofis. Apabila solusi suatu persoalan tidak dipikirkan secara
matang dan kritis, maka itu bukan merupakan buah pemikiran filosofis melainkan cuma asal
bunyi saja, melainkan harus diimbangi dengan tindakan praktis atau yang didasarkan pada
kenyataan (fakta-fakta) dilapangan dan yang disusun serta diantar-hubungkan secara sistematis
dan menurut hukum-hukum logika. Karena pengetahuan ilmiah didasarkan pada fakta-fakta
maka orang sering menamakannya “subyektif". Hasil-hasil pengamatan kita tentang dunia luar
semuanya diolah dalam otak kita masing-masing, jadi sifatnya subyektif.

Contohnya yaitu fenomena digitalisasi yang menyerang seluruh kalangan usia di masyarakat
Indonesia maupun didunia, dengan bukti banyaknya pengunaan teknologi dalam
mempermudah kehidupan sehari-hari, seprti pesan barang atau makanan secara online,
sehingga pola kehidupan manusia mengalami perubahan sosial.

2. Pada sebuah khasanah praxis, terdapat spirit kesadaran atau kesadaran yang membumi, seperti
penelitian benar benar dilakukan secara real dan sumber pengetahuan datangnya dari masyarakat, pada
prosesi pencarian pengetahuan seorang sosiolog tidak boleh merasa pintar atau mengangap dirinya
lebih hebat dan tahu, serta harus ada sifat partisipatoris yang merupakan kepedulian dan keikutsertaan
kegiatan yang berproses bersama masyarakat sebagai kesadaran bersama tentang pengetahuan, dan
ekuivalensi sosiologi yg exuivalensi (disamakan) memberikan keseimbangan, dengan maksud teori
sosiologi bisa diaplikasikan pada fenomena yang terjadi di masyrakat, serta menghindari sifat hegemoni
(ketidak seimbangan pengetahuan dan berpihak pada salah satu pihak).

Contoh : Mengajak pemimpin di Desa dan jajaran para tokoh adat guna bersinergi untuk
mengembangkan dan memberdayakan potensi yang ada di Desa, seperti budaya, hasil panen meliputi
buah dan sayur-sayuran,dst kedalam sebuah program pembangunan dari aspek sosial, ekonomi dan
budaya yang sekiranya bisa bersinergis dan mengarah pada perubahan sosial yang menuju hal-hal
positif.

3. Program adalah rangkaian kegiatan atau seperangkat tindakan untuk mencapai tujuan. Suatu program
dalam mencapai tujuan akan tersusun dengan melaksanakan perencanaan program. Dalam
merencanakan program harus menentukan tujuan pelaksanaan program atau pengambaran target
capaian dari program yang dibuat, fokus dan sasaran program yang meliputi pada segmentasi usia, jenis
kelamin, bidang keahlian, peninjauan dalam pelaksanaan program dan langkah-langkah dalam
melaksanakan program dan analisa kelayakan program, serta tidak kalah penting yaitu evaluasi dari
program yang dibuat dengan penerapan eisiensi, kredibilitas dan kuantifikasi.

4. Perkenalan dan Sosialisasi Program Kerja KKN

Bentuk Kegiatan : Sosialisasi

Tujuan Kegiatan : Perkenalan kelompok dan memberitahukan program kerja kkn kepada Kepala Desa,
Kepala Dusun 1, Ketua RT dan RW, serta Masyarakat Dusun 1.

Penanggung Jawab : Rafi Alfiansyah

Sasaran Kegiatan : Kepala Desa, Kepala Dusun 1, Ketua RT dan RW, serta Masyarakat Dusun 1.

Tempat Kegiatan : Rumah Kepala Desa, Kepala Dusun 1, Ketua RT dan RW, serta rumah warga saat
perkumpulan

Waktu Perencanaan : 23 April 2021

Waktu Pelaksanaan : 24-27 April 2021

Durasi Perencanaan : 3 jam

Durasi Pelaksanaan : 2,5 jam, 2 jam

Jumlah Jam Pelaksanaan : 4,5 jam

Analisis Pelaksanaan : Perkenalan kelompok dan Sosialisasi Program kerja kkn dilaksanakan dengan
berkunjung ke rumah Kepala Desa, Kepala Dusun 1, Ketua RT dan rumah warga yang ditempati saat
perkumpulan warga.

Biaya : -

Sumber Dana : -

Peran Mahasiswa : Perencana dan Pelaksana

Faktor Pendukung : Adanya perkumpulan rutin untuk obyek perkenalan dan sosialisasi program kerja
kkn

Faktor Penghambat : Tidak efektifnya waktu perkenalan dan Sosialisasi proker karena tidak dapat
menghadiri seluruh perkumpulan warga tiap RT dan RW

Solusi : Perkenalan dan Sosialisasi program kerja kkn dilakukan dengan mengunjungi rumah Ketua RT
dan RW, serta Masyarakat Dusun 1.
Hasil : Telah dilaksanakan program kerja perkenalan dan sosialisasi program kerja kkn di rumah Kepala
Desa, Kepala Dusun 1, Ketua RT dan RW, serta rumah warga ketika dilaksanakan perkumpulan tingkat RT
dan RW

Anda mungkin juga menyukai