Indikator
Pada akhir perkuliahan diharapkan mahasiswa-mahasiswi dapat: 1. menyebutkan jenis pendekatan dalam IPS, 2. menjelaskan pengertian pendekatan monodisiplin dalam IPS, 3. menjelaskan pengertian pendekatan multi dan interdisiplin dalam IPS, 4. menjelaskan pengertian pendekatan lingkungan meluas dalam IPS, 5. menjelaskan pengertian pendekatan situasi kehidupan dalam IPS, dan 6. membuat peta konsep pendekatan dalam IPS dan penerapannya.
Materi Pokok
1. 2. 3. 4. 5. Jenis Pendekatan dalam IPS Pendekatan Monodisiplin dalam IPS Pendekatan Multi dan Interdisiplin dalam IPS Pendekatan Lingkungan Meluas dalam IPS Pendekatan Situasi Kehidupan dalam IPS
7-2
Langkah-langkah Perkuliahan
7-3
7-4
7-5
PENDEKATAN MONODISIPLIN
Langkah Kegiatan 1. Bacalah uraian materi 7.2 bagian pendekatan monodisiplin! 2. Buatlah pengertian pendekatan monodisiplin! 3. Berdasarkan hasil diskusi tersebut, rumuskan pengertian pendekatan monodisiplin dan contoh-contohnya. Hasilnya dituliskan pada tabel 7.1. Tabel 7.1 Pengertian Pendekatan Monodisplin
No.
Pengertian Monodisiplin
Contoh
7-6
7-7
No.
Contoh
7-8
No.
Contoh
7-9
7 - 10
kehidupannya makin kompleks. Begitu juga adanya perbedaan kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi diberbagai wilayah permukaan bumi yang memperbesar jurang pemisah antara negara maju dengan negara-negara terbelakang. Hal ini menjadi salah satu sebab terjadinya keteganganketegangan di dunia dewasa ini. Dari uraian di depan, dapat dikatakan bahwa kehidupan manusia dengan segala aspeknya selalu mengalami perubahan. Perubahan ini menyebabkan kehidupan tersebut menjadi bertambah kompleks yang sering mengakibatkan timbulnya masalah-masalah sosial yang maikin kompleks pula.Perubahanperubahan sosial ini kadang-kadang ditandai oleh adanya perbedaan kultur, politik, alat-alat komunikasi, seluruh pola hidup, dan sistem-sistem nilai antara generasi terdahulu dengan generasi kemudian. Anak-anak tidak lagi mengenal kultur orang tua mereka, bahkan suatu tingkat perkembangan yang pesat dapat mengakibatkan saling tidak mengenal kultur kakak beradik. Memang kehidupan sosial itu sebagai satu sistem, dengan berbagai komponen, berbagai kemungkinan variabel, berikut korelasi satu dengan yang lain. Pada hakikatnya kehidupan sosial berada dan berlangsung dalam satu sistem. Everything goes on within a (sosial) system. Demikianlah perlunya peninjauan interdisiplin dan multidisiplin ini agar dapat dilihat kaitan masalah-masalah sosial yang satu dengan yang lainnya. Jadi, dalam hal mendekati dan mengungkapkann suatu masalah sosial jangan cepat menarik kesimpulan bahwa sesuatu faktor atau suatu aspek kehidupan sebagai penyebabnya, perlu ditelaah lebih dahulu secara interdisiplin atau multidisiplin. Pendekatan interdisiplin perlu diperkenalkan di tingkat sekolah lanjutan karena dua hal. Pertama, belum semua siswa mempelajari ilmu-ilmu sosial yang dirumuskan secara sistematis dan logis. Untuk itu, terlebih dahulu dibutuhkan kematangan intelektual. Kedua, dibutuhkan bahan pelajaran yang berorientasi pada area of living seperti kewarganegaraan, kesehatan, dan efisiensi kerja.
B. Pendekatan Monodisiplin
Pendekatan monodisiplin atau pendekatan struktur adalah suatu pendekatan yang bahan pelajaran diorganisasi atau bertitik tolak murni berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan tanpa mempertaukan atau memfusikan dengan cabang ilmu lainnya. Jadi, misalnya pelajaran sejarah khusus sejarah saja tanpa mempertautkan dengan ilmu lain dalam rumpun bidang studi ilmu sosial/IPS. Alasan penggunaan pendekatan monodisiplin dalam pembelajaran IPS di sekolah adalah sebagai berikut.
7 - 11
Pengaruh disiplin ilmu sosial dalam IPS besar yaitu berupa ide-ide dasar, konsep-konsep, generalisasi-generalisasi serta teori-teori dari disiplin ilmu sosial yang sumbangannya besar, dan metodologi ilmu sosial yang dibawa masuk ke dalam IPS. Untuk mendapatkan gambaran tentang kontuinitas antara konsep-konsep ilmu-ilmu sosial dengan konsep-konsep ilmu sosial lainnya. Untuk mendapatkan gambaran tentang struktur ilmu sosial tertentu. Untuk mendapatkan kedalaman pembahasan tentang konsep-konsep ilmu sosial Keperluan siswa untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi/ universitas. Pada sekolah-sekolah tertentu, jurusan-jurusan membutuhkan pendalaman suatu konsep dari suatu disiplin sehingga memerlukan kekhususan dalam penyampaiannya. Pengaruh program mengajar yang tersedia (dengan latar belakang pendidikan) Adanya sumber-sumber bahan, buku-buku teks yang tersedia. Metode yang ada masih bersifat subject centered. Alat-alat peraga di sekolah-sekolah pada umumnya tersedia untuk mata pelajaran tertentu.
Selanjutnya, bahwa pendekatan disiplin dalam IPS diatur sebagai berikut. Memilih pokok-pokok bahasan/subpokok bahasan dalam kurikulum yang tidak dapat disampaikan melalui pendekatan interdisiplin, multidisiplin atau kemasyarakatan. Mempunyai pokok bahasan/subpokok bahasan dari kurikulum yang mempunyai hubungan/relevansi yang erat menjadi unit (subject matter unit). Mengambil pokok-pokok bahasan yang dianggap kunci (key concept) untuk dijadikan inti, yang kemudian didukung oleh konsep-konsep lainnya. Mempertautkan sesuatu pokok bahasan/subpokok bahasan yang berupa konsep dari disiplin yang lain yang terdapat dalam bagian lain dari kurikulum.
Dalam transmigrasi tersebut yang perlu diuraikan misalnya bagaimana keadaan lokasinya, keadaan tanah, keadaan perairan (konsep geografi), kemudian dipadukan dengan keadaan ekonomi di daerah baru dan di daerah lama (konsep ekonomi). Bagaimana terjadinya transmigrasi (konsep sejarah) dan bagaimana keadaan masyarakat baik di daerah baru maupun di daerah lama (konsep sosiologi). Semua itu terpadu menjadi suatu bahan pelajaran yang bulat/utuh dan tidak merupakan cerita bersambung bidang demi bidang baik dilihat dari segi tingkat kesulitan (sequence) maupun kepentingannya. Selanjutnya, dalam pendekatan interdisiplin, suatu konsep dari ilmu sosial atau suatu topik disoroti oleh berbagai ilmu sosial atau ilmu bantu lainnya, misalnya IPA, agama, PKn, dan sebagainya sehingga siswa dan siswi melihat masalah itu lengkap dari berbagai sudut. Perlu diingat, bahwa konsep/topik itu tetap mempunyai pusat telaah sehingga sorotan dari ilmu lainbersifat sebagai suplemen atau pelengkap. Misalnya konsep/topik bunga modal sebagai konsep dari bidang ekonomi. Konsep ini tidak hanya diuraikan murni dari segi ekonomi, tetapi juga dari segi ilmu yang lain. Namun, ekonomi tetap sebagai pusat telaah (key subject), kemudian dapat diinterdisiplinerkan dengan agama (hukum rentenir), hukum (peraturan bunga), sosiologi (renten menurut masyaarakat) dan sebagainya. Pendekatan multi dan interdisiplin ini sangat cocok dilaksanakan di tingkat pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs) dengan alasan sebagai berikut. Siswa dan siswi belum memerlukan ilmu-ilmu sosial yang dirumuskan secara sistematis dan logis karena untuk itu dibutuhkan terlebih dahulu kematangan intelektual. Dibutuhkan bahan pelajaran yang berorientasi pada area of living seperti kewarganegaraan, kesehatan, dan efisiensi kerja.
7 - 13
Rangkuman
1. Pendekatan monodisiplin atau pendekatan struktur adalah suatu pendekatan yang bahan pelajaran diorganisasi atau bertitik tolak murni berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan tanpa mempertaukan atau memfusikan dengan cabang ilmu lainnya. 2. Pendekatan multi dan interdisiplin sebagai pendekatan yang bersifat integratif (terpadu) merupakan pendekatan suatu konsep dari suatu cabang ilmu atau tema yang bahannya diorganisasi dari berbagai cabang ilmu sosial secara terpadu.
Paket 7 Pendekatan-Pendekatan dalam Ilmu Pengetahuan Sosial 7 - 14
3. Pendekatan lingkungan meluas merupakan pendekatan yang berangkat dari lingkungan yang terdekat (diri sendiri), selanjutnya secara bertahap dan sistematis bergerak dalam lingkaran konsentris keluar dari lingkaran tersebut, kemudian mengembangkannya untuk menghadapi unsur-unsur dunia yang lebih luas. 4. Pendekatan situasi kehidupan merupakan pendekatan yang berorientasi kemasyarakatan (community field base approach) sehingga lebih melibatkan masyarakat daripada buku teks atau disiplin ilmu.
7 - 15
7 - 16
7 - 17
7 - 18
7 - 19
Petunjuk penskoran
Skor soal no 1, 2, 3, dan 5 adalah 0 10 Skor soal no 4 dan 7 adalah 0 15 Skor soal no 8 adalah 0 30
B. Penilaian Produk
Buatlah peta konsep mengenai pengertian fakta, konsep, generalisasi dan contoh-contohnya.
C. Penilaian
Nilai ujian adalah jumlah skor A dan skor B dibagi dua.
7 - 20
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Andersen, R. dan Cusher, K. 1994. Multicultural and intercultural studies, dalam Teaching Studies of Society and Environment (ed. Marsh,C.). Sydney: Prentice-Hall Burnett, G. 1994. Varieties of multicultural education: an introduction. Eric Clearinghouse on Urban Education, Digest, 98. Daldjoeni. N. 1992. Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni. Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. 1998. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. Ellis, K. A. 1997. Teaching and Learning Elementary Social Studies. MA. Abacon. Saidiharjo. 2007. Pengembangan Materi IPS Terpadu. Yogyakart: Universitas Negeri Yogyakarta. Sarwono, W, S. 2005. Psikologi Dalam Praktek. Jakarta: Restu Agung. Sarwono, W. S. 2006. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali Pers. Saud, S. U, Rukmana. Ade dan Resmini, Novi. Pembelajaran Terpadu. Bandung: UPI Press. Santoso. dan Santoso, L. 2003. Filsafat Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gama Media. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka. Winata. 2004. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
7 - 21