Anda di halaman 1dari 9

Nanofiltrasi sebagai “Best Available Technology” untuk Pengolahan

Air
Sri Suminar Dewi*

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi


Bandung Jalan Ganesa No. 10, Bandung, Indonesia
*Corresponding Author: srisuminardewi@students.itb.ac.id

Abstrak
Air merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi. Air
merupakan kebutuhan primer di bandingkan dengan kebutuhan zat lainnya. Munculnya
permasalahan mengenai krisis air bersih yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti pencemaran
berbagai sumber air akibat dari pembuangan limbah industri dan penggunaan air tanah yang
berlebihan. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya yang dapat mengatasi krisis air tersebut seperti
penerapan teknologi pengolahan air. Teknologi membran merupakan salah satu teknologi baru yang
telah banyak digunakan dalam proses pemisahan dan diaplikasikan dalam berbagai bidang baik
industri proses, farmasi, kedokteran dan juga sebagai teknologi pengolahan air. Membran yang
sering digunakan dalam teknologi pengolahan air diantaranya adalah mikrofiltrasi, ultrafiltrasi,
nanofiltrasi dan reverse osmosis. Sumber air yang dapat diolah bisa berasal dari air permukaan, air
tanah, air payau, air laut dan juga air limbah. Pengolahan air yang bersumber dari air limbah akan
memberikan nilai positif tidak hanya bagi industri tetapi juga bagi lingkungan. Pengolahan air
dilakukan berdasarkan pada penggunaan air misalnya untuk air minum, air sanitasi atau air untuk
proses industri. Penggunaan proses membran nanofiltrasi untuk pengolahan air minum dari sumber
air alami sudah banyak diterapkan, begitu pula dengan industri-industri yang menggunakan air
dalam jumlah yang besar sebagai bahan bakunya saat ini sudah mulai mengolah air limbahnya untuk
dijadikan kembali sebagai air proses. Hal yang tak kalah pentingnya adalah aturan akan standar
baku mutu air terutama air minum yang akan semakin ketat mengharuskan proses membran
dilakukan untuk pengolahan supply air minum. Dalam aplikasi teknologi pengolahan air, nanofiltrasi
memiliki predikat sebagai “best available technology” dari EPA (Environmental Protection Agency).
Nanofiltrasi memiliki kemampuan dalam menghasilkan efluen dengan kualitas di atas standar baku
mutu air dan memiliki keunggulan dalam menghilangkan monovalen ion.

Kata kunci : nanofiltrasi (nanofiltration), best available technology, pengolahan air (water
treatment), krisis air

1. Pendahuluan
Air adalah substansi kimia yang tersusun
atas hidrogen dan oksigen dengan rumus air laut air tawar
kimia H2O. Air juga merupakan pelarut air beku/es
universal. Ketersediaan air diseluruh dunia
terbagi atas air asin (air laut) sebanyak
97%, air tawar (1%) dan air beku/es di
kutub (2%), disajikan pada gambar 1[1].
Diperkirakan bahwa 41% populasi dunia Gambar 1. Ketersediaan Air di Dunia [1 ]
hidup di daerah kering atau kekurangan
air. Dengan demikian ketersediaan air Air adalah media biologis di bumi. Bagi
tawar yang sedikit dapat menjadi makhluk hidup di bumi, air merupakan
permasalahan dunia [2]. kebutuhan primer jika dibandingkan
dengan kebutuhan akan zat lainnya.
Sebagian besar sel hidup dikelilingi air dan
Sri Suminar Dewi, Nanofiltrasi sebagai “Best Available Technology” untuk pengolahan air, 2
2015, 1-9

sel itu sendiri terdiri dari 70-90% air. air. Dampak dari pembuangan limbah yang
Dengan demikian, bumi menjadi tempat terus berkelanjutan tersebut menyebabkan
yang cocok untuk di tinggali karena pencemaran sumber air yang semakin luas
ketersediaan air [1]. dan semakin parah. Akibatnya keragaman
Kebutuhan air dari tahun ke tahun semakin hayati ekosistem air pun menjadi
meningkat, baik untuk kebutuhan domestik terganggu. Di Indonesia, pencemaran
ataupun kebutuhan industri. Hal ini lingkungan akibat dari pembuangan limbah
disebabkan oleh semakin meningkatnya industri sudah menjadi rahasia umum. Hal
populasi penduduk dan laju pertumbuhan tersebut disebabkan oleh kurangnya
industri [3]. Akan tetapi, ketersediaan kesadaran dari pengelola industri dalam
sumber-sumber air semakin berkurang. Hal menjaga lingkungan serta kurang tegasnya
tersebut sebagian besar diakibatkan oleh pihak pemerintah dalam menegakan
pencemaran dan kerusakan lingkungan. peraturan dalam melestarikan lingkungan.
Dampak yang terjadi adalah krisis air. Penggunaan air terutama air tanah dan air
Krisis air bersih dapat menjadi permukaan dalam jumlah yang besar tanpa
permasalahan yang besar. Beberapa mempertimbangkan keseimbangan
indikator terjadinya krisis air diantaranya terhadap lingkungan juga mengakibatkan
adalah persediaan air minum yang semakin dampak yang semakin buruk. Salah satu
sulit, persediaan air sanitasi yang semakin contoh akibat dari penggunaan air tanah
sulit, tercemarnya sumber air yang dan juga air permukaan oleh para
mengganggu keragaman hayati dalam pengelola dan pengembang industri,
ekosistem air, penggunaan air tanah yang membuat sektor lain seperti pertanian
berlebihan. Beberapa pihak bahkan menjadi merosot. Dampak dari hal tersebut
menyatakan bahwa sumber air yang yang terus berkelanjutan mengakibatkan
semakin langka dapat menyebabkan sulitnya menemukan persediaan sumber
timbulnya perang [1]. air.

Solusi untuk mengatasi krisis air bersih ini


Pencemaran terhadap sumber air
adalah dengan melakukan pengolahan air.
merupakan dampak dari adanya
Dahulu, pengolahan air dilakukan secara
pembuangan limbah industri ke lingkungan
konvensional seperti koagulasi, flokulasi,
atau badan air yang tidak melalui proses
sedimentasi dan filtrasi. Saat ini
pengolahan terlebih dahulu. Industri
pengolahan air dapat dilakukan dengan
sendiri merupakan pengguna air dalam
menggunakan teknologi membran
jumlah yang cukup signifikan apabila
(khususnya nanofiltrasi dan/atau reverse
dibandingkan dengan kebutuhan air minum
osmosis) [5]. Teknologi membran
dan air sanitasi. Bahkan untuk beberapa
merupakan teknologi yang baru
industri, air menjadi komponen utama dan
berkembang belum lama ini. Pemisahan
penentu kualitas produk [4]. Saat ini, laju
dengan menggunakan membran tidak
pertumbuhan industri terutama di
dipengaruhi oleh kesetimbangan fasa. Saat
Indonesia semakin meningkat dan itu
ini, banyak penelitian yang telah dan
artinya semakin banyak pula limbah
bahkan sedang dilakukan yang
industri yang dihasilkan. Tidak tersedianya
berhubungan dengan pengolahan air.
teknologi pengolahan limbah yang
Sumber-sumber air yang dapat diolah
memadai serta mahalnya teknologi
dapat berupa air permukaan (air sungai, air
pengolahan limbah menjadi kendala besar
danau), air tanah, air payau, air laut dan
bagi industri. Pada akhirnya efluen dari
juga air limbah dengan menggunakan
pengolahan limbah yang tidak memenuhi
proses membran nanofiltrasi untuk
standar baku mutu air limbah yang layak
menghasilkan air bersih (khususnya air
tetap di buang ke lingkungan atau badan
minum, air sanitasi dan air proses untuk
industri). Pada pengolahan air limbah perbedaan konsentrasi [4]. Kisaran ukuran
dilakukan dengan tujuan untuk komponen yang dapat dipisahkan dengan
meminimalisir air limbah industri dengan membran ditujukkan pada gambar 2 [6].
menerapkan konsep “re-use”(pemanfaatan Prinsip dasar proses pemisahan dengan
kembali). Konsep pemanfaatan kembali menggunakan membran ditunjukkan pada
sesungguhnya memiliki nilai positif, baik gambar 3 [6].
bagi industri maupun bagi lingkungan.
Bagi industri konsep “re-use” ini tidak Teknologi membran yang telah banayk
hanya mengolah limbah tapi juga digunakan dan dikenal secara luas dalam
mengurangi biaya pengolahan limbah dan pengolahan air saat ini adalah mikrofiltrasi,
penyediaan air proses, sedangkan bagi ultafiltrasi, nanofiltrasi dan reverse
lingkungan konsep ini akan mengurangi osmosis [3]. Keempat membran tersebut
pencemaran. Dari konsep “re-use” dioperasikan dengan perbedaan tekanan
menjadikan membran sebagai salah satu sebagai daya dorong.
teknologi yang ramah lingkungan.
Nanofiltrasi adalah proses filtrasi membran
Isu akan semakin ketatnya standar baku yang relatif baru yang seringkali
mutu air minum juga mengharuskan digunakan dengan air dengan jumlah total
pelaku usaha untuk menambahkan proses padatan terlarut sedikitdengan tujuan untuk
seperti penambahan klor sebagai bahan softening (penghilangan kation polivalen)
desinfektan. Akan tetapi penambahan dan penghilangan produk samping
tersebut juga menimbulkan efek samping desinfektan seperti zat organik alam dan
yang tidak baik terhadap kesehatan dari sintetik [7, 8]. Nanofiltrasi merupakan
terbentuknya produk samping yang salah satu membran yang menggunakan
memang berdampak negatif bagi tubuh tekanan sebagai daya dorong (driving
manusia. Isu tersebut juga menjadikan force) sebagai prinsip kerjanya [9, 10].
dasar untuk penggunaan teknologi Berdasarkan tipe, membran nanofiltrasi
membran sebagai teknologi yang dinilai memiliki struktur asimetrik yang terdiri
cocok untuk pengolahan air. dari lapisan kulit membran tipis (0,005-0,3
μm) yang melapisi sublayer (100-300 μm)
yang menyediakan support berpori [5].
2. Membran Nanofiltrasi dan Nanofiltrasi memiliki ukuran pori sekitar
Aplikasinya 1-5 nm [9]. Proses membran Nanofiltrasi
dapat menghilangkan padatan tersuspensi,
Membran memiliki arti sebagai lapisan bahan organik alami, bakteri, virus, garam
tipis yang berada diantara dua fasa yang dan ion divalen yang terkadung dalam air.
berfungsi sebagai pemisah yang selektif. Nanofiltrasi beroperasi pada tekanan yang
Pemisahan dengan membran didasarkan lebih rendah dari reverse osmosis, antara
pada perbedaan koefisien difusi, perbedaan 50-150 psi [11].
potensial listrik, perbedaan tekanan, dan
Gambar 2. Ukuran skala komponen yang dapat terpisahkan dengan membran [ 6]

Gambar 3. Prinsip dasar proses pemisahan dengan membran [6]

Nanofiltrasi memiliki beberapa pengolah air minum, pengolah air limbah


keuntungan diantaranya adalah tekanan dan juga banyak diterapkan pada berbagai
operasi rendah, flux tinggi, retensi aplikasi di industri [15]. Dalam
multivalent garam anion tinggi, biaya pengolahan air, proses membran
investasi, operasi dan perbaikan relatif nanofiltrasi digunakan untuk
rendah. Pada tahun 1970-an, teknologi menghilangkan warna, hardness, pestisida
membran nanofiltrasi banyak digunakan dan nitrat [16]. Sumber air yang dapat
dalam pengolah air [10]. diolah adalah air tanah, air permukaan, air
Desain membrane nanofiltrasi yang asin (air laut) dan air limbah [10]. Tujuan
digunakan dalam memproduksi air minum dari pengolahan air tersebut adalah untuk
berupa modul spiral-wound [12, 13]. air minum, air sanitasi dan air proses
Skema modul spiral wound di tunjukkan untuk kebutuhan industri. Sebagai syarat
pada gambar 4 berikut [14]. untukdijadikan air minum, kandungan
maksimal kalsium dalam air adalah 270
mg/L dan kandungan magnesium adalah
50 mg/L [17]. Membran nanofiltrasi juga
banyak digunakan pada aplikasi
pengolahan makanan seperti produk susu,
untuk pemekatan dan demineralisasi
parsial secara bersamaan [7].

3. Pengolahan Air dengan Membran


Gambar 4. Modul spiral-wound [14] Nanofiltrasi

Membran nanofiltrasi digunakan dalam Proses pelunakan air tanah dengan


area yang luas diantaranya adalah sebagai menggunakan membran nanofiltrasi telah
dipelajari. Schaep et al. menggunakan
beberapa tipe membran nanofiltrasi yang Pengolahan air permukaan (air sungai
berbeda untuk menghilangkan hardness Tama) untuk dijadikan air minum
dalam air. Retensi ion multivalen dipelajari oleh Thanuttamavong et al.
diketahui lebih dari 90%, dimana ion Membran ultrafiltration mampu
monovalen yang tertahan sekitar 60-70% menghilangkan molekul organik
[10, 17]. berukuran 300-1800 Dalton dan 4000-
Air permukaan memiliki sifat kimia dan 5000 Dalton dari air umpan, yang di
komposisi yang berubah-ubah seiring operasikan tanpa adanya perlakuan
dengan perubahan musim dan setelah pretreatmen dengan mikrofiltrasi atau pun
terjadi hujan [10]. Penghilangan hardness pretreatmen yang lainnya [19].
dari air danau di Taiwan telah dipelajari Limbah dari industri tekstil memiliki
oleh Yeh et al. Menggunakan berbagai sejumlah kontaminan berupa padatan
macam metoda yang berbeda seperti terlarut, BOD, COD, pH tinggi dan juga
metoda konvensional, penambahan pellet warna yang sangat kuat. Nanofiltrasi
softening, dan proses membran melakukan pemisahan komponen organik
terintegrasi (ultrafiltrasi/nanofiltrasi). Dari dengan berat molekul rendah (200-1000
berbagai metode tersebut, memproduksi g/mol) dan garam divalen cukup besar
air dengan apliksi proses membran sebagai pengaruh dari pelunakan. Dengan
menghasilkan kualitas air yang tebaik proses tersebut permeate hasil pemisahan
dengan nilai kekeruhan (turbidity) (0,03 memiliki kualitas yang baik dan dapat
NTU), total hardness yang terpisah adalah digunakan kembali sebagai air proses.
90% dan organik terlarut yang terpisah Adapun faktor yang mempengaruhi proses
sekitar 75% [10]. pemisahan tersebut adalah laju alir
Pada pengolahan air permukaan (air permeate dan tekanan operasi [20].
sungai Hillsborough), nanofiltrasi
Selain menghilangkan kandungan bahan
digunakan untuk menghilangkan total
organik alami [5], penghiangan warna
organik karbon (TOC), hardness dan
[20], penghilangan hardness [2, 16, 10],
alkalinitas yang terkandung pada air
penghilangan pestisida dan nitrat [16],
sungai. Bahan baku umpan air sungai
proses membran nanofiltrasi juga dapat
mengandung TOC berada pada rentang
digunakan untuk menghilangkan bahan-
antara 4-28 mg/L, hardness antara 50-160
bahan obat yang terlarut dalam air pada
mg/L, dan alaklinitas antara 30-180 mg/L.
range yang luas [21]. Beberapa hasil
Dari proses membran nanofiltrasi permeat
penelitian menunjukkan bahwa adanya
mengandung TOC 0,5 mg/L [18].
bahan-bahan farmasi yang terlarut dalam
Kualitas permeate dari proses pengolahan
air tanah seperti ketofropen, asetaminopen
air sungai ini di tunjukkan pada tabel 1
dan profinazone, diclofenac, antibiotik
berikut.
sulfamethoxazion, diuretik
hidroklortiazid, dan beberapa bahan
Tabel 1. Kualitas permeat hasil pengolahan
dengan membran nanofiltrasi menggunakan
lainnya. Hasil proses membran
CSF membran nanofiltrasi [18] nanofiltrasi dan reverse osmosis
parameter Bahan permeate menunjukkan bahwa hampir seluruh
baku bahan-bahan farmasi (>85%) yang terlarut
TOC, mg/ L 20,7 0,05 dalam air tanah itu dapat tersaring [21].
Warna, cu 194 5
Kekeruhan, NTU 2,29 0,07 Penggunaan proses membran nanofiltrasi
Penghilangan spora, 5,54 berikutnya adalah pada proses pengolahan
log effluen dari penyamakan kulit. Limbah
dari hasil penyamakan kulit banyak
mengandung Cr (kromium) yang bersifat
racun. Pada pengolah limbah ini proses Proses membran ini dipilih karena
membran nanofiltrasi didampingi dengan pencapaian dalam aplikasinya dalam
proses koagulasi. Effisiensi yang dapat menghilangkan komponen-komponen
dicapai dari proses ini adalah lebih dari yang tidak diharapkan ada pada air [24].
98% Cr dapat terpisah. Selain itu COD Efektifitas dalam menghilangkan zat
juga turun menjadi 142 mg/L, BOD 65 mengganggu dengan proses yang mudah
mg/L dan TDS 86 mg/L [22]. dan cepat dijadikan sebagai tolok ukur
Nanofiltrasi merupakan proses membran untuk pengolahan air.
dengan menggunakan tekanan, memiliki
ukuran pori yang dapat menghilangkan
komponen antara ukuran ultrafitrasi dan 4. Nanofiltrasi sebagai “Best Available
reverse osmosis. Jika penggunaannya Technology” dalam pengolahan air
digabung dengan reverse osmosis tingga Krisis air bersih menjadi permasalah
hanya dapat dioperasikan pada tekanan penting akhir-akhir ini. Dimana
yang sangat rendah, tapi juga memiliki ketersediaan air bersih semakin menurun
flux air tinggi, dan biaya investasi rendah. sedangkan penggunanya semakin
Dengan karakter tersebut menjadi sebuah meningkat. Sumber air bersih alami yang
keuntungan untuk bisa melakukan proses semakin langka serta kualitas air pada
desalinasi air laut dengan cepat [2]. Pada sumber air alami yang semakin buruk
proses desalinasi air laut, penggunaan akibat pencemaran lingkungan dari
nanofiltrasi dapat dilakukan dengan multi- buangan limbah, memicu diperlukannya
stage nanofiltrasi atau dengan pengolahan air dengan teknologi yang
mengintegrasikan nanofiltrasi dengan berkualitas dan juga ramah lingkungan.
reverse osmosis [2]. Penerapan proses teknologi membran
Pada proses desalinasi air laut, proses dalam pengolahan air merupakan solusi
membran nanofiltrasi juga bisa digunakan yang baik sekaligus menguntungkan jika
pada tahap pretreatment [10]. Sejauh ini dibandingkan dengan proses pengolahan
pengolahan air laut dengan proses air secara konvensional [4].
desalinasi terbilang sangat mahal. Akan Aplikasi membran dengan nanofiltrasi
tetapi, apa bila proses pengolahan air dapat dilakukan baik secara langsung
ditujukan untuk menghasilkan air minum maupun tidak langsung. Pada aplikasi
maka investasi semahal apa pun dapat proses membran nanofiltrasi secara
diabaikan dan tetap akan menghasilkan langsung lebih bertujuan untuk
profit. Saat ini pabrik desalinasi air laut minimalisasi limbah dan penggunaan
dengan menggunakan membran reverse kembali effluen untuk bahan baku air
osmosis di Ashkelon, Israel. Kapasitas proses dalam industri. Proses membran
Ashkelon seawater desalination adalah nanofiltrasi memiliki ukuran pori sekita 5-
325.000 m3/hari [7, 23]. 50 nanometer. Dengan ukuran pori
Pengembangan proses pengolahan air tersebut maka air limbah yang telah
semakin hari semakin berkembang karena melalui membran akan sedemikian rupa
kebutuhan air yang semakin meningkat. sehingga memiliki standar kualitas bahan
Beberapa negara yang memiliki sumber baku yang memenuhi untuk air proses.
air terbatas dan bahkan saat ini melakukan Untuk aplikasi proses membran
impor air, mereka sudah mulai nanofiltrasi secara tidak langsung,
mempersiapkan teknologi-teknologi membran nanofiltrasi dikombinasikan
pengolahan air. dengan sistem pengolahan biologis [4].
Isu penting saat ini dalam pengolahan air
minum adalah akan semakin mengetatnya
standar kualitas air minum. Salah satu 5. Keunggulan Nanofiltrasi dalam
cara untuk dapat memenuhi standar syarat
Pengolahan Air
kualitas tersebut adalah dengan
melakukan penambahan dosis klorin Nanofiltrasi memiliki kisaran ukuran pori
sebagai desinfektan. Akan tetapi hal antara ultrafiltrasi dan reverse osmosis.
tersebut dapat menyebabkan efek samping Nanofiltrasi dapat diartikan sebagai
berupa semakin tingginya produk samping gabungan dari ultrafiltrasi dan reverse
seperti trihalometan dari pengolahan osmosis. Dengan demikian nanofiltrasi
tersebut. Trihalometan memiliki dampak memiliki selektivitas yang lebih baik dari
yang buruk bagi kesehatan tubuh manusia. ultrafiltrasi dan memiliki tekanan operasi
Sebenarnya pembentukan produk samping yang lebih rendah dari reverse osmosis.
dapat di atasi dengan penyisihan senyawa Hal tersebut menjadi keunggulan
organik alami. Akan tetapi tidak semua nanofiltrasi sebagai metode utama dalam
produk samping tersebut terbentuk dari pelunakan air. Keunggulan dari membran
prekursor senyawa organik alami [4]. nanofiltrasi ini adalah dapat memisahkan
monovalen ion.
Di negara maju seperti Amerika Serikata,
proses membran nanofiltrasi merupakan Proses pelunakan air dengan nanofiltrasi
proses membran yang telah dapat akan mempertahankan ion kalsium dan
pengakuan dari EPA (Environmental magnesium sementara lewat. Selain itu
Protection Agency) sebagai ”best tidak perlu adanya bahan tambahan kimia
available technology” untuk proses untuk proses filtrasi. Nanofiltrasi juga
pengolahan air. Tahun 1996, seluruh plant dapat digunakan dalam pengolahan air
nanofiltrasi di Florida, Amerika Serikat dalam volume yang besar.
memiliki kapasitas mencapai 60 juta
galon/hari [3, 4]. Keuntungan menggunakan aplikasi dari
membran adalah rendahnya energi [4].
Proses membran nanofiltrasi memiliki Bahkan proses membran nanofiltrasi
area penggunaan yang luas. Dalam dinilai memiliki keuntungan dari proses
pemanfaatannya secara nyata membran membran lainnya. Proses membran
nanofiltrasi telah digunakan untuk nanofiltrasi dapat dioperasikan dengan
pengolahan air minum dari air tawar di biayadan energi rendah, investasi rendah
Fort Mayer, Florida dengan kapasitas dan juga biaya perawatan yang rendah
pengolahan 80.000 m3/hari [4]. Aplikasi [10]. Keuntungan lainnya desain dari
membran nanofiltrasi dalam pengolahan modul membran yang sederhana, kompak,
berbagai sumber air yang tak hanya mudah dioperasikan dan tidak
berasal dari sumber air alami yang sudah membutuhkan peralatan tambahan dalam
tersedia dan sudah terkena kontaminasi jumlah banyak [4]. Proses membran juga
bahan pencemar, tapi juga pengolahan air aman dan sehat karena tidak
limbah dari industri. Beberapa industri menggunakan bahan kimia sehingga
yang diantaranya menggunakan proses ramah lingkungan [10]. Dengan demikian,
membran nanofiltrasi adalah industri proses pengolahan air dengan membran
tekstil [20], industri penyamakan kulit khususnya nanofiltrasi memiliki
[22], industri pelapisan logam [4]. cost/biaya yang murah dibanding dengan
Kualitas permeate dari proses membran proses pengolahan lainnya.
dengan bahan baku air limbah
menunjukkan kualitas yang sangat baik.
Hal ini sudah cukup menjelaskan bahwa Daftar Pustaka
proses membran merupakan proses yang [1] I. G. Wenten, 2015, Teknologi pengolahan
sangat sesuai untuk pengolahan air. air, Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung.
[2] Dong Zhou, Lijing Zhu, Yinyi Fu, Minghe
[14] Enroco Drioli, Efrem Curcio, dan Enrica
Zhu, Lixin Xue, Develovment of lower cost Fontananova, Mass Transfer Operation-
seawater desalination processes using Membran Separation, Instute on Membrane
nanofiltration technologies-a riview, Technology , ITM-CNR, c/o Department of
Desalination 376 (2015) 109-116. Chemical Engineering and Materials,
[3] I. G. Wenten, Teknologi Membran dalam University of Calabria, Italia.
Pengolahan Air dan Limbah, Departemen
[15] Amy E. Childress, Relating
Teknik Kimia –ITB, Coference Paper. July Nanofiltration membrane Performance to
2005, membrane charge (electrokinetic)
(http://www.researchgate.net/publication/2812 characteristic. Departement of Civil
36230)
Engineering- University of Nevada. Environ.
[4] I. G. Wenten, Teknologi membran dalam
Sci. Technol. 2000, 34, 3710-3716.
pengolahan air dan limbah industri. Studi
[16] B. Van der Bruggen, K. Everaert, D.
Kasus: pemanfaatan ultrafilt rasi untuk
Wilms, C. Vandecasteele, Application of
pengolahan air tambak, Departemen Teknik
nanofiltration for removal pesticide, nitrate
Kimia-ITB, (Januari 2004),
and hardness from goundwater: rejection
(http://www.researchgate.net/publication/2812
proverties and economic evaluation, Journal
36127 )
of membrane science 193 (2001) 239-248.
[5] By Anne Braghetta, Francis A. DiGiano,
[17] Johan Schaep, Bart Van der Bruggen,
William P. Ball, Nanofiltration of natural
Steven Uytterhoeven, Raf Croux, Carlo
organic matter: pH and ionic strenght effect,
Vandecasteele, Dirk Wilms, Emmanuel van
J.Environ.Eng.,1997, 123(7):628-641.
Houtte, Frans Vanle rberghe, Removal of
[6] Thorsen, Thor., and Harald Flogstad,
hadrness from groundwater by nanofiltration ,
Nanofiltration in drinking water treatment.
Desalination 119 (1998) 295-302.
TECHNEAU. 2006.
[18] C. Robert Reiss, James S. Taylor,
[7] I. G. Wenten, Khoiruddin, P. T. P. Aryanti,
Christhope Robert, Surface water treatment
A. N. Hakim, 2010, Pengantar Teknologi
using nanofiltration-pilot testing results and
Membran, Teknik Kimia Institut Teknologi
design consideration, Desalination 125 (1999)
Bandung.
97-112.
[8] Marcel Mulder, 1996, Basic principle of
[19] Monthon Thanuttamavong, Kazuo
membrane technology, Kluwer Academic
yamamato, Jeong Ik Oh, Kwang Ho Choo,
Publisher. Netherlands.
Sang June Choi, Rejection characteristics of
[9] H. K. Shon, S. Phuntsho, D.S. Chaudary,
organic and inorganic pollutants by ultra-low
S. Vigneswaran, J. Cho, Nanofiltration for
presssure nanofiltration of surface water for
water and wastewater-a mini review, Drink .
drinking water treatment. Desalination 145
Water Eng. Sci., 6, 47–53, 2013.
(2002) 257-264.
[10] N. Hilal, H Al-Zoubi, N.A. Darwish,
[20] Cheima Fersi, Lassaad Gza ra, Mahmoud
A.W. Mohammad, M. Abu Arabi, A
Dahbhi, Treatment of textile effluents by
comprehensive review of nanofiltration
membrane technologies, Desalination 185
membranes: treatment, pretreatment,
(2005) 399-409.
modelling, and atomic force microscopy,
[21] J. Rajenovic, M. Petrovic, F. Ventura, D.
Desalination 170 (2004) 281-308.
Barcelo, Rejection of pharmaceuticals in
[11] Seungkwan Hong, Menachem Elimelech,
nanofiltration and reverse osmosis membrane
Chemical and Physical Aspect of natural
drinking water treatment. Water Research 42
organic matter (NOM) fouling of
(2008) 3601-3610.
nanofiltration membrane. Journal of
[22] C. Dasgupta, D. Mondal, S.
membrane science 132 (1997) 159-181. Chackraborty, J. Sikder, S. Curcio, H. A.
[12] Ana Rita Costa, Maria Norberta de Pinho, Arafat, Nanofiltration based water reclamation
Performance and cost estimation of from tannery effluent following coagulation
nanofiltration for surface water treatment in
pretreatment. Exoto xicology and
drinking water production, Desalination 196
Environmental Safety 121 (2015) 22-30.
(2006) 55-65. [23] I. G. Wenten, 2015, Industri Membran
[13] Bjarne Nicolaisen, Development in dan Perkembangannya, Teknik Kimia Institut
membrane technology for water treatment, Teknologi bandung.
Desalination 153 (2002) 355-360.
[24] Christoper Bellona, Jorg E. Drewes, Pei
Xu, Gary Amy, , Factor affecting the rejection
of Organic solutes during NF /RO treatment –
aliterature review. Water Research 38 (2004)
2795-2809.

Anda mungkin juga menyukai