Air
Sri Suminar Dewi*
Abstrak
Air merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi. Air
merupakan kebutuhan primer di bandingkan dengan kebutuhan zat lainnya. Munculnya
permasalahan mengenai krisis air bersih yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti pencemaran
berbagai sumber air akibat dari pembuangan limbah industri dan penggunaan air tanah yang
berlebihan. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya yang dapat mengatasi krisis air tersebut seperti
penerapan teknologi pengolahan air. Teknologi membran merupakan salah satu teknologi baru yang
telah banyak digunakan dalam proses pemisahan dan diaplikasikan dalam berbagai bidang baik
industri proses, farmasi, kedokteran dan juga sebagai teknologi pengolahan air. Membran yang
sering digunakan dalam teknologi pengolahan air diantaranya adalah mikrofiltrasi, ultrafiltrasi,
nanofiltrasi dan reverse osmosis. Sumber air yang dapat diolah bisa berasal dari air permukaan, air
tanah, air payau, air laut dan juga air limbah. Pengolahan air yang bersumber dari air limbah akan
memberikan nilai positif tidak hanya bagi industri tetapi juga bagi lingkungan. Pengolahan air
dilakukan berdasarkan pada penggunaan air misalnya untuk air minum, air sanitasi atau air untuk
proses industri. Penggunaan proses membran nanofiltrasi untuk pengolahan air minum dari sumber
air alami sudah banyak diterapkan, begitu pula dengan industri-industri yang menggunakan air
dalam jumlah yang besar sebagai bahan bakunya saat ini sudah mulai mengolah air limbahnya untuk
dijadikan kembali sebagai air proses. Hal yang tak kalah pentingnya adalah aturan akan standar
baku mutu air terutama air minum yang akan semakin ketat mengharuskan proses membran
dilakukan untuk pengolahan supply air minum. Dalam aplikasi teknologi pengolahan air, nanofiltrasi
memiliki predikat sebagai “best available technology” dari EPA (Environmental Protection Agency).
Nanofiltrasi memiliki kemampuan dalam menghasilkan efluen dengan kualitas di atas standar baku
mutu air dan memiliki keunggulan dalam menghilangkan monovalen ion.
Kata kunci : nanofiltrasi (nanofiltration), best available technology, pengolahan air (water
treatment), krisis air
1. Pendahuluan
Air adalah substansi kimia yang tersusun
atas hidrogen dan oksigen dengan rumus air laut air tawar
kimia H2O. Air juga merupakan pelarut air beku/es
universal. Ketersediaan air diseluruh dunia
terbagi atas air asin (air laut) sebanyak
97%, air tawar (1%) dan air beku/es di
kutub (2%), disajikan pada gambar 1[1].
Diperkirakan bahwa 41% populasi dunia Gambar 1. Ketersediaan Air di Dunia [1 ]
hidup di daerah kering atau kekurangan
air. Dengan demikian ketersediaan air Air adalah media biologis di bumi. Bagi
tawar yang sedikit dapat menjadi makhluk hidup di bumi, air merupakan
permasalahan dunia [2]. kebutuhan primer jika dibandingkan
dengan kebutuhan akan zat lainnya.
Sebagian besar sel hidup dikelilingi air dan
Sri Suminar Dewi, Nanofiltrasi sebagai “Best Available Technology” untuk pengolahan air, 2
2015, 1-9
sel itu sendiri terdiri dari 70-90% air. air. Dampak dari pembuangan limbah yang
Dengan demikian, bumi menjadi tempat terus berkelanjutan tersebut menyebabkan
yang cocok untuk di tinggali karena pencemaran sumber air yang semakin luas
ketersediaan air [1]. dan semakin parah. Akibatnya keragaman
Kebutuhan air dari tahun ke tahun semakin hayati ekosistem air pun menjadi
meningkat, baik untuk kebutuhan domestik terganggu. Di Indonesia, pencemaran
ataupun kebutuhan industri. Hal ini lingkungan akibat dari pembuangan limbah
disebabkan oleh semakin meningkatnya industri sudah menjadi rahasia umum. Hal
populasi penduduk dan laju pertumbuhan tersebut disebabkan oleh kurangnya
industri [3]. Akan tetapi, ketersediaan kesadaran dari pengelola industri dalam
sumber-sumber air semakin berkurang. Hal menjaga lingkungan serta kurang tegasnya
tersebut sebagian besar diakibatkan oleh pihak pemerintah dalam menegakan
pencemaran dan kerusakan lingkungan. peraturan dalam melestarikan lingkungan.
Dampak yang terjadi adalah krisis air. Penggunaan air terutama air tanah dan air
Krisis air bersih dapat menjadi permukaan dalam jumlah yang besar tanpa
permasalahan yang besar. Beberapa mempertimbangkan keseimbangan
indikator terjadinya krisis air diantaranya terhadap lingkungan juga mengakibatkan
adalah persediaan air minum yang semakin dampak yang semakin buruk. Salah satu
sulit, persediaan air sanitasi yang semakin contoh akibat dari penggunaan air tanah
sulit, tercemarnya sumber air yang dan juga air permukaan oleh para
mengganggu keragaman hayati dalam pengelola dan pengembang industri,
ekosistem air, penggunaan air tanah yang membuat sektor lain seperti pertanian
berlebihan. Beberapa pihak bahkan menjadi merosot. Dampak dari hal tersebut
menyatakan bahwa sumber air yang yang terus berkelanjutan mengakibatkan
semakin langka dapat menyebabkan sulitnya menemukan persediaan sumber
timbulnya perang [1]. air.