KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL DI MASA PANDEMI
PUSKESMAS No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/3
PAKIS Tanggal Terbit Ditetapkan Kepala Puskesmas Pakis STANDAR OPE 19 Januari 2022 Ika Nur Utami Kabupaten Magelang RASIONAL PRO SEDUR dr. Ria Irawati NIP. Pengertian Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara t iba-tiba, seringkali merupakan kejadian yang berbahaya Terdapat banyak kasus kegawatdaruratan atau komplikasi yang dapat dialami oleh ibu sela ma masa kehamilan, persalinan, maupun postpartum dan juga pada 0 – 3 0 hari pada bayi baru lahir di antaranya (a) perdarahan obstetri, (b) eklam psia, (c) emboli paru, (d) emboli air ketuban, (e) prolapsus talipusat,(f) re tensio plasenta, (g) distosia bahu, (h) inversio uteri, (i) ruptura uteri, (j) a sfiksia neonatorum,(k) ikterus neonatorum, (l) hipotermi dan hipertermi pada bayi baru lahir, (m) kejang pada bayi baru lahir, dan lain sebagainy a. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menerapkan langkah-langkah penatalaksanaan kegawatdaruratan maternal dan neonatal di masa pandemi. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Pakis Nomor: xxx/ /xx.xx/2022 Tentang Pelayanan Klinis Referensi 1. Permenkes RI nomor 5 tahun 2014, Kemenkes RI. 2. Hanifa Wiknjosastro, 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Keseha tan Maternal dan Neonatal: Jakarta 3. Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Selama Masa Pandemi COVID-19. https://covid19.kemkes.go.id/protokol-covid- 19/petunjuk-teknis-pelayanan-puskesmas-pada-masa-pandemi-covid- 19/ (diakses pada tanggal 19 Januari 2022 pukul 22.00 WIB) Prosedur/ Langka 1. Dokter/Bidan memakai APD level 2. h-langkah 2. Dokter/Bidan melakukan penilaian awal untuk mendapatkan informasi yang sangat penting berkaitan dengan kasus. 3. Dokter/Bidan memastikan jalan nafas bebas. 4. Dokter/Bidan melakukan pemberian oksigen dengan kecepatan 6-8 lit er / menit. Intubasi maupun ventilasi tekanan positif hanya dilakukan k alau ada indikasi yang jelas. 5. Dokter/Bidan memberikan cairan intavena. 6. Dokter/Bidan memasang kateter kandung kemih jika diperlukan. 7. Dokter memberikan obat-obatan emergensi sesuai indikasi. 8. Dokter/Bidan menentukan penanganan masalah utama, penyebab uta ma kasus kegawatdaruratan. Kasus harus ditentukan diagnosisnya dan ditangani sampai tuntas secepatnya setelah kondisi pasien memungkin kan untuk segera ditindak. 9. Petugas melakukan skrining COVID-19 dengan melakukan swab atau antigen pada pasien. 10. Dokter/Bidan terlebih dahulu menghubungi fasilitas kesehatan yang akan menerima rujukan untuk mempersiapkan penanganan. 11. Petugas merujuk pasien ke fasilitas kesehatan lain yang lebih lengkap apabila fasilitas tidak memadai dan tindakan klinik tidak adekuat. Bagan Alir (Jika dibutuhkan) Hal yang perlu di - perhatikan Unit Terkait KIA, PONED, laboratorium Dokumen Terkait Buku indeks register; lembar formulir permintaan/pengantar pemeriksaa n laboratorium; lembar permintaan hasil laboratorium; rekam medis; kartu JKN (Jamkesmas/Jamkesda/BPJS/Askes) Rekaman historis Tanggal mulai dibe No. Yang diubah Isi Perubahan perubahan rlakukan