A.PENGERTIAN HARAPAN
B.APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
C.KEPERCAYAAN
A.PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan karenanya
manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati
dalam hidup, orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan seperti misalnya berupa pesan-
pesan kepada ahli warisnya.
Harapan itu tergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan
masing-masing. Misal : Budi yang hanya mampu
membeli sepeda biasanya tidak mempunyai. Harapan
untuk membeli mobil. Karenanya seorang yang
mempunyai harapan berlebihan seperti peribahasa “si
pungguk merindukan bulan“
Berhasil/tidaknya suatu harapan : Tergantung pada
usaha orang yang mempunyai harapan. Misalnya :
Rafik mengharapkan nilai A dalam ujian, tetapi tidak
ada usaha, tidak pernah hadir kuliah, ia menghadapi
ujian dengan santai maka bagaimana rafiq
memperoleh nilai A, luluspun mungkin tidak
Harapan harus berdasarkan kepercayaan baik
kepercayaan pada diri sendiri maupun kepada Tuhan
1
yaitu agar harapan terwujud maka perlu usaha dengan
sungguh-sungguh dan berdoa, karena usaha dan doa
merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti :
Keinginan supaya sesuatu terjadi/sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi dengan demikian harapan
menyangkut masa depan.
Contoh :
1. Budi seorang mahasiswa ia rajin belajar dengan
harapan didalam ujian semester mendapatkan nilai
yang baik
2. Dani seorang wiraswasta yang rajin, sejak mulai
menggarap usahanya ia mempunyai harapan agar
usahanya menjadi besar dan maju, ia yakin
usahanya akan menjadi kenyataan, karena itu ia
berusaha dengan sungguh-sungguh
1. DORONGAN KODRAT
Kodrat adalah : Sifat, kaadaan atau pembawaan alamiah
yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak diciptakan
Tuhan. Misalnya : Menangis, bergembira, berfikir,
3
berjalan, berkata, mempunyai keturunan dsb (setiap
manusia mempunyai kemampuan semua itu). Dorongan
kodrat mendorong manusia hidup bergaul dengan
manusia lain.
Misalnya : Tertawa, seperti halnya orang yang melawak
itu mengharapkan agar penonton tertawa maka apabila
penonton tidak tertawa maka harapannya gagal dan
mereka sedih. Ini menunjukan bahwa dorongan kodrat
(seperti tertawa) mendorong manusia hidup bergaul
dengan manusia lain.
2. DORONGAN KEBUTUHAN HIDUP
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai
bermacam-macam kebutuhan hidup. Yaitu dapat
dibedakan menjadi 2 :
1. Kebutuhan jasmaniah
Misalnya : makan, minum, pakaian, rumah,
2. Kebutuhan rokhani
4
Jadi dorongan kodrat inilah yang menyebabkan manusia
mempunyai harapan, seperti dorongan untuk ketawa,
dengan harapan agar orang lain senang seperti halnya
pada pelawak, begitu juga dorongan kodrat untuk
memenuhi kebutuhan hidup, itupun juga dengan harapan
agar hidupnya terpenuhi sehingga hidup sejahtera.
Dari sinilah dapat disimpulkan bahwa :
Dorongan kodratlah yang menyebabkan manusia
mempunyai harapan/keinginan-keinginan, atau dengan
kata lain bahwa sudah kodratlah kalau manusia itu
mempunyai harapan-harapan/keinginan-keinginan.
1. KELANGSUNGAN HIDUP
Kebutuhan manusia diantaranya adalah kelangsungan
hidup seperti halnya sejak lahir manusia sudah
mempunyai kebutuhan hidup akan makan/minum
5
yaitu setiap bayi lahir menangis mengharapkan agar
diberi makan/minum untuk kelangsungan hidupnya
Dimana untuk melangsungkan hidupnya manusia
membutuhkan sandang, pangan, papan. Yaitu sandang
yang semula hanya berupa perlindungan/keamanan
untuk melindungi dirinya dari cuaca, tetapi dalam
perkembangannya sandang tidak hanya sebagai
perlindungan tetapi lebih cenderung untuk kebutuhan
lain.
Sedang papan /tempat tinggal/rumah merupakan
kebutuhan primer karena rumah sebagai tempat
berlindung dari panas, dingin dan sebagainya.
Untuk memenuhi kebutuhan sandang, makan dan
papan maka manusia sejak kecil telah belajar yaitu
dengan pengetahuan yang tinggi dengan harapan
memperoleh sandang, pangan dan papan yang layak
akan terpenuhi
Begitu juga tiap manusia perlu kerja keras dengan
harapan apa yang diinginkan seperti sandang, makan
dan papan layak terpenuhi
2. KEAMANAN
Setiap orang membutuhkan keamanan yaitu sejak
seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan.
Misalnya : begitu lahir dengan suara tangis itu
pertanda minta perlindungan, setelah agak besar setiap
anak menangis dia akan diam setelah dipeluk oleh
ibunya, setelah bertambah besar lagi ia ingin
dilindungi. Rasa aman itu tidak harus diwujudkan
6
dengan perlindungan yang nampak, karena secara
moralpun orang dapat memberi rasa aman, dalam hal
ini agama yang sering merupakan cara memperoleh
keamanan moril yaitu karena keyakinan bahwa Tuhan
memberikan perlindungan maka berarti pula sudah
memberikan keamanan
5. PERWUJUDAN CITA-CITA
7
Selanjutnya manusia juga mempunyai
kebutuhan/berharap diakui keberadaannya sesuai
dengan keahliannya/kepangkatannya/profesinya, pada
saat itulah manusia mengembangkan
bakat/kepandaiannya agar ia diterima/diakui
kehebatannya
C.KEPERCAYAAN
Berasal dari kata percaya. Artinya : Mengakui/meyakini
akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengakuan/keyakinan akan
kebenaran. Sebagaimana ada ucapan yang sering kita
dengar seperti :
- Ia tidak percaya pada diri sendiri
- Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu /berita itu
kurang dapat dipercaya
- Bagaimana juga kita harus percaya kepada
pemerintah
- Kita harus percaya akan nasehat-nasehat kyai itu,
karena nasehat-nasehat itu diambil dari ajaran
alquran
Dengan contoh diatas maka jelaslah bahwa dasar
kepercayaan itu adalah kebenaran
KEBENARAN
Kebenaran/benar amat penting bagi manusia dimana
setiap orang mendabakannya. Dalam tingkah laku,
ucapan, perbuatan manusia selalu berhati-hati agar
mereka tidak menyimpang dari kebenaran, manusia sadar
8
bahwa ketidakbenaran dalam bertindak, berucap dapat
mencemarkan/menjatukan namanya, seperti peribahasa
“sekali lancung ke ujian selama hidup orang tak percaya
“
Karena itu wajarlah kalau ketidakbenaran dapat berakibat
kegelisahan, ketidakpastian dan kedukaan, jelaslah bagi
kita bahwa kebenaran/benar merupakan kunci
kebahagiaan manusia.
Itulah sebabnya manusia selalu berusaha mencari,
mempertahankan, memperjuangkan kebenaran.
Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “ filsafat ilmu “
ada 3 teori kebenaran sebagai berikut :
1. Teori koherensi (konsistensi)
Yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan
itu bersifat koherensi/konsisten dengan pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh : Setiap manusia akan mati, paul manusia ,
paul akan mati
2. Teori korespondensi
Suatu teori yang menjelaskan bahwa suatu pernyataan
benar bila materi pengetahuan yang dikandung
pernyataan itu berkoresponden (berhubungan) dengan
obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut
Contoh : Jakarta itu ibukota republik Indonesia
3. Teori pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria
apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam
kehidupan praktis
9
Dalam berbagai jenis kebenaran yang selalu diusahakan
dan dijaga ialah kebenaran dalam bertindak, berbuat,
berucap, berupaya dan berpendapat, sebab
ketidakbenaran dalam hal-hal itu akan mencemarkan
/menjatuhkan nama baiknya, sehingga orang tidak
mempercayainya lagi.
10
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika
karya Prof. Ir. Poedja wiyatna: Negara itu berasal
dari Tuhan , Tuhan langsung memerintah dan
memimpin bangsa manusia atau setidak tidaknya
Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, karena semua
adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban
kewibawaan terutama mengemban tertinggi yaitu
raja, langsung dikarunia kewibawaan oleh Tuhan
sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
Sedang pandangan demokratis :
Mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat,
(kewibawaanpun milik rakyat. Rakyat adalalah
Negara, rakyat itu menjelma pada Negara. Satu
satunya realitas adalah Negara)
Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti,
orang mempunyai arti hanya dalam masyarakat,
Negara. Hanya Negara sebagai keutuhan (totalitas)
yang ada, kedaulatan mutlak pada Negara, Negara
demikian itu disebut “Negara totaliter“. Satu
satunya yang mempunyai hak adalah Negara,
manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya
mempunyai kewajiban (Negara diktator)
Maka jelaslah bagi kita baik pandangan teokratis
ataupun demokratis Negara atau pemerintah itu
benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran .
karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga
Negara percaya kepada Negara/ pemerintah.
4. Kepercayaan kepada Tuhan
11
Itu amat penting, karena keberadaan manusia itu
bukan kengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh
Tuhan. Kepercayaan bararti keyakinan dan pengakuan
akan kebenaran . kepercayaan itu amat penting karena
merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa
manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat
menolong umatnya apabila umat tidak mempunyai
kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali
penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya.
Oleh karena itu jika menusia berusaha agar mendapat
pertolongan dari padanya manusia harus percaya
kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai
manusia.
Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang
maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya
merupakan konsekwensinya tiap-tiap umat beragama
dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
12
c. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesame
manusia dengan jalan suka menolong , dermawan,
dan sebagainya.
d. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang
berlebihan
e. Menekan perasaan negative seperti iti, dengki,
fitnah, dan sebagainya.
13