Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Percaya Diri, Manfaat Percaya Diri & Contoh

Dalam Literasi Digital


Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan atau kompetensi di dalam dirinya. Namun tidak
semua bisa menggunakan kemampuan yang dimiliki bahkan ada beberapa orang yang merasa tidak
percaya dengan kemampuannya.

Seperti seseorang yang memiliki kemampuan untuk memimpin sebuah tim dan suatu ketika ia
ditunjuk menjadi seorang pemimpin, tetapi merasa dirinya belum mampu sehingga muncul rasa kurang
percaya diri atau minder.

Jika dalam hidup terjadi penurunan dalam rasa percaya diri dan terjadi secara terus menerus maka
bisa membuat kehidupan seseorang berjalan di tempat atau tidak ada pergerakan yang mengarah pada
kemajuan dalam kehidupannya. Oleh karena itu, ketika rasa percaya diri sedang berkurang maka penting
bagi setiap orang mengetahui kiat-kiat meningkatkan rasa percaya diri.

Kepercayaan diri merupakan sifat yang dimiliki oleh seseorang dengan rasa percaya dan yakin
terhadap kemampuan yang di dalam dirinya. Sehingga semua rencana dalam hidup bisa direncanakan
dengan baik.

Orang memiliki rasa percaya diri juga bisa dikatakan sebagai seseorang yang tahu tentang
kemampuan dirinya dan bisa menggunakan kemampuannya untuk melakukan suatu hal. Orang yang
percaya diri hanya mau mendengar perkataan orang lain yang berupa masukan yang bisa membuat
dirinya menjadi lebih baik lagi.

Dengan demikian, rasa percaya diri yang dimiliki oleh setiap orang mempunyai manfaat yaitu
supaya bisa menjalani kehidupan dengan penuh keyakinan. Kehidupan yang penuh dengan keyakinan
akan dipenuhi juga dengan hal-hal yang positif dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Penting bagi kita untuk selalu melakukan hal-hal yang positif karena selain dapat meningkatkan
rasa percaya diri, kehidupan yang positif bisa membuat kesehatan fisik dan mental terjaga.

Table of Contents

 Pengertian Rasa Percaya Diri

 Faktor-Faktor Percaya Diri

o 1. Keadaan Fisik

o 2. Tingkat Pendidikan

o 3. Kualitas Hubungan dalam Keluarga

o 4. Interaksi Sosial

 Manfaat Percaya Diri


o 1. Percaya diri bisa mengendalikan berbagai hal

o 2. Percaya diri bisa membuat hidup lebih menyenangkan

o 3. Percaya diri membuat diri sendiri menjadi lebih yakin

o 4. Percaya diri bisa meningkatkan kemampuan belajar

o 5. Percaya diri bisa membuat diri sendiri memiliki mental yang kuat

 Contoh Sikap Percaya Diri

o 1. Tertuju pada pemecahan masalah

o 2. Menggunakan bahasa positif

o 3. Menggunakan bahasa tubuh yang positif

o 4. Introspeksi diri

 Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri

o 1. Bergaul dengan orang-orang yang memiliki rasa percaya diri

o 2. Membuang rasa takut

o 3. Objektif menilai diri sendiri

o 4. Membiasakan diri berpikir positif

o 5. Melakukan pola hidup yang sehat

 Kesimpulan

 Kategori Ilmu Berkaitan Psikologi

 Artikel Psikologi
A. Pengertian Rasa Percaya Diri

Rasa percaya diri adalah seseorang yang mampu berpikir positif dan percaya bahwa kemampuan
yang dimiliki mempunyai kualitas dan bisa bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Seseorang yang percaya diri tidak akan beranggapan bahwa dirinya merupakan sebuah penghalang atau
hambatan untuk melakukan suatu hal.

Rasa percaya diri bukan terbentuk dari sejak lahir atau keturunan. Rasa percaya diri terbentuk
oleh proses sosialisasi yang telah dijalani selama perjalanan hidupnya. Dengan kata lain, rasa percaya diri
terbentuk dari berbagai macam pengalaman yang terjadi pada saat berinteraksi sosial baik dengan
lingkungan yang baru ataupun dengan lingkungan yang lama.

Interaksi sosial ini bisa dilakukan mulai dari lingkungan keluarga karena keluarga biasanya
merupakan lingkungan terdekat yang dimiliki oleh seseorang. Di dalam sebuah keluarga seorang anak
bisa memperoleh pendidikan yang akan bermanfaat bagi kehidupannya di masa depan.

Adapun pendidikan yang dimaksud, seperti pendidikan moral, pendidikan keterampilan, dan
pendidikan etika. Semua pendidikan itu bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari dan akan terus
berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

Dengan demikian, untuk melatih dan membangun rasa percaya diri bisa dimulai dari lingkungan
keluarga. Rasa percaya diri bisa dikatakan sebagai sebuah perasaan yang berupa rasa percaya dan yakin
terhadap diri sendiri yang bisa membuat bahagia.

Bukan hanya itu, dengan rasa percaya diri juga setiap individu bisa melatih dirinya untuk tetap
bersyukur dengan apa yang dimilikinya saat ini seperti yang dibahas pada buku Cara Mudah Tampil
Percaya Diri dibawah ini.
Faktor-Faktor Percaya Diri

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya jika percaya diri tidak datang hadir sejak saat lahir, tetapi
terbentuk oleh pengalaman-pengalaman yang dijalani selama masa hidupnya. Adapun faktor-faktor yang
bisa memunculkan rasa percaya diri, terdiri dari, keadaan fisik, tingkat pendidikan, kualitas hubungan
dalam keluarga, interaksi sosial, dan jenis kelamin. Kelima faktor itu akan dijelaskan lebih lengkap
sebagai berikut.

1. Keadaan Fisik

Pada dasarnya, tidak ada kondisi fisik yang sempurna yang dimiliki oleh seseorang, tetapi dalam
beberapa kasus ada beberapa orang yang memiliki kondisi fisik mendekati sempurna. Kondisi fisik yang
mendekati sempurna bisa menambah rasa percaya diri.

Kondisi fisik yang dimaksud yakni wajah (ganteng atau cantik), tinggi badan (normal atau di
bawah normal), berat badan (kurus, norma, atau gemuk), dan bentuk tubuh yang ideal.

Sementara itu, jika seseorang mempunyai kondisi fisik yang kurang ideal maka akan muncul rasa
malu atau minder bahkan rasa takut dalam melakukan interaksi sosial.

Namun, bagi kamu yang tidak memiliki kondisi fisik yang mendekati sempurna jangan khawatir
dan minder karena setiap manusia yang diciptakan pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan. Tetap
bersyukur adalah salah satu cara untuk menghilangkan rasa minder dan khawatir itu.

2. Tingkat Pendidikan

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya untuk bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat yang
lebih tinggi karena mereka (orang tua) beranggapan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seorang
anak maka anak itu lebih dipandang oleh orang lain.

Apalagi jika kedua orang tua mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi juga maka mereka akan
berusaha dan bekerja keras semaksimal mungkin supaya anaknya bisa menyelesaikan tingkat pendidikan
yang tinggi.

Setelah menyelesaikan setiap tingkat pendidikan tinggi maka seseorang akan diberikan gelar.
Adanya gelar yang disematkan pada seseorang maka rasa percaya diri pada orang tersebut akan
bertambah. Bertambahnya rasa percaya diri akan memengaruhi kehidupannya di kemudian hari.

Dengan demikian, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka bisa menambah rasa
percaya di dalam dirinya. Namun, dalam beberapa kasus, tingkat pendidikan tinggi bisa menurunkan rasa
percaya diri.

Misalnya, setelah menyelesaikan tingkat pendidikan tinggi, tetapi orang tersebut belum juga
mendapatkan pekerjaan sehingga merasa ilmu yang didapatkan tidak berguna.

Oleh sebab itu, agar kemampuan yang kita miliki dapat dikenali orang lain, kita sendiri tidak boleh
meragukannya dan menanamkan nilai kepercayaan diri tersebut di dalam diri kita. Pelajari caranya
melalui buku Percaya Diri Harga Mati.
3. Kualitas Hubungan dalam Keluarga

Sebuah keluarga yang harmonis akan memunculkan rasa kasih sayang pada setiap anggota
keluarga khususnya anak. Kasih sayang ini sangat diperlukan bagi seorang anak karena memiliki
perjalanan hidup yang masih panjang.

Kasih sayang yang baik dalam sebuah keluarga bisa memberikan pengalaman yang baik juga
untuk anak. Semakin banyak pengalaman baik yang didapatkan dari sebuah keluarga maka rasa percaya
diri seorang anak akan bertambah.

Namun, jika hubungan dalam sebuah keluarga tidak berjalan dengan harmonis maka bisa terjadi
kekerasan pada seorang anak. Kekerasan ini bisa menghasilkan pengalaman buruk. Pengalaman buruk ini
sangat tidak baik bagi seorang anak karena akan memunculkan rasa takut dan bisa mengurangi rasa
percaya diri ketika melakukan interaksi sosial.

Kualitas hubungan keluarga bisa dikatakan sebagai salah satu faktor penting supaya rasa percaya
diri pada seorang anak bisa terjaga bahkan akan lebih bagus jika rasa percaya diri itu meningkat.

4. Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan salah satu faktor yang bisa memunculkan rasa percaya diri. Interaksi
sosial itu sendiri bisa diartikan sebagai sebuah komunikasi yang dilakukan dengan orang lain.

Interaksi sosial yang baik adalah interaksi yang dilakukan dengan bantuan dukungan sosial karen
dengan bantuan dukungan sosial maka rasa percaya diri seseorang akan meningkat. Dukungan sosial bisa
berasal dari orang-orang terdekat, seperti keluarga, teman, saudara, dan lain-lain.

Sedangkan di sisi lain, interaksi sosial yang tidak dibarengi dengan dukungan sosial maka bisa
membuat rasa percaya diri menjadi menurun sehingga akan timbul rasa minder, dan takut ketika
melakukan interaksi sosial.

Dengan demikian, penting untuk kita melakukan interaksi sosial yang dibarengi dengan
dukungan sosial supaya rasa percaya diri yang dimiliki tidak berkurang dan cenderung bertambah.
B. Manfaat Percaya Diri

Seperti yang kita ketahui bahwa percaya diri sangatlah penting untuk dimiliki karena dengan bisa
mengurangi rasa minder dan takut ketika melakukan suatu hal atau ketika berinteraksi dengan orang lain.
Adapun manfaat-manfaat lain yang bisa diperoleh dari rasa percaya diri. Simak manfaat-manfaat percaya
diri sebagai berikut.

1. Percaya diri bisa mengendalikan berbagai hal

Seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang semakin meningkat maka orang tersebut bisa
menyelesaikan berbagai macam hal dengan kemampuan membaca atau melihat sesuatu dengan jernih
sehingga masalah akan terselesaikan dan mencapai sebuah keberhasilan.

Setiap kemampuan yang dimiliki oleh seseorang pasti bisa digunakan untuk menyelesaikan suatu
masalah. Namun, jika ada seseorang yang belum bisa melihat kemampuan yang ada di dalam dirinya
maka suatu masalah tidak bisa diselesaikan sehingga tujuan dari orang tersebut belum tercapai.

2. Percaya diri bisa membuat hidup lebih menyenangkan

Hidup yang dijalani akan terasa menyenangkan dan nyaman jika kita mempunyai rasa percaya
diri. Hal ini dikarenakan rasa percaya diri mengajarkan diri sendiri untuk tidak perlu membandingkan apa
yang kita miliki dengan orang lain dan lebih mengutamakan untuk berlatih bersyukur dengan apa yang
kita punya.

Rasa bersyukur juga bisa membuat diri sendiri atau lingkungan disekitarnya lebih bisa dinikmati
dengan rasa bahagia. Dengan kata lain, percaya diri bisa bermanfaat untuk membuat hidup lebih hidup.

3. Percaya diri membuat diri sendiri menjadi lebih yakin

Manfaat berikutnya ialah rasa percaya diri bisa membuat diri sendiri lebih yakin, baik itu yakin
terhadap kemampuan yang ada di dalam diri atau yakin mampu menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi. Rasa yakin yang digunakan dengan maksimal bisa memudahkan seseorang yang memiliki rasa
percaya diri mencapai tujuan dan keberhasilannya.

4. Percaya diri bisa meningkatkan kemampuan belajar

Semua pengalaman hidup yang dimiliki oleh seseorang yang percaya diri diibaratkan seperti
sekolah. Maksudnya, seseorang yang percaya diri akan terus belajar seputar menjalani hidup melalui
proses pembentukan dan teladan.

Dengan kata lain, ia bisa berkembang ke arah yang lebih baik dan dapat mengevaluasi semua
pengalamannya sehingga mendapatkan pelajaran yang bisa berguna di kemudian hari.

Banyak ahli juga menilai, bahwa percaya diri menjadi faktor penting yang dapat menimbulkan
perbedaan besar antara sukses dan gagal di berbagai hal. Oleh sebab itu, agar dapat meningkatkan
peluang kesuksesan, Grameds harus memiliki rasa percaya diri seperti halnya yang dapat dipealjari
meallui buku Percaya Diri Modal Berprestasi.
5. Percaya diri bisa membuat diri sendiri memiliki mental yang kuat

Mental yang kuat akan dimiliki oleh seseorang yang percaya diri sehingga ia akan lebih tahan
terhadap berbagai tekanan atau hambatan yang sedang dialami.

Seorang yang percaya diri juga akan mampu menghadapi berbagai macam situasi, baik itu situasi
yang menyangkut masalah pribadi, sosial, bisnis dan lain-lain. Hal ini dikarenakan ia mempunyai cara
berpikir dan mental yang kuat.

C. Contoh Sikap Percaya Diri

Berikut ini adalah beberapa contoh sikap percaya diri:

1. Tertuju pada pemecahan masalah

Pada dasarnya, setiap permasalahan merupakan hambatan untuk mencapai keberhasilan.


Seseorang yang tidak memiliki rasa percaya diri ketika sedang berada dalam kondisi seperti itu akan
berpikir negatif atau berpikiran tentang kegagalan karena tidak menyelesaikan masalah tersebut.

Namun, seseorang yang mempunyai sikap rasa percaya diri akan berpikir sebaliknya. Maksudnya, ia akan
berpikir positif untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara mencari solusi atau jalan keluar.

2. Menggunakan bahasa positif

Sikap percaya diri berikutnya adalah penggunaan bahasa yang positif saat berinteraksi dengan
orang lain. Bahasa yang positif bisa dikatakan sebagai bahasa yang memiliki unsur-unsur kesopanan dan
membangun sehingga ketika memakai bahasa yang positif interaksi dengan orang lain akan lebih erat dan
bisa membangun perilaku yang positif, baik itu untuk diri sendiri atau orang lain.

3. Menggunakan bahasa tubuh yang positif

Bahasa tubuh sangat diperhatikan ketika berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa tubuh yang
positif akan membuat lawan bicara merasa nyaman dan senang. Namun, jika bahasa tubuh berkomunikasi
dengan orang lain menunjukkan bahasa tubuh yang negatif maka bisa memunculkan rasa kecewa pada
lawan bicara.

Bahasa tubuh yang positif ini berasal dari pola pikir yang positif. Oleh karena itu, seorang yang
punya rasa percaya diri akan berusaha untuk menjaga pola pikirnya tetap positif agar tidak menggunakan
bahasa tubuh yang negatif ketika berinteraksi dengan orang lain.

4. Introspeksi diri

Sikap perilaku percaya diri bukan hanya berhubungan dengan orang lain. Dengan kata lain, sikap
perilaku percaya diri juga bisa berkaitan dengan diri sendiri, seperti introspeksi diri.
Introspeksi diri ini berupa cara seseorang untuk menyadari kekurangan yang dimilikinya. Dengan
mengetahui kekurangan yang ada di dalam diri maka kita bisa mengembangkan kekurangan itu menjadi
sebuah kelebihan sehingga akan muncul rasa percaya diri dalam diri sendiri.

Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Bagi beberapa orang belum tahu bagaimana cara meningkatkan rasa percaya diri supaya tidak
minder dan takut ketika melakukan suatu hal atau saat berkomunikasi dengan orang lain. Simak cara
meningkatkan rasa percaya diri sebagai berikut.

1. Bergaul dengan orang-orang yang memiliki rasa percaya diri

Lingkungan bisa membentuk suatu kepercayaan diri pada seseorang sehingga lingkungan bisa
dikatakan sebagai salah satu aspek penting dalam pembentukan rasa percaya diri. Jika kita berbaur
dengan orang-orang yang mempunyai rasa percaya diri maka rasa percaya diri yang ada di dalam diri
akan meningkat.

2. Membuang rasa takut

Musuh alami percaya diri adalah rasa takut yang ada di dalam diri sendiri. Rasa takut pada
seseorang bisa membuat dirinya tidak berani melakukan interaksi dengan orang lain dan tidak berani
melakukan suatu hal yang susah karena takut gagal.

3. Objektif menilai diri sendiri

Seseorang harus jujur dalam menilai diri sendiri karena penilaian yang jujur akan membuat diri
sendiri tahu akan batas kemampuannya. Maksudnya, setiap orang mempunyai keahliannya masing-
masing sehingga diri tidak semua hal bisa dikerjakan dengan maksimal.

Pada buku Rahasia Menjadi Pribadi Memikat, Berpengaruh dan Percaya Diri, Grameds dapat
belajar bagaimana cara mengurai dan mengupas secara tuntas kepibadian yang akmu miliki agar dapat
menjadi pribadi yang lebih percaya diri.

4. Membiasakan diri berpikir positif

Berpikir positif akan menghasilkan energi positif di dalam diri. Dengan energi positif inilah rasa
percaya diri seseorang bisa semakin bertambah sehingga akan muncul rasa senang dan berani dalam
melakukan suatu hal khususnya saat melakukan interaksi sosial.

5. Melakukan pola hidup yang sehat

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pola hidup yang sehat akan berdampak baik bagi
kesehatan fisik ataupun kesehatan mental seseorang. Bukan hanya itu, pola hidup yang sehat bisa juga
meningkatkan rasa percaya diri pada seseorang.
Kesimpulan

Percaya diri bisa diartikan seperti sebuah sikap atau perilaku yang lahir dari tanggapan atau
penerimaan yang positif. Dengan kata lain, rasa percaya diri itu merupakan hal-hal yang positif yang bisa
bermanfaat untuk kehidupan diri sendiri di kemudian hari.

Setiap orang perlu memiliki rasa percaya diri di dalam dirinya supaya akan selalu merasa kalau
dirinya mempunyai kompetensi yang bisa digunakan untuk melakukan sesuatu di dalam hidupnya.

Seorang yang percaya diri selalu mempunyai keberanian untuk menjalani hidupnya. Ia akan
berusaha untuk selalu menunjukkan kemampuannya dengan prestasi yang dicapainya. Hal terpenting
adalah seorang yang percaya diri selalu bisa menghadapi dan menyelesaikan masalah sesulit apapun.
Kian Percaya Diri Bermedia Sosial Berbekal Literasi Digital

Secara umum, literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan media
digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan, kecakapan penguasaan teknologi adalah kecakapan yang
paling utama.

Padahal, literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada
kecakapan untuk menguasai teknologi. Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang
bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, tetapi juga mampu bermedia digital dengan penuh
tanggung jawab.

Dengan diluncurkannya Program Literasi Digital Nasional, Presiden Joko Widodo menyatakan,
“Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri; saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti kesiapan-
kesiapan penggunanya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat
semakin cerdas dan produktif.”

Dalam rangka mendukung Program Literasi Digital Nasional, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan
Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital untuk meluncurkan
Seri Modul Literasi Digital yang memfokuskan pada empat tema besar; Cakap Bermedia Digital, Budaya
Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Aman Bermedia Digital.

Diharapkan, dengan adanya seri modul ini, masyarakat Indonesia dapat mengikuti perkembangan dunia
digital secara baik, produktif, dan sesuai nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan berbudaya,
berbangsa, dan bernegara.

Proses sosialisasi dan pendalaman Seri Modul Literasi Digital dilakukan dalam ranah media digital dalam
bentuk seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital yang menjangkau sebanyak 514 kabupaten/kota di
seluruh Indonesia.

Pada Rabu (23/6/2021), webinar dengan tema “Memanfaatkan Trend Aplikasi Media Sosial di Masa
Pandemi” diselenggarakan khusus bagi 14 kabupaten/kota di wilayah DKI Jakarta dan Banten. Webinar
ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yaitu Erista Septianingsih (Kaizen
Room), Novita Sari (aktivis kepemudaan Lintas Iman), Fakhriy Dinansyah SIKom MM (Co-Founder
Localin), dan Pri Anton Subardio (CEO BUMDesa Mutiara Soka dan Nemolab).

Mencari informasi

Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture,
dan digital safety. Erista Septianingsih membuka webinar dengan membahas bahwa media sosial saat ini
tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga wadah untuk mencari informasi.

“Bisa dikatakan, kita menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial dibandingkan media lainnya.
Perlu diketahui juga bahwa tiap media sosial dapat melayani demografi user, kegunaan, dan mengandung
konten-konten tertentu yang diperuntukan untuk golongan yang berbeda-beda. Facebook misalnya, lebih
sering digunakan oleh kelompok usia 25-54 tahun, dibandingkan dengan Instagram dan Pinterest yang
cenderung digunakan golongan usia muda,” jelasnya.
Ia mengingatkan, sebagai pengguna media digital, kita harus mampu menciptakan konten yang edukatif,
berupa tips dan trik, informatif, dan menghibur.

Novita Sari menjelaskan, kondisi lingkungan digital pada masa kini di Indonesia sangatlah menarik.

“Dengan 272 juta penduduk Indonesia, koneksi handphone pada internet mencapai 338,2 juta atau 124
persen dari jumlah penduduk. Indonesia juga memiliki 175,4 pengguna internet (64 persen dari jumlah
penduduk) dan 160 juta pengguna aktif media sosial (59 persen dari jumlah penduduk) menurut survei
Hootsuite-We Are Social pada Januari 2020,” jelasnya.

Di sisi lain, pada Digital Civility Index yang merupakan indeks keberadaban netizen yang disurvei
Microsoft pada tahun 2020, Indonesia mencapai urutan paling bawah di area Asia Pasifik sebagai negara
dengan kualitas netizen terburuk. Hal ini semakin menggarisbawahi kebutuhan etika dan etiket dalam
berinteraksi di dunia digital untuk memperbaiki citra netizen Indonesia di mata dunia digital.

Perlu diperbaiki

Fakhriy Dinansyah SIKom MM menjelaskan, “Budaya di dunia digital perlu diperbaiki jika rusak serta
di-improve jika memang sudah bagus. Alasan utama penggunaan media sosial adalah dalam rangka
membantu dalam komunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari, malah menggantikan
komunikasi di dunia nyata. Terkait itu, literasi digital penting bagi manusia modern untuk mempersiapkan
khalayak sebagai konsumen media yang Pancasilais, berpikir kritis, menghindari echo chamber, dan
mendukung gotong royong kolaborasi kampanye literasi digital.”

Ia juga membahas seputar digitalisasi kebudayaan dan teknologi informasi komunikasi, di mana sebagai
bentuk kebudayaan, pola interaksi juga melibatkan penggunaan produk, yang mewakili pengetahuan
tentang apa, kapan, dan di mana sesuatu harus dilakukan saat berinteraksi.

Pri Anton Subardio menjadi narasumber terakhir dan menjelaskan kepada peserta webinar, “Terdapat tiga
aspek kecakapan keamanan digital, yakni aspek kognitif, afektif, dan konatif atau behavioral yang
dikembangkan agar pengguna digital mampu mengembangkan keterampilan kritis dalam menganalisis,
menimbang, serta meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.”

Terkait itu, ia mengungkapkan, ada lima kompetensi yang perlu ditingkatkan dalam membangun
keamanan digital, yaitu pengamanan perangkat digital, identitas digital, mewaspadai penipuan digital,
memahami rekam jejak digital, dan memahami keamanan digital bagi anak.

Ia juga mengingatkan kembali, pengguna media digital harus mengetahui mengenai rekam jejak digital
diri, karena jejak digital sulit dihilangkan, bahkan tidak bisa.

Saat sesi tanya-jawab, muncul pertanyaan, “Bagaimana cara kita sebagai generasi millennial
meningkatkan kepercayaan diri dalam bermedia sosial dan bagaimana cara kita memfilter informasi pada
media sosial?”

Erista Septianingsih menjawab, “Untuk dapat meningkatkan kepercayaan diri, dapat berusaha lebih
berliterasi lagi atau mencari sumber-sumber atau konten-konten edukatif dan informatif. Kemudian
praktikkan dan share di media sosial kita sendiri. Untuk memfilter informasi, kembali pada diri sendiri;
yang paling penting untuk teredukasi terlebih dahulu untuk membedakan konten yang baik dan tidak.”
Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, “Literasi digital adalah kerja besar. Pemerintah tidak
bisa bekerja sendirian. Perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak
masyarakat yang melek digital.”

Ia juga memberikan apresiasi pada seluruh pihak yang terlibat dalam Program Literasi Digital Nasional.
“Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat
lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk
kegiatan edukatif dan produktif,” ujar Presiden Joko Widodo.

Anda mungkin juga menyukai