Anda di halaman 1dari 10

Khutbah Jumat: Hakikat Ikhlas, Pengertian, Urgensi,

Buah, Tandanya
/pabrikjammasjid.com/khutbah-jumat/hakikat-ikhlas

Daftar Isi munculkan


Khutbah Pertama
Pengertian Ikhlas
Perintah Ikhlas
Dalil Ikhlas Dalam Al-Quran
Dalil Ikhlas Dalam As Sunnah
Urgensi Ikhlas
Tanda-Tanda Keikhlasan
Buah Ikhlas
Khutbah Kedua
Perkataan Ulama Tentang Ikhlas
Doa Penutup
:Share this

Khutbah Pertama
‫ َو َﺟ َﻌ َﻞ َﻛ ْﯿ َﺪ ْاﻟ َﻜﺎ ِﻓ ِﺮ ْﯾ َﻦ ِﻓ ْﻲ ﺗَﺒَﺎب‬،ُ‫اب َوأَﺗَ ﱠﻢ ﻧُ ْﻮ َره‬ َ ‫ﻟﺤ ﱢﻖ َوأَ ْﺧ َﺰى ْا‬
َ ‫ﻷ ْﺣ َﺰ‬ َ ‫ أَ ْﻇ َﻬ َﺮ ْا‬.‫ﺎب‬
َ ‫ﻟﺤ ﱠﻖ ﺑِ ْﺎ‬ َ َ‫اﻟﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠﷲِ اﻟﱠ ِﺬ ْي أَْﻧ َﺰ َل َﻋﻠَﻰ َﻋ ْﺒ ِﺪ ِه ْاﻟ ِﻜﺘ‬
َ
ُ َ ُ ‫ُﱢ‬ ُ َ ‫َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻ إِﻟَ َﻪ إِﱠﻻ اﷲَ ْاﻟ َﻌ ِﺰ ْﯾ ِﺰ ْاﻟ َﻮ ﱠﻫ‬
ِ ‫ﻏﺎ ِﻓ ُﺮ اﻟ ﱠﺬ ْﻧ ِﺐ َو َﻗﺎﺑِﻞ اﻟﺘﱠ ْﻮ ِب َﺷ ْﺪ ْﯾ ُﺪ ْاﻟ ِﻌ َﻘ‬.
‫ﺎب‬ ِ َ‫ اﻟ َﻤﻠِﻚ َﻓ ْﻮ َق ﻛﻞ ْاﻟﻤُﻠ ْﻮ ِك َو َر ﱠب ْاﻷ ْرﺑ‬.‫ﺎب‬
َ ‫ﺎب‬

‫ﺎب‬ َ ‫ﺻ ﱢﻞ َو َﺳﻠﱢ ْﻢ َوﺑَﺎر ْك َﻋﻠَْﯿ ِﻪ َو َﻋﻠَﻰ ْاﻵل َو ْا‬ ْ ‫ُﺤ ﱠﻤ ًﺪا َﻋ ْﺒ ُﺪ ُه َو َر ُﺳ ْﻮﻟُ ُﻪ ْاﻟﻤ‬
َ ‫اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ‬.‫ُﺴﺘَ ْﻐ ِﻔ ُﺮ اﻟﺘّ ﱠﻮاب‬ َ ‫َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن َﺳﯿﱢ َﺪﻧَﺎ ﻣ‬
ِ ‫ﺻ َﺤ‬
ْ‫ﻷ‬ ِ ِ

‫ُﻮن‬ ْ ‫ﯾﻦ آ َﻣﻨُﻮا اﺗﱠ ُﻘﻮا اﷲﱠَ َﺣ ﱠﻖ ﺗُ َﻘﺎﺗِ ِﻪ َو َﻻ ﺗَﻤُﻮﺗُ ﱠﻦ إِﱠﻻ َوأَْﻧﺘُ ْﻢ ﻣ‬
َ ‫ُﺴﻠِﻤ‬ َ ‫ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﱠ ِﺬ‬

ُ ‫ﱠ ﱠ‬ ُ ً ‫ﱠ‬ َ َُ ‫ُ ﱠ‬ ُ َ
1/10
َ ُ‫اﷲ اﻟﱠ ِﺬي ﺗَ َﺴﺎءﻟ‬
‫ﻮن‬ ‫ﯿﺮا َوﻧِ َﺴﺎء َواﺗﱠ ُﻘﻮ ْا ﱠ‬ ً ‫اﺣ َﺪ ٍة َو َﺧﻠَ َﻖ ِﻣ ْﻨ َﻬﺎ َز ْو َﺟ َﻬﺎ َوﺑَ ﱠﺚ ِﻣ ْﻨ ُﻬ َﻤﺎ ِر َﺟ‬
ً ِ‫ﺎﻻ َﻛﺜ‬ ُ ‫ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﻨﱠ‬
ٍ ‫ﺎس اﺗﱠ ُﻘﻮ ْا َرﺑﱠ ُﻜ ُﻢ اﻟﱠ ِﺬي َﺧﻠَ َﻘ ُﻜﻢ ﻣﱢﻦ ﻧﱠ ْﻔ‬
ِ ‫ﺲ َو‬
.‫ﺎن َﻋﻠَْﯿ ُﻜ ْﻢ َر ِﻗﯿﺒًﺎ‬
َ ‫اﷲ َﻛ‬ َ ‫ﺑ ِﻪ َو‬
‫اﻷ ْر َﺣﺎ َم إِ ﱠن ﱠ‬ ِ

ِ ‫ُﺼﻠِ ْﺢ ﻟَ ُﻜ ْﻢ أَ ْﻋ َﻤﺎﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﯾَ ْﻐ ِﻔ ْﺮ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ُذﻧُﻮﺑَ ُﻜ ْﻢ َو َﻣﻦ ﯾ‬


َ ‫ُﻄ ْﻊ اﷲﱠَ َو َر ُﺳﻮﻟَ ُﻪ َﻓ َﻘ ْﺪ َﻓ‬
‫ﺎز َﻓ ْﻮ ًزا َﻋ ِﻈﯿﻤًﺎ‬ ْ ‫ﯾ‬. ‫ﯾﻦ آ َﻣﻨُﻮا اﺗﱠ ُﻘﻮا اﷲﱠَ َو ُﻗﻮﻟُﻮا َﻗ ْﻮ ًﻻ َﺳ ِﺪﯾ ًﺪا‬
َ ‫ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﱠ ِﺬ‬

‫أ ﱠﻣﺎ ﺑﻌﺪ‬

Pengertian Ikhlas
,Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Kita sering mendengar kata ikhlas di tengah pergaulan kita sehari-hari. Misalnya, ada
yang minta sumbangan kepada kita dengan nominal seikhlasnya. Yaitu sesuai kerelaan
.hati kita

.Padahal kata ikhlas merupakan istiah syar’i yang memiliki konsep makna sendiri

Ikhlas merupakan perkara besar dalam agama ini. Salah satu pilar utama diterimanya
.suatu amal. Ikhlas tidak sama dengan kerelaan hati

Dalam kesempatan khutbah kali ini, kita akan coba berikan gambaran agak detail tentang
.persoalan ikhlas dalam tinjauan syar’i

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid menjelaskan bahwa secara bahasa kata ikhlas itu
‫ إﺧﻼﺻﺎ‬Akhlasha–yukhlishu dengan bentuk mashdarnya ‫ﺺ‬ ُ ِ‫ُﺨﻠ‬ َ َ‫أﺧﻠ‬
ْ‫ﺺ – ﯾ‬ ْ diambil dari kata kerja
Ikhlaashan yang berarti menjadikan sesuatu menjadi murni dan tidak tidak tercampuri
sesuatu yang lain

Sedangkan secara syar’i, para ulama memberikan beragam definisi. Yang terpenting
:adalah sebagai berikut

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,”Ikhlas adalah mengarahkan tujuan .1


[ketaatan hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala.” [Madarijus salikin 2/91
Imam Al-Jurjani berkata,”Ikhlas adalah memurnikan hati dari segala noda yang .2
[mencampuri kemurnian hati tersebut.” [At-Ta’rifat: 28
Hudzaifah Al-Mura’isyi rahimahullah berkata,”Ikhlas adalah amalan seorang hamba .3
[itu sama antara yang zhahir dan batin.” [at-Tibyan fi Adabi Hamalatil Quran: 13
Didapatkan keterangan dari Salafush Shalih sejumlah makna ikhlas, di antaranya .4
:adalah

Memperuntukkan amal hanya bagi Allah Ta’ala dan tidak ada bagian untuk selain
.Allah dalam amal tersebut
.Memurnikan amal dari perhatian manusia
[Memurnikan amal dari segala noda. [Madarijus salikin : 91-92][i

Perintah Ikhlas
,Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

2/10
Kalau kita perhatikan dalam al-Quran dan As-Sunnah banyak terdapat ayat dan hadits
yang memerintahkan kepada kaum Muslimin untuk berbuat ikhlas untuk Allah Subhanahu
.wa Ta’ala saja dalam melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan

:Di antaranya adalah sebagai berikut

Dalil Ikhlas Dalam Al-Quran

Al-Bayyinah: 5 .1

-٥- ‫ﯾﻦ ْاﻟ َﻘﯿﱢ َﻤ ِﺔ‬


ُ ‫اﻟﺰ َﻛﺎ َة َو َذﻟِ َﻚ ِد‬
‫ُﺆﺗُﻮا ﱠ‬
ْ ‫اﻟﺼ َﻼ َة َوﯾ‬ َ ‫ﯿﻦ ﻟَ ُﻪ اﻟ ﱢﺪ‬
‫ﯾﻦ ُﺣﻨَ َﻔﺎء َوﯾُ ِﻘﯿﻤُﻮا ﱠ‬ َ ‫ﺼ‬ ْ ‫َو َﻣﺎ أُ ِﻣ ُﺮوا إِﱠﻻ ﻟِﯿَ ْﻌﺒُ ُﺪوا اﷲﱠَ ﻣ‬
ِ ِ‫ُﺨﻠ‬

Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya


semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan
.(menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar

Az-Zumar: 14 .2

ْ ‫ُﻗ ِﻞ اﷲﱠَ أَ ْﻋﺒُ ُﺪ ﻣ‬


-١٤- ‫ُﺨﻠِﺼﺎً ﻟﱠ ُﻪ ِدﯾﻨِﻲ‬

Katakanlah, “Hanya Allah yang aku ibadahi dengan penuh keikhlasan kepada-Nya dalam
”.(menjalankan) agamaku

Al-An’am: 162-163 .3

-١٦٣- ‫ﯿﻦ‬ ْ ‫ﯾﻚ ﻟَ ُﻪ َوﺑِ َﺬﻟِ َﻚ أُ ِﻣ ْﺮ ُت َوأَﻧَ ْﺎ أَ ﱠو ُل ْاﻟﻤ‬


َ ‫ُﺴﻠِ ِﻤ‬ َ ‫ﻻ َﺷ ِﺮ‬ َ ‫ﺎي َو َﻣ َﻤﺎﺗِﻲ ِﱢﷲ َر ﱢب ْاﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤ‬
َ -١٦٢- ‫ﯿﻦ‬ َ‫ﺻ‬
َ َ‫ﻼﺗِﻲ َوﻧُ ُﺴ ِﻜﻲ َو َﻣ ْﺤﯿ‬ َ ‫ُﻗ ْﻞ إِ ﱠن‬

Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku


,hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam

Tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku
”.(adalah orang yang pertama-tama berserah diri (Muslim

Al-Mulk: 2 .4

ُ ‫ﯾﺰ ْاﻟ َﻐ ُﻔ‬


-٢- ‫ﻮر‬ ً ‫اﻟﱠ ِﺬي َﺧﻠَ َﻖ ْاﻟ َﻤ ْﻮ َت َو ْاﻟ َﺤﯿَﺎ َة ﻟِﯿَ ْﺒﻠُ َﻮ ُﻛ ْﻢ أَﯾﱡ ُﻜ ْﻢ أَ ْﺣ َﺴ ُﻦ َﻋ َﻤ‬
ُ ‫ﻼ َو ُﻫ َﻮ ْاﻟ َﻌ ِﺰ‬

Yang Menciptakan mati dan hidup, untuk Menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih
,baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun

Allah Ta’ala menjelaskan bahwa tujuan Allah menciptakan kematian dan kehidupan
.adalah untuk menguji manusia siapakah di antara merena yang paling baik amalnya

Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah-ulama Tabiut tabi’in, menjelaskan makna ahsanu


:‘amalan / amalan yang paling baik sebagi berikut

Yaitu amalan yang paling ikhlas dan paling benar / tepat (shawwab). beliau ditanya,
?(apakah yang dimaksud dengan yang paling ikhlas dan paling benar / tepat (shawwab

3/10
Beliau menjawab,”Amal itu bila ikhlas namun tidak benar maka tidak diterima. dan
apabila amal itu benar namun tidak ikhlas juga tidak diterima. Sampai amal itu menjadi
ikhlas dan benar. Ikhlas yaitu hanya karena Allah dan benar adalah berdasar atas
”.sunnah

Ibnu Taimiyah memberikan komentar terhadap penjelasan Al-Fudhail dengan


,mengatakan,”Hal itu merupakan realisasi firman Allah Ta’ala

‫ُﺸ ِﺮ ْك ﺑِ ِﻌﺒَﺎ َد ِة َرﺑﱢ ِﻪ أَ َﺣ ًﺪ‬


ْ ‫ﺻﺎﻟِ ًﺤﺎ َو َﻻ ﯾ‬ ً ‫ﺎن ﯾَ ْﺮ ُﺟﻮ ﻟِ َﻘﺎ َء َرﺑﱢ ِﻪ َﻓ ْﻠﯿَ ْﻌ َﻤ ْﻞ َﻋ َﻤ‬
َ ‫ﻼ‬ َ ‫َﻓ َﻤ ْﻦ َﻛ‬

Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhan-nya maka hendaklah dia


mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam
[(beribadah kepada Tuhan-nya.” [Al-Kahfi: 110] [Majmu’ Fatawa: (1/333

Dalil Ikhlas Dalam As Sunnah

,Hadits niat dari Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu .1

bersabda,”Sesungguhnya semua amalan itu tergantung dengan niat. Dan Rasulullah


setiap orang hanya mendapatkan sesuai apa yang dia niatkan.” [Riwayat Al-Bukhari (1)
[(dan Muslim (1907

Hadits riwayat At-Tirmidzi (3590) dan dihasankan oleh Al-Albani .2

,bersabda Rasulullah

Tidak seorang hamba mengatakan,”Laa ilaaha illallah saja secara ikhlas kecuali“
dibukakan untuknya pintu-pintu langit sampai ke ‘Arsy selama dia menjauhi dosa-dosa
”.besar

.Hadits tentang keutamaan puasa Ramadhan secara ikhlas .3

bersabda,”Siapa saja yang puasa Ramadhan karena iman dan berharap Rasulullah
pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” [Hadits riwayat Al-Bukhari
[((38) dan Muslim (760

Hadits tentang keutamaan qiyamullail di bulan Ramadhan secara ikhlas .4

bersabda,”Siapa saja yang qiyamullail pada bulan Ramadhan karena iman Rasulullah
dan mengharap pahala maka akan dampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” [Hadits
[riwayat Al-Bukhari (2685) dan Muslim (1153)][ii

Urgensi Ikhlas
,Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Ikhlas menduduki posisi sangat penting dalam kehidupan kaum muslimin hingga sampai
.pada tingkatan darurat sehingga tidak seorang muslim pun kecuali membutuhkan ikhlas

4/10
Berikut ini sejumlah hal yang menunjukkan urgensi dari ikhlas bagi setiap Muslim
:sebagaimana diterangkan oleh Dr. Mahmud As-Sayyid Dawud

Ikhlas adalah senjata yang sesuai bagi seorang Muslim dalam mengarungi .1
.pertempuran dalam kehidupan ini

Medan tempur Muslim dalam hidup ini banyak, yaitu perang melawan dirinya sendiri,
hawa nafsu dan dunia, perang melawan setan manusia dan jin yang menghalangi antara
.dirinya dengan peribadahan kepada Tuhannya

:Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-Fath: 18

‫اﻟﺴ ِﻜﯿﻨَ َﺔ َﻋﻠَْﯿ ِﻬ ْﻢ َوأَﺛَﺎﺑَ ُﻬ ْﻢ َﻓ ْﺘ ًﺤﺎ َﻗ ِﺮﯾﺒًﺎ‬


‫اﻟﺸ َﺠ َﺮ ِة َﻓ َﻌﻠِ َﻢ َﻣﺎ ِﻓﻲ ُﻗﻠُﻮﺑِ ِﻬ ْﻢ َﻓﺄَ ْﻧ َﺰ َل ﱠ‬
‫ﯿﻦ إِ ْذ ﯾُﺒَﺎﯾِﻌُﻮﻧَ َﻚ ﺗَ ْﺤ َﺖ ﱠ‬ ْ ‫اﷲُ َﻋ ِﻦ ْاﻟﻤ‬
َ ِ‫ُﺆ ِﻣﻨ‬ ِ ‫ﻟَ َﻘ ْﺪ َر‬
‫ﺿ َﻲ ﱠ‬

Pertolongan, keberhasilan, kekuasaan dan pembebasan atau turunnya ketenangan dan


kebahagiaan itu karena Allah mengetahui dalam diri para sahabat tersebut terdapat iman
.dan ikhlas

Ikhlas merupakan jalan selamat dari riya’ dan syirik serta siksaan yang diakibatkan .2
.oleh kedua hal tersebut pada hari kiamat

Hal ini sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim (1905) tentang tiga
orang yang pertama kali disiksa pada hari kiamat, yaitu orang berilmu atau ahli baca
quran (qari’), Mujahid yang gugur di medan perang dan orang yang suka berderma,
.karena mereka tidak ikhlas

.Ikhlas merupakan salah satu syarat diterimanya Ibadah .3

Ibadah akan diterima dengan dua syarat yaitu pertama harus sesuai dengan syara’. Yang
,kedua ikhlas mengharap ridha Allah Ta’ala. Ini sebagaimana firman Allah Ta’ala

‫ُﺸ ِﺮ ْك ﺑِ ِﻌﺒَﺎ َد ِة َرﺑﱢ ِﻪ أَ َﺣ ًﺪ‬


ْ ‫ﺻﺎﻟِ ًﺤﺎ َو َﻻ ﯾ‬ ً ‫ﺎن ﯾَ ْﺮ ُﺟﻮ ﻟِ َﻘﺎ َء َرﺑﱢ ِﻪ َﻓ ْﻠﯿَ ْﻌ َﻤ ْﻞ َﻋ َﻤ‬
َ ‫ﻼ‬ َ ‫َﻓ َﻤ ْﻦ َﻛ‬

Maka siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya, hendaklah dia beramal
shaleh dan janganlah mensekutukan dengan seorang pun dalam beribadah kepada
[Tuhannya. [Al-Kahfi: 110

Ikhlas merupakan bukti bahwa Islam itu tidak hanya memperhatikan persoalan .4
.tampilan semata namun memperhatikan esensi juga

Ini sebagai bantahan kepada orang yang menuduh bahwa Islam hanya memperhatikan
tampilan lahiriah seperti memanjangkan jenggot dan memendekkan celana. Pria muslim
.punya tampilan tertentu demikian pula dengan wanita muslimah

Namun tekanan pada ikhlas membantah tuduhan tersebut karena ikhlas itu perbuatan
[hati yang tidak ada hubungannya dengan tampilan sama sekali.[iii

Tanda-Tanda Keikhlasan

5/10
,Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Ikhlas itu memiliki tanda-tanda yang nampak pada orang-orang yang ikhlas yang telah
:disebutkan oleh para ulama, di antaranya adalah

.Tidak suka popularitas .1


.Tidak suka pujian dan sanjungan .2
.Bersemangat beramal untuk agama ini .3
.Bersegera dalam beramal dan mengharapkan akhirat .4
.Sabar, tegar dan tidak suka mengeluh .5
.Berusaha keras untuk menyembunyikan amalan .6
.Melakukan amal sebaik mungkin secara tersembunyi .7
.Memperbanyak amal secara tersembunyi .8
.Amal yang tersembunyi lebih besar dari amalan yang terlihat .9

Semua ini adalah tanda-tanda keikhlasan. Namun menurut Syaikh Muhammad Shalih Al-
Munajjid, orang yang mempersaksikan keikhlasan dalam keikhlasan dirinya maka
.ikhlasnya tersebut masih membutuhkan keikhlasan

Kita memohon kepada Allah agar menjadikan kita semua sebagai orang-orang yang
[ikhlas dan agar Allah mensucikan hati kita dan amal kita dari riya’ dan kemunafikan.[iv

Buah Ikhlas
,Ma’asyiral Muslimi rahimakumullah

Ikhlas memiliki faedah yang banyak dan buah yang melimpah ketika keikhlasan terwujud
dalam hati seorang mukmin yang shalih. Syaikh Muhammad Shalih merinci buah-buah
ikhlas dalam satu buku kecil, Al-Ikhlas, namun tidak seluruhnya bisa disampaikan di sini.
:Di antara buah-buah ikhlas adalah

Diterimanya amal .1

Ini sebagaimana dalam hadits Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, dia
bersabda,”Sesungguhnya Allah tidka menerima amal kecuali bila amal berkata,”Nabi
itu murni dan hanya mengharapkan ridha Allah dengan amal tersebut.” [Hadits riwayat
[An-Nasai (3140) dan dishahihkan oleh Al-Albani

Mendapatkan pahala dan mengubah kebiasaan dan perbuatan mubah menjadi .2


.ibadah yang bernilai tinggi

Hal ini sebagaimana hadits Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, dia
bersabda,”Sesungguhnya tidaklah kamu menginfakkan suatu berkata,”Rasulullah
nafkah yang dengan nafkah tersebut kamu mengharapkan wajah Allah kecuali kamu
diberi pahala karena nafkah tersebut hingga apa yang kamu suapkan pada mulut
[(istrimu.” [Hadits riwayat Al-Bukhari (56) dan Muslim (1628

.Menjadikan amal yang kecil menjadi besar .3

6/10
Imam Ibnul Mubarak rahimahullah – seorang ulama Tabiut Tabi’in, berkata,”Bisa jadi amal
kecil menjadi banyak karena niat dan bisa jadi amal besar menjadi kecil karena niat.”
[([Jami’ul ‘Ulum wal Hikam (1/13

Dosa-dosanya diampuni .4

Ikhlas merupakan sebab terbesar diampuninya dosa-dosa. Ibnu Taimiyah berkata,” Satu
jenis amal saja yang terkadang dilakukan oleh seseorang dengan keikhlasan dan
penghambaan yang sempurna kepada Allah, maka Allah akan mengampuni sejumlah
.dosa-dosa besar

bahwa Sebagaimana dalam hadits ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma dari nabi
beliau bersabda, ”Ada salah seorang dari umatku dipanggil pada hari kiamat di hadapan
seluruh manusia ketika itu. Lalu dibentangkan catatan amalnya yang berjumlah 99
.lembar catatan

Setiap lembar catatan panjangnya sejauh mata memandang. Kemudian Allah bertanya
kepadanya, “Apakah ada sesuatu yang engkau ingkari dari catatanmu ini?” Ia menjawab,
”.“Tidak sama sekali wahai Rabbku

Allah berfirman, “Kamu tidak akan dizhalimi.” Lantas dikeluarkanlah satu bithaqah /kartu
sebesar telapak tangan yang bertuliskan syahadat ‘laa ilaha ilallah. Lalu ia bertanya,
”?“Dimanakah letak kartu ini bersama dengan catatan amal tadi

Lantas diletakkanlah dan kartu Laa ilaha illallah’ di satu daun timbangan (mizan) dan
catatan amalnya di daun timbangan lainnya. Ternyata kartu bertuliskan Laa ilaaha illallah
itu lebih berat daripada catatan amalnya. [Hadits riwayat At-Tirmidzi (2639) dan Ibnu
[Majah dishahihkan oleh Al-Hakim dan adzahabi mengatakan sesuai syarat Muslim

Ini adalah keadaan orang yang mengatakan Laa ilaaha illallah dengan ikhlas dan jujur
sebagaimana dikatakan oleh lelaki dalam hadits ini. Kalau tidak demikian maka seluruh
pelaku dosa besar yang telah masuk neraka itu juga mengucapkan Laa ilaaha illallah
namun demikian, perkataan mereka itu tidak menjadikan lebih berat dibandingkan
keburukan mereka sebagaimana perkataan pemilik bithaqah ini telah menjadikannya
[(lebih berat.” [Fatawa Ibnu taimiyah (6/218-221

.Mendapatkan pahala suatu amal meskipun tidak mampu melakukannya .5

Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia
bersabda,”Sesungguhnya ada sejumlah orang di Madinah yang berkata,”Rasulullah
berada di belakang kita (maksudnya tidak ikut dalam perang di jalan Allah), tidaklah kita
melewati suatu jalan setapak di gunung atau pun suatu lembah kecuali mereka bersama
[(kita disana. mereka ditahan oleh udzur.” [Hadits riwayat Al-Bukhari (2684

dalam riwayat lain disebutkan,”Kecuali mereka itu berserikat dengan kalian dalam
[(pahala.” [Hadits riwayat Muslim (1911

Melindungi diri dari setan .6

7/10
,Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala

-٤٠- ‫ﯿﻦ‬
َ ‫ﺼ‬ِ َ‫ُﺨﻠ‬
ْ ‫َك ِﻣ ْﻨ ُﻬ ُﻢ ْاﻟﻤ‬
َ ‫ﻻ ِﻋﺒَﺎد‬
‫ إِ ﱠ‬-٣٩- ‫ﯿﻦ‬ ُ ‫اﻷ ْرض َو‬
َ ‫ﻷ ْﻏ ِﻮﯾَﻨﱠ ُﻬ ْﻢ أَ ْﺟ َﻤ ِﻌ‬ ُ ‫ﺎل َر ﱢب ﺑ َﻤﺎ أَ ْﻏ َﻮ ْﯾﺘَﻨِﻲ‬
َ ‫ﻷ َزﯾﱢﻨَ ﱠﻦ ﻟَ ُﻬ ْﻢ ِﻓﻲ‬ َ ‫َﻗ‬
ِ ِ

Ia (Iblis) berkata, “Tuhan-ku, oleh karena Engkau telah Memutuskan bahwa aku sesat,
aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan
,menyesatkan mereka semuanya

[kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlash di antara mereka.” [Al-Hijr: 39-40

.Jadi setan tidak bisa menyesatkan orang yang membentengi diri dengan keikhlasan

Selamat dari fitnah .7

Orang yang ikhlas akan terlindungi dari terjerumus ke dalam lembah syahwat dan dari
cakar orang-orang fasik dan fajir. Allah telah menyelamatkan Nabi Yusuf ‘alaihis salam
.dari fitnah Istri Al-‘Aziz, gelar penguasa Mesir saat itu

,Allah Ta’ala berfirman

-٢٤- ‫ﯿﻦ‬
َ ‫ﺼ‬ِ َ‫ُﺨﻠ‬
ْ ‫اﻟﺴﻮ َء َو ْاﻟ َﻔ ْﺤ َﺸﺎء إِﻧﱠ ُﻪ ِﻣ ْﻦ ِﻋﺒَﺎ ِدﻧَﺎ ْاﻟﻤ‬ ْ َ‫ﺎن َرﺑﱢ ِﻪ َﻛ َﺬﻟِ َﻚ ﻟِﻨ‬
َ ‫ﺼ ِﺮ‬
‫ف َﻋ ْﻨ ُﻪ ﱡ‬ ْ ‫َوﻟَ َﻘ ْﺪ َﻫ ﱠﻤ ْﺖ ﺑِ ِﻪ َو َﻫ ﱠﻢ ﺑِ َﻬﺎ ﻟَ ْﻮﻻ أَن ﱠرأَى ﺑ‬
َ ‫ُﺮ َﻫ‬

Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun
berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah,
Kami Palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba
[Kami yang ikhlas. [Yusuf: 24

.Diberi jalan keluar dari masalah yang berat .8

Hal ini sebagaimana kisah tiga orang yang terperangkap di dalam gua karena tertutup
. batu besar di zaman sebelum umat nabi Muhammad

Masing-masing dari ketiga orang itu kemudian bertawassul kepada Allah dengan amal
shaleh mereka yang dinilai paling tulus karena Allah, agar Allah berkenan memberi jalan
.keluar dari masalah tersebut

Akhirnya Allah berkenan mengabulkan permohonan mereka. Batu besar yang menutup
pintu gua akhirnya bergeser dan mereka bisa keluar. Kisah ini terdapat dalam hadits
shahih yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari (2102) dan Muslim (2743) dari Ibnu Umar
.radhiyallahu ‘anhu

‫اﻟﺴ ِﻤ ْﯿ ُﻊ‬ َ ِ‫ َوﺗَ َﻘﺒﱠ َﻞ ِﻣﻨﱢ ْﻲ َو ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ﺗ‬,‫اﻟﺬ ْﻛ ِﺮ ْاﻟ َﺤ ِﻜ ْﯿﻢ‬


‫ﻼ َوﺗَ ُﻪ إِﻧﱠ ُﻪ ُﻫ َﻮ ﱠ‬ ‫ﺎت َو ﱢ‬ ِ َ‫ﺎﻛ ْﻢ ﺑِ َﻤﺎ ِﻓ ْﯿ ِﻪ ِﻣ َﻦ اﻵﯾ‬ ُ ‫ َوﻧَ َﻔ َﻌﻨِ ْﻲ َوإﯾﱠ‬,‫ﺎر َك اﷲُ ﻟِ ْﻲ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ ِﻓﻲ ْاﻟ ُﻘ ْﺮآن ْاﻟ َﻌ ِﻈ ْﯿﻢ‬
ِ ِ َ َ‫ﺑ‬
ِ ِ
‫ إِﻧﱠ ُﻪ ُﻫ َﻮ ْاﻟ َﻐ ُﻔ ْﻮ ُر ﱠ‬،ُ‫ﺎﺳﺘَ ْﻐ ِﻔ ُﺮ ْوه‬
‫اﻟﺮ ِﺣ ْﯿ ُﻢ‬ ْ ‫ أَُﻗ ْﻮ ُل َﻗ ْﻮﻟِ ْﻲ َﻫ َﺬا َو‬.‫ْاﻟ َﻌﻠِْﯿ ُﻢ‬
ْ ‫اﺳﺘَ ْﻐ ِﻔ ُﺮ اﷲَ ْاﻟ َﻌ ِﻈ ْﯿ َﻢ ﻟِ ْﻲ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ َﻓ‬

Khutbah Kedua
‫ﻻ َﺷ ِﺮ ْﯾ َﻚ ﻟَ ُﻪ َوﻟِ ﱡﻲ‬
َ ‫ﻻ اﷲُ َو ْﺣ َﺪ ُه‬ َ ‫ َوﻧَ ْﺸ َﻬ ُﺪ أَ ْن‬،‫اﻟﻈﺎﻟِ ِﻤ ْﯿ َﻦ‬
‫ﻻ إِﻟَ َﻪ إِ ﱠ‬ ‫ﻻ َﻋﻠَﻰ ﱠ‬ ‫ان إِ ﱠ‬ َ ‫ﻻ ُﻋ ْﺪ َو‬ َ ‫ َو‬،‫ َواﻟ َﻌﺎ ِﻗﺒَ ُﺔ ﻟِْﻠ ُﻤﺘﱠ ِﻘ ْﯿ َﻦ‬،‫ْاﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ﷲِ َر ﱢب اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤ ْﯿ َﻦ‬
َ ‫ات اﷲِ َو َﺳ‬
‫ﻼ ُﻣ ُﻪ‬ ُ ‫ﺻﻠَ َﻮ‬ َ ،‫ﻀ ُﻞ َﺧ ْﻠ ِﻖ اﷲِ أَ ْﺟ َﻤ ِﻌ ْﯿ َﻦ‬ َ ‫ َوأَ ْﻓ‬،‫ُﺮ َﺳﻠِْﯿ َﻦ‬ َ ‫ُﺤ ﱠﻤﺪاً َﻋ ْﺒ ُﺪ ُه َو َر ُﺳ ْﻮﻟُ ُﻪ إ َﻣﺎ ُم‬
ْ ‫اﻷﻧﺒِﯿَﺎ ِء َو ْاﻟﻤ‬ ِ َ ‫ َوﻧَ ْﺸ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن َﺳﯿﱢ َﺪﻧَﺎ َوﻧَﺒِﯿﱠﻨَﺎ ﻣ‬،‫اﻟﺼﺎﻟِ ِﺤ ْﯿ َﻦ‬‫ﱠ‬
‫ﱢ‬ َ
‫ﺎن إِﻟﻰ ﯾَ ْﻮ ِم اﻟﺪ ْﯾ ِﻦ‬ َ ‫ﱠ‬
ٍ ‫ﺻ ْﺤﺒِ ِﻪ َواﻟﺘﺎﺑِ ِﻌ ْﯿ َﻦ ﻟ ُﻬ ْﻢ ﺑِﺈِ ْﺣ َﺴ‬ َ ‫ َو َﻋﻠﻰ آﻟِ ِﻪ َو‬،‫َﻋﻠَْﯿ ِﻪ‬
َ

َ
8/10
‫أَ ﱠﻣﺎ ﺑَ ْﻌ ُﺪ‬

Perkataan Ulama Tentang Ikhlas


,Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah

Dalam khutbah kedua ini akan kami nukilkan beberapa pandangan para ulama salaf
tentang ikhlas untuk menjadi pelajaran bagi kita semua betapa ikhlas merupakan
.persoalan yang sangat penting bagi setiap Muslim

Fudhail bin ‘Iyadh, ulama tabiut Tabi’in berkata,”Allah ‘Azza wa Jalla menghendaki .1
”.dari dirimu hanyalah tentang niatmu dan kehendakmu
Sahl bin Abdillah At-Tustari pernah ditanya,”Apakah sesuatu yang paling berat bagi .2
diri anda?” Dia menjawab,”ikhlas, karena jiwa ini tidak mendapatkan bagian sama
”.sekali
Yusuf bin Asbath rahimahullah berkata,”Memurnikan niat dari segala yang .3
merusaknya itu jauh lebih berat bagi orang-orang yang beramal daripada
”.melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh dalam waktu yang lama
Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata,”Tidak ada sesuatu yang aku obati yang .4
”.lebih sulit bagiku melebihi niyatku karena niyat tersebut berbolak-balik pada diriku
Yusuf bin Al Husain berkata,”Sesuatu yang paling berat di dunia ini adalah ikhlas. .5
Berapa kali aku berusaha keras untuk menghilangkan riya’ dari hatiku, namun
”.seolah-olah ia muncul dalam warna yang lain

Doa Penutup
Demikian ini khutbah tentang ikhlas yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat bagi
kita semua. Marilah kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengakhiri
.khutbah ini

[56 :‫ﺻﻠﱡﻮا َﻋﻠَْﯿ ِﻪ َو َﺳﻠﱢﻤُﻮا ﺗَ ْﺴﻠِﯿﻤًﺎ ﴾ ]اﻷﺣﺰاب‬


َ ‫ﯾﻦ آَ َﻣﻨُﻮا‬
َ ‫ﻮن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﱠ ِﺬ‬
َ ‫ُﺼﻠﱡ‬
َ ‫إِ ﱠن اﷲﱠَ َو َﻣ َﻼﺋِ َﻜﺘَ ُﻪ ﯾ‬

ِ ‫ﺻﻠﱠْﯿ َﺖ َﻋﻠَﻰ إِْﺑ َﺮ‬


‫اﻫ ْﯿ َﻢ‬ َ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َﻛ َﻤﺎ‬
َ ‫آل ﻣ‬ َ ‫ﺻ ﱢﻞ َﻋﻠَﻰ ﻣ‬
ِ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋﻠَﻰ‬ َ ‫ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ‬،‫ُﺮ َﺳﻠِْﯿ َﻦ‬
ْ ‫ﺎم ْاﻟﻤ‬ َ ‫ﻷ ﱠوﻟِْﯿ َﻦ َو ْا‬
ِ ‫ﻵﺧ ِﺮ ْﯾ َﻦ َوإِ َﻣ‬
َ ‫ُﻮا َﻋﻠَﻰ َﺳﯿﱢ ِﺪ ْا‬ ْ ‫ﺼﻠﱡ ْﻮا َو َﺳﻠﱢﻤ‬ َ ‫َﻓ‬
‫اﻫ ْﯿ َﻢ إِﻧﱠ َﻚ َﺣ ِﻤ ْﯿ ٌﺪ‬ ِ ‫اﻫ ْﯿ َﻢ َو َﻋﻠَﻰ‬
ِ ‫آل إِْﺑ َﺮ‬ ِ ‫ﺎر ْﻛ َﺖ َﻋﻠَﻰ إِْﺑ َﺮ‬
َ َ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َﻛ َﻤﺎ ﺑ‬ ِ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋﻠَﻰ‬
َ ‫آل ﻣ‬ َ ‫ﺎر ْك َﻋﻠَﻰ ﻣ‬ ِ َ‫ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ﺑ‬،‫اﻫ ْﯿ َﻢ إِﻧﱠ َﻚ َﺣ ِﻤ ْﯿ ٌﺪ َﻣ ِﺠ ْﯿ ٌﺪ‬
ِ ‫آل إِْﺑ َﺮ‬ ِ ‫َو َﻋﻠَﻰ‬
.‫َﻣ ِﺠ ْﯿ ٌﺪ َو َﺳﻠﱢ ْﻢ ﺗَ ْﺴﻠِْﯿﻤًﺎ َﻛﺒِ ْﯿ ًﺮا‬

ُ ‫ َوأَ ِذ ﱠل ْا‬،‫ُﺴﻠِ ِﻤ ْﯿ َﻦ‬


‫ﻟﻜ ْﻔ َﺮ َو ْاﻟ َﻜﺎ ِﻓ ِﺮ ْﯾ َﻦ ﯾَﺎ َر ﱠب ْاﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤ ْﯿ َﻦ‬ ْ ‫ﻹ ْﺳ َﻼ َم َو ْاﻟﻤ‬ ْ َ ‫ﱠ‬
ِ ‫اﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ِﻋ ﱠﺰ ا‬
َ ‫ﺼ ْﺮ ُﻫ ْﻢ َﻋﻠَﻰ َﻋ ُﺪو‬
‫ﱢك‬ ُ ‫اﻟﺴ َﻼ ِم َوا ْﻧ‬
‫ُﻞ ﱠ‬َ ‫اﻫ ِﺪ ِﻫ ْﻢ ُﺳﺒ‬
ْ ‫ات ﺑَ ْﯿﻨِ ِﻬ ْﻢ َو‬َ ‫ﺻﻠِ ْﺢ َذ‬ْ َ‫ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أ‬،‫اﺣ ِﻤ ْﯿ َﻦ‬ ‫ﻟﺤ ﱢﻖ ﯾَﺎ أَ ْر َﺣ َﻢ ﱠ‬
ِ ‫اﻟﺮ‬ َ ‫ُﺴﻠِ ِﻤ ْﯿ َﻦ َﻋﻠَﻰ ْا‬ْ ‫اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَﻟﱢ ْﻒ ﺑَ ْﯿ َﻦ ُﻗﻠُ ْﻮ ِب ْاﻟﻤ‬
‫ﱢﻚ ﯾَﺎ َﻗ ِﻮ ﱡي ﯾَﺎ َﻋ ِﺰ ْﯾ ُﺰ‬ َ ‫ﺼ ْﺮ ِد ْﯾﻨَ َﻚ َو ِﻛﺘَﺎﺑَ َﻚ َو ُﺳﻨﱠ َﺔ ﻧَﺒﯿ‬ُ ‫ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ا ْﻧ‬،‫ﱢﻫ ْﻢ ﯾَﺎ َﻗ ِﻮ ﱡي ﯾَﺎ َﻋ ِﺰ ْﯾ ُﺰ‬
ِ ‫َو َﻋ ُﺪو‬
ِ

ْ ‫ﺿﻰ ْاﻟﻤ‬
‫ُﺴﻠِ ِﻤ ْﯿ َﻦ ﯾَﺎ َر ﱠب‬ َ ‫ﺿﺎﻧَﺎ َو َﻣ ْﺮ‬
َ ‫ﻒ َﻣ ْﺮ‬ ْ ‫ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َو‬،‫ُﺴﻠِ ِﻤ ْﯿ َﻦ‬
ِ ‫اﺷ‬ ْ ‫ُﺴﻠِ ِﻤ ْﯿ َﻦ َوﻧَ ﱢﻔ ْﺚ ُﻛ ْﺮ َب ْاﻟ َﻤ ْﻜ ُﺮ ْوﺑِ ْﯿ َﻦ ِﻣ َﻦ ْاﻟﻤ‬ ْ ‫اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻓ ﱢﺮ ْج َﻫ ﱠﻢ ْاﻟ َﻤ ْﻬﻤ‬
ْ ‫ُﻮ ِﻣ ْﯿ َﻦ ِﻣ َﻦ ْاﻟﻤ‬
‫ْاﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤ ْﯿ َﻦ‬

.‫ﺻﻠِ ْﺢ ﻟَﻨَﺎ َﺷ ْﺄﻧَﻨَﺎ ُﻛﻠﱠ ُﻪ‬


ْ َ‫ ﯾَﺎ َﺣ ﱡﻲ ﯾَﺎ َﻗﯿﱡ ْﻮ ُم ﺑِ َﺮ ْﺣ َﻤﺘِ َﻚ ﻧَ ْﺴﺘَ ِﻐ ْﯿ ُﺚ أ‬،‫ﻵﺧ َﺮ ِة‬
ِ ‫اب ْا‬ َ ‫ﻷﻣ ْ ُ ﱢ‬ ُ ‫اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ْﺣ ِﺴ ْﻦ َﻋﺎ ِﻗﺒَﺘَﻨَﺎ ِﻓﻲ ْا‬
ِ ‫ َوأ ِﺟ ْﺮﻧَﺎ ِﻣ ْﻦ ُﺧ ْﺰ ِي اﻟ ﱡﺪ ْﻧﯿَﺎ َو َﻋ َﺬ‬،‫ُﻮ ِر ﻛﻠ َﻬﺎ‬ ْ
َ ْ َ ‫ﱢ‬ ُ َ ْ َ
‫ َوأ ِﻋﺬﻧَﺎ ِﻣ ْﻦ ﺷ ﱢﺮ ﻛﻞ ِذ ْي ﺷ ﱟﺮ ﯾَﺎ َر ﱠب اﻟ َﻌﺎﻟ ِﻤ ْﯿ َﻦ‬،‫ﺎت أ ْﻋ َﻤﺎﻟِﻨَﺎ‬ َ ِ َ‫اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ِﻋ ْﺬﻧَﺎ ِﻣ ْﻦ ُﺷ ُﺮ ْو ِر أ ْﻧﻔ ِﺴﻨَﺎ َو ِﻣ ْﻦ َﺳﯿﱢﺌ‬
ُ َ

ِ ‫اب اﻟﻨﱠ‬
[201 :‫ﺎر ﴾ ]اﻟﺒﻘﺮة‬ َ ْ ‫﴿ َرﺑﱠﻨَﺎ آَﺗِﻨَﺎ ِﻓﻲ اﻟ ﱡﺪ ْﻧﯿَﺎ َﺣ َﺴﻨَ ًﺔ َو ِﻓﻲ‬
َ ‫اﻵ ِﺧ َﺮ ِة َﺣ َﺴﻨَ ًﺔ َو ِﻗﻨَﺎ َﻋ َﺬ‬

ُ َ ‫ﱠ‬ ُ‫ُ ُ َ ﱠ‬ ْ ْ ْ ُْ ْ ْ ‫ﱠ‬


9/10
‫ون * َوأَ ْو ُﻓﻮا‬
َ ‫ﺎن َوإِﯾﺘَﺎ ِء ِذي ْاﻟ ُﻘ ْﺮﺑَﻰ َوﯾَ ْﻨ َﻬﻰ َﻋ ِﻦ ْاﻟ َﻔ ْﺤ َﺸﺎ ِء َو ْاﻟ ُﻤ ْﻨ َﻜ ِﺮ َو ْاﻟﺒَ ْﻐ ِﻲ ﯾَ ِﻌ ُﻈ ُﻜ ْﻢ ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗَ َﺬ ﱠﻛ ُﺮ‬ ِ ‫اﻹ ْﺣ َﺴ‬
ْ ِ ‫ُﺮ ﺑ ْﺎﻟ َﻌﺪ‬
ِ ‫ْل َو‬
ْ َ‫ﱠ‬
ِ ُ ‫ ﴿ إِ ﱠن اﷲ ﯾَﺄﻣ‬:‫ﻋﺒﺎد اﷲ‬
.[91 – 90 :‫ﻮن ﴾ ]اﻟﻨﺤﻞ‬ َ ُ‫ﯿﻼ إِ ﱠن اﷲﱠَ ﯾَ ْﻌﻠَ ُﻢ َﻣﺎ ﺗَ ْﻔ َﻌﻠ‬ ً ‫ﺎن ﺑَ ْﻌ َﺪ ﺗَ ْﻮ ِﻛﯿ ِﺪ َﻫﺎ َو َﻗ ْﺪ َﺟ َﻌ ْﻠﺘُ ُﻢ اﷲﱠَ َﻋﻠَْﯿ ُﻜ ْﻢ َﻛ ِﻔ‬ َ ْ ‫ﻀﻮا‬
َ ‫اﻷ ْﯾ َﻤ‬ ُ ‫ﺎﻫ ْﺪﺗُ ْﻢ َو َﻻ ﺗَ ْﻨ ُﻘ‬
َ ‫اﷲِ إِ َذا َﻋ‬
‫ﺑِ َﻌ ْﻬ ِﺪ ﱠ‬

ْ َ‫ َوﻟَ ِﺬ ْﻛ ُﺮ اﷲِ أَ ْﻛﺒَ ُﺮ َواﷲُ ﯾَ ْﻌﻠَ ُﻢ َﻣﺎ ﺗ‬،‫ْﻛ ْﻢ‬


ْ ‫ﺼﻨَﻌ‬
‫ُﻮ َن‬ ُ ‫اﺷ ُﻜ ُﺮ ْو ُه َﻋﻠَﻰ ﻧِ َﻌ ِﻤ ِﻪ ﯾَ ِﺰد‬
ْ ‫ َو‬،‫ﻟﺠﻠِْﯿ َﻞ ﯾَ ْﺬ ُﻛ ْﺮ ُﻛ ْﻢ‬
َ ‫اُ ْذ ُﻛ ُﺮ ْوا اﷲَ ْاﻟ َﻌ ِﻈ ْﯿ َﻢ ْا‬

i] Al-Ikhlash, Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid, Majmu’atuz Zaad lin Nasyr, 1430 H /]
.2009 M, hal. 7-10

.ii] Ibid, hal. 13-19]

iii] http://akhbar-alkhaleej.com/news/article/1084742]

iv] Al-Ikhlash, Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid, Majmu’atuz Zaad lin Nasyr, 1430 H]
./ 2009 M, hal. 51

:Baca Juga Tentang Khutbah Jum’at


Khutbah Jum’at Singkat Menyentuh Hati PDF –
Khutbah Jumat Takwa Kepada Allah –

10/10

Anda mungkin juga menyukai