Nora nganggo peparah lamun angling, Lumuh ing ngaran balilu, Uger guru aleman, Nanging janma ingkang wus waspadeng semu Sinamun ing samudana, Sesadon ingadu manis TEMB ANG Si pengung nora nglegawa, MACA Sangsayarda deniro PAT cacariwis, Ngandhar-andhar PANGK angendhukur, UR Kandhane nora kaprah,
PADA saya elok alangka
longkanganipun, 4 Si wasis waskitha ngalah, Ngalingi marang si pinggin MAKNA Keinginan pribadi minta dituruti (nggugu karsane priyangga) ketika TEMBAN tergoda oleh benda benda duniawi, dimanakah kita bisa mendapatkan G benda2 yang menggoda? mall, ya memang kalau kita masuk ke mall dan PANGKU mata kita tergoda kepada R PADA perempuan2 muda berbaju seksi nan menggoda berlalu lalang, ketika kita 3 melihat lihat counter HP, elektronik, baju dsb maka timbullah keinginan untuk membelinya walaupun sebenarnya kita tidak butuh, tapi karena nafsu maka uang yg semestinya untuk membeli keperluan lain yg lebih penting melayang demi sebuah HP model terbaru, inilah nafsu pribadi disamping nafsu sex juga yang tidak kalah bahayanya maka dari itu ada istilah "bobok2 siang", "short time", "WIL", "PIL", "sundel bolong" dsb yang intinya adalah perselingkuhan. Maka dari itu sangat penting untuk mengendalikan hawa nafsu supaya kita terbebas dari residu dunia . Masih menceritakan tentang si bodoh MAKNA (pengung) yang suka terhadap pujian dan TEMBAN tidak berbesar hati (nora nglegewa). Si G bodoh yg mengaku pandai ini suka sekali mengumbar banyak omong dan janji MACAPA (sangsayarda denira cacariwis), suka sekali T berangan angan yang muluk muluk setinggi langit (ngandhar-andhar PANGKU angendukur) dan sungguh diluar omongan R PADA 4 orang yg rendah hati dan sangat tidak lazim (kandhane nora kaprah), semakin lama semakin "indah" omongan si bodoh ini, omongan yang kelihatannya cerdas tapi tidak berisi pada kenyataannya (saya elok alangka longkangipun). Ketika si pintar mendengarkan omongan si bodoh maka akan mengalah (si wasis waskitha ngalah) karena sesungguhnya mengalah itu menuju Allah dan akan menjadi mulia pada akhirnya (wani ngalah luhur wekasane) ngalah itu bukan dari kata "kalah" tapi dari kata "Allah", awalan "nga" menurut tata bahasa jawa maka berarti kata kerja pasif, ketika "nga" ditambah "Allah" maka menjadi "ngaAllah" dan disingkat menjadi "ngalah". Ketika si pintar mengalah karena dia merasa bodoh dan introspeksi diri, membersihkan hati dari segala kotoran juga karena menjaga perasaan si bodoh (ngalingi marang sipingging). GURU Guru Lagu lan Guru Wilangan : GATRA,G 8a, 11i, 8u, 7a, 12u, 8a, 8i URU Guru Gatra : 7 gatra WILANGA Watak : sereng, kejem, nantang N,GURU LAGU Panganggone : deduka TEMBAN G PANGKUR PADA 3
TUGAS BAHASA JAWA KELOM POK 2 DISUSUN OLEH :
1. DEWI EVITA SARI
2. DIMAS AKBAR C 3. ESTU PUTRI 4. FADLI UR HIDAYAT 5. FATQUROHMAN ARROSYID