Anda di halaman 1dari 6

KD 3.5.

3 ”Pasar Modal”

A. Definisi Pasar Modal

Menurut UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal


Pasar Modal adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran jangka panjang dalam bentuk surat-surat
berharga/efek (saham, obliglasi, Right Issue, waran dan Reksadana).

Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk perdagangan efek (surat
berharga).

Efek adalah surat berharga yaitu saham, obliglasi, Right Issue, waran dan Reksadana, dll.

Di Indonesia terdapat 2 buah Pasar modal yaitu:

1) Bursa Efek Jakarta (BEJ) didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1912
2) Bursa Efek Surabaya (BES) didirikan oleh pemerintah Indonesia pada 1 Januari 1940

Pada tahun 1 Desember 2007 BES melakukan merger dengan melebur ke dalam BEJ yang selanjutnya berganti nama
menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Penggabungan ini menjadikan Indonesia hanya memiliki satu pasar modal
Bursa Efek Indonesia (BEI)

Jenis Stock exchange


1912 (di Jakarta, sebagai Bursa Efek Jakarta)
Didirikan 1940 (di Surabaya, sebagai Bursa Efek Surabaya)
2007 (di Jakarta, sebagai Bursa Efek Indonesia)
Kantor pusat Jakarta, Indonesia
Tokoh penting Ito Warsito, Dirut

- Jakarta Automated Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995


Sistem Perdagangan - Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri telah digantikan dengan
sistem baru bernama JATS-NextG

Situs web www.idx.co.id

B. Instrumen/Produk Pasar Modal


1. Saham
Saham adalah tanda bukti penyertaan modal atau bukti kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau
Perseroan Terbatas.
Saham yang diperdagangakan di pasar bursa adalah:
a) Saham biasa (common stock), yaitu saham yang pemegangnya tidak memperoleh hak istimewa pada saat
perusahaan dilikwidasi.
b) Saham preferen (preferred stock), yaitu saham yang diberikan atas hak untuk mendapatkan deviden dan atau
bagian kekayaan pada pemegangya lebih dahulu dari pemegang saham biasa pada saat perusahaan dilikwidasi.

Beberapa keuntungan memiliki saham:


1. memperoleh capital gain = keuntungan dari penjualan saham dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli
2. menerima deviden merupakan sebagian laba perusahaan yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham
(setahun sekali)
3. Saham dapat dijadikan agunan/jaminan dalam mengajukan kredit ke bank

Beberapa risiko/kerugian memiliki saham:


1. Capital loss adalah kerugian akibat penjualan saham dimana harga jual lebih rendah dari harga beli
2. Opportunity Loss, yaitu kerugian berupa selisih suku bunga deposito dikurangi total hasil yang diperoleh dari investasi
saham
3. Kerugian karena perusahaan dilikuidasi karena nilai likuidasinya lebih rendah dari harga beli saham

Modul Pembelajaran Ekonomi (Pasar Modal) 1


TAMBAHAN

Pembelian Saham minimal 1 lot = 500 lembar saham


Perdagangan Saham yang kurang dari 1 lot disebut Odd Lot

Makna Go Public :
“Go-public adalah kegiatan menawarkan saham perusahaan untuk di jual kepada umum untuk pertama
kalinya”.

Perusahaan yang sebelum menjual saham kepada masyarakat disebut perusahaan tertutup (private
Company)

sedangkan perusahaan yang sudah menjual sahamnya ke masyarakat atau perusahaan yang sebagian atau
seluruh sahamnya dimiliki oleh masyarakat disebut perusahaan terbuka atau perusahaan go public (public
listed company).

Mulai tahun 1996, banyak yang mulai mengubah nama perusahaan dengan menambahkan kata Tbk di
belakang nama yang lama. Tbk berarti terbuka. Hal ini berdasarkan Undang-undang Perseroan terbatas
(UUPT) No.1/1995.

Misalnya:
“PT Buana Finance Indonesia” diubah menjadi ----> “PT Buana Finance Indonesia Tbk”.

2. Obligasi
Obligasi (bond) adalah surat tanda pengakuan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji
untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.

"Penerbit" obligasi adalah merupakan si-peminjam atau debitur.


"pemegang" obligasi adalah merupakan pemberi pinjaman atau kreditur.
"kupon" (COUPON) obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur.

Proses penerbitan obligasi


Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui penjamin emisi atau "underwriting".
Penjaminan emisi, akan membeli seluruh obligasi dan akan menjualnya kembali kepada para investor.

HARGA OBLIGASI
Harga obligasi adalah suatu harga apabila kita ingin membeli atau menjual obligasi di pasar modal baik melalui transaksi
bursa maupun OTC.
Beberapa hal yang mempengaruhi harga obligasi adalah :
- Nominal, yaitu harga obligasi sebagaimana pada waktu penerbitan.
- Tingkat bunga, yaitu tingkat bunga yang umum berlaku dalam masyarakat sebagai pembanding kupon (bunga)
obligasi.
- Periode pembayaran bunga, yaitu periode waktu dimana penerbit melakukan pembayaran kupon. Biasanya 3
bulanan atau 6 bulanan.
- Jangka waktu jatuh tempo yaitu jangka waktu sejak obligasi diterbitkan sampai dilunasi oleh penerbitnya.

3. Right Issue
Adalah hak investor untuk memegang saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten.
Keterangan :
Emiten harus menawarkan hak tersebut kepada pemilik saham lama terlebih dahulu (biasanya jika seseorang investor
memiliki right issue, harga sahamnya lebih murah)
Tetapi jika sudah ditawarkan ternyata pemilik right issue tidak membeli saham baru, maka emiten bisa menjual pada
pihak lain.

4. Waran
Adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan hak pada pemegangnya untuk membeli
saham perusahaan.
Waran diterbitkan dengan maksud agar investor tertarik untuk membeli saham atau obligasi yang diterbitkan oleh
emiten dengan harga yang lebih murah.
Tetapi jika investor tidak mempergunakan waran, maka waran dapat dijual pada pihak lain.

Modul Pembelajaran Ekonomi (Pasar Modal) 2


5. Reksadana
Adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan
dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Reksadana muncul karena, masyarakat memiliki kesulitan untuk melakukan investasi sendiri dalam membeli saham atau
obligasi. Kesulitan tersebut diantaranya adalah (a) tidak bisa menganalisis dan memonitor kondisi pasar secara terus
menerus, (b) terlalu menyita waktu jika harus selalu memonitor kondisipasar, (c) membutuhkan biaya yang besar jika
harus membeli saham atau obligasi.
Oleh karena itu, masyarakat dapat menitipkan uangnya kepada manajer investasi dengan membeli reksadana, yang
kemudian oleh manajer investasi uang tersebut akan digunakan untuk investasi di pasar modal.

Contoh Menghitung Saham :


1. Bapak Azhari pada tanggal 25 Agustus 2006, membeli saham PT Sepatu Bata tbk sebanyak 5 lot dengan harga per lbr
saham Rp. 12.500. Tiga bulan kemudian ternyata harga saham mengalami peningkatan. Pada saat harganya mencapai
Rp. 13.200/lembar, Bapak Azhari menjual seluruh saham Sepatu Bata tersebut. Berapakah keuntungan (capital gain)
yang diperoleh atas penjualan sahamnya ...…?

Pembahasan :
Saat beli = 5 lot x 500 x Rp 12.500 = 31.250.000
Saat jual = 5 lot x 500 x Rp.13.200 = 33.000.000
Keuntungan = Rp. 1.750.000

2. Apabila kita membeli selembar saham perusahaan X seharga Rp. 5.000,- setelah kita investasi selama 1 tahun harga
saham tersebut naik menjadi Rp. 6.500, maka berapa persen keuntungan investasi yang telah kita dapatkan dari
kenaikan harga saham (capital gain)………?

Pembahasan :

CG = Harga baru – Harga lama x 100


Harga lama

= Rp 6.500 - Rp 5.000 x 100


Rp 5.000

= Rp 1.500 x 100
Rp 5.000

= 30%

Contoh menghitung obligasi


Tgl 1 Pebruari Tn Agus membeli 4 lbr obligasi dengan Nilai nominal Rp 500.000/lbr dengan Kurs 97%. Biaya meterai Rp
10.000. Bunga sebesar 6% setahun, dibayar setiap tgl 1 desember dan 1 juni.

Tgl 1 september perusahaan menjual 4 lembar obligasi dengan bunga 6% dan kurs 95%. Biaya penjualan (meterai) Rp 15.000

Hitunglah :
1. Harga Perolehan pada saat membeli obligasi...?
2. Jumlah uang yang harus dibayar pada saat membeli obligasi...?
3. Berapakah Bunga obligasi/kupon yang diterima pada tgl 1 juni...?
4. Berapakah Harga jual obligasi saat tgl 1 September...?
5. Berapakah uang yg diterima saat menjual obligasi...?
6. Berapakah Kerugian atas penjualan obligasi tersebut...?

Pembahasan:
Tanggal 1 Februari pada saat membeli obligasi:

Harga kurs (97% x 4 lbr x 500.000) = 1.940.000

Biaya meterai (provisi) = 10.000 +

Harga Perolehan = 1.950.000 -----> 1)

bunga berjalan (2/12 x 6% x 4 lbr x 500.000) = 20.000 +


(1 desember – 1 Pebruari)

Uang yang di bayar ……. = 1.970.000 -----> 2)

Modul Pembelajaran Ekonomi (Pasar Modal) 3


Tanggal 1 Juni pada saat menerima bunga:

Kupon (bunga obligasi) (1 desember – 1 Juni)

= 6/12 x 6% x 4 lbr x 500.000 = 60.000 -----> 3)

Tanggal 1 september pada saat menjual obligasi:

Harga kurs (95% x 4 lbr x 500.000) = 1.900.000

Biaya meterai = 15.000 -

Harga Jual = 1.885.000 -----> 4)

bunga berjalan (3/12 x 6% x 4 lbr x 500.000) = 30.000 +


(1 juni – 1 september)

Uang yang di terima ……. = 1.915.000 -----> 5)

Kerugian = Harga Jual - Harga Perolehan


= 1.885.000 - 1.950.000
= - 65.000 -----> 6)

Menghitung keuntungan investasi di Reksadana yang menggunakan patokan Nilai Aktiva Bersih (NAB).

Contoh:
kita berinvestasi sebesar Rp. 10.000.000 di sebuah reksa dana saham dengan NAB awal seharga Rp. 1.000/unit.
Apabila NAB kita naik (info bisa dilihat di surat kabar) menjadi Rp. 1.150 /unit, maka …………….

Hitunglah :
a. Berapa unit investasi kita di Reksadana tersebut ….…?
b. Dengan kenaikan harga dari Rp 1.000 menjadi Rp 1.150, berapa persen kenaikan investasi kita …….?

Pembahasan :

a. Rp 10.000.000 / Rp 1.000 = 10.000 unit.

b. = Rp 1.150 - Rp 1.000 x 100


Rp 1.000

= Rp 150 x 100
Rp 1.000

= 15%

C. Jenis Pasar Modal:


Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Pasar Perdana ( Primary Market )


Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan
oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder.
2. Pasar Sekunder ( Secondary Market )
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor setelah melewati masa penawaran
saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari kemudian dicatatkan di bursa.

Modul Pembelajaran Ekonomi (Pasar Modal) 4


Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu:
1. Bursa reguler
Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Indonesia (BEI)
2. Bursa parallel
Bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir di luar bursa efek
resmi.

Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik tetapi perdagangan dengan bantuan
perangkat elektronik seperti email, online trading, atau telepon.

D. Fungsi / Peranan Pasar Modal


 Sumber dana jangka panjang
Sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat (investor). Dana yang diperoleh dari pasar
modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain
 Alternatif investasi
Menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan
lain-lain.
 Alat restrukturisasi modal perusahaan
Memperbesar modal dan produksi
 Alat untuk melakukan divestasi
Membeli saham yang telah dijual pada masyarakat

E. Lembaga Penunjang Pasar Modal

1. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)


BAPEPAM mempunyai tugas antara lain :
 Melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawan sehari-sehari kegiatan pasar modal
 Mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan
pemodal dan masyarakat
2. Bursa Efek
Adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk perdagangan efek. Pada saat ini, di
Indonesia ada 1 bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia
3. Emiten
Yaitu pihak yang melakukan menawarkan atau menjual surat-surat berharga.
4. Investor (pemodal)
Yaitu pihak yang memiliki dana guna ditanamkan untuk pembelian saham atau obligasi.
5. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
Adalah lembaga yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi Bursa. Lembaga yang
memperoleh izin usaha sebagai LKP adalah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
Adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak
lain. Lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai LPP adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
7. Penasihat Investasi
Pihak yang memberikan jasa penasihat mengenai penjualan ataupun pembelian efek.
8. Akuntan Publik
- Melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Perusahaan dan memberikan pendapatnya.
- Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia dan ketentuan Bapepam.
- Memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukukan yang baik (apabila diperlukan).
9. Konsultan Hukum
- Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dari segi hukum (Legal Audit).
- Memberikan pendapat dari segi hukum (Legal Opinion) terhadap emiten dan perusahaan publik.
10. Notaris
- Membuat Berita Acara RUPS
- Membuat Akte Perubahan Anggaran Dasar
- Menyiapkan perjanjian-perjanjian dalam rangka Emisi Efek
11. Penjamin Emisi (Underwriter)
Sebagai penjamin emisi efek, perusahaan melakukan kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum
dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.
12. Perantara Pedagang Efek (Broker / Pialang)
adalah pihak yang melakukan jual beli efek untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah.
13. Manajer Investasi
Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portfolio efek untuk para nasabah atau mengelola portfolio investasi kolektif
untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun dan bank yang melakukan sendiri kegiatan
usahanya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

Modul Pembelajaran Ekonomi (Pasar Modal) 5


14. Wali Amanat
Pihak yang dipercaya mewakili kepentingan penjual obligasi dan sekuritas / saham.
15. Bank Kustodian
Adalah Lembaga/Perusahaan/Bank yang memberikan Jasa Penitipan Efek dan Harta lain yang berkaitan dengan Efek,
termasuk mewakili nasabahnya dalam pengurusan Dividen, Yield, Bonus dan hak-hak lainnya. (Catatan, yang dapat
menyelenggarakan jasa kustodian adalah Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan/LPP, Perusahaan Efek dan Bank
Umum yang telah mendapat Izin Bapepam)

E. Mekanisme Transaksi Pasar Modal

Cara Beli Saham

Untuk bisa menjadi investor di lantai bursa, Anda harus terlebih dahulu menjadi nasabah di sebuah perusahaan sekuritas. Di
sana Anda akan diberi formulir nasabah. Isi data dengan benar dan juga serahkan fotokopi KTP yang berlaku. Transfer
sejumlah dana sebagai deposit awal ke rekening broker yang telah ditentukan (Masing-masing broker menentukan deposit
berbeda-beda).

Lalu, Anda bisa menanyakan kepada broker yang ditunjuk perusahaan sekuritas mengenai saham apa yang cocok dengan
kebutuhan Anda. Besaran nilai investasi tergantung dari harga saham yang Anda pilih. Kirimlah dana sejumlah nilai investasi
saham, ke nomor rekening perusahaan sekuritas.

Catat nomor call center perusahaan sekuritas, jadi jika sewaktu-waktu Anda ingin menjual saham sesuai dengan harga yang
ditentukan, maka bisa segera ditelepon untuk melakukan aksi jual. Setelah itu, perusahaan sekuritas akan menransfer uang
Anda ke nomor rekening, sesuai bank dan nomor rekening yang dicantumkan saat mengisi formulir.

Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperdagangkan dalam satuan yang dinamakan lot. Di mana satu lot terdiri dari 500
lembar saham.

Jual/beli saham harus dilakukan melalui salah satu dari sekitar 120 broker yang terdaftar di BEI. Untuk melihat daftar broker
tersebut silahkan mengunjungi situs Bursa Efek Indonesia di www.idx.co.id.

Ketika Anda membeli saham tidak ada batas waktu untuk menjualnya kembali

Belajar saham seringkali dianggap kontroversial dan rumit. Banyak orang berprasangka bahwa perdagangan di pasar modal
hampir sama dengan tempat judi. Sebagian dari mereka hanya menerka apakah harga suatu saham akan naik atau turun.
Umumnya mereka berharap mendapat hasil instant tanpa harus belajar tentang saham itu sendiri dan dengan pengetahuan
yang instan pula. Alangkah baiknya jika Anda menginvestasikan uang Anda terlebih dahulu untuk belajar saham dan
memahami strategi perdagangan saham dengan lebih baik. Salah satu cara paling gampang adalah dengan memiliki paket
pembelajaran investor sibuk yang sudah disusun sedemikian rupa agar seorang pemula pun dapat belajar mengenai saham
dengan lebih baik serta terstruktur.
Salah satu kemampuan penting bagi investor maupun trader adalah kemampuan membaca pergerakan historis harga
saham. Dengan mengetahui historisnya, diharapkan Anda bisa mengikuti pergerakan harga di masa mendatang.
Sesungguhnya, pergerakan harga saham dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling fundamental, yakni hukum supply and
demand. Harga suatu saham akan mengalami kenaikan jika semakin banyak pihak ingin membeli suatu saham, sedangkan
harga saham akan turun jika banyak pihak yang ingin menjualnya.
Jika Anda belajar saham lebih lanjut lagi, sebenarnya banyak sekali informasi yang bertebaran sehingga orang seringkali
mengalami ‘information overload’, apalagi di era informasi seperti ini. Informasi-informasi yang tersedia di antaranya
laporan keuangan, rumor, saran teman, saudara, broker, dan mungkin yang lainnya. Dalam paket pembelajaran investor
sibuk, Anda akan menemukan informasi yang sudah disusun secara runtut dan step by step sehingga Anda pun tidak
kebingungan untuk melangkah.
Banyak orang berpendapat bahwa dalam berinvestasi saham yang paling penting adalah belajar dari kebiasaan atau
kegagalan. Banyak orang menganggap bahwa ‘universitas tempat belajar saham’ adalah universitas dengan biaya yang amat
mahal’. Di mana? Jawabannya adalah ‘kerugian’ Anda saat sudah mulai masuk pasar. Namun, benarkah demikian ?
Bursa saham ini seperti medan perang. Survey mengatakan bahwa dari 100% orang yang bertransaksi di pasar modal, 85%
mengalami kegagalan dan hanya 15% saja yang bertahan. Menyeramkan ? Itulah kenyataan yang terjadi. Di dalam medan
perang, tentunya ada senjata. Senjata perang di pasar modal adalah analisa fundamental, analisa teknikal, risk
management, serta psychology. Kalau Anda tidak memiliki senjata ini, sudah dipastikan Anda akan masuk ke dalam 85%
orang yang gagal.
Mengapa ? Jawabannya gampang saja : Karena orang-orang lain di luar sana punya senjata ini dan Anda tidak.

Modul Pembelajaran Ekonomi (Pasar Modal) 6

Anda mungkin juga menyukai